epidemiologi lansia
Post on 26-Dec-2015
53 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
EPIDEMIOLOGI & DEMOGRAFI
USIA LANJUT
Secara alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses penuaan
Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan
Penuaan merupakan suatu proses dimensional yi mekanisme perusakan dan perbaikan dlm tubuh atau sistem tjd secara bergantian pd kecepatan dan saat yg berbeda-beda
Proses penuaan secara berangsur mengurangi fungsi berbagai organ tubuh meskipun sangat bervariasi
Kesehatan & umur panjang dipengaruhi oleh beberapa faktor al :
keturunan/bawaan kebudayaan ras/bangsa nutrisi
Variasi dlm umur adalah fungsi genetik dan faktor lingkungan (lingkungan yg berasal dr luar dan dalam tubuh sendiri)
Apapun yg dilakukan, jangka hidup total hanya terbatas sampai 90-110 thn (lamanya DNA manusia dapat bertahan hidup)
Berbagai percobaan pd hewan menunjukkan bahwa proses penuaan dpt dihambat
pd manusia, dikatakan bahwa diet makrobiotik atau semivegetarian yg cukup protein, rendah lemak, tinggi serat, banyak vitamin & mineral, antioksidan sangat menyokong kebenaran hipotesis tsb
Berbagai teori penuaan telah dikemukakan al teori :
Radikal bebas imun hubungan silang/mutasi somatik genetik pacemaker
Pendahuluan
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk
Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun
Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
Diseluruh dunia penduduk Lansia (usia > 60 thn) tumbuh dengan sangat cepat bahkan tercepat dibanding kelompok usia lainnya
Diperkirakan mulai tahun 2010 akan terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia
Hasil prediksi menunjukkan bahwa persentase penduduk lanjut usia akan mencapai 9,77 persen dari total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 persen pada tahun 2020
Dampak lansia
Proses penuaan penduduk tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit
Dengan demikian, peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan
Bila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dari sekarang, maka tidak tertutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami berbagai hambatan
Oleh sebab itu, permasalahan lansia harus menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri
Mindset yang selama ini ada bahwa penduduk lansia merupakan kelompok rentan yang hanya menjadi tanggungan keluarga, masyarakat dan negara
Mindset ini harus kita ubah. Kita harus menjadikan lansia sebagai aset bangsa yang harus terus diberdayakan
Hal ini tidak akan tercapai bila kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang
Untuk menjadi lanjut usia yang sehat, produktif dan mandiri, kita harus mulai dengan pola hidup sehat dan mempersiapkan masa lansia secara lebih baik
Pertumbuhan Lansia
Penduduk Lansia dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan
Pada tahun 2007, jumlah penduduk lansia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 tahun 2009 (U.S. Census Bureau, International Data Base, 2009)
jumlah ini termasuk terbesar keempat setelah China, India dan Jepang
Tahun 2011 jumlah penduduk dunia telah mencapai angka 7 miliar jiwa dan 1 miliar diantaranya adalah penduduk lansia
Indonesia menduduki rangking ke empat di dunia dengan jumlah lansia 24 juta jiwa dimana lansianya belum terlalu mendapat perhatian
Karena usia harapan hidup perempuan lebih panjang dibandingkan laki-laki, maka jumlah penduduk lanjut usia perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki (11,29 juta jiwa berbanding 9,26 juta jiwa)
Oleh karena itu, permasalahan lansia secara umum di Indonesia, sebenarnya tidak lain adalah permasalahan yang lebih didominasi oleh perempuan
Badan kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, sedang balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia (Badan Pusat Statistik/BPS)
Distribusi Lansia Tahun 2009 di Indonesia
Provinsi dengan usia harapan hidup yang lebih tinggi juga mempunyai jumlah penduduk lansia yang lebih banyak
Suatu wilayah disebut berstruktur tua jika persentase lansianya lebih dari 7 persen
Dari seluruh provinsi di Indonesia, ada 11 provinsi yang penduduk lansianya sudah > 7 persen, yi :
Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur
Sedangkan lima provinsi dengan persentase lansia terendah adalah :
Papua (2,15 persen); Papua Barat (2,92 persen), Kepulauan Riau (3,78 persen), Kalimantan Timur (4,53 persen), dan Riau (4,86 persen)
Masalah lansia
Tidak hanya menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah penduduk lansia karena usia harapan hidup yang makin panjang bisa mencapai 77 tahun
Menurut BKKBN, Sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk lansia meningkat secara signifikan
Kalau pada tahun 1960-an dan 1970-an penduduk lansia mungkin hanya sekitar 2 persen, saat ini sudah menjadi sekitar 10 persen (dari 238 juta jiwa)
Dengan jumlah lansia yang demikian besar tersebut, perlu perhatian yang serius dari kita semua tentang bagaimana mempersiapkan dan mengarahkan para lansia ini menjadi tetap sehat, produktif dan sejahtera
Di Indonesia lansia merupakan kelompok penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah belasan tahun terakhir ini
Jumlah lansia terus meningkat baik di Indonesia maupun di dunia dan membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya
Masalah warga lansia ini dapat menjadi masalah besar atau peluang yang tidak kalah besarnya
Pertambahan jumlah penduduk lansia akan menyebabkan berubahnya berbagai sendi kehidupan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, seperti kebutuhan hidup, makanan dan minuman
Tetapi karena jumlahnya banyak, ini perlu ditangani secara komprehensif
Untuk itu, perlu adanya strategi persiapan dan pemberdayaan bagi lansia agar dapat tetap aktif dan berkarya
lansia sekarang berbeda dengan lansia tahun 70-an
Diperkirakan sekarang hanya ada 20 persen lansia yang sakit-sakitan, sedangkan sisanya yaitu 80 persen adalah lansia potensial yang masih bisa diperdayakan
Jangan terlambat mempersiapkan lansia
Lansia paling lambat dipersiapkan pada usia 50 tahun
Sebelum pensiun, orang harus cepat-cepat mempersiapkan diri agar tetap aktif, seperti mengikuti organisasi
Selain itu, lansia juga perlu diberikan hak-hak khusus
di Indonesia masih sedikit hak khusus yang diberikan bagi lansia, terutama pada fasilitas pelayanan umum seperti bus umum
Dampak meningkatnya lansia
Pembangunan di Indonesia memberi dampak adanya perbaikan lingkungan hidup, derajad kesehatan, higiene, dan gizi
Keadaan ini selanjutnya menyebabkan bertambahnya umur harapan hidup, menurunnya angka fertilitas dan mortalitas yang kemudian memberi dampak pada bertambahnya jumlah lansia
Peningkatan jumlah lansia ini berpotensi menimbulkan beberapa masalah pokok seperti meningkatnya beban keluarga, masyarakat, dan pemerintah, khususnya berhubungan dengan kebutuhan layanan khusus, penyediaan dan perluasan lapangan kerja, pelayanan konsultatif sosial psikologis, bantuan sosial ekonomi, upaya pelestarian sosial budaya, dan pelayanan rekreatif
Menghadapi berbagai dampak yang akan timbul dan harus diatasi, para ilmuwan dan berbagai institusi pemerintah dan non-pemerintah mulai aktif mendiskusikan berbagai hal menyangkut penduduk lansia dalam aneka pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
Berbagai penelitian tentang lansia telah dilakukan sejak tahun delapan puluhan
top related