dermatomikosis superf kuliah semester viii
Post on 28-Oct-2015
88 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALIS
Oleh Dr yulia intan sari spkkREVISI OLEH dr NENDEN L.S.SpKK
BAG.ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALIS
*Te rbagi 3 kelompok :
1. Dermatofitosis
2. Non dermatofitosis
3. Kandidiasis
* EPIDEMIOLOGI :
* Kasus no 2 terbanyak setelah dermatitis
* Penyakit jamur ↑ di Indonesia : tropis
* Kasus terbanyak : dermatofitosis → T. Rubrum,
Non dermatofitosis → P.versicolor
Kandidiasis → spesies Candida
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALIS • Jamur → tidak berklorofil → saprofit atau parasit• Di alam → 200.000 spesies → patogen 100 spesies• Bersifat : oportunistik & patogen• Faktor predisposisi ada 2 :• 1. Predisposisi fisiologis• 2. Predisposisi patologis
• Predisposisi fisiologis :• Kehamilan : ↑ produksi estrogen → ph vagina ↓, > asam• Pemakaian pil kontrasepsi → sama dg kehamilan• Umur : muda (bayi baru lahir) & lanjut
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALIS
• Faktor predisposisi patologis :• 1. Keadaan umum yg jelek : a. Prematuritas
b. Gangguan gizi
c. Penyakit menahun• 2. Penyakit tertentu yg diderita : a. DM
b. Leukemia
c. Keganasan• 3. Pemakaian obat-obatan : a. Antibiotika
b. Kortikosteroid
c. Sitostastik• 4. Iritasi setempat pada tubuh : a. Kulit
b. Selaput lendir
Jamur dapat tumbuh baik pada kulit bila ada:
1. Air (kelembaban)2. O2 (oksigen) - udara cukup3. N2 (keratin dari kulit) - squama4. Garam2 anorganik5. pH yang lebih tinggi6. Suhu tubuh - suhu kamar7. Tempat agak terlindung sinar
matahari8. Pigmen
Sifat jamur yang lain : • bersifat keratinofilik :
untuk hidup membutuhkan keratin
• bersifat lipofilik:
untuk hidupnya membutuhkan lemak
* Sumber penularan jamur : 1. Berasal dari manusia (anthropophilic)
2. Berasal dari binatang (zoophilic)
3. Berasal dari tanah/sampah (geophilic)
CARA PENULARAN 1. Langsung
–kontak dengan penderita
–kontak dengan binatang yang sakit jamur
–kontak dengan tanah/sampah yang mengandung
jamur
2. Tidak langsung
Lewat alat-alat, baik alat untuk tidur, mandi, rumah
tangga dll. (skuama penderita jamur + )
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN ADANYA JAMUR
1. Dengan Lampu Wood (Wood’s Lamp)
2. Dengan mikroskopis
3. Dengan cara kultur/biakan
4. Dengan biopsi histopatologi
5. Dengan tes kulit
Lampu Wood (Wood’s Lamp)
Suatu lampu UV (3500 Ao) yang dilengkapi dengan filter
khusus terbuat dari nickel oxyde & silica, shg. sinar yang
keluar hanya mempunyai gelombang 320-400 nm
Kalau sinar tsb. mengenai kulit yang mengandung
jamur / miselium maka kulit tersebut akan timbul
fluoresensi.
Cara: kulit atau rambut yg akan diperiksa harus bersih,
pemeriksaan dilakukan di kamar gelap, lampu Wood
diletakkan dg jarak 10-15 cm dari permukaan kulit.
Cara mikroskopis Untuk melihat elemen jamur (skuama,kuku & rambut)
Menggunakan KOH 10-30 %Bahan pemeriksaan: kulit, kuku & rambut , dibersihkan
dg alkohol 70% utk mengangkat kotoran.Bahan pemeriksaan kulit: skuama diambil dari daerah
pinggir lesi yg > aktif, bukan dari tengah lesiBahan pemeriksaan kuku: diambil dari bagian kuku yg
diduga terinfeksi dg skalpel / kuret kulit, diambil fragmen kuku
Bahan pemeriksaan rambut: dipilih rambut yg tidak mengkilap atau kusam
Cara pemeriksaan mikroskopisbahan pemeriksaan skuama
Skuama :Skuama + KOH biarkan 5` - 10`
10-20%Dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran lemah &
diapragma ditutup atau dikecilkan(+) : berarti ada jamurnya. Terlihat :batang-batang seperti pita panjangberuas-ruasbercabangpada ujungnya ada buddingfluorescensi kuning kehijauantidak terikat pada batas2 sel str. corneum
Pemeriksaan KOH dari kulit
Pemeriksaan KOH dari kuku
Cara pemeriksaan mikroskopisdengan bahan pemeriksaan rambut
Rambut
Potongan rambut + KOH biarkan 10` - 15`
10-20%
sesudah 15` dilihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran lemah diapragma ditutup atau dikecilkan.
Kalau (+) akan tampak spora :
1. Endothrix spora berderet-deret diantara
cuticula dalam rambut.
2. Ectothrix spora menempel pada rambut.
ENDOTRIX T. TONSURANS
Ectothrix dari M.canis Ectothrix dari M.gypseum
Cara pemeriksaan mikroskopisdengan bahan pemeriksaan kuku
Kuku
Potongan-potongan kuku direndam dengan
KOH 30 % dalam tabung kecil, biarkan
selama 48 jam dalam suhu kamar, kuku akan
hancur jadi bubur. Dilihat dibawah mikroskop
dengan pembesaran lemah dan diapragma
ditutup / dikecilkan.
Kalau (+) : didapat spora dan atau mycelium.
Cara pembiakan (kultur)
Biakan diperlukan untuk identifikasi > akuratSkuama, kuku & rambut yang telah dipotong2
kecil, diletakkan media dengan alat (ose) kemudian tempatkan dalam ruang dengan suhu kamar (udara kamar), kalau (+) akan ada koloni dengan bentuk & warna yang berbeda tergantung dermatofitanya. Kemudian koloni diambil sedikit dilihat dengan mikroskop untuk mencari makrospora.
Spesifisitas mencapai 98%.
Kultur dari T. violaceum dan T. tonsurans
Cara biopsi
Dilakukan untuk penyakit jamur yang mengenai kulit & jaringan di bawah kulit, seperti misetoma, kromomikosis & fimomikosis subkutis
Kulit berpenyakit dibiopsi, kemudian dikirim ke PA
Dengan pulasan hematoksilin eosin dapat dilihat adanya spora atau miselium dalam stratum korneum
Cara cutaneus test/ tes kulit
Bahannya untuk test : Trichophytin disuntikkan secara intra kutanHasil : (-) berarti tidak menderita atau baru saja terkena infeksi (+) berarti menderita penyakit atau baru saja sembuhTanda (+) : ada urtika pada tempat suntikan
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALIS
DERMATOFITOSIS
DEFINISIDERMATOFITOSIS : penyakit jamur pada jaringan yang mengandung keratin seperti: kuku, rambut & stratum korneum pada epidermis, yg disebabkan oleh jamur dermatofita
SINONIMTinea, ringworm, kurap, Teigne, herpes sirsinata
ETIOLOGI
1. Genus Microsporum: M. canis menyerang kulit dan rambut
2. Genus Trichophyton : T. schoenleini, T. rubrum,
T. concentricum menyerang kulit, rambut dan kuku
3. Genus Epidermophyton : E. flocosum menyerang kulit saja
KLASIFIKASI
1. Tinea kapitis : kulit dan rambut kepala
2. Tinea barbae : dagu dan jenggot
3. Tinea kruris : genitokrural, sekitar anus,
bokong, perut bagian bawah
4. Tinea pedis et manum : kaki dan tangan
5. Tinea unguium : kuku jari tangan dan kaki
6. Tinea korporis : yang tidak termasuk di atas
Yang mempunyai arti khusus :
1. Tinea imbrikata : skuama tersusun konsentris, disebabkan T. concertricum
2. Tinea favosa atau favus : skuama berbentuk skutula dan bau tikus
(mousy odon)
3. Tinea fasialis, tinea aksilaris
4. Tinea sirsinata, arkuata
Gambaran khas pada dermatofitosis :
• Kelainan : berbatas tegas
• ada skuama &/papula (bisa juga polimorfi)
• tersusun/bentuk melingkar (circinate)
• dengan bagian tepi aktif / eritem
• di bagian tengah tampak sembuh
• terasa gatal, terutama kalau berkeringat
• Bila kelainan kulit menahun dapat hiperpigmentasi
Patogenesis
Jamur menempel pada kulit & keadaan kulit
sesuai untuk pertumbuhan jamur
• Jamur mengeluarkan suatu enzym keratolitik
yang dapat menghancurkan keratin, & hancuran
keratin tersebut merupakan makanan yang baik
untuk jamur shg. tumbuh & berkembang dengan
subur. Dengan jamur bertambah maka enzym
bertambah, akibatnya makanan jamur juga
bertambah dst. penyakit makin lebar.
Bentuk klinisDERMATOFITOSIS
Tinea KorporisNama lain : tinea sirsinata
Penyebab : Trichophyton, Microsporum &
Epidermophyton
Predileksi : pada kulit yg tidak berambut ( sering
disebut Tinea Glabrosa)
Gambaran khas :
1. Bentuk anular
- lesi tersusun melingkar
- terdiri atas papula2 dg dasar eritematus & bag
tengahnya tampak menyembuh, sedikit skuama (bag
tepi aktif & bag tengah menyembuh)
Bentuk Eczematous anular
Hampir sama dg bentuk anular, tetapi dibag tengah eritema dan
berskuama, kadang2 ada edematous dan intertriginasi
DD Pityriasis Rosea:
• bentuk lesi anular (elips)
• susunan seperti pohon cemara (punggung)
• gatal bisa hebat pada minggu ke III
• lesi pertama disebut Herald Patch timbul &
kemudian diikuti lesi2 kecil disekelilingnya.
• Secara cepat lesi2 lain timbul shg seluruh badan
• dapat sembuh spontan sesudah 8 minggu
• punya sifat hanya diderita sekali
• penyebab belum diketahui•
Bentuk eczematous anular
Tinea korporis bentuk polisiklik
3. Bentuk krusta (Crusted type)
Seperti bentuk anular seluruhnya ditutupi
krusta seperti pada kerion Celsi
4. Bentuk herpetiformis (Vesicular type)
Vesikula menggerombol dalam lesi yang
melingkar (mruntus)
5. Plaque type : seperti pada penyakit
Psoriasis
tapi skuama kecil2 & meluas dg tepi yg
tegas
6. Kerion type : seperti no. 3 Krusta > tebal
Tinea korporis
Bila kelainan menyerang kulit wajah → Tinea fasialisMorfologi kelainan kulit tidak khas → kortikosteroid →
istilah Tinea incognitoPada penyebab zoofilik → tanda inflamasi akutPada penyebab antropofilik → terdapat di daerah tertutup
atau traumaDiagnosis banding lainnya yg perlu dipikirkan: dermatitis
kontak, dermatitis numularis, dermatitis seboroik, psoriasis, eritema anulare sentrifugum
Untuk mendapatkan D/ pasti : tes laboratorium
TINEA IMBRIKATAbentuk lain dari tinea korporis
Penyebab : Trichophyton concentricum
Tanda khas : lesi berupa skuama yang
tersusun konsentris dan perlekatannya seperti
pada susunan genteng
Sifat penyakit : kronis, mudah menular (?)
Pada kasus kronis, lesi kulit dapat menyerupai
iktiosis
Diagnosis : bagi seorang ahli mudah sekali
karena bentuk lesinya yang khas, pada
pemeriksaan skuama dengan KOH miselium
TINEA KRURISNama lain : jockey itchPenyebab : biasanya Epidermophyton.Predileksi : di daerah inguinal, perineum, paha bagian atas, genital, femoro inguinal dan daerah scrotum bagian atasTanda khas :• Biasanya bilateral, lesi sebenarnya anular kadang2 tampak elips, kalau lesi terus melebar sering tampak gambaran 1/2 lingkaran• Warna lesi kemerahan sampai coklat kehitaman• Skuama kd2 tak jelas trt kalau ada intertriginasi
Faktor yang sering mempengaruhi adalah kelembaban & panas (hangat), celana yang ketat & kegemukan
Tinea kruris
Tinea pedis
Interdigitalis Moccasin foot Subakut
Predileksi Sela jari IV-V Telapak kaki sp punggung kaki
Sela jari, telapak, punggung kaki
Klinis Fisura, ditungkai skuama halus, madidans
Eritem ringan, menebal, skuama, kadang papul vesikel
Vesikel, vesikopustul, bula
Komplikasi Infeksi sekunder, selulitis, limfadenitis, erisipelas
- Selulitis erisipelas
Tinea manum• Definisi : infeksi dermatofita pada satu atau dua tangan• Etiologi : >>> gol antropofilik ( T. Rubrum, T
mentagrophytes & E. Flocosum)• : gol zoofilik (M. Canis & T. Verrucosum) • Gejala klinis : • 1. Dishidrosis / eksematoid : berupa vesikel pada sisi
tangan lateral & palmar, disertai gatal & rasa terbakar.• 2. Hiperkeratotik : kronik, tak pernah sembuh spontan.
Dapat mengenai sluruh telapak tangan & terjadi fisura. Bentuk sub akut, berupa makula eritem ditutupi skuama tebal berwarna putih
• Diagnosis banding : dishidrosis
Tinea manum
Tinea kapitis
Grey patch Kerion Black dot
Etio M. canis, M. audouini M. canis, M. gypseum, T. tonsurans, T. violaceum
T. tonsurans, T. violaceum
Klnis - papul merah sekitar rambut, melebar, bercak pucat berskuama
- rambut abu-abu, suram, mudah patah, alopesia
- radang berat seperti sarang lebah
- alopesia
- rambut patah tepat di muara folikel
- ujung rambut penuh spora hitam (black dot)
Lab. WL : hijau kekuningan, hifa panjang, spora
- -
Tinea unguim
Subungual distal Leukonikia trikofita
Subungual proksimal
Predileksi tepi distal atau distolateral kuku
lempeng kuku pangkal kuku bagian proksimal
Klinis - proses menjalar ke proksimal
- kuku rapuh menyerupai kapur
kuku keputihan dipermukaan kuku
kuku bagian distal utuh, proksimal rusak
Tinea unguium
pengobatan
I. Anti jamur
1. Topikal
Yang ideal adalah: obat aktif dg konsentrasi <,formula
beragam, ES minimal / (-), formula spesifik & ada
manfaat tambahan utk kelainan yg menyertai jamur
(antiinflamasi, keratolitik & antibakteri)
- asam salisilat 2-4%, asam benzoat 6-12%,
sulfur 4-10%, asam undesilenat 2-5%
- tolnaftat, ketokonozol, imidazol, haloprogin
pengobatan
2. Sistemik
• Griseofuvin:
- 0,5-1 gr/hari untuk dewasa
- 0,25-0,5 gr/hari untuk anak-anak
(diminum bersama makanan berlemak)
• Ketokonazol : 200 mg/hari (3-4 minggu)
II. Nonmedikamentosa
- Perbaiki higiene
- Pakaian diganti 2x/hari
DERMATOMIKOSIS SUPERFISIALISnonDERMATOFITOSIS
Pitiriasis versikolor DEFINISI Infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh ragi
lipofilik (flora normal) yg dikenal dlm genus malassezia
Sebagai spesies dsb : Malsessezia furfur Sebelumnya dsb: Pityrisporum orbiculare atau
P.ovale
SINONIM Tinea versikolor, panu, liver spots, tinea flava
GEJALA KLINIS Bercak berwarna putih, coklat, kemerahan
Batas jelas sampai difus, bersisik halus
Predileksi: badan, wajah, tungkai, lengan
Usia: semua usia, terutama remajaDIAGNOSIS Gambaran klinis Lampu Wood : fluoresensi kuning keemasan KOH 20% : hifa pendek, spora bulat
berkelompok (spagetti and meatball)
DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatitis seboroik (tingkat inflamasi > hebat)
2. Eritrasma (Lampu Wood fluoresensi: kemerahan)
3. Sifilis stadium II (tingkat inflamasi > hebat)
4. Morbus Hansen (terdapat anestesi)
5. Pitiriasis alba (skuama -, predileksi > wajah)
6. Vitiligo (skuama -, batas > tegas)
7. Hiperpigmentasi pos inflamasi (skuama - )
8. Pinta / Frambusia (tingkat inflamasi > hebat)
pengobatanI. Topikal
Diberikan untuk lesi yg minimal, biasanya 2-3 minggu. Jenis : sampo,larutan & krim
A. Bentuk sampo / larutan :1. sampo selenium sulfida 2%2. sampo ketokonazol 2 %* Cara pakai : oleskan pada kulit yg terkena, biarkan 10-15 menit, kemudian bilas. Dilakukan 2-3x/mg
B. Bentuk larutan :
- lar. tiosulfas natrikus 25%* Cara pakai : oles seluruh badan, sebelum tidur & dibilas pada pagi harinya. Dilakukan 1-2x/mg.
C. Bentuk krim :1. Derivat azol : mikonazol, klotrimazol, ketokonazol
2. salisil sulfur presipitanum 4-20%
pengobatanII. Sistemik
1. Ketokonazol 1x200 mg/hari, selama 10 hari
2. Itrakonazol 1x200 mg/hari, selama 5-7 hari
Pencegahan
Daerah endemik : ketokonazol 200mg/hr (3 hari/bln)
itrakonazol 200mg (1x/bln)
PROGNOSIS Baik
Tinea NigraPenyebab: Cladosporium Werneckii
Cladosporium Mansoni
dapat menghasilkan pigment seperti melanin
Predileksi: telapak tangan & kadang2 telapak
kaki
Klinis: bercak coklat sampai kehitaman & tak
ada skuama Piedra
Penyebab : Piedraia hortai (black)
Trichosporon beigelii
(white)
Klinis :nodul kecil2 pada batang
rambut , mudah menyebar ke rambut
lainnya & sangat mengganggu
Tinea nigra - Piedra putih - piedra hitam
Dermatomikosis superfisialis
kandidosis
DEFINISI KANDIDOSISInfeksi jamur yang disebabkan oleh Candida albicans dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, paru, dllSelain kulit, organ dalam pun dapat terkenaDapat bersifat akut, sub-akut & kronik
SINONIM
Moniliasis, dermatocandidiasis ETIOLOGI
C. albicans, C. parapsilosis, C. tropicalisPATOGENESIS
Terjadi bila ada faktor endogen dan eksogen
Jenis-jenis kandidosis
1. Kandidiasis Oral
2. Kandidiasis Vulvovaginitis
3. Candidal Intertrigo
4. Pseudo Diaper Rash
5. Perianal Kandidiasis
6. Candidal Paronychia
7. Erosio interdigitalis
Kandidosis oral kandidosis intertriginosa
Kandidosis kuku
1. Endogen- Perubahan fisiologi : kehamilan, obesitas,
debilitas, usia ( bayi dan orang tua ) - Penyakit sistemik : DM, tuberkulosis
- Gangguan imunologik :…?
2. Eksogen - iklim, panas, kelembaban- higiene- maserasi- kontak dengan penderita
GEJALA KLINIS1. Selaput lendir:
Thrush, perleche, vulvovaginitis, balanitis, kandidosis, mukokutan
2. Kandidosis kutisKandidosis intertriginosa, perianal, generalista, paronikia, onikomikosis, diaper-rash, granulomatosa
3. Sistemik Endokarditis, meningitis
4. Reaksi id
GAMBARAN KELAINAN KULITLesi kulit
Eritem, berbatas tegas, bersisik, basah (madidans)
Lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul atau
bula
Pada kuku, tampak tebal, mengeras, berlekuk, rapuh,
berkilat
-Pada daerah lipatan kulit, terutama aksila,
inframamae, umbilikus, lipat gluteal & interdigital
PENUNJANG DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan langsung kerokan kulit atau mukosa : KOH 10% atau Gram sel ragi, blastospora atau hifa semu
2. Kultur : agar dekstrosa Sabouraud dengan kloramfenikol
DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis kutis : eritrasma, dermatitis
intertriginosa, dermatofitosis
Kandidosis kuku : tinea unguium
Kandidosis vulvo vaginal : gonore, non
gonore (trikhomonas vaginalis, leukore
fisiologis)
Kandidosis oral : leukoplakia
PENGOBATAN
1. Hilangkan faktor predisposisi
2. Topikal:
- lar. gentian violet ½ - 1%, mukosa mulut
- nistatin krim, emulsi, salap
- Azol : krim mikonazol 2%; krim, bedak, klotrimazol 1%
3. Sistemik
- tablet nistatin untuk saluran cerna
- amfoterisin B intravena
- tablet ketokonazol 2x200 mg (5 hari)
- tablet itrakonazol 1x300 mg (tunggal)
pENCEGAHANPencegahan kekambuhan dengan cara :
1. Me< / mengobati faktor predisposisi
2. Pengobatan profilaksis, bagi :
Penderita HIV, bayi dengan ibu ante partum menderita kandidosis vulvovaginal
PROGNOSIS baik, bergantung faktor prdisposisi
TERIMA KASIH
Hi ..... I am coming soon ............Thank you........
top related