j. f i -...

15
85 I ____, kerja klmpk 2. Metode pendampingan b. memberikan kesempatan pada msg-msg der.gan kelompok anggota untuk menjalankan peran dan fungsi Pendamping telah melakukan nya sebagai anggota kelompok metode ini untuk meningkatkan c. memberikan kesempatan kpd anggota klmpk motivasi anggota dalam untuk saling mernpercayai dalam menjalankan rnelaksanakan usaha lobster. tugas-tugas kelompok Pada kegiatan ini ditanamkan rasa kebersarnaan, keeratan, keakraban dan senasib J. Pendampingan ke lernbagaan merupakar metode sepenanggungan dalarn yang bertujuan untuk membantu KUBE: berbagai kerja kelornpok. Pendamping seringkali a. agar rnampu menginventarisir, rnengidentifikasi rnenggunakan media kelompok untuk memberikan kesempatan Perkumpulan-perkurnpulan, institusi local. kepada anggota kelompok organisasi formal atau informal yang ada dalam menjalankan peran dan dilingkungan yang dapat dijadikan sebagai f ungsinya sebagai anggota sistem sumber. Dengan menggunakan teknik I kelompok. Pada kelompok juga pemetaan organ isasi I di kembangkan suasana dan kesempatan untuk saling b. agar mampu menggali potensi yang dimiliki mempercayai dalam oleh organisasi dan mengidentifikasi bentuk- menjalankan tugas tugas bentuk pelayanan yang bisa disediakan organisasi kelompok guna mencapai tujua sosial dan dapat dijangkau oleh anggota. Teknik I bersama. penggalian potensi dan sumber c. agar memiliki ketrampilan ' . Sementara untuk metode ' ! i pendampingan dengan I I kelcmbagaan dan pendampingan I i dengan kornunitas sebagai I I I I berikut : I I I I I I i I I - ..L_ -----·---- --- ------

Upload: others

Post on 23-Oct-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

85

I ____,

dengan masalah keluarga. dan keakraban, senasib sepenanggungan dim kerja klmpk

2. Metode pendampingan b. memberikan kesempatan pada msg-msg der.gan kelompok anggota untuk menjalankan peran dan fungsi

Pendamping telah melakukan nya sebagai anggota kelompok metode ini untuk meningkatkan c. memberikan kesempatan kpd anggota klmpk motivasi anggota dalam untuk saling mernpercayai dalam menjalankan rnelaksanakan usaha lobster. tugas-tugas kelompok Pada kegiatan ini ditanamkan rasa kebersarnaan, keeratan, keakraban dan senasib J. Pendampingan ke lernbagaan merupakar metode sepenanggungan dalarn yang bertujuan untuk membantu KUBE: berbagai kerja kelornpok. Pendamping seringkali a. agar rnampu menginventarisir, rnengidentifikasi rnenggunakan media kelompok untuk memberikan kesempatan Perkumpulan-perkurnpulan, institusi local. kepada anggota kelompok organisasi formal atau informal yang ada dalam menjalankan peran dan dilingkungan yang dapat dijadikan sebagai f ungsinya sebagai anggota sistem sumber. Dengan menggunakan teknik

I kelompok. Pada kelompok juga pemetaan organ isasi I di kembangkan suasana dan kesempatan untuk saling b. agar mampu menggali potensi yang dimiliki mempercayai dalam oleh organisasi dan mengidentifikasi bentuk- menjalankan tugas tugas bentuk pelayanan yang bisa disediakan organisasi kelompok guna mencapai tujua sosial dan dapat dijangkau oleh anggota. Teknik I bersama. penggalian potensi dan sumber

c. agar memiliki ketrampilan ' . Sementara untuk metode ' !

i

pendampingan dengan I I

kelcmbagaan dan pendampingan I i

dengan kornunitas sebagai I I I I berikut : I

I I I I I

i I I

- ..L_ -----·---- --- ------

Page 2: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

86

I. Metode pendampingan dengan kelembagaan. Teknik pemetaan organisasi swadaya. penggalian potensi organisasi, ketrampilan penjangkauan pelayanan. Metode ini belum dilakukan

secara optimal oleh pendamping. Pendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti fikasi perkumpu Ian,

c. Pendekatan dan - Pcndekatan yang dilakukan Pendekatan pendampingan sosial : Pendekatan dan Perlunya strategi adalah dengan cara informal dan strategi yang peningkatan

partisipatif melalui kelornpok I . Pendekatan agarna dan budaya digunakan kapasitas dan kadang secara individual

2. Pendekatan osial pendamping dalarn pendamping dalam dengan menekankan pada unsur melaksanakan tugas menggunakan agarna.budaya, sosial, ekonorn i I 3. Pendekatan pol itis pendampingan telah pendekatan dan dan politis rncngacu pada strategi

4. Pendekatan ekonomi pedornan pendampingan dan

I (b) Strategi pendamping

pendampingan yang juga dukungan bagi -Strategi yang digunakan : ada tetapi dengan pendamping dalam

men yesuai kan hal fasi I itasi agar I. penanaman sikap amanah: I dcngan kond isi dan bisa menj alankan I me la I u i kegiatan keagamaan yg ; an sosial: I situasi kelompok tuguxnya dengan

rutin setiap minggu (yasinan) . I I , dun l1:1np:1t dirnuna optima I. I pernbiasaan u/ disiplin dan tepat I I. Pen ingkatan kesadarau I

Kl HI. bcrada. waktu dim melaksanakan tugas. I I I 2. Peningkatan kepercayaan diri i

I I

2. penanarnan nilai kebersama I I I Ada beberapa

Page 3: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

87

6. Pengkajian

5. Keberlanjutan

4.Pendayagunaan potensi,

3. Pemberian kesempatan

Membuat jadwal piket yang harus ditaati. memberi tugas dan

5.menumbuhkan rasa tanggung jawab anggota:

Membiasakan anggota untuk transparant dalam pelaporan keuangan

Membiasakan anggota untuk menggunakan uang sesuai kebutuhan.

4. penanaman nilai ekonomi dalam mengelola KUBE:

dengan memberi kesernpatan tiap anggota u/ mengemukakan pendapatnya dan menghormati perbedaan pendapat dalam setiap pertemuan.

3. penanaman nilai demokrasi:

strategi yang belum dapat di laksanakan secara optimal teruta ma yang berka i tan derigan ~;trate2 i kcher I anj utan dan pengk a] ian. karcna strategj ii1i merne r lukan dukungan terus menerus terutarna untuk me11gembangkan atau minimal mempertahankan keberadaan KUBE yang kadang menemu i kenda la dalam

111e111 pertahan ka n eksistensi11ya. Kendala bisa berasal dari dalam KUBE itu sendiri yang

/ sebaaian besar ! angg~tanya rnasih I beranggapan bahwa

bantuan yang diterirna adalah sebagai "had iah"

Id . . I I an pernerr nta 1 L__l_~~~~~~~...J_~~~~~~~~~~~L__~--~~~~~--~~~~~~~~-'--~

an: melalui pembiasaan u/ bergotong royong dalam melakukan kegiatan bersama

Page 4: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

88

scmentara dari pihak luat ker idaia datang dalam hal kerasnya pcrsain gan dalarn bidang usaha.

7.Membantu menggali surnber­ surnber yang ada dalarn diri dan di luar KUBE:

rnengajak anggota KUBE untuk berkonsultasi langsung dengan pihak-pihak terkait, rnernberi kesernpatan pada anggota untuk melaksanakan tugasnya sendiri

6.menurnbuhkan rasa percaya diri anggota:

tanggungjawab yang sama kepada setiap anggota.

Dengan mengidentifikasi latar belakang pendidikan, keterlibatan dalam organisasi dan kemampuan yang dimiliki anggota agar bisa menernpatkan rnereka dalarn organisasi sesuai kernampuan yang dirniliki dan bisa rnendayagunakan potensi tersebut untuk kemajuan dan

I pengernbangan KUBE nantinya.

I Pcnggalian surnber di luarKUBE

I I .i uga di lakukan karena

~----...L __L ----~--------------------~-

Page 5: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

89

Sch i ngga pri ns i p dan etika dapat diterapkan oleh pendamping sosial dan dirasakan oleh anggota pendamping sosial beserta anggota kube.

Seo rang pendamping sosial harus berasal dari daerahnya sendiri agar dapat mernbangun relasi, komunikasi dan rnerefleksikan respon ernpati anatara anggota kubc dengan pcndamping sosial.

lamping sosial n membangun i, kornunikusi. empati dengan I masyarakat npat tidak akan ujud secara nal, manakala rcayaan, nilai. ta, resiprositas ada di

yarakat tidak in baik dengan amping sosial. igga dalarn rapan prinsip

etika self 111 ination dan t centre tidak tercipta

n fasilitatif upakan peran- n yang berkaitan

gan upaya-upaya angsang dan dorong

gembangan yarakat

c. Prinsip dan I. Menumbuhkan inisiati f atau Prinsip dan etika pendampingan sosial: 1. Prinsip Pera etika prakarsa : Dalam perternuan pendampingan sosial : a. lnisiatif lokal mer

setiap anggota dapat per-a mengeluarkan pendapat dan ide b. Pendayagunaan potensi lokal den,

c. Partisipasi mer· 2.Mendayagunakan potensi

men lokal : Jenis disesuaikan dengan

d. Peningkatan peran aktif KUBE dalm usaha pen potensi lokal

kesejahteraan sosial e. Bekerja bersama mas KUBE

3.Menumbuhkan partisipasi : f Kernitraan i>l:l)l

Setiap anggota dapat g. Pendelagasian kewenangan berorganisasi dala,

mengeluarkan pendapat dan ide re las

h. Tidak rnenggurui rx. Pcnggunaan bahasa lokal rasa

i. Aktuaisasi nilai-nilai likal kube 4.Menumbuhkan peran aktif sere. anggota dalarn usaha j. Keberlanj utan. terw kesejahteraan sosial : opti: Mengadakan kegiatan lks. kepe melibatkan masyarakat

2. Etika pendarnpingan sosial norn

yang a. Bersikap sabar mas

I terjal I b. Mendengarkan dan tidak mendominasi pend

S. Membaur atau melebur I I Sehi1 I c. Menghargai dan rendah hati bersama kube : Pertemuan ocne I I I ., I kelornpok secara rutin l d. Mau belajar I

. (kier ! e. Bersikap sederajat

I

tien I kan I

I --· -

Page 6: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

90

6. Menjalin kemitraan : f. Bersikap akrab dan rnelebur ter wujud, yang pada Berkoordinasi dengan dinas ak Ij irnya peranan terkait dan mencari peluang lain g. Tidak menggurui

sebugai fasilitator (internet, paar lelang): h. ['idak memihak, menilai dan mengkritik i. be I urn dapat

Bersikap terbuka di I aksanakan secara optimal.

7. Menumbuhkan proses dialogis j. Bersikap positif

(kesepakatan bersama) dalam kube: Keputusan melalui kesepakatan bersama

8. Menumbuhkan kemndirian : Memfasilitasi anggota,jangan membuat anggota tergantung

9. Menggunakan bahasa lokal : I Dalam setiap kegiatan

I I I

I 0. Memanfaatkan nilai lokal I I i I

I dalam pengembangan kube : ! I I ' I Musyawarah dan kesepakatan I I secara adat, kekeluargaan. I I I I I I

I I I

I I I

I I I

I I I - Pekerjaan di kube disesuaikan ! I

I ' I waktunya, karena para anggota

_I ·- I I I kube mempunyai pekerjaan I I

Page 7: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

91

sesuai kesepakatan

- Tanpa rasa canggung antar anggota dan pendamping. Setiap pekerjaan dilakukan oleh anggota, diawasi oleh pendamping secara bersama- sama

4. Hambatan Meliputi : Pengetahuan, Peningkatan keteramp i Ian, waktu, sarana dan kapasitas fasilitas pendamping pendamping dalam

bentuk diklat-diklat khusus secara periodik

- 5. Hara pan Meliputi: Peningkatan

Peningkatan wawasan kapasitas pendarnping dalam

pengeahuan dan keterampi Ian bentuk diklat-diklat khusus secara periodik

Page 8: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

92

menerima tembusan penetapan pendamping. Mekanisme yang ditempuh dalam proses

penentuan pendamping secara administrasi sudah dilakukan, namun seleksi calon

pendamping untuk mengetahui kompetensinya kurang diperhatikan. Sehingga rekruitrnen

pendamping tidak mampu mengungkap pendamping yang benar-benar mampu mengernban

fungsi dan peran-peran yang akan dilakukannya.

2. Pengembangan kapasitas pendamping dilakukan melalui pemberian diklat kepada

pendamping, pelibatan dalam rapat kcordinasi dengan dinas terkait, dan melalui forum tukar

pikiran/pengalaman diantara pendamping. Namun kegiatan tersebut belum mampu

mernberikan bekal yang cukup bagi pendamping untuk melaksanakan perannya sebagai

pendamping. Diklat yang diberikan tidak spesifik sehingga kurang sesuai dengan tuntutan

kebutuhan teknis di lapangan. Rapat koordinasi dengan instansi terkait tidak berjalan secara

intensif sehingga tidak mampu mengikuti irama perkembangan persoalan KUBE yang

dinamis. Demikian pula dengan tukar pikiran/pengalaman diantara pendamping kurang

berkernbang karena wawasan dan pengalaman diantara para pendamping hampir sama dan

setara sehingga tidak menernukan nuansa baru yang kreatif inovatif.

d . dilakukau oleh Kementerian Sosial. diawali penyebaran

Proses penentuan pen amping . . . . I KUBE P2FM BLPS oleh Dinas Sosial Kabupaten

informasi penenmaan pendampmg sosia ik kepada anggota PSM, Karang Taruna dan

Cianjur. Penyebaran informasi disarnpai 'an .

k t Yang dipandang memenuhi kriteria sebagai pendampmg. Pendaftaran calon

masyara a . . .

d · dil kukan secara terbatas melalui seleksi administrasi. Selanjutnya Dinas Sosial

pen amping I a

lk ama calon pendampin2. ke Kementerian Sosia\ di Jakarta. Penetanan mengusu an nama-n ~ ·t1

Pendamping keputusannya diserahkan kepada Kernenterian Sosial dan Dinas Sosial Cianjur

l.

berikut:

di ik pada Bab IV dan untuk Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang iurai an . .

maka dapat diambi\ beberapa kes1mpulan sebagai me njawab pertanyaan-pertanyaan penelitian

A. Simpulan

BAB V

SlMPULAN DAN REKOMENDASl

Page 9: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

93

s. Hampir semua pendekatan dan strategi telah digunakan oleh pendamping dalam proses

pendampingan. namun masih terdapat beberapa yang belum mampu diterapkan. Pendekatan

dan strategi ) ang digunakan dalarn proses pendarnpingan adalah melalui pendeh.atan agarna.

budaya. ekoncrni dan politik dengan cara informal dan partisipatif. Melalui pen<lekatan

agama, strategi yang digunakan adalah menanamkan sikap amanah rnelalui kegiatan

keagamaan yang rutin dilakukan sekali seminggu dan pernbiasaan disiplin dalarn

melaksanakan tugas. Melalui pendekatan budaya, starategi yang digunakan adalah

penanaman nilai kesetiakawanan dengan pembiasaan bergotong royong dalam rnelakukan

kegiatan bersama. Sedangkan pendekatan eknomi menggunakan strategi penanaman nilai

ekonomi dalam mengelola KUBE dengan rnembiasakan hemat dalam penggunaan uang

sesuai kebutuhan dan transparan dalam pengelolaan serta pelaporannya. Pendekatan politik.

strategi yang digunakan adalah menanamkan nilai demokrasi dengan cara rnemberikan

kesempatan kepada setiap anggota mengernukakan pendapatnya dan menghargai perbedaan

pendapat dalam setiap perternuan. Strategi yang belum mampu diterapkan secara optimal

adalah strategi keberlanjutan dan pengkajian. Kedua strategi ini memerlukan dukungan yang

kelembagaan, perencanaan. pelaksanaan.

pendampingan belum melakukan kegiatan

mobilisasi sumber. meningkatkan kapasitas

evaluasi dan pelaporan. Namun dalam proses

pencatatan keberhasilan dan kegagalan serta melakukan tindak lanjut.

dampingan pendamping telah Penggunaan metode dan teknik dalam proses pen ,

menggunakan metode pcndarnpingan dengan individu dan keluarga dengan teknik obro'.an

rinzan dan konseling. Penggunaan metode dan teknik ini bertujuan agar dapat saling

me:ahami dan mengungkapkan perasaan sehingga dapat memahami kebutuhan dan masalah

· S 1 · · tu J. uga digunakan metode )'ang dihadapi oleh masing-rnasing anggota. . e am 1 , . . .

pendampingan dengan kelompok dimana kelompok dijadikan sebagai media me111~gkat~an

motivasi, kebersamaan. keeratan dan keakraban serta senasib sepenanggungan. Disamping

itu. melalui kelompok setiap anggota diberikan kesempatan untuk melaksanakan peran dan

tugasnya sehingga muncul rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri. amun dcrnikian.

pendamping belum mampu melaksanakan metode pendampingan kelembagaan dengan

teknik pemetaan organisasi dan penggalian sumber serta penjangkauan pelayanan.

4.

oleh pendarnping telah mampu menumbuhkan Proses pendampingan yang dilakukan

membentuk tim kerja kelompok. identifikasi dan kepercayaan. menciptakan kesempatan.

-, .) .

Page 10: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

94

Hambatan lain

pelatihan yang

Hambatan dalam proses pendampingan adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

pendamping masih bersifat umum sehingga menyulitkan pelaksanaan peran dan tugasnya yang bersifat spesifik dalam membantu persoalan yang dihadapi oleh anggota KUBE. Oleh

karena itu, anggota KUBE berharap perlunya diberikan pendidikan dan

spesifik kepada pendamping sesuai dengan kebutuhan KUBE di lapangan.

yang dirasakan adalah berkaitan dengan sarana transportasi yang kurang mendukung

pelaksanaan tugas pendamping terutama dalarn menjangkauan anggota KUBE yang

tempat tinggalnya tersebar di berbagai lokasi. Untuk mengatasi hambatan tersebut

pendamping berharap perlunya dukungan sarana transportasi yang memadai untuk

menjangkau pendampingan atau pendarnping berasal dari lokasi yang sama dengan tempat tinggal anggota KUBE yang didampingi.

7.

6. Penerapan prinsip dan etika dalam proses pendarnpingan pada dasarnya telah dilakukan oleh

pendamping terutama perkaitan dengan prinsip partisipatif, demokratis. kerjasama.

kebersamaan, dan lain-lain. Namun penerapan prinsip dan etika tersebut perlu didukung oleh

perasaan kedekatan. lancarnya komunikasi dan relasi antara pendamping dengan anggota

KUBE. Dan satu ha! yang tidak boleh dilupakan adalah mereka merasa sama-sarna memiliki

prinsip dan etika itu karena diikat oleh kesamaan lingkungan geografis, sosial. dan budaya

(termasuk bahasa). Oleh karena itu perlu dipertimbangkan kiranya pendamping terutama

pendamping lokal berasal dari lingkungan masyarakat dimana KUBE itu berada.

terus menerus terutama dalam mengernbangkan atau minimal mempertahankan keberadaan

KUBE yang kadang-kadang menemui kendala dalam mempertahankan eksistensinya.

Kendala yang berat berasal dari dalam KUBE itu sendiri dimana sebagian besar anggota

beranggapan bahwa bantuan yang diperoleh sebagai .. hadiah" dari pemerintah. Kendala dari

luar adalah persaingan yang keras dalam mcnjalankan kegiatan usaha.

Page 11: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

95

KUBE untuk Koordinasi secara periodik antara dinas dan seluruh anggota

menyampaikan tentang program dan permasalahan di lapangan .

kelornpok /anggota

1) Lakukan asessmen partisipatif kebutuhan kelompok

2) Lakukan identifikasi potensi dan sistem sumber yang dipunyai

b. Berikan dukungan kegiatan pendampingan dalam bentuk : 1)

kelompok didasarkan kepada kebutuhan permasalahan serta sumber dan potensi yang dipunyai I

O eh kelompok atau anggota . bukan ditentukan oleh Dinas sosial setempat

Kegiatan yang harus dilaksanakan adalah:

2. Untuk Dinas Sosial setempat

a. Hendaknya usaha yang dilakukan oleh

sesuai

kepada kesempatan

pendamping lapangan yang terbaik

5) Kemampuan dalam mengkaji hasii dan membuat rencana tindak lanjut .

6) Achievement Motivation Training ( AMT)

b. Dalam menentukan pendamping lapangan dapat memberikan

organisasi lain sehingga kita mendapatkan kri teria.

Pengembangan jaringan dan pengembangan masyarakat

2) Teknik pencatatan dan pelaporan kegiatan

3) Metode pendampingan kelembagaan

4) Metode pendampingan komunitas

perencanaan partisipatif, assesmen, 1) Teknologi dalam Pendampingan

~ehubungan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dilapangan.

dengan proses pendampingan. Adapun materi yang perlu diberikan adalah

Sebagai tindak lanjut dari penelitian tentang pelaksanaan pendamping sosial pada program

P2"FM-BPLS di kabupaten Cianjur . ada beberapa hat perlu di lakukan perbaikan dan

pengembangan agar pendampingan dapat berjalan dengan baik. sehingga tujuan dari program

tersebut dapat dicapai. Adapun beberapa rekomendasi yang dapat karni berikan adalah sebagai

ber ikut :

1. Untuk peningkatan dan pengembangan Pendarnping sosial

a. Lakukan pelatihan untuk peningkatan dan pengembangan pendamping secara periodik

B. Rekomendasi

Page 12: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

96

pelaksanaan program

P2FM-BLPS yang dapat

3. Untuk Kementerian Sosial.

a. Perlunya kebijakan yang rnendukung pelaksanaan program

menguatkan fungsi dan wewenang di tingkat daerah

b. Koordinasi antara Pernerintah. pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tentang

hubungan yang sinergis dan membawa manfaat bagi keduanya. terjalin

KUBE sehingga akan 2) Lakukan sosialisasi pada masyarakat tentang keberadaan

Page 13: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

Sheafor, Bradford,W ., Charles R.Horejsi, dan Gloria A.Horejsi .(2000). Technicques and Guidelines for Social Work Practice, Boston: Allyn and Bacon.

Rubin, Herbert and Irene S Rubin. (1992). Community Organizing and Development. New York : Mac Millan Publishing Company.

Purwanto. (2008) Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Olson Mancur. (1975). The Logic of Collective Action. Harvard University Press. London.

Nazir, Moh. (1985). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moleong J Lexy. (2005). Penelitian Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Midgley, James. (1995). Social Development: The Development Perrspective in Social Welfare. London : Sage Publicatins. .

----------- .(2005 ). Membangun Masyarakac Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama

I . Pearson Education c 1· (...,0·'2). Community De,·elopment. Austra ia: lie~ 1111. - v

. t . emahan Sastrawan Manulang, (2008) Alternatif lfe,,Jim and Frank Tesonero erj di E Gl balisasi . Community Development.

Pengmbangan Masyaraka_t , ra o y ogyakarta: Pustaka Pela Jar.

. p iat LS1\Jf · Pemherdaycwn Orang .\,/iskin. . Bani.bang (2000). Rejl.eks1 Seorang engg1 . Isma",an, ·

Jakarta : Puspa Suara.

· G t\ 906) Pembanzunan untuk Rakvat: Memadukon Perr umbuhan dun Kartasasm!ta. . , , · ' b I\.J Pemera1aan. Jakarta: PT.Pustaka Cidinando.

. K l k Bandung· Kopma STKS. Ac hlis. ( 1983 ). Bimbingan Sosiai e ompo · ·

d. l b di R (7007) Pemberdayaan Pengembangan Masyarakut dan lntervensl Komunitas.

A 1. s an 1 . - - · .Jakarta: Rajawali Pers.

J Ch · (?00') Metode dan Mosaloh Penelitian Sosial. Black. James A. And Dean . ampion. - I .

Bandung: Refika Aditama.

Ed i Suharto.(2003). Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial, LSP.STKS-DEPSO R.I.

KEPUSTAKAA

Page 14: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

lnpres No 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan mengenai Pengentasan Kemiskinan. Jakarta

De psos RI. 2009. Modul : Pendampingan Sosial pada Program Pemberdayaan Fakir Miskin melali Mekanisme Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (P2 FM-BLPS). Jakarta.

Da.rrnajanti. (2002). Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas. Jakarta: Artikel Jumal Masyarakat No.11.

Cox, David. (2004). Outline of Presentation on Poverty Alleviation Programs in the Asia Pacific Region, makalah disampaikan pada International Seminar on Curriculum Development for Social Work Education in Indonesia, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2 Maret, Bandung.

BPS RI. (2009). Jwnlah dan Persentase Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan. Indeks Kedalaman (PI), dan lndeks Keparahan Keniiskinan (P2) Menurut Provinsi . Jakarta. (wwv,'. BPS.go.id, 27 Oktober 2010).

S umber lain :

. · N w York- Macmillan Publishing · · M (1975) Introduction to Social Work Practice. e · Siponn, ax. · Co. Inc 1. K fl ·ah Bandung:

l I Wan ( l 993) Pedomun Sinc:kat Tata Cara Penu isan arya mi · Soe rartonc, ra · c- Koperasi Mahasiswa STKS.

_______ (l 99S) Metode Penelitian Sosial Suatu Tekni_k Penelitian Bidang Keseiahteraan Sosial dan Jlmu Sosial Lainya. Bandung: PT Rernaja Rosdakarya.

Soekanto, Soerjono. ( l 986). Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: CV. Rajawali.

Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

_______ (2009). Metode Penelirian Kuantifllli( Kualiralif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surnpeno. (2000). Capacity Building. Persiapan dan Perencanuan. Jakarta: Catholic Relief

Services.

Vitalaya, Aida. ( 1986). Menggerakkan Mosyarakat Lewat Penyuluhan. Bogar: LPPM.

Page 15: J. f I - portofolio.stks.ac.idportofolio.stks.ac.id/download-public/penelitian/Dokumen_Penelitian_66q3j.pdfPendamping belum mengajak anggota KUBE untuk rnengiventarisasi dan mengidenti

Un dang-Undang NO 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Jakarta

Saharudin. (2000). Modal Sosial Organisasi Akar Rumput dan Pengembangan Masyarakat . (Tesis tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Indonesia.

Riasih Teta. (2004). Penguatan Kapasitas Pedagang Sayur Keliling i.ntuk Meningkatkan Keberfungsian Sosial Mereka. (Tesis tidak diterbitkan). Bogor : lnstitut Pertanian Bogor.

Ko mite Penanggulangan Kemiskinan, (2005) Strategi Nasional Penangulangan Kemiskinan. Jakarta.