direktur bina perbenihan tanaman hutan - forda … kbr cimanggis.pdf · tenaga kerja &...

Post on 07-Feb-2018

240 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Oleh:

DIREKTUR BINA PERBENIHAN TANAMAN HUTAN

CIMANGGIS, 15 JUNI 2011

PEMBANGUNAN KEBUN BIBIT RAKYATTH 2011

Pengertian KBR ( P.23/Menhut-II/2011)Kebun bibit yang dikelola oleh kelompok masyarakat yang beranggotakan baik laki-laki maupun perempuan, melalui pembuatan bibit berbagai jenis tanaman hutan dan/atau tanaman serbaguna (MPTS) yang pembiayaannya dapat bersumber dari dana pemerintah atau non pemerintah

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KBR KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KBR

Tahun 2011Tahun 2011

Membiayai pembuatan10.000 unit KBR

untuk memproduksi bibitMPTS & atau kayu-kayuan

sebanyak500 juta btg

APBN

NON APBNTanaman hutan rakyat,

penghijauan lingkungan, dll

1 Desa = 1 Unit KBR

1 Unit KBR = 50.000 bibit

NILAI 1 Unit KBR

� Rayon I : Rp 50 juta

� Rayon II : Rp 54,6 juta

� Rayon III : Rp 59,3 juta

� Rayon IV : Rp 62 juta

� Rayon V : Rp 67,4 juta

Rayon

� Rayon I : Jawa, Bali

� Rayon II : Sumatera, NTB, kecuali Riau, NAD, Kepri,

Babel

� Rayon III : Sulawesi, Kalbar, Kalteng

� Rayon IV : NAD, Riau, Kepri, Babel, DKI, Kaltim,

Kalsel

� Rayon V : NTT, Papua, Papua Barat, Maluku, Malut

Kriteria Desa Sasaran KBRKriteria Desa Sasaran KBR

� Diutamakan berada dalam DAS prioritas/RTkRHL-DAS;

� Diutamakan berada di luar kawasan hutan;

� Terdapat lahan kritis, lahan kosong atau lahan tidak produktif, lahan sasaran penghijauan lingkungan.

� Mata pencaharian penduduknya bergantung pada sektor pertanian secara umum (kehutanan, perkebunan, dan pertanian); dan

� Terdapat kelompok masyarakat.

PENYELENGGARAAN

� Satker : Balai Pengelolaan DAS

� Penanggungjawab pengelolaan anggaran : PPK pada Dinas Kabupaten/Kota atau BPDAS

� Pelaksanaan : swakelola oleh kelompok masyarakat dengan mekanisme SPKS (Perpres No. 54 th 2010)

� Komponen kegiatan:

- pembuatan usulan

- verifikasi usulan

- penetapan lokasi dan kelompok masyarakat

- penyusunan RUKK

- pembuatan dan penyediaan sarana/prasarana

- penyediaan benih

- pembuatan dan pemeliharaan bibit

PENGAJUAN USULAN� Calon lokasi dan calon pengelola KBR

diusulkan oleh kelompok masyarakat diketahui Kepala Desa/Lurah setempat.

� Usulan disampaikan kepada Kepala BPDAS dengan tembusan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota.

� Usulan memuat lokasi persemaian, deskripsi wilayah, nama dan jumlah anggota kelompok masyarakat, rencana lokasi penanaman bibit.

VERIFIKASI USULAN� Usulan yang masuk dicermati kelengkapan

administratif dan kesesuaian dengan persyaratan lokasi, jika tidak lengkap/sesuai maka usulan tidak diterima.

� Verifikasi calon lokasi dan kelompok masyarakat KBR dilakukan oleh BPDAS dan dinas kehutanan kabupaten/kota.

� Hasil verifikasi digunakan sebagai dasar penetapan lokasi dan kelompok masyarakat KBR yang definitif oleh Kepala BPDAS.

� Lokasi dan kelompok masyarakat KBR ditetapkan dengan surat keputusan Kepala BPDAS dan disampaikan kepada para pihak terkait.

Penetapan KBR oleh Kepala BPDAS

- Kriteria lokasi KBR- Alokasi pembuatan KBR di Kab/Kota Th 2011Verifikasi

Bersama

Dinas Kabupaten/Kota

BPDAS

- Nama kelompok-Anggota kelompok-Deskripsi lokasi KBR-Deskripsi lokasi penanaman

Usulan Kelompok

Skema Penetapan Calon LokasiSkema Penetapan Calon LokasiSkema Penetapan Calon LokasiSkema Penetapan Calon Lokasi

KEBIJAKAN TEKNIS

LOKASI KBR

� luas lebih kurang 0,125 ha

� kondisi topografi relatif datar

� tersedia sumber air

� aksesibilitas mudah dijangkau

� bebas banjir, cukup cahaya, dan areal bebas sengketa

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)

Kelompok menyusun RUKK.

Isi RUKK:

� Latar belakang

� Maksud & tujuan

� Sasaran

� Tenaga kerja & kebutuhan bahan

� Tata waktu

� Rencana pemanfaatan

� Struktur organisasi kelompok

SARANA/PRASARANASarana dan prasarana yang dibutuhkan

� Polybag/kantong/wadah sebanyak 50.000 buah;

� Papan nama kegiatan, yang mencantumkan nama kegiatan, lokasi, luas areal, jenis bibit, tahun pembangunan;

� Bedeng/bak tabur

� Bedeng Sapih,

� Naungan

� Jalan Inspeksi

� Sarana Penyiraman

PENYEDIAAN BENIH

Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) mengkoordinasikan penyediaan benih jenis kayu-kayuan yang jelas asal-usulnya.

� Pendamping merekap kebutuhan benih dari RUKK

�Hasil rekapitulasi diserahkan kepada PPK untuk

selanjutnya disampaikan kepada Kepala BPTH

�BPTH membuat daftar ketersediaan benih yang pada

pengada/pengedar benih

�BPTH menjadi mediator antara kelompok melalui

PPK/pendamping dengan pengada/pengedar benih.

PERAN PARA PIHAK DALAM KBRPERAN PARA PIHAK DALAM KBR

• Memverifikasi lokasi dan kel KBR• Menyetujui/menolak RUKK• Menandatangani SPKS• Pengendalian & Pembinaan KBR• Membuat laporan

• Menilai dan verifikasi usulan KBR• Menetapkan kelompok KBR• Mengajukan pembayaran ke KPPN• Pengendalian & Pembinaan KBR• Membuat laporan

Mengetahui usulan KBR

Dinas

BPDAS

• Usulan KBR• Mengajukan RUKK kepada PPK• Membuat bibit• Mengajukan pembayaran• Membuat laporan

Kelompok Masyarakat

Kepala Desa

KPPN Transfer dana KBR ke rekeningkelompok

Para Pihak Peran

KELOMPOK MASYARAKAT PELAKSANA KBR

Kelompok masyarakat yang menyusun rencana, melaksanakan dan mengawasi pembangunan KBR, anggota minimal 15 orang.

Struktur organisasi :A. Tim Perencana : anggota paling sedikit

3 orang, bertugas menyusun RUKK.B. Tim Pelaksana : anggota paling sedikit 3

orang, bertugas melaksanakan pembangunan KBR sesuai RUKK.

C. Tim Pengawas : paling sedikit 3 orang, bertugas mengawasi pelaksanaan pembangunan KBR sesuai RUKK.

PENDAMPINGAN

� Pendampingan : penguatan kelembagaan kelompok

masyarakat oleh penyuluh kehutanan pada Badan

Pelaksana Penyuluhan / Dinas Kabupaten/Kota,

mantan petugas lapangan Gerhan atau tenaga lokal

yang secara teknis memenuhi kriteria yang ditetapkan

oleh Direktur Jenderal.

� Tugas pendamping melakukan bimbingan:

- penyusunan RUKK;

- informasi penyediaan benih;

- teknis pembuatan bibit;

- pembuatan laporan.

PENYALURAN DANA

� Tahap I 40 % : RUKK telah disetujui oleh PPK dan SPKS telah

ditandatangani oleh Ketua Kelompok masyarakat pelaksana KBR

dan PPK;

� Tahap II 30% : realisasi fisik minimal 30 %, (telah tersedia sarana

dan prasarana serta benih generatif telah ditabur pada bedeng

tabur atau benih vegetatif telah ditanam ke dalam media semai di

dalam polybag/kantong/wadah lainnya)

� Tahap III 30 % : realisasi fisik minimal 60 % (semua bibit, baik

generatif maupun vegetatif, sudah di dalam

polybag/kantong/wadah lainnya sebanyak minimal 50.000 batang)

Persyaratan penyaluran dana :

setelah PPK menerima laporan tertulis tentang realisasi fisik dari

Kelompok Masyarakat Pelaksana KBR.

TAHAPAN PENCAIRAN DANA KBR

Pejabat Penguji & Penerbit Surat Perintah Membayar (SPM) pada BPDAS

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)pada Dishut Kab/Kota

atau BPDAS

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)pada BPDAS

KPPN

Ketua Kelompok Masyarakat KBR

1

2

3

4

5

Penerbitan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP)PenerbitanSPM

Penerbitan SP2D dan Transfer danake rekeningkelompok

Pencairan bertahap:-Tahap I 40 %-Tahap II 30%-Tahap III 30 %

Serah Terima Bibit

• Kelompok KBR menyerahkan bibit kepada PPK, kemudian PPK menyerahkan bibitKBR kepada Kepala BPDAS/KPA dengan BA

� Kepala BPDAS menyerahkan bibit kepada Kepala Dinas Kab/Kota

� Kepala Dinas Kab/Kota menyerahkan bibit KBR kepada kelompok KBRuntuk dipelihara sampai bibit ditanam.

KRITERIA BIBIT SIAP TANAM

�Pertumbuhan normal (sehat, berbatang/berkayu).

�Media kompak

�Tinggi memadai sesuai dengan jenisnya.

PENGENDALIAN, PEMBINAAN & PELAPORAN

Pengendalian (pemantauan, evaluasi & pengawasan )

oleh Dinas Kab/Kota, dibantu BPDAS/BPTH/BPHM

Pembinaan oleh Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota dan BPDAS/BPTH/BPHM.

Pelaporan :

Kelompok Masyarakat

PPK (Dinas Kab./Kota

atau BPDAS)

KPA (BPDAS)

Dirjen BPDASPS c.q. Direktur BPTH

Contoh Bedeng Sapih dengan Atap Rumbia Contoh Bedeng Sapih

yang Telah dibuka Naungannya untuk Aklimatisasi

Contoh Jalan Inspeksi di antara bedengan

PENANAMAN BIBIT KBR

PENYELENGGARAAN PENANAMAN

� Penanggungjawab pengelola anggaran: PPK pada dinas kab/kota

� Rencana penanaman disusun oleh Kabid/kasie pada Dinas Kab/Kota,

� Penanaman secara swakelola oleh kelompok masyarakat.

� Penanaman untuk HR diberikan bantuan biaya tanam sebagai insentif,

� Penanaman di lokasi fasum/fasos (turus jalan, kakisu, RTH, perlindungan mata air) dilaksanakan dengan insentif.

SASARAN PENANAMAN

Lokasi penanaman mengacu pada RUKK:

�Hutan rakyat

�Penghijauan lingkungan pada fasilitas umum/sosial

(ruang terbuka hijau, kanan-kiri sungai, halaman sekolah/perkantoran/rumah ibadah/pasar, dll)

�Reboisasi pada areal kerja HKM/HD

Kelompok Tani Rimba Domato, Desa Moiso Kec. Jailolo Selatan Kab. Halmahera Barat Koordinat : 00 53'32,7” LU 127 30'24,9" BT

Kelompok Tani Rimba Domato, Desa Moiso Kec. Jailolo Selatan Kab. Halmahera Barat Koordinat : 00 53'32,7” LU 127 30'24,9" BT

Kelompok Tani Maimosa, Desa MKCM Kec. Tobelo Kabupaten Halmahera UtaraKoordinat : 01 44'45,3” LU 128 00'10,8" BT

Kelompok Tani Usaha Baru, Desa Samat Kec. Gane Barat Utara Kabupaten Halmahera SelatanKoordinat : 00 05'10,42” LU 127 41'51,90" BT

Kelompok Tani Sinar Fajar, Desa Balbar Kec. Oba Utara Kota Tidore KepulauanKoordinat : 00 46'53” LU 127 37'23" BT

Kelompok Tani Fomakatinyinga, Desa Bukit Durian Kec. Oba Utara Kota Tidore KepulauanKoordinat : 00 43'07” LU 127 34'44" BT

TERIMA KASIH

top related