dvdsva

Post on 04-Feb-2016

226 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

sacfaads

TRANSCRIPT

Identifikasi Spasial Statistik Untuk Estimasi Dan Peramalan

Produksi Pertanian Menggunakan Remote Sensing

RIZKY PRAVIRA FAJAR 21100114140051

IRVAN SAKTI NUGROHO 21100114140063

AHMAD FARHAN NUGRAHA 21100114130065

CHAIRIYATUL FITRI 21100114130069

WILDAN ALICONDRO D 21100114140081

Pengelolaan lahan pertanian secara komprehensif melibatkan kegiatan pertanian secara on-farm maupun off-farm. Kegiatan on-farm ini meliputi perencanaan tanam, pengelolaan hama, dan berbagai perlakuan dalam skala petani, sementara itu kegiatan off-farm mencakup segala aspek di luar lingkungan pertanian. Statistik pertanian merupakan salah satu contoh kegiatan off-farm yang sangat penting bagi pengambil keputusan baik untuk merencanakan pengembangan maupun keputusan-keputusan penting untuk menghidari kekerangan maupun kelebihan stok pangan nasional. Dengan berkembangnya teknologi, dalam sistem statistik dapat digunakan metode remote sensing dan GIS

Remote sensing

Remote sensing atau yang lebih dikenal dengan penginderaan jauh adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain). Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Definisi Penginderaan Jauh beraneka ragam yang umumnya akan terkait dengan pemanfaatan alat tersebut untuk membantu aktivitas kerja atau penelitian.

GIS (Geographic Information System)

Geographic Information System adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Geographic Information System dapat diakses, ditransfer, ditransformasikan, diproses dan ditampilkan dengan menggunakan berbagai macam program aplikasi perangkat lunak (software).

Cara Kerja

Stratifikasi

Kerangka areal segmen bujur sangkar

Ekstraksi Random Sampel Segmen

Identifikasi Segmen di Lapangan

Survey Lapangan

Hasil Pemrosesan Data

Stratifikasi Stratifikasi bertujuan untuk membagi populasi berukuran tertentu kedalam sub-

populasi dengan harapan tercapainya efisiensi baik yang berhubungan dengan keakuratan hasil maupun biaya.

Stratifikasi akan efisien bila karakteristik dari elemen-elemen dalam suatu strata mempunyai sifat berdekatan dan sangat berbeda antar strata. Secara klasik, strata ditentukan agar setiap segmen dari populasi jatuh dalam satu strata dan tidak ada satu elemen yang dimiliki oleh dua strata atau lebih. Sehingga tidak ada segmen yang melangkahi batas antar strata.

GIS merupakan alat untuk mengembangkan pengelolaan berbagai layer informasi yang berbeda. Saat menganalisis antar layer, perlu diperhatikan untuk menghindari jumlah terlalu besar bagi poligon-poligon kecil berisi informasi yang salah. Visual interpretation photo satelit beresolusi tinggi dengan dibantu peta topografi atau peta penggunaan lahan adalah sistem yang paling banyak digunakan untuk stratifikasi.

Kerangka areal segmen bujur sangkar

Tahap awal untuk seleksi sampel adalah menentukan kerangkanya agar dapat digunakan untuk menentukan elemen-elemen suatu populasi, dimana suatu sampel dapat dideskripsikan untuk mengestimasi karakter tertentu dari populasi secara keseluruhan.

Ekstraksi Random Sampel Segmen

Metoda ‘Aligned Systematic Radom Sampling’ dengan menggunakan ambang jarak (threshold) akan diaplikasikan untuk mengekstraksi sampel segmen. Daerah studi area yang sudah dibagi kedalam blok-blok secara system bujursangkar akan menjadi ‘spatial unit’ dalam penentuan sampel segmen. Pengambilan sample pada segmen dipilih dengan memperhatikan jarak ambang (threshold) untuk menghidari penumpukan sampel dalam daerah tertentu saja.

Identifikasi Segmen di Lapangan

mengidentifikasi segmen untuk dapat dilakukan survai di lapangan terhadap segmen-segmen tersebut. Dalam system survei ini, segmen-segmen tidak dibatasi oleh kenampakan fisik, melainkan dibatasi oleh garis berdasarkan koordinat geografi. Telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap segmen dapat diidentifikasi dari koordinat geografi pada titik sudut baratdayanya.

Dalam kegitan ini , digunakan koordinat geografi dalam bentuk UTM dengan satuan meter, terutama untuk memudahkan proses pengidentifikasian segmen yang berbentuk bujursangkar seluas 500 m x 500 m.

Survey Lapangan

Untuk memperoleh ukuran luasan tanaman dan produktivitasnya, harus dikumpulkan data dari lapangan. Data tersebut diperoleh melalui pengamatan di lapangan yang dilakukan hanya pada area sample segmen yang telah ditentukan pada proses sebelumnya.

Hasil Pemrosesan Data

Peta lapangan yang berisi fase pertumbuhan tanaman di setiap sample segmen dikonversi menjadi peta digital penyekenan dan digitasi. Dengan soft-ware GIS, peta digital dikoreksi geometris dan kemudian diekstrak luasan masing-masing fase pertumbuhan.

top related