deskripsi gulma
Post on 06-Aug-2015
1.184 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
GULMA LAHAN PERTANIAN
Disusun Oleh :
Nama : Fitra priyana
NIM : 11/14386/BP/SPKS
Jurusan : Budidaya Pertanian
Fakultas : Pertanian
Acara : I. Deskripsi Gulma
Co.ass : Endah Yuli Mulyani
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012
I. ACARA : I. Deskripsi Gulma
II. TANGGAL : 29 Oktober 2012
III. TUJUAN : Mengetahui pengelompokkan jenis-jenis gulma
berdasarkan kesamaan sifat.
IV. DASAR TEORI
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak
dikehendaki, tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung
maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya.
Untuk memudahkan dalam pengendalianya gulma dikelompokkan
diantaranya atas dasar kesamaan daur hidup, sifta morfologi, dan
habitatnya.
Pengelompokkan gulma :
1. Berdasarkan daur hidupnya, gulma dapat dikelompokan menjadi :
a. Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma
yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari
satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari
berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati).
Karena kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim,
maka gulma tersebut sering disebut sebagai gulma semusim.
contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum,
Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis
littoralis dan lain sebagainya.
b. Gulma dua tahun (biennial weeds), yaitu gulma yang
menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi
tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan
untuk pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan
pada tahun kedua berbunga, menghasilkan biji dan kemudian
mati. Pada periode roset gulma tersebut sensitif terhadap
herbisida. Yang termasuk gulma dua tahun yaitu Dipsacus
sylvestris, Echium vulgare, Circium vulgare, Circium
altissimum dan Artemisia biennis.
c. Gulma tahunan (perennial weeds), yaitu gulma yang dapat
hidup lebih dari dua tahun atau mungkin hampir tidak terbatas
(bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan biji
dan banyak diantaranya yang berkembang biak secara
vegetatif. Pada keadaan kekurangan air (di musim kemarau)
gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang berada di
atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukup
untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.
2. Berdasarkan sifat morfologi
a. Gulma rumputan
Gulma golongan rumput termasuk dalam familia
Gramineae/Poaceae. Deangan ciri, batang bulat atau agak
pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-
buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun
sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian
daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata.
Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara
pelepah daun dan helaian daun. Contohnya Imperata
cyliindrica / alang-alang, Echinochloa crusgalli, Cynodon
dactylon, Panicum repens.
b. Golongan teki (sedges)
Gulma golongan teki termasuk dalam familia
Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-
kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun
dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu
tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering
dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh
suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya
Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
c. Golongan berdaun lebar (broad leaves)
Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk
dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir
masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa
kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk dan
sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun
terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai.
Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak
di cabang. Contoh: ceplukan (Physalis angulata L.)
,wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut
(Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica).
3. Berdasarkan habitatnya
a. Gulma darat (terrestrial weeds), ialah gulma yang tidak tahan
terhadap genangan air. Contohnya: Cyperus rotundus,
Imperata cylindrica, Eupatorium odoratum.
b. Gulma air (aquatic weeds), ialah gulma yang sebagian atau
seluruh daur hidupnya berada di air. Contoh : Polygonum
barbatum, Eichhornia crassipest.
c. Aerial weeds, ialah gulma yang hidupnya menumpang pada
tanaman lain. Contoh: Loranthus sp. dan Cuscuta sp.
V. ALAT dan BAHAN
A. Alat :
1. Pensil
2. Pulpen
B. Bahan :
1. Mimosa sp.,
2. Ageratum conyzoidez,
3. Eleusin indica,
4. Imperata cylindrica,
5. Chromolaena odorata,
6. Cynodon dactylon,
7. Axonopus compressus,
8. Eichornia crassipes,
9. Paspalum conjugatum,
10. Cyperus rotundus
VI. CARA KERJA
1. Mengamati preparat beberapa jenis gulma.
2. Menggambar preparat gulma secara lengkap (akar, batang, daun,
bunga, buah).
3. Menuliskan nama spesies gulma.
4. Membuat deskripsi gulma berdasarkan:
a. Morfologi
b. Habitat
c. Daur hidup
VII. HASIL PENGAMATAN
1. Spesies : Mimosa sp.
Berdasarkan
Morfologi : Daun lebar
Daur hidup : Tahunan
Habitat : Gulma darat
2. Spesies : Ageratum conyzoides
Berdasarkan
Morfologi : Daun lebar
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma darat
3. Spesies : Eleusin indica
Berdasarkan
Morfologi : Rumputan
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma darat
4. Spesies : Imperata cylindrica
Berdasarkan
Morfologi : Rumputan
Daur hidup : Tahunan
Habitat : Gulma darat
5. Spesies : Chromolaena odorata
Berdasarkan
Morfologi : Daun lebar
Daur hidup : Tahunan
Habitat : Gulma darat
6. Spesies : Cynodon dactylon
Berdasarkan
Morfologi : Rumputan
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma darat
7. Spesies : Axonopus compressus
Berdasarkan
Morfologi : Rumputan
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma darat
8. Spesies : Eichornia crassipes
Berdasarkan
Morfologi : Daun lebar
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma air
9. Spesies : Paspalum conjugatum
Berdasarkan
Morfologi : Rumputan
Daur hidup : Semusim
Habitat : Gulma darat
10. Spesies : Cyperus roduntus
Berdasarkan
Morfologi : Tekian
Daur hidup : Tahunan
Habitat : Gulma darat
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita mengamati beberapa jenis gulma yang
sering kita jumpai di sekitar kita. Kemudian gulma-gulma yang kita amati
kita gambar dan kelompokkan berdasarkan kesamaan sifat dari gulma
tersebut. Dengan cara ini kita dapat mengetahui metode atau cara yang
akan kita gunakan untuk mengendalikan gulma yang ada. Adapun gulma
yang kita amati adalah Mimosa sp., ageratum conyzoidez, eleusin indica,
imperata cylindrica, chromolaena odorata, cynodon dactylon, axonopus
compressus, eichornia crassipes, paspalum conjugatum, cyperus rotundus.
Dari kesepuluh gulma yang ada kemudian kita kelompokan
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki oleh gulma tersebut berdasarkan
morfologi, daur hidup, habitat.
Berdasarkan morfologinya terdapat tiga jenis yaitu gulma daun lebar,
rumputan, dan tekian. Yang termasuk gulma daun lebar adalah
chromolaena odorata, ageratum conyzoidez, mimosa sp., dan eichornia
crassipes. Kemudian yang termasuk gulma rumputan adalah eleusin
indica, imperata cylindrica, paspalum conjugatum, axonopus compressus,
dan cynodon dactylon. Dan yang terakhir masuk dalam gulma tekian yaitu
cyperus rotundus.
Berdasarkan daur hidupnya gulma di kelompokkan menjadi dua
yaitu semusim dan tahunan. Yang termasuk gulma semusim adalah
ageratum conyzoidez , eleusin indica, cynodon dactylon, axonopus
compressus, eichornia crassipes, dan paspalum conjugatum. Sedangkan
mimosa sp., imperata cylindrica, cyperus rotundus, dan chromolaena
odorata merupakan gulma tahunan.
Berdasarkan tempat hidup atau habitatnya gulma dibedakan menjadi
dua yaitu gulma darat dan gulma air. Dari sekian banyak gulma yang
diamati hanya ada satu gulma air dan yang lainnya adalah gulma darat.
Gulma air tersebut adalah eichornia crassipes.
Setelah kita mengetahui morfologi dari jenis-jenis gulma yang ada
kita dapat mengendalikan gulma dengan efektif dan efisien. Sebagai
contoh untuk gulma tahunan maka kita melakukan pengendalian setiap
setahun sekali sehingga kita harus lebih fokus ke gulma musiman atau
semusim yang dapat berkembang pesat kurang dari satu musim atau satu
tahun. Contoh lainnya adalah untuk gulma yang memiliki habitat di air,
gulma yang memiliki habitat di air tidak tahan terhadap cuaca kering atau
daerah darat maka kita dapat mengeringkan untuk sementara daerah
tersebut agar gulma mati dan untuk gulma yang memiliki habitat di darat
kita dapat menggenangi gulma agar gulma menjadi busuk dan mati.
IX. KESIMPULAN
berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari sepuluh gulma yang di amati dapat dibedakan menurut
morfologi, daur hidup dan habitatnya.
2. Berdasarkan morfolginya gulma dibedakan menjadi tiga yaitu
gulma daun lebar, gulma rumputan dan gulma tekian.
3. Berdasarkan daur hidupnya gulma dibedakan menjadi dua yaitu
gulma semusim dan gulma tahunan
4. Berdasarkan habitatnya gulma dibedakan menjadi dua yaitu
gulma darat dan gulma air.
5. Gulma darat tidak tahan terhadap genangan air begitu juga
sebaliknya gulma air tidak tahan terhadap areal darat.
DAFTAR PUSTAKA
Mu’in, Abdul. 2012. Panduan Praktikum Pengelolaan Organisme Pengganggu tanaman (gulma). Fakultas Pertanian, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Soekisman T., I.H. Utomo, dan J. Wiroatmodjo. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. PT. Gramedia, Jakarta.
Mengetahui, Yogyakarta, 5 November 2012
Co. Asisten Praktikan
( Endah Yuli Mulyani ) ( Fitra Priyana )
top related