faktor faktor yang mempengaruhi kejadian...
Post on 16-Dec-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
Universitas Sriwijaya
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
MAKROSOMIA DI INDONESIA (ANALISIS DATA
INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY 2014)
SKRIPSI
OLEH
NAMA : SUCI TRIANI
NIM : 10011281419103
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
i
Universitas Sriwijaya
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
MAKROSOMIA DI INDONESIA (ANALISIS DATA
INDONESIAN FAMILY LIFE SURVEY)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar (S1)
Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
OLEH
NAMA : SUCI TRIANI
NIM : 10011281419103
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
i
Universitas Sriwijaya
EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Skripsi, Agustus 2018
Suci Triani
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Makrosomia di Indonesia
(Analisis Data Indonesian Family Life Survey 2014)
xv + 84 halaman, 41 tabel, 4 gambar dan 4 lampiran.
ABSTRAK
Makrosomia adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kg.
Makrosomia merupakan penyebab penting mortalitas dan morbiditas baik pada
ibu maupun pada bayi. Ibu berpeluang sebesar 25% mengalami perdarahan
postpartum, dan perineum sobek, serta mengalami trauma jaringan maternal. Bayi
makrosomia berisiko mengalami asfiksia, juga mengalami trauma tulang leher dan
patah tulang selangka pada saat proses persalinan. Selain itu, bayi makrosomia
dapat menambah 10% dari angka kematian bayi di dunia. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
makrosomia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-
sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder Indonesian Life Survey
Family 2014 dengan populasi sejumlah 12.534 orang dan sampel berjumlah 4.770
responden di Indonesia. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan
multivariat menggunakan complex sample regresi logistic ganda model prediksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian
makrosomia di Indonesia adalah variabel paritas (p-value = <0,0001), usia
kehamilan (p-value = <0,0001), kunjungan ANC (p-value = 0,003), obesitas (p-
value = <0,0001). Variabel yang paling dominan terhadap kejadian makrosomia
adalah usia kehamilan dengan nilai PR yaitu 2,880 (95% CI = 2,114-3,924). Usia
kehamilan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kejadian
makrosomia setelah dikontrol oleh variabel paritas, kunjungan ANC, dan obesitas.
Hendaknya ibu hamil melakukan kunjungan ANC dengan teratur sehingga dapat
menerima pemeriksaan dan informasi mengenai masalah kehamilannya.
Kata kunci : Makrosomia, Berat Lahir, Bayi Besar
Daftar Bacaan : 84 (1988-2017)
ii
Universitas Sriwijaya
EPIDEMIOLOGY AND BIOSTATISTIC
FACULTY OF COMMUNITY HEALTH
SRIWIJAYA UNIVERSITY
Thesis, Agustus 2018
Suci Triani
Factors Affecting The Incidence of Macrosomia in Indonesia (Data Analysis
Indonesian Family Life Survey 2014) xv + 84 pages, 41 tables, 4 pictures and 4 attachments.
ABSTRACT
Macrosomia is a baby born with a weight greater than 4 kg. Macrosomia is
an important cause of both maternal and infant mortality and morbidity. Mothers
have a 25% chance of having postpartum hemorrhage, and tear perineum, as well
as maternal tissue trauma. Infant macrosomia at risk of asphyxia, also
experienced trauma to the collarbone and collarbone fracture during labor. In
addition, infant macrosomia can add 10% of infant mortality in the world. The
purpose of this study was to analyze the factors that influence the incidence of
macrosomia in Indonesian. This study uses cross-sectional research design. The
data used are secondary data of Indonesian Family Life Survey 2014 with a
population of 12.534 people and a sample of 4770 respondents in Indonesian.
Data analysis was done by univariate, bivariate, and multivariate using complex
sample multiple logistic regression prediction model. The results showed that the
variables associated with the incidence of macrosomia in Indonesia are parity (p-
value = <0,0001), gestational age (p-value = <0,0001), visit of ANC (p-value =
0,003), and obesity (p-value = <0,0001). The most dominant variable of
macrosomia occurrence is gestational age with PR value is 2,880 (95% CI =
2,114-3,924). Gestational age is the most significant factor in macrosomia
occurrence after being controlled by parity variables, ANC visits, and obesity.
Pregnant women should ANC visits regularly so that they can receive
examinations and information about their pregnancy problems.
Keywords : Macrosomia, Birth Weight, Giant Baby
Reading List : 84 (1988-2017)
iii
Universitas Sriwijaya
iv
Universitas Sriwijaya
v
Universitas Sriwijaya
vi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Suci Triani
NIM : 10011281419103
Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang/ 17 Januari 1997
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kejawen No. 1992 Rt. 24 Rw. 07 Kelurahan
Pipareja Kecamatan Kemuning Palembang,
Sumatera Selatan
No. HP : 082312231578
Email : sucitriani1997@gmail.com
Riwayat Pendidikan
TK (2001-2002) : TK Mahira Palembang
SD (2002-2008) : SD Negeri 187 Palembang
SMP (2008-2011) : SMP Negeri 26 Palembang
SMA (2011-2014) : SMA Bina Cipta Palembang
S1 (2014-2018) : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
vii
Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Makrosomia (Analisis Data Indonesian Family Life Survey 2014)” dapat berjalan
dengan lancar. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada junjungan kita,
Nabi Besar Muhammad SAW. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua saya, Mamak Wartini dan Bapak Tarjiman, yang selalu
membantu dan memberikan dukungan baik secara moral, spiritual,
maupun material.
2. Kedua saudara saya Oktalina, S.Kom dan Firmansyah Wibowo, S.Pi yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dalam segala hal.
3. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Bapak Iwan
Stia Budi, S.KM., M.Kes.
4. Kepala Program Studi Ilmu Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya, Ibu Elvi Sunarsih, S.KM., M.Kes.
5. Bapak Dr. Rico Januar Sitorus, S.KM., M.Kes(Epid), selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan ilmu, saran, dan
bimbingan kepada saya.
6. Ibu Yeni, S.KM, M.KM, selaku dosen pembimbing akademik yang telah
bersedia memberikan ilmu, saran, dan bimbingan kepada saya selama di
bangku perkuliahan hingga saya lulus sarjana.
7. Ibu Rini Mutahar, S.KM, M.KM, selaku ketua penguji skripsi yang telah
bersedia membantu melancarkan sidang akhir saya.
8. Ibu Dr. Rostika Flora, S.Kep, M.Kes, selaku penguji I skripsi yang telah
bersedia memberikan ilmu, saran, dan bimbingan kepada saya.
9. Ibu Amrina Rosyada, S.KM, M.PH, selaku penguji II skripsi yang telah
bersedia memberikan ilmu, saran, dan bimbingan kepada saya.
10. Ibu Feranita Utama, S.KM, M.Kes, selaku penguji III skripsi yang telah
bersedia memberikan ilmu, saran, dan bimbingan kepada saya.
viii
Universitas Sriwijaya
11. Keluarga 6A alumni 2008, atas persaudaraan, motivasi, semangat, doa, dan
silaturrahim yang terjalin selama menjalani proses pembuatan skripsi.
12. Keluarga BC angkatan 2011, atas persaudaraannya, motivasi, semangat,
dan canda tawanya.
13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa FKM UNSRI 2014, yang selalu
membantu baik secara moral, spiritual, maupun material. Terkhusus
Keluarga The Celebrate on FKM : Agustia Ningsih, Ririn Sugiarti,
Megawati, Silin Agustin, Henny Febriyanti, Persia Pratami Gustiana, Firka
Sartika, Lara Purnama Sari, Sheila Veronica, dan Juli Yani, atas
persaudaraan dan kebersamaan canda tawanya serta silaturrahim yang
selalu terjalin selama menjalani proses pembuatan skripsi dari seminar
proposal hingga ujian komprehensif saya.
14. Keluarga A Partner, atas persaudaraan, motivasi, semangat, dukungan,
canda tawa dan silaturrahim yang selalu terjalin selama menjalani proses
pembuatan skripsi dari seminar proposal hingga ujian komprehensif saya.
15. Teman-teman seperjuangan Epidemiologi dan Biostatistik FKM UNSRI
2014, yang selalu membantu baik secara moral, spiritual, maupun material.
16. Keluarga Sukses Isi 2, atas persaudaraan, motivasi, semangat, dukungan,
dan silaturrahim yang selalu terjalin selama menjalani proses pembuatan
skripsi dari seminar proposal hingga ujian komprehensif saya.
17. Teman-teman seperjuangan satu pembimbing Bapak Dr. Rico Januar
Sitorus, S.KM., M.Kes(Epid), atas motivasi, doa, dan semangatnya.
18. Seluruh dosen, staff, dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya menyadari masih banyak kekurangan
karenanya saya mohon maaf dan menerima saran serta kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga Allah SWT
senantiasa meridhai dan membarakahi setiap langkah kita.
Indralaya, Agustus 2018
Suci Triani
NIM. 10011281419103
ix
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Cover
Abstrak ................................................................................................................i
Abstract ...............................................................................................................ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme ...............................................................iii
Halaman Pengesahan ..........................................................................................iv
Halaman Persetujuan ...........................................................................................v
Daftar Riwayat Hidup .........................................................................................vi
Kata Pengantar ....................................................................................................vii
Daftar Isi..............................................................................................................ix
Daftar Tabel ........................................................................................................xii
Daftar Gambar .....................................................................................................xiv
Daftar Lampiran ..................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................4
1. 3 Tujuan Penelitian .....................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis ..............................................................................5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................6
1.5.1 Lingkup Lokasi ..............................................................................6
1.5.2 Lingkup Waktu ...............................................................................6
1.5.3 Lingkup Materi ...............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................7
2.1 Definisi Makrosomia ................................................................................7
2.2 Karakteristik Makrosomia ........................................................................7
2.3 Penyebab Makrosomia .............................................................................8
x
Universitas Sriwijaya
2.4 Faktor Risiko Makrosomia .......................................................................8
2.4.1 Faktor Sosiodemografi ...................................................................8
2.4.2 Faktor Janin ....................................................................................10
2.4.3 Faktor Kehamilan ...........................................................................11
2.3.4 Faktor Status Gizi ...........................................................................14
2.4 Komplikasi Makrosomia ..........................................................................16
2.5 Pencegahan ...............................................................................................17
2.6 Penelitian Terkait .....................................................................................18
2.7 Kerangka Teori .........................................................................................20
BAB III Kerangka Konsep, Definisi Operasional, dan Hipotesis .......................21
3.1 Kerangka Konsep .....................................................................................21
3.2 Definisi Operasional .................................................................................22
3.3 Hipotesis ...................................................................................................24
BAB IV Metode Penelitian .................................................................................25
4.1 Desain Penelitian ......................................................................................25
4.2 Populasi dan Sampel ................................................................................25
4.2.1 Populasi ..........................................................................................25
4.2.2 Sampel ............................................................................................26
4.3 Jenis, Cara, dan Alat Pengumpulan Data .................................................27
4.3.1 Jenis Data .......................................................................................27
4.3.2 Cara Pengumpulan Data .................................................................28
4.3.3 Alat Pengumpulan Data .................................................................28
4.4 Pengolahan Data .......................................................................................28
4.5 Analisis Data ............................................................................................29
4.6 Penyajian Data ..........................................................................................31
BAB V HASIL ANALISIS .................................................................................32
5.1 Gambaran Umum Indonesian Family Life Survey (IFLS) ......................32
5.2 Analisis Data ..........................................................................................34
5.2.1 Analisis Univariat ..........................................................................34
5.2.2 Analisis Bivariat ............................................................................40
xi
Universitas Sriwijaya
5.2.3 Analisis Multivariat .......................................................................46
5.2.4 Kekuatan Uji Penelitian .................................................................52
BAB VI PEMBAHASAN ...................................................................................54
6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................54
6.2 Pembahasan ..............................................................................................55
6.2.1 Hubungan Antara Wilayah Tempat Tinggal dengan Kejadian
Makrosomia ...................................................................................56
6.2.2 Hubungan Antara Usia Ibu dengan Kejadian Makrosomia ..........58
6.2.3 Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Makrosomia ..
.......................................................................................................60
6.2.4 Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Kejadian Makrosomia
.......................................................................................................61
6.2.5 Hubungan Antara Jenis Kelamin Bayi dengan Kejadian Makrosomia
.......................................................................................................63
6.2.6 Hubungan Antara Parits dengan Kejadian Makrosomia ...............64
6.2.7 Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan Kejadian Makrosomia
.......................................................................................................66
6.2.8 Hubungan Antara Kunjungan ANC dengan Kejadian Makrosomia
.......................................................................................................67
6.2.9 Hubungan Antara Obesitas dengan Kejadian Makrosomia .........69
6.2.10 Hubungan Antara Diabetes Melitus dengan Kejadian Makrosomia
.......................................................................................................71
6.2.11 Faktor-Faktor yang Paling Dominan ............................................73
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................74
7.1 Kesimpulan ...............................................................................................74
7.2 Saran .........................................................................................................75
Daftar Pustaka .....................................................................................................77
Lampiran
xii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terkait Makrosomia .........................................................18
Tabel 3.1 Definisi Operasional .........................................................................22
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Besar Sampel Minimal Berdasarkan Penelitian
Terdahulu .........................................................................................27
Tabel 4.2 Perhitungan Prevalence Ratio ...........................................................30
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Berat Bayi .........................................34
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Makrosomia
..........................................................................................................34
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Wilayah
Tempat Tinggal ................................................................................34
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Usia Ibu .............................................35
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Usia Ibu .....35
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Pekerjaan Ibu
..........................................................................................................36
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Pendidikan Ibu
..........................................................................................................36
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Jenis Kelamin
Bayi ..................................................................................................36
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Variabel Jumlah Anak .....................................37
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Paritas ........37
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Variabel Usia Kehamilan ................................37
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Usia Kehamilan
..........................................................................................................38
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Variabel Kunjungan ANC ...............................38
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Kunjungan
ANC .................................................................................................39
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Variabel IMT Ibu .............................................39
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Obesitas .....39
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Diabetes
Melitus ..............................................................................................40
xiii
Universitas Sriwijaya
Tabel 5.18 Hubungan Wilayah Tempat Tinggal dengan Makrosomia ...............40
Tabel 5.19 Hubungan Usia Ibu dengan Makrosomia..........................................41
Tabel 5.20 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Makrosomia .................................41
Tabel 5.21 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Makrosomia ...............................42
Tabel 5.22 Hubungan Jenis Kelamin Bayi dengan Makrosomia ........................42
Tabel 5.23 Hubungan Paritas dengan Makrosomia ............................................43
Tabel 5.24 Hubungan Usia Kehamilan dengan Makrosomia .............................43
Tabel 5.25 Hubungan Kunjungan ANC dengan Makrosomia ............................44
Tabel 5.26 Hubungan Obesitas dengan Makrosomia .........................................45
Tabel 5.27 Hubungan Diabetes Melitus dengan Makrosomia ............................45
Tabel 5.28 Hasil Seleksi Bivariat ........................................................................46
Tabel 5.29 Pemodelan Awal Analisis Multivariat ..............................................47
Tabel 5.30 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Pendidikan ........48
Tabel 5.31 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Pekerjaan ..........48
Tabel 5.32 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Jenis Kelamin Bayi
..........................................................................................................49
Tabel 5.33 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Wilayah Tempat
Tinggal .............................................................................................49
Tabel 5.34 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Diabetes Melitus
..........................................................................................................50
Tabel 5.35 Perubahan Prevalence Ratio (PR) Tanpa Variabel Usia Ibu ............50
Tabel 5.36 Pemodelan Akhir Analisis Multivariat .............................................51
Tabel 5.37 Kekuatan Uji Statistik Penelitian ......................................................53
xiv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ………………………………………………...20
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……………………………………………...21
Gambar 4.1 Proses Pemilihan Populasi dari Data IFLS 2014 ………………25
Gambar 4.2 Alur Pengambilan Sampel ……………………………………..26
xv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian IFLS 2014
Lampiran 3 Output SPSS
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Kode Etik
1
Universitas Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berat lahir merupakan indikator penting perkiraan maturitas dan
kemampuan neonatus untuk bisa bertahan, dan berat lahir sering digunakan
peneliti sebagai alat ukur risiko mortalitas (Marmi, 2014). Definisi makrosomia
adalah apabila bayi yang lahir ketika ditimbang berat badannya lebih dari 4
kilogram (kg). Makrosomia merupakan penyebab penting morbiditas dan
mortalitas perinatal baik pada janin maupun ibunya serta dapat meningkatkan
risiko kejadian asfiksia, trauma lahir, dan persalinan sesar. Janin yang berukuran
terlalu besar ketika proses persalinan berisiko untuk mengalami patah tulang
selangka (distosia bahu). Sementara pada ibu berisiko mempersulit proses
kelahiran, seperti perdarahan postpartum dan perineum sobek dikarenakan
peregangan uterus yang berlebihan sehingga menyebabkan uterus tidak mampu
untuk berkontraksi segera setelah bayinya lahir (Oxorn, 2010).
Menurut Kristiyanasari et al (2012), terdapat tiga keadaan pada ibu yang
mengakibatkan terjadinya bayi lahir besar yaitu faktor genetik, ibu dengan riwayat
penyakit diabetes melitus, obesitas berdasarkan asupan makan ibu yang tidak
seimbang. Ketiga faktor penyebab tersebut adalah yang paling penting dari faktor
risiko untuk perkembangan janin makrosomia. Makrosomia terdeteksi 70-80%
disebabkan pada kehamilan dengan komplikasi diabetes melitus dan obesitas.
Kejadian makrosomia dapat berkisar sampai 15% pada kalangan perempuan yang
bersamaan menderita diabetes dan obesitas (Ali dan Ishtiaque, 2014).
Kelahiran bayi dengan berat badan lebih dari 4 kg berisiko mengalami
hiperglikemia dan hiperbilirubinemia setelah lahir, serta obesitas setelah dewasa.
Obesitas dapat menyebabkan berbagai macam penyakit diantaranya diabetes
melitus, penyakit stroke, dan penyakit jantung. Hal tersebut merupakan masalah
yang sangat serius karena penyakit-penyakit yang terkait obesitas adalah
penyebab utama morbiditas dan mortalitas di banyak populasi (Rudolph, 2006).
2
Universitas Sriwijaya
Insidensi makrosomia di dunia umumnya berkisar antara 6-10 % dari total
kelahiran (Martin et al, 2006). Penelitian Mohammadbeigi et al (2013) di kota
Shiraz Iran menunjukkan bahwa diantara 160 ibu hamil yang berpartisipasi dalam
penelitian tersebut, 32 ibu (20%) melahirkan bayi makrosomia dengan 2 kasus
kematian bayi makrosomia.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014, angka kejadian
makrosomia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam dua sampai tiga
dekade terakhir, di banyak populasi berbeda di seluruh dunia terjadi peningkatan
sekitar 15-25% proporsi wanita melahirkan bayi besar. Besar proporsi
makrosomia pada setiap populasi yaitu sekitar 5-20%. Prevalensi tertinggi
ditemukan di negara-negara Eropa Utara dan Atlantika Utara, dimana bayi
makrosomia berjumlah sekitar 20% dan 45%.
Insidensi makrosomia terjadi 1 dari setiap 10 kelahiran hidup di Amerika
Serikat pada tahun 1997. Adapun analisis data yang dilakukan oleh Ananth dan
Wen selama periode 1985-1998, bayi besar di Kanada sebanyak 24%. Prevalensi
bayi besar juga meningkat secara signifikan dari 16,7% menjadi 20% di Swedia,
dan dari 9,1% menjadi 10,1% di Jerman selama tahun 1900-an. Di China
didapatkan bahwa tren makrosomia meningkat dari 6% tahun 1994 menjadi
8,49% tahun 2000. Bayi besar terus meningkat dari 13,72% pada tahun 1994
menjadi 18,08% pada tahun 2000. Dalam Guinnes Book of World Records
mengatakan bahwa bayi terbesar di dunia lahir di negara Kanada dengan berat
badan yang mencapai 10,8 kg terjadi pada tahun 1997, bayi tersebut hanya dalam
waktu 11 jam dapat bertahan hidup (Cunningham et al, 2005).
Pada tahun 2010 wilayah Asia Tenggara menduduki peringkat kedua
tertinggi untuk kematian balita yang diakibatkan asfiksia karena bayi yang terlalu
besar setelah wilayah Pasifik Barat yaitu 11%. Pada Januari (2017), seorang ibu
asal Melbourne Australia melahirkan bayi besar dengan berat hampir melebihi
dari 6 kg lewat 7 jam persalinan normal tanpa bantuan epidural sama sekali.
Adapun data terbaru se-Asia Tenggara pada tahun 2017, di Provinsi Vinch Phuc
Vietnam, seorang ibu berusia 30 tahun melahirkan bayi laki-laki dengan berat
badan mencapai 7,1 kg. Sementara di Indonesia, tepatnya di kota Medan Sumatera
Utara terdapat bayi terbesar yang pernah dilahirkan dari seorang ibu berusia 41
3
Universitas Sriwijaya
tahun dengan berat badan mencapai 8,7 kg yang terjadi di tahun 2009 (WHO,
2017).
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki persentase kelahiran
makrosomia cukup tinggi. Di Indonesia, angka kejadian makrosomia tahun 2010
sekitar 6,4% meningkat sekitar 8% pada tahun 2011 dari jumlah kelahiran
nasional (Riskesdas, 2013). Persentase makrosomia tertinggi adalah di Provinsi
Papua Barat yaitu dengan persentase 13,5% dan terendah adalah di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan persentase 1,7% (Kemenkes RI, 2014).
Bayi makrosomia yang lahir rata-rata mengalami asfiksia atau terjadi
kesulitan bernapas (52,2%). Adapun ibu yang melahirkan bayi makrosomia rata-
rata mengalami perdarahan (38,4%) (Wintry, 2011). Salah satu penyebab
meningkatnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
adalah kelahiran bayi makrosomia. Kematian maternal janin yang disebabkan oleh
bayi lahir dengan makrosomia adalah sekitar 5-10% (Depkes RI, 2011). Diketahui
bahwa sekitar 25-50% kematian maternal dan hampir sebesar 99% kematian bayi
di dunia terjadi pada negara yang sedang berkembang, sekitar 25-45% kematian
bayi diantaranya terjadi pada 24 jam pertama setelah lahir (Saifuddin et al, 2011).
Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
menyatakan sebesar 60% kematian bayi terjadi pada usia 0 bulan dan sebanyak
80% kematian bayi terjadi pada umur 0-11 bulan. Angka kematian bayi mencapai
sebesar 32/1000 kelahiran hidup, dan angka kematian ibu mencapai sebesar
359/100000 kelahiran hidup. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia
untuk menurunkan AKB sesuai dengan target program Sustainable Development
Goals (SDGs) pada 2030 nanti. Saat ini angka kematian bayi meningkat yaitu
telah mencapai sebesar 67 bayi per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014).
Dalam target SDGs ini bertujuan untuk menurunkan AKI secara global hingga
dibawah 70 ibu per 10000 kelahiran hidup dan menurunkan AKB sekurang-
kurangnya 12 bayi per 1000 kelahiran hidup hingga kurun waktu 2030 (WHO,
2015).
4
Universitas Sriwijaya
1.2 Rumusan Masalah
Makrosomia merupakan penyebab penting mortalitas dan morbiditas baik
pada ibu maupun pada bayi. Salah satu penyebab tingginya kematian ibu adalah
komplikasi pada saat persalinan salah satunya adalah kelahiran bayi makrosomia.
Ibu berpeluang sebesar 25% mengalami perdarahan postpartum, dan perineum
sobek, serta mengalami trauma jaringan maternal. Selain itu, bayi makrosomia
dapat menambah 10% dari angka kematian bayi di dunia. Bayi makrosomia
berisiko mengalami asfiksia, juga mengalami trauma tulang leher dan patah tulang
selangka (distosia bahu) pada saat proses persalinan (Depkes RI, 2011).
Sebagai negara berkembang di Indonesia, angka kejadian makrosomia tahun
2010 sekitar 6,4% meningkat sekitar 8% pada tahun 2011 dari jumlah kelahiran
nasional. Hal ini menjadi tantangan bagi negara Indonesia dalam mengurangi
prevalensi makrosomia yang berkaitan dengan kesehatan ibu sebelum dan selama
kehamilan (Riskesdas, 2013). Dari berbagai masalah tersebut maka perlu
diketahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kejadian makrosomia.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian makrosomia
di Indonesia tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan jumlah kejadian makrosomia di Indonesia.
b. Mendeskripsikan jumlah sampel berdasarkan wilayah tempat tinggal,
usia ibu, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, jenis kelamin bayi, paritas, usia
kehamilan, kunjungan antenatal care (ANC), kejadian obesitas, dan
kejadian diabetes melitus di Indonesia pada data IFLS 2014.
c. Menganalisis hubungan wilayah tempat tinggal, usia ibu, pekerjaan ibu,
pendidikan ibu, jenis kelamin bayi, paritas, usia kehamilan, kunjungan
antenatal care (ANC), obesitas, dan diabetes melitus dengan kejadian
makrosomia di Indonesia pada data IFLS 2014.
5
Universitas Sriwijaya
d. Menganalisis faktor risiko paling dominan yang mempengaruhi
kejadian makrosomia di Indonesia pada data IFLS 2014.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan tambahan referensi dan
rujukan bagi penelitian mengenai kesehatan masyarakat terutama faktor-faktor
yang mempengaruhi kejadian makrosomia di Indonesia tahun 2014.
1.4.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
A. Bagi Institusi Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menyusun intervensi yang efektif dan efisien
untuk menangani masalah kesehatan yang ditemukan berhubungan dengan
kejadian makrosomia dan dalam menurunkan angka kejadian makrosomia.
B. Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan dan informasi tentang faktor penyebab kelahiran
makrosomia dengan harapan masyarakat mampu melakukan upaya pencegahan
sedini mungkin untuk meminimalkan angka kelahiran bayi makrosomia.
C. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber ilmiah bagi mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dan bahan tambahan
kepustakaan dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dalam hal kejadian
makrosomia di Indonesia berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
D. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pengaplikasian teori yang telah diperoleh selama belajar
dibangku perkuliahan. Selain itu peneliti dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian makrosomia di
Indonesia.
6
Universitas Sriwijaya
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.5.1 Lingkup Lokasi
Penelitian ini dilakukan berdasarkan sampel rumah tangga yang mewakili
83% penduduk Indonesia yang berada pada 13 Provinsi dari 26 Provinsi di
Indonesia pada tahun 1993, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, beserta
daerah (provinsi) pemekarannya.
1.5.2 Lingkup Waktu
Penelitian data IFLS ini telah dilakukan pada September 2014 sampai Maret
2015. Sedangkan pengolahan data dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2018.
1.5.3 Lingkup Materi
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder,
yaitu data hasil Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia atau
Indonesian Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Penelitian ini membahas
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian makrosomia (seperti
wilayah tempat tinggal, usia ibu, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, jenis kelamin
bayi, paritas, usia kehamilan, kunjungan ANC, obesitas, dan diabetes melitus) di
Indonesia.
77
Universitas Sriwijaya
Daftar Pustaka
Alatas, Husein. 1997. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 7. Halaman : 573 - 761. Jakarta
: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.
Alberico, et al. 2014. The Role of Gestasional Diabetes, Pre-Pregnancy Body
Mass Index and Gestasional Weight Gain on The Risk of Newborn
Macrosomia : Result from a Prospective Multicentre Study. BMC
Pregnancy and Childbirth. Pages : 14 - 23.
Ali, dan Ishtiaque S. 2014. Fetal Macrosomia : Its Maternal and Neonatal
Complications. Professional Med J. Volume 21, Number 3, Pages : 421.
American Diabetes Association. 2015. Classification and Diagnosis of Diabetes.
Diabetes Care 2015. Pages : S8 - S16.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2013.
Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Benson, Ralph C. 2009. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : EGC.
Besral. 2012. Regresi Logistik Multivariat Analisis Data Riset Kesehatan. Jakarta:
Departemen Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia.
Budiman, C. 2011. Hubungan Antara Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat
Lahir Bayi. Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Candra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC.
Coustan, dan Reece. 1988. Diabetes Mellitus in Pregnancy (Principles and
Practice). USA : Churchill Livingstones.
Cunningham, et al. 2005. Obstetri William Edisi 21. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
Cunningham, et al. 2012. Obstetri Williams, Edisi 23, Volume 1. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
David, Liu. 2008. Manual Persalinan. Jakarta: EGC.
78
Universitas Sriwijaya
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) Tahun 1996. Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Petunjuk Teknis Penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Depkes RI dan JICA.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Pedoman Pelayanan
Kebidanan Dasar, Berbasis Hak Asasi Manusia (HAM) dan Keadilan
Gender. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pematanan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Direktorat Jenderal
Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan
Keluarga.
Eriksson JG, et al. 2010. Boys Live Dangerously in the Womb. Am J Hum Biol.
May- Jun, Volume 22, Number 3, Pages : 330.
Fajrin, et al. 2015. Hubungan Antara Beart Bada Bayi Baru Lahir pada
Persalinan Fisiologis dengan Kejadian Ruptur Perineum. Volume 7,
Nomor 2. Lamongan : Universitas Islam Lamongan.
Gaudet, L. 2012. Macrosomia and Related Adverse Pregnancy Outcomes : The
Role of Maternal Obesity. Canada : Faculty of Medicine, University of
Lowa.
Gyselaers, dan Martens. 2012. Increasing Prevalence of Macrosomia in Flanders,
Belgium: an Indicator of Population Health and A Burden for the Future.
Fvv In Obgyn. Volume 4, Number 2, Pages : 141 - 143.
Henriksen, K. 2008. Understanding Adverse Events: A Human Factors
Framework. U.S. : AHRQ Publication.
Ifan PS, Wahiduddin, dan Dian S. 2013. Faktor Risiko Kejadian Pradiabetes/
Diabetes Melitus Gestasional di RSIA Sitti Khadijah 1 Kota Makassar,
[Skripsi]. Makassar : Universitas Hasanudin.
International Diabetes Federation. 2014. Gestational Diabetes. Belgium :
International Diabetes Federation.
Jacinta, F. 2002. Wanita Bekerja. Jakarta : Team e-psikologi.
79
Universitas Sriwijaya
Jusniany, Marsanelah, Rini Mutahar, dan Feranita Utama. 2016. Determinan
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal yang Adekuat di Indonesia (Analisis
Data SDKI 2012). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume 7,
Nomor 3, November 2016, Halaman : 1 - 8. Indralaya : Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.
Kang, BH, et al. 2012. Birth Statistics of High Birth Weight Infants (Macrosomia)
in Korea. Korean J Pediatr. Volume 55, Number 8, Pages : 280 - 285.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Pelayanan Primer. Jakarta : Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : Kemenkes RI.
Kosim, M S. 2008. Buku Ajar Neonatologi, Edisi Pertama. Jakarta: Badan
Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Kristiyanasari, et al. 2012. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Kusumawati L, Hermie M, dan Eddy Suparman. 2012. Persalinan dengan Luaran
Makrosomia di BLU RSUP. Prof.Dr.R.D. Kandou. Manado : Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Kusumawati, Lidya. 2014. Persalinan dengan Luaran Makrosomia di BLU RSUP
Prof Dr R D Kandou,[Skripsi]. Manado : Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi.
Larasati, Baiq Diana. 2016. Gambaran Faktor Risiko Berat Badan Lahir Lebih di
Rsud Kota Yogyakarta Tahun 2014-2016. Yogyakarta : STIK Jenderal
Achmad Yani.
Lebel, L, et al. 2012. Lifestyle and Consumption In Cities and The Links With
Health and Well Being: The Case of Obesity. Current Opinion In
Environmental Sustainability. Volume 4, Pages : 405 - 413.
Li, Yi, et al. 2015. Weight Gain in Pregnancy, Maternal Age and Gestasional Age
in Relation to Fetal Macrosomia. Clinical Nutrition Research. Volume 4,
Pages : 104 - 109.
80
Universitas Sriwijaya
Lubis, Desi Halimah, Rini Mutahar, dan Nur Alam Fajar. 2013. Hubungan Status
Gizi (Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan dan Ukuran
Lingkar Lengan Atas) dengan Berat Badan Bayi Lahir di Kecamatan
Indralaya Utara. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume 4, Nomor
1, Maret 2013, Halaman : 1 - 6. Indralaya : Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Sriwijaya.
Hadi, Hamam. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. Yogyakarta : Rapat
Terbuka Majelis Guru Besar, Universitas Gajah Mada.
Hanafiah, TM. 2006. Perawatan Antenatal dan Peranan Asam Folat dalam
Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Hamil dan Janin. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
Hariastuti, Dwi Ristiani. 2003. Hubungan Karateristik Ibu dengan Frekuensi
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal (ANC) di Jawa Barat Tahun 2002
(Analisis Data Sekunder Survei Data Dasar Asuh 2002). Depok :
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Maesitoh, S. 2007. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi dalam
Kehamilan di Desa Rajawetan Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes.
Purwokerto : Akademi Kebidanan YLPP.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
1. Jakarta : EGC.
Marmi. 2014. Asuhan Neonates, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta :
Pustaka Belajar.
Martin, et al. 2006. Births: Final Data For 2004. Natl Vital Stat Rep. Volume 55,
Number 1, Pages : 1 - 101.
Maryunani, dan Puspita. 2015. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Trans Info Media.
Melani, Asty. 2016. Faktor - Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kelahiran
Makrosomia (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Semarang), [Skripsi]. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Semarang.
81
Universitas Sriwijaya
Merita. 2015. Faktor Resiko Bayi Lahir Gemuk (Macrosomia) di Indonesia.
Jurnal Akademika Baiturrahim. Volume 04, Nomor 02, November 2015.
Jambi : STIKBA.
Mohammadbeigi, et al. 2013. Fetal Macrosomia : Risk Factors, Maternal, and
Perinatal Outcome. Annals of Medical and Health Sciences Research.
Volume 3, Number 4, October-December 2013.
Najmah, 2011. Managemen dan Analisis Data Kesehatan : Kombinasi Teori dan
Aplikasi SPSS. Yogyakarta : Nuha Medika.
Najmah. 2017. Statistika Kesehatan Aplikasi Stata & SPSS. Jakarta: Salemba
Medika.
Nasedul, H. 2010. Kesehatan Perempuan Sepanjang Usia. Jakarta : PT Kompas
Media Nusantara.
Norwitz, Errol, dan John Schorge. 2008. At a Glance : Obstetri dan Ginekologi
(Edisi ke-2). Jakarta : Artsiyanti Diba, Erlangga.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta Remaja:
Jakarta.
Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan : Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta
: Yayasan Essentia Medica (YEM).
Poretsky, Leonid. 2010. Principals of Diabetes Mellitus Edisi Kedua. New York :
Springer.
Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Proverawati, dan Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kehamilan. Yogyakarta :
Yuha Medika.
Reynolds, K, et al. 2007. Prevalence and Risk Factors of Overweight and Obesity
in China. Pages : 10 - 18.
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
82
Universitas Sriwijaya
Roemling C, dan Qaim M. 2012. Obesity Trends and Determinants in Indonesia.
Appetite, Pages : 1005 - 1013.
Rudolph, M. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Volume 1. Jakarta : EGC.
Rukiyah, A. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta : Trans Info Media.
Saifuddin AB, Rachimhadhi T, dan Wiknjosastro GH. 2009. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo Edisi 4 Cetakan 2. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, et al. 2011. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta :
Bunga Rampai Sarwono Prawiroharjo.
Sarinawati. 2016. Hubungan Riwayat Penyakit Diabetes Mellitus pada Ibu Hamil
dengan Kejadian Makrosomia pada Bayi Baru Lahir di Rsud Selasih
Kabupaten Pelalawan Tahun 2016. Riau : Stikes Tuanku Tambusai.
Simanjuntak, Tumiar. 2002. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan K4 di Puskesmas Kecamatan
Pakuhaji Tahun 2002, [Skripsi]. Depok : Universitas Indonesia.
Siregar, M. 2010. Hubungan Kadar Gula Darah pada Ibu Hamil Trimester III
dengan Berat Badan Lahir Anak di RSU Pringadi Medan. Medan :
Universitas Negeri Medan.
Suariyani, Ni Luh Putu, et al. 2010. Faktor Sosial Ekonomi Kematian Bayi di
Dusun Muntigunung Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Volume 1, Nomor 3, November 2010, Halaman :
1 - 7. Bali : Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : PT.
Graha Ilmu.
Sujianti, dan Widyoningsih. 2014. Analisis Faktor-Faktor Ibu yang Berhubungan
dengan Kejadian Bayi Makrosomia. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA).
Volume 05, Nomor 01, Maret 2014. Cilacap : Stikes Al-Irsyad, Al-
Islamiyyah.
Supa, S. 2014. Hubungan Antara Paritas, Berat Badan Lahir, dan Retensio
Plasenta dengan Kejadian Perdarahan Post Partum Primer. Surabaya :
Akademi Kebidanan Griya Husada.
83
Universitas Sriwijaya
Suswadi. 2000. Penyulit Kehamilan dan Persalinan pada Wanita Usia Tua.
Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Trisnasiwi A, Trisnawati Y, dan Sumarni. 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Makrosomia dengan Pola Nutrisi Selama Hamil Tahun 2011. Bidan
Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan. Volume 3, Nomor 2, Halaman : 11 - 4,
Desember 2012. Purwokerto : Akademi Kebidanan YLPP.
Trevors, Tanya. 2001. Neonatal Morbidity Among Macrosomic Infants in the
James Bay Cree Population of Northern Quebec. Montreal : School of
Dietetics and Human Nutrition McGill University.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman.
WHO. 2014. Maternal Mortality. Geneva : World Health Organization
WHO. 2015. Trends In Maternal Mortality : 1990 to 2015. Geneva : World
Health Organization.
WHO. 2017. World Health Statistic Report 2017. Geneva : World Health
Organization.
Widayani, Hendang. 2009. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Kematian Perinatal di Wilayah Kerja Puskesmas Pulokulon II
Kabupaten Grobogan Tahun 2009. Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Wintry, Yasinta. 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Bayi Makrosomia di Klinik Bersalin Niar Jl. Balai Desa Kecamatan
Medan Patumbak. Medan : Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera
Utara.
Yuliva, Djauhar Ismail, dan Diah Rumekti. 2009. Hubungan Status Pekerjaan Ibu
dengan Berat Lahir Bayi di RSUP DR.M. Djamil Padang. Berita
Kedokteran Masyarakat. Volume 25, Nomor 2, Juni 2009, Halaman 96 -
108. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Padang.
84
Universitas Sriwijaya
Yunita, Azmi. 2015. Hubungan Kehamilan Serotinus dengan Kejadian Bayi
Makrosomia di RSUD Tugurejo Semarang. Semarang : Fakultas
Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang.
top related