elektroda pada potensiometri

Post on 12-Dec-2014

182 Views

Category:

Documents

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

analytical chemistry

TRANSCRIPT

ELEKTRODA PADA POTENSIOMETRI

1. Elektode Pembanding

Di dalam beberapa penggunaan analisis elektrokimia, diperlukan suatu elektrode

pembanding(refference electrode) yang memiliki syarat harga potensial setengah sel

yang diketahui, konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposisi larutan yang

sedang selidiki.. Pasangan elektrode pembanding adalah elektrode indikator (disebut

juga working electrode) yang potensialnya bergantung pada konsentrasi zat yang

sedang diselidiki

Syaratnya adalah:

Mematuhi persamaan Nersnt bersifat reversible Memiliki potensial elektroda yang konstan oleh waktu Segera kembali keharga potensial semula apabila dialiri arus yang kecil Hanya memiliki efek hysterisis yang kecil jika diberi suatu siklus suhu Merupakan elektroda yang bersifat nonpolarisasi secara ideal

Elektroda pembanding ada beberapa macam, diantaranya :

a. Elektroda Kalomel (Saturated Calomel Electrode)            Elektroda Kalomel merupakan elektrode yang terdiri dari lapisan Hg yang

ditutupi dengan pasta Merkuri (Hg), Merkuri Klorida /Komel (Hg2Cl2) dan kalium klorida

(KCl). Setengah sel elektrode kalomel dapat ditunjukan sebagai berikut:            KCl || Hg2Cl2 (sat’d), KCI (x M) | Hg

Dengan x menunjukkan konsentrasi KCl didalam larutan. Reaksi elektroda dapat

dituliskan sebagai:

            Hg 2CI2 (s) + 2 e¯ è 2 Hg (l) + 2 CI ¯Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x (pada kalomel yang tidak

jenuh), dan harga konsentrasi ini harus dituliskan untuk menjelaskan elektroda.

Elektroda kalomel terbuat dari tabung gelas atau plastik dengan panjang 5 – 15 cm dan

garis tengah 0,5 – 1 cm. Pasta Hg/HgCI terdapat di dalam tabung yang lebih dalam,

dihubungkan dengan larutan KCI jenuh melalui lubang kecil. Kontak elektroda ini

dengan larutan dari setengah sel lainnya melalui penyekat yang terbuat dari porselen

atau asbes berpori.

b. Elektroda perak / perak klorida

            Elektroda perak / perak klorida merupakan electrode yang terdiri dari suatu

elektroda perak yang dicelupkan kedalam larutan KCI yang dijenuhkan dengan AgCI.

Setengah sel elektroda perak dapat ditulis :

            KCl | | AgCI (sat’d), KCI (xM) | Ag

Reaksi setengah selnya adalah

            AgCI (s) + e- è Ag (s) + CI-

            Biasanya elektroda ini terbuat dari suatu larutan jenuh atau 3,5 M KCI yang

harga potensialnya dalah 0,199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada 250 C. Kelebihan

elektroda ini dapat digunakan pada suhu yang lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel

tidak.

 c. Elektrode Indikator (Indicator Elektrode)

Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial elektrodanya

bervariasi terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur. Elektroda indikator harus

memenuhi beberapa syarat antara lain harus memenuhi tingkat kesensitivan yang

terhadap konsentrasi analit. Tanggapannya terhadap keaktifan teroksidasi dan tereduksi

harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan persamaan Nernst. Sehingga

adanya perbedaan yang kecil dari konsentrasi analit, akan memberikan perbedaan

tegangan.

Elektroda indikator secara umum dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :

a.   Elektroda indikator logam

 Elektroda logam adalah elektroda yang dibuat dengan menggunakan lempengan logam

atau kawat yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit.

b. Elektroda redoks ( inert )

Logam mulia seperti platina, emas, dan paladium bertindak sebagai elektroda indikator

pada reaksi redoks. Fungsi logam semata-mata untuk membangkitkan kecenderungan

system tersebut dalam mengambil atau melepaskan electron; logam itu sendiri tidak ikut

serta secara nyata dalam reaksi redoks, potensialnya merupakan fungsi Nersnt dari

rasio aktivasi aFe2+/aFe3+. Tentu saja, inert merupakan ukuran relatif, dan platina tidak

kebal dari serangan-seranga oksidator kuat, terutama dalam larutan dimana

kompleksasi bias menstabilkan Pt(II) melalui pembentukan spesies.

  Platina juga bisa menimbulkan masalah dengan reduktor-reduktor yang sangat kuat:

reduksi H+ (atau H2O) kadang-kadang berlangsung sedemikian lambat sehingga analit-

analit bias direduksi lebih dahulu dalam larutan air tanpa interfensi dari pelarutnya, tetapi

karena H+ e = ½ Hkek2 dikatalis oleh platina, keuntungan kinetik ini  mungkin hilang.

  Contoh potensial elektroda platina di dalam larutan yanfg mengandung ion-ion

Ce3+ dan Ce4+ adalah,              E = E0 – 0,059 log [Ce3+]/[Ce4+]

Dengan demikian elektroda platina dapat bertindak sebagai elektroda indikator di dalam

titrasi cerimetri.

keuntungan motode potensiometri1. Bisa dilakukan untuk semua titrasi2. Kurva titrasi berhubungan antara potensial terhadap volume titran3. Digunakan bila : Tidak ada indikator yang sesuai Daerah titik equivalen sangat pendek

kekurangan metode potensiometri1. diperlukan pencampuran yang akurat dari volume standar maupun

sampel yang akan diukur.2. diperlukan perhitungan yang lebih rumit.3. konsentrasi sampel harus diketahui.

ELEKTRODA INDIKATORElektroda logamElektroda jenis pertamaElektroda jenis keduaElektrodda jenis ketigaElektroda inertElektroda membranElektroda kaca

ELEKTRODA JENIS PERTAMAPada elektroda ini, ion analit berpartisipasi langsung dengan logamnya dalam suatu reaksi paruh yang dapat balik.Beberapa logam seperti Ag, Hg, Cu dan Pb dapat bertindak sebagai elektroda indikator bila bersentuhan dengan ion mereka. Contoh: Ag++ e Ag E0 = +0,80 VPada reaksi sebelumnya, potensial sel berubah-ubah menurut besarnya aktivitas ion perak (Ag+). Sesuai dengan persamaan Nernst:

Karena Ag merupakan padatan, maka aktivitasnya = 1, sehingga:

ELEKTRODA JENIS KEDUAIon-ion dalam larutan tidak bertukar elektron dengan elektroda logam secara langsung, melainkan mengatur konsentrasi ion logam yang bertukar elektron dengan permukaan logam.Elektroda ini bekerja sebagai elektroda referensi tetapi memberikan respon ketika suatu elektroda indikator berubah nilai ax-nya (misalnya KCl jenuh berarti x=Cl).Misalnya pada elektroda perak-perak klorida. Kesetimbangan reaksi:AgCl (s) + e Ag+ + Cl− Eo = + 0,22 V

Elektroda Jenis KetigaElektroda jenis ini dipergunakan sebagai elektroda indikator dalam titrasi-titrasi EDTA potensiometrik dari 29 ion logam. Elektrodanya sendiri berupa suatu tetesan atau genangan kecil raksa dalam suatu cangkir pada bagian ujung tabung-J dengan suatu kawat ke sirkuit luar. 

Sejumlah kecil dari selat raksa-EDTA, HgY2- ditambahkan ke larutan yang mengandung Y4-, setengah reaksi yang terjadi dalam katode: HgY2- + 2e Hg(l) + Y4- Eo = +0,21 VE = 0 ,21 - 0,059/2 log aY4- / a HgY2-

Elektroda InertElektroda inert merupakan elektroda yang tidak masuk ke dalam reaksi. Salah satu contohnya adalah platina. Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda indikator untuk pasangan redoks seperti Fe3+ + e ↔ F2+Fungsi logam Pt adalah untuk membangkitkan kecenderungan sistem tersebut dalam mengambil atau melepaskan elektron, sedangkan logam itu tidak ikut secara nyata dalam reaksi redoks. 

Elektroda MembranPada elektroda membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau kepada membran tersebut. Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu menembusnya, namun melarang ion-ion lain sehingga elektroda ini sering disebut sebagai elektroda ion selektif (ISE).Setiap ISE terdiri dari elektroda referensi yang dicelupkan dalam larutan referensi yang terdapat materi tidak reaktif seperti kaca atau plastik. Membran dalam suatu ISE membran dapat berupa cairan ataupun kristal. Elektroda membran cair dalam bidang biologi terapan, biasanya elektroda ion selektif (ISE) etidium (Eth+). Elektroda KacaElektroda kaca atau elektroda gelas adalah sensor potensiometrik yang terbuat dari selaput kaca dengan komposisi tertentu. Gelas/kaca ini bertindak sebagai suatu tempat pertukaran kation.Kelebihan Elektroda KacaLarutan uji tidak terkontaminasiZat-zat yang tidak mudah teroksidasi & tereduksi tidak berinteferensiElektroda ini bisa dibuat cukup kecil untuk disisipkan dalam volume larutan yang sangat kecil.Tidak ada permukaan katalitis yang kehilangan aktivitasnya oleh kontaminasi seperti platina pada elektroda hidrogen. Keterbatasan Elektroda KacaPada kondisi pH yang sangat tinggi (misal NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibatspesifisitas untuk H+ hilangKetergatungan tegangan pH berkurangPotensial menjadi tergantung pada aNa+

Metode Analisis PotensimetriPotensiometri langsungAdisi standarAdisi sampelTitrasi potensiometri

Potensiometri Langsung

Teknik ini hanya memerlukan pengukuran potensial sebuah indikator elektron ketika dicelupkan dalam larutan yang mengandung konsentrasi yang tidak diketahui & diketahui dari sebuah analit. Elektroda indikator selalu dianggap sebagai katoda dan elektroda referensi sebagai anoda. Untuk pengukuran potensiometri langsung, potensial sel dapat diekspresikan sebagai perkembangan potensial oleh elektroda indikator, elektroda referensi, dan potensial jungsi.Adisi StandarTeknik ini biasanya digunakan pada instrumentasi analisis seperti dalam atomic absorption spectroscopy and gas chromatography untuk mencari nilai konsentrasi substansi (analit) dalam sampel yang tidak diketahui dengan perbandingan untuk susunan sampel yang diketahui konsentrasinya. 

Adisi SampelHampir sama dengan metoda adisi standar kecuali pada sejumlah kecil volume sampel.Pengukuran dibuat pada kekuatan ion standar dan slop elektroda yang dihasilkan lebih sesuai dibanding adisi standar.Baik digunakan pada saat jumlah sampel hanya sedikit, atau untuk sampel dengan konsentrasi yang besar, atau juga yang memiliki matriks kompleks.

Kelebihan Metode Adisi Standar & Sampel Dibanding Potensiometri LangsungKalibrasi dan pengukuran sampel dilakukan secara bersamaan sehingga perbedaan kekuatan ion dan temperatur standar dan sampel tidak terlalu signifikan.Selama proses, elektroda tetap tercelup dalam larutan sehingga hanya terdapat sedikit perubahan pada junction potential larutanPengukuran slop sangat mendekati konsentrasi sampel menunjukkan metode ini dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat pada range non-linear dan dapat digunakan dengan elektroda tua atau lama yang range-nya tidak linear selama kemiringan stabil.Kekurangan Metoda Adisi Standar dan Adisi SampelDiperlukan pencampuran yang akurat dari volume standar maupun sampel yang akan diukur. Diperlukan perhitungan yang lebih rumit dibandingkan dengan potensiometri langsung.Konsentrasi sampel juga harus diketahui sebelum memulai analisis untuk menentukan konsentrasi standar dan volume yang sesuai untuk kedua larutan.

Titrasi PotensiometriPada metoda ini dilakukan proses titrasi terhadap larutan asam oleh larutan bersifat basa atau sebaliknya. Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri.Reaksinya harus meliputi penambahan atau pengurangan beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrodenya.Potensial diukur setelah penambahan sejumlah kecil volume titran secara kontinu dengan perangkat automatik.

Presisi dapat dipertinggi dengan el konsentrasiJenis Reaksi pada Titrasi PotensiometriReaksi netralisasi->Titrasi asam-basa dapat dikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.

top related