evaluasi program kelompok usaha bersama (kube)...
Post on 08-Mar-2019
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
EVALUASI PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE)
DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
KELURAHAN KOTA BARU KECAMATAN TELUK SEBONG
KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
OLEH
EVI FITRIANI
120563201013
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNG PINANG
2015
2
ABSTRAK
Kementrian Sosial untuk mengembangkan kebijakan sosial untuk
pengentasan kemiskinan dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama
(KUBE). KUBE adalah himpunan yang dibentuk, tumbuh dan
berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinteraksi antara satu
anggota dengan anggota lainnya, dan tinggal dalam satuan wilayah
tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas anggotanya,
meningkatkan relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota,
memecahkan masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah
pengembangan usaha bersama.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin menilai atau mengkaji hasil
dan dampak dari kebijakan program KUBE yang sudah dilaksanakan.
Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk Sebong
Kabupaten Bintan dan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
Deskriptif Kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori James Anderson tentang dampak kebijakan yang terdiri dari 3
dampak yaitu hasil kebijakan, dampak kebijakan yang diharapkan, dan
dampak kebijakan yang tidak diharapkan. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 10 orang dengan 1 kunci informasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bantuan dana modal untuk
KUBE yang disalurkan ke 5 KUBE di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan
Teluk Sebong, Kabupaten Bintan sudah berjalan dengan baik, jumlah
anggaran dana yang mereka terima juga sesuai dengan ketetapan yang
berlaku, tepat sasaran untuk masyarakat kurang mampu dalam membantu
perekonomian, waktu penerimaan dana yang akan dicairkan juga tepat
waktu, akan tetapi ketika KUBE baru berdiri pemerintah tepat waktu
dalam mencairkan dana tersebut, seharusnya pemerintah harus lebih
menunjang lagi keperluan KUBE yang sudah terbentuk baik dari segi
finansial dan segi materil kepada KUBE, KUBE tidak ketergantungan oleh
bantuan dari pemerintah, tetapi seharusnya jika pemerintah telah membuat
program KUBE bagi masyarakat kurang mampu, pemerintah harus
menjalankan program yang mereka jalankan dengan baik, salah satunya
tentang penyaluran dana bantuan tersebut.
Kata Kunci : Evaluasi program, KUBE
3
ABSTRACT
Social ministries to develop social policies for poverty alleviation
in the form of KUBE . KUBE is the set formed, grow an thrive on the basis
of its own initiative, interact with one member with other members, and
stay in certain areas with the aim of improving the productivity of its
members, improving harmonious social relations, meet the needs of
members, solving social problems through and become a place of mutual
business development.
The purpose of this study was to assess or review the results and
impacet of policies that have been implemented KUBE program. The
research method used is in Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk
Sebong Kabupaten Bintan. and the research method used is descriptive
kualitative research. The theory used in this research is the theory James
Anderson about the impact of measures consist of three impact are the
result of the policy, the policy implications are expected and the impact of
policies that are not expected. Informants in this study of ten people with
one key information.
The conclusion of this research is the funding of capital for KUBE
is channeld into five KUBE in Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk
Sebong Kabupaten Bintan has been running well, the amount of budgetary
funds they receive are also in accordance with the provisions of the apply,
right on target for disadvantaged communities in helping the economy, the
time of receipt of funds will be melted well on time, but when the new
KUBE standing timely government with drawing the funds, should the
government should give more support again purposes KUBE already
established both in financial terms and in term of materal to KUBE,
KUBE no denpedency by assistance from the government, but should her if
the government has made a program KUBE fo the poor, government
should run the programs they run well, one of them a bout the distribution
of thest funds.
Key words : Evaluation program, KUBE
4
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa
yang disebut dibawah ini :
Nama : Evi Fitriani
NIM : 120563201013
Jurusan/Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : KP.KRAJAN, RT/RW : 002/003, Kel/Desa:
KOTA BARU, Kecamatan Teluk Sebong
Nomor Telp : 085668074124
Email : evifitriani130394@gmail.com
Judul Naskah : Evaluasi Program Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Di Kelurahan Kota Baru Kecamata
Teluk Sebong Kabupaten Bintan
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan naskah ilmiah dan
untuk diterbitkan.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Imam Yudhi Prastya, MPA Fitri Kurnianingsih, M.Si
NIP. 198307022014041002 NIDN. 0016038702
5
A. Latar Belakang
Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia
selama ini telah membawa kemajuan secara umum dan memberikan
kesejahteraan sosial bagi masyarakat dalam beberapa aspek kehidupan. Tetapi
pencapaian pembangunan tersebut belum merata dan belum dinikmati oleh
sebagian besar masyarakat terutama yang masih berada dibawah garis
kemiskinan.
Dampak sosial ekonomi yang meliputi tingkat pengangguran yang tinggi,
peningkatan angka penduduk miskin, rusaknya struktur sosial yang
disebabkan kehilangan pekerjaan dan hilangnya kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pokok serta ancaman terhadap kerusakan sosial yang mengarah
pada kriminal sangat mengganggu laju pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Oleh sebab itu penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu upaya
strategis nasional dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang
berkeadilan sosial dan melindungi hak asasi manusia terutama dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kementrian sosial sebagai bagian dan
lembaga yang berfokus pada program pembangunan kesejahteraan sosial
melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
miskin. Salah satu program kegiatan yang digagas oleh Direktorat
Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan melalui pola Lembaga Keuangan
Mikro Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dimana anggota KUBE sebagai
pemilik modal utama dalam pembiayaan yang difasilitasi dari dana stimulan
6
Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari
Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS).
Dengan pembentukkan program KUBE tersebut kelompok masyarakat
yang kurang mampu dapat berpartisipasi dalam melakukan kegiatan
pembangunan perekonomian, sehingga masyarakat mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan demikian hal tersebut mampu untuk
mensejahterakan masyarakat, menggerakkan roda perekonomian nasional
pada masyarakat lapisan bawah, mengembangkan jiwa kewirausahaan,
mengembangkan sistem jaringan usaha, meningkatkan kemandirian ekonomi
rakyat, dan meningkatkan pendapatan.
Salah satu daerah yang terdapat di Kabupaten Bintan adalah Kelurahan
Kota Baru. Masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut pada umumnya
masih memiliki pendapatan ekonomi yang minim. Hal tersebut di
latarbelakangi oleh rendahnya pendidikan, kurangnya ketrampilan, dan kurang
nya lapangan pekerjaan.
Salah satu pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah di
Kelurahan Kota Baru Kabupaten Bintan adalah Kelompok Usaha Bersama
(KUBE). Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah kelompok warga atau
keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan sosial
yang telah dibina melalui proses kegiatan PROKESOS untuk melaksanakan
kegiatan kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam semangat
kebersamaan sebagai sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
sosialnya.
7
Pendekatan pelaksanaan program KUBE mengarah pada pendekatan
pemberdayaan masyarakat diantaranya :
a. Program pemberdayaan masyarakat yang didasarkan pada
“Pembangunan Bertumpu pada Kelompok” (community based
development approach).
b. Pendekatan pada kelompok ini didasarkan atas kesamaan tujuan,
kesamaan kegiatan, kesamaan domisili, yang mengarah pada efesiensi,
efektifitas, serta mendorong tumbuh dan berkembangnya social capital
(modal usaha)
c. KUBE bukan sebagai tujuan, tetapi sebagai wadah/organisasi dalam
mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Keberadaan KUBE bagi masyarakat yang memiliki pendapatan minim,
telah menjadi sarana untuk meningkatkan usaha ekonomi yang produktif
khususnya dalam meningkatkan pendapatan, menyediakan sebagian
kebutuhan yang diperlukan bagi keluarga yang kurang mampu, menciptakan
keharmonisan hubungan sosial antar warga, menyelesaikan masalah sosial
yang dirasakan oleh kelurga kurang mampu, pengembangan diri dan sebagai
wadah berbagai pengalaman anggota. Kehadiran KUBE merupakan media
untuk meningkatkan motivasi warga kurang mampu untuk lebih maju secara
ekonomi dan sosial, meningkatkan interaksi dan kerjasama dalam kelompok,
mendayagunakan potensi dan sumber sosial ekonomi lokal, memperkuat
budaya kewirausahaan, mengembangkan akses pasar dan menjalin kemitraan
sosial ekonomi dengan berbagai pihak yang terkait. Melalui kelompok, setiap
keluarga kurang mampu dapat saling berbagi pengalaman, saling
berkomunikasi, saling mengenal, dapat menyelesaikan berbagai masalah, dan
kebutuhan yang dirasakan. Dengan sistem KUBE, kegiatan usaha yang
tadinya dilakukan secara sendiri-sendiri kemudian dikembangkan dalam
8
kelompok, sehingga setiap anggota dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam kegiatan usaha ekonomi produktif, usaha kesejahteraan
sosial serta kemampuan berorganisasi. Tujuan dari KUBE untuk
meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE didalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-sehari, di tandai dengan meningkatkannya
kualitas pangan, sandang, papan, kesehatan, tingkat pendidikan, dan
meningkatkannya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial lainnya, untuk
meningkatkan anggota kelompok KUBE dalam mengatasi masalah-masalah
yang mungkin terjadi dalam kelurganya maupun dengan lingkungan sosialnya,
adanya penerimaan terhadap perbedaan pendapat yang mungkin timbul
diantara keluarga dan lingkungan, semakin minimnya perselisihan yang
mungkin timbul antara sesama anggota maupun dalam lingkungannya, untuk
meningkatkan kemampuan anggota kelompok KUBE dalam menampilkan
peranan-peranan sosialnya, baik dalam keluarga maupun lingkungan
sosialnya, ditandai dengan semakin meningkatnya keperdulian dan rasa
tanggung jawab dan keikutsertaan anggota dalam usaha-usaha kesejahteraan
sosial dilingkungannya, semakin terbukanya pilihan bagi para anggota
kelompok dalam pengembangan usaha yang lebih menguntungkan,
terbukanya kesempatan dalam memanfaatkan sumber dan potensi
kesejahteraan sosial yang tersedia dalam lingkungannya.
Program KUBE telah dimulai sejak tahun 1982, namun sejak tahun
2006 pemerintah pusat melalui Kementrian Sosial mencoba menyempurnakan
pendekatan dan penyelenggaraan program KUBE. Jika pada tahun
9
sebelumnya penyaluran bantuan kepada KUBE melalui perantara terpusat,
tanpa pendampingan, maka mulai tahun 2006 sudah dilakukan perubahan dan
penyempurnaan. Penyempurnaan program terus terus dilakukan melalui kerja
sama dengan pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Bantuan tidak lagi
melalui pihak ketiga, namun disediakan sendiri oleh anggota KUBE.
Sasaran pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui pemberian dana langsung kepada kelompok KUBE, menurut
peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2013, penerima bantuan tersebut adalah
kelompok masyarakat miskin yang produktif dan memiliki kegiatan ekonomi
produktif. Dimana masyarakat miskin itu, diwadahi dalam KUBE dan setiap
kelompok terdiri dari 10 orang. Dana bantuan usaha ekonomi produktif
melalui rekening kelompok usaha bersama sebesar Rp. 30 juta. (Sumber :
Perbup No 8 Tahun 2013). Dengan dana bantuan yang diberikan oleh
pemerintah tersebut, kepada masyarakat daerah diharapkan masyarakat
mampu mengelola keuangan tersebut untuk membantu perekonomian
masyarakat.
Pembentukan dan kegiatan KUBE adalah sebagai berikut :
a. Pelatihan keterampilan berusaha, dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan praktis berusaha yang disesuaikan dengan minat dan
keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta
kondisi wilayah, termasuk kemungkinan pemasarandan pengembangan
hasil usahanya. Nilai tambah lain dari pelatihan adalah tumbuhnya rasa
percaya diri dan harga diri PMKS untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dan memperbaiki kondisi kehidupannya.
b. Pemberian bantuan stimulan sebagai modal kerja atau berusaha yang
disesuaikan dengan keterampilan PMKS dan kondisi setempat.
Bantuan ini merupakan hibah (bukan pinjaman atau kredit) akan tetapi
diharapkan bagi PMKS penerima bantuan untuk mengembangkan dan
menggulirkan kepada warga masyarakat lain yang perlu dibantu.`
10
c. Pendampingan mempunyai peran sangat penting bagi berhasil dan
berkembangnya KUBE, mengingat sebagian besar PMKS merupakan
kelompok yang paling miskin dan penduduk miskin. Secara fungsional
pendampingan dilaksanakan oleh Petugas Sosial Kecamatan yang
dibantu oleh infrastruktur kesejahteraan sosial didaerah seperti Karang
Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Organisasi Sosial (Orsos).
Organisasi dan Manajemen KUBE:
a. Kepengurusan KUBE
- Pada hakekatnya KUBE dibentuk dari, oleh dan untuk anggota
kelompok
- Pengurus KUBE dipilih anggota kelompok yang mau dan mampu
mendukung pengembangan KUBE, memiliki kualitas seperti
kesediaan mengabdi, rasa keterpanggilan, mampu mengorganisasikan
dan mengkoordinasikan kegiatan anggotanya, mempunyai keuletan,
pengetahuan dan pengalaman yang cukup serta yang paling penting
adalah merupakan hasil pilihan anggotanya.
b. Keanggotaan KUBE
- Anggota KUBE adalah PMKS sebagai sasaran program yang telah
disiapkan. Jumlah anggota untuk setiap KUBE berkisar 5 sampai 10
orang/KK sesuai dengan jenis PMKS.
- Khusus untuk Pembinaan Masyarakat Terasing dan Rehabilitasi Sosial
Daerah Kumuh pembentukan KUBE berdasarkan unit pemukiman
sosial, artinya suatu unit pemukiman sosial adalah satu KUBE.
c. Administrasi KUBE
- Untuk dapat berjalan dan berkembangnya KUBE dengan baik, maka
pengurus maupun pengelola KUBE perlu memiliki catatan atau
administrasi yang baik, yang mengatur keanggotaan, organisasi,
kegiatan, keuangan, pembukuan dan lain sebagainya.
- Catatan dan administrasi KUBE, meliputi antara lain buku anggota,
buku peraturan KUBE, pembukuan keuangan/pengelolaan hasil,
daftar pengurus dan sebagainya.
Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi KUBE :
a. Pembinaan dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan daya
guna dan hasilguna penumbuhan KUBE, disamping meningkatkan
motivasi dan kemampuan pelaksana dilapangan serta kapasitas
manajemen, pengelola KUBE.
11
b. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan
KUBE dan permasalahan yang merupakan hambatan serta upaca
pemecahannya, sehingga upaya penumbuhan dan pengembangan
KUBE berjalan sesuai dengan rencana.
TABEL 1.1
Jumlah Dan Jenis Usaha KUBE Tahun 2015 Di Kelurahan Kota Baru
Kecamatan Teluk Sebong Kabupeten Bintan
NO NAMA KUBE JENIS USAHA
1 KUBE MAJU MAPAN TERNAK HEWAN
2 KUBE LEGENDA MAJU BUDIDAYA LELE
3 KUBE MAKMUR ANEKA USAHA
4 KUBE ANUGRAH HOME INDUSTRY
5 KUBE MAJU JAYA HOME INDUSTRY
6 KUBE SEMANGI ANEKA USAHA
7 KUBE TALITA SEWING PENJAHIT
Sumber :Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Mandiri Sejahtera Kecamatan
Teluk Sebong
Program KUBE telah ada di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk
Sebong, Kabupaten Bintan, pada tahun 2009, yang terdiri dari 7 kelompok, 5
kelompok terbentuk sejak tahun 2009 diantaranya KUBE Maju Mapan,
KUBE Legenda Maju, KUBE Makmur, KUBE Anugrah dan KUBE Maju
Jaya, sedangkan 2 kelompok KUBE lainnya yaitu KUBE Semangi dan
KUBE Talita Sewing baru terbentuk pada akhir tahun 2015. Dengan
demikian evaluasi program KUBE yang ingin peneliti lakukan hanya kepada
5 KUBE yang telah terbentuk sejak tahun 2009, karena kelima KUBE
12
tersebut telah terbentuk lama sehingga masalah yang ingin peneliti tentukan
adalah tentang hasil kebijakan, dampak kebijakan yang diharapkan dan
dampak kebijakan yang tidak diharapkan terhadap KUBE di Kelurahan Kota
Baru Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, diantaranya mencangkup
tentang tersalurnya dana untuk program KUBE, apakah tepat waktu dalam
penerimaan dana KUBE, apakah anggaran dana KUBE sesuai dengan
ketetapan yang berlaku, apakah dengan program KUBE menambah
penghasilan bagi anggota kelompok, mampu meningkatkan kesejahteraan
bagi anggota kelompok, mampu meningkatkan pengembangan usaha
kelompok dan apakah dengan ada nya dana bantuan modal dari pemerintah
menciptakan ketergantungan modal bagi masyarakat kurang mampu yang
tergabung dalam kelompok KUBE.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Evaluasi Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kelurahan Kota
Baru, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan”.
A. LANDASAN TEORITIS
1. Kebijakan Publik
Kebijakan merupakan rumusan suatu tindakan yang dikembangkan
dan diputuskan oleh instansi atau pejabat peemerintah guna mengatasi atau
mempertahankan suatu kondisi dengan memberikan sanksi bagi yang
melakukan pelanggaran. Kebijakan merupakan suatu tindakan yang
mengarah pada tujuan yang diusulkan dalam lingkungan tertentu
13
sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan.
Kata kebijakan atau policy dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
diartikan dengan beberapa makna, diantaranya adalah pimpinan dan cara
bertindak mengenai pemerintahan, kepandaian, kemahiran dan
kebijaksanaan. Kebijakan merupakan prinsip atau cara bertindak yang di
pilih untuk mengarahkan pada pengambilan keputusan.
Menurut Bridgman dan Davis dalam Suharto (2013:3) mengatakan
bahwa :
“Kebijakan publik pada umumnya mengandung pengertian
mengenai “Whatever government choose to do or not to do”
Artinya, kebijakan publik adalah apa saja yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”.
Anderson dalam Islamy (2009:17) mendefinisikan kebijakan
(policy) sebagai serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu
yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok
pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.
Selanjutnya Easton menegaskan bahwa pengertian dari kebijakan
adalah :
“Hanya pemerintahlah yang syah dapat berbuat sesuatu pada
masyarakatnya dan pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu
atau tidak melakukan sesuatu tersebut dirupakan dalam bentuk
alokasian nilai-nilai pada masyarakat”.
Pada dasarnya kebijakan publik dapat berupa aturan atau
ketentuan yang mengatur kehidupan masyarakat yang mana aturan-
aturan tersebut disusun dalam beberapa bentuk kebijakan.
14
Kebijakan publik mempunyai sifat paksaan yang secara
potensial sah dilakukan, sehingga kebijakan publik menuntut
ketaatan atau kepatuhan yang luas dari masyarakat.
(Winarno,2007:21).
Menurut Hoogwood dan Gunn dalam Suharto (2013:4)
mendefinisikan kebijakan publik adalah seperangkat tindakan
pemerintah yang didesain untuk mencapai hasil-hasil tertentu. Ini
tidak berarti bahwa makna kebijakan hanyalah milik atau dominan
pemerintah saja. Organisasi-organisasi non pemerintah, seperti
Lembaga Swasta Masyarakat (LSM), Organisasi Sosial (Misalnya
Karang Taruna, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga/PKK) dan
lembaga-lembaga sukarela lainnya memiliki kebijakan-kebijakan
pula.
Maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan itu merupakan
serangkaian tindakan atau kegiatan yang diusulkan oleh seseorang
atau pemerintah, untuk megatasi suatu persoalan atau
permasalahan yang terdapat dalam masyarakat, sehingga dengan
kebijakan ini diharapkan akan dapat mengatasi permasalahan yang
terdapat dalam masyarakat, sehingga dengan kebijakan yang telah
dibuat diharapkan akan mengatasi masalah yang ada.
15
2. Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang
berarti penilaian atau penaksiran, sedangkan menurut pengertian
istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan.
Evaluasi mengandung pengertian, suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dari aspek
pelaksanaan, evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan
data dan informasi, pengelolahan, penafsiran, dan pertimbangan
untuk membuat keputusan.
Menurut arikunto (2010:292) mendefinisikan evaluasi
adalah :
“Setiap kegiatan evaluasi biasanya dimaksudkan untuk
mengembangkan kerangka berpikir dalam rangka
pengambilan keputusan suatu evaluasi dalam proses
pengembangan dimaksudkan sebagai perbaikan sistem
dengan tujuan, sebagai berikut : pertanggung jawaban
kepada pemerintah dan masyarakat, penentuan tindak lanjut
hasil pengembangan”.
Lebih lanjut Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono
(2006:191), mengatakan bahwa Evaluasi adalah batasan sebagai
proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
16
Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara
membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung
membandingkan dengan kriteria namun dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian baru
membandingkannya dengan kriteria. Dengan demikian evaluasi
tidak selalu melalui proses mengukur baru melakukan proses
menilai tetapi dapat pula evaluasi langsung melalui penilaian saja.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Crawford
(2000:13), mengartikan bahwa :
“Penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui/menguji
apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu
program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah
ditentukan”.
Menurut Stufflebeam dan Shinkfeild dalam Widoyoko
(2009:3) mendefinisikan evaluasi sebagai :
“Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk
menentukan harga dan jasa (the worrt and merit) dari
tujuan yang mencapai, desain, implementasi dan dampak
untuk membanty pertanggung jawaban dan meningkatkan
pemahaman terhadap fenomena”.
Sedangkan evaluasi menurtu Stark dan Thomas dalam
Widoyoko (2009:4) adalah:
“Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta
penyusunan program selanjutnya.”
17
Sedangkan widoyoko (2009:6) mengemukakan evaluasi
merupakan :
“Proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan
menyajikan informasi tentang suatu keputusan, menyusun
kebijakan maupun menyusun program selanjutnya”.
Dari beberapa makna evaluasi diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang
sistematis untuk menilai rancangan, mengumpulkan informasi
tentang cara kerja sesuatu selanjutnya menyajikan informasi dalam
rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan
efektifitas suatu program dalam pengambilan keputusan.
3. Program
Menurut Arikunto dan jabar (2010:3) ada dua pengertian
untuk istilah “program”, yaitu :
“Menurut pengertian secara khusus “program” dapat
diartikan sebagai “rencana”. Sedangkan pengertian secara
umum pengertian program adalah suatu unit atau kesatuan
kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu
rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya satu kali
tetapi berkesinambungan”.
Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat
diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang
berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh
karena itu, sebuah program dapat berlangsung dalam kurun waktu
relatif lama.
18
Widoyoko (2009:8) program diartikan sebagai serangkaian
kegiatan yang direncanakan dengan saksama dan dalam
pelaksanaanya berlangsung dalam proses yang berkesinambungan,
dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.
Menurut Suharsimi dalam buku Widoyoko (2009:8)
mendefinisikan program sebagai suatu kegiatan yang direncanakan dengan
seksama. Sedangkan Tayibnapis dalam buku widoyoko (2009:8)
mendefinisikan program sebagai segala sesuatu yang dicoba lakukan
seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh.
Hasibuan (2001:100) mendefinisikan program adalah
sebagai :
“Suatu rencana konkrit karena dalam program sudah
tercantum, baik itu sasaran, kebijakan, prosedur, waktu
maupun anggarannya. Jadi program juga merupakan usaha-
usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus
dilaksanakan menurtu bidang masing-masing”.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa program
adalah suatu rencana kegiatan yang telah disusun secara sistematis
dan terencana, serta harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Dalam program tergambar bagaimana rencana dan
strategi akan dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, jadi apa
yang ditetapkan tersebut harus sesuai dengan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai.
19
B. HASIL KEBIJAKAN
1. Hasil kebijakan
Hasil kebijakan adalah apa yang telah dihasilkan dengan adanya
proses perumusan kebijakan pemerintah, untuk memecahkan rangka
permasalahan yang terkait dengan kebijakan.
a. Tersalurnya dana untuk program Kelompok Usaha Bersama
(KUBE)
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara kepada informan
serta key informan, maka didapatkan hasil bahwa untuk program KUBE di
Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, dapat
dikatakan bahwa KUBE terbentuk pada tahun 2009 dan dari tahun 2009
sampai tahun 2016 rata-rata mereka mendapatkan dana bantuan yang
berbeda, yaitu dari KUBE Anugrah mendapat dana bantuan satu kali
sebesar 14 juta, KUBE Maju Mapan mendapat dana bantuan tiga kali
sebesar 73 juta, KUBE Maju jaya mendapat dana bantuan sebesar 14 juta,
KUBE Makmur mendapat bantuan dana sebesar 73 juta dan KUBE
Legenda Maju mendapatkan dana bantuan sebesar 45 juta, perbedaan
penerimaan dana ini terjadi karena kembali lagi kepada masing-masing
KUBE tersebut jika KUBE mampu memiliki perkembangan atau
penambahan asset/modal dari modal awal setelah menerima dana BLPS,
kemudian anggota KUBE memiliki kemauan untuk mengurangi
ketergantungan bantuan sosial dalam mengelola usaha ekonomi produktif
nya, serta memiliki potensi dan peluang pasar yang baik dalam
20
mengembangkan usaha, maka akan mendapatkan dana bantuan lebih dari
satu kali.
b. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) tepat sasaran untuk membantu
perekonomian kelompok
Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara kepada informan
serta key informan, maka didapatkan hasil bahwa untuk program KUBE di
Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, dapat
dikatakan bahwa KUBE tepat sasaran untuk membantu perekonomian para
anggota, karena dana bantuan yang mereka terima mampu mereka kelola
dan mereka kembangkan dengan baik, yaitu seperti membuat uang kas,
uang simpan pinjam sehingga dana yang mereka terima tersebut meskipun
sudah lama tetapi masih ada hingga saat ini.
c. Tepat waktu dalam penerimaan dana Kelompok Usaha Bersama
(KUBE)
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan seluruh
informan serta key informan, maka didapatkan hasil bahwa ketika KUBE
baru terbentuk sejak tahun 2009-2016, proposal bantuan dana yang mereka
lakukan pada tahun 2009 dan pada tahun 2012 dana yang mereka terima
adalah tepat waktu, akan tetapi pada akhir tahun 2015 ketika KUBE Maju
Jaya mengajukan proposal dana bantuan kembali tetapi dana nya belum
cair.
21
d. Jumlah anggaran dana Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sesuai
dengan ketetapan yang berlaku.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan keseluruhan
informan, serta wawancara dengan key informan, maka didapatkan hasil
bahwa jumlah anggaran KUBE sesuai dengan peraturan yang berlaku,
yaitu untuk bantuan KUBE sebesar Rp. 30.000.000 .
2. Dampak kebijakan yang diharapkan
Dampak kebijakan adalah akibat-akibat positif yang ditimbulkan
dengan dilaksanakannya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
a. Menambah penghasilan bagi anggota KUBE dan meningkatkan
Pengembangan Usaha KUBE yang telah berjalan.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan informan serta
wawancara dengan key informan, maka didapatkan hasil bahwa usaha
yang anggota jalankan menambah penghasilan serta meningkatkan
pengembangan usaha para anggota, karena setelah mengikuti program
KUBE mereka mendapatkan dana bantuan untuk penambahan modal
mereka, penambahan peralatan yang mereka butuhkan dan keperluan
lainnya yang menunjang untuk perkembangan usaha mereka, sehingga
penghasilan yang mereka dapatkan bisa lebih dari sebelum mengikuti
KUBE.
b. Meningkatnya kesejahteraan bagi anggota Kelompok Usaha Bersama
(KUBE)
22
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan informan serta
wawancara dengan key informan, maka didapatkan hasil bahwa KUBE
meningkatkan kesejahteraan anggota karena program bantuan KUBE
yang telah pemerintah laksanakan sasarannya adalah masyarakat kurang
mampu untuk membentuk usaha ekonomi produktif sesuai dengan
ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh anggota, dengan harapan
usaha yang anggota kelola mendapatkan pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan keseharian para anggota, dan dari pendapatan yang anggota
terima dapat anggota manfaatkan dengan hal lain, seperti mengadakan
arisan, mengadakan uang kas, mengadakan uang iuran sehingga dengan
kegiatan tersebut dapat anggota manfaatkan dari anggota untuk anggota,
disisi lain para anggota bisa saling menjalin silahturahmi, bertukar pikiran
dan lain sebagai nya.
3. Dampak kebijakan yang tidak diharapkan
Dampak kebijakan ini adalah adanya akibat yang kurang baik dari
kebijakan yang telah dijalankan atau dilaksanakan.
a. Mengurangi prakarsa masyarakat untuk menjadi lebih maju;
Yaitu apakah dengan ada nya dana bantuan modal dari pemerintah
untuk membantu masyarakat kurang mampu untuk mengembangkan usaha
mereka menciptakan ketergantungan modal bagi anggota kelompok
KUBE.
23
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan informan serta
wawancara dengan key informan, maka didapatkan hasil bahwa KUBE
yang ada di Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten
Bintan, tidak tergantung oleh dana bantuan pemerintah, meskipun dana
bantuan tidak mereka dapatkan lagi usaha yang mereka jalankan tetap
berjalan dengan menghandalkan uang simpan pinjam para anggota sebagai
perputaran modal diantara anggota kelompok,
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama
penelitian, dan hasil wawancara kepada seluruh informan serta wawancara
dengan key informan, maka didapatkan hasil bahwa Evaluasi Program
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong,
Kabupaten Bintan. Berikut keseimpulan yang diperoleh dan saran yang
dapat diberikan dari penulis :
24
Pada dimensi hasil kebijakan adalah apa yang telah dihasilkan
dengan adanya proses perumusan kebijakan pemerintah. Hasil kebijakan
bisa dilihat dari empat indikator, yaitu:
a. Tersalurnya dana untuk program KUBE
Bahwa tersalurnya dana untuk KUBE di Kelurahan Kota Baru
Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan adalah berjalan lancar ketika
KUBE terbentuk, dan rata-rata mereka mendapatkan dana bantuan dengan
jumlah yang berbeda.
b. KUBE tepat sasaran untuk membantu perekonomian anggota kelompok.
Bahwa masyaraka kurang mampu yang bergabung menjadi KUBE
adalah tepat sasaran untuk membantu perekonomian para anggota, karena
dengan ada nya dana bantuan dari pemerintah para anggota dapat
menggunakan bantuan modal tersebut untuk usaha yang anggota kelola,
dan di sisi lain para anggota ada membuat seperti uang iuran, uang kas,
mau pun uang simpan pinjam, yang uang tersebut kembali lagi dari
mereka untuk mereka para anggota, sehingga KUBE tepat sasaran untuk
para anggota dalam membantu perekonomian mereka.
c. Tepat waktu dalam penerimaan dana KUBE
Bahwa ketika KUBE terbentuk dana selalu tepat waktu dalam
penerimaan nya, yaitu pada tahun 2009, tahun 2012 dan tahun 2014
d. Jumlah anggaran dana KUBE sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Bahwa jumlah anggaran dana KUBE yang mereka terima adalah sesuai
dengan peraturan yang berlaku, dan ketika KUBE tersebut mampu
25
mengelola dana awal seperti usaha yang mereka jalankan berkembang,
administrasi KUBE juga bagus, usaha berlanjut maka turun lagi dana
kedua dari pemerintah untuk dana pengembangan usaha.
Pada dimensi dampak kebijakan yang diharapkan adalah akibat yang
ditimbulkan dengan dilaksanakannya kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan. Dampak kebijakan yang diharapkan dapat dilihat dari empat
indikator, yaitu:
a. Menambah penghasilan bagi anggota KUBE Meningkatkan
pengembangan usaha KUBE yang telah berjalan.
Bahwa usaha para anggota KUBE yang mereka jalankan baik
sebelum dan sesudah bergabung menjadi anggota adalah lebih menambah
penghasilan setelah mengikuti KUBE, karena setelah mengikuti KUBE
para anggota mampu menambah asset/modal usaha mereka.
b. Meningkatnya kesejahteraan bagi anggota KUBE
Bahwa usaha yang mereka jalankan adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat bagi anggota KUBE, karena penghasilan yang
mereka dapatkan adalah lebih dari cukup untuk membiayai perekonomian
keseharian para anggota, dan mampu memperbaiki keadaan hidup yang
lebih baik lagi,
Pada dimensi dampak kebijakan yang tidak diharapkan adalah
adanya akibat yang kurang baik dari kebijakan yang telah ditetapkan.
Dampak kebijakan yang tidak diharapkan adalah seperti apakah dengan
ada nya dana bantuan dari pemerintah untuk anggota KUBE di Kelurahan
26
Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan mengalami
ketergantungan dana bantuan modal dari pemerintah?
Bahwa rata-rata anggota KUBE yang ada di Kelurahan Kota Baru,
Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan adalah tidak mengalami
ketergantungan dana bantuan modal dari pemerintah, jika dana tidak
turun maka usaha yang mereka jalankan tetap berlanjut, dan rata-rata dari
anggota KUBE tersebut ketika dana awal di dapatkan mereka membuat
seperti simpan pinjam anggota, membuat tanam saham, dan membuat
uang kas, dengan demikian jika salah satu anggota KUBE yang
membutuhkan atau kekurangan modal usaha mereka dapat
menghandalkan uang tersebut, tanpa mengharapkan dana pemerintah
turun .
D. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan beberapa saran guna untuk meningkatkan Evaluasi Program
Kelompok Bersama (KUBE) dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong,
Kabupaten Bintan.
1. Untuk pemerintah Dinas Sosial Kabupaten Bintan, harus lebih menunjang
program KUBE yang sudah terbentuk, baik dalam segi finansial maupun
segi materil kepada KUBE yang benar-benar memanfaatkan dana bantuan
27
awal yang pemerintah berikan, agar program KUBE yang sudah ada
berlanjut untuk membantu masyarakat kurang mampu yang ada di
Kelurahan Kota Baru Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, dan
dukungan dari pemerintah harus serius terhadap program KUBE yang
pemerintah laksanakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat kurang
mampu dalam mengentaskan kemiskinan dan ketika pemerintah
melaksanakan program KUBE maka pemerintah harus setiap tahunnya
untuk melakukan peninjauan dan evaluasi kepada KUBE yang ada di
Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, agar
pemerintah mengetahui jika program yang pemerintah laksanakan sesuai
dengan dampak yang diharapkan, sehingga pemerintah lebih
memfokuskan lagi program KUBE tersebut terhadap penyaluran dana
bantuan, agar dampak yang diharapkan selalu dirasakan oleh para anggota.
2. Untuk Pengelola/Pendamping KUBE di Kelurahan Kota Baru Kecamatan
Teluk Sebong Kabupaten Bintan agar selalu melakukan monitoring dan
evaluasi seperti pemanatauan terhadap usaha KUBE, selalu memberikan
saran/masukan, motivasi dan dorongan semangat kepada para anggota,
sehingga para anggota dapat mengenali masalah dan kekuatan yang di
miliki nya disaat usaha yang para anggota jalankan mengalami penurunan.
3. Untuk KUBE di Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Teluk Sebong,
Kabupaten Bintan
Agar selalu menekuni dan mengembangkan usaha yang para anggota
jalankan sampai saat ini, baik usaha perindividu maupun usaha kelompok,
28
dan senantiasa selalu mempertahankan KUBE yang telah terbentuk dari
tahun 2009, meskipun tidak mendapat dana bantuan lagi, agar tetap
menjalankan kegiatan rutin seperti uang kas, uang iuran, uang simpan
pinjam yang dijadikan sebagai perputaran permodalan para anggota.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, Suharsimi dan Jabar Syafruddin Abdul. 2010. Evaluasi Program
Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto,2013,Prosedur Suara Pendekatan Proktik.
Yogyakarta:Rineka Cipta.
Crawford, John. 2000. Ed.2. Evaluation of libraries and information Service.
London : Aslib, the association for information management and
information management internasional.
Hasibuan, SP. Melayu,2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masaah
Jakarta:Buki Aksara
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran.jakarta :Rineka.Cipta
Dunn, William, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua
29
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Fermana, Surya. 2009. Kebijakan Publik: Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Islamy, Irfan. 2009. Prinsip- prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta:
Bumi Aksara
Moleong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nugroho, Riant D. 2004. Kebijkan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Pasolong, Harbani, 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta
Suharto Edi.2013. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik.
Bandung. ALFABETA
Subarsono, Agus.2013. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Subarsono, Agus. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Administrasi. Bandung. ALFABETA
Sugiono.2010.Metode Penelitian Administrasi. Bandung. ALFABETA
Wahab, Abdul.2014. Analisis Kebijakan. Jakarta.Bumi Aksara
Widodo, Joko.2006. Analisis Kebijakan Publik, Konsep dan Aplikasi Analisis
Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus.
Yogyakarta: CAPS ( Center of Academic Publishing Service)
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
Bagi Pendidik Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
B. Skripsi, Jurnal, Dokumentasi
Saputra Evvy .2015. ”Efektivitas Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) (Studi Kasus pada Gayam Kecamatan
Tambelan Kabupaten Bintan”, Skripsi pada Jurusan Ilmu Administrasi
Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji
30
Hanafi. 2015. ”Implementasi Kebijakan Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
(Studi pada Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas)”,
Skripsi pada Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim
Raja Ali Haji
Ijuanda. 2015. ”Evaluasi Bantuan Sosial Terhadap Kelompok Usaha Bersama
(KUBE) (Studi Kasus Desa Tembeling Kecamatan Teluk Bintan
Kabupaten Tahun 2012”, Skripsi pada Jurusan Ilmu Pemerintah,
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Mazuindianto. 2014. ”Pengentasan Kemisikinan Di Desa Busung Kecamatan Seri
Kuola Lobam Melalui Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE)”,
Skripsi pada Jurusan Ilmu Pemerintah, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Nurma Yulianto. 2012. ”Evaluasi Pelaksaaan Program Bantuan Modal
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti
Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang”, Skripsi pada Jurusan
Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Maizarah 2015,“Evaluasi Kebijakan Program Raskin (Studi di Kelurahan
Tanjung Pinang Barat Kota Tanjung Pinang Tahun 2014), Skripsi pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Maritim Raja Ali Haji
Modul sederhana, Pengelolaan LKM dan pendampingan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE)
Modul pendampingan sosial, Program pemberdayaan fakir miskin melalui
mekanisme bantuan langsung pemberdayaan sosial (P2FM-BLPS),
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial bekerja sama dengan Badan
Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial RI
2008
Pedoman Pelaksanaan Lembaga Keuangan Mikro Kelompok Usaha Bersama,
Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Dan
Penanggulangan Kemiskinan Direktorat Penanggulangan Kemiskinan
Perdesaan Tahun 2012
Penanganan fakir miskin melalui penumbuhan dan pengembangan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE), Kepala Bappeda Kabupaten Bintan
Peraturan Bupati Bintan Nomor 8/2013; Tentang Pelaksanaan Bantuan Usaha
Ekonomi Produktif Melalui Kelompok Usaha Bersama Kabupaten Bintan
Tahun Anggaran 2014.
31
top related