etika dan moral didalam kehidupan sehari hari

Post on 08-Jan-2016

36 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

etika dan moral untuk melihat etika di dalam berbisnis dan moral dalam kehidupan sehari hari, berdasarkan daru beberapa buku. file ini menjelaskan bahwa etika sangat penting digunakan bukan hanya di dalam kehidupan sehari hari

TRANSCRIPT

ETIKA DASARETIKA BISNIS

Disusun oleh :Tan Davin.H-13.32.0002Alfredo Setyawan-13.32.0009Beta Amrina.R- 13.32.0011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATASEMARANG2015

Pengertian NormaKata norma berasal dari bahasa Belanda norm, yang berarti pokok kaidah, patokan, atau pedoman. Dalam Kamus Hukum Umum, kata norma atau norm diberikan pengertian sebagai kaidah yang menjadi petunjuk, pedoman bagi seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat, dan bertingkah laku dalam lingkungan masyarakatnya, misalnya norma kesopanan, norma agama, dan norma hukum. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa istilah norma berasal dari bahasa latin, mos yang merupakan bentuk jamak dari mores, artinya adalah kebiasaan, tata kelakuan, atau ada istiadat.

Norma adalah bentuk nyata dari nilai-nilai sosial di dalam masyarakat yang berbudaya, memiliki aturan-aturan, dan kaidah-kaidah, baik yang tertulis maupun tidak. Norma-norma ini mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Di dalam norma terkandung aturan-aturan dan pentunjuk kehidupan mengenai benar dan salah, baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, yang harus ditaati oleh warga masyarakat. Jika norma itu dilanggar, si pelanggar akan terkena sanksi. Norma memiliki kekuatan yang mengingat dan memaksa pihak lain untuk mematuhi aturan yang berlaku. Jadi, secara sederhana pengertian norma adalah aturan yang mengandung sanksi. Terbentuknya norma didasari oleh kebutuhan demi terciptanya hubungan yang harmonis, selaras, dan serasi di antara warga masyarakat.

Pada hakikatnya, norma hadir, tumbuh, dan dikembangkan oleh manusia-manusia yang hidup dalam masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain dalam keberlangsungan hidupnya. Dalam kehidupan bersama agar dapat berjalan teratur, manusia memerlukan aturan-aturan tertentu karena tidak semua orang bisa berbuat menurut kehendak hatinya. Jika keinginan seseorang dipaksakan terhadap orang lain, akan terjadi benturan dengan keinginan pihak lain. Agar mencapai keteraturan dan kenyamanan hidup bersama, manusia melakukan kesepakatan tentang hal yang boleh dilakukan, hal yang sebaiknya dilakukan, dan hal yang tidak boleh dilakukan kepada orang lain. Kesepakatan itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya norma. *norma menurut KBBI adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai pedoman, tatanan, kendalian tingkah laku yang sesuai dan diterimaNorma mempunyai 2 fungsi pedoman untuk orang berperilaku , sebagai alat ukur mengukur tingkah laku terhadap norma

Norma UmumNorma umum ada tiga macam : norma norma sopan santun, normanorma hukum dan norma norma moral. Normanorma sopan santun menyangkut sikap lahiriah manusia. Meskipun sikap lahiriah dapat mengungkap sikap hati dan karena itu mempunyai kualitas moral, namun sikap lahiriah sendiri tidak bersifat moral. Orang yang melanggar norma kesopanan karena kurang mengetahui tata krama di daerah itu atau karena dituntut oleh situasi (misalnya kita mendorong ibu Bupati sampai jatuh ke sawah supaya tidak tertabrak oleh truk yang remnya blong) tidak melanggar norma norma moral.Normanorma hukum adalah normanorma yang dituntut dengan tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu demi keselamatan dan kesejahteraan umum. Norma hukum adalah norma yang tidak dibiarkan dilanggar. Orang yang melanggar hukum, pasti akan dikenai hukuman sebagai sanksi. Tetapi norma hukum tidak sama dengan norma moral. Bisa terjadi bahwa demi tuntutan suara hati, jadi demi kesadaran moral, kita harus melanggar hukum. Kalaupun kita kemudian dihukum, hal itu tidak berarti bahwa kita ini orang buruk. Hukum tidak dipakai untuk mengukur baik-buruknya seseorang sebagai manusia, melainkan untuk menjamin tertib umum.Normanorma moral adalah tolak-tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang. Maka dengan normanorma moral kita betulbetul dinilai. Itulah sebab penilaian moral selalu berbobot.*norma sopan santun adalah norma yang mengatur perilaku lahiriah manusia, dan belum tentu mencerminkan dalam hati. Contoh norma sopan santun itu hanya mengajarkan cara duduk, berbicara.Karakteristik norma sopan santun:1. Lahiriah, yang berpakaian rapi belum tentu hatinya baik2. Cara bertindak, memberikan barang menggunakan tangan kanan lebih sopan dari pada tangan kiri3. Sifat relative, belum tentu di satu tempat itu sopan, di tempat lain belum tentu sopan4. Hanya dalam pergaulan, tidak berlaku sendiri. Masyarakat Sebagai Taman NormaBersama dengan bahasa, kita sudah mulai belajar apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang diharapkan dari kita dan kelakuan mana yang menghasilkan teguran atau pukulan. Taman Norma merupakan kumpulan individu yang memiliki norma yang sama, baik norma khusus maupun umum. Di dalam taman norma kita harus mengikuti peraturan dan norma yang ada, hal ini telah diajarkan oleh orang tua dan berbagai individu maupun lembaga lain yang bertugas untuk membimbing kita sesuai dengan taman norma yang ada. Taman norma dapat dikacaukan apabila di tengah masyarakat muncul masyarakat dengan adat istiadat yang lain / Berbeda.Etika dan MoralEtika dalam bahasa Yunani adalah kebiasaan,adat, akhlak, dan watak. Dan menurut filsuf Yunani Aristoteles (384-322 s.M.) etika berarti tentang ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata etika cukup dekat kaitannya dengan moral, moral berasal dari bahasa Latin yang kata terakhirnya adalah mos (jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat. Dan pada intinya kata etika dan moral mempunyai arti yang sama yaitu adat dan kebiasaan, hanya saja etika berasal dari bahasa Yunani dan moral berasal dari bahasa Latin.Arti Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru menjelaskan bahwa etika mempunyai tiga arti: 1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); 2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Dalam buku Bertens akhirnya arti etika lebih dipertajam lagi perumusannya menjadi 3 hal: pertama kata etika mempunyai arti: nilai-nilai seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dan yang kedua, etika mempunyai arti kumpulan asas atau nilai moral atau yang dimaksud di sini adalah kode etik. Yang ketiga etika bisa diartika sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk. Moral dan etika mempunyai arti yang sama yaitu nilai- nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.Etika sebagai FilsafatEtika dapat direfleksikan sebagai refleksi kritis, metodis, dan sistematis tentang tingkah laku manusia, sejauh berkaitan dengan norma, karena kritis, metodis dan sistematis oleh sebab itu bisa etika bisa disebut dengan ilmu. Perbedaannya dengan ilmu tentang tingkah laku adalah etika lebih melihat tingkah laku dari sudut pandang norma.Etika termasuk dalam cabang filsafat namun etika tidak merupakan suatu ilmu yang empiris. Filsafat dipraktekan dengan cara berifikir yang berbeda-beda tanpa membatasi diri pada pengalaman inderawi, ini yang membedakan filsafat dengn ilmu lain seperti fisika, astronomi dll. Etika lebih menyibukan diri dengan segi normatif atau evaluatif, contoh ketika kita membahas kata korupsi etika tidak membahas mengenai alasan mengapa korupsi dipraktekan, alasan mengapa korupsi sulit diberantas, tetapi etika membahas mengenai apakah korupsi dibenarkan atau tidak? Agaimana argumentasi mereka yang mendukung dan mereka yang menolak korupsi?Etika merupakan cabang filsafat, tetapi etika berbeda dari yang lain. filsafat mempunyai beberapa cabang ilmu seperti filsafat kesenian, filsafat sejarah, filsafat hukum, dan sebelumnya etika disebut sebagai filsafat moral. Namun, kenyataannya etika tidak membahas mengenai apa itu moral? namun etika lebih menyelidiki apa yang harus dilakukan manusia. Etika mempunyai batasnya juga menurut Sokrates, orang yang mempunyai pengetahuan tentang yang baik pasto akan melakukannya juga, sedangkan orang yang berbuat jahat melakukannya karena ketidaktahuan tentang apa yang baik. Tetapi, orang yang memahami etika belum tentu terjamin perilakunya akan baik. Kebebasan dan Tanggung JawabPengertian tentang Kebebasan dan Tanggung Jawab seolah-olah kembar dan terdapat hubungan timbale balik antara dua pengertian tersebut. Ketika seseorang meiliki kebebasan, maka orang tersebut juga harus memiliki tanggung jawab terhadap kebebasannya itu.A. Kebebasan1. Pengalaman tentang kebebasan pengalaman dibedakan menjadi dua, yaitu pengalaman lahiriah dan pengalaman batin. Dalam pengalaman lahiriah, tidak dapat ditentukan arti dari kebebasan. Hal ini dikarenakan pengalaman ini bersifat empiris (yaitu berdasarkan fakta-fakta yang tampak oleh semua orang). Sedangkan pengalaman batin didasarkan pada pengalaman pribadi seseorang. Pengalaman batin menyatakan kebebasan saya.

2. Beberapa arti Kebebasan

a. Kebebaaan sosial politik : subjeknya adalah bangsa atau rakyat. kebebasan jenis ini memiliki macam bentuk seperti Kebebasan rakyat vs kekuasaan absoluteBentuk pertama dari kebebasan sosial politik yaitu dibatasinya kekuasaan para raja/penguasa. pelopor dalam mewujudkan kebebasan ini yaitu negara inggris (magna charta) dan prancis (revolusi prancis). Ide pokokyang ingin diwujudkan dari adanya gerakan2 negara tsb yaitu untuk menegakkan "kedaulatan rakyat". Perlu dicatat bahwa perwujudan kebebasan sosial politik inibersifat universal (tidak terbatas disebagian negara saja namun disemua negara) dan perkembangan dari monarki absolut kepada demokrasi modern bukan hanya suatu kenyataan historis namun juga suatu keharusan etis. Kemerdekaan vs kolonialismeAmerika menjadi negara pertama yg melepaskan diri dari penjajahan inggris. Hal ini diikuti oleh negara-negara di benua asia dan afrika setelah perang dunia II. Ide dibelakang proses dekolonisasi ini bersifat etis (tidak pantas suatu negara menjajah negara lain dan penjajahan tidak boleh terjadi lagi). Hal ini dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertamab. Kebebasan individu: subjeknya adalah masyarakat perorangan.B. Tanggung JawabBertanggung jawab berarti dapat menjawab dan menanggung , bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan.1. Tanggung Jawab dan KebebasanOrang bertanggung jawab atas sesuatu yang disebabkannya. Dengan kata lain, diharuskan bertanggung jawab jika ia menjadipenyebab. Namun suatu penyebab harus bersifat bebas untuk dianggapbertanggung jawab. Itu berarti hanya manusia sebagai makhluk rasional yang dapat bertanggung jawab sejauh ia bebas.Tanggung jawab dapat secara langsung maupun tidak langsung. Tanggung jawab bersifat langsung jika pelaku sendiri yang bertanggung jawab atas perilakunya. Sedangkan tanggung jawab bersifat tidak langsung ketika ia harus mengawasi suatu miliknya agar tidak menyebabkan hal-hal yang melanggar. Contohnya, pemilik anjing harus bertanggung jawab atas perilaku anjingnya yang memasuki halaman rumah orang lainAda dua jenis tanggung jawab, yaitu tanggung jawab retrospektif dan tanggung jawab prospektif. Tanggung jawab retrospektif yaitu tanggung jawab terhadap perilaku yang telah dilakukan dan segala konsekuensinya, sedangkan tanggung jawab prospektif adalah tanggung jawab terhadap perilaku yang akan berlangsung. Contoh dari tanggung jawab retrospektif yaitu seorang pengemudi yang menabrak mobil orang lain harus mengganti rugi biaya mobil yang rusak, dan jika di dalam mobil tersebut ada orang yang terluka, maka ia juga harus membawanya ke rumah sakit. Untuk jenis tanggung jawab prospektif, tanggung jawab tidak begitu dapat kita rasakan karena perilaku belum dilakukan. Contohnya adalah penjaga took yang bertanggung jawab atas barang dagangannya.

2. Tingkat-tingkat Tanggung JawabDalam perilaku yang sama mungkin seseorang akan dikenai tanggung jawab sedangkan yang lain tidak. Hal ini mungkin karena orang yang melakukan perilaku memiliki insentif/niat sedang yang lain tidak. Ini salah satu bentuk dari tingkatan dalam tanggung jawab. Ada pelaku kejahatan yang dipenjarakan dalam waktu lama dan ada pula yang singkat. Pihak kehakiman dan psikiater memainkan peran penting dalam memutuskan apakah seseorang harus bertanggung jawab atau tidak.

3. Masalah Tanggung Jawab KolektifIstilah tanggung jawab kolektif sering kali kita dengar. Namun apakah memang ada tanggung jawab kolektif? Pertama, kita definisikan dulu apa yang dimaksud dengan tanggung jawab kolektif. Tanggung jawab kolektif ialah setiap individu bertanggung jawab sebagai kelompok atau keseluruhan. Sebagian besar etikawan menolak adanya tanggung jawab kolektif. Salah satu alasannya yaitu tanggung jawab selalu berkaitan dengan kebebasan individual. Tapi disisi lain memang ada yang disebutrasatanggung jawab kolektif. Rasa tanggung jawab ini ada karena alasan-alasan psikologis (seperti solidaritas dan faktor-faktor afektif lainnya)Perkembangan Kesadaran MoralMenurut kohlberg, enam tahap (stages) dalam perkembangan moral dapat dikaitkan satu sama lain dalam tiga tingkatan (level) demikian rupa sehingga setiap tingkat meliputi dua tahap. Tiga tingkat itu berturut turut adalah tingkat prakonvensional, Tingkat konvensional, dan Tingkat pascakonvensional. Kohlberg baru mulai penelitiannya pada anak anak umur enam tahun.a. Tingkat PrakonvensionalPada tingkat ini si anak mengakui adanya aturan- aturan yang baik serta buruk mulai mempunyai arti baginya, tapi hal itu semata mata dihubungkan dengan reaksi orang lain. Penilaian tentang baik buruknya perbuatan hanya ditentukan oleh faktor faktor dari luar. Motivasi untuk penilaian moral terhadap perbuatan hanya didasarkan atas akibat atau konsekuensi yang dibawakan oleh perilaku si anak: hukuman atau ganjaran, hal yang pahit atau hal yang menyenangkan.Tingkat prakonvensional ini dapat dibedakan menjadi dua tahap:Tahap 1: orientasi hukuman dan kepatuhan. Anak mendasarkan perbuatannya atas otoritaskonkret ( orangtua, guru) dan atas hukuman yang akan menyusul, bila ia tidak patuh.Tahap 2: orientasi relativis instrumental. Perbuatan adalah baik, jika ibarat instrumen (alat) dapat memennuhi kebutuhan sendiri kadang kadang juga kebutuhan orang lain.

b. Tingkat konvensionalPenelitian kohlberg menunjukan bahwa biasanya (tapi tidak selalu) anak mulai beralih ketingkat ini antara umur sepuluh dan tiga belas tahun. Disini perbuatan perbuatan dinilai atas dasar norma norma umum dan kewajiban serta otoritas dijunjung tinggi. Tingkat ini oleh kohlberg disebut konvensional

Tingkat kedua ini juga mencangkup dua tahap.Tahap 3: penyesuaian dengan kelompok atau orientasi menjadi anak manis. Anak cenderung mengarahkan diri kepada keinginan serta harapan dari para anggota keluarga atau kelompok lain (sekolah disini tentu penting).

Tahap 4: orientasi hukum dan ketertiban (law and order). Paham kelompok dengan mana anak harus menyesuaikan diri disini diperluas: dari kelompok akrab (artinya, orang orang yang dikenal oleh anak ssecara pribadi) ke kelompol yang lebih abstrak, seperti suku bangsa, negara, agama.

c. Tingkat pasca konvensionalOleh kohlberg tingkat ke tiga ini disebut juga tingkat otonom atau tingkat berprinsip (principled level). Pada tingkat kettiga ini hidup moral dipandang sebagai penerimaan tanggung jawab pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang diatur dalam batin.

Tahap 5: orientasi kontrak sosial legalistis. Disini disadari relativisme nilai-nilai dan pendapat-pendapat pribadi dan kebutuhan akan usaha usaha untuk mencapai konsensus.

Tahap 6: orientasi prinsip etika yang universal. Disini orang mengatur tingkah laku dan penilaian moralnya berdasarkan hati nurani pribadi. Yang mencolok adalah bahwa prinsip-prinsip etis dan hati nurani berlaku secara universal.

Beberapa ciri khas perkembangan moralSifat yang menurut penelitian kohlberg menandai seluruh perkembangan moral ini. Sifat pertama ialah bahwa perkembangan tahap-tahap selalu berlangsung dengan cara yang sama, dalam arti, si anak mulai dengan tahap pertama, lalu pindah ketahap kedua, dan seterusnya.Tingkat pertumbuhan

Tahap pertumbuhanPerasaan

Tingkat pra moral0-6 tahun

Tahap 0Perbedaan antara baik dan buruk belum dirasakan atas kewibawaan atau norma-norma

TINGKAT PRAKONVENSIONAL

Perhatian khusus untuk akibat perbuatan:Hukuman, ganjaran; motif-motif lahiriah dan partikularTAHAP 1Anak berpegang pada kepatuahan dan hukuman. Takut untuk kekuasaan dan berusahaMenghindarkan hukuman

TAHAP 2Anak mendasarkan diri atas egonisme naif yang kadang kadang ditandai relasi timbal-balik: do ut desTakut untuk akibat-akibat negatif dari perbuatan

TINGKAT KONVENSIONAL

Perhatian juga untuk maksud perbuatan: memenuhi harapan, mempertahankan ketertibanTAHAP 3Orang berpegang pada keinginan dan persetujuan orang lain

TAHAP 4Orang berpegang pada ketertiban moral dengan aturan tersendiriRasa bersalah terhadap orang lain bila tidak mengikuti tuntutan-tuntutan lahiriah

TINGKATPASCAKONVENSIONAL atau TINGKAT BERPRINSIP

Hidup moral adalah tanggung jawab pribadi atas dasarPrinsip-prinsip batin:Maksud dan akibat-akibat tidak diabaikan motif-motif batin dan universalTAHAP 5Orang berpegang pada persetujuan demokratis, kontak sosial, konsensus bebas

TAHAP 6Orang berpegang pada hati nurani pribadi, yang ditandai oleh keniscayaan dan universalitasPenyesalan atau penghkuman diri karena tidak mengikuti pengertian moralnya sendiri

Sifat kedua adalah bahwa orang hanya dapat mengerti penalaran moral satu tahap diatas tahap dimana ia berada.Sifat ketiga adalah bahwa orang secara kognitif merasa tertarik pada cara berfikir satu tahap di atas tahapnya sendiri.Sifat keempat adalah bahwa perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya terjadi bila dialami ketidakseimbangan kognitif dalam penilaian moral, artinya, orang sudah tidak melihat jalan keluar untuk menyelesaikan masalah atau dilema moral yang dihadapinya.

Suara HatiAda beberapa definisi tentang suara hati. Suara hati adalah kesadaran moral kita dalam situasi konkret. Dalam pusat kepribadian kita yang disebut hati, kita sadar apa yang sebenarnya dituntut dari kita. Meskipun banyak pihak yang mengatakan kepada kita apa yang wajib kita lakukan, tetapi dalam hati kita sadar bahwa akhirnya hanya kitalah yang mengetahuinya. Jadi bahwa kita berhak dan juga wajib untuk hidup sesuai dengan apa kita sadari sebagai kewajiban dan tanggung jawab itu. Nilai kita sebagai manusia tergantung pada ketaatan kita terhadap suara hati. Suara hati adalah kesadaran saya akan kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai manusia dalam situasi konkret. Suara hati kita dapat keliru , namun kita harus selalu taat padanya, karena suara hati adalah kesadaran kita yang langsung tentang apa yang menjadi kewajiban kita. Suara hati adalah pusat kemandirian manusia. Suara hati adalah pangkal otonomi manusia, pusat kemandiriannya, unsur yang tidak mengijinkan manusia sebagai pembeo atau kerbau yang mudah digiring menurut pendapat orang lain. Suara hati adalah peace de resistence , unsur perlawanan yang akan mengganggu kerukunan dengan pihak yang tidak benar. Suara hati membuat kita sadar bahwa kita selalu berhak untuk mengambil sikap sendir dan bahwa kewajiban untuk taat terhadap berbagai prioritas dlam masyarakat selalu terbatas: suatu perintah melawan suara hati, dari manapun datangnya, wajib kita tolak.

top related