farmako kelompok 4.pptx
Post on 20-Feb-2016
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Modul 411farmakoterapi
Kelompok 4
SOAL 1
Seorang perempuan, berusia 50 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan gusinya membesar sehingga menghalangi fungsi pengunyahan dan tampak buruk secara estetik. Pada pemeriksaan intraoral tampak gingiva bagian anterior atas membesar hampir menutupi peermukaan labial gigi.
Diskusikan anamnesis pada pasien, penyebab hiperplasia gingiva, dan
bagaimana tindakan dokter gigi untuk mengatasinya?
Anamnesis
Pembesaran gusinya sudah sejak kapan?Sebelumnya ada riwayat penyakit?Obat apa yang sedang dikonsumsi?
Munculnya setelah minum obat atau sebelumnya?
Penyebab hiperplasia gingiva
Pembesaran gingiva dapat disebabkan oleh
Faktor lokal
Faktor umum
Faktor lokal
Oral hygiene yang buruk, adanya kalkulus
Malposisi gigi sehingga kontak gigi geligi tidak seimbang
Iritasi dari GTL maupun alat ortodonti
Kebiasaan menyikat gigi yang salah
Bernafas melalui mulut
Faktor umum ( predisposisi )
Endokrin (pubertas, kehamilan, hipertiroidisme, diabetes, gangguan gonad)
Kekurangan Nutrisi (defisiensi vitamin C, vitamin B kompleks) Kelainan darah (leukemia, polyerythemia) Obat-obatan
AnticonvulsantCalcium channel blockerImmunosuppressant
Idiopatik
Tindakan dokter gigi untuk mengatasinya
Anamnesis
Pasien meminum obat-obatan yang memicu hiperplasia gingiva
dokter gigi membuat surat rujukan kepada internist untuk mengganti obatnya
hiperplasia akan berangsur-angsur menghilang dalam beberapa bulan setelah
pemakaian obat penyebab hiperplasia dihentikan.
Jika hiperplasia sudah sangat mengganggu pasien
Dapat dilakukan tindakan gingivektomi
SOAL 2
Dari anamnesis, diketahui bahwa pasien tersebut menderita hipertensi dan diabetes mellitus. Pasien
sudah minum obat yang diberikan oleh internis selama 6 bulan terakhir, namun pasien tidak ingat
nama obat yang diminumnya.
Diskusikan kira-kira obat apakah yang mungkin mempunyai efek samping berupa
kelainan pada gusi serta farmakodinamiknya.
Calcium channel blocker
Immunosuppressant
Anticonvulsant
Calcium channel blocker
Menghambat masuknya ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos vascular dan otot jantung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan otot jantung, sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos vascular dan otot jantung.
Obat golongan ini bekerja langsung sebagai vasodilator arteri perifer yang dapat menyebabkan penurunan resistensi vaskular serta penurunan tekanan darah.
Obat ini dibagi menjadi 2
DHP (Dihidropyridine)
Non-DHP (Non- Dihidropyridine)
DHP (Dihidropyridine)
Hanya memberikan efek vasodilatasi
Contoh:
Nifedipin, Amilodipin, Felodipin, Isradipin, Nicardipin, Nifedipin,
Nimodipin, Nisoldipin, Nitrendipin
Non-DHP (Non- Dihidropyridine)
Memberikan efek vasodilatasi dan jantung, sehingga terjadi inotropik dan kronotropik negatif, kecepatan jantung dan cardiac output menurun, sehingga terjadilah penurunan tekanan darah.
Contoh:
Verapamil, Diltiazem
Immunosuppressant
Obat immunosuppressant digunakan pada pasien yang menjalani transplan organ supaya dalam tubuh tidak terjadi penolakan pada organ yang ditransplan.
Mekanisme penyebab hiperplasianya tidak diketahui secara pasti. Kemungkinan karena adanya efek stimulasi dari proliferasi fibroblas yang memproduksi kolagen oleh enzim kolagenase yang berlebihan, dimana saat kolagen belum sempat dihancurkan sudah terbentuk kolagen baru sehingga terjadi penumpukan yang menyebabkan jaringan menjadi fibrotik.
Contoh:
Siklosporin
Anticonvulsant
Mekanisme kerja utamanya pada korteks motoris yaitu menghambat penyebaran
aktivitas kejang.
Kemungkinan hal ini disebabkan peningkatan pengeluaran natrium dari neuron dan fenitoin cenderung menstabilkan ambang rangsang terhadap hipereksitabilitas yang disebabkan perangsangan berlebihan atau kemampuan perubahan lingkungan di mana terjadi penurunan bertahap ion natrium melalui membran.
Ini termasuk penurunan potensiasi paska tetanik pada sinaps. Fenitoin menurunkan aktivitas maksimal pusat batang otak yang berhubungan dengan fase tonik dari kejang tonik-klonik (grand mal).
Contoh:
Fenitoin dan Carbamazepin
SOAL 3
Ternyata diketahui bahwa obat antihipertensi yang diminum pasien adalah nifedipin. Efek samping berupa hyperplasia gingiva ternyata tidak dapat ditanggulangi hanya dengan tindakan skeling dan penghalusan akar, sedangkan tindakan bedah belum memungkinkan. Oleh karena itu, dokter gigi meminta internis untuk mengganti nifedipin dengan obat antihipertensi lainnya.
Diskusikan berbagai macam obat antihipertensi lainnya beserta farmakodinamiknya.
Diuretik
Bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium dan air sehingga volume plasma menurun dan mengakibatkan curah jantung menurun dan menyebabkan tekanan darah ikut turun.
Diuretik yang dipakai untuk hipertensi, antara lain
Diuretik tiazid (HCT, Klortalidon, Indapamid)
Diuretik kuat (Furosemid, Bumetanid, Asam Etakrinat)
Diuretik hemat kalium (Spironolakton, Epleronon, Amilorid, Triamteren)
Penghambat Adrenergik
Merupakan agonis alfa 2 adrenergik di sentral, sehingga kerjanya menurunkan rangsang simpatik dari pusat vasomotor.
Contoh:
Metildopa, Klonidin, Reserpin
Penghambat Saraf Adrenergik
ReserpinMenghambat transport aktif neurotransmitter (norepinefrin, dopamin, dan serotonin) ke dalam vesikel, sehingga vesikel di sentral dan perifer menjadi kosong.
Guanetidin dan GuanadrelMenghambat pelepasan norepinefrin di ujung saraf dengan mengalami reuptake seperti norepinefrin, kemudian menggeser norepinefrin dari vesikel sehingga terjadi deplesi norepinefrin dari ujung saraf.
Penghambat Adrenoreseptor
Antagonis reseptor alfa (Prazosin, Terazosin, Doksazosin, Bunazosin)
Mekanismenya adalah vasodilatasi arteri dan vena sehingga resistensi perifer arteriol menurun, venous return berkurang, dan menyebabkan cardiac output menurun.
Antagonis reseptor beta (Atenolol, Bisoprolol, Propranolol)
Mekanisme kerjanya adalah menurunkan frekuensi dan kontraktilitas jantung sehingga cardiac output berkurang, sekresi renin berkurang, maka tekanan darah turun.
Vasodilator
Bekerja langsung pada dinding otot polos pembuluh darah, menyebabkan relaksasi pada arteriol sehingga resistensi perifer menurun, dan tekanan darah turun.
Contoh:
Hidralazin, Minoksidil, Diazoksid, Nitroprusid, Penoldopa
Angiotensin-II Receptor Blocker
Mekanisme kerjanya adalah menghambat pembentukan angiotensin II sehingga terjadi penurunan sekresi hormon aldosteron yang menyebabkan penurunan retensi cairan, kemudian tekanan darah menjadi turun.
Contoh:
Valsartan, Telmisartan, Losartan, Irbesartan, Candesartan
Angiotensin Converting Enzym Inhibitor
Obat ini bekerja dengan menghambat ACE yang menyebabkan sekresi bradikinin meningkat shingga terjadi vasodilatasi, kemudian menurunkan sekresi aldosteron yang menyebabkan retensi natrium dan air berkurang sehingga tekanan darah turun.
Contoh:
Kaptopril, Lisinopril, Enalapril, Quinapril, Benazepril
Referensi Departemen Farmakologi Dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2012. Farmakologi Dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
http://doktergigi-semarang.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-sebab-terjadinya.html
http://ayu-dani91.blogspot.com/2011/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://syuhadaevita.blogspot.com/2012/04/amlodipin.html http://liliskusniapunya.blogspot.com/
Pertanyaan
top related