dinamika kelompok dan pengembangan partisipasi...dan mempunyai tanggung jawab dalam pemeliharaan...

Post on 31-Mar-2021

9 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Agustina Bidarti & Yunita

Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

METODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF

TERMINOLOGI PARTISIPATIF

APA ITU PARTISIPASI?

• Partisipasi sering dikaitkan dengan

kegiatan pembangunan dalam masyarakat,

digunakan untuk memberi gambaran pada

kegiatan penyuluhan dan pembangunan

kapasitas lokal dan kemandirian

masyarakat.

DIMENSI PARTISIPASI: “APA”, “SIAPA”, DAN

“BAGAIMANA”

• Dari sisi subjek: melibatkan seluruh lapisan

masyarakat.

• Dari sisi proses:meliputi keseluruhan proses

pembangunan, sejak identifikasi masalah dan

kebutuhan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan

dalam menikmati hasil.

• Dari sumber pemicunya: didorong oleh kesadaran dan

determinasi masyarakat sendiri, bukan partisipasi yang

digerakkan ataupun dipaksa oleh pihak lain.

PARTISIPASI: FILOSOFI KONSEP DAN

IMPLEMENTASI

• Unsur utama partisipasi: perilaku yg didasari

- kesadaran

- kesukarelaan

- motivasi (terutama intrisik) yg tinggi

Baik dlm proses pengambilan keputusan,

implementasi, maupun dlm menikmati hasil

perilaku tsb

FILOSOFI PENGEMBANGAN PARTISIPASI:

• Keberpihakan pd masyarakat dlm

mewujudkan aspirasi & kreatifitas

utk memenuhi kebutuhan hidup &

mencapai kesejahteraannya

3 PRASYARAT PARTISIPASI:

• Adanya kesempatan (disadari oleh ybs)

• Adanya kemauan (sikap positif thd sasaran

partisipasi)

• Adanya kemampuan (inisiatif utk bertindak

dgn komitmen & menikmati hasilnya)

IMPLEMENTASI PARTISIPATIF DLM

PEMBANGUNAN

• Penerapan prinsip pemb yg

berpusat pd rakyat (people

centered oriented)

• Masy menjadi pelaku utama dlm

pemb

TIPOLOGI PARTISIPASI (PRETTY, 1995)

• Partisipasi pasif (passive participation), masyarakat

berpartisipasi secara ikut-ikutan, pemberitahuan sepihak dari

pengelola proyek tanpa mendengarkan tanggapan masyarakat;

• Partisipasi dalam pemberian informasi (participation in

information giving), masyarakat berpartisipasi dengan

menjawab atau memberi informasi. Masyarakat tidak

mempunyai pilihan untuk mempengaruhi cara kerja;

• Partisipasi dengan konsultasi (participation by consultation),

masyarakat berpartisipasi dengan konsultasi, sedangkan agen

luar menetapkan masalah dan jalan keluarnya serta

memodifikasinya. Pengambilan keputusan oleh professional;

TIPOLOGI PARTISIPASI (LANJUTAN)

• Partisipasi untuk memperoleh insentif material (participation for material

incentive), masyarakat berpartisipasi dengan menyediakan sumberdaya

(seperti tenaga kerja) untuk memperoleh insentif material;

• Partisipasi fungsional (functional participation), masyarakat berpartisipasi

dengan pembentukan kelompok-kelompok yang dikaitkan dengan tujuan

proyek. Masyarakat tidak dilibatkan pada tahapan awal atau perencanaan,

pengarahan dilakukan oleh pihak luar;

• Partisipasi interaktif (interactive participation), masyarakat berpartisipasi

dalam analisis bersama, membuat rencana aksi dan pembentukan lembaga

lokal baru atau penguatan yang lain. Masyarakat menentukan keputusan

dan mempunyai tanggung jawab dalam pemeliharaan struktur dan praktik.

TIPOLOGI PARTISIPASI (LANJUTAN)

• Pengembangan diri (self-mobilization),

masyarakat berpartisipasi dengan mengambil

kebebasan inisiatif dari lembaga eksternal untuk

mengubah sistem. Masyarakat membangun

hubungan dengan lembaga eksternal untuk

sumberdaya dan bantuan teknis yang

diperlukan, tetapi tetap menguasai sumberdaya

yang digunakan.

PARTISIPASI DAN PERUBAHAN BERENCANA

SEBAGAI USAHA YANG INOVATIF

• Perubahan berencana (pembangunan) dapat dilakukan menurut

dua model (Utomo,1981):

1. Model Descriptive (Seifert dan Clineball)

2. Model Analitis (Clinard).

• Tahapan model deskriptif:

(1) persiapan dan motivasi (2) diagnose masalah dan

pertimbangan alternatif lain (3) perumusan strategi dan taktik

pelaksanaan (4) melakukan rencana aksi (5) review (6) evaluasi

dan memantapkan perubahan yang akan dicapai.

TAHAPAN MODEL ANALITIS:

• (1) pengembangan program (perencanaan dan

pengambilan keputusan), (2) mencari pimpinan

lokal dan pola kepemimpinannnya, (3) stimulasi

ide swadaya yang kemudian dikembangkan

menjadi pola kepemimpinan baru, (4) legitimasi

kepemimpinan “baru” (yang sesuai dengan

kebutuhan perubahan), (5) aksi dan

reorganisasi, (6) pemantapan dengan

mengembangkan citra diri (image) baru.

PROSPEK PERENCANAAN PARTISIPATIF

• Hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. perlu dikembangkan struktur organisasi dari tingkat

grass-root sampai ke tingkat pusat, yang

memungkinkan terjadinya komunikasi dalam hal isu-

isu perencanaan

2. tingkat partisipasi lokal yang paling utama adalah

pada tingkat komunitas (tingkat partisipasi

masyarakat) yang dapat melibatkan secara langsung

sebanyak mungkin orang.

3. sangat penting melibatkan masyarakat dalam

membuat dan mengimplementasikan keputusan

mengenai hal-hal yang mereka anggap penting,

bahkan jika hal ini nampaknya dianggap kurang

penting pada pejabat di tingkat yang lebih atas.

4. pentingnya mengembangkan komunikasi yang

efektif dalam masyarakat lokal, sehingga benar-

benar dapat menangkap aspirasi masyarakat.

5. perlu disadari bahwa partisipasi mengandung

peluang terjadinya konflik kepentingan dengan

kepentingan lokal, oleh karena itu pemilihan

kepentingan-kepentingan politis perlu hati-hati.

6. perencanaan partisipasi memang memerlukan

waktu lebih lama tetapi hasilnya relatif lebih

nyata dan lebih menjamin kelestarian dalam

pembangunan.

PARTISIPASI DAN KAJIAN PUBLIK

• Dalam mengembangkan partisipasi dalam

pembangunan sebaiknya para perencana

ditingkat birokrasi dan para pengambil

keputusan publik perlu membekali diri dengan

metoda partisipatif dalam pengembangan

masyarakat. Kondisi seperti ini dapat ditempuh

melalui pendidikan formal maupunpendidikan

non formal melalui pembekalan atau pelatihan

bagi para calon perencana pembangunan.

PERENCANAAN SOSIAL PARTISIPATIF

• Pengertian:

(1) kegiatan-kegiatan persiapan untuk menciptakan

suasana yang kondusif bagi masyarakat desa

/kelurahan yang akan melaksanakan kegiatan

pembanguanan masyarakat, agar tidak ada

keengganan bagi masyarakat berperan serta dalam

kegiatan untuk masyarakat lokal.

LANJUTAN:

(2) kegiatan penyusuanan proposal dan rancangan teknik

pembangunan masyarakat, termasuk jug perbaikan

sarana dan prasarana yang berbasis pada kebutuhan

masyarakat.

• Evaluasi Partisipatif:

kegiatan untuk menilai efektifitas dan efisiensi

pembangunan masyarakat pada berbagai tingkat

administarsi dalam mecapai tujuan dan

mengembangkan dampaknya.

DASAR PERENCANAAN, MONITORING, DAN

EVALUASI PARTSIPATIF:

(1) demokrasi

(2) Keterbukaan

(3) kesukarelaan

(4) keswadayaan

(5) pemberdayaan (termasuk melibatkan orang miskin,

lapisan bawah dan perempuan yang selama inmi

sering terpinggirkan)

(6) kemandirian

(7) kebersamaan

PENTINGNYA PERENCANAAN SOSIAL

PARTISIPATIF:

(1) mengambil keputusan yang berkaitan dengan

penentuan jenis kegiatan dan pengelolaan dana

(2) (2) memperoleh keterangan-keterngan yang lengkap

dan komitmen tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan kegiatan

(3) meningkatkan kepedulian dalam pemeliharaan hasil

kegiatan

(4) menjalin saling percaya mempercayai di antara

mereka dalam melaksanakan kegiatan

BIDANG-BIDANG PERENCANAAN SOSIAL:

• Perencanaan bersama masyarakat

• Pendekatan swakelola masyarakat, kemitraan

pemerintah daerah denga pihak terkait

(Perguruan Tinggi, LSM, dan Swasta)

• Pengembangan forum pembangunan

masyarakat

• Keterpaduan pemda dan DPRD dalam

pemberdayaan masyarakat secara partisipatif.

ELEMEN STUDI UNTUK PENGEMBANGAN KOMUNITAS

• Metoda partisipatif dalam identifikasi kebutuhan melalui

pendekatan Rapid Rural Appraisal (RRA)

• Partisipatif dalam perencanaan sosial Participatory

Rural Appraisal (PRA)

• Partisipatif melalui Participatory Impact Monitoring

(PIM)

• Partisipatif melalui Focus Group Discussion (FGD)

• Partisipatif dalam pengembangan usaha produktif

masyarakat (SL,kemitraan)

top related