faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa...
Post on 06-Feb-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
1
1. PENDAHULUAN
Pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia sebesar 80% dari total penerimaan
pemerintah. Pajak adalah iuran wajib yang tidak mendapat timbal balik secara langsung dan
digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pajak mempunyai fungsi sebagai
budgetair yaitu salah satu sumber penerimaan untuk membiayai pengeluaran pemerintah
(Supramono dan Damayanti, 2009: 2). Realisasi penerimaan pajak di tahun 2012 hanya
memperoleh Rp 908 Triliun lebih rendah yang di targetkan sebesar Rp 1.016 Triliun yang di
sampaikan Menteri Keuangan yaitu Agus Martowardojo (Suara Merdeka, 8 Januari 2013).
Penerimaan pajak di harapkan setiap tahun dapat meningkat agar dapat membiayai pengeluaran
pemerintah.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan penerimaan pajak yaitu pelayanan fiskus.
Nugroho dan Zulaikha (2012) berpendapat bahwa penerimaan pajak tidak mencapai target
karena kesadaran masyarakat rendah dikarenakan masih banyak wajib pajak potensial yang
belum terdaftar sebagai wajib pajak yang mempunyai NPWP. Kemudian ada beberapa oknum
pegawai pajak yang bertindak curang membuat masyarakat tidak percaya untuk membayar pajak.
Pada saat ini Direktorat Jenderal Pajak sedang membangun citra positif kepada masyarakat
dengan memperbaiki sistem untuk menggurangi terjadinya penyelewengan pajak.
Jumlah wajib pajak dengan pegawai pajak tidak ideal sehingga pelayanan pajak dirasakan
kurang, sehingga Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat, Saidi Butarbutar meminta
kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan untuk menambah pegawai
pajak sebanyak 26.000 pada akhir tahun 2013. Untuk dapat mengoptimalisasi penerimaan pajak
maka Direktorat Jendral Pajak setuju menambah 26.000 pegawai dan 17.000 pegawai untuk
Ditjen Bea Cukai (http://bisnis.liputan6.com). Ketua Indonesian Fiscal and Tax Administration
Association (IFTAA) Gunadi menyarankan agar jumlah pegawai pajak bisa ditingkatkan hingga
mencapai 50.000-60.000 pegawai, sebagaimana yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang yang
sudah mempunyai lebih dari 50.000 pegawai pajak sehingga penerimaan pajak di negara tersebut
sudah optimal. (http://economy.okezone.com)
Mahasiswa akuntansi memiliki pengetahuan dan kemampuan serta lowongan pekerjaan
di bidang perpajakan dapat menjadi peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan di bidang
http://bisnis.liputan6.com/
-
2
perpajakaan. Untuk memberikan daya tarik mahasiswa khususnya sarjana ekonomi untuk bekerja
di perpajakan maka Direktorat Jendral Pajak memberikan penawaran gaji serta insentif yang
cukup tinggi dengan tujuan menghindari tindakan penyimpangan. Dari informasi yang didapat
pendapatan pegawai di Ditjen Pajak mencapai Rp 4.000.000 sampai Rp 53.000.000 per bulan.
Gaji pokok pegawai pajak per golongan ialah golongan I Rp 1.000.000 sampai Rp 2.000.000,
golongan II Rp 1.500.000 sampai Rp 2.500.000, golongan III Rp 2.000.000 sampai Rp 3.500.000
dan golongan IV Rp 2.500.000 sampai Rp 4.500.000. Sementara tunjangan untuk pegawai pajak
mulai dari Rp 1.300.000 sampai Rp 46.950.000 tergantung dari golongan
(http://www.merdeka.com). Penghasilan berupa gaji serta insentif tinggi yang di tawarkan untuk
bekerja di bidang perpajakan diharapkan dapat mendorong minat mahasiswa untuk berencana
bekerja di bidang perpajakan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori perilaku terencana (Theory of
Planned Behavior) yang dikembangkan Ajzen (dalam Azwar, 2011:12) yang terdiri dari sikap
terhadap perilaku tertentu (Attitude to ward the behavior), norma-norma subjektif (Subjective
norm) dan pada kontrol perilaku (Perceived behavior control) yang dihayati. Ketiga komponen
ini berinteraksi dan menjadi determinan untuk mengetahui apakah sikap perilaku, norma
subjektif, dan kontrol perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk
bekerja di bidang perpajakan?
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga. Hasil dari penelitian untuk mengetahui faktor apa yang mendominasi
minat mahasiswa akuntansi UKSW dalam berprofesi dibidang perpajakan. Dari hasil penelitian
ini menjadi referensi kepada Direktorat Jendral Pajak, perusahaan swasta, maupun pihak
akademik untuk mengetahui minat mahasiswa berkerja di bidang perpajakan.
http://www.merdeka.com/
-
3
2. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Pajak di Indonesia
Pada undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 menjelaskan tentang ketentuan umum
dan tata caraperpajakan, pajak adalah: kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Menurut SupramonodanDamayanti (2009: 2) dalam bukunya
yang berjudul Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan, pajak adalah iuran wajib
yang tidak mendapat timbal balik secara langsung kemudian digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.
Dengan demikian definisi yang dapat di uraikan pada buku Perpajakan Indonesia
oleh Supramono dan Damayanti (2009:2) beberapa unsur pajak, yaitu: Pertama, pajak
merupakan iuran wajib dari rakyat kepada negara. Iuran tersebut di bayarkan berupa uang
oleh rakyat yang memenuhi syarat menjadi wajib pajak baik dari orang pribadi maupun
badan usaha. Kedua, pajak dipungut berdasarkan undang-undang, sehingga bersifat
memaksa yang harus dipatuhi. Jika ada wajib pajak yang tidak membayar pajak dan
melanggar sengaja maupun tidak sengaja akan dikenai sanksi seperti denda ataupun
hukuman pidana.
2.2 Profesi di bidang perpajakan
Sumber daya manusia sangat diperlukan di segala bidang pekerjaan. Direktorat
Jendral pajak membutuhkan sumber daya manusia akan tenaga ahli di bidang perpajakan
sangat diperlukan untuk dapat mengelola dan mengoptimalkan penerimaan serta
meningkatkan pelayanan pajak. Perusahaan-perusahaan baik swasta maupun BUMN
ataupun BUMD membutuhan konsultan pajak dan staf yang ahli di bidang perpajakan
untuk membantu pemenuhan hak serta kewajibannya dalam membayar pajak. Dari pihak
akademik seperti Universitas membutuhkan dosen yang menguasai pengetahuan dalam
bidang perpajakan sehingga dapat menjadi tenaga pengajar kepada mahasiswa pada mata
kuliah di bidang perpajakan.
-
4
Menurut Widayanti dan Nurlis yang seperti dikutip oleh Nugroho dan Zulaikha
(2012) ada beberapa indikator bahwa pelayanan fiskus yang berkualitas. Pertama, fiskus
diharapkan memiliki kompetensi keahlian, pengetahuan dan pengalaman dalam hal
perpajakan, administrasi pajak dan perundang-undangan perpajakan. Kedua, fiskus harus
memiliki motivasi yang tinggi sebagai pelayan publik. Account representative adalah salah
satu profesi bidang perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak yang tugas utama account
representative diantaranya melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan wajib pajak
(WP), bimbingan dan himbauan serta konsultasi teknik perpajakan kepada WP, penyusunan
profil WP, analisis kinerja WP, rekonsiliasi data WP dalam rangka intensifikasi dan
melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku
(http://www.pajak.go.id/).
Menurut Novitasari pada Surat Edaran 52/PJ/UP/UP90/2001 butir ke enam seperti
yang di kutip Supadmi (2009), seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak tidak
diperbolehkan menjadi konsultan pajak. Contoh tersebut menunjukkan bahwa pihak
Direktorat Jenderal Pajak (dalam hal ini petugas pajak) secara implisit ikut menyebabkan
wajib pajak melanggar self assessment system.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan profesi di bidang perpajakan yaitu
berbagai macam jenis profesi pekerjaan yang berkaitan di bidang perpajakan baik di
Instansi Pemerintahan, Perusahaan Swasta atau lembaga yang berkaitan dalam profesi
dibidang perpajakan.
2.3 Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior)
Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) yang dikembangkan oleh
Ajzen yang dikutip oleh Azwar (2011:11) merupakan pengembangan dari teori sebelumnya
yaitu teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action). Dalam teori perilaku terencana
menjelaskan tiga determinan dari minat atau intense yaitu:
http://www.pajak.go.id/
-
5
1. Sikap terhadap perilaku(Attitude Toward Behavior)
Menurut Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36) definisi
sikap yaitu evaluasi kepercayaan atau perasaan positif atau negatif dari seseorang
jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Azwar (2011:15)
menambahkan bahwa sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior)dariproses
evaluasi setiap individu memberikan kesimpulan terhadap perilaku dalam bentuk
nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan sebagai
potensi reaksi terhadap situasi atau objek tertentu.
Fishbein dan Ajzen (1975) yang dikutip oleh Haning (2012) membedakan dua
macam sikap yaitu : pertama sikap terhadap objek (Attitude Toward Object) yang
merupakan perasaanseseorang terhadap benda-benda atau objek-objek. Kedua,
sikap mengenai perilaku (Attitude ConcerningBehavior) yaitu sikap yang lebih
mengarah keperilakunya bukan ke objeknya.
Dalam penelitian ini, sikap merupakan reaksi tentang pendapat mahasiswa
bersifat positif yang mendukung atau negatif yang tidak mendukung melalui proses
evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai macam profesi berkaitan di bidang
perpajakan.
2. Norma subjektif (Subjective Norm)
Menurut Jogiyanto (2007 : 42) norma subjektif yaitu persepsi atau pandangan
seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain akan mempengaruhi minat
untuk melakukan atau tidak melalukan perilaku yang sedang di pertimbangkan.
Azwar bependapat bahwa norma subjektif yaitu keyakinan ini berasal dari orang
lain seperti anggota keluarga, teman, rekan kerja, masyarakat lingkungan inginkan
agar kita melakukannya (2011:12).
Dalam penelitian ini, norma subjektif merupakan reaksi yang di terima
mahasiswa dari pengaruh orang lain dilingkungan sosialnya untuk melakukan atau
-
6
tidak melakukan dalam memilih berbagai macam profesi berkaitan di bidang
perpajakan.
3. Kontrol perilaku(Perceived Behavioral Control)
Kontrol perilaku menurut Jogiyanto (2007: 66) yaitu kepercayaan yang di
miliki seseorang mengenai sumber-sumber daya dan kesempatan yang di miliki
untuk mengantisipasi seseuatu yang dihadapi untuk melakukan perilaku. Kemudian
Azwar (2011:12) berpendapat kontrol perilaku yaitu keyakinan individu terhadap
seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan
ketika tersedia-tidaknya kesempatan dan sumber-sumber yang diperlukan.
Keyakinan yang berasal dari pengalaman individu di masa lalu atau dapat juga
dipengaruhi oleh informasi tidak langsung dengan melihat pengalaman orang lain
yang pernah melakukannya sehingga dapat mempengaruhi minat individu terhadap
perilaku tertentu.
Dalam penelitian ini, kontrol perilaku dilihat dari keyakinan kemampuan
dimiliki mahasiswa untuk dapat menghadapi seberapa mudah atau sulit untuk dapat
bekerja sebagai profesi berkaitan di bidang perpajakan.
4. Minat perilaku (Intention)
Minat (Intention) merupakan suatu keinginan untuk melakukan perilaku
tertentu. Seseorang akan melakukan sesuatu perilaku jika mempunyai keinginan
atau minat untuk mewujudkanya atau melakukannya (Jogiyanto, 2007:116).
Menurut Jogiyanto (2008) yang di kutip oleh Haning (2012) niat diasumsikan
mampu menangkap faktor-faktor motivasional yang mempunyai suatu dampak pada
suatu perilaku. Faktor-faktor ini adalah indikasi-indikasi tentang seberapa keras
seseorang mau mencoba, atau seberapa banyak usaha direncanakan supaya dapat
melakukan perilakunya. Suatu usaha kemudian diperlukan untuk menterjemahkan
suatu minat menjadi suatu tindakan. Selama belum diubah menjadi suatu tindakan,
minat masih berupa kecenderungan-kecenderungan perilaku (Behavioral
Dispositions).
-
7
Minat setiap individu terhadap apa yang dirasakan berbeda-beda, begitu juga
minat mahasiswa berbeda-beda ketika untuk memilih berprofesi di bidang
perpajakan. Adanya rangsangan seperti penghasilan yang ditawarkan, lowongan
pekerjaan yang tersedia untuk mahasiswa termotivasi sehingga muncul sebuah
minat untuk bekerja di bidang perpajakan. Setiap rangsangan di respon berbeda-
beda oleh setiap mahasiswa atas tawaran yang diberikan untuk dapat menimbulkan
suatu minat untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.
2.4 Model Penelitian
Gambar 1. Model penelitian
Pada model penelitian ini digunakan mengetahui apakah sikap, norma subjektif dan
kontrol perilaku berpengaruh terhadap minat atau niat mahasiswa untuk berprofesi dibidang
perpajakan.
2.5 PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.5.1 Pengaruh sikap perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan.
Sikap sebagai suatu tanggapan evaluatif yang timbul ketika individu dihadapkan
pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Interaksi antara situasi
lingkungan dengan sikap, dengan berbagai faktor di dalam ataupun di luar individu yang
Sikap perilaku (X1)
Minat perilaku (Y) Norma Subjektif
(X2)
Kontrol Perilaku
(X3)
-
8
akhirnya menentukan perilaku seseorang (Azwar, 2011:15). Menurut Kusumawati (2011)
sikap terhadap perilaku adalah penilaian yang bersifat pribadi dari setiap individu
menyangkut pengetahuan dan keyakinan pada reaksi positif dan negatif mengenai perilaku
tertentu.
Dalam sikap positif kecenderungan mengambil tindakan mendekati dan
mengharapkan objek tertentu. Kemudian sikap negatif kecenderungan mengambil tindakan
untuk menjauhi, menghindari objek tertentu. Dalam hal ini sikap positif dan negatif
terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Sikap positif ditandai
dengan mahasiswa berpendapat bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang
bergengsi, mempunyai penghasilan yang tinggi bekerja di bidang perpajakan. Sedangkan
sikap negatif yang menunjukan sikap yang berbanding terbalik dari sikap positif terhadap
profesi di bidang perpajakan.
Penelitian yang di lakukan oleh Marpaung (2011) sebanyak 100 responden
mahasiswa ekonomi UKSW. Pengaruh sikap terhadap perilaku mempunyai pengaruh
signifikan terhadap niat melakukan pembelanjaan secara online. Sikap konsumen sebelum
melakukan pembelanjaan secara online terlebih dahulu mencari informasi serta
mengevaluasi toko online tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) pada Perilaku self-control dalam
mengelola keuangan pribadi responden yang merupakan PNS di lingkup pemerintah
kabupaten Rote Ndao cenderung kurang power-prestige dan lebih memilih bersikap
terhadap uang sebagai retention-time yang mencerminkan sikap positif terhadap perilaku
self-control dalam mengelola keuangan pribadi.
Dari beberapa penelitian dan literatur tentang sikap maka penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui sikap mahasiswa untuk memilih profesi di bidang perpajakan. Penelitian
ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Semakin positif sikap perilaku mahasiswa terhadap profesi di bidang perpajakan,
semakin tinggi minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.
-
9
2.5.2 Pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan.
Pandangan seseorang terhadap keyakinan atau pendapat orang lain (seperti orang
tua, saudara, teman) yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku yang dipertimbangkan. Keputusan yang di ambil seseorang dilakukan
dengan pertimbangan sendiri maupun pertimbangan saran orang lain yang dirasakan
mahasiswa ketika untuk memilih berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian
pertimbangan norma subjektif pihak lain dapat memberikan dorongan mahasiswa untuk
menimbulkan minat untuk berprofesi di bidang perpajakan. Semakin kuat dorongan dari
norma subjektif maka semakin besar minat mahasiswa berprofesi dibidang perpajakan.
Berbeda dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh Marpaung (2012) sebanyak
100 responden mahasiswa ekonomi UKSW. Hasil penelitian ini pengaruh norma subjektif
terhadap perilaku tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat melakukan
pembelian secara online dikarenakan mereka tidak meminta saran atau pendapat sebelum
melakukan pembelian secara online.
Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) tentang tekanan sosial atau norma
subjektif dapat memengaruhi perilaku self-control 200 PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao dalam mengelola keuangan pribadi. Hasil penelitian ini bahwa PNS
di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao cenderung dipengaruhi oleh norma subjektif
yang cenderung self control dalam mengelola keuangan pribadi. Hal ditunjukkan dengan
adanya rekan kerja yang cenderung tidak boros dalam membelanjakan uangnya.
Dengan demikian persepsi atau pandangan (norma subjektif) orang lain yang
mahasiswa gunakan sebagai pertimbangan dapat memberi dorongan untuk memilih profesi
dibidang perpajakan maka penelitian ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Semakin positif norma subjektif terhadap profesi dibidang perpajakan, semakin tinggi
minat mahasiswa memilih berprofesi di bidang perpajakan.
-
10
2.5.3 Pengaruh kontrol perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan.
Kontrol perilaku setiap individu terhadap apa yang dirasakan berbeda-beda
mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang dipertimbangkan
ketika tersedia-tidaknya faktor-faktor yang mendukung dan tidak mendukung untuk
melakukan perilaku tertentu. Setiap mahasiswa memiliki kemampuan serta kesulitan yang
dihadapi ketika memilih pekerjaan. Ketika mahasiswa merasakan yakin memiliki faktor
pendukung seperti pemahaman serta pengetahuan yang cukup maka mahasiswa akan
merasa optimis akan dengan mudah untuk memilih profesi pekerjaan dibidang perpajakan.
Bila kondisi terjadi sebaliknya maka dapat mengakibatkan rendahnya minat mahasiswa
untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Marpaung (2012) kontrol perilaku terhadap
pembelian secara online mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap niat melakukan
pembelian dikarenakan beberapa responden belum membutuhkan pembelian secara online,
produk yang meraka butuhkan masih dapat diperoleh di toko konvensional secara cepat.
Penelitian yang dilakukan oleh Haning (2012) tentangkontrol perilaku dapat
memengaruhi perilaku self-control 200 PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
dalam mengelola keuangan pribadi. Hasil penelitian ini bahwa PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao bahwa responden dapat mengendalikan pengeluaran mereka
meskipun tingginya godaan barang konsumtif yang memberikan tawaran menarik dan
kesempatan yang dimiliki untuk membeli barang tersebut kecil karena tidak adanya uang
yang cukup untuk membelinya. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam hal ini
ketersediaan uang serta didukung lagi dengan pengendalian diri yang cenderung tinggi pada
akhirnya mempermudah responden untuk melakukan perilaku self-control dalam mengelola
keuangan pribadi mereka.
Dengan demikian kontrol perilaku mahasiswa kemampuan dan keterbatasan yang
dirasakan digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih profesi di bidang perpajakan
maka penelitian ini dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut :
-
11
H3 :Semakin positif kontrol keperilakuan yang dirasakan mahasiswa terhadap profesi di
bidang perpajakan, semakin tinggi minat mahasiswa berencana berprofesi di bidang
perpajakan.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah
data yang dikumpulkan atau diperoleh melalui penelitian lapangan dan mengolah sendiri
(Supramono dan Utami, 2003: 49). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui
wawancara dengan responden mengisi kuesioner yang telah diberikan secara langsung
kepada responden. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada
mahasiswa akuntansi UKSW pada tanggal 19 November 2013 tanggal sampai 20 Desember
2013.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh mahasiswa akuntansi
UKSW. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling yaitu dengan metode purposive sampling, dengan kriteria
mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah tentang perpajakan meliputi:
hukum pajak, perpajakan, sampai laboratorium perpajakan.
Metode pengumpulan data dengan metode survey menggunakan kuesioner.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada responden dan
menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Hal ini dilakukan untuk menghindari
hilang atau tidak kembalikannya kuesioner. Metode pemilihan sampel ini untuk
memastikan sampel yang dipilih memenuhi kriteria responden yang telah ditentukan.
Sampel penelitian diambil dari mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah
mengenai perpajakan meliputi hukum pajak, perpajakan dan laboratorium pajak, sehingga
mahasiswa dianggap telah memahami dan menguasai dari pengajaran tentang perpajakan.
Kuesioner yang dibagikan sebanyak 80 kuesioner, tetapi hanya sebanyak 52 kuesioner yang
-
12
dapat digunakan. Hal ini dikarenakan terdapat mahasiswa yang masih mengambil mata
kuliah laboratorium pajak dan beberapa kuesioner yang tidak kembali.
3.3Pengukuran konsep
Pengukuran konsep merupakan suatu upaya untuk mengkaji dan melihat konsep
abstrak secara empiris. Konsep diukur pada aras pengukuran interval dengan menggunakan
likert scale.
Skor untuk tiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju = 5
S : Setuju = 4
N : Netral = 3
TS : Tidak Setuju = 2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1
Tabel 1. Pengukuran Konsep Minat
Konsep Definisi Konsep Indikator
Sikap terhadap perilaku
(Attitude towards Behavior)
Evaluasi kepercayaan atau perasaan
positif atau negatif dari seseorang
jika harus melakukan perilaku yang
akan ditentukan.
1. Berkeyakinan bahwa profesi di bidang perpajakan merupakan
pekerjaan yang bergengsi.
2. Berkeyakian bahwa profesi di bidang perpajakan pasti
memiliki penghasilan yang
cukup tinggi.
3. Berkeyakinan bahwa profesi di bidang perpajakan memiliki
jenjang karier cepat meningkat.
4. Berkeyakinan timbul rasa bangga jika dapat bekerja di bidang
perpajakan.
Norma Subjektif (subjective
norm)
Keyakinan seseorang mengenai apa
yang orang lain inginkan yang dapat
mempengaruhi minat untuk
melakukan atau tidak melalukan
perilaku yang sedang di
pertimbangkan.
1. Adanya saran dari keluarga untuk memilih bekerja di bidang
perpajakan yang saat ini sedang
banyak diminati.
2. Adanya saran dari dosen untuk memilih berbagai profesi di
bidang perpajakan.
3. Terdapatteman-teman perkuliahan berencana bekerja di
bidang perpajakan.
4. Tanggapan dari masyarakat terhadap berbagai profesi di
bidang perpajakan.
-
13
Tabel 1. Pengukuran Konsep Minat (Lanjutan)
Kontrol perilaku (perceived
behavioral control)
Suatu kepercayaan seseorang
terhadap seberapa sulit atau
mudahnya untuk melakukan perilaku
yang dipertimbangkan ketika
tersedia-tidaknya kesempatan dan
sumber-sumber yang diperlukan.
1. Tersedianya lowongan pekerjaan di bidang perpajakan.
2. Kemampuan pemahamam mata kuliah perpajakan.
3. Pengetahuan wawasan berkaitan dengan perpajakan.
4. Indeks prestasi yang diperoleh mahasiswa.
Minat (intention) Munculnya keinginan untuk
melakukan perilaku tertentu.
1. Adanya ketertarikan untuk memilih berprofesi di bidang
perpajakan.
2. Adanya keinginan berencana untuk bekerja di bidang
perpajakan.
3. Adanya cita-cita yang kuat untuk bekerja di bidang perpajakan.
Sumber :Jogiyanto( 2007), Azwar(2011), dan Haning (2012).
3.4Teknik Analisis
Teknik analisis yang untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 20, langkah-langkah pengujian antara lain :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas.
Uji validitas pengujian setiap indikator pertanyaan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan melihat dari koefisien korelasi setiap variabel dengan variabel
total. Untuk menentukan valid tidaknya variabel dengan membandingkan r hitung
dengan r table, dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel (Nugroho, 2011: 27).
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan seberapa besar instrument yang
digunakan dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Pengukuran reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach pada nilai alpha
dalam skala 0 1, yang dapat dikelompokan menjadi lima kelas seperti tabel berikut
(Nugroho, 2011: 33):
Tabel 2.Tingkat reliabilitas
Alpha Tingkat Reliabitias
0.00 0.20 Kurang reliable
-
14
Tabel 2.Tingkat reliabilitas (Lanjutan)
Sumber : Nugroho, 2011: 33.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan data dilakukan untuk
mengetahui standar deviasi (nilai simpangan baku), Varian (nilai kuadrat dari
standar deviasi), Standar Error mean (estimasi standar deviasi dari distribusi rata-
rata sampel) (Trihendradi, 2012: 76). Untuk mengetahui klasifikasi tingkat minat
diukur dengan teknik analisis mean menjadi dua kategori, dengan skala terendah 1
dan tertinggi 5. Penentuan interval kategori kelas sebagai berikut (Marbun, 2010):
Setelah mengetahui besarnya interval kemudian menentukan penilaian range
rata-rata untuk dapat mengetahui menginterpretasikan kategori. Range penilaian
yang dapat yaitu :
Tabel 3. Definisi dan Range Variabel
Sumber :Data Primer, 2013
0.201 0.40 Agak reliable
0.401 0.60 Cukup reliable
0.601 0.80 Reliabel
0.801 1.00 Sangat reliable
Interval rata-rata jawaban Interpretasi
1,00-3,00 Rendah
3,01-5,00 Tinggi
-
15
3. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik yang akan dilakukan pengujian:
a) Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menentukan teknik analisis yang digunakan dan
menentukan data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan
mengunakan uji statistika non-parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S).Untuk
menentukan data berdistribusi normal atau tidak dengan melihat nilai signifikasi
(2-tailed), jika nilai signifikasi (2-tailed) diatas 0,05 maka dikatakan data
tersebut berdistribusi normal (Priyatno, 2011: 282).
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk mengkaji apakah terdapat pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (Priyatno, 2011:
288).Adanya multikolinearitas menyebabkan suatu model regresi memiliki
varian yang besar, sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat (Nugroho,
2011: 102).
c) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi untuk mengkaji apakah terdapat pada penerapan model
regresi ditemukan adanya terdapat hubungan antara satu residual dengan
residual yang lain. Pengujian uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson
(Priyatno, 2011: 92). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
autokorelasi antar variabel karena jika terjadi autokorelasi akan berakibat pada
biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t
(Budi, 2006: 156).
Tabel 4. Tingkat Pengujian Autokorelasi
Kesimpulan Daerah Pengujian
Terdapat autokorelasi positif d < dL
-
16
Tabel 4. Tingkat Pengujian Autokorelasi (Lanjutan)
Ragu-ragu dL < d < dU
Tidak terdapat autokorelasi dU < d < 4-dU
Terdapat autokorelasi negative 4-dU < d
Sumber : Nugroho, 2011: 104.
d) Uji Heterskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain.
Pengujian ini mengunakan uji korelasi Spearman.
4. Uji Hipotesis
Pengujian uji hipotesis pada model regresi linear berganda untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Pada
penelitian ini variabel independen yaitu sikap (X1), norma subjektif (X2) dan kontrol
perilaku (X3). Sedangkan variabel dependen yaitu minat (Y).
4. ANALISIS DANPEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 mahasiswa akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, diperoleh gambaran umum
responden meliputi karakteristik responden seperti umur, tahun angkatan, jenis kelamin,
indeks prestasi, nilai mata kuliah bidang perpajakan.
Tabel 5.Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Frekuensi Prosentase (%)
Ukuran Sampel 52 100
1. Umur : 20
21
22
23
24
6
22
16
5
3
11,5
42,3
30,8
9,6
5,8
-
17
Tabel 5.Karakteristik Responden (Lanjutan)
2. Tahun Angkatan 2007
2008
2009
2010
1
5
17
29
1.9
9.6
32.7
55,8
3. Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
20
32
38,5
61,5
4. Indeks Prestasi 2.00-2.74
2.75-2.99
3.00-3.49
3.50-4.00
3
19
16
14
5,8
36,5
30,8
26,9
5. Nilai Mata Kuliah Hukum Pajak
A
AB
B
BC
C
Perpajakan
A
AB
B
BC
C
Laboratorium Pajak
A
AB
B
BC
C
14
12
17
7
2
16
10
13
8
5
12
19
18
2
1
26.9
23,1
32,7
13,5
3,8
30,8
19,2
25
15,
9.6
23,1
36,5
43,6
3,8
1,9
Sumber : Lampiran 4, Hasil Olah Data Primer, 2014.
Berdasarkan tabel 5, umur responden mulai dari 20 tahun sampai 24 tahun
dengantahun angkatan mahasiswa dari tahun 2007-2010, sebagian besar 42,3% responden
berusia 21yang pada umumnya angkatan 2010. Mayoritas responden berasal dari
mahasiswa perempuan 32 orang.Kemudian tingkat indeks prestasi yang diperoleh diatas
3.00 sebanyak 30 mahasiswa. Dilihat dari nilai mata kuliah yang diperoleh, nilai mata
kuliah hukum pajak mahasiswa memperoleh nilai A sejumlah 14 orang, mata kuliah
perpajakan nilai A diperoleh sebanyak 16 orang, dan nilai mata kuliah laboratorium pajak
yang mendapat nilai A sebanyak 12 mahasiswa.
-
18
4.2 Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan kuesioner penelitian sehingga
mampu mengukur variabel dependen yaitu minat. Diketahui df = 50 (52-2) dengan tingkat
signifikansi 10 % diperoleh r tabel = 0,231. Jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari
pada r tabel dan bernilai positif maka indikator empirik dinyatakan valid.
Hasil uji validitas pada indikator setiap pertanyaan per variabel menunjukkan nilai
Correlation lebih besar dari r tabel dan bernilai positif maka indikator empirik dinyatakan
valid. Maka indikator pada pertanyaan setiap variabel dapat digunakan mewakili
pertanyaan. Tetapi pada variabel norma subjektif indikator pertanyaan pertama menunjukan
tidak valid, maka indikator pertanyaan ini tidak dapat digunakan mewakili pertanyaan dan
tidak di pakai dalam pengujian selanjutnya.
Tabel 6.Hasil Uji Validitas
Konsep Indikator Pertanyaan Pearson
Correlation
Validitas
Sikap
1. Bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi.
0.754 Valid
2. Bekerja di bidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang tinggi.
0.701 Valid
3. Bekerja di bidang perpajakan mempunyai peluang mengembangkan jenjang karier yang lebih tinggi.
0.610 Valid
4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi di bidang perpajakan.
0.733 Valid
Norma
Subjektif
1. Jika saya memilih bekerja di bidang perpajakan, keluarga tidak merasa keberatan atas profesi yang
dipilih.
0.180 Tidak
Valid
2. Dosen perkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika lulus untuk memilih berprofesi di bidang
perpajakan.
0.714 Valid
3. Banyak teman-teman mahasiswa ekonomi berencana memilih berprofesi di bidang perpajakan.
0.651 Valid
4. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai profesi di bidang perpajakan.
0.629 Valid
-
19
Tabel 6.Hasil Uji Validitas (Lanjutan)
Kontrol
Perilaku
1. Tersedia lowongan pekerjaan yang dibutuhkan menjadi peluang untuk bekerja di bidang perpajakan.
0.378 Valid
2. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata kuliah tentang perpajakan yang di sampaikan
dosen saat perkuliahan.
0.727 Valid
3. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan informasi perpajakan menjadi peluang saya untuk
mendapatkan lowongan pekerjaan di bidang
perpajakan.
0.742 Valid
4. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan informasi perpajakan menjadi peluang saya untuk
mendapatkan lowongan pekerjaan di bidang
perpajakan.
0.647 Valid
Minat
1. Saya tertarik berprofesi di bidang perpajakan karena
penghasilan yang ditawarkan cukup tinggi.
0.743 Valid
2. Saya berencana berprofesi di bidang perpajakan ketika
lulus sarjana strata satu (S1).
0.911 Valid
3. Saya berkeinginan yang kuat untuk dapat berprofesi di bidang perpajakan.
0.846 Valid
Sumber : Lampiran 5, Hasil Olah Data Primer, 2014.
4.3 Pengujian Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas instrument penelitian ini dengan melihat nilai Cornbachs
Alpha. Berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas variabel sikap perilaku dan variabel
minat memiliki nilai Cornbachs Alpha lebih besar dari 0.60 maka dinyatakan reliabel,
kemudian norma subjektif dan kontrol perilaku memiliki nilai Cornbachs Alpha lebih dari
0.40 dapat dinyatakan cukup reliabel.
Tabel7.Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cornbachs
Alpha
Tingkat
Reliabilitas
1. Sikap 0.646 Reliabel
2. Norma Subjektif 0.468 Cukup reliable
3. Kontrol Perilaku 0.500 Cukup reliable
4. Minat 0.783 Reliabel
Sumber : Lampiran5, Hasil Olah Data Primer 2014
4.4Analisis Statistik Dekriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan ringkasan data-data penelitian
seperti mean, minimum, maximum dari variabel sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku
-
20
terhadap minat memilih pekerjaan di bidang perpajakan akan dibahas variabel secara
keseluruhan maupun terhadap setiap indikator dari variabel yang diteliti.
Adapun yang dibahas dalam analisis statistik deskriptif ini hanya indikator yang
tersisa dari uji validitas secara keseluruhan dan dinyatakan valid seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya pada tabel 6.
4.4.1 Sikap perilaku terhadap minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di bidang
Perpajakan
Variabel sikap diukur dengan menggunakan empat indikator. Hasil statistik
deskriptif dari variabel sikap dipaparkan pada tabel 8 berikut ini.
Pada tabel 8 menunjukkan bahwa sikap yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan
pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata-rata 3,48-3,94 dan nilai rata-rata sikap
secara keseluruhan adalah 3,65. Nilai rata-rata secara keseluruhan dikategorikan tinggi
yang dapat diartikan mahasiswa setuju adanya sikap perilaku positif yang kuat dirasakan
dalam memilih bekerja di bidang perpajakan. Pada nilai rata-rata standar deviasi secara
keseluruhan sebesar 0,573.
Dalam pengukuran variabel sikap perilaku terdapat empat indikator yang
menunjukan bahwa responden cenderung memiliki sikap yang positif. Indikator pertama,
mahasiswa setuju jika bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi.
Kedua, memperoleh penghasilan yang tinggi bila dapat bekerja di bidang perpajakan.
Mahasiswa mengharapkan akan gaji yang tinggi dikarenakan sesuai dengan tugas serta
tanggung jawab yang diberikan. Ketiga, adanya keinginan mahasiswa dengan berprofesi
dibidang perpajakan terdapat peluang untuk mengembangkan karir dan yang terakhir,
menjelaskan bahwa mahasiswa akan merasa bangga bila dapat berprofesi di bidang
perpajakan.
Tabel 8. Statistik Deskriptif Variabel Sikap
Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata rata Standar
Deviasi 1 2 3 4 5
1. Bekerja di bidang perpajakan merupakan profesi yang bergengsi.
3 4 14 27 4 181 3,48 0, 960
2. Bekerja di bidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang
tinggi.
0 1 10 32 9 205 3,94 0,669
-
21
Tabel 8. Statistik Deskriptif Variabel Sikap (Lanjutan)
3. Bekerja di bidang perpajakan mempunyai peluang
mengembangkan jenjang karier
yang lebih tinggi.
0 4 23 19 6 183 3,52 0,804
4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi di bidang perpajakan.
0 5 14 26 7 191 3,67 0,834
Rata Rata dari Variabel Sikap 152 3,65 0,573
Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer 2014
4.4.2 Norma Subjektif terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk bekerja di bidang
Perpajakan
Variabel norma subjektif diukur dengan menggunakan tiga indikator. Adapun hasil
statistik deskriptif dari variabel sikap dipaparkan pada tabel 9 berikut ini.
Tabel 9 menunjukkan bahwa norma subjektif yang ditunjukkan dengan adanya
tanggapan pada setiap indikator pertanyaan. Nilai rata-rata pada pertanyaan pertama dan
kedua sebesar 2,81 dan 2,88 yang tergolong rendah yang dapat diartikan bahwa norma
subjektif dukungan orang lain berpengaruh rendah terhadap mahasiswa, pada pertanyaan
ketiga mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,08 yang dapat digolongkan tinggi yang berarti
masyarakat mendukungan mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Kemudian
nilai rata-rata norma subjektif secara keseluruhan yaitu 3,30, nilai tersebut tergolong tinggi
yang dapat diartikan mahasiswa setuju terdapat dukungan positif norma subjektif yang
tergolong tinggi untuk berprofesi dibidang perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar
deviasi secara keseluruhan sebesar 0,498.
Dalam pengukuran variabel norma subjektif dari tiga indikator hanya satu indikator
yang memberikan dampak yang kuat yaitu masyarakat memberikan dukungan yang positif
kepada mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan. Sedangkan indikator
pada peran dosen dan teman-teman mahasiswa akuntansi kurang memberikan dorongan
yang positif kepada setiap mahasiswa.
Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif
Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata rata Standar
Deviasi 1 2 3 4 5
6. Dosen perkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika
lulus untuk memilih berprofesi
di bidang perpajakan.
5 14 19 10 4 150 2,88 1,078
-
22
Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Norma Subjektif (Lanjutan)
7. Banyak teman teman mahasiswa ekonomi berencana
memilih berprofesi di bidang
perpajakan.
2 16 25 8 1 146 2,81 0,817
8. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai
profesi di bidang perpajakan.
4 7 23 17 1 160 3,08 0,926
Rata Rata dari Norma Subjektif 152 3,30 0,498
Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014
4.4.3 Kontrol Perilaku terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di
bidang Perpajakan
Variabel kontrol perilaku diukur dengan menggunakan empat indikator.Adapun
hasil statistik deskriptif dari variabel sikap dipaparkan padatabel 10berikut ini.
Tabel 10 menunjukkan bahwa kontrol perilaku yang ditunjukkan dengan adanya
tanggapan pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata-rata 3,65-3,90 dan nilai rata-
rata kontrol perilaku secara keseluruhan adalah 3,73. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa
kontrol perilaku yang dimiliki responden tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
setuju bahwa terdapat adanya kontrol perilaku dalam memilih berprofesi di bidang
perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara keseluruhan sebesar 0,494.
Hasil analisis deskriptif pengukuran variabel kontrol perilaku terdapat empat
indikator yang menunjukan bahwa responden cenderung memiliki dukungan yang tinggi.
Indikator pertama, mahasiswa setuju jika tersedianya lowongan pekerjaan dibidang
perpajakan akan menjadi suatu peluang untuk dapat berprofesi dibidang perpajakan. Kedua,
mahasiswa setuju bila memiliki kemampuan memahami mata kuliah mengenai perpajakan
dapat mendorong untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan. Ketiga, mahasiswa selalu
mengikuti perkembangan informasi untuk menambah pngetahuan mengenai bidang
perpajakan. Kemudian yang keempat, mahasiswa merasa yakin dapat di terima berprofesi
di bidang perpajakan dengan indeks prestasi yang diperoleh setiap mahasiswa.
-
23
Tabel 10. Statistik Deskriptif Variabel Kontrol Perilaku
Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata rata Standar
Deviasi 1 2 3 4 5
9. Tersedia lowongan pekerjaan yang dibutuhkan menjadi
peluang untuk bekerja di bidang
perpajakan
0 2 18 28 4 190 3,65 0,683
10. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata
kuliah tentang perpajakan yang
di sampaikan dosen saat
perkuliahan.
0 3 16 25 8 194 3,73 0,795
11. Pengetahuan yang cukup tentang perkembangan
informasi perpajakan menjadi
peluang saya untuk
mendapatkan lowongan
pekerjaan di bidang perpajakan.
0 5 17 21 9 190 3,65 0,883
12. Indeks prestasi saya memenuhi syarat untuk dapat diterima
berprofesi di bidang
perpajakan.
0 1 14 26 11 203 3,90 0,748
Rata-rata dari variabel kontrol perilaku 194,2 3,73 0,494
Sumber: Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014.
4.4.4 Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Bekerja di bidang Perpajakan
Variabel minat diukur dengan menggunakan tiga indikator. Adapun hasil statistik
deskriptif dari variabel minat dipaparkan pada tabel 11 berikut ini.
Tabel 11menunjukkan bahwa minat yang ditunjukkan dengan adanya tanggapan
pada setiap indikator pertanyaan memiliki nilai rata-rata 3,00-3,58 dan nilai rata-rata minat
secara keseluruhan adalah 3,22. Nilai tersebut dapat diartikan mahasiswa memiliki minat
tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan mahasiswa memiliki minat yang tinggi ketika
memilih profesi di bidang perpajakan. Sedangkan nilai rata-rata standar deviasi secara
keseluruhan sebesar 0,494.
Hasil analisis deskriptif pengukuran variabel minat terdapat dua indikator yang
menunjukan bahwa responden cenderung memiliki minat yang tinggi. Indikator pertama,
mahasiswa setuju memiliki ketertarikan berprofesi dibidang perpajakan karena adanya
tawaran penghasilan yang tinggi. Kedua, mahasiswa setuju memiliki rencana untuk
berprofesi di bidang perpajakan ketika telah lulus sarjana akan tetapi, pada indikator yang
-
24
terakhir mahasiswa belum memiliki keinginan yang kuat untuk berprofesi di bidang
perpajakan.
Tabel 11. Statistik Deskriptif Variabel Minat
Pertanyaan Frekuensi jawaban Total Rata rata Standar
Deviasi 1 2 3 4 5
13. Saya tertarik berprofesi di bidang perpajakan karena penghasilan
yang ditawarkan cukup tinggi
1 4 16 26 5 186 3,58 0,848
14. Saya berencana berprofesi di bidang perpajakan ketika lulus
sarjana strata satu (S1).
3 8 25 14 2 160 3,08 0,904
15. Saya berkeinginan yang kuat untuk dapat berprofesi di bidang
perpajakan.
2 12 25 10 3 156 3,00 0,907
Rata Rata dari Variabel Minat 167,3 3,22 0,740
Sumber : Lampiran 6, Hasil Olah Data Primer, 2014.
4.5 Uji Asumsi Klasik
4.5.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menentukan teknik analisis yang digunakan dan menentukan
data berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan dari hasil pengujian uji normalitas
menunjukkan nilai signifikansi (Asym.Sig 2-tailed) sebesar 0,442 dinyatakan bahwa data
berdistribusi norma, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas
N Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.
(2-tailed)
52 0,865 0,442
Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah Data Primer 2014.
4.5.2 HasilUji Multikolinearitas
Model penelitian dikatakan tidak terdeteksi multikolinearitas jika nilai VIF tidak
lebih dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 (Priyatno, 2011: 288). Hasil uji
menunjukkan bahwa VIF ketiga variabel berada pada nilai 1,041-1,273 dan hasil uji nilai
Tolerance berada pada nilai 0,812 -0,961. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, tidak ada
satupun variabel bebas yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,1dan nilai VIF diatas 10.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas di
dalam model regresi yang diuji.
-
25
Tabel 13.Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Sikap 0.812 1.232
Norma subjektif 0.786 1.273
Kontrol perilaku 0.961 1.041
Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah Data Primer 2014.
4.5.3 Hasil Uji Autokorelasi
Dari hasil pengujian uji autokorelasi menunjukkan nilai Durbin-Watson 1.628. D-W
tabel pada = 0.05, n = 52 dan k (jumlah variabel bebas) = 3 maka nilai dL = 1421 dan dU
= 1674. Dengan demikian nilai uji Durbin-Watson dinyatakan terdapat autokorelasi yang
ragu-ragu pada model regresi yang akan diuji.
Tabel 14.Hasil Uji Autokorelasi
Model N Durbin-Watson Dl Du
1 52 1.628 1.421 1.674
Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah DataPrimer 2014
4.5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas mengunakan metode uji korelasi Spearman, hasil
output pengujian korelasi ketiga variabel bebas dengan Unstandarized Residual
menghasilkan nilai signifikansinya 0,771-0,861. Jika nilai signifikansi yang dihasilkan
dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka nilai signifikansi lebih besar atau dapat
disimpulkan tidak ada heteroskedastisitas.
Tabel 15. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig. (2-tailed)
Sikap 0,861
Norma Subjektif 0,776
Kontrol Perilaku 0,771
Sumber : Lampiran 7, Hasil Olah Data Primer 2014.
-
26
4.6 Pengujian Hipotesis
Ada tiga hipotesis yang akan di uji pada penelitian ini dengan uji regresi liner
berganda. Hasil hipotesis yang diolah menggunakan SPSS 20. Berikut hasil hipotesis yang
telah di uji pada tabel 16.
Tabel 16. Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel Penelitian Unstandardized Coefficients B
T Sig.
Sikap .383 1,974 0.055
Norma Subjektif .081 ,356 0.722
Kontrol Perilaku .111 ,544 0.595
Sumber : Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014.
Hipotesis 1
Hipotesis pertama menyatakan sikap perilaku positif berpengaruh terhadap niat
mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan. Berdasarkan hasil pengujian, nilai
signifikansi variabel sikap terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,055. Jika dibandingkan nilai signifikansi sikap
dengan tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi sikap < 0,10 maka hipotesis pertama
diterima.
Hipotesis 2
Pada hipotesis kedua menyatakan semakin positif norma subjektif positif
berpengaruh terhadap minat mahasiwa memilih berprofesi di bidang perpajakan. Pada nilai
signifikansi norma subjektif terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,722. Jika nilai signifikansi norma subjektif
dibandingkan dengan tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi norma subjektif > 0,10
maka hipotesis kedua ditolak.
Hipotesis 3
Selanjutnya, hipotesis ketiga menyatakan kontrol perilaku positif berpengaruh
terhadap minat mahasiwa memilih berprofesi dibidang perpajakan.Pada nilai signifikansi
kontrol perilaku terhadap minat untuk berprofesi di bidang perpajakan mempunyai nilai
-
27
signifikansi sebesar 0,595. Jika nilai signifikansi norma subjektif dibandingkan dengan
tingkat signifikansi 10%, nilai signifikansi norma subjektif > 0,10 maka hipotesis 2 ditolak.
4.6.1 Uji
Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno,
2011: 251).
Tabel 17. Hasil Uji
Model Summary
Model Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,061 0.717
Sumber:Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014.
Hasil analisis determinasi untuk mengetahui prosentase pengaruh variabel sikap,
norma subjektif dan kontrol perilaku terhadap variabel minat dengan melihat Adjusted R
Square sebagai koefisien determinasi yang menunjukan nilai sebesar 0,061 (6,1%). Hal ini
menunjukan bahwa variabel independenhanya dapat menjelaskan variabel dependensebesar
6,1% dan 93,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang telah digunakan,
variabel lain tersebut diperkirakan seperti perbedaan jenis kelamin dan tipe kepribadian.
Perbedaan jenis kelamin dan kepribadian terdapat perbedaan dari sifat, kebiasaan, perilaku
yang dapat mempengaruhi minat. Perempuan cenderung memiliki kepribadian lebih teliti
dan sabar bila mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga menjadi dasar perkiraan bahwa
perempuan lebih berminat berprofesi dibidang perpajakan karena dibutuhkan ketelitian dan
kesabaran.
-
28
4.6.2Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (Priyatno, 2011: 258).
Tabel 18. Hasil Uji F
Signifikansi Simultan (Anova)
Model F Sig.
1 2.100 0.113
Sumber :Lampiran 8, Hasil Olah Data Primer 2014.
Dari uji F diperoleh nilai F hitung dengan tingkat signifikansi sebesar 0,113, karena
signifikansi minat lebih besar dari 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
4.7 Pembahasan
Menurut teori yang dikemukaan Ajzen dari teori perilaku terencana yang teridiri
dari sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku, yang digunakan untuk mengetahui minat
mahasiswa akuntansi UKSW bekerja dibidang perpajakan. Maka dapat diuraikan hasil
penelitian, yaitu :
4.7.1 Pengaruh sikap perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi.
Hasil analisisregresi berganda pada variabel sikap terbukti memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang perpajakan.Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) Fesbein
dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 : 36) yang menyatakan bahwa sikap positif
dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan sesuatu.
Penelitian ini mempunyai hasil yang sama di lakukan oleh Marpaung (2012) bahwa
sikap yang positif mahasiwa UKSW sebagai konsumen mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat atau niat untuk melakukan pembelian secara online. Hal ini
dikarenakan sebelum melakukan pembelian mahasiswa mencari informasi terlebih dahulu
toko onlineyang mahasiswa membeli suatu produk yang dibutuhkan. Menurut hasil
-
29
penelitian dilakukan Haning (2012) menunjukkan bahwa PNS di lingkup Pemerintah
Kabupaten Rote Ndao memiliki sikap terhadap uang sebagai retention-time seperti
memiliki perencanaan keuangan, atau dapat diartikan memiliki sikap positif pada
penggunaan uang. Sikap positif tersebut berpegaruh secara signifikan terhadap niat untuk
melakukan perilaku self-control dalam mengelola keuangan pribadi mereka.
Hasil analisis yang lain dari uji regresi bergandapada hipotesis pertama dapat dilihat
dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,383
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki sikap perilaku cenderung ke arah positif ditandai
dengan berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang bergengsi, memperoleh penghasilan
yang tinggi, memiliki pekerjaan yang mempunyai jenjang karir. Sehingga dapat
memberikan rasa bangga ketika dapat bekerja di bidang perpajakan.
4.7.2 Pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan.
Hasil analisispada regresi berganda pada variabel norma subjektif terbukti memiliki
pengaruh yang tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berporfesi
dibidang perpajakan. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak mendukung dengan teori
perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip
Jogiyanto (2007 : 36). Azwar (2011:12) yang menyatakan bahwa anggota keluarga, teman,
rekan kerja dan masyarakat di lingkungan dapat mempengaruhi minat seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dilakukan oleh Marpaung (2012)
bahwa norma subjektif tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap niat pembelian
secara online karena mahasiswa UKSW karena konsumen tidak menerima saran dari pihak
lain yang belum pernah melakukan pembelian secara online. Kemudian penelitian
dilakukan oleh Haning (2012) menunjukkan norma subjektif juga tidak mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap niat melakukan perilaku self-control dalam mengelola
keuangan pribadi pada pada PNS di lingkup PemerintahKabupaten Rote Ndao.
-
30
Hasil analisis yang lain dari uji regresi berganda pada hipotesis kedua dapat dilihat
dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,081
menunjukkan bahwa pengaruh norma subjektif memberikan pengaruh ke arah positif yang
dirasakan mahasiswa untuk berencana dalam memilih berprofesi dibidang perpajakan tetapi
peran dosen serta teman-teman mahasiswa kurang memberikan dorongan yang kuat untuk
menumbuhkan minat mahasiswa untuk beprofesi dibidang perpajakan.
4.7.3 Pengaruh kontrol perilaku terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan.
Hasil analisis regresi berganda pada variabel kontrol perilaku memiliki pengaruh
yang tidak signifikan terhadap minat mahasiswa untuk memilih berprofesi dibidang
perpajakan. Pada hipotesis ketiga juga tidak mendukung dengan teori perilaku terencana
(Theory of Planned Behavior) Fesbein dan Ajzen (1975) yang dikutip Jogiyanto (2007 :
36). Jogiyanto (2007: 66) menyatakan bahwa sumber-sumber daya dan kesempatan yang
dimiliki seseorang mempengaruhi minat untuk melakukan perilaku tertentu.
Penelitian dengan hasil yang sama yang dilakukan Marpaung (2012) juga
menjelaskan bahwa kontrol perilaku secara tidak signifikan dapat mempengaruhi
mahasiswa UKSW untuk melakukan pembelian secara online. Kemudian penelitian yang
dilakukan Haning (2012) menjelaskan juga bahwa kontrol perilaku tidak berpengaruh
secara langsung terhadap perilakuself-control dalam mengelola keuangan pribadi.
Selanjutnya berdasarkan dari uji regresi berganda pada hipotesis ketiga ini dilihat
dari nilai Unstandardized Coefficients Byang bernilai positif yaitu sebesar 0,111 yang
menunjukkan bahwa kontrol perilaku memberikan pengaruh yang positif dikarenakan
mahasiswa merasa masih banyaknya lowongan pekerjaan dibidang perpajakan, memiliki
kemampuan pemahaman dan pengetahuan yang cukup serta didukung indeks prestasi yang
memenuhi syarat untuk bekerja dibidang perpajakan.Tetapi kontrol perilaku yang positif
mahasiswa kurang memberikan dorongan yang kuat menumbuhkan minat mahasiswa untuk
berprofesi di bidang perpajakan.
-
31
Bila dilihat pengaruhnya secara besamaan dengan melihat besar koefisien
determinasi pada Adjusted = 0,061 atau 6,1% minat sebagai variabel minat (Y)
dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku sedangkan 93,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tiga persoalan penelitian yaitu:
pengaruh sikap perilaku,norma subjektif dan kontrol perilaku terhadap minat melakukan
perilaku untuk memilih berprofesi di bidang perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dianalisis dan dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: hasil dari penelitian ini
dari teori perilaku terencana yang terdiri dari variabel sikap, norma subjektif dan kontrol
perilaku yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi dibidang
perpajakan, hanya sikap perilaku positif yang mempengaruhi secara signifikan dalam
memilih berprofesi dibidang perpajakan.
Kemudian pada variabel pengaruh norma subjektif positif dan kontrol perilaku
positif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi di
bidang perpajakan. Jika di lihat dari hasil statistika deskrptif norma subjektif tergolong
tinggi, tetapi terdapat dua indikator yang tidak memberikan dukungan yang kuat yaitu
pengaruh dosen dan teman-teman mahasiswa. Dari hasil statistika deskriptif mayoritas
responden menjawab pengaruh dosen, sebanyak 38 mahasiswa menjawab antara netral
sampai sangat tidak setuju. Sedangkan pengaruh teman-teman mahasiswa, sebanyak 43
mahasiswa menjawab antara netral sampai sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan
pengaruh norma subjektif yang positif kurang kuatnya dukungan dari dosen dan teman-
teman mahasiswa untuk dapat menumbuhkan minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang
perpajakan.
Pada variabel kontrol perilaku cenderung positif tetapi tidak memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap minat berprofesi di bidang perpajakan. Apabila melihat dari hasil
statistika deskriptif pengaruh kontrol perilaku positif memberikan dukungan yang tinggi,
-
32
mahasiswa memiliki kemampuan dan kesempatan untuk dapat berprofesi di bidang
perpajakan. Meskipun mahasiswa memiliki kontrol perilaku positif yang kuat akan tetapi
belum dapat dipastikan mahasiswa berminat untuk berprofesi di bidang perpajakan.
5.2 Implikasi
5.2.1 Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis berkaitan dengan manfaat penelitian bagi perkembangan dunia
ilmu pengetahuan. Penelitian ini menemukan bahwa hanya variabel sikap perilaku
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi di bidang
perpajakan. Adanya pengaruh yang signifikan dari sikap perilaku terhadap minat untuk
berprofesi dibidang perpajakan pada penelitian ini mendukung pendapat Ardhianto (2008),
Haning (2012), Marpaung (2012)dalam menggunakan teori perilaku terencana yang
dikemukaan Fesbein dan Ajzen (1975).
Selanjutnya pada variabel norma subjektif tidak berpengaruh secara signifikan di
karenakan kurangnya adanya dukungan yang kuat dari orang-orang disekitar mahasiswa
untuk mempengeruhi minat dalam memilih berprofesi dibidang perpajakan. Kemudian pada
variabel kontrol perilaku juga tidak berpengaruh secara signifikan. Tetapi berdasarkan hasil
analisis deskriptif variabel kontrol perilaku memberikan pengaruh yang tinggi untuk
mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi di bidang perpajakan.
Meskipun mahasiswa memiliki kontrol perilaku positif memberikan dukungan yang tinggi
tetapi tidak bisa memprediksi minat mahasiswa untuk berprofesi di bidang perpajakan.
5.2.2 Implikasi terapan
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh implikasi terapan,
diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan lembaga-lembaga dibidang perpajakan baik
pemerintah maupun swasta dan para pengajar akademik untukdapat menumbuhkan minat
mahasiswa akuntansi berprofesi dibidang perpajakan.
Dari hasil analisis yang telah diuji hanya variabel sikap perilaku positif yang
berpengaruh signifikan mempengaruhi minat.Adapun cara menumbuhkan minat mahasiswa
-
33
dengan mendorong sikap positif dari mahasiswa akuntansi khususnya di UKSW untuk
berencana berprofesi dibidang perpajakan sepertipemberian gaji yang tinggi, jenjang karir
yang meningkat, membangun citra positif profesi dibidang perpajakan merupakan profesi
yang bergengsi dan timbul rasa bangga bila dapat berprofesi dibidang perpajakan.
Perlu di tingkatkannya peran norma subjektif oleh dosen memberikan dorongan
kepada mahasiswa untuk menumbuhkan minat berprofesi di bidang perpajakan. Dorongan
tersebut dilakukan dengan cara memberikan motivasi dan informasi berkaitan dengan
profesi di bidang perpajakan. Terkait kontrol perilaku mengenai sumber daya yang dimiliki,
dimana dari hasil penelitian bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan dan indeks
prestasi yang cukup serta adanya lowongan pekerjan untuk berprofesi di bidang
perpajakan.Hal ini diharapkan mempermudah mahasiswa untuk berprofesi di bidang
perpajakan.
5.3 Keterbatasan Penelitiandan Saran
Keterbatasan dari dalam penelitian ini, antara lain: kuesioner dalam penelitian ini
mengandung leading questions artinya kuesioner ini sifatnya mengarahkan jawaban
responden. Kemudian penelitian ini hanya mengunakan teori perilaku terencana untuk
mengetahui serta menjelaskan yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
berprofesi di bidang perpajakan.
Dalam pengambilan sampel memiliki kriteria yaitu mahasiswa yang telah
mengambil semua mata kuliah mengenai perpajakan terdiri dari hukum perpajakan,
perpajakan dan laboratorium pajak. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tersebut
tidak banyak dikarenakan terdapat sebagian besar mahasiswa sedang mengambil mata
kuliah laboratorium perpajakan sehingga jumlah pengambilan sampel masih dirasakan
kurang untuk di jadikan dasar penelitian.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan akan lebih baik menggunakan metode
pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan pertanyaan terbuka kepada alumni
mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnisyang telah bekerja dibidang perpajakan untuk
-
34
memperoleh jawaban lebih mendalam faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi
seseorang bekerja dibidang perpajakan.
-
35
DAFTAR PUSTAKA
Account Representative Andalan Republik Tercinta, 3 Agustus 2012.
http://www.pajak.go.id/content/news/account-representative-andalan-republik-
tericnta.
Ardhianto, Anton, 2008, Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif Terhadap Niat Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana untuk Menjadi Nasabah di
Bank BRI Cabang Salatiga.Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).
Ariyanti, Fiki, (2013). Ditjen Pajak Diminta Tambah 26 Ribu Pegawai Tahun ini.
http://bisnis.liputan6.com/read/598442/ditjen-pajak-diminta-tambah-26-ribu-
pegawai-tahun-ini. 27 Juni 2013.
Azwar, Saifuddin, (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Penerbit Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Haning, Victoria Hanutesa, 2012, Perilaku Self-Control Dalam Mengelola Keuangan
Pribadi : Berdasarkan Theory of Planned Behavior dan Conscientiousness.Tesis
Program S2 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
(tidak dipublikasikan).
Hutauruk, Dina Mrayanti.Ditjen Pajak Butuh 50 Ribu Karyawan
Baru.http://economy.okezone.com/read/2013/10/16/20/882209/ditjen-pajak-butuh-
50-ribu-karyawan-baru.24 Oktober 2013.
Jogiyanto, H.M, (2007) Sistem Informasi Keperilakua, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kusumawati, Ratna, 2011, Pengaruh Variabel Sosio Demografi dan Karakteristik Finansial
Terhadap Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Menggunakan Kartu Kredit
(Studi Pada Pegawai diUKSW Salatiga). Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).
Mardiasmo, (2011).Perpajakan.Edisi Revisi 2011, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Marpaung, Togi Dedy Wirawan, 2012, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat
Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Secara Online.Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan).
Nugroho,Rahman Adi dan Zulaikha, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan
untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel
http://www.pajak.go.id/content/news/account-representative-andalan-republik-tericntahttp://www.pajak.go.id/content/news/account-representative-andalan-republik-tericntahttp://bisnis.liputan6.com/read/598442/ditjen-pajak-diminta-tambah-26-ribu-pegawai-tahun-inihttp://bisnis.liputan6.com/read/598442/ditjen-pajak-diminta-tambah-26-ribu-pegawai-tahun-inihttp://economy.okezone.com/read/2013/10/16/20/882209/ditjen-pajak-butuh-50-ribu-karyawan-baruhttp://economy.okezone.com/read/2013/10/16/20/882209/ditjen-pajak-butuh-50-ribu-karyawan-baru
-
36
Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan
Bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Semarang Tengah Satu), University
Dipenogoro Journal of ACCOUNTING, Vol.1 No.2.
Pratomo, Harwanto Bimo, 16 Mei 2013. Pegawai Banyak di Tangkap KPK, Reformasi
Pajak Tak Berjalan Baik. www.merdeka.com/uang/pegawai-banyak-ditangkap-kpk-
reformasi-pajak-tak-berjalan-baik.html.
Sunaryo, Mellyana Dewi Damayanti, 2009, Persespsi Mahasiswa Program Studi Akuntansi
Universitas Kristen Satya Wacana Terhadap Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah.
Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana (tidak dipublikasikan).
Supadmi, Ni Luh, 2009. Meningkatkan Kepatuhan Pajak Melalui Kualitas Pelayanan,
Universitas Udayana Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.4 No.2.
Supramono dan Damayanti, (2009).Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Supramono dan Intiyas Utami, (2004). Desain Proposal Penelitian Studi Akuntansi,
Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Widyanto, Tania Mustika, 2010, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan
Profesi Akuntan Publik bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi. Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak
dipublikasikan).
http://www.merdeka.com/uang/pegawai-banyak-ditangkap-kpk-reformasi-pajak-tak-berjalan-baik.htmlhttp://www.merdeka.com/uang/pegawai-banyak-ditangkap-kpk-reformasi-pajak-tak-berjalan-baik.html
-
37
LAMPIRAN 1: KUESIONER PENELITIAN
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS KRISTEN
SATYA WACANAUNTUK BEKERJA DI BIDANG
PERPAJAKAN
Karakteristik Responden
Umur : ............. tahun
Tahun Angkatan Mahasiswa : ..............................
Jenis kelamin ( Jawaban dengan memberitanda centang )
Laki laki Perempuan
Indeks Prestasi Kumulatif saat ini (jawaban dengan memberi tanda centang )
1.99
2.00 2.74
2.75 2.99
3.00 3.49
3.50 4.00
Nilai Mata Kuliah Yang Sudah di Ambil (jawaban dengan memberi tanda silang X)
No Mata Kuliah Nilai
1 Hukum Pajak A AB B BC C CD D E
2 Perpajakan A AB B BC C CD D E
3 Laboratorium Perpajakan A AB B BC C CD D E
PetunjukPengisian Kuesioner
Dari pernyataan-pernyataan di bawahini, berilahpendapat teman teman mahasiswa dengancara
memberi tandasilang( X ) padasalahsatujawaban yang paling sesuai dengan diri anda.
Adapunjawaban yang andapilihsesuaidenganketentuandibawahini :
1 = Sangattidaksetuju
2 = Tidaksetuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
3 = Netral
-
36
SikapTerhadapProfesiPerpajakan
1. Bekerja dibidangperpajakanmerupakanprofesi yang bergengsi.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
2. Bekerja dibidang perpajakan akan memperoleh penghasilan yang tinggi.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
3. Bekerja dibidangperpajakanmempunyaipeluang mengembangkan jenjangkarier yang
lebih tinggi.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
4. Perasaan bangga jika dapat berprofesi dibidang perpajakan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
Norma SubjektifTerhadapProfesiPerpajakan
5. Jika saya memilih bekerja dibidang perpajakan, keluarga tidak merasa keberatan atas
profesi yang dipilih.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
6. Dosenperkuliahan pernah menyarankan mahasiswa ketika lulus untuk memilih
berprofesidibidangperpajakan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
7. Banyak teman teman mahasiswa ekonomi berencana
memilihberprofesidibidangperpajakan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
8. Masyarakat memberikan respon positif terhadap berbagai profesi dibidang perpajakan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
-
37
KontrolPerilakuTerhadapProfesiPerpajakan
9. Tersedialowonganpekerjaan yang
dibutuhkanmenjadipeluanguntukbekerjadibidangperpajakan.
Sangattidaksetuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju
10. Saya merasa dengan mudah memahami dan mengerti mata kuliah tentang perpajakan
yang di sampaikan dosen saat perkuliahan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
11. Pengetahuan yang
cukuptentangperkembanganinformasiperpajakanmenjadipeluangsayauntukmendapatkanl
owonganpekerjaandibidangperpajakan.
Sangattidaksetuju: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju.
12. Indeks prestasi saya memenuhisyaratuntukdapatditerimaberprofesidibidangperpajakan.
Sangattidaksetuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangatsetuju.
MinatterhadapProfesiPerpajakan
13. Sayatertarikberprofesidibidangperpajakankarenapenghasilan yang
ditawarkancukuptinggi.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 :Sangat setuju.
14. Saya berencana berprofesidibidangperpajakanketikalulussarjana strata satu (S1).
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
15. Saya berkeinginan yang kuatuntukdapatberprofesidibidangperpajakan.
Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : Sangat setuju.
-
38
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH RESPONDEN
NO UMUR TAHUN
ANGKATAN
JENIS
KELAMIN
IND
EK
S
PR
ES
TA
SI
MA
HA
SIS
AW
A NILAI MATA
KULIAH PAJAK
HU
KU
M
PA
JAK
PE
RP
AJA
KA
N
LA
B.
PA
JAK
1 20 2010 P 3 B B B
2 24 2008 L 4 AB BC AB
3 21 2008 L 3 B C AB
4 23 2008 P 3 A B AB
5 22 2009 P 3 C C AB
6 22 2009 L 3 B B BC
7 22 2009 P 3 B B B
8 22 2009 P 4 B AB AB
9 22 2009 P 3 A BC A
10 22 2009 P 3 BC B B
11 22 2009 P 4 AB B B
12 22 2009 P 3 B C B
13 21 2010 P 3 B BC B
14 21 2010 P 3 B BC B
15 24 2010 L 4 AB AB A
16 21 2010 P 4 A AB AB
17 20 2010 L 4 BC B B
18 22 2010 L 3 B AB B
19 21 2010 P 5 A B A
20 21 2010 L 5 A A AB
21 21 2010 L 5 A A A
22 21 2010 L 4 B AB AB
23 22 2009 P 3 BC AB B
24 21 2010 P 5 AB A A
25 21 2010 L 5 AB A A
26 21 2010 P 4 A AB AB
27 21 2010 P 3 B C BC
28 21 2010 P 4 B B AB
29 22 2009 L 4 A B AB
30 22 2009 L 4 A BC B
31 21 2009 P 4 AB B B
32 23 2008 P 2 BC BC A
33 22 2009 P 2 C BC B
34 24 2007 P 2 BC C C
35 23 2008 L 3 B BC AB
-
39
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH RESPONDEN (Lanjutan)
36 20 2010 P 4 B B AB
37 21 2010 P 3 BC B B
38 21 2010 L 5 AB A AB
39 21 2010 L 4 AB A AB
40 21 2010 L 5 A A AB
41 21 2010 P 5 AB A A
42 21 2010 P 5 AB A A
43 20 2010 P 5 A A B
44 22 2010 L 3 B A B
45 20 2010 L 3 B AB B
46 21 2010 P 5 A A A
47 23 2009 L 3 BC AB B
48 21 2010 P 5 AB A A
49 20 2010 P 5 A A A
50 23 2009 P 4 AB A AB
51 22 2009 P 4 B AB AB
52 22 2009 L 5 A A AB
-
40
LAMPIRAN 3: DATA JAWABAN RESPONDEN
18 4 4 3 5 5 2 2 3 4 4 4 2 4 2 3
19 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
20 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3
21 2 4 3 2 5 1 4 2 4 4 4 3 3 1 1
22 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2
23 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4
24 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
25 4 4 3 4 5 3 3 2 4 3 3 5 4 3 3
26 5 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
27 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
28 3 3 3 4 5 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
29 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
30 4 4 4 4 5 3 2 4 4 3 2 3 4 2 2
31 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4
32 3 3 5 4 2 4 2 5 4 3 5 4 1 3 3
33 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
34 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 3
35 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4
36 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
37 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3
38 3 4 3 3 4 2 3 3 3 5 3 4 4 3 3
NO SIKAP
NORMA
SUBJEKTIF
KONTROL
PERILAKU MINAT
S1 S2 S3 S4 N1 N2 N3 N4 K1 K2 K3 K4 M1 M2 M3
1 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 2
2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2
3 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 4
4 3 3 3 3 4 2 2 1 4 4 4 4 4 3 3
5 5 5 4 5 5 2 3 1 2 3 3 3 4 4 4
6 3 4 4 3 5 2 2 1 3 2 2 3 4 4 3
7 1 5 5 2 4 3 4 3 5 3 3 5 2 1 2
8 4 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3 5 2 2 2
9 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2
10 3 4 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 3 3
11 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 2 2 2
12 2 4 4 4 5 1 4 4 4 3 5 3 4 3 3
13 4 4 3 4 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2
14 4 3 4 5 5 3 2 3 3 4 3 4 3 2 2
15 4 3 3 4 5 4 2 3 4 4 3 5 3 3 2
16 5 5 4 5 5 4 4 3 3 2 3 4 5 4 3
17 2 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3
-
41
39 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3
40 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 2 2
41 4 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3
42 4 4 3 3 4 2 3 4 5 4 4 4 4 3 3
43 1 2 2 2 5 1 1 1 2 5 3 5 4 4 3
44 4 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5
45 1 3 3 5 5 5 2 2 3 3 4 4 2 2 5
46 5 4 5 4 4 2 3 3 3 5 5 5 4 3 3
47 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 4 4
48 4 5 3 3 4 1 2 3 4 4 3 4 3 1 1
49 3 4 4 3 5 2 2 2 3 5 5 5 3 3 3
50 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5
51 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 5 4 4 4 4
52 4 5 4 5 5 5 3 2 3 5 5 5 5 4 4
-
42
LAMPIRAN 4: Gambaran Umum Karakteristik Responden
Frequency Table
Statistics
Umur Tahun_Angkatan Jenis_Kelamin Indeks_
Prestasi
Hukum_
Pajak
Perpajakan Laboratorium
_Pajak
N Valid 52 52 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Umur
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 19 1 1,9 1,9 1,9
20 5 9,6 9,6 11,5
21 22 42,3 42,3 53,8
22 16 30,8 30,8 84,6
23 5 9,6 9,6 94,2
24 3 5,8 5,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Tahun_Angkatan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2007 1 1,9 1,9 1,9
2008 5 9,6 9,6 11,5
2009 17 32,7 32,7 44,2
2010 29 55,8 55,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 20 38,5 38,5 38,5
Perempuan 32 61,5 61,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
Indeks_Prestasi
Frequen
cy
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 2.00 - 2.74 3 5,8 5,8 5,8
2.75 - 2.99 19 36,5 36,5 42,3
3.00 - 3.49 16 30,8 30,8 73,1
3.50 - 4.00 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
-
43
LAMPIRAN 4: Gambaran Umum Karakteristik Responden (Lanjutan)
Hukum_Pajak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid A 14 26,9 26,9 26,9
AB 12 23,1 23,1 50,0
B 17 32,7 32,7 82,7
BC 7 13,5 13,5 96,2
C 2 3,8 3,8 100,0
Total 52 100,0 100,0
Perpajakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid A 16 30,8 30,8 30,8
AB 10 19,2 19,2 50,0
B 13 25,0 25,0 75,0
BC 8 15,4 15,4 90,4
C 5 9,6 9,6 100,0
Total 52 100,0 100,0
Laboratorium_Pajak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid A 12 23,1 23,1 23,1
AB 19 36,5 36,5 59,6
B 18 34,6 34,6 94,2
BC 2 3,8 3,8 98,1
C 1 1,9 1,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
-
44
LAMPIRAN 5: Hasil Uji Validitas
Hasil Uji Validitas
Variabel Sikap
Variabel Norma Subjektif
Correlations
NORMA
_1
NORMA_
2
NORMA_
3
NORMA_
4
TOTAL_NORMA_
SUBJEKTIF
NORMA_1 Pearson Correlation 1 -,040 ,096 -,306* ,180
Sig. (2-tailed) ,777 ,500 ,028 ,201
N 52 52 52 52 52
NORMA_2 Pearson Correlation -,040 1 ,152 ,264 ,714**
Sig. (2-tailed) ,777 ,281 ,058 ,000
N 52 52 52 52 52
NORMA_3 Pearson Correlation ,096 ,152 1 ,279* ,651
**
Sig. (2-tailed) ,500 ,281 ,045 ,000
N 52 52 52 52 52
NORMA_4 Pearson Correlation -,306* ,264 ,279
* 1 ,629
**
Sig. (2-tailed) ,028 ,058 ,045 ,000
N 52 52 52 52 52
TOTAL_
NORMA_
SUBJEKTI
F
Pearson Correlation ,180 ,714**
,651**
,629**
1
Sig. (2-tailed) ,201 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
SIKAP_1 SIKAP_2 SIKAP_3 SIKAP_4 TOTAL_
SIKAP
SIKAP_1 Pearson Correlation 1 ,441**
,128 ,445**
,754**
Sig. (2-tailed) ,001 ,368 ,001 ,000
N 52 52 52 52 52
SIKAP_2 Pearson Correlation ,441**
1 ,348* ,282
* ,701
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,011 ,043 ,000
N 52 52 52 52 52
SIKAP_3 Pearson Correlation ,128 ,348* 1 ,287
* ,610
**
Sig. (2-tailed) ,368 ,011 ,039 ,000
N 52 52 52 52 52
SIKAP_4 Pearson Correlation ,445**
,282* ,287
* 1 ,733
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,043 ,039 ,000
N 52 52 52 52 52
TOTAL_
SIKAP
Pearson Correlation ,754**
,701**
,610**
,733**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
-
45
LAMPIRAN 5: Hasil Uji Validitas (Lanjutan)
Variabel Kontrol Perilaku
Correlations
KO
NT
RO
L_
1
KO
NT
RO
L_
2
KO
NT
RO
L_
3
KO
NT
RO
L_
4
TO
TA
L_
KO
NT
RO
L_
PE
RIL
AK
U
KONTROL
_1
Pearson Correlation 1 ,006 ,090 -,028 ,378**
Sig. (2-tailed) ,969 ,525 ,843 ,006
N 52 52 52 52 52
KONTROL
_2
Pearson Correlation ,006 1 ,395**
,384**
,727**
Sig. (2-tailed) ,969 ,004 ,005 ,000
N 52 52 52 52 52
KONTROL
_3
Pearson Correlation ,090 ,395**
1 ,275* ,742
**
Sig. (2-tailed) ,525 ,004 ,048 ,000
N 52 52 52 52 52
KONTROL
_4
Pearson Correlation -,028 ,384**
,275* 1 ,647
**
Sig. (2-tailed) ,843 ,005 ,048 ,000
N 52 52 52 52 52
TOTAL_K
ONTROL_
PERILAKU
Pearson Correlation ,378**
,727**
,742**
,647**
1
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Variabel Minat Correlations
MINAT_1 MINAT_2 MINAT_3 TOTAL_MINAT
MINAT_1
Pearson Correlation 1 ,529**
,357**
,743**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000
N 52 52 52 52
MINAT_2
Pearson Correlation ,529**
1 ,741**
,911**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52
MINAT_3
Pearson Correlation ,357**
,741**
1 ,846**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,000
N 52 52 52 52
TOTAL_MINAT Pearson Correlation ,743**
,911**
,846**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 52 52 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-
46
LAMPIRAN 6: Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,646 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SIKAP_1 11,13 2,864 ,454 ,563
SIKAP_2 10,67 3,558 ,498 ,546
SIKAP_3 11,10 3,657 ,311 ,654
SIKAP_4 10,94 3,153 ,477 ,541
Variabel Norma Subjektif
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,468 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
NORMA_2 5,88 1,947 ,265 ,434
NORMA_3 5,96 2,548 ,265 ,414
NORMA_4 5,69 2,100 ,354 ,256
Variabel Kontrol Perilaku
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,500 4
-
47
LAMPIRAN 6: Hasil Uji Reliabilitas (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KONTROL_1 11,29 3,347 ,034 ,617
KONTROL_2 11,21 2,248 ,427 ,296
KONTROL_3 11,29 2,092 ,402 ,312
KONTROL_4 11,04 2,548 ,332 ,394
Variabel Minat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,783 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
MINAT_1 6,08 2,857 ,474 ,851
MINAT_2 6,58 2,092 ,775 ,525
MINTA_3 6,65 2,348 ,634 ,691
-
48
LAMPIRAN 7: Analisis Statistika Deskriptif
STATISTIK DESKRIPTIF JAWABAN RESPONDEN
Variabel Sikap
SIKAP_1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 5,8 5,8 5,8
2 4 7,7 7,7 13,5
3 14 26,9 26,9 40,4
4 27 51,9 51,9 92,3
5 4 7,7 7,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
SIKAP_3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 7,7 7,7 7,7
3 23 44,2 44,2 51,9
4 19 36,5 36,5 88,5
5 6 11,5 11,5 100,0
Tota
l 52 100,0 100,0
SIKAP_4
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 9,6 9,6 9,6
3 14 26,9 26,9 36,5
4 26 50,0 50,0 86,5
5 7 13,5 13,5 100,0
Total 52 100,0 100,0
SIKAP_2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
2 1 1,9 1,9 1,9
3 10 19,2 19,2 21,2
4 32 61,5 61,5 82,7
5 9 17,3 17,3 100,0
Total 52 100,0 100,0
-
49
LAMPIRAN 7: Analisis Statistika Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
Variance
SIKAP_1 52 1 5 181 3,48 ,960 ,921
SIKAP_2 52 2 5 205 3,94 ,669 ,448
SIKAP_3 52 2 5 183 3,52 ,804 ,647
SIKAP_4 52 2 5 191 3,67 ,834 ,695
Valid N (listwise) 52
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std.
Deviation
RATA_RATA_SIKAP 52 2 5 190 3,65 ,573
Valid N (listwise) 52
NORMA_2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 1 5 9,6 9,6 9,6
2 14 26,9 26,9 36,5
3 19 36,5 36,5 73,1
4 10 19,2 19,2 92,3
5 4 7,7 7,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
NORMA_3
Frequency Percent Valid Percent Cumulati
top related