dokumen sakip - kemensos
Post on 16-Oct-2021
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TAHUN ANGGARAN 2018
website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : nvrc@bbrvbd.com,
DOKUMEN SAKIP BALAI BESAR REHABILITASI
VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701
ISI DOKUMEN :
1. RENSTRA 2015 – 2019
2. KONTRAK KERJA KEPALA BALAI TAHUN 2018
3. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2018
4. LAPORAN KINERJA BBRVBD
RENCANA STRATEGIS
BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA
CIBINONG – BOGOR
TAHUN 2015 – 2019
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ……………………..…………………………………………………. 1
1.1. Kondisi Umum …………………..………………………………………………… 1
1.2 Potensi dan Masalah …………..…………………………………………………. 3
BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN BBRVBD CIBINONG……………………………………….10
2.1. Visi BBRVBD Cibinong………..……………………………………..……….……10
2.2. Misi BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019……………….…………………….10
2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019 …...…10
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BBRVBD CIBINONG ...…………………..…..14
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial ..............14
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD Cibinong 2015 – 2019.….......…….….15
BAB IV. PENUTUP.…………………………………………………………………………………26
LAMPIRAN
Matrik Kinerja dan Pendanaan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Pasal 27 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Amanat tersebut
bermakna bahwa setiap warga negara termasuk Penyandang Disabilitas
berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pada
kenyataannya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Penyandang
Disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak tersebut, salah satu
kendalanya adalah kurangnya keterampilan kerja. Oleh sebab itu pemerintah
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelatihan keterampilan kerja
kepada Penyandang Disabilitas agar mereka dapat memperoleh pekerjaan
yang layak, baik dengan bekerja di suatu perusahaan, instansi pemerintah,
maupun usaha mandiri (wiraswasta),
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong
merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal
Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial yang mempunyai tugas dan fungsi
utama memberikan pelayanan Rehabilitasi Vokasional. Pelatihan yang ada
yaitu: penjahitan, komputer, pekerjaan logam, elektronika, otomotif dan
desain grafis/percetakan bagi Penyandang Disabilitas Tubuh (Tuna Daksa),
dan membantu menyalurkan mereka untuk dapat bekerja di perusahaan.
Sesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD Cibinong,
seluruh tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh Bidang Rehabilitasi
Vokasional, Bidang Pelatihan, Bidang Penelitian dan Pengembangan serta
Bagian Tata Usaha. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-
masing Bidang/Bagian tersebut selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
adalah sebagai berikut:
1. Bidang Rehabilitasi Vokasional melakukan:
a. Pendaftaran calon kelayan sebanyak 749 orang
b. Pelatihan vokasional sebanyak 500 orang
c. Penyaluran kerja sejumlah 344 orang:
1) Instansi pemerintah 49 orang
2) Perusahaan 252 orang, dan
3) Mandiri 43 orang.
2. Bagian Tata Usaha, pengadaan peralatan dan fasilitas pendukung
rehabilitasi vokasional
3. Bidang Penelitian dan Pengembangan melakukan:
a. Kajian Potensi Penyandang Disabilitas Tubuh dan Rungu Wicara, 4
kali
b. Kajian Tentang Kesiapan BBRVBD Dalam Menerima Kelayan
Penyandang Disabilitas Rungu Wicara, 1 kali
c. Kajian Pasaran Kerja Bagi Penyandang Disabilitas, 3 kali
d. Kajian Tentang Kesiapan Daerah Dalam Memberdayakan Penyandnag
Disabilitas Lulusan BBRVBD Cibinong Bogor, 1 kali
e. Kajian Tentang Kualitas Instruktur Di BBRSBD, PRSBD dan PSBD,
1kali
f. Studi Kompetensi Instruktur Di Lembaga Pelatihan Instruktur, 1 kali
g. Penerbitan Majalah Mandiri, 10 edisi
h. Pameran, 10 kali
i. Pembuatan Leaflet, 5 kali.
4. Bidang Pelatihan.
Sejalan dengan perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat serta
tantangan yang dihadapi, maka dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan,
kegiatan tersebut perlu ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk peningkatan kinerja tersebut dirumuskan dalam Rencana
Strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019.
1.2. Potensi dan Permasalahan.
Potensi.
Potensi dalam hal ini mencakup kekuatan yang dimiliki BBRVBD Cibinong
(lingkungan internal), dan peluang yang ada (lingkungan eksternal) yang
dapat didayagunakan secara optimal dalam peningkatan kinerja dan kualitas
pelayanan rehabilitasi vokasional kepada Penyandang Disabilitas Tubuh,
yaitu
1. Adanya payung hukum yang mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja
BBRVBD Cibinong, yaitu Keputusan Menteri Sosial RI Nomor
54/HUK/2003 tanggal 23 Juli 2003.
2. Jumlah pegawai yang cukup memadai untuk mendukung tugas-tugas
operasional.
3. Perangkat keras/sarana & prasarana (lahan, bangunan gedung, peralatan
kantor, peralatan pelatihan keterampilan kerja, kendaraan operasional,
fasilitas kesehatan & olah raga, perumahan dinas, dll) cukup memadai.
4. Adanya berbagai peraturan Perundang-undangan sebagai instrument
landasan operasional, antara lain:
a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34 ayat 2
b. Undang-Undang RI. No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kesejahteraan Sosial
c. Undang-Undang RI. No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat,
dimana pada pasal 13 disebutkan bahwa :”Setiap penyandang cacat
mempunyai kesamaan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya“
d. Undang-Undang RI. No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
e. Undang-Undang RI. No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,
pasal 15 (b)
f. Undang-Undang RI. No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
pasal 74 (10)
g. UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial yang isinya
antara lain mengatur bahwa pelatihan vokasional dan pembinaan
kewirausahaan merupakan salah satu bentuk kegiatan rehabilitasi
sosial (pasal 7 ayat 3 butir c).
h. Peraturan Pemerintah RI. No. 43 Tahun 1998 Tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat, dimana pada
pasal 26 diamanatkan bahwa “Perusahaan wajib memberikan
kesempatan yang sama kepada tenaga kerja penyandang cacat
yang memenuhi persyaratan jabatan dan kualifikasi pekerjaan
untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajat
kecacatannya “
i. Keputusan Presiden RI. No. 83 Tahun 1999 Tentang Lembaga
Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat.
j. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI. No. KEP-205/MEN/1999 tentang
Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat,
dimana pada pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa ”Untuk setiap 100
(seratus) orang pekerja, maka pengusaha wajib mempekerjakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang tenaga kerja penyandang
cacat sesuai dengan persyaratan jabatan dan kualifikasi
pekerjaan”.
k. Kesepakatan Bersama antara Menteri Sosial, Menteri Tenaga kerja
dan Transmigrasi, Menteri Dalam Negeri dan Ketua Umum DPP
Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) No.A/B–05–1–85/MS, Nomor
: 5 KEP – 85/Men/189, Nomor: 003/KPTS, DPP/II/89 tentang
Penyaluran/ Pendayagunaan Tenaga Kerja Penyandang Cacat di
Perusahaan, masyarakat.
l. Surat Edaran No. 001/PRS/XII-04/SE. MS tentang Penerimaan Tenaga
Kerja Penyandang Cacat di Sektor Pemerintah dan Sektor Swasta.
m. Rencana Aksi Nasional Penyandang Cacat Indonesia tahun 2004 –
2013 sebagai penjabaran dari Biwako Millenium Framework.
n. Resolusi PBB No. 48/96 Tahun 1993 mengenai Peraturan Standar
tentang kesamaan kesempatan bagi Penyandang Cacat.
o. United Nation Economic and Social Commision for Asia and the Pacific
(UN ESCAP) No. 48/3 Tahun 1993.
p. Dasawarsa I Penyandang Cacat Asia Pasifik 1993 – 2002 Mandat Aksi
Resolusi (High level meeting conclude the Asia Pasific Decade of
Disabled People / APDDP I) yang menghasilkan 12 kegiatan.
q. Dasawarsa II Asia Pasifik Decade of Disabled Persons (APPDP II)
Tahun 2003 – 2012, tentang upaya peningkatan kesejahteraan social
penyandang cacat di Indonesia yang tertuang ke dalam Tujuh Program
Aksi Millenium Biwako.
r. Resolusi PBB No. 61/106 tanggal 13 Desember 2006 dalam Konvensi
Internasional tentang Hak Penyandang Cacat.
5. Adanya kesepakatan internasional yang dituangkan dalam Resolusi PBB
No. 61/106 tanggal 13 Desember 2006 tentang Konvensi Hak
Penyandang Disabilitas yang dijelaskan pada pasal 27, ”Melarang
diskriminasi atas dasar kecacatan dalam seluruh hal berkaitan
dengan seluruh bentuk pekerjaan, termasuk kondisi rekrutmen,
pemberian pekerjaan, pengembangan karir, serta kondisi lingkungan
kerja yang aman dan sehat”. Sebagai negara yang turut
menandatanganinya, diharapkan konvensi ini segera diratifikasi oleh
pemerintah RI.
6. Adanya berbagai perusahaan dan instansi pemerintah yang dapat
menerima alumni BBRVBD Cibinong, baik untuk PBK, menjadi
karyawan/wati, sesuai dengan jenis ketrampilan yang telah dimilikinya.
7. Adanya lembaga-lembaga kemitraan, baik nasional maupun internasional
seperti Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI), Asosiasi
Pengusaha Indonesia (APINDO), Departemen Tenaga Kerja &
Transmigrasi (Depnakertrans), Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), UN-ESCAP, Japan International Cooperation Agency (JICA),
Voluntary Service Overseas (VSO), dll).
8. Kebijakan Menteri Sosial tentang Revitalisasi Panti Sosial.
Permasalahan
Permasalahan dalam hal ini mencakup kelemahan yang ada di BBRVBD Cibinong
(lingkungan internal), dan tantangan yang dihadapi (lingkungan eksternal) yang
dapat menjadi kendala dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan
rehabilitasi vokasional kepada Penyandang Disabilitas Tubuh, yaitu:
1. Belum adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rehabilitasi Vokasional.
2. Profesionalisme pegawai yang belum memadai, baik untuk pelaksanaan
tugas-tugas teknis maupun administratif.
3. Banyak sarana dan prasarana yang sudah kurang layak untuk digunakan,
baik karena kerusakan, maupun karena tidak sesuai lagi dengan
akselerasi kemajuan teknologi dan dinamika perkembangan kehidupan
masyarakat.
4. Jenis-jenis jurusan memerlukan pengembangan yang berorientasi pada
tuntutan pasar yang disertai kurikulum yang mendukung.
5. Anggaran yang dialokasikan untuk BBRVBD Cibinong kurang mendukung
untuk dapat melaksanakan berbagai kegiatan secara lebih berkualitas.
6. Tingkat pendidikan calon siswa yang sebagian besar masih di bawah
SLTA, sehingga kurang memenuhi persyaratan, baik untuk mengikuti
pendidikan di BBRVBD Cibinong, maupun untuk melamar pekerjaan
setelah selesai mengikuti pendidikan di BBRVBD Cibinong.
7. Kapasitas layanan (hanya 100 orang per tahun) dirasakan tidak seimbang
dengan populasi calon penerima layanan, mengingat pada saat
pendaftaran siswa baru, calon yang mendaftar rata-rata setiap tahunnya
sekitar 150 orang.
8. Keberadaan, tugas dan fungsi BBRVBD yang belum dikenal secara luas di
masyarakat.
9. Di seluruh provinsi belum terdapat Pusat Informasi & Pelayanan
Rehabilitasi Vokasional (PIPRV) Penyandang Cacat. Keberadaan PIPRV
ini sangat penting artinya dalam mendukung peran dan fungsi BBRVBD
Cibinong, baik dalam rangka penyebarluasan informasi layanan
rehabilitasi vokasional, seleksi calon siswa, PBK, penyaluran kerja alumni,
monitoring & evaluasi dan Pembinaan Lanjut. Sampai dengan tahun 2009
baru di 16 provinsi yang telah terbentuk PIPRV, akan tetapi dari 16
provinsi tersebut, baru 8 provinsi yang telah ada peralatannya. Dari 8
provinsi yang telah ada peralatan tersebut, tidak semua berfungsi secara
optimal, karena sebagian petugasnya yang telah dilatih secara khusus
dipindahtugaskan ke tempat lain.
10. Masih adanya image negatif tentang kemampuan tenaga kerja
Penyandang Disabilitas.
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN BBRVBD CIBINONG
2.1. VISI BBRVBD Cibinong
Visi BBRVBD Cibinong adalah :
Terwujudnya Lembaga Pelayanan Rehabilitasi Vokasional yang Profesional
dalam mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang disabilitas fisik yang
memiliki daya saing
2.2. MISI BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019
1. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas fisik
2. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi
vokasional melalui kegiatan kajian
3. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung
keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional
4. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan
perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional
2.3. Tujuan dan sasaran strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019
Sejalan dengan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
BBRVBD Cibinong selama kurun waktu tahun 2015 – 2019 adalah :
a. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan kepemerintahan,
b. Untuk mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang cacat yang
berkualitas dan berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk
mencapai keberfungsian sosial,
c. Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di
lingkungan BBRVBD,
d. Untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas
rehabiltasi,
e. Untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan
rehabilitasi melalui penelitian/kajian,
f. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan
secara lebih efektif dan efisien.
Sasaran strategis yang ingin dicapai BBRVBD Cibinong dalam lima tahun ke depan
adalah:
a. Pengembangan kebijakan melalui perencanaan, monitoring, evaluasi
dan pengawasan pelaksanaan kinerja sejalan dengan prinsip-prinsip
transparansi dan akuntabilitas,
b. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi rencana dan program
kerja lembaga,
c. Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif,
d. Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong
peningkatan implementasinya pada seluruh bidang,
e. Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi dan perbaikan
kualitas informasi,
f. Melakukan evaluasi dan pelaporan berkala atas hasil kinerja,
g. Melaksanakan penataan sistem dan mekanisme kelembagaan,
tersusunnya standar dan akreditasi pelayanan rehabilitasi vokasional,
h. Menata kembali sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan baik
jumlah dan kompetensinya,
i. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional,
j. Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan dan pembinaan
sumber daya manusia termasuk dalam sistem karir,
k. Meningkatkan kualitas pelayanan rehabilitasi vokasional bagi
penyandang disabilitas fisik,
l. Melaksanakan seluruh proses rehabilitasi vokasional bagi penyandang
disabilitas fisik,
m. Menyusun kurikulum dan naskah buku pelatihan vokasional bagi
penyandang disabilitas,
n. Menyusun program pelatihan bagi petugas rehabilitasi vokasional,
o. Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas rehabilitasi penyandang
disabilitas fisik,
p. Mendukung berjalannya pusat informasi dan pelayanan penyandang
disabilitas,
q. Menyempurnakan sistem dan kualitas penyelenggaraan pelatihan bagi
petugas rehabilitasi,
r. Melaksanakan penelitian dan pengkajian dalam rangka
pengembangan pelayanan rehabilitasi vokasional bagi penyandang
disabilitas,
s. Melaksanakan kegiatan kajian monitoring dan evaluasi untuk
pendayagunaan alumni,
t. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung
pelayanan,
u. Meningkatkan fasilitas pelayanan dan operasional melalui
pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana,
v. Menyediakan fasilitas kebutuhan kerja dan operasional pelaksana
kegiatan,
w. Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pelayanan rehabilitasi
vokasional.
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BBRVBD CIBINONG
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Sesuai Rencana Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial 2015 - 2019,
maka Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tahun
2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
Kebijakan Kementerian Sosial pada pembangunan kesejahteraan sosial
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
diarahkan untuk:
(a) Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang adil, dalam arti
bahwa setiap orang khususnya penyandang masalah kesejahteraan
sosial berhak memperoleh pelayanan sosial.
(b) Meningkatkan profesionalisme SDM kesejahteraan sosial berbasis
pekerjaan sosial dalam penanganan masalah dan potensi
kesejahteraan sosial.
(c) Memantapkan manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan serta koordinasi.
(d) Menciptakan iklim dan sistem yang mendorong peningkatan dan
pengembangan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.
(e) Mendukung terlaksananya kebijakan desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan berdasarkan
keberagaman dan keunikan nilai sosial budaya serta mengedepankan
potensi dan sumber sosial keluarga dan masyarakat setempat.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD CIBINONG 2015 – 2019
Mengacu pada Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahtreraan
Sosial, maka Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD Cibinong sesuai dengan
tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :
Arah Kebijakan
1. Revitalisasi panti sosial dengan memantapkan manajemen
penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam hal perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan serta koordinasi.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM berbasis kualitas dan kompetensi
dalam rangka optimalisasi pelayanan.
3. Meningkatkan dan memeratakan pelayanan yang adil, dalam arti bahwa
setiap Penyandang Disabilitas berhak memperoleh pelayanan sosial.
4. Mengembangkan pelayanan rehabilitasi melalui pengkajian dan penelitian.
5. Mendukung pelaksanaan operasional tugas agar tercipta pelayanan yang
baik.
Strategi
1. Perluasan dan peningkatan kualitas tata kelola organisasi untuk
mendukung pelayanan rehabilitasi vokasional ang bermutu, transparan
dan akuntabel.
2. Pengembangan sistem karir dan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme SDM di lingkungan BBRVBD.
3. Perluasan dan peningkatan akses penyelenggaraan rehabilitasi
vokasional bagi penyandang cacat fisik yang berkualitas.
4. Peningkatan ketrampilan dan keahlian bagi petugas rehabilitasi dalam
rangka mewujudkan pelayanan rehabilitasi vokasional yang bermutu.
5. Peningkatan mutu hasil kajian dalam rangka pengembangan pelayanan
dan peningkatan kualitas rehabilitasi.
6. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi baik internal maupun eksternal
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan rehabilitasi.
Program dan Indikator Kinerja
Sesuai dengan Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD Cibinong, maka program
beserta kegiatan berdasarkan prioritas yang akan dilaksanakan selama
periode 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
1. Program Perluasan dan Peningkatan Kualitas Tata Kelola Organisasi.
Kegiatan dari program ini antara lain :
a. Menyusun rencana kerja dan anggaran, indikatornya adalah
terlaksananya penyusunan rencana kerja dan anggaran.
b. Mewujudkan tertib manajemen dan tertib administrasi, dengan
indikator terlaksananya kepemerintahan yang baik.
c. Mengadakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk
pengembangan, indikatornya yaitu terlaksananya koordinasi,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
d. Pembangunan jejaring (Kemitraan), dengan indikator terbentuknya
kerjasama dengan stakeholder terkait sampai dengan
penandatanganan MoU untuk 4 instansi.
e. Pengelolaan kas, pembukuan dan pertanggungjawaban,
indikatornya adalah dapat terlaksananya Sistem Akuntansi Instansi.
f. Peningkatan pengembangan penerapan pengawasan berbasis
produktifitas dan akuntabilitas kinerja, indikatornya adalah
terlaksananya penyusunan LAKIP.
g. Updating data dan penyajian informasi, dengan indikator
terlaksananya updating data dan penyajian informasi termasuk
melalui website.
h. Penyusunan laporan kinerja pemerintah, indikatornya adalah
terlaksananya koordinasi dan penyusunan laporan tahunan.
i. Analisis/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana,
indikatornya adalah terlaksananya analisis pengembangan tata
laksana.
j. Peningkatan dan pengembangan mutu lembaga melalui sertifikasi
lembaga, indikatornya adalah terlaksananya sertifikasi lembaga
sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetensi dan berhak
mengadakan uji kompetensi yang bersertifikat.
2. Program Pengembangan Sistem Karir, Peningkatan Kompetensi, dan
Profesionalisme SDM BBRVBD
Kegiatannya antara lain:
a. Penataan sumber daya aparatur negara sesuai dengan kebutuhan,
indikatornya adalah terlaksananya analisa kepegawaian.
b. Pengembangan aparatur yang profesional melalui pelatihan,
magang dan pendidikan formal, indikatornya adalah pemberian
kesempatan bagi pegawai BBRVBD untuk mengembangkan
potensinya.
c. Peyempurnaan sistem manajemen dan pembinaan SDM,
indikatornya adalah terlaksananya pembinaan pegawai dan sitem
karir.
3. Program Perluasan dan Peningkatan Akses Penyelenggaraan
Rehabilitasi Vokasional.
Kegiatannya antara lain akan dilaksanakan melalui :
a. Pengembangan model pelayanan di luar panti melalui Rehabilitasi
Vokasional Berbasis Masyarakat (RVBM), indikatornya adalah
bertambahnya kelayan/penyandang cacat yang memperoleh hak
pelayanan rehabilitasi vokasional di luar BBRVBD sebanyak 80 orang.
b. Uji kompetensi bagi siswa BBRVBD (Ketr. Komputer, design grafis,
elektronika, penjahitan, otomotif, las dan bubut), indikatornya adalah
terlaksananya uji kompetensi bagi siswa BBRVBD.
c. Pendaftaran dan seleksi, dengan indicator tersedianya kelayan
BBRVBD yang dapat menerima pelayanan rehabilitasi vokasional.
d. Case conference, indikatornya adalah terlaksananya pembahasan
kasus untuk penyelesaian masalah yang ada.
e. Pemanggilan kelayan BBRVBD, indikatornya adalah terlaksananya
pemanggilan kelayan BBRVBD.
f. Registrasi kelayan, dengan indikator terciptanya tertib administrasi
data kelayan.
g. Orientasi pengenaln panti (BBRVBD), indikatornya adalah
terlaksananya orientasi pengenalan panti bagi kelayan.
h. Assesmen bagi kelayan BBRVBD, dengan indikator telaksananya
assesmen.
i. Bimbingan ketrampilan kerja, indikatornya adalah terlaksananya
bimbingan ketrampilan kerja sesuai dengan jurusan.
j. Bimbingan fisik, mental dan sosial bagi kelayan BBRVBD, dengan
indicator terlaksananya bimbingan fisik, mental dan sosial bagi
kelayan.
k. Terapi kelompok, indikatornya adalah terlaksananya terapi kelompok
bagi kelayan.
l. Konsultasi keluarga, indikatronya adalah terlaksananya konsultasi
keluarga.
m. Widyawisata bagi kelayan, dengan indikator terlaksananya
widyawisata bagi kelayan BBRVBD.
n. Tes evaluasi hasil pelatihan vokasional, dengan indikator dapat
diketahuinya nilai akademik kelayan.
o. Penjajagan penyaluran kerja dan pelaksanaan PBK, indikatornya
adalah terlaksananya penjajagan penyaluran kerja dan pelaksanaan
PBK.
p. Bimbingan kewiraswastaan bagi kelayan, indikatornya adalah
terlaksananya bimbingan kewiraswastaan.
q. Penyaluran kerja dan pemulangan, indikatornya adalah terlaksananya
penyaluran kerja dan pemulangan bagi kelayan.
r. Bimbingan lanjut dan terminasi, dengan indicator terlaksananya
bimbingan lanjut bagi kelayan yang sudah bekerja dan yang belum.
s. Instalasi produksi, indikatornya adalah terlaksananya instalasi produksi
bagi kelayan sebelum PBK dan sebelum mendapatkan pekerjaan.
t. Penyusunan dan updating data kelayan, indikatornya adalah
terlaksananya penyusunan dan updating data kelayan.
u. Pelayanan kesehatan bagi kelayan, dengan indikator tersedianya
pelayanan kesehatan di poliklinik dan rujukan rumah sakit.
v. Penyusunan/pengembangan kurikulum pelatihan vokasional,
indikatornya adalah tersedianya kurikulum pelatihan vokasional setiap
jurusan.
w. Penyusunan/pengembangan modul pelatiohan vokasional,
indikatornya adalah tersedianya modul pelatihan vokasional stiap
jurusan.
x. Penyempurnaan petunjuk teknis pelaksanaan rehabilitasi vokasional,
indikatornya adalah tersedianya petunjuk teknis seluruh tahapan
rehabilitasi vokasional yang telah disempurnakan.
4. Program Peningkatan Ketrampilan dan Keahlian bagi Petugas
Rehabilitasi
Kegiatannya antara lain:
a. Analisis kebutuhan pelatihan SDM, indikatornya adalah
teridentifikasinya kebutuhan pelatihan semua jurusan.
b. Penyusunan kurikulum, indikatornya adalah tersusunnya kurikulum
teknis keahlian.
c. Penyusunan modul pelatihan, indikatornya adalah tersusunnya
modul pelatihan SDM petugas rehabilitasi.
d. Pelatihan metodologi mengajar, dengan indikator terlaksananya
pelatihan metodologi pembelajaran untuk 100 orang.
e. Pelatihan peningkatan kapasitas SDM, indikatornya adalah
terlaksananya pelatihan peningkatan kapasitas SDM di BBRVBD.
f. Pelatihan sistem komunikasi total (Komtal), dengan indikator
terlaksananya pelatihan sistem Komtal untuk petugas PIPRV
g. Pelatihan magang instruktur, indikatornya adalah terlaksananya
magang bagi instruktur sebanyak 25 orang.
h. Pelatihan teknis keahlian instruktur, dengan indikator terlaksananya
pelatihan teknis keahlian instruktur tingkat dasar dan lanjutan.
i. Pelatihan alat bantu rehabilitasi, indikatornya adalah terlaksananya
pelatihan alat bantu rehabilitasi bagi petugas.
j. Sertifikasi/Uji kompetensi Instruktur, dengan indikator terlaksananya
uji kompetensi instruktur sebanyak 20 orang.
k. Pelatihan assesmen dan penempatan kerja bagi petugas
rehabilitasi, dengan indikator terlaksananya pelatihan assesmen
dan penempatan kerja bagi 16 propinsi.
l. Pelatihan updating data dan informasi bagi petugas rehabilitasi,
indikatornya adalah terlaksananya pelatihan updating data dan
informasi bagi 80 orang petugas rehabilitasi.
m. Monitoring dan evaluasi pelatihan, dengan indikator terlaksananya
monev sebagai bahan perencanaan.
5. Program Peningkatan Mutu Hasil Kajian dalam rangka
Pengembangan Pelayanan dan Peningkatan Kualitas Rehabilitasi
Kegiatannya berupa:
a. Kajian pengembangan kurikulum pelatihan ketrampilan siswa
BBRVBD, dengan indikator terlaksananya kajian pengembangan
kurikulum pelatihan ketrampilan.
b. Kajian proses belajar mengajar instruktur BBRVBD, indikatornya
adalah terlaksananya kajian proses belajar mengajar instruktur.
c. Kajian potensi penyandang cacat tubuh dan rungu wicara, dengan
indikator mendapatkan data penyandang cacat yang potensial di 15
propinsi.
d. Kajian pengembangan model pelayanan, dengan indikator
terlaksananya kajian pengembangan model pelayanan sebagai
bahan perencanaan.
e. Kajian masalah dan kebutuhan siswa BBRVBD, indikatornya
adalah tersusunnya criteria permasalahan dan kebutuhan siswa.
f. Study tentang pengembangan sasaran penerima pelayanan
(penyandang cacat lainnya) di BBRVBD, dengan indikator
terlaksananya kajian tentang penyandang cacat lain yang
memungkinkan diberikan pelayanan.
g. Kajian tentang sarana dan prasarana mengajar instruktur BBRVBD,
dengan indikator tersedianya data dan informasi tentang sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
h. Kajian tentang kompetensi instruktur BBRVBD, indikatornya adalah
tersedianya informasi tentang kompetensi instruktur yang
dibutuhkan.
i. Kajian tentang kebutuhan pengembangan instruktur, dengan
indikator tersusunnya data kebutuhan dalam rangka
pengembangan instruktur.
j. Kajian kemandirian penyandang disabilitas, indikatornya adalah
teridentifikasinya data alumni yang sudah mandiri di 6 propinsi.
k. Kajian tentang PBK siswa BBRVBD, indikatornya adalah
terlaksananya kajian tentang PBK sebagai bahan pengembangan.
l. Kajian pasaran kerja bagi penyandang disabilitas, dengan indikator
teridentifikasinya data perusahaan yang dapat menerima alumni
BBRVBD di 15 propinsi.
6. Program Peningkatan Sosialisasi dan Koordinasi Internal dan
Eksternal dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan
Kegiatannya antara lain:
a. Peningkatan sarana aparatur negara di lingkungan BBRVBD
melalui pemutakhiran peralatan, indikatornya adalah terlaksananya
pemutakhiran peralatan.
b. Pengadaan peralatan ketrampilan untuk proses pelatihan bagi
siswa dan sarana operasional kantor, dengan indikator
terlaksananya pengadaan peralatan ketrampilan untuk proses
pelatihan bagi siswa dan sarana operasional kantor.
c. Pemeliharaan sarana operasional dan perawatan gedung kantor,
dengan indikator terlaksananya pemeliharaan sarana operasional
dan perawatan gedung kantor.
d. Rehabilitasi gedung kantor, gedung ketrampilan, rumah dinas dan
sarana lainnya, indikatornya adalah terlaksanaya rehabilitasi
gedung kantor, gedung ketrampilan, rumah dinas dan sarana
lainnya.
e. Pengadaan bahan pendukung kegiatan operasional, dengan
indicator terpenuhinya keperluan sehari-hari perkantoran.
f. Pengadaan kebutuhan dasar kelayan, dengan indikator tersedianya
kebutuhan dasar kelayan sesuai dengan jumlah kelayan.
g. Pameran/visualisasi/publikasi dan promosi, indikatornya adalah
terlaksananya sosialisasi BBRVBD melalui pameran.
h. Sosialisasi lembaga, indikatornya adalah terlaksananya sosialisasi
BBRVBD melalui workshop dan seminar.
i. Penerbitan majalah, indikatornya adalah terlaksananya pencetakan
1000 eks.
j. Pembuatan booklet, dengan indikator terlaksananya pencetakan
3000 eks dalam rangka sosialisasi.
k. Pembuatan leaflet, indikatornya adalah terlaksananya pencetakan
4000 leaflet dalam rangka sosialisasi.
BAB IV PENUTUP
Perencanaan pembangunan pelayanan rehabilitasi vokasional di Balai Besar
Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) mempunyai arah untuk
menghasilkan rencana yang dapat diimplementasikan oleh penyelenggara atau
pelaksana baik jangka panjang, jangka menengah maupun rencana kerja tahunan.
Rencana Strategis BBRVBD Tahun 2015 – 2019 merupakan perencanaan
jangka menengah yang menjadi bagian integral dari Rencana Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tahun 2015 – 2019.
Rencana Strategis BBRVBD tahun 2015 – 2019 disusun dengan
memperhatikan perubahan paradigma yang terjadi sehingga langkah-langkah dalam
perencanaan ini dapat dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kecenderungan
perubahan yang terjadi. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, diharapkan
dapat memberikan arah strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BBRVBD
dengan memperhatikan perkembangan permasalahan yang terjadi.
Bogor, Desember 2014
TAHUN ANGGARAN 2018
website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : nvrc@bbrvbd.com,
KONTRAK KERJA BALAI BESAR REHABILITASI
VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701
KEMENTERIAN SOSIAL RI BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor Tlp.0251-8654702-05 Fax.0251-8654701
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : A.M. Asnandar
Jabatan : Kepala BBRVBD
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : Edi Suharto
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja
tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA.
PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil
tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Bogor, 3 Januari 2018
Dirjen Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial RI
Edi Suharto
Kepala BBRVBD
A.M. Asnandar
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN SOSIAL RI
SATUAN KERJA : BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
TAHUN : 2018
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
CAPAIAN TAHUN 2018
Output Outcome
Pelayanan
Rehabilitasi dan
Perlindungan
Sosial bagi
Penyandang
Disabilitas Fisik,
Mental, Sensorik,
dan Intelektual.
1
Jumlah Penerima Manfaat
Program Rehabilitasi dan
Perlindungan
Lesejahteraan Sosial di
Balai Besar Rehabilitasi
Vokasional Bina Daksa
Cibinong
Rehabilitasi
Vokasional di
BBRVBD
585 585
2
Jumlah Penerima Manfaat
Program Perlindungan dan
Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas di
Masyarakat
a. Tim Reaksi
Cepat 0 0
2. Penjangkauan /
Outreaching
Penyandang
Disabilitas
450 450
3. Layanan Sosial
dan Advokasi
Bagi Penyandang
Disabilitas.
50 50
Adapun jumlah anggaran untuk menunjang kegiatan di atas termasuk layanan perkantoran
dan lainya, seluruhnya berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa Belas Milyard Tujuh Ratus
Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah)
Bogor, 3 Januari 2018
Dirjen Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial RI
Edi Suharto
Kepala BBRVBD
A.M. Asnandar
TAHUN ANGGARAN 2018
website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : nvrc@bbrvbd.com,
RENCANA KERJA TAHUNAN
BALAI BESAR REHABILITASI
VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA
TAHUN 2018
A. Pendahuluan
Pasal 27 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Amanat tersebut
bermakna bahwa setiap warga negara termasuk Orang Dengan Disabilitas
berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pada
kenyataannya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Orang
Dengan Disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak tersebut, salah
satu kendalanya adalah kurangnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
serta lapangan kerja.
Oleh sebab itu pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pelatihan keterampilan kerja kepada Orang-orang Dengan Disabilitas agar
mereka dapat memperoleh pekerjaan yang layak, baik dengan bekerja di
suatu perusahaan, instansi pemerintah, maupun usaha mandiri (wiraswasta).
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial yang mempunyai tugas dan fungsi utama memberikan
pelayanan Rehabilitasi Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas Fisik. Adapun
jenis rehabilitasi vokasional yang dilaksanakan meliputi rehabilitasi (Pelatihan)
antara lain: penjahitan, komputer, pekerjaan logam, otomotif, elektronika dan
desain grafis/percetakan bagi penyandang disabilitas fisik dengan target
sebanyak 85 orang pada tahun 2018, dan membantu menyalurkan mereka
untuk dapat bekerja di perusahaan dan berusaha mandiri.
B. VISI
Visi BBRVBD Cibinong adalah: Terwujudnya Lembaga Pelayanan
Rehabilitasi Vokasional yang Profesional dalam mempersiapkan calon tenaga
kerja penyandang disabilitas fisik yang memiliki daya saing.
C. MISI
Misi BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019:
5. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas
fisik
6. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi
vokasional melalui kegiatan kajian
7. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam
mendukung keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional
8. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan
perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional
D. TUJUAN
Sejalan dengan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
BBRVBD Cibinong selama kurun waktu tahun 2015 – 2019 adalah :
g. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan kepemerintahan,
h. Untuk mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang cacat yang
berkualitas dan berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk
mencapai keberfungsian sosial,
i. Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di
lingkungan BBRVBD,
j. Untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas
rehabiltasi,
k. Untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan
rehabilitasi melalui penelitian/kajian,
l. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan
secara lebih efektif dan efisien.
E. SASARAN
Sasaran strategis yang ingin dicapai BBRVBD Cibinong untuk tahun 2018
adalah:
1. Terlaksananya Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Bagi
Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.
2. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas
3. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti
4. Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran
Bogor, Januari 2018
Kepala BBRVBD A.M. Asnandar NIP. 19620403 199003 1 002
RENCANA KINERJA TAHUNAN
BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA Tahun 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
A. Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.
1 Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong
85 Orang
2 Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat
500 Orang
B. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
1 Penyusunan Rencana Program Kegiatan 3 Kegiatan
2 Penyusunan Program dan Anggaran 1 Kegiatan
3 Pemantauan dan Evaluasi 2 Kegiatan
4 Pengelolaan Keuangan 4 Kegiatan
5 Pengelolaan Kepegawaian 4 Kegiatan
6 Pelayanan Umum dan Perlengkapan 2 Kegiatan
7 Pelayanan Humas 4 Kegiatan
C. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti
1 Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti 2 Kegiatan
2 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
1 Layanan
D. Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1 Th
2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 1 Th
Bogor, Januari 2018
Kepala BBRVBD A.M. Asnandar NIP. 19620403 199003 1 002
TAHUN ANGGARAN 2018
website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : nvrc@bbrvbd.com,
LAPORAN KINERJA BALAI BESAR REHABILITASI
VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas
terlaksananya semua tugas-tugas dan terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Balai
Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2018.
BBRVBD telah menetapkan Rencana Strategis Kementerian Sosial Tahun 2015 –
2019 yang sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok BBRVBD yang dituangkan dalam
Permensos No. 54/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD. Laporan Kinerja
ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja. Sejalan dengan Permenpan RB tersebut, BBRVBD melaksanakan Permensos No.
19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Laporan
Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Sosial dengan
semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan
dan akuntabel atas kinerja BBRVBD Tahun Anggaran 2018.
Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi telah banyak
membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum
tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja
ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,
pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja BBRVBD tahun
2018.
Bogor, Desember 2018.
Kepala BBRVBD
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah,
melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur
ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus
meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan
Kinerja BBRVBD tahun 2018 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja, dan Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di Lingkungan
Kementerian Sosial di mana pelaporan capaian kinerja organisasi harus dilaksanakan
secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja
BBRVBD.
Pelaksanaan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas oleh BBRVBD tahun 2018
telah berpedoman kepada RPJMN yang ditetapkan dengan Perpres No. 2 tahun 2015
tentang RPJM 2015 – 2019 dan Perpres No 3 tahun 2015 tentang perubahan RKP.
Menindaklanjuti hal tersebut, BBRVBD telah menetapkan Rencana Strategis tahun 2015 –
2019 sebagai pedoman dalam perencanaan kegiatan tahun 2018.
BBRVBD dibentuk berdasarkan Kepmensos No 54/HUK/2003 tentang Tata Kerja
BBRVBD. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja memiliki Tugas pokok “melaksanakan
rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian dan pengembangan
rehabilitasi vokasional penyandang tuna daksa yang berasal dari instansi yang menangani
masalah rehabilitasi sosial tuna daksa.” Untuk mengakomodir tugas pokok tersebut, maka
BBRVBD melaksanakan beberapa fungsi antara lain :
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBRVBD menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan laporan
pelayanan dan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut penyandang tuna daksa.
2. Pelaksanaan rehabilitasi vokasional.
3. Pelaksanaan pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi serta ketrampilan umum
bagi petugas rehabilitasi.
4. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan metode dan pelaksanaan rehabilitasi
vokasional, pelatihan instruktur, resosialisasi dan bimbingan lanjut.
5. Pengelolaan urusan tata usaha.
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti
untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan
keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBRVBD yang telah mendapatkan
bimbingan dan arahan dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
(RSPD) Kementerian Sosial RI.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap dua IKU, disimpulkan bahwa
seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 100, %. Dua
IKU yang ditetapkan pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih),
meliputi:
1. Persentase rata-rata pencapaian sasaran jumlah penyandang disabilitas fisik,
mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh rehabilitasi dan
perlindungan sosial di BBRVBD. dan
2. Persentase rata-rata pencapaian target kinerja pada jumlah penyandang
disabilitas yang fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh
rehabilitasi dan perlindungan sosial dalam masyarakat.
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja BBRVBD yang menjadi tujuan dari
penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan
untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan
datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan
kesejahteraan penyandang disabilitas akan bisa dicapai.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………………… i
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………………………………………………………………………….. Ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………… 1
A. Gambaran Umum ……………………………………………………………………………………………………… 1
B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………………….. 6
C. Aspek Strategis ………………………………………………………………………………………………………….. 6
D. Sistematika Laporan ………………………………………………………………………………………………….. 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………………………………………………. 9
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 ……………….. 9
B. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 ……………………………………………………………………….. 11
C. Tujuan Pelaporan ………………………………………………………………………………………………………. 13
D. Sasaran Strategis ……………………………………………………………………………………………………….. 13
E. Indikator Kerja Utama (IKU) ……………………………………………………………………………………….. 14
F. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ……………………………………………………………………………………. 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………………………………………………………… 20
A. Capaian Kinerja ………………………………………………………………………………………………………….. 20
B. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2017 dan 2018 ……………………………………………. 33
C. Realisasi Anggaran Tahun 2018 …………………………………………………………………………………. 35
D. Analisa Terhadap Capaian Target Kinerja BBRVBD …………………………………………………….. 37
E. Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ……………………………………………………………….. 52
F. Analisa Program Kegiatan Penunjang …………………………………………………………………………. 55
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………… 71
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………. 72
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) merupakan salah
satu Unit Pelaksana Teknis pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian
Sosial RI yang mempunyai tugas “melaksanakan rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan,
pelatihan, pengkajian dan pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang tuna
daksa yang berasal dari instansi yang menangani masalah rehabilitasi sosial tuna
daksa.” Pelaksanaan rehabilitasi yang dilaksanakan merupakan satu kesatuan dalam
sistem pembangunan nasional. Tujuan dari rehabilitasi yang sesuai dengan tujuan
pembangunan nasional tersebut adalah menjadikan program rehabilitasi tepat dengan
arah sasaran strategis yang dituju dan dijalankan secara baik dan sistematis, sehingga
dalam pelaksanaannya mudah melakukan pengendalian.
Pelaksanaan rehabilitasi yang dilaksanakan oleh BBRVBD tersebut bertujuan
untuk meningkatkan fungsi penyandang disabilitas secara optimal dan membantu
proses integrasi sosialnya dengan cara menerapkan multi disiplin profesi melalui
aplikasi metode-metode di bidang kedokteran, sosial, pendidikan, dan ketrampilan
secara terkoordinasi, berkombinasi, dan terpadu. Dengan definisi tersebut, rehabilitasi
dianggap sebagai salah satu cara integrasi untuk merubah kondisi sosial agar
penyandang disabilitas dapat bekerja sama sebagaimana masyarakat pada umumnya.
Rehabilitasi vokasional adalah sebagai upaya untuk menempatkan penyandang
disabilitas pada pekerjaan yang tepat, mempertahankan pekerjaan tersebut, dan
meningkatkan kondisi kehidupan melalui pekerjaan tersebut sehingga penyandang
disabilitas dapat berintegrasi atau kembali kepada masyarakat.
Rehabilitasi vokasional bertujuan untuk memulihkan dan mengembangkan
kemampuan fisik, mental dan sosial penyandang disabilitas agar ia mau dan mampu
bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan pengalamannya
sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat. Untuk
mencapai tujuan dimaksud pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial khususnya
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong memberikan
pelayanan rehabilitasi vokasional yang proses pelayanannya melalui beberapa tahapan
dimana hasil akhirnya sangat ditentukan oleh kegiatan tahap-tahap sebelumnya.
Pelayanan BBRVBD untuk rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas
dilaksanakan selama 1 tahun anggaran yang terdiri dari 9 (sembilan) bulan rehabilitasi
vokasional dalam bentuk penyampaian materi rehabilitasi vokasional sesuai dengan
minat, bakat, serta potensi yang dimiliki dan dilanjutkan dengan 45 (empat puluh lima)
hari pelatihan belajar kerja (PBK) / pemagangan di perusahaan, serta tahap penyaluran
dan penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas di perusahaan. Materi rehabilitasi
vokasional terbagi dalam beberapa tahapan pelayanan antara lain :
1. Tahap penerimaan.
Merupakan tahapan rekruitmen penerima manfaat tingkat lanjut.
2. Tahap pengasramaan.
Merupakan tahap pemenuhan hidup layak seperti : pemenuhan kebutuhan
sandang, pemenuhan kebutuhan pangan, pemenuhan kebutuhan papan, dan
pemenuhan kebutuhan kesehatan.
3. Tahap orientasi.
Merupakan tahap pengenalan institusi.
4. Tahap assesmen.
Merupakan tahap pengkajian terhadap personal penerima manfaat untuk
mencarikan solusi atas kebutuhan yang paling sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi.
5. Tahap intervensi (pelaksanaan rehabilitasi).
Merupakan tahap inti dari pelayanan rehabilitasi vokasional melalui pemberian
materi keterampilan kerja berdasarkan standar nasional kerja indonesia yang
dikolaborasikan dengan pangsa pasar tenaga kerja yang layak bagi penyandang
disabilitas. Tahap intervensi penyandang disabilitas terbagi dalam 6 jurusan
keterampilan antara lain :
a. Keterampilan Desain Grafis dan Percetakan.
b. Keterampilan Komputer.
c. Keterampilan Pekerjaan Logam.
d. Keterampilan Otomotif,
e. Keterampilan Elektronika, dan
f. Keterampilan Penjahitan
6. Tahap resosialisasi
Merupakan tahap pengembalian dan atau pelepasan penerima manfaat yang
telah memperoleh pelayanan rehabilitasi ke masyarakat.
Pelayanan dan intervensi yang dilakukan BBRVBD sebagai treatment bagi
penyandang disabilitas untuk dapat hidup mandiri dan memiliki keterampilan yang dapat
dijadikan bekal penghidupan layak dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan
pelayanan tersebut BBRVBD berpegangan pada Permensos No 54/HUK/2003 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD. Dalam melaksanakan fungsi rehabilitasi
berdasarkan dasar hukum tersebut, BBRVBD melaksanakan tugas dan fungsi
pelayanan sebagai berikut :
1. Kedudukan
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) dipimpin oleh Kepala
BBRVBD dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.
2. Tugas
BBRVBD memiliki tugas melaksanakan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut,
pelatihan, pengkajian dan pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang
disabilitas.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBRVBD menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan
laporan pelayanan dan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut penyandang tuna
daksa.
b. Pelaksanaan rehabilitasi vokasional.
c. Pelaksanaan pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi serta ketrampilan
umum bagi petugas rehabilitasi.
d. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan metode dan pelaksanaan
rehabilitasi vokasional, pelatihan instruktur, resosialisasi dan bimbingan lanjut.
e. Pengelolaan urusan tata usaha.
4. Struktur Organisasi
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, maka struktur organisasi
BBRVBD adalah:
a. Kepala Bagian Tata Usaha, bertugas melakukan urusan umum, penyusunan
rencana dan program, urusan kepegawaian dan keuangan, evaluasi dan
pelaporan, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga serta
kehumasan. Berfungsi untuk pelaksanaan urusan umum, pelaksanaan
urusan kepegawaian dan pelaksanaan urusan keuangan.
b. Kepala Bidang Rehabilitasi Vokasional, bertugas melaksanakan perencanaan
dan evaluasi program rehabilitasi vokasional, pelatihan vokasional,
resosialisasi dan pembinaan lanjut. Berfungsi untuk pelaksanaan
perencanaan dan evaluasi program rehabilitasi vokasional, pelaksanaan
pelatihan dan pelaksanaan resosialisasi dan pembinaan lanjut.
c. Kepala Bidang Pelatihan, bertugas melaksanakan kegiatan perencana
program, pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi dan pelatihan
ketrampilan umum serta evaluasi pelatihan. Berfungsi untuk pelaksanaan
perencanaan program dan evaluasi pelatihan, pelaksanaan pelatihan
ketrampilan alat bantu rehabilitasi dan pelaksanaan pelatihan ketrampilan
umum.
d. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, bertugas melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengembangan bidang rehabilitasi vokasional.
Berfungsi untuk pelaksanaan penelitian dan pengembangan vokasional,
pelaksanaan penelitian dan pengembangan instruktur, pelaksanaan
penelitian dan pengembangan resosialisasi dan pembinaan lanjut.
Struktur Organisasi BBRVBD
KEPALA
BIDANG
REHABILITASI VOKASIONAL
SEKSI
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM
SEKSI
PELATIHAN
VOKASIONAL SEKSI
RESOSIALISASI DAN
PEMBINAAN LANJUT
BIDANG
PELATIHAN
SEKSI
PERENCANAAN
DAN EVALUASI PROGRAM
SEKSI PELATIHAN
KETRAMPILAN ALAT BANTU
SEKSI
PELATIHAN KETERAMPILAN
UMUM
BIDANG
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SEKSI
LITBANG REHABILITASI
VOKASIONAL
SEKSI
LITBANG INSTRUKTUR
SEKSI LITBANG
RESOSIALISASI DAN
PEMBINAAN LANJUT
BAGIAN
TATA USAHA
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
UMUM
SUB BAGIAN
KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI SHELTER WORKSHOP
INSTALASI PERPUSTAKAAN
Sumber : Kepmensos RI No.54/HUK/2003
B. Dasar Hukum Dalam melaksanakan tugas rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas, BBRVBD
melaksanakan beberapa ketentuan antara lain :
1. Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
2. Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas
3. Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional tahun 2015 – 2019
4. Peraturan Pemerintah Nomor: 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
5. Keputusan Menteri Sosial RI nomor 46/HUK/1995 tentang Pedoman Penyusunan
Program Kerja Rehabilitasi Penyandang Masalah Sosial Dalam Panti.
6. Keputusan Menteri Sosial RI nomor: 54/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BBRVBD di Lingkungan Departemen Sosial.
7. Permenpan-RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja
8. Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di
Lingkungan Kementerian Sosial.
9. Peraturan Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Nomor 19/RPS-
1/R/IX2004 tentang uraian tugas dan fungsi Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial.
C. Aspek Strategis Penyandang disabilitas fisik merupakan bagian tidak terpisahkan dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Kelompok ini berhak memenuhi hak dasar
berdasarkan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention
on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang
Disabilitas). Sementara itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Penyandang Disabilitas, menegaskan tentang hak yang sama untuk
menunmbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosialnya, terutama bagi
penyandang disabilitas didalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Kedua ketentuan
ini menandaskan, bahwa menjadi hak setiap penyandang disabilitas untuk memperoleh
jaminan atas hak dasarnya.
Data penyandang disabilitas berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada
tahun 2016 bahwa jumlah penyandang disabilitas sebanyak 6.008.661 jiwa. Jumlah
tersebut dibagi dalam beberapa kategori yaitu penyandang disabilitas tubuh 781.073
jiwa, penyandang disabilitas netra 1.780.204 jiwa, penyandang disabilitas rungu
472.855 jiwa, penyandang disabilitas wicara 164.686 jiwa, penyandang disabilitas
intelektual 402.817, penyandang disabilitas mental 170.120 jiwa dan penyandang
disabilitas ganda 2.401.592 jiwa. Diperkirakan kurang dari 10% diantaranya yang
tertangani oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah melalui Lembaga atau “instituzionalized
system”. Hal ini perlu diartikan, bahwa lebih dari 90% diantaranya yang belum terakses
pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh Lembaga. Oleh karena itu, dibutuhkan
pendekatan baru sebagai “new inisiative” untuk mengoptimalkan penerima pelayanan
dibalik keterbatasan kemampuan daya tampung.
Untuk menjawab isu pemenuhan hak dan populasi penyandang disabilitas di
Indonesia, BBRVBD melaksanakan pelayanan yang berbasis institusi dengan jumlah 85
orang penerima manfaat, dan layanan luar balai dengan target penerima manfaat 500
orang penyandang disabilitas. Pendekatan pelayanan dalam dan luar balai merupakan
salah satu pendekatan alternatif yang diterapkan untuk memperluas jangkauan
pelayanan penyandang disabilitas yang dilaksanakan BBRVBD. Dengan pendekatan
ini, maka penerima pelayanan BBRVBD dapat dioptimalkan tanpa tergantung terhadap
keterbatasan kapasitas daya tampung lembaga.
Pelaksanaan pelayanan BBRVBD diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi
dalam mengatasi permasalahan penyandang disabilitas di masyarakat dalam
mendapatkan hak-haknya untuk berpartisipasi dalam pelayanan yang diseselnggarakan
oleh pemerintah.
D. Sistematika Laporan Secara garis besar, laporan ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai
berikut :
1. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari :
a. Gambaran umum
b. Dasar hukum
c. Aspek strategis, dan
d. Sistematika laporan
2. BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, terdiri dari :
a. Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015 – 2019
b. Rencana strategis tahun 2015 – 2019
c. Tujuan
d. Sasaran strategis
e. Indikator kerja utama (IKU)
f. Perjanjian kinerja tahun 2018
3. BAB III : Akuntabilitas Kinerja, terdiri dari :
a. Capaian kinerja
b. Perbandingan realisasi tahun 2017 dan 2018
c. Realisasi anggaran tahun 2018
d. Analisa terhadap capaian kinerja rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya
f. Analisa program kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan
pencapaian kinerja
4. BAB IV : Penutup
5. Lampiran
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas merupakan bagian dari pembanguanan
nasional yang terencana dan sistematis yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat
melalui Kementerian Sosial agar dapat menyentuh segenap lapisan warga negara
menuju keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk
meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas yang mandiri dan berkelanjutan.
Upaya sistematis dan terencana tadi tentu berisi langkah-langkah strategis, taktis dan
praktis, dengan disesuaikan pada sumber daya dan tantangan yang berbeda.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam RPJMN yang telah digariskan telah sesuai
dengan Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk: melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan
umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika tujuan yang
dimandatkan oleh Konstitusi ini disarikan, akan tampak bahwa mandat yang diberikan
Negara kepada para pemangku kepentingan, khususnya penyelenggara negara dan
pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah untuk
memuliakan manusia dan kehidupan bermasyarakat mulai dari lingkup terkecil hingga
ke lingkup dunia.
Sebagai langkah sinkronisasi pelaksanaan tugas BBRVBD yang sejalan dengan
RPJMN tahun 2015 – 2019 sehingga tujuan yang telah digariskan dalam RPJMN dapat
tercapai memerlukan penetapan tahapan-tahapan berikut prioritas pada setiap tahapan,
yang bertolak dari data tahun sebelumnya, sumber daya yang dimiliki dan tantangan
yang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang dihadapi. Seluruh elemen antar
Lembaga pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dan bersinergi sehingga
tujuan yang tertuang dalam RPJMN dapat tercapai. Sebagaimana yang tercantum
dalam lampiran pendanaan sasaran pembangunan pada RPJMN tahun 2015 – 2019
bahwa pendanaan dalam belanja pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian /
Lembaga (K/L) pemerintah dituangkan dalam matriks RPJMN yang mencantumkan
besaran pendanaan dan distribusi target pembangunan sesuai dengan kewenangan
dan peran pada masing-masing K/L.
Secara khusus dalam lampiran matriks K/L yang tertuang dalam RPJMN tahun
2015 – 2019 untuk program / kegiatan rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Uraian matrik pembagian tugas di atas merupakan gambaran target pelayanan
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 –
2019 pada Kementerian Sosial RI. Untuk mencapai sasaran / tujuan dalam RPJMN
perlu memprioritaskan pada upaya mencapai sasaran pelaksanaan rehabilitasi sosial
bagi penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh BBRVBD memiliki indikator antara
lain :
K/L PROG KEG 2015 2016 2017 2018 2019
027 06 2243 Rehabilitasi Sosial Orang
dengan Kecacatan
Terlaksananya Rehabilitasi Sosial
bagi Penyandang Disabilitas
Jumlah penyandang disabilitas
yang mendapatkan rehabilitasi
sosial dalam panti sesuai dengan
standar pelayanan
1.640 1.640 1.640 1.640 1.640
Jumlah penyandang disabilitas
yang mendapatkan rehabilitasi
sosial di luar panti (berbasis
komunitas / keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan
standar pelayanan
10.366 10.884 11.429 12.000 12.600
Jumlah penyandang disabilitas
yang mendapatkan asistensi
sosial orang dengan disabilitas
berat
22.000 22.500 23.000 23.500 24.000
Jumlah penyandang disabilitas
yang mendapatkan bantuan
sosial
15.775 16.564 17.392 18.262 19.175
Jumlah SDM yang meningkat
kapasitasnya dalam memberikan
rehabilitasi sosial bagi
penyandang disabilitas
1.302 1.367 1.432 1.497 1.562
Jumlah lembaga rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas
yang telah dikembangkan /
dibantu
20 25 30 35 40
Meningkatnya Akses Pemenuhan
Hak Dasar Bagi Penyandang
Disabilitas
Jumlah penyandang disabilitas
yang mendapatkan akses
terhadap pemenuhan hak dasar
(KTP, rapor, KK, Pendidikan,
Kesehatan)
350 350 350 350 350
Tersedianya Literasi Khusus Bagi
Penyandang Disabilitas Netra
(Braile)
Jumlah literatur khusus bagi
penyandang disabilitas netra
baik cetak maupun elektronik
(Kitab Suci, Buku Mata Pelajaran,
Modul Pelatihan, Buku Cerita)
15 18 22 26 31
KODEPROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR
TARGET
1. Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi sosial dalam
panti sesuai dengan standar pelayanan.
2. Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi sosial di luar
panti (berbasis komunitas / keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan standar
pelayanan
Untuk mencapai target pelayanan maka pelaksanaan program/kegiatan harus
berpijak pada peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan, berkolaborasi, dan
bersinergi dalam pembangunan penyandang disabilitas yang bersifat inklusif, berbasis
luas, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta kemampuan iptek sambil
bergerak menuju kepada keseimbangan antarsektor baik wilayah, serta makin
mencerminkan partisipasi antara penyandang disabilitas dan akses pelayanan yang
dimiliki oleh K/L.
B. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Rencana Strategis BBRVBD dengan Keputusan Kepala BBRVBD tentang Rencana
Strategis Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD). Adapun uraian
secara ringkas Rencana Strategis BBRVBD adalah sebagai berikut :
1. Visi
Visi BBRVBD adalah :
Visi ini mengandung arti bahwa BBRVBD menjadi lembaga yang profesional di
dalam melaksanakan rehabilitasi vokasional bina daksa yang menghaslkan output
berupa tenaga kerja penyandang disabilitas fisik yang profesional juga sehingga
memiliki kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan yang layak pada
pasaran kerja yang terbuka.
2. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut, BBRVBD menetapkan 4 (empat) misi yang akan
dilakukan secara konsisten yaitu :
a. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas fisik;
“Terwujudnya Lembaga Pelayanan Rehabilitasi Vokasional yang
Profesional dalam mempersiapkan calon tenaga kerja
penyandang disabilitas fisik yang memiliki daya saing”
b. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi vokasional
melalui kegiatan kajian;
c. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung
keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional;
d. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan
perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional.
3. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi tersebut, BBRVBD menetapkan 6 (enam) tujuan yang
akan dicapai dalam jangka waktu sampai 2019, yaitu :
a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan
kepemerintahan;
b. Mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang disabilitas yang berkualitas dan
berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk mencapai keberfungsian
sosial;
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di lingkungan BBRVBD;
d. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas rehabilitasi;
e. Meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan rehabilitasi melalui
penelitian/kajian;
f. Mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih
efektif dan efisien.
4. Sasaran Strategis
Dalam mencapai tujuan tersebut, BBRVBD menetapkan 4 (empat) sasaran strategis
yang akan dicapai secara tahunan selama periode Rencana Strategis, yaitu :
a. Meningkatnya dan meluasnya akses penyelenggaraan rehabilitasi vokasional;
b. Meningkatnya mutu hasil kajian dalam rangka pengembangan pelayanan dan
peningkatan kualitas rehabilitasi;
c. Meningkatnya ketrampilan dan keahlian bagi petugas rehabilitasi dalam
pelaksanaan teknis pelayanan;
d. Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi.
Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat
dicapai, dan yang akan dicapai secara tahunan. Dalam mencapai sasaran strategis
telah dirumuskan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian
sasaran strategis.
C. Tujuan Pelaporan Adapun tujuan Laporan Kinerja (LAKIN) adalah sebagai upaya untuk menjabarkan
pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksankan oleh BBRVBD dalam melaksanakan
tugas-tugas sesuai dengan amanat Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas
Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Sosial, maka penyusunan laporan ini
memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan laporan pelaksanaan program / kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
BBRVBD pada tahun anggaran 2018 secara transparan dan akuntabel.
2. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kepemerintahan;
3. Mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara efektif dan
efisien.
D. Sasaran Strategis Sasaran pelayanan BBRVBD adalah melaksanakan Rehabilitasi dan Perlindungan
Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual. Secara
umum, sasaran strategis tersebut diurai dalam bentuk penetapan target sebagai
sasaran strategis sebagai berikut :
1. Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan
Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong.
Program pelayanan dalam balai merupakan program layanan regular yang rutin
dilaksanakan dalam balai. Adapun jumlah penerima manfaat yang dilayani dalam
program ini adalah sebanyak 85 (Delapan Puluh Lima) orang penyandang disabilitas.
2. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang
Disabilitas di Masyarakat.
Program pelayanan penyandang disabilitas dalam masyarakat yang dilaksanakan
oleh BBRVBD dilaksanakan dengan beberapa pendekatan, antara lain :
menggunakan pendekatan penjangkauan berbasis institusi, berbasis masyarakat,
sosialisasi, layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas, dan kegiatan
layanan kedaruratan. Adapun jumlah penerima manfaat yang dilayani adalah
sebanyak 500 (Lima Ratus) orang Penyandang disabilitas.
E. Indikator Kerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama sebagai target pelayanan BBRVBD antara lain :
1. Penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh
rehabilitasi dan perlindungan sosial.
2. Terlaksananya dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
3. Terlaksananya layanan internal
4. Terpenuhinya layanan perkantoran selama 1 (satu) tahun anggaran.
Uraian indikator kerja utama di atas adalah sebagai berikut :
1. Sasaran penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang
memperoleh rehabilitasi dan perlindungan sosial.
Rencana capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran meningkatnya dan
meluasnya akses penyelenggaraan rehabilitasi vokasional melalui program
pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial penyandang disabilitas fisik, mental,
sensorik, dan intelektual dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan
Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa
Cibinong.
Target capaian kinerja dari Indikator Kinerja Utama Jumlah penerima manfaat
pelayanan rehabilitasi vokasional pada tahun 2018 sebanyak 85 penerima
manfaat dari target kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK)
sebanyak 85 penyandang disabilitas fisik yang tersebar di wilayah Indonesia.
Penyelenggaraan rehabilitasi vokasional di BBRVBD merupakan ujung tombak
dari instansi ini. Hal itu dimaksudkan agar penyandang disabilitas memiliki
ketrampilan yang memadai agar mendapatkan pekerjaan yang layak untuk
kehidupannya sehingga mereka bisa mandiri. Di dalam penyelenggaraannya,
BBRVBD juga menyalurkan lulusannya ke perusahaan-perusahaan yang telah
menjadi mitra dalam penyaluran tenaga kerja penyandang disabilitas.
b. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas di Masyarakat.
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Jumlah perluasan jangkauan
pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan rehabilitasi vokasional bagi 500
orang penyandang disabilitas yang dilayani melalui 3 kegiatan yaitu Tim Reaksi
Cepat, Layanan Penjangkauan / Outreacing penyandang disabilitas, dan
kegiatan layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas.
2. Sasaran terlaksananya dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas.
Rencana capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran terlaksananya
dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang disabilitas adalah sebagai
berikut:
a. Penyusunan Rencana Program Kegiatan
Target capaian kinerja dari indikator utama kegiatan penyusunan rencana
program kegiatan akan dicapai melalui beberapa kegiatan yaitu :
1) Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD.
2) Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3
(Tiga) Provinsi.
3) Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi
Produksi
b. Penyusunan Program dan Anggaran
Target capaian kinerja pada kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran akan di
capai melalui kegiatan Penyusunan Program Kegiatan dan Anggaran
c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pelaksanaan Kegiatan
Pemantauan dan Evaluasi dicapai melalui kegiatan monitoring dan evaluasi
dengan target 3 kegiatan yaitu:
1) Penyusunan LAKIN tahun 2018
2) Pelaksanaan Review Program Pelayanan BBRVBD, dan
3) Implementasi Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)
d. Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Keuangan
Dalam rangka implementasi transparansi dan akuntabilitas keuangan BBRVBD
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan. Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas tata kelola organisasi.
Penetapan Perjanjian Kinerja (PK) pada program pengelolaan keuangan
dilaksanakan melalui 4 kegiatan antara lain:
1) Unit Akuntansi Wilayah (UAW)
2) Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)
3) Rekonsiliasi Keuangan ke KPPN Bogor, dan
4) Kegiatan Perbendaharaan
e. Pelaksanaan Pengeloaan Kepegawaian
Dalam rangka pembinaan dan penataan SDM BBRVBD untuk peningkatan
profesionalisme pelayanan bagi penyandang disabilitas, BBRVBD menetapkan
target indikator kerja pada program pengelolaan kepegawaian melalui 4 kegiatan
yaitu:
1) Pembinaan Pegawai
2) Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan BBRVBD
3) Bimbingan Teknis JFT
4) Peningkatan Kapasitas SDM
f. Pelaksanaan Pelayanan Umum dan Perlengkapan
Penyediaan fasilitas pelayanan dan operasional kinerja berupa pelayanan umum
dan perlengkapan akan dicapai melalui program perluasan dan peningkatan
kualitas dan Perlengkapan yaitu :
1) Penyelenggaraan Perpustakaan
2) Pelayanan BMN
g. Pelayanan Humas
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Jumlah sosialisasi dan
advokasi tentang pelayanan rehabilitasi vokasional akan dicapai melalui program
peningkatan sosialisasi dan koordinasi internal dan eksternal dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan dari target kinerja yang ditetapkan pada
Penetapan Kinerja (PK) dengan target sebanyak 4 kegiatan yaitu:
1) Koordinasi Rehabilitasi Vokasional
2) Pameran
3) Pembuatan Leaflet
4) Pengelolaan Website.
3. Sasaran meningkatnya Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan
Klien dalam Panti yang Diadakan Melalui Layanan Internal (Overhead)
Capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran Meningkatnya jumlah
perlengkapan keterampilan dan pelayanan klien dalam panti yang diadakan melalui
layanan internal terbagi dalam beberapa kegiatan antara lain :
a. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pengadaan Perlengkapan
Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti akan dicapai melalui dua kegiatan
antara lain :
1) Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti
2) Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti
b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi dicapai melalui kegiatan belanja peralatan dan
mesin berupa pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik.
4. Sasaran Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran
Melalui Program Layanan Perkantoran
Teralaksananya layanan perkantoran selama satu tahun anggaran sangat diperlukan
untuk meningkatkan kualitas tata kelola organisasi dalam melaksanakan tugas
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.
Target capaian kinerja dari layanan perkantoran dilaksanakan melalui dua indikator
kinerja utama antara lain :
a. Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai
Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai diperuntukan untuk membayar
gaji dan tunjangan pegawai selama 14 bulan dalam satu tahun anggaran. Hal itu
terbagi atas :
1) Pembayaran gaji dan tunjangan selama 12 bulan
2) Pembayaran tunjangan hari raya
3) Pembayaran gaji dan tunjangan ke 14
b. Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan kantor
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pelaksanaan operasional dan
pemeliharaan kantor akan dicapai melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan
kantor yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) melalui 12 kegiatan yaitu:
1) Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket
2) Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai
3) Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan
4) Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor
5) Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor
6) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6
7) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
8) Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung
9) Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa
10) Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan
11) Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat
12) Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan
F. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian kinerja tahun 2018 dituangkan dalam sebuah naskah perjanjian
antara Kepala BBRVBD dengan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial pada saat
penetapan indikator kinerja tahun 2018. Hal ini dilaksanakan untuk mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi
pada hasil. Dalam perjanjian Kinerja tersebut, PIHAK PERTAMA, dalam hal ini adalah
Kepala BBRVBD secara tertulis menyampaikan berjanji pada PIHAK KEDUA (Direktur
Jenderal Rehabilitasi Sosial) akan merealisasikan target kinerja tahunan sesuai target
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK
PERTAMA. Selanjutnya, PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan
serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dan
mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan
sanksi.
Uraian perjanjian kinerja tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel Perjanjian Kinerja Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di BBRVBD
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
CAPAIAN TAHUN
2018
Output Outcome
Pelayanan
Rehabilitasi dan
Perlindungan
Sosial bagi
Penyandang
Disabilitas Fisik,
Mental, Sensorik,
dan Intelektual.
1
Jumlah Penerima
Manfaat Program
Rehabilitasi dan
Perlindungan
Kesejahteraan Sosial di
Balai Besar Rehabilitasi
Vokasional Bina Daksa
Cibinong
Rehabilitasi Vokasional
di BBRVBD 85 85
2
Jumlah Penerima
Manfaat Program
Perlindungan dan
Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas
di Masyarakat
a. Tim Reaksi Cepat 0 0
b. Penjangkauan /
Outreaching
Penyandang
Disabilitas
450 450
c. Layanan Sosial dan
Advokasi Bagi
Penyandang
Disabilitas.
50 50
JUMLAH TARGET 585 585
Adapun jumlah anggaran untuk menunjang kegiatan di atas termasuk layanan
perkantoran dan lainya, seluruhnya berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa Belas
Milyard Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu
Rupiah).
Terkait dengan perubahan anggaran yang disebabkan oleh adanya perubahan
tunjangan kinerja semula 42% menjadi 70% berdampak pada perubahan pagu
anggaran pada bulan Oktober 2018 menjadi Rp. 19.944.875.000,- (Sembilan Belas
Milyard Sembilan Ratus Empat Puluh Empat Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima
Ribu Rupiah).
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Berikut ini disampaikan hasil pengukuran pencapaian kinerja BBRVBD tahun 2018 yang realisasinya diukur dengan
membandingkan Target dan Realisasi Capaian Kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja BBRVBD tahun 2018. Capaian
kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam table di bawah ini:
CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN RENCANA TARGET PELAYANAN PENYANDANG DISABILITAS
TAHUN 2018
Indikator Outcome
Bekerja di
Perusahaan
Swast/BUMN/BUM
D/Pemerintahan
Usaha
Mandiri
PMKS
Mendapat
pelayanan
rujukan
Pengetahuan
Vokasi
Bantuan
Usaha
Mandiri
Pendamping
an
Jumlah Penerima
Manfaat Program
Rehabilitasi dan
Perlindungan
Kesejahteraan Sosial di
Balai Besar Rehabilitasi
Vokasional Bina Daksa
Cibinong
Rehabilitasi
Vokasional di
BBRVBD
85 Orang
Penerima
Manfaat (PM)
85 orang PM 100
Pencapaian evaluasi
(Penyaluran) pd 85
org
65 orang
85 orang PM
mengikuti rehabilitasi
vokasional pada 6
jurusan keterampilan
68 orang17 orang
PM0 Layanan dalam balai
Tim Reaksi
Cepat
0 Orang
Penerima
Manfaat (PM)
5 orang PM 500,00
Layanan
Kedaruratan pada
Penyandang
Disabilitas berupa
pemberian bantuan
kebencanaan dan
Rekomendasi
0 orang
5 orang korban
bencana
memperoleh
pelayanan
kedaruratan dan
direkomendasikan
memperoleh akses
sumber.
0 0 5 orang 5 orang
Direkomendasikan ke
Tagana Kota Palu
Sulawesi Tengah, dan
kementerian sosial
untuk penanganan
bencana
Penjangkauan /
Outreaching
Penyandang
Disabilitas
450 Orang
Penerima
Manfaat (PM)
480 Orang PM 106,67
Menambah
Pengalaman,
Knowledge, Skills,
dan Attitude pada 60
orang penyandang
disabilitas yang tidak
terlayani Reguler.
450
orang
480 PM memiliki
pengetahuan dan
keterampilan
vokasional bidang
penjahitan,
elektronika,
pertukangan, serta
usaha daur ulang.
0156
orang 324 orang 50 Orang 480 orang
Kegiatan
Penjangkauan
penyandang
disabilitas
Layanan Sosial
dan Advokasi
Bagi
Penyandang
Disabilitas.
50 Orang
Penerima
Manfaat (PM)
40 Orang PM 80,00
Layanan habilitasi
bagi korban
kecelakaan maupun
disabilitas bawaan
yang mengalami
trauma
50 orang
40 orang
penyandang
disabilitas yang
terdiskrimasi secara
psikis, fisik, serta
korban kecelakaan
memperoleh
pendampingan.
11 Orang
memperoleh
alat bantu
40 Orang
PM memperoleh alat
bantu disabilitas dari
sistem sumber
JUMLAH 585 Orang PM610 Orang PM
Jumlah Penerima
Manfaat Program
Perlindungan dan
Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas
di Masyarakat
Pelayanan Rehabilitasi
dan Perlindungan
Sosial bagi
Penyandang Disabilitas
Fisik, Mental, Sensorik,
dan Intelektual.
Target
Realisasi
OUTPUT
Realisasi %SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
Target Keterangan Keterangan
OUTCOME
Hasil pengukuran terhadap pencapaian kinerja BBRVBD tahun 2018 yang
realisasinya diukur berdasarkan jumlah indicator kinerja pada tahun 2018 dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN JUMLAH INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET
REALISASI JUMLAH CAPAIAN
(%)
A. Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.
1 Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong
Rehabilitasi Vokasional di BBRVBD
85 Orang
85 Orang 100
2 Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat
a Tim Reaksi Cepat 0 5 Orang
105
b Penjangkauan / Outreaching Penyandang Disabilitas
450 Orang
480 Orang
c Layanan Sosial dan Advokasi Bagi Penyandang Disabilitas.
50 Orang
40 Orang
B. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
1 Penyusunan Rencana Program Kegiatan
a Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD.
1 Lap 1 Lap 100
b Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi.
1 Lap 1 Lap 100
c Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi
1 Lap 1 Lap 100
2 Penyusunan Program dan
a Penyusunan Program dan Anggaran
1 Lap 1 Lap 100
Anggaran
3 Pemantauan dan Evaluasi
a Penyusunan LAKIN tahun 2018
1 Lap 1 Lap 100
b Pelaksanaan Review Program Pelayanan BBRVBD, dan
1 Lap 1 Lap 100
c Implementasi Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)
1 Lap 1 Lap 100
4 Pengelolaan Keuangan
a Unit Akuntansi Wilayah (UAW)
1 Lap 1 Lap 100
b Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)
1 Lap 1 Lap 100
c Rekonsiliasi Keuangan ke KPPN Bogor, dan
1 Lap 1 Lap 100
d Kegiatan Perbendaharaan 1 Lap 1 Lap 100
5 Pengelolaan Kepegawaian
a Pembinaan Pegawai 1 Lap 1 Lap 100
b Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan BBRVBD
1 Lap 1 Lap 100
c Bimbingan Teknis JFT 1 Lap 1 Lap 100
d Peningkatan Kapasitas SDM 1 Lap 1 Lap 100
6 Pelayanan Umum dan Perlengkapan
a Pelayanan Perpustakaan 1 Lap 1 Lap 100
b Pengelolaan BMN 1 Lap 1 Lap 100
7 Pelayanan Humas a Koordinasi Rehabilitasi Vokasional
1 Lap 1 Lap 100
b Pameran 1 Lap 1 Lap 100
c Pembuatan Leaflet 1 Lap 1 Lap 100
d Pengelolaan Website 1 Lap 1 Lap 100
C. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti
1 Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti
a Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti
1 Lap 1 Lap 100
b Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti
1 Lap 1 Lap 100
2 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
a Pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik
1 Lap 1 Lap 100
D. Terlaksananya Layanan
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
a Belanja Gaji dan tunjangan pegawai
14 Bln 14 Bln 100
Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran
2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor
a Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket
1 Th 1 Th 100
b Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai
1 Th 1 Th 100
c Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan
1 Th 1 Th 100
d Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor
1 Th 1 Th 100
e Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor
1 Th 1 Th 100
f Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6
1 Th 1 Th 100
g Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
1 Th 1 Th 100
h Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung
1 Th 1 Th 100
i Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa
1 Th 1 Th 100
j Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan
1 Th 1 Th 100
k Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat
1 Th 1 Th 100
l Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan
1 Th 1 Th 100
Tabel di atas memberikan keterangan pada masing-masing sasaran yang dijadikan target
pelayanan BBRVBD. Adapun penjelasan table di atas adalah sebagai berikut :
1. Sasaran 1: Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang
Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual, dicapai melalui 2 (dua) indikator
kinerja utama yaitu :
a. Jumlah penerima manfaat pelayanan rehabilitasi vokasional Jumlah Penerima
Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai
Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong.
Merupakan komponen utama dalam pelayanan penyandang disabilitas yang
diselenggarakan oleh BBRVBD. Capaian Kinerja pelayanan adalah 85 orang
penyandang disabilitas yang dilayani melalui program pelayanan dalam balai.
Target capaian kinerja dicapai melalui beberapa kegiatan antara lain:
1) Penerimaan
Terdiri dari sub kegiatan :
a) Penerimaan
Merupakan kegiatan registrasi calon penerima manfaat BBRVBD pada
saat pertama datang.
b) Seleksi calon penerima manfaat
Merupakan tahap sosialisasi, penjajakan, identifikasi, dan proses
rekruitmen calon penerima layanan yang ada di panti penyandang
disabilitas, masyarakat, maupun pelamar langsung. Sebanyak 150 orang
penyandang disabilitas berhasil teridentifikasi dalam kegiatan ini. Proses
penentuan seleksi dengan mempertimbangkan prioritas pelayanan
dilaksanakan dalam tahap ini sehingga dapat memperoleh 85 orang
penerima manfaat.
c) Pemanggilan / pendaftaran calon penerima manfaat
Merupakan tahap lanjutan setelah 85 orang calon penerima manfaat
teridentifikasi dalam proses seleksi calon penerima manfaat. 85 orang
penerima manfaat BBRVBD datang untuk memperoleh proses
selanjutnya.
2) Pengasramaan
Pengasramaan diperuntukan bagi 85 orang penyandang disabilitas yang
menjadi penerima manfaat di BBRVBD. kegiatan pengasramaan terdiri dari
sub kegiatan :
a) Permakanan penerima manfaat
Kegiatan permakanan penerima manfaat terdiri dari pengadaan bahan
makanan penerima manfaat dilaksanakan melalui mekanisme
pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,
pembayaran honor petugas dapur, dan belanja barang / peralatan makan
penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melayani 85 orang
penerima manfaat selama 273 hari (9 bulan) selama penerima manfaat
mengikuti rehabilitasi vokasional (mengikuti pemberian materi dan
praktek keterampilan kerja dalam balai)
b) Pemenuhan kesehatan
Kegiatan pemenuhan kesehatan merupakan upaya BBRVBD dalam
menjaga dan merawat kondisi fisik penerima manfaat selama mengikuti
proses rehabilitasi vokasional selama 9 bulan. Kegiatan pemenuhan
kesehatan yang diakomodir oleh BBRVBD antara lain : persediaan
kebutuhan mandi, cuci, kebutuhan wanita; biaya rujukan ke rumah sakit;
persediaan obat-obatan; dan penyiapan dokter jaga.
c) Pemenuhan perlengkapan asrama
Pada saat penerima manfaat menempati asrama, beberapa sarana dan
prasarana pendukung dipersiapkan oleh BBRVBD selama 9 bulan,
sarana dan prasarana tersebut antara lain : penyiapan petugas sebagai
pembimbing asrama, kesenian, olah raga, dan keagamaan.
Keberadaan beberapa petugas tersebut sangat penting karena mereka
lah petugas pertama yang siap membantu kebutuhan penerima manfaat
selama diasramakan dalam balai. Sedangkan untuk penyediaan barang
kebutuhan perlengkapan asrama antara lain : penyediaan sprai, bantal,
ember, selimut, dan peralatan kebersihan dalam asrama.
d) Pemenuhan sandang
Perlengkapan pakaian olah raga, seragam kelas, seragam praktek, dan
handuk dipersiapkan untuk 85 orang penerima manfaat untuk digunakan
selama mereka mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD.
e) Peremajaan peralatan dapur
Peralatan dapur ringan disediakan oleh BBRVBD untuk mengantisipasi
kerusakan yang terjadi dalam proses penyiapan dan pengolahan bahan
makanan penerima manfaat.
f) Persediaan pendukung kebutuhan pelayanan
Persediaan pendukung kebutuhan pelayanan merupakan jumlah stok
barang (perlengkapan) penerima manfaat yaitu perlengkapan sandang
dan perlengkapan asrama. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi
BBRVBD dalam menjaga kuantitas penerima manfaat dalam balai serta
memenuhi tuntutan dan perkembangan penerima manfaat jika selama
proses pelayanan 9 bulan terhenti karena tidak menutup kemungkinan
beberapa penerima manfaat tersalurkan di perusahaan sebelum mereka
menyelesaikan proses rehabilitasi.
3) Orientasi
Kegiatan orientasi dilaksanakan agar setiap penerima manfaat dapat
mengenali secara kondisi fisik dan topografi, serta struktur di BBRVBD.
Pelaksanaan kegiatan orentasi pengenalan balai dilakukan pada bulan
Februari. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan orientasi antara lain :
a) PM memahami hak dan kewajibannya selama yang bersangkutan
mengikuti pelatihan vokasional.
b) PM dapat mengetahui, mengenal dan memahami seluruh lingkungan di
BBRVBD berikut program pelayanan yang diberikan bagi penyandang
disabilitas.
c) PM mempunyai rasa memiliki dan kecintan terhadap BBRVPD sehingga
berupaya menjaga dan memelihara saran dan prasarana yang dimiliki
BBRVPD.
d) PM dapat mengikuti dan mengambil manfaat secara optimal dari kegiatan
pelatihan vokasional yang dilaksanakan BBRVPD.
4) Assesmen
Asesmen dilaksanakan sebagai tahapan pelayanan di BBRVBD. Asesmen
dilaksanakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik dan psikis, motivasi,
dan bakat penyandang disabilitas disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja
untuk mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVDB. Kegiatan asesmen
dilaksanakan pada bulan Februari 2018.
5) Rencana intervensi
Kegiatan rencana intervensi dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan
penerima manfaat selama mereka mengikuti pelayanan. Pelaksanaan
pembahasan kasus dalam rangka kegiatan rencana intervensi dilaskanakan
melalui pertemuan yang diinisiasi dan dimotori okeh pekerja sosial dengan
melibatkan stakeholder yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang
dihadai oleh penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 kali
dalam kurun waktu bulan Februari sampai dengan Oktober 2018. Hasil yang
dicapai dari kegiatan rencana intervensi adalah terselesaikanya masalah
yang dihadapi oleh penerima manfaat secara sistematis, evektif, dan efisien
dengan mengikuti kaidah pelayanan rehabilitasi sosial.
6) Pelaksanaan program pelayanan (intervensi)
Kegiatan intervensi sangat penting dilaksanakan untuk membentuk karakter,
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sesuai dengan standar
nasional kerja yang diterapkan di Indonesia. Kolaborasi rehabilitasi sosial dan
rehabilitasi vokasi terjadi dalam tahap ini. Kemitraan, sinergitas, dan
kolaborasi antara seluruh komponen teknis dalam proses rehabilitasi
vokasional penyandang disabilitas di BBRVBD sangat mutlak dilakukan
karena dalam proses intervensi, aplikasi Standar Keterampilan Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) milik Kementerian Ketenagakerjaan harus dikuasai oleh
penerima manfaat yang notabenenya adalah penyandang disabilitas. Oleh
karena itu, capaian implementasi SKKNI dan intervensi pekerja sosial, dan
teknis penunjang lain sangat mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja
penyandang disabilitas dalam proses resosialisasi.
Kegiatan program pelayanan (intervensi) dilaksanakan selama 9 bulan
selama penerima manfaat mengikuti rehabilitasi di BBRVBD, dan
dilaksanakan melalui beberapa sub kegiatan antara lain:
a) Bimbingan Fisik, dilaksanakan melalui pemberian terapi fisik oleh
pembimbing fisik pada penerima manfaat selama mengikuti rehabilitasi
vokasional. Kebutuhan peralatan bimbingan fisik diakomodir dalam
kegiatan ini.
b) Bimbingan Mental Spiritual, dilaksanakan melalui pemberian terapi mental
spiritual. Pembimbing musik dan pembimbing keagamaan menjadi
penggerak kegiatan ini.
c) Bimbingan Psikososial, kegiatan bimbingan psikososial dilaksanakan
melalui :
- Terapi individu / konseling, dilaksanakan dengan menggunakan
metode case work secara individu dengan bantuan konselor yang
berasal dari pekerja sosial dan stakeholder yang dilibatkan
berdasarkan hasil asesmen dalam proses terapi individu.
- Terapi kelompok, dilakukan secara berkelompok yang dipilih
berdasarkan karakteristik / jenis masalah yang dihadapi.
- Recreasional group, dilakukan agar para penerima manfaat tidak
jenuh di dalam mengikuti pelatihan vokasional di BBRVBD, dan
mereka mendapatkan hiburan untuk kembali mengikuti pelatihan
dengan suasana lebih segar.
- Wisata Edukatif, dilakukan untuk memperkenalkan penerima manfaat
ke dunia kerja. Kegiatan kunjungan ke beberapa perusahaan yang
sesuai dengan jenis keterampilan dilaksanakan dalam kegiatan ini.
d) Bimbingan Keterampilan, dilaksanakan selama 9 bulan yang di dalamnya
terdapat pembelajaran secara teoritis dan juga pengenalan peralatan
praktek yang tersedia di BBRVBD. Dalam kegiatan bimbingan
keterampilan, juga dilakukan Tes evaluasi hasil pelatihan vokasional
diberikan pada penerima manfaat yang telah selesai mengikuti rehabilitasi
vokasional di BBRVBD untuk mengukur tingkat keberhasilan masing-
masing penerima manfaat. Kegiatan bimbingan keterampilan terdiri dari 6
ketrampilan umum yaitu, ketrampilan penjahitan, komputer, desain grafis,
elektronika, pekerjaan logam dan otomotif.
e) Resosialisasi, terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :
- Bimbingan kewirausahaan dilakukan untuk menyiapkan penerima
manfaat untuk memberikan gambaran pada mereka saat terjun ke
dunia kerja dengan persaingan yang ketat, sehingga mereka memiliki
modal yang diperlukan saat kembali ke masyarakat.
- Penjajagan penyaluran kerja dilakukan di lokasi-lokasi sentra industri
di sekitar Jabodetabek dan luar Jabodetabek sesuai dengan
ketersediaan anggaran.
- Praktek belajar kerja dilakukan agar penerima manfaat BBRVBD
mempunyai pengalaman kerja di dunia nyata, sehingga mereka
memiliki modal dan gambaran sebelum mereka benar-benar terjun ke
dunia kerja.
f) Bimbingan lanjut, Pembinaan lanjut dilakukan untuk alumni BBRVBD yang
telah mendapatkan pekerjaan di tahun sebelumnya untuk melihat
keberlanjutan dari pelaksanaan rehabilitasi vokasional.
g) Konsultasi keluarga, dilakukan dengan maksud agar permasalahan yang
yang dihadapi beberapa penerima manfaat pada saat mengikuti pelatihan
vokasional dapat terselesaikan dengan baik, terutama yang berkaitan
dengan keluarga.
h) Penyelenggaraan instalasi produksi, untuk menunjang inovasi dan kreasi
penerima manfaat, dilaksanakan dengan kegiatan ini. Kegiatan instalasi
produksi melibatkan seluruh jurusan/keterampilan kerja yang diikuti oleh
penerima manfaat. Pelaksana kegiatan terdiri dari penerima manfaat yang
dipandu oleh instruktur/pembimbing keterampilan. Praktek pembuatan
kursi roda elektrik menjadi realisasi kegiatan pada instalasi produksi.
i) Penyaluran dan pemulangan penerima manfaat, dilakukan setelah semua
kegiatan pelatihan vokasional di BBRVBD telah selesai dilaksanakan.
Untuk tahun 2018 sebanyak 68 orang (80%) Penerima Manfaat telah
diterima bekerja perusahaan, sedangkan sebanyak 20% lainya memilih
usaha mandiri.
j) Wisuda, dilaksanakan melalui upacara pelepasan penerima manfaat
sebelum mereka mengikuti PBK. Kegiatan dilakukan dengan ceremony
dan mengundang bapak Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, beserta
tamu undangan lainya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.
k) Penyusunan naskah kerjasama, dilaksanakan pertemuan dengan
pemerintah daerah maupun stakeholder yang terkait dengan penerimaan
calon penerima manfaat dan atau mengenai penyaluran di perusahaan
untuk penerima manfaat. Output kegiatan adalah dokumen naskah
kerjasama (MoU).
l) Monitoring dan evaluasi program pelayanan, dilaksanakan untuk melihat
sejauh mana keberhasilan dan kelemahan program pelayanan baik dalam
maupun luar balai.
m) Penyusunan kerangka pelayanan rehabilitasi vokasional di BBRVBD.
dilaksanakan karena adanya perubahan dasar hukum (Permensos No.
18/HUK/2018) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Di Lingkungan Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial. Oleh karena itu sangat penting untuk
mempersiapkan dalam menentukan langkah dan kerangka pelayanan
penyandang disabilitas di BBRVBD).
b. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas di Masyarakat
Untuk meningkatkan jumlah pelayanan rehabilitasi vokasional sebanyak 500
orang penyandang disabilitas dalam masyarakat yang tidak tersentuh program
rehabilitasi baik oleh pemerintah pusat dan daerah. Di lain sisi, sebagai upaya
dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan
pelayanan dan rehabilitasi sesuai dengan kebutuhannya tanpa harus tinggal
terpisah dengan keluarganya, maka harus melakukan program yang mampu
menjangkau dan mengakomodir pelayanan penyandang disabilitas di
masyarakat baik berupa layanan rehabilitasi maupun habilitasi berdasarkan
system sumber, maka BBRVBD melakukan beberapa kegiatan antara lain :
Target kinerja indikator kinerja utama dicapai melalui kegiatan :
1) Layanan Tim Reaksi Cepat (TRC) BBRVBD; merupakan layanan kedaruratan
yang bersifat responsive terhadap Kejadian bencana, maupun kejadian yang
bersifat darurat lain memerlukan penanganan, intervensi, dan asesmen
secara cepat dan tepat di masyarakat dalam merespon permasalahan yang
tiba-tiba muncul tersebut. Jumlah penerima manfaat yang memperoleh
layanan kedaruratan berjumlah 5 orang korban bencana gempa bumi dan
tsunami di Kota Palu.
2) Layanan penjangkauan/outreaching penyandang disabilitas; Pelayanan
diberikan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan vokasional yang sifatnya
lebih mengarah pada pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan
kemampuan tiap-tiap penerima manfaat sebagai peserta layanan serta
kebutuhan dunia kerja atau dunia usaha yang berada di suatu wilayah
(locality development). Secara umum penjangkauan merupakan suatu
kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menjaring penyandang
disabilitas yang belum terjangkau atau tidak bersedia menerima pelayanan di
dalam panti / balai sosial oleh karena alasan tertentu atau lokasi tinggal
penyandang disabilitas merupakan daerah yang sulit dan atau belum
dijangkau Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Menyediakan akses
pelayanan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas sehingga dapat
memperluas jangkauan pelayanan dengan pendekatan institusi, pendekatan
kemasyarakatan, dan pendekatan kemitraan. Meningkatkan peran serta
pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat dalam memperluas
cakupan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Mensosialisasikan program
pelayanan yang ada di BBRVPD kepada masyarakat luas. Melakukan
pelatihan keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan penyandang
disabilitas serta disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di wilayahnya.
Mempersiapkan penyandang disabilitas yang sudah memiliki keterampilan ke
dunia kerja. Adapun jumlah penerima manfaat program / layanan
penjangkauan penyandang disabilitas sejumlah 480 orang yang berada di
wilayah provinsi lampung, banten, jawa barat, dan jawa tengah.
3) Layanan Sosial dan Advokasi Penyandang Disabilitas; merupakan upayan
habilitasi pada penyandang disabilitas yang disebabkan oleh kecelakaan
maupun bawaan dan masih merasa di diskriminasi. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh pendamping (pekerja sosial) yang terlatih dan berpengalaman dalam
bidang pelayanan sosial. Kegiatan layanan sosial dan advokasi dilaksanakan
untuk meminimalisir stigma terhadap penyandang disabilitas dalam keluarga
maupun masyarakat membuat mereka mengalami permasalahan yang
berdampak terhadap (1) Rendahnya percaya diri untuk berbuat dan berprilaku
melakukan perubahan yang positif, (2) Keterbatasan dalam mengembangkan
potensi dan kemandirian, (3) Kecurigaan dan perasaan yang tidak nyaman
baik di keluarga maupun di lingkungannya, (4) Keterampilan/keahlian yang
dimiliki tidak dapat dikembangkan, (5) Kebutuhan secara minimpun tidak
didapat diperoleh baik untuk dirinya maupun keluarganya. Adapun jumlah
penerima manfaat sebanyak 40 orang penyandang disabilitas yang berasal
dari Kota dan Kabupaten Bogor.
2. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi melalui Dukungan
Managemen Eselon I dicapai melalui 7 (Tujuh) indikator kinerja utama yaitu :
a. Penyusunan Rencana Program. Kegiatan penyusunan Program dapat dicapai
melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu : Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa
Isyarat Bagi Petugas BBRVBD, Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran
Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi, dan Pengembangan
Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi. Output
kegiatan terdiri dari 3 (tiga) laporan kegiatan.
b. Penyusunan Rencana Anggaran. Output kegiatan sebanyak 1 (satu) laporan,
yang mencakup: review atas program dan anggaran yang dilaksanakan,
penyusunan program dan anggaran baru baik di tahun yang berjalan maupun di
tahun selanjutnya, dan mengkoordinasikan hasil review program dan anggaran
serta penyusunan program dan anggaran baru pada pihak yang terkait.
c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi. Dilaksanakan melalui 3 (Tiga) laporan
kegiatan sebagai output kegiatan. Adapun kegiatan yang termasuk dalam
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi antara lain: Penyusunan Lakin, Review
Program Pelayanan, dan Implementasi SPIP.
d. Pengelolaan Keuangan. Output kegiatan terdiri dari 4 (empat) laporan, yaitu
pelaksanaan Unit Akuntansi Wilayah, Unit Akuntansi Satker, Rekonsiliasi ke
KPPn, dan Perbendaharaan.
e. Pengelolaan Kepegawaian. Laporan pengelolaan kepegawaian merupakan
output utama kegiatan. Isi dari laporan tersebut antara lain: pembinaan pegawai,
Bimtek JFT, dan Uji Kompetensi Instruktur.
f. Pelayanan Umum dan Perlengkapan. Kegiatan Penyelenggaraan Perpustakaan
dan Pengelolaan BMN merupakan Output Pelayanan Umum dan Perlengkapan,
oleh karena itu, terdapat Dua Laporan kegiatan dalam pelaksanaanya.
g. Pelayanan Humas. Pelayanan Humas merupakan wadah kegiatan Sosialisasi
dan Promosi pelayanan rehabilitasi vokasional pada masyarakat, oleh karena itu
terdapat 4 (empat) laporan kegiatan pelayanan humas antara lain : Koordinasi
Rehabilitasi Vokasional, Pameran, Pembuatan Leaflet, dan Pengelolaan
Website.
3. Sasaran 3 : Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien Dalam Panti.
Dilaksanakan untuk menunjang dan mempersiapkan sarana dan prasarana
pelayanan seluruh jenis disabilitas. Indikator kinerja dari pelaksanaan kegiatan
dilakukan melalui layanan internal yang meliputi :
a. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pengadaan Perlengkapan
Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti akan dicapai melalui dua
kegiatan antara lain :
1) Satu paket Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti
2) Satu paket Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti
b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi dicapai melalui kegiatan satu paket belanja
peralatan dan mesin berupa pengadaan perangkat pengolah data dan ruang
pelayanan publik.
4. Sasaran 4 : Teralaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran,
dicapai melalui 2 (Dua) indikator kinerja utama yaitu :
a. Layanan Gaji dan Tunjangan; Layanan gaji dan Tunjangan dilaksanakan selama
14 Bulan yang dibayarkan pada seluruh Pegawai BBRVBD.
Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai diperuntukan untuk membayar
gaji pokok, dan tunjangan pegawai dalam satu tahun anggaran. Hal itu terbagi
atas :
1) Pembayaran gaji dan tunjangan selama 12 bulan
2) Pembayaran tunjangan hari raya
3) Pembayaran gaji dan tunjangan ke 14
b. Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor;
Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pelaksanaan operasional dan
pemeliharaan kantor akan dicapai melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan
kantor yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) melalui 12 kegiatan yaitu:
1) Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket
2) Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai
3) Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan
4) Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor
5) Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor
6) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6
7) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2
8) Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung
9) Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa
10) Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan
11) Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat
12) Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan
B. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2017 dan 2018
Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Perbandingan realisasi anggaran BBRVBD antara tahun 2017 dan 2018 berdasarkan
jenis belanja antara lain :
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN JENIS BELANJA
TAHUN 2017 DAN 2018
JENIS BELANJA
PAGU (dalam Rupiah) REALISASI (dalam Rupiah) PERSENTASE
REALISASI (%)
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Belanja Barang 6.206.967.000 8.456.967.000 6.193.176.899 8.444.033.160 99,78 99,85
Belanja Pegawai 9.592.651.000 10.862.908.000 9.499.916.236 10.723.408.382 99,03 98,72
Belanja Bantuan Sosial 0 150.000.000 0 150.000.000 0,00 100,00
Belanja Modal 0 475.000.000 0 474.318.450 0,00 99,86
JUMLAH 15.799.618.000 19.944.875.000 15.693.093.135 19.791.759.992 99,33 99,23
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa ada perbedaan antara pagu belanja pada
tahun 2017 dan tahun 2018. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya penambahan
pada jenis belanja di tahun 2018 yaitu belanja bantuan sosial dan belanja modal.
Belanja bantuan sosial diperoleh dari hasil optimalisasi anggaran pada bulan Mei 2018
sebagai tindak lanjut dari rekomendasi kegiatan penjangkauan penyandang disabilitas.
Adanya penambahan jenis belanja (belanja modal) dikarenakan sebagai persiapan
sarana dan prasarana untuk menunjang perubahan struktur yang akan terjadi di
BBRVBD pada tahun 2019. Belanja modal direalisasikan dalam bentuk belanja
peralatan dan mesin untuk kegiatan pendukung pelayanan dalam panti dan peralatan
pengolah data dan komunikasi.
Adanya penambahan target layanan yang semula pada tahun 2017 sebanyak 185
orang menjadi 585 orang pada tahun 2018 mengakibatkan adanya penambahan dalam
pagu belanja barang. Penambahan tersebut sebanyak 26,61%, atau Rp.
2.250.000.000,-. Penambahan pagu pada belanja barang tidak dapat dianalogikan
sebagai penambahan anggaran, namun jika dihitung berdasarkan index per penerima
manfaat, tentunya penambahan anggaran ini mengalami penurunan index.
Adanya perubahan kebijakan presiden untuk kenaikan tunjangan khusus pegawai
(tunjangan kinerja) semula 42% menjadi 70% pada tahun 2018 mengakibatkan adanya
kenaikan pagu di belanja pegawai sebesar 11,69% atau sebesar Rp. 1.270.257.000,-
Perbandingan Anggaran Berdasarkan Capaian Target Tahun 2017 dan 2018
Perbandingan realisasi anggaran tahun 2018 dan tahun 2017 jika dilihat dari capaian target dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel
Perbandingan Capaian Target Tahun 2017 dan 2018
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
ANGGARAN TARGET PM OUTPUT PM
TAHUN TAHUN TAHUN
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Penyandang Disabilitas Fisik,
Mental, Sensorik, dan Intelektual
yang memperoleh rehabilitasi dan
perlindungan sosial
1. Jumlah penerima manfaat yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong
Rehabilitasi Vokasional di BBRVBD Cibinong
1.927.519.000 2.010.172.000 85 85 85 85
2. Jumlah Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Di Dalam dan Luar Panti
Tim Reaksi Cepat (TRC)
975.145.000 2.615.889.000 100 500
34 5
Penjangkauan (Outreach) Penyandang Disabilitas
66 480
Layanan Sosial dan Advokasi Penyandang Disabilitas
0 40
JUMLAH
2.902.664.000
4.626.061.000 185 585 185 610
Tabel di atas menggambarkan perbedaan kuantitas target pelayanan pada indikator
kinerja berupa pelayanan penerima manfaat dalam dan luar balai. Jumlah penerima
manfaat pada tahun 2017 memiliki target sebanyak 185 orang penyandang disabilitas
yang dilayani dalam dan luar balai dengan anggaran sebesar Rp. 2.902.664.000,-.
Jumlah target tersebut telah terpenuhi melalui realisasi output rehabilitasi sebanyak 185
orang (100%) pada satu tahun anggaran. Pelayanan penyandang disabilitas pada tahun
2017 meliputi : (1) pelayanan dalam balai sebanyak 85 orang penyandang disabilitas,
(2) untuk melayani penyandang disabilitas dalam masyarakat, BBRVBD melaksanakan
pelayanan luar balai yang dilakukan melalui kegiatan penjangkauan dan kedaruratan
pada 100 orang.
Pada tahun 2018, BBRVBD memiliki target pelayanan sebesar 585 orang penerima
manfaat dalam dan luar balai dengan pagu anggaran sebesar Rp. 4.626.061.000,-.
pada tahun tersebut, BBRVBD memiliki output pelayanan dengan jumlah penerima
manfaat (PM) sebanyak 610 orang (105%) penyandang disabilitas. Pelayanan yang
dilaksanakan oleh BBRVBD di tahun 2018 terdiri dari (1) pelayanan dalam balai
sebanyak 85 orang PM, (2) penjangkauan penyandang disabilitas sebanyak 480 orang,
(3) layanan sosial dan advokasi sebanyak 40 orang PM, dan (4) layanan kedaruratan
sebanyak 5 orang PM.
C. Realisasi Anggaran Tahun 2018
Pagu Anggaran BBRVBD Tahun 2018 semula berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa
Belas Milyard Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima
Ribu Rupiah), namun terkait dengan adanya perubahan anggaran yang disebabkan
oleh kenaikan tunjangan kinerja semula 42% menjadi 70% berdampak pada perubahan
pagu anggaran pada bulan Oktober 2018 menjadi Rp. 19.944.875.000,- (Sembilan
Belas Milyard Sembilan Ratus Empat Puluh Empat Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh
Lima Ribu Rupiah). Penggunaan anggaran yang digunakan untuk membiayai Belanja
pegawai, belanja operasional perkantoran, belanja modal, belanja layanan dukungan
menejemen satuan kerja dengan realisasi sebesar Rp. 19.791.759.992,- atau sebesar
99,23 %.
Alokasi anggaran di tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai program-program
rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang langsung mendukung pencapaian
sasaran strategis adalah sebagai berikut :
ANGGARAN BBRVBD CIBINONG PER OUTPUT KEGIATAN
NO KODE OUTPUT URAIAN/OUTPUT PAGU AWAL PAGU AKHIR TARGET OUTPUT REALISASI
ANGGARAN %
1 2243.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
5.058.972.000 4.626.061.000 585 Orang 610 Orang 4.617.588.912 99,82
2243.001.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial di BBRVBD
2.069.053.000 2.010.172.000 85 orang 85 orang 2.010.051.600 99,99
2243.021.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial di dalam dan Luar Panti
2.978.994.000 2.615.889.000 500 Orang 525 Orang 2.607.537.312 99,68
2 2243.950 Dukungan Menejemen Esl. I 733.287.000 1.166.198.000 1 Layanan 1 Layanan 1.164.903.600 99,89
2243.950.001 Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual
733.287.000 1.166.198.000 1.164.903.600 99,89
3 2243.951 Layanan Internal 475.000.000 475.000.000 2 Layanan 2 Layanan 474.318.450 99,86
2243.951.001 Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti 343.408.000 343.408.000 342.726.450 99,80
2243.951.003 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 131.592.000 131.592.000 131.592.000 100,00
4 2243.994 Layanan Perkantoran 12.472.696.000 13.677.616.000 1 Layanan 1 Layanan 13.534.949.030 98,96
2243.994.001 Layanan Perkantoran 12.472.696.000 13.677.616.000 13.534.949.030 98,96
001 Gaji dan Tunjangan 9.657.988.000 10.862.908.000 14 Bulan 14 Bulan 10.723.408.382 98,72
002 Operasional Perkantoran 2.814.708.000 2.814.708.000 12 Bulan 12 Bulan 2.811.540.648 99,89
JUMLAH 18.739.955.000 19.944.875.000 19.791.759.992 99,23
*) Sumber : Realisasi SAS per 2 Januari 2019.
D. Analisa Terhadap Capaian Target Kinerja BBRVBD Sebelum melangkah lebih jauh dalam menganalisa capaian kinerja, alangkah baiknya
kita melihat hasil capaian kinerja yang tergambar dalam dashboard aplikasi e-Kinerja
BBRVBD tahun 2019 sebagai berikut :
Gambar di atas memberikan keterangan bahwa capaian kinerja sasaran maupun
capaian kinerja kegiatan BBRVBD tahun 2017 menunjukkan hasil yang sangat baik
dengan capaian kinerja rata-rata 100%. Hal ini menunjukkan bahwa BBRVBD telah
dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik. Analisis capaian kinerja sasaran
BBRVBD tahun 2018 terdiri dari Program Utama (sasaran 1) yang memiliki target
pelayanan bagi 585 orang penyandang disabilitas, dan Program Penunjang (Sasaran 2
s/d 4). Adapun uraianya dijelaskan sebagai berikut:
SASARAN 1 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual
Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
Sasaran strategis 1, yaitu “Meningkatnya dan Meluasnya Akses Penyelenggaraan
Rehabilitasi Vokasional” dicapai melalui 2 indikator kinerja utama, pertama: “Jumlah
Penyandang Disabilitas Fisik Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan Perlindungan Kesejahteraan
Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong” dan kedua: “Jumlah
Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual Yang Mendapatkan Rehabilitasi
dan Perlindungan Sosial Di Dalam dan Luar Panti”. Penjelasan capaian kinerja dari
indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Fisik Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan Perlindungan
Kesejahteraan Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong
Pengertian dari indikator kinerja utama penerima manfaat pelayanan rehabilitasi
vokasional adalah penyandang disabilitas fisik yang memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh BBRVBD untuk mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD selama
total 11 bulan yang terdiri dari 9 bulan pelatihan vokasional di BBRVBD dan 2 bulan
Praktek Belajar Kerja di perusahaan-perusahaan dan intansi lainnya.
Capaian target penerima manfaat pelayanan rehabilitasi vokasional di BBRVBD
sebanyak 85 penerima manfaat dengan realisasi sebesar 100%. Adapun kegiatan
pendukung untuk mewujudkan capaian kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Capaian Kinerja IKU
Jumlah Penerima Manfaat Pelayanan Rehabilitasi Vokasional Tahun 2018
Upaya rehabilitasi vokasional yang dilaksanakan oleh BBRVBD bagi
penyandang disabilitas daksa melalui beberapa pelatihan keterampilan kerja.
Pelatihan yang diikuti oleh penerima manfaat yaitu: penjahitan, komputer, pekerjaan
logam, otomotif, elektronika dan desain grafis/percetakan bagi Orang Dengan
Disabilitas Tubuh dengan target 85 orang pada tahun 2018, dan membantu
menyalurkan mereka untuk dapat bekerja di perusahaan. Sehingga usaha negara
untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi. Dilihat dari sudut
pandang Output, realisasi dari kegiatan rehabilitasi vokasional di BBRVBD tahun
2018 ini dapat dikatakan berhasil mencapai 100% yaitu dapat memberikan
rehabilitasi vokasional kepada penyandang disabilitas tubuh dan rungu wicara
sebanyak 85 orang, dalam hal ini maka output dari rehabilitasi vokasional di
BBRVBD tahun 2018 tercapai.
Selanjutnya outcome yang dimaksud disini adalah nilai hasil evaluasi
penerima manfaat setelah mengikuti seluruh proses rehabilitasi vokasional di
BBRVBD. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dapat disimpukan bahwa
realisasi outcome sebanyak 68 orang penerima manfaat di BBRVBD mendapatkan
akumulasi nilai baik atau dengan prosentase sebesar 80% dari jumlah seluruh
penerima manfaat BBRVBD tahun 2018 telah disalurkan kerja di berbagai
perusahaan swasta/BUMN/BUMD/Honorer di instansi Pemerintahan. Daftar
penyaluran alumni terlampir dalam dokumen penerima manfaat tahun 2018.
Selanjutnya, rehabilitasi orang dengan disabilitas adalah suatu proses untuk
meningkatkan fungsi orang dengan disabilitas secara optimal dan membantu proses
integrasi sosialnya dengan cara menerapkan metode-metode di bidang kedokteran,
sosial, pendidikan, dan ketrampilan secara terkoordinasi, berkombinasi, dan terpadu.
Dengan definisi tersebut, rehabilitasi dianggap sebagai salah satu cara integrasi
untuk merubah kondisi sosial agar orang dengan disabilitas dapat bekerja sama
sebagaimana masyarakat pada umumnya. Rehabilitasi vokasional adalah sebagai
upaya untuk menempatkan orang dengan disabilitas pada pekerjaan yang tepat,
mempertahankan pekerjaan tersebut, dan meningkatkan kondisi kehidupan melalui
pekerjaan tersebut sehingga orang dengan disabilitas dapat berintegrasi atau
kembali kepada masyarakat.
Rehabilitasi vokasional bertujuan untuk memulihkan dan mengembangkan
kemampuan fisik,mental dan sosial orang dengan disabilitas agar ia mau dan
mampu bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan
pengalamannya sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan dimaksud pemerintah dalam hal ini Kementerian
Sosial khususnya Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD)
memberikan pelayanan rehabilitasi vokasional yang proses pelayanannya melalui
beberapa tahapan dimana hasil akhirnya sangat ditentukan oleh kegiatan tahap-
tahap sebelumnya. Tugas BBRVBD Cibinong menurut pasal 2 Keputusan Menteri
Sosial Nomor. 54 / HUK / 2003 tanggal 23 Juli 2003 adalah “melaksanakan
rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian dan
pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang tuna daksa yang berasal
dari instansi yang menangani masalah rehabilitasi sosial tuna daksa.”
Selanjutnya untuk tahapan kegiatan rehabilitasi vokasional di BBRVBD
adalah sebagai berikut:
1) Penerimaan
Kegiatan penerimaan penerima manfaat yang dilaksanakan oleh petugas
BBRVBD Cibinong ini menggunakan metode wawancara, peragaan dan
pencatatan, dengan pelaksanaan sebagai berikut :
a) Pembuatan surat keputusan (SK) penunjukkan tim registrasi oleh Kepala
BBRVBD Cibinong, buku induk/registrasi, penggandaan formulir-formulir,
penjadwalan dan lain sebagainya.
b) Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan terhadap penomoran registrasi
berdasarkan kedatangan, identitas, kondisi, kelengkapan persyaratan dan
rencana pelayanan rehabilitasi vokasional selanjutnya dituangkan ke dalam
formulir-formulir dan buku induk / registrasi.
c) Para petugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan registrasi, direkap
secara keseluruhan dan dilaporkan kepada Kepala BBRVBD Cibinong.
Tahun 2018 kegiatan penerimaan penerima manfaat BBRVBD, jumlah pendaftar
yang masuk sejumlah 120 orang akan tetapi setelah melewati proses seleksi dan
assesment, jumlah penyandang disabilitas dinyatakan lulus berjumlah 95,
dengan asumsi 10 orang merupakan cadangan calon penerima manfaat, jika
sesuatu dan lainhal mengalami kekurangan. Sedangkan untuk jumlah
penyandang disabilitas yang dapat dilayani BBRVBD untuk tahun 2018 adalah
85 orang yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
2) Pengasramaan
Dalam pelaksanaan rehabilitasi vokasional di BBRVBD, PM diwajibkan
untuk tinggal di BBRVBD selama 9 bulan. Oleh sebab itu, BBRVBD
berkewajiban memenuhi kebutuhan dasar bagi orang dengan disabilitas yang
menjadi penerima manfaat di BBRVBD Cibinong. Kebutuhan dasar bagi orang
dengan disabilitas yang dipenuhi oleh BBRVBD terdiri atas:
a) Permakanan Penerima Manfaat, diberikan kepada seluruh penerima
manfaat BBRVBD Cibinong selama mengikuti proses rehabilitasi vokasional
yaitu selama 9 bulan atau selama 273 hari. Selanjutnya untuk memproses
bahan makanan tersebut maka dibutuhkan juru masak. Oleh sebab itu
diadakan tenaga honorer juru masak sebanyak 3 orang. Selain itu untuk
menjaga mutu menu dan kualitas makanan agar sesuai dengan kebutuhan
gizi dan kesehatan penerima manfaat maka diperlukan 1 orang ahli gizi
untuk membuat menu dan memantau kualitas makanan selama 9 bulan
pengasramaan penerima manfaat.
b) Pemenuhan Kesehatan, dimaksudkan untuk memenuhi hak penerima
manfaat BBRVBD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada saat
mengikuti rehabilitasi vokasional. Hal tersebut dimaksudkan agar para
penerima manfaat dapat maksimal dalam mengikuti semua tahapan
rehabilitasi vokasional dalam kondisi sehat. Dalam rangka pemenuhan
kesehatan tersebut, terdiri dari beberapa kebutuhan yang akan dipenuhi,
yaitu:
- persediaan obat-obatan selama kurun waktu pelaksanaan rehabilitasi
vokasional yaitu selama 9 bulan,
- bahan kebutuhan mandi, cuci dan kebutuhan perempuan, diberikan
berupa bahan kebutuhan untuk menjaga kebersihan diri penerima
manfaat agar kesehatan penerima manfaat dapat terjaga,
- biaya rujukan rumah sakit, diberikan kepada penerima manfaat yang
membutuhkan pelayanan rumah sakit apabila dokter di BBRVBD
memberikan rujukan. Rujukan rumah sakit tersebut diberikan selama
penerima manfaat mengikuti rehabilitasi vokasional,
- pengadaan alat kebersihan diri, diberikan berupa satu paket peralatan
untuk menjaga kebersihan diri penerima manfaat,
- tenaga dokter dan perawat, dimaksudkan untuk melakukan pelayanan
kesehatan secara rutin dan juga sebagai tanggap darurat ketika
penerima manfaat BBRVBD memerlukan tindakan medis.
c) Pemenuhan Perlengkapan Asrama, dalam kegiatan pengasramaan
dibutuhkan tenaga pembimbing asrama, pembimbing kesenian, pembimbing
olahraga dan pembimbing keagamaan untuk memfasilitasi kebutuhan, minat
dan bakat serta pembinaan rohani kepada penerima manfaat. Selain itu
diberikan juga bahan-bahan yang dibutuhkan penerima manfaat di dalam
asrama dalam rangka untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan
kesehatan penerima manfaat. Bahan-bahan tersebut berupa:
- sprei dan sarung bantal
- ember
- dll.
d) Pemenuhan Sandang, diberikan kepada penerima manfaat untuk mengikuti
rehabilitasi vokasional yang berupa pakaian olahraga, pakaian seragam,
dan handuk.
3) Orientasi Pengenalan Balai
Kegiatan orientasi pengenalan balai bagi penerima manfaat/penerima
manfaat baru BBRVBD merupakan salah satu tahapan penting dari keseluruhan
tahapan kegiatan rehabilitasi voksional. Hal ini dimaksudkan agar setiap
penerima manfaat sebelum mengikuti kegiatan pelatihan vokasional memiliki
gambaran informasi awal yang cukup memadai tentang BBRVBD, hak dan
kewajiban penerima manfaat selama mengikuti kegiatan pelatihan serta
informasi lain yang diperlukan.
Metode pelaksanaannya adalah penyajian materi, ceramah dan dinamika
kelompok. Dengan tahapan kegiatan:
a) Persiapan
- pembuatan proposal
- pembuatan surat-surat
- pembentukan tim pelaksanaan kegiatan
b) pelaksanaan
- pemberian materi dari penyaji
- monitoring, evaluasi dan pelaporan
4) Assesment
Kegiatan asesment dilaksanakan oleh petugas di BBRVBD terhadap
penerima manfaat yang belum mendapatkan/mengikuti seleksi/tes asesment
sebelumnya dan yang diragukan tentang hasil tes asesment di daerah asal.
Metode pelaksanaannya yaitu wawancara, pengujian/tes, pengukuran,
peragaan. Sedangkan tahapan kegiatannya adalah:
a) Persiapan; mempersiapkan seluruh bahan penunjang kebutuhan kegiatan
secara administrasi maupun teknis (data calon peserta asesmen,
penggandaan form/instrumen, pembuatan SK Tim Asesmen, peralatan
asesmen, jadwal dan tempat pelaksanaan).
b) Pelaksanaan; melaksanakan asesmen terhadap calon penerima manfaat /
pendaftar di sekitar / dekat lokasi BBRVBD, yang belum dan atau
diragukan tentang hasil pelaksanaan asesmen di daerah asal.
c) Pelaporan; membuat laporan pelaksanaan kegiatan asesmen dan
melaporkannya kepada Kepala Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina
Daksa (BBRVBD), Cibinong, Bogor.
5) Perumusan Rencana Intervensi
Perumusan rencana intervensi dilaksanakan dengan mengadakan
pembahasan kasus yang berkaitan dengan penerimaan dan penempatan
penerima manfaat di jurusan pelatihan tertentu . Tahapan dalam kegiatan ini
antara lain:
a) Pembuatan surat keputusan (SK) penunjukkan tim pembahasan kasus
perumusan rencana intervensi oleh Kepala BBRVBD,
b) Penayangan data dan informasi mengenai kondisi calon penerima
manfaat,
c) Pembahasan mengenai penerimaan dan penempatan calon penerima
manfaat,
d) Para petugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan registrasi,
direkap secara keseluruhan dan dilaporkan kepada Kepala BBRVBD.
6) Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi)
Pelaksanaan program rehabilitasi sosial merupakan serangkaian kegiatan
dalam mengimplementasikan program rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat
BBRVBD. Pelaksanaannya terdiri dari beberapa bagian yang tidak terpisahkan
dan bukan merupakan urutan tahapan :
a) Bimbingan fisik
Kegiatan bimbingan fisik merupakan program persiapan pelatihan vokasional
yang diharapkan dapat dijadikan aspek penunjang secara jasmani bagi
penerima manfaat dalam rangka pelaksanaan pelatihan vokasional dan
resosialisasi di lingkungan masyarakat.
b) Bimbingan mental
Kegiatan bimbingan mental merupakan program persiapan pelatihan
vokasional yang diharapkan dapat dijadikan aspek penunjang secara rohani
bagi penerima manfaat dalam rangka pelaksanaan pelatihan vokasional dan
resosialisasi di lingkungan masyarakat. Uraian kegiatan adalah sebagai
berikut :
- Bimbingan mental/keagamaan
- Bimbingan musik band
- Bimbingan sosial
c) Bimbingan Psikososial
Kegiatan bimbingan psikososial bagi penerima manfaat BBRVBD merupakan
program persiapan pelatihan vokasional yang diharapkan dapat dijadikan
aspek penunjang secara jasmani maupun rohani yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan Pelatihan Vokasional dan Resosialisasi di lingkungan
masyarakat. Manfaat dari kegiatan tersebut tidak hanya berhubungan
dengan aspek pemeliharaan kesehatan, ketahanan fisik dan pembentukan
sikap mental saja, tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan proses
rehabilitasi, terutama untuk memupuk sikap disiplin, kejujuran, semangat
kebersamaan dan kekompakan serta menumbuhkan jiwa sportivitas serta
kompetensi berupa ketrampilan yang memadai bagi penerima manfaat untuk
masuk ke dalam dunia kerja.
Uraian kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Terapi Individu
Kegiatan terapi individu ini diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima
manfaat berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi selama
menjalani masa rehabilitasi di BBRVBD.
2) Terapi Kelompok
Dalam rangka kegiatan pelayanan rehabilitasi di BBRVBD terdapat
banyak kegiatan yang saling berkaitan. Empat kegiatan di antaranya
berkaitan sedemikian eratnya. Kegiatan tersebut adalah motivasi,
bimbingan/Latihan, Konseling/Konsultasi, terapi. Pada sisi lain dalam
kehidupan seorang penerima manfaat ada dua hal yang perlu dipahami
yaitu : kemampuan, kebiasaan, skill dalam berbagai aspek fisik, mental,
sosial, vokasional dan aktualisasi secara optimal dari keterampilan yang
dimilikinya. Di dalam perjalanannya maka diperlukan suatu kegiatan yang
dapat memecahkan permasalahan pada keseluruhan proses rehabilitasi.
Maka dibutuhkan kegiatan terapi kelompok dengan uraian sebagai
berikut:
- dinamika kelompok
- renungan malam
- pembekalan
3) Recreational Group
Kegiatan recreational group yang diprogramkan BBRVBD selain
memiliki nuansa yang bersifat rekreatif juga terkait dengan proses
pendidikan dan latihan. Kegiatan yang bersifat rekreatif dilaksanakan
dalam bentuk wisata alam atau kunjungan ke objek-objek wisata tertentu.
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya relaksasi, penyegaran dan
pencerahan pikiran dalam menghadapi kegiatan pelatihan.
Sedangkan kegiatan recreational group yang bernuansa pendidikan
dan latihan dilaksanakan dalam bentuk kunjungan dan observasi ke
perusahaan-perusahaan yang bidang usahanya memiliki keterkaitan
langsung dengan jenis latihan keterampilan yang diberikan BBRVBD. Hal
ini juga penting dalam memberikan gambaran awal mengenai kondisi
kerja yang sesungguhnya termasuk kualifikasi/persyaratan yang
dibutuhkan perusahaan. Melalui kegiatan ini para penerima manfaat
BBRVBD sebagai calon pekerja diharapkan bisa mempersiapkan dan
menempa diri agar senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
permintaan pasar/para pengguna tenaga kerja.
d) Bimbingan Ketrampilan
Pelatihan vokasional merupakan salah satu kegiatan dalam proses
rehabilitasi vokasional yang bertujuan untuk melatih penerima manfaat agar
memiliki keterampilan siap kerja sehingga mereka siap bersaing di pasar
kerja bebas.
Kegiatan Pelatihan Vokasional dapat berjalan dengan baik apabila
tersedia sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu diantaranya
bahan pelatihan ketrampilan sehingga memungkinkan bagi penerima
manfaat untuk melakukan kegiatan yang bersifat praktek secara intens. Hal
ini didasarkan pada anggapan bahwa semakin banyak mengerjakan, maka
semakin bertambahlah pengalaman seseorang dan semakin terampillah
mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pelatihan vokasional harus
didukung oleh adanya penyediaan bahan pelatihan keterampilan sesuai
dengan kurikulum SKKNI, lebih jelasnya rincian kebutuhannya kegiatan ini
yaitu:
- ATK Penerima manfaat, diberikan pada 85 orang penerima manfaat
BBRVBD.
- Penggandaan Bahan Ajar Latihan, ditujukan untuk memberikan
panduan berupa bahan ajar yang diberikan pada saat proses pelatihan
berlangsung yang disesuaikan dengan masing-masing jenis
ketrampilan yang diajarkan.
- Bahan Ketrampilan, diberikan kepada setiap penerima manfaat untuk
mengikuti praktek pelatihan ketrampilan yang disesuaikan dengan
jenis masing-masing kegiatan. Untuk tahun 2018, BBRVBD
melakukan pelatihan sebanyak 10 Unit kompetensi dari 11 unit
kompetensi yang disiapkan, yaitu : kompetensi komputer, kompetensi
penjahitan, kompetensi mesin perkakas, kompetensi las, kompetensi
teknik pendingin, kompetensi audio video, kompetensi gulung dinamo,
kompetensi desain grafis, kompetensi percetakan, dan kompetensi
otomotif sepeda motor.
- Honor bagi pembimbing rehabilitasi vokasional, diberikan bagi petugas
pembimbing rehabilitasi vokasional yang mempunyai latar belakang
non-PNS.
e) Case Conference / Pembahasan Kasus / CC
Penerima manfaat (PM) BBRVBD adalah penyandang disabilitas
tubuh dan rungu wicara yang cenderung di dalam proses penerimaan
calon PM, pelaksanaan pelatihan vokasional, penempatan praktek
belajar kerja dan penyaluran tidak terlepas dari berbagai masalah yang
muncul dan hal tersebut perlu penanganan secara adil, bijaksana dan
profesional. Adapun upaya menyelesaikan permasalahan yang muncul
tersebut perlu diselenggarakan pembahasan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan, sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan dalam
menentukan dan menetapkan solusi yang dapat dipertangungjawabkan.
Di lain pihak, permasalahan-permasalahan penerima manfaat
yang muncul didalam proses pelayanan rehabilitasi vokasional tidak
hanya masalah yang ringan saja, terdapat pula masalah atau kasus yang
dikategorikan kasus berat dan atau suatu permasalahan yang harus
diputuskan melalui penyelesaian yang dapat dipertanggungjawabkan
oleh lembaga. Dalam mewujudkan keputusan yang dapat dipertanggung
jawabkan tersebut, maka proses lahirnya keputusan dimaksud harus
melalui pembahasan kasus oleh tim rehabilitasi berdasarkan
penunjukkan pada Surat Keputusan Kepala BBRVBD.
f) Resosialisasi
Rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas yang menjadi PM
BBRVBD memerlukan suatu realisasi nyata di masyarakat sebagai
wahana adaptasi dan sosialisasi kerja bagi penyandang disabilitas
dengan melakukan magang/Pelatihan Belajar Kerja (PBK) di berbagai
perusahaan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendapatkan informasi
mengenai kondisi, isi serta muatan pekerjaan yang sesuai dengan
ketrampilan dan kondisi dari penerima manfaat BBRVBD.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan resosialisasi ini
terdiri dari:
a) Penjajagan Praktek Belajar Kerja dan Penyaluran, bermaksud
untuk melakukan inventaris perusahaan yang bersedia menerima
penerima manfaat BBRVBD baik untuk praktek belajar kerja serta
untuk penempatan kerja. Kegiatan ini dilakukan di daerah yang
merupakan pusat-pusat perindustrian. Oleh sebab itu dialokasikan
untuk wilayah Jabodetabek dan juga beberapa wilayah di luar
Jabodetabek.
b) Pelaksanaan PBK, bermaksud agar penerima manfaat BBRVBD
dapat memahami dunia kerja yang sebenarnya dengan jalan
bekerja langsung pada perusahaan-perusahaan tertentu yang
sesuai dengan jenis kompetensi masing-masing penerima
manfaat. Dialokasikan anggaran untuk keperluan praktek belajar
kerja ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan penerima manfaat
pada saat mereka bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut
dan juga beberapa transport untuk pendamping dan supervisi
kegiatan praktek belajar kerja. Tahun 2018 telah dilaksanakan
PBK kepada 85 orang penerima manfaat BBRVBD.
c) Bimbingan Kewiraswastaan. Kegiatan penempatan/penyaluran
kerja bagi penerima manfaat BBRVBD ke berbagai
perusahaan/instansi tidaklah mudah, hal ini disebabkan berbagai
faktor diantaranya jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan
lapangan kerja yang tersedia juga oleh faktor dalam diri penerima
manfaat yang berkeinginan untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilannya yang diperoleh selama
mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD dan selanjutnya ingin
usaha mandiri. Maka dilaksanakan bimbingan kewiraswastaan
sebagai bekal pengetahuan dan wawasan bagi mereka. Maka
maksud kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan dan
pengetahuan bagi penerima manfaat/penerima manfaat yang telah
selesai mengikuti pelatihan vokasional tetapi tidak diterima bekerja
di perusahaan, sehingga mereka harus berusaha mandiri atau
berwiraswasta.
d) Penyaluran dan pemulangan. Kegiatan ini dilakukan setelah
semua proses rehabilitasi vokasional di BBRVBD telah selesai
dilaksanakan. Untuk tahun 2018 BBRVBD telah berhasil
menyalurkan 68 orang (80%) penyandang disabilitas ke
perusahaan swasta/BUMN, dan honor di instansi pemerintah.
Sedangkan 17 orang (20%) lainya memilih untuk berwirausaha di
daerah asal.
e) Wisuda. dilaksanakan melalui upacara pelepasan penerima
manfaat sebelum mereka mengikuti PBK. Kegiatan dilakukan
dengan ceremony dan mengundang bapak Direktur Jenderal
Rehabilitasi Sosial, beserta tamu undangan lainya yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan. Sebanyak 85 orang penerima
manfaat BBRVBD mengikuti upacara wisuda yang dilaksanakan
pada bulan Oktober 2018
f) Penyusunan naskah kerjasama, dilaksanakan pertemuan dengan
pemerintah daerah maupun stakeholder yang terkait dengan
penerimaan calon penerima manfaat dan atau mengenai
penyaluran di perusahaan untuk penerima manfaat. Output
kegiatan adalah dokumen naskah kerjasama (MoU). Hasil dari
penyusunan naskah adalah : (1) sebanyak 37 Dinas Sosial kota
dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera
Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Aceh, Maluku,
dan Papua meandatangani pakta integritas untuk mengirimkan
dan menerima penyandang disabilitas agar di rehabilitasi di
BBRVBD setiap tahunya. Dan (2) sebanyak 6 perusahaan Swasta
skala nasional dan internasional akan menerima tenaga kerja
penyandang disabilitas binaan BBRVBD.
g) Monitoring dan evaluasi program pelayanan, dilaksanakan untuk
melihat sejauh mana keberhasilan dan kelemahan program
pelayanan baik dalam maupun luar balai. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah melalui audiensi dengan penerima manfaat
dan atau stakeholder terkait dengan potensi pelayanan
penyandang disabilitas di daerah
h) Penyusunan kerangka pelayanan rehabilitasi vokasional di
BBRVBD. dilaksanakan karena adanya perubahan dasar hukum
(Permensos No. 18/HUK/2018) tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Oleh karena
itu sangat penting untuk mempersiapkan dalam menentukan
langkah dan kerangka pelayanan penyandang disabilitas di
BBRVBD). Output yang di capai dari kegiatan ini adalah dokumen
pedoman pelayanan teknis rehabilitasi vokasional yang disusun
sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI).
2. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang
Disabilitas di Masyarakat
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa adalah lembaga di bawah
Kementerian Sosial yang mempersiapkan orang dengan disabilitas agar dapat
bersaing di pasaran kerja dengan cara melaksanakan proses rehabilitasi vokasional
bagi orang dengan disabilitas. Pelaksanaan rehabilitasi yang diberikan oleh
BBRVBD, diarahkan pada bidang vokasional, namun demikian masih diperlukan
pelayanan bimbingan sosial mental dan fisik yang diarahkan sebagai penunjang.
BBRVBD memiliki berbagai macam kewajiban dalam melaksanakan kegiatan
yaitu kewajiban untuk ikut serta di dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial
penyandang disabilitas di masyarakat. Untuk menanggapi tantangan tentang
masalah-masalah sosial penyandang disabilitas yang tejadi di masyarakat, maka
BBRVBD melaksanakan kegiatan kedaruratan dalam bentuk Tim Reaksi Cepat
(TRC), layanan Outreaching/penjangkauan penyandang disabilitas, dan layanan
sosial dan advokasi penyandang disabilitas. Tujuan pelaksanaan layanan
kedaruratan (TRC) bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial timbul dari
kejadian darurat seperti bencana yang berada di jangkauan pelayanan BBRVBD.
Sedangkan untuk kegiatan outreaching/penjangkauan dilakukan dengan melakukan
rehabilitasi vokasional di luar panti yang akan bekerja sama dengan dinas sosial dan
dinas tenaga kerja di daerah. Sebagai upaya habilitasi pada korban kecelakaan dan
diskriminasi, maka BBRVBD melaksanakan layanan sosial dan advokasi
penyandang disabilitas dalam masyarakat yang dilaksanakan di Kabupaten dan Kota
Bogor. Capaian kinerja kegiatan pelayanan penyandang disabilitas di masyarakat
tergambar dalam tabel di bawah ini :
Capaian Kinerja Kegiatan
Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang
Disabilitas di Masyarakat
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %
Jumlah Penerima Manfaat
Program Perlindungan dan
Pelayanan Sosial
Penyandang Disabilitas di
Masyarakat
Tim Reaksi Cepat
0 penerima manfaat
5 orang penerima manfaat
500
Penjangkauan / Outreaching penyandang disabilitas
450 orang penerima manfaat
480 orang penerima manfaat
105
Layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas
50 orang penerima manfaat
40 orang penerima manfaat
80
Berikut ini tabel perbandingan capaian kinerja sasaran “Jumlah Penerima Manfaat
Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat”
antara tahun 2017 dan 2018 sebagai berikut:
Perbandingan Capaian Kinerja IKU
Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat
SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2017
(Orang) CAPAIAN TAHUN 2018
(Orang) %
Target Output Outcome Target Output Outcome
Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat
Tim Reaksi Cepat 100 34 34 - 5 5 500
Penjangkauan / Outreaching penyandang disabilitas
66 66 450 480 480 105
Layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas
- - - 50 40 40 80
Tabel di atas menerangkan bahwa perbandingan jumlah sasaran pada indikator
kinerja utama antara tahun 2018 dengan tahun 2017 berupa peningkatan jumlah
target pada tahun 2018. Pada tahun 2017 layanan perlindungan sosial penyandang
disabilitas di masyarakat hanya berjumlah 100 orang PM, sedangkan pada tahun
2018 capaian IKU mencapai 610 orang penyandang disabilitas. Capaian tahun 2018
tersebut dicapai melalui kegiatan (1) TRC, (2) Penjangkauan, dan (3) layanan sosial
dan advokasi. Adapun Perbandingan jumlah penerima manfaat pelayanan
rehabilitasi vokasional di masyarakat angtara lain :
Hasil yang dicapai dari intervensi pada 610 orang penyandang disabilitas pada tahun
2018 antara lain :
• Sebanyak 80 orang penyandang disabilitas memiliki Pengetahuan dan
keterampilan, serta sikap kerja dalam keterampilan elektronika, pertukangan,
penjahitan, pekerjaan logam, dan komputer yang tersebar di provinsi Banten
dan Lampung
• Sebanyak 150 orang penyandang disabilitas memiliki pengetahuan dan
keterampilan, serta sikap dalam keterampilan wirausaha praktis dalam usaha
daur ulang dan handycraft.
• Sebanyak 250 orang penyandang disabilitas memiliki pengetahuan dan
pengenalan keterampilan vokasional penyandang disabilitas yang dapat
dimobilisasi untuk pengembangan diri.
• Sebanyak 40 orang korban kecelakaan dan diskriminasi mendapatkan
pendampingan dan pelayanan habilitasi penyandang disabilitas.
• Sebanyak 5 orang penerima manfaat memperoleh layanan kedaruratan.
Kendala yang dihadapi
Faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan rehabilitasi
vokasional di BBRVBD adalah :
1. Belum optimalnya mobilisasi kader / pendamping / LKS Disabilitas untuk
melayani penyandang disabilitas.
2. Keterbatasan anggaran mengakibatkan upaya pencapaian outcome secara
maksimal sangat sulit dilaksanakan.
3. Sarana dan prasarana berupa peralatan kantor dan peralatan untuk proses
pelatihan vokasional di BBRVBD masih terbatas.
Langkah-langkah mengatasi kendala
1. Melakukan koordinasi dengan daerah-daerah dan juga melakukan pendataan
dan assesment di daerah tersebut.
2. Melakukan pendekatan yang intensif kepada pemerintah daerah agar
memberikan kontribusi yang baik terhadap penyandang disabilitas.
3. Mengusulkan pengadaan peralatan dan sarana kantor lainnya agar dapat
ditindaklanjuti dalam perencanaan anggaran di tahun berikutnya.
4. Mengusulkan kegiatan dan anggaran sesuai dengan yang dibutuhkan di
lapangan sehingga semua kegiatan dapat terlaksana secara maksimal.
E. Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 1. Analisa Sumber Daya Anggaran
Realisasi belanja pada tahun anggaran 2018 sebesar 99,23%, dari total
anggaran anggaran yang dialokasikan. Dalam tabel perbandingan antara capaian
target tahun 2017 dan tahun 2018, menunjukan adanya penurunan index Standar
Biaya Khusus (SBK) pelayanan per penerima manfaat baik dalam dan luar balai
sebesar Rp. 7.569.818,- dengan asumsi penghitungan berasal dari pagu akhir
dalam output Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang
memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial dibagi dengan jumlah seluruh
realisasi target sebanyak 610 orang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi sebesar 87,53%, yaitu
tercapainya target yang telah ditentukan sebesar Rp. 8.647.815,- dikali kan target
sebanyak 585 orang akan tetapi terdapat penghematan anggaran.
2. Analisa Sumber Daya Manusia (SDM)
Komposisi SDM BBRVBD seluruhnya berjumlah 92 orang PNS dan 12
orang pegawai kontrak. Berikut ini komposisi SDM berdasarkan tingkat Pendidikan :
Tabel Komposisi Pegawai PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO Menurut Pendidikan Jumlah Pegawai
1 S 3 0
2 S 2 13
3 S 1 34
4 Sarmud/ D3 9
5 S L T A 27
6 S L T P 8
7 S D 1
JUMLAH 92
Tabel di atas memberikan gambaran mengenai komposisi pegawai
berdasarkan tingkat Pendidikan yang dapat dimobilisasi untuk pencapaian target
pelayanan penyandang disabilitas. Oleh karena itu dalam pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan di BBRVBD memerlukan pengelolaan dalam bidang menejemen
SDM. Kuantitas tingkat pendidikan pegawai sangat mempengaruhi pola pikir dan
pendekatan pelaksana tugas dalam proses pencapaian target penerima manfaat
yang telah direncanakan. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui
beberapa kendala sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab
itu diperlukan suatu kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang
muncul dan akan dijadikan bahan pertimbangan berdasarkan mobilisasi SDM
berdasarkan tingkat Pendidikan dalam di atas sehingga kendala yang terjadi dapat
direduksi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup internal dan eksternal
untuk menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan juga untuk melihat hasil
kinerja yang sudah dilakukan secara professional dan terukur sehingga tujuan
pelayanan dapat tercapai.
Selain dari sudut pandang Pendidikan, ada baiknya kita melihat dari sisi
beban pekerjaan berdasarkan diferensiasi golongan seperti dalam tabel berrikut ini :
Tabel Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan / Jabatan
No Struktural/ Fungsional Golongan Jumlah
IV III II I
1 Eselon 2 1 0 0 0 1
2 Eselon 3 4 0 0 0 4
3 Eselon 4 9 3 0 0 12
4 Staf/Pelaksana/JFU 20 24 4 48
5 Fungsional / JFT
- Pekerja Sosial Madya 4 0 0 0 4
- Pekerja Sosial Muda 0 4 0 0 4
- Peksos Penyelia 0 3 0 0 3
- Peksos Pertama 0 3 0 0 3
- Instruktur Muda 0 1 0 0 1
- Instruktur Pertama 0 2 0 0 2
- Instruktur Pelaksana Lanjutan 0 3 1 0 4
- Arsiparis Penyelia 0 1 0 0 1
- Arsiparis Pelaksana Lanjutan 0 1 0 0 1
- Perawat Pelaksana Lanjutan 0 1 0 0 1
- Fisoterapis Pelaksana 0 0 1 0 1
- Calon Pranata Humas 0 1 0 0 1
- Calon Instruktur 0 1 0 0 1
- JUMLAH 17 44 26 4 92
Salah satu langkah Keberhasilan suatu organisasi tentu tidak bisa terlepas
dari pelaksana teknis yang menjalankan tiap-tiap fungsi dari organisasi tersebut.
Apabila terdapat salah satu bagian yang tidak dapat melaksanakan fungsi dan
tugasnya dengan baik tentu saja akan mengganggu capaian Target Kinerja dalam
organisasi tersebut. Oleh sangat penting melakukan mobilisasi terhadap potensi
yang dimiliki dalam peningkatan kualitas dan kuantitas prodak layanan rehabilitasi
vokasional. Dengan adanya kuantitas professional JFT dalam bidang pekerjaan
sosial, rehabilitasi voksional, serta lainya dan kuantitas staf pelaksana / JFU
diharapkan mampu berperan sesuai dengan fungsi dan tugas yang dimiliki. Selain
itu, penting pula melakukan Analisa terhadap jabatan yang sesuai dengan kriteria
dari fungsi masing-masing personal sehingga tujuan dari organisasi akan dapat
tercapai dengan evektif dan efisien.
F. Analisa Program Kegiatan Penunjang
Yang termasuk kedalam program penunjang keberhasilan target kinerja tahun 2018 di
atas terdiri dari :
1. Sasaran 2 : Terlaksananya Dukungan Manajemen Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas melalui dukungan menejemen eselon I.
2. Sasaran 3 : Jumlah Perlengkapan Keterampilan Dan Pelayanan Klien Dalam Panti
Yang Diadakan melalui Layanan Internal
3. Sasaran 4 : Terpenuhinya layanan Perkantoran selama satu tahun anggaran melalui
Layanan Perkantoran
Uraian analisis program penunjang adalah sebagai berikut :
SASARAN 2 Terlaksananya Dukungan Manajemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Melalui Dukungan Menejemen Eselon I.
Pada tahun 2018, sasaran strategis meningkatnya kualitas tata kelola organisasi
dilaksanakan melalui program Dukungan Management Eselon I yang dapat di dicapai
melalui 7 indikator kinerja kegiatan, (1) Penyusunan Rencana Program, (2) Penyusunan
Rencana Anggaran, (3) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi, (4) Pengelonaan
Keuangan, (5) Pengelolaan Kepegawaian, (6) Pelayanan Umum dan Perlengkapan,
dan (7) Pelayanan Kehumasan. Uraian penjelasan dari indikator kinerja kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Program.
Kegiatan penyusunan Program dapat dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu :
Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD, Kajian
Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi,
dan Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi
Produksi. Output kegiatan terdiri dari 3 (tiga) laporan kegiatan. Capaian IKU
tergambar dalam tabel di bawah ini :
Capaian Kinerja IKU
Jumlah Kegiatan Penyusunan Rencana Program Dalam Rangka Pengembangan Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas
Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %
Jumlah Kegiatan Penyusunan Rencana Program dalam Rangka Pengembangan Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Melalui Dukungan Menejemen Eselon I.
a. Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD
44 Orang 44 Orang 100
b. Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi
3 Provinsi 3 Provinsi 100
c. Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi
6 Orang 6 Orang 100
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) mempunyai tugas
untuk mempersiapkan penerima manfaat agar mereka dapat bersaing di pasaran
kerja dengan cara mengukur dan menguji kompetensi mereka. Pelaksanaan
rehabilitasi yang diberikan oleh BBRVBD, diarahkan pada bidang rehabilitasi
vokasional yang didukung oleh bagian tata usaha, bidang penelitian dan
pengembangan, dan bidang pelatihan. Hal itu semata untuk mempersiapkan sumber
daya yang ada agar mampu memberikan dan memastikan pelayanan yang tepat
sasaran.
Kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan teknis tugas rehabilitasi
vokasional salah satunya melalui pelatihan teknis bahasa isyarat, kajian sistem
penerimaan dan penempatan kerja penyandang disabilitas, dan pelaksanaan
bimbingan teknis pengelola instalasi produksi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh
BBRVBD berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan berhasil, karena telah tercapai
sesuai dengan rencana yang telah dituangkan. Hasil dicapai dari keberhasilan
tersebut antara lain :
• Sebanyak 44 orang petugas teknis pelayanan rehabilitasi vokasional yang
terlibat langsung dengan penerima manfaat memperoleh pelatihan bahasa
isyarat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
• Sebanyak 3 provinsi telah dikaji kesiapan dan ketersediaan sistem yang
mampu menggambarkan kualitas penerimaan calon penerima manfaat dan
penempatan penerima manfaat saat dilaksanakan tahap resosialisasi.
• Sebanyak 6 orang petugas instalasi produksi memperoleh pembekalan dan
bimbingan teknis pengelolaan kegiatan pada instalasi produksi sebagai motor
rehabilitasi vokasional untuk mempersiapkan penerima manfaat ke dunia
usaha (berwirausaha)
2. Penyusunan Rencana Anggaran.
Output kegiatan sebanyak 1 (satu) laporan, yang mencakup: review atas program
dan anggaran yang dilaksanakan, penyusunan program dan anggaran, baik di
tahun yang berjalan maupun di tahun selanjutnya, dan mengkoordinasikan hasil
review program dan anggaran serta penyusunan program dan anggaran baru pada
pihak yang terkait.
Penyusunan Rencana Anggaran dilakukan sebagai sarana pemantauan
pelaksanaan program dan anggaran. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatannya
sebagai berikut:
a. Tahap I : yaitu untuk lingkup kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi
vokasional selama tahun anggaran sebelumnya untuk merumuskan
permasalahan yang dihadapi yang disertai dengan penyusunan rencana
operasional BBRVBD. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sampai
sejauhmana hasil yang diperoleh, hambatan dan faktor penunjang apa yang ada
dalam pelaksanaan kegiatan tahun anggaran sebelumnya, disamping itu juga
untuk memberikan arah dan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pada
tahun anggaran yang akan datang.
b. Tahap II: Yaitu untuk lingkup penyusunan daftar usulan kegiatan untuk tahun
anggaran yang akan datang, dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan
pusat, baik mengenai waktu maupun tempatnya.
c. Tahap III: yaitu penyusunan petunjuk teknis operasional kinerja sebagai
penjabaran dari DIPA dan RKAKL sebagai petunjuk teknis pelaksanaan suatu
kegiatan. Dalam tahapan ini akan diadakan bimbingan tehnis dengan
mengundang narasumber dari Kementerian Keuangan untuk memberikan
pengarahan mengenai teknis penyusunan program dan anggaran.
3. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, BBRVBD sebagai instansi
pemerintah yang sumber anggarannya berasal dari APBN maka perlu mengikuti
berbagai prosedur yang telah ditetapkan dalam menggunakan anggaran tersebut.
Untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan kegiatan yang
secara khusus bertujuan untuk melakukan koordinasi dengan instansi pusat
sehingga dalam aplikasinya dapat menghasilkan keseragaman dalam pelaksanaan
sistem komputerisasi serta untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di BBRVBD.
Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional di BBRVBD, ada kegiatan
yang sudah memenuhi rencana yang telah ditentukan dan juga sesuai aturan yang
berlaku. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui beberapa kendala
sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab itu diperlukan suatu
kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang muncul dan akan
dijadikan bahan pertimbangan untuk melanjutkan kinerja pada periode berikutnya.
Sehingga pada masa mendatang, kinerja BBRVBD akan semakin lebih baik dan
pencapaian target akan terpenuhi. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa rapat
koordinasi serta monitoring dan evaluasi yang akan menghasilkan laporan dan
rekomendasi untuk dijadikan bahan perencanaan periode berikutnya sehingga
permasalahan serupa dapat diatasi.
Secara garis besar, kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh BBRVBD
dilaksanakan melalui 3 (Tiga) laporan kegiatan sebagai output kegiatan. Adapun
kegiatan yang termasuk dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi antara lain:
Penyusunan Lakin, Review Program Pelayanan, dan Implementasi SPIP.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup internal dan eksternal untuk
menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan juga untuk melihat hasil kinerja
yang sudah dilakukan.
Capaian Kinerja Kegiatan
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
a. Penyusunan LAKIN 1 laporan 1 laporan 100
b. Review Program pelayanan
1 laporan 1 laporan 100
c. Implementasi SPIP 1 laporan 1 laporan 100
Tabel di atas menggambarkan bahwa pemantauan dan evaluasi dapat mendorong
Pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan
implementasinya pada seluruh bidang realisasinya telah mencapai 100%, sehingga
dapat dikatakan bahwa sasaran ini dapat tercapai dengan sangat baik. Adapun
kegiatan pendukungnya terdiri dari 3 kegiatan dengan uraian penjelasan sebagai
berikut:
a. Penyusunan LAKIN
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN), merupakan bagian tak
terpisahkan dari kinerja suatu instansi pemerintah. Laporan akuntabilitas pada
hakekatnya merupakan proses pengumpulan dan penganalisaan informasi secara
sistematis dan berkesinambungan tentang berjalannya suatu kegiatan. Sehingga
dapat dilaksanakan penilaian atas kinerja suatu instansi dan tindakan koreksi
dapat diambil untuk penyempurnaan kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini
merupakan proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan kinerja suatu
instansi guna memberikan umpan balik dalam peningkatan kualitas kinerja
kegiatan itu sendiri. Untuk dapat mendapatkan informasi yang akurat, maka
kegiatan penyusunan laporan akuntabilitas ini sangat perlu dilaksanakan dimulai
dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan, penyusunan laporan dan finalisasi.
b. Review Program Pelayanan BBRVBD
Pada tahap evaluasi program pelayanan, harus dilakukan secara sistematis
dengan mengumpulkan dan menganalisis data dan inforrnasi untuk menilai
pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja yang ingin dicapai. Evaluasi dilaksanakan
dengan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam
dokumen rencana pembangunan, mencakup masukan (input), keluaran (output),
hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Pada saat
mengumpulkan data dan informasi dalam melakukan evaluasi itulah peran
stakeholder diperlukan, terutama untuk menyampaikan data dan informasi yang
sebenarnya. Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu
sistem kontrol agar pelaksanaannya tidak melenceg dari target yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu kegiatan ini menjadi penting untuk kembali meluruskan
tujuan yang ingin dicapai oleh BBRVBD.
c. Implementasi Sistem Informasi Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)
SPIP merupakan bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas keuangan pada
satker. Pelayanan yang diberikan oleh BBRVBD pada penyandang disabilitas
harus sesuai dengan standar pelayanan yang menjadi tolak ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan berdasarkan kesesuaian dan akuntabilitas keuangan dengan
pelayanan yang diberikan kepada penyandang disabilitas dalam rangka
pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Oleh karena
itu seluruh program pelayanan di BBRVBD sudah terstandarisasi.
4. Pengelolaan Keuangan.
Sejalan dengan akuntabilitas keuangan pemerintahan mengharuskan
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, profesional, transparan dan
akuntabel mulai dari perencanaan sampai pada pertanggungjawaban. Keterlibatan
seluruh bidang dalam pengelolaan keuangan dimaknai sebagai keikutsertaan seluruh
unsur pelayanan dalam mendukung terciptanya pengelolaan keuangan yang
partisipatif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga
adanya kesamaan hubungan dan kesesuaian tujuan antara pelaksana dengan pusat.
Laporan Pengelolaan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi
(SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
(LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksakan juga harus sesuai
dengan Sistem Akuntansi Instansi, Capaian Kinerja pengelolaan keuangan terdiri
dari :
Output kegiatan terdiri dari 4 (empat) laporan, yaitu pelaksanaan Unit Akuntansi
Wilayah, Unit Akuntansi Satker, Rekonsiliasi ke KPPN, dan Perbendaharaan.
Capaian Kinerja Kegiatan
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi
Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %
Pengelolaan Keuangan
Unit Akuntansi Wilayah 1 laporan 1 laporan 100
Unit Akuntansi Satker 1 laporan 1 laporan 100
Rekonsiliasi ke KPPN 1 laporan 1 laporan 100
Perbendaharaan 1 laporan 1 laporan 100
Penjelasan dari uraian kegiatan di atas adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Unit Akuntansi Wilayah (UAW)
Akuntansi Keuangan Negara dan Inventaris Kekayaan Negara. BBRVBD
sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Sosial RI yang
berkedudukan di wilayah propinsi Jawa Barat memiliki kewajiban
menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan anggaran kepada Koordinator
wilayah. Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan pertemuan koordinasi yang
dilaksanakan setiap triwulan sekali yaitu dengan tujuan untuk monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan. Pertemuan koordinasi ini diharapkan
menghasilkan keseragaman dalam pelaksanaan system komputerisasi serta
untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan tersebut di masing-masing UPT.
Serta mengurangi kendala yang dihadapi oleh para petugas UPT.
b. Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)
Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu pengelolaan
kekayaan yang baik dan benar sehingga dalam pelaksanaan realisasi
keuangan di BBRVBD tidak terjadi masalah dalam pencatatatan inventaris
dan pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Rekonsilisasi ke KPPN
Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu sistem
kontrol secara berjenjang dengan dirjen anggaran agar pelaksanaannya tidak
melenceg dari target yang telah ditentukan. Oleh sebab itu kegiatan ini
menjadi penting untuk kembali meluruskan tujuan yang ingin dicapai oleh
BBRVBD.
d. Perbendaharaan
Kegiatan perbendaharaan dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan
sirkulasi keuangan satker. Pelaksanaan pengelolaan perbendaharaan
dilaksanakan berdasarkan peraturan keuangan yang berlaku.
5. Pengelolaan Kepegawaian
Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional di BBRVBD, ada kegiatan
yang sudah memenuhi rencana yang telah ditentukan dan juga sesuai aturan yang
berlaku. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui beberapa
kendala sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab itu
diperlukan suatu kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang muncul
dan akan dijadikan bahan pertimbangan untuk melanjutkan kinerja pada periode
berikutnya. Sehingga pada masa mendatang, kinerja BBRVBD akan semakin lebih
baik dan pencapaian target akan terpenuhi. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa
rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi yang akan menghasilkan laporan dan
rekomendasi untuk dijadikan bahan perencanaan periode berikutnya sehingga
permasalahan serupa dapat diatasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup
internal dan eksternal untuk menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan
juga untuk melihat hasil kinerja yang sudah dilakukan.
Di lain pihak, untuk melaksanakan semua kegiatan, maka diperlukan PNS
yang merupakan aparatur negara yang mampu bertugas sebagai abdi negara dan
masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
UUD 1945. Maka diperlukan PNS yang mampu melaksanakan tugas secara
profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugasnya. Oleh sebab
itu diperlukan pembinaan kepegawaian serta pemenuhan atas hak-hak pegawai,
yang bertujuan untuk memenuhi sumber daya aparatur negara yang professional
dan berkualitas yang pada akhirnya tujuan lembaga akan dapat tercapai.
Capaian Kinerja Kegiatan
Pengelolaan Kepegawian
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pengelolaan Kepegawaian
a. Pembinaan Pegawai 1 laporan 1 laporan
100
b. Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan
BBRVBD
1 laporan 1 laporan 100
c. Bimtek JFT 1 laporan 1 laporan
100
d. Pengembangan Kapasitas SDM
1 laporan 1 laporan 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa bahwa capaian kinerja dari indikator
kinerja “Penataan dan pembinaan sumber daya manusia” realisasinya telah
mencapai 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran ini dapat tercapai
dengan sangat baik. Adapun kegiatan pendukungnya terdiri dari 3 kegiatan dengan
uraian penjelasan sebagai berikut:
a. Pembinaan Pegawai
Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian ini berupa kegiatan
Pengelolaan Kepegawaian yang dilaksanakan di Sub Bagian Kepegawaian
untuk Tahun Anggaran 2017 meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Pembinaan kepegawaian. Kegiatan ini diikuti oleh semua staf dan pegawai
BBRVBD dengan mengundang narasumber Eselon II dan III dari
Kementerian Sosial RI
2) Peningkatan manajemen kepegawaian
3) Pengembangan kualitas SDM
4) Kegiatan pengelolaan jabatan fungsional
5) Peningkatan kesejahteraan pegawai
6) Tata kearsipan
b. Penyusunan Standar Pelayanan JFT di Lingkungan BBRVBD
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik maka seluruh Penyelenggara pelayanan publik diwajibkan
untuk menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan. Hal ini
dikuatkan dengan disahkannya Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun
2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan
Standar Pelayanan sebagai peraturan pelaksana dari UU Nomor 25 Tahun
2009.
Tidak terkecuali standar pelayanan yang dilaksanakan oleh JFT Instruktur dan
Pekerja Sosial dilingkungan BBRVBD pun harus distandarkan agar menjadi
tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan
JFT sebagai penyelenggara pada penyandang disabilitas di BBRVBD yang
berkualitas, tepat, mudah, dan terukur.
c. Bimtek JFT
Keberhasilan suatu organisasi tentu tidak bisa terlepas dari pelaksana teknis
yang menjalankan tiap-tiap fungsi dari organisasi tersebut. Apabila terdapat
salah satu bagian yang tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik tentu
saja akan mengganggu jalannya organisasi tersebut. Oleh sebab itu kegiatan
Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional Tertentu ini dilakukan agar dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
dan sesuai dengan analisa jabatan sehingga tujuan dari organisasi akan dapat
tercapai dengan baik.
d. Pengembangan Kapasitas SDM
Pengembangan kapasitas SDM dilaksanakan untuk memastikan pelaksana
pelayanan yang ada di BBRVBD memiliki kapasitas yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan. Kegiatan peningkatan kapasitas diikuti oleh 32 orang
petugas teknis yang terdiri dari 5 orang JFT dan 27 orang petugas honorer di
lingkungan BBRVBD.
6. Pelayanan Umum dan Perlengkapan.
Indikator Kinerja dari kegiatan pelayanan umum dan perlengkapan antara lain :
Penyelenggaraan Perpustakaan dan Pengelolaan BMN. Adapun capaian
pelaksanaan kegiatan tergambar dalam tabel di bawah ini :
Capaian Kinerja Kegiatan
Pelayanan Umum dan Perlengkapan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pelayanan Umum dan Perlengkapan
a. Penyelenggaraan perpustakaan
1 laporan 1 laporan 100
b. Pengelolaan BMN 1 laporan 1 laporan 100
Pelayanan Umum dan Perlengkapan adalah unsur yang mempunyai tugas
memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat, termaasuk juga
pelayanan publik dan menyusun laporan Barang Milik Negara (BMN).
Penyelenggaraan BMN terdiri dari pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang terkait dengan SAI. SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga
(LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Uraian kegiatan pelayanan
umum dan perlengkapan terdiri dari Penyelenggaraan Perpustakaan dan
Pengelolaan BMN yang masing-masing terdiri dari 1 (satu) laporan.
7. Pelayanan Humas.
Pelayanan Humas merupakan wadah kegiatan Sosialisasi dan Promosi pelayanan
rehabilitasi vokasional pada masyarakat, oleh karena itu terdapat 4 (empat) laporan
kegiatan pelayanan humas antara lain : Koordinasi Rehabilitasi Vokasional,
Pameran, Pembuatan Leaflet, dan Pengelolaan Website.
Sebagai bagian penting dari sebuah lembaga, peran kehumasan memiliki
tantangan yang serba kompleks. Teknologi informasi berbasis jaringan internet yang
merupakan sarana media informasi internal dan eksternal lembaga Pemerintah perlu
dikembangkan dalam rangka pelayanan publik. Hal ini selanjutnya menjadi pokok
perhatian untuk terus mengembangkan potensi sumber daya Humas yang dituntut
memiliki kecepatan dalam merespons dan memberikan informasi secara lebih cepat
dan lebih memiliki kepekaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
Dalam rangka membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia,
BBRVBD telah memiliki jaringan kerja di bidang recruitment, placement, pelatihan
dan pengembangan sumber daya instruktur di masing-masing BBRSBD dan PSBD
seluruh Indonesia. Jaringan kerja ini akan berjalan efektif bila ada kesamaan visi,
persepsi dan dukungan dari Dinas Sosial, BRSBD dan PSBD di seluruh Indonesia.
Untuk itu perlu sarana dan prasarana yang akan memberikan kemudahan dalam
mengembangkan sistem komunikasi, informasi dan koordinasi tentang rehabilitasi
vokasional orang dengan disabilitas di Indonesia.
Solusi yang dilaksanakan oleh BBRVBD adalah dengan melaksanakan
publikasi dan sosialisasi, baik menggunakan media cetak maupun media yang
memanfaatkan teknologi. Melalui pemanfaatan fasilitas ini maka BBRVBD bisa
memberikan informasi tentang kegiatan BBRVBD yang bisa diakses oleh siapa saja
terutama Dinas/Instansi dan juga perusahaan yang terkait dalam jaringan kerja
BBRVBD dan juga masyarakat pada umumnya. Media lain yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan sosialisasi langsung dan juga
temu konsultasi yang bertujuan untuk berbagi infomasi dan memecahkan masalah
bersama yang dihadapai dalam melayani orang dengan disabilitas baik dalam
lingkup regional, nasional maupun internasional. Untuk itu pelayanan kehumasan
memiliki dalam 4 (empat) kegiatan, yaitu:
Capaian Kinerja Kegiatan
Pelayanan Kehumasan
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pelayanan Kehumasan
a. Koordinasi Rehabilitasi Vokasional
1 laporan 1 laporan 100
b. Pameran 1 laporan 1 laporan 100
c. Pembuatan leaflet 1 laporan 1 laporan 100
d. Pengelolaan website
1 laporan 1 laporan 100
a. Koordinasi Rehabilitasi Vokasional.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis mensyaratkan kinerja
dan akuntabilitas aparatur yang makin meningkat. Oleh karenanya reformasi
birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan perubahan tatanan
kehidupan politik, kemasyarakatan, dan dunia usaha. Dalam peta tantangan
nasional, regional, dan internasional, aparatur negara dituntut untuk dapat
mewujudkan profesionalisme, kompetensi dan akuntabilitas. Pada era
globalisasi, aparatur negara harus siap dan mampu menghadapi perubahan
yang sangat dinamis dan tantangan persaingan dalam berbagai bidang. Maka
evaluasi menjadi penting dalam setiap kegiatan pemerintahan, termasuk di
BBRVBD. Mengingat pentingnya rehabilitasi vokasional ini maka hasil dari
evaluasi ini dijadikan dasar atas pengambilan kebijakan tahun 2018.
b. Pameran.
Sebagai ajang memperkenalkan program rehabilitasi pada masyarakat, kegiatan
Pameran dilaksanakan di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek, serta
kegiatan pameran HDI di Bekasi, dan HKSN yang dilaksanakan di Provinsi
Gorontalo.
c. Pembuatan Leaflet.
Merupakan sarana sosialisisasi pada masyarakat dalam bentuk cetak, program
pelayanan yang dilaksanakan oleh BBRVBD.
d. Operasional Website.
Media internet menjadi sasaran dalam promosi dan pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan. Olehkarena itu, kegiatan ini penting dilaksakan.
Kegiatan Pameran, Publikasi melalui pembuatan Leaflet dan Pengelolaan
Website dilaksanakan Agar pengusaha, masyarakat dan instansi terkait mengetahui
program BBRVBD sehingga dapat ikut serta dalam penanganan terutama penyaluran
kerja, maka dipublikasikan melalui sarana pameran. Dengan dilaksanakannya pameran
para pengusaha akan melihat secara nyata dan tertarik tentang Sumber Daya Manusia
khususnya orang dengan disabilitas yang telah dilatih di BBRVBD sehingga dapat
menjadikan sebagai karyawan di perusahaan dan masyarakat dapat mendaftarkan
keluarganya untuk menjadi calon Pemerima Manfaat sesuai dengan persyaratan yang
ada.
Penyelenggaran pameran akan disesuaikan dengan event kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan Kementerian Sosial RI yaitu bulan November
dan Desember. BBRVBD adalah Pusat Rehabilitasi Vokasional bagi orang dengan
disabilitas tubuh di Indonesia. Agar Program rehabilitasi Vokasional yang dilaksanakan
di BBRVBD dikenal masyarakat, pengusaha, organisasi sosial, dan instansi terkait,
maka perlu diinformasikan melalui majalah yang memuat tentang rehabilitasi vokasional
bagi orang dengan disabilitas, tulisan ilmiah, hasil penelitian/kajian yang berhubungan
dengan pelayanan orang dengan disabilitas. Pada tahun 2018 telah dicetak majalah
dan telah didistribusikan ke berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
Kendala yang dihadapi
1. Sebaran wilayah Indonesia yang sangat luas menyebabkan beberapa proses
sosialisasi yang dilakukan tidak dapat menjangkau seluruhnya, sehingga
informasi yang didapatkan daerah sangat terbatas.
2. Keterbatasan anggaran yang dimiliki menyebabkan tidak maksimalnya beberapa
kegiatan, sehingga output yang dihasilkan juga belum maksimal.
Langkah-langkah yang ditempuh
1. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga menyebarkan berita
dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rehabilitasi vokasional ke
seluruh wilayah Indonesia.
2. Melakukan perencanaan dan pengusulan anggaran kepada Kementerian Sosial
agar memberikan dukungannya untuk melakukan beberapa kegiatan yang
terkait dengan rehabilitasi vokasional di BBRVBD.
SASARAN
3
Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien Dalam Panti yang Diadakan Melalui Layanan Internal.
Pada tahun 2018, sasaran strategis meningkatnya Jumlah Perlengkapan Keterampilan
dan Pelayanan Klien Dalam Panti melalui layanan internal, dicapai melalui 2 indikator
kinerja utama yaitu Pengadaan Perlengkapan Klien Dalam Panti dan Pengadaan
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. Uraian penjelasan dari indikator kinerja
utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti
Peningkatan kualitas Sumber Daya diyakini merupakan kunci keberhasilan
pembangunan nasional. Begituhalnya dengan perlengkapan dan peralatan
penunjang pelayanan klien dalam panti. Merupakan faktor kunci yang menunjang
keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas. Capaian
kinerja dari pengadaan perlengkapan klien dalam panti tergambar dalam tabel di
bawah ini :
Capaian indikator kinerja Pengadaan Perlengkapan Klien Dalam Panti
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pengadaan Perlengkapan Klien
Dalam Panti
a. Jumlah Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti
1 Paket 1 Paket 100
b. Jumlah Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti
1 Paket 1 Paket 100
a. Pengadaan Peralatan Keterampilan Dalam Panti
Merupakan paket pengadaan peralatan keterampilan yang ditujukan untuk
menyongsong pelayanan multi penyandang disabilitas dan diperuntukan bagi
peralatan keterampilan untuk menunjang rehabilitasi penyandang disabilitas
sensorik.
b. Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan Dalam Panti
Merupakan paket pengadaan peralatan dan mesin penunjang pelayanan dalam
panti yang langsung berdampak pada pelayanan bagi penyandang disabilitas di
BRBVBD.
2. Pengadaan Peralatan Pengolah Data dan Ruang Pelayanan Publik
Capaian kinerja pada pelaksanaan program ini adalah :
Capaian Kinerja IKU
Pengadaan Peralatan Pengolah Data dan Ruang Pelayanan Publik
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %
Pengadaan Peralatan
Pengolah Data dan
Ruang Pelayanan
Publik
Pengadaan Perangkat
Pengolah Data dan
Ruang Pelayanan
Publik
1 Paket 1 Paket 100
Adapun uraian pencapaian kinerja tersebut sebagai berikut :
Pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik merupakan
kegiatan paket pengadaan yang tergolong dalam penambahan asset satker berupa
belanja modal peralatan dan mesin yang diperuntukan bagi pengadaan perangkat
pengolah data untuk aplikator program perencanaan dan petugas arsip, serta
peralatan ruang pelayanan publik.
SASARAN
4
Terpenuhinya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran Melalui Layanan Operasional Dan Pemeliharaan Kantor
Pada tahun 2018, Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa, mempunyai tugas
melaksanakan proses rehabilitasi vokasional yang bertujuan untuk memulihkan dan
mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial orang dengan disabilitas agar
mau dan mampu bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan
pengalamannya sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan di
masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan. Dalam pelaksanaan operasional
kantor, maka BBRVBD memerlukan berbagai macam sumber daya agar dapat
menjalankan tugas dan fungsinya. Maka diperlukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan pelayanan perkantoran agar dapat memenuhi tugasnya dalam melaksanakan
proses rehabilitasi vokasional bagi orang dengan disabilitas.
Capaian Kinerja Kegiatan
Terpenuhinya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran Melalui Layanan Operasional Dan Pemeliharaan Kantor
Indikator Kinerja
Kegiatan Target Realisasi %
Layanan Perkantoran dan Operasional Perkantoran
1 pembayaran gaji dan tunjangan 14 bulan 14 bulan 100
2 pengadaan bahan makan petugas piket 2555 OH 2555 OH 100
3 pengadaan pakaian kerja/seragam 110 Ptg 110 Ptg 100
4 pemeliharaan/perawatan buku perpustakaan 12 bulan 12 bulan 100
5 pemeliharaan gedung bangunan kantor, 35.474 M2 35.474 M2 100
6 perbaikan peralatan kantor 12 bulan 12 bulan 100
7 perawatan kendaraan bermotor roda 4 9 unit 9 unit 100
8 perawatan kendaraan bermotor roda 6 3 unit 3 unit 100
9 perawatan kendaraan bermotor roda 2 9 unit 9 unit 100
10 perawatan sarana Gedung 12 bulan 12 bulan 100
11 langganan daya dan jasa 12 bulan 12 bulan 100
12 pemeliharaan instalasi daya dan jasa 12 bulan 12 bulan 100
13 penyelenggaraan keamanan dan kebersihan 12 bulan 12 bulan 100
14 pelayanan jasa pos/giro/sertifikat 12 bulan 12 bulan 100
15 operasional perkantoran dan pimpinan 12 bulan 12 bulan 100
Kendala yang dihadapi
1. Adanya kenaikan tunjangan kinerja mengakibatkan kurangnya anggaran belanja
pegawai.
2. Keterbatasan anggaran yang dimiliki menyebabkan tidak maksimalnya
pemeliharaan perkantoran.
Langkah-langkah yang ditempuh
1. Melakukan koordinasi dengan unit Eselon I untuk menambah anggaran belanja
gai pegawai.
2. Mengoptimalkan anggaran untuk operasional pemeliharaan kantor berdasarkan
skala prioritas.
BAB IV PENUTUP
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-
prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan
kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat
terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian
sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi
instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum BBRVBD telah memperlihatkan
pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak empat
sasaran, dan dua Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam RPJMN 2015 – 2019,
serta Rencana Strategis yang dimiliki oleh BBRVBD Tahun 2015 - 2019. Secara umum
realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, rata-rata tercapai sebesar
100,00% atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang
dicantumkan dalam Renstra BBRVBD tahun 2015 - 2019 khususnya untuk Tahun Anggaran
2018 dipenuhi sesuai dengan harapan.
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Kepala Balai
2. Dokumentasi Kegiatan
3. Data Penerima Manfaat
4. Data Pelayanan Vokasional
5. Data Penyaluran
TAHUN ANGGARAN 2018
website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : nvrc@bbrvbd.com,
DATA PENYALURAN PENERIMA MANFAAT BALAI BESAR REHABILITASI
VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701
DATA PENYALURAN PENERIMA MANFAAT (OUT COME)
BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)
TAHUN ANGGARAN 2018
NO. NAMA PM YANG BEKERJA PM BEKERJA SEBAGAI APA
NAMA PERUSAHAAN/LEMBAGA BERGERAK DI BIDANG APA
JUMLAH KARYAWAN
BULAN DAN
TAHUN BEKERJA
1 Diotama Dwi Darsono Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
2 Yusuf Saiful Ikbal Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
3 Istiqomah Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
4 Anggun Devita Sari Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
5 Nurma Yunita Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
6 Eka Mada Herlana Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
7 Dwinta Adelia Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
8 Raudya Tuzzaro Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
9 Intan Aprillia Astuti Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
10 Emannuel Koa Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
11 Junaidi Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
12 Hilarius Keduru Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
13 Antoni Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
14 Aswandi Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
15 Tion Triyono Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
16 Abdul Azis Tanami Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
17 Moh. Irman Fadel Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
18 Safaruddin Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018
19 Apriyandi Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
20 Sugeng Riyanto Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
21 Ilham Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
22 Setia Kesuma Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
23 Febriansyah Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
24 Sumiyem Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018
25 Wulandari Call center BCA (PT MITRACOM EKA SARANA) TANGERANG Perbankan 2.000 2018
26 Mukhayat Bengkel MM MOTOR Perbengkel 20 2018
27 Ridowi Rizal Maulana Produksi INTAN PERTIWI TANGERANG Metal work 700 2018
28 Otis Oktovianus Produksi INTAN PERTIWI TANGERANG Metal work 700 2018
29 Ernawati Produksi PT EINS TREND Garment 3.000 2018
30 Lalu Johan Wahyudi desain EDGAR PRINTING Percetakan 10 2018
31 Muhajir Suleman teknisi komputer MENKUMHAM GORONTALO Kementerian 95 2018
32 Andika H. Ishak Administrsi DINAS SOSIAL KAB.GORONTALO UTARA Pemda 45 2018
33 Muhammad Urip Widodo Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
34 Chilmy Andra Nugraha Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
35 Doddy Rachmatullah Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
36 Ibrahim Hasim Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
37 Rendi Agusta Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
38 Munadi Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
39 Irli Toharo Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
40 Siswoko Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
41 Fitrianor Rahmadani Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018
42 Iis Rinawati Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
43 Akhmad Sobirin Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
44 Moh. Dirman Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
45 Meiranti Ibtria Desti Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
46 M. Zainudin Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
47 Lena Wati Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
48 Ridwan BS Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
49 Ismet Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
50 Rafi”ie Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018
51 Azijah Administrsi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018
52 M. Suryadi Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018
53 Ujang Saputra Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018
54 Muhhamad Abdullah Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018
55 Ilham Produksi SAHABAT UNGGUL BOGOR Garment 200 2018
56 Yuni Suharti Produksi SAHABAT UNGGUL BOGOR Garment 200 2018
57 Ifran Bengkel PT KIT MEGADAYA CIKARANG bengkel 50 2018
58 I Gede Adi Mahendra Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
59 Hendra Jaya Dwi Saputra Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
60 Wahyu Alistya Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
61 Oktra Densi Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
62 Amirulah Kaharudin Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
63 Saldi Rahman Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
64 Maulana Alfarizi Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018
65 Imam A. Maulana desain EDSIGN JAKARTA Percetakan 20 2018
66 Apriadi Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018
67 Rustam Nawawi Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018
68 Suhendri Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018
69 Rachmad Hidayat Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018
70 Agus Budi Santoso Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018
Cibinong, 30 Januari 2019
KEPALA BBRVBD
A.M. ASNANDAR
top related