diferensiasi limfosit dan kaitannya dengan limfoma

Post on 01-Dec-2015

107 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Diferensiasi Limfosit dan kaitannya dengan Limfoma

Pendahuluan

• Limfoma adalah keganasan yang berasal dari jaringan limfoid, dijumpai kira-kira 3% dari seluruh kanker di dunia.

• Merupakan penyebab kelima kematian akibat kanker di Amerika Serikat dan kanker kedua paling cepat berkembang.

Pembagian jaringan limfatik

Anatomi Kelenjar Limfe

Skematik Anatomi Kelenjar Limfe

Histologi kelenjar limfe

Histologi Kelenjar Limfe

Diferensiasi Sel TAntigen-independen • Terjadi pada sumsum tulang, korteks timus. • Timus berisikan sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi sel

T atau sel natural killer (NK) tetapi tidak sel B. • Timus berperan dalam proses seleksi sel T untuk

menghasilkan sel T matur yang dapat mengenali molekul HLA sendiri sebagai tempat presentasi antigen, dan tidak bereaksi terhadap antigen tubuh sendiri.

• Bentuk morfologi sel T matur (naïve=virgin) seperti limfosit kecil.

• Sel ini meninggalkan timus dan dapat dijumpai pada medulla timus, sirkulasi perifer dan paracortex kelenjar limfe.

diferensiasi Limfosit T

• Diferensiasi limfosit

Antigen-dependent• terjadi pada daerah

paracortex kelenjar limfe dan periarteriolar lymphoid sheath limpa.

• Saat terpapar dengan antigen sel T matur berubah menjadi immunoblast, yaitu sel besar dengan nucleoli prominen, sitoplasma basofilik, yang susah dibedakan dengan immunoblast sel B.

• Sel T efektor yang berdiferensiasi penuh adalah limfosit kecil dengan bentuk morfologi sama dengan limfosit non proliferative lainnya jenis sel T atau B.

• Sel T efektor yang berdiferensiasi penuh adalah limfosit kecil dengan bentuk morfologi sama dengan limfosit non proliferative lainnya jenis sel T atau B.

• Sel T sitotoksik teraktifasi tipe CD4 maupun CD8, memiliki karakteristik intracytoplasmic azurophilic granules (limfosit besar bergranul).

Sel T dengan intracytoplasmic azurophilic granules

Diferensiasi Limfosit B

Saat terpapar antigen sel B naïve berubah menjadi sel B blast proliferatif pada T zone.

Sel B blast migrasi ke pusat membentuk germinal center dan mendorong sel naïve membentuk mantle zone.

Sel Blast berdiferensiasi menjadi centroblast (large noncleaved follicular center cells), membentuk “dark zone”.

Centroblasts : sel proliferative besar dengan inti vesikuler, satu sampai tiga nucleoli yang terletak di perifer dan sitoplasma basifilik yang sedikit. Centroblast akan matur menjadi centrocytes : sel proliferative berukuran sedang dengan inti irregular, sitoplasma sedikit (cleaved follicular center cells besar atau kecil). Kumpulan sel ini berada “light zone” yang banyak berisi FDCs. Centocytes berdiferensiasi sel B memori dan sel plasma yang menghasilkan immunoglobulin.

Antigen dependent

Diferensiasi Limfosit B

Diferensiasi Limfosit B. Antigen dependent (con’d)

Sel B memori antigen spesifik dihasilkan pada germinal center, meninggalkan folikel, dan muncul kembali pada bagian luar mantle zone membentuk “marginal zone”.

Sel B marginal zone memiliki inti yang sedikit irregular, menunjukkan gambaran centrocytes tetapi memiliki sitoplasma yang banyak dan pucat. Sel B memori juga bisa didapati pada darah perifer.

Diferensiasi Limfosit B

Diferensiasi Limfosit T (atas) dan Limfosit B (bawah)

Terdapat 3 jenis sel pada dark zone : 1.B blasts(primed B cells) adalah sel blast kecil dengan nucleoli banyak dan sitoplasma yang basofilik dan sedikit. 2. Centroblast : sel blast besar dengan kromatin vesikuler, 1-3 nucleoli di pinggir dan sitoplasma basofilik. 3. Centrocytes : sel ukuran sedang dengan kromatin tersebar, nucleoli tidak jelas dan sitoplasma sedikit, tidak basofilik.

Germinal center memiliki light zone (A) dan dark zone (B) yang dikelilingi oleh mantle zone yang berisi limfosit-limfosit kecil.

B

1

3

2

A

Light zone berisikan sebaran 1. centroblast (nucleoli dan sitoplasma merah dengan MGP=methyl green pyronin stain) dan 2. predominan centrocytes.

1

2

Neoplasma yang berkaitan dengan Diferensiasi Limfosit

• Neoplasma yang berhubungan dengan tahap proliferative dari diferensiasi antigen-dependent maupun antigen-independent biasanya agresif.

• Neoplasma yang berhubungan dengan tahap efektor matur/naïve biasanya indolent.

• Neoplasma sel-sel precursor sering terjadi pada anak-anak, sedangkan efektor antigen-dependent dan sel memori cenderung pada dewasa.

Neoplasma Sel B (con’d)

Burkitt’s lymphoma berhubungan dengan SIgM+ blast. Follicular lymphoma adalah tumor sel-sel germinal center, dimana centrocytes gagal apoptosis oleh karena chromosomal rearrangement t(14;18), yang mencegah kematian normal gen Bcl2. Kebanyakan large B-cell lymphoma berasal dari germinal center dan post-germinal center activated B cells-centroblast dan immunoblast.

Neoplasma yang berkaitan dengan diferensiasi limfosit

Neoplasma yang berkaitan dengan diferensiasi limfosi

Klasifikasi Limfoma berdasarkan WHO

B-Cell NeoplasmsI. Precursor B-cell neoplasm: a. Precursor B-lymphoblastic leukemia/lymphoma II. Mature (peripheral) B-cell neoplasms B-cell chronic lymphocytic leukemia / small lymphocytic lymphoma B-cell prolymphocytic leukemia Lymphoplasmacytic lymphoma Splenic marginal zone B-cell lymphoma (+/- villous lymphocytes) Hairy cell leuekmia Plasma cell myeloma/plasmacytoma Extranodal marginal zone B-cell lymphoma of mucosa-associated lymphoid tissue type Nodal marginal zone lymphoma (+/- monocytoid B-cells) Follicle center lymphoma, follicular,Mantle cell lymphoma Diffuse large cell B-cell lymphoma• Mediastinal large B-cell lymphoma• Primary effusion lymphoma Burkitt's lymphoma/Burkitt's cell leukemia

T-Cell and Natural Killer Cell NeoplasmsI. Precursor T cell neoplasm: a. Precursor T-lymphoblastic lymphoma/leukemia II. Mature (peripheral) T cell and NK-cell neoplasmsT cell prolymphocytic leukemia T-cell granular lymphocytic leukemia Aggressive NK-Cell leukemia Adult T cell lymphoma/leukemia (HTLV1+) Extranodal NK/T-cell lymphoma, nasal type Enteropathy-type T-cell lymphoma Hepatosplenic gamma-delta T-cell lymphoma Subcutaneous panniculitis-like T-cell lymphoma Mycosis fungoides/Sézary's syndrome Anaplastic large cell lymphoma, T/null cell, primary cutaneous type Peripheral T cell lymphoma, not otherwise characterized Angioimmunoblastic T cell lymphoma Anaplastic large cell lymphoma, T/null cell, primary systemic type

Klasifikasi Limfoma (WHO) (con’d)

Hodgkin's lymphoma (Hodgkin's Disease) Nodular lymphocyte predominance Hodgkin's lymphoma Classical Hodgkin's lymphoma•Nodular sclerosis Hodgkin's lymphoma•Lymphocyte-rich classical Hodgkin's lymphoma•Mixed cellularity Hodgkin's lymphoma•Lymphocyte depletion Hodgkin's lymphoma

Klasifikasi Limfoma (WHO) (con’d)

Immunophenotyping

• Setiap jenis sel limfoid yang berbeda mengekspresikan molekul yang berbeda pada permukaan membrane sel.

• Marker yang diberikan untuk mendeteksi antigen dengan “cluster designation” atau “CD”, dapat dilakukan dengan 3 metoda “ :– Immunohistochemistry– Immunofluorescence– flow cytometry

Ekspresi Cluster of Designation (CD) pada sel T dan sel B

Sel T• Sel T precursor mengeksresikan antigen CD13 dan CD33 yang biasanya

berhubungan dengan sel myeloid, dan tidak atau sedikit terhadap CD3, CD4 dan CD8 (triple-negative cells).

• Di dalam timus mereka secara bertahap membutuhkan CD1, CD2, Cd5 dan cytoplasmic CD3 (cyCD3), CD4 “helper” dan kemudian CD8 (suppressor) (“double-positive).

• Cortex thymocyte mengekspresikan CD45RO dan sedikit protein anti-apoptosis, bcl-2.

• Sel T mature (naïve=virgin) tidak ada TdT dan CD1 dan mengekspresikan CD4 dan CD8.

• Sel T proliferative (teraktivasi) mengekspresikan HLA-DR, CD25(il-2 reseptor), CD71 dan CD38.

• Sel T efektor tipe CD4 secara khas berperan sebagai sel helper, dan tipe CD8 sebagai sel supresor, kedua-duanya dapat sitotoksik.

• Sel CD4 bersifat sitotoksik terhadap sel-sel yang menampilkan kompleks antigen dengan MHC kelas II, sedangkan sel CD8 bersifat sitotoksik terhadap kompleks MHC kelas I.

• Sel T sitotoksik memiliki granul sitoplasmik yang berisi granzyme-B, perforin dan TIA-1, yang dapat dikenali pada slide jaringan.

Sel B• Sel B precursor sumsum tulang berisi enzim inti terminal

deoxynucleotidyl transferase (TdT) dan mengekspresikan CD34, HLA-DR (MHC kompleks kelas II), dan antigen acute lymphoblastic leukemia (CALLA, CD10).

• Antigen pan-B-cell secara berurutan diekspresikan pada sel B precursor CD19, CD79a, cytoplasmic cD22 dan CD20.

• Sel B matur (naïve) mengekspresikan IgM dan IgD tetapi tidak TdT dan CD10.

• Sel B naïve mengekspresikan pan-B-cell antigen (CD19, CD20,CD22, CD40 dan CD79a), molekul HLA kelas II, reseptor komplemen (CD21, dan CD35), CD44 dan Leu-8 (L-selectin), banyak mengekspresikan CD23 dan beberapa mengekspresikan pan-T cell antigen CD5.

• Germinal centercells melalukan down-regulation protein anti-apoptosis bcl1 dan up-regulation antigen yang merangsang apoptosis seperti CD95. Sel-sel ini juga mengekspresikan Cd23, Cd71, Cd40 dan CD86.

• Antigen yang berhubungan dengan adhesi terhadap follicular dendritic cells (FDCs) termasuk CD11a/18 dan CD29/49d.

• Hal yang penting pada perkemabangan germinal center adalah ekspresi protein bcl-6, suatu factor transkripsi nuclear zinc-finger yang diekspresikan oleh centroblast dan centrocyte.

• Sel B memori predominan IgM+IgD CD5 CD38+, bisa juga CD5 tetapi tidak CD38. Sel plasma juga mengekspresikan CD38 dan Cd138 (syndecan).

Ekspresi CD pada Diferensiasi Limfosit

Dengan CD20 menunjukkan,sel-sel yang banyak pada germinal center dan mantle zone.

CD21,menunjukkan warna dari proses FDCs, sangat prominen pada light zone, begitu juga membrane limfosit mantle zone kecil ikut terwarnai.

top related