dermatomikosis
Post on 13-Aug-2015
155 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Dermatomikosis Dermatomikosis
Defenisi :Dermatomikosis adalah suatu penyakit jamur yang mengenai kulit
Klassifikasi :Mikosis superficialis : Dermatofitosis
Non Dermatofitosis
Mikosis profunda :Kandidiasis
Mikosis dalam (deep mikosis).
Dermatofitosis :Adalah infeksi jamur yang menyerang keratin seperti kulit (epidermis), kuku dan rambut yang disebabkan oleh jamur dermatofita.
Yang termasuk jamur dermatofita :
Microsporum sp.Trichopiton sp.Epidermapiton sp.
Berdasarkan habitatnya jamur dermatofita berasal dari zoofilik, geofilik dan antrofilik.Tabel :
Antrofilik Zoofilik Geofilik
E.floccosum M.Canis M.Gypseum
M.audouinii M.Gallinae M.Fulvum
T.Mentagrophytes var.interdigitale
M.Nanum M.Nanum
T.Rubrum T.Mentagrophytes var.mentagrophytes
T.Ajelloi
T.Schoeleinii T.Verrucosum T.Terrestre
T.tonsurans T.equineum
Beberapa faktor prediposisi infeksi jamur :
Iklim tropisKelembapan tinggiKebersihan, sosial ekonomiPakaian ketat / bahanKegemukan (obesitas)Diabetes mellitusPemakaian obat yang lama seperti antibiotika,
kortikosteroidImmunocompromised seperti :HIV, transplantasi,
kanker
Gambaran klinis Menurut lokalisasi :Tinea kapitis Tinea imbrikata
Tinea pavosa Tinea pedis Tinea fasialis Tinea manus Tinea barbae Tinea ungium Tinea korporis Tinea kruris
Diagnosis :• Anamnesis • Pemeriksaan ruam• Pemeriksaan laboratorium :
- Lampu wood (wood light)- KOH 10-30 %.- Kultur (spesies)
Pengobatan :1.Hindari faktor predisposisi2.Obat topikal atau obat oral (sistemik)
Kesembuhan :Sembuh klinis (sembuh ruam)KOH (-)Kultur (-)
Tinea inkognito Tinea inkognito Infeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatInfeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitdidiagnosa.didiagnosa.
Gambaran klinis: :
Batas tidak tegas,tampak ruam papula,Batas tidak tegas,tampak ruam papula, pustula,kadang-kadang nodul yang besarpustula,kadang-kadang nodul yang besar
Diagnosis banding1.1. Dermatitis seboroikaDermatitis seboroika2.2. KandidiasisKandidiasis3.3. FurunkulosisFurunkulosis4.4. FolikulitisFolikulitis5.5. Dermatitis kontakDermatitis kontak6.6. Psoriasis pustularPsoriasis pustular
Pengobatan::
- Steroid dihentikan- Steroid dihentikan- Diberi preparat anti jamur- Diberi preparat anti jamur
REAKSI IDREAKSI ID Reaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadapReaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadap investasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupuninvestasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupun sistemik (usus).sistemik (usus).
Gambaran KlinisManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalinfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosainfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosaataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )ataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )
Pemeriksaan Penunjang :Lesi Lesi kerokan kulit kerokan kulit jamur (-) jamur (-)Fokus mikologik dengan KOH Fokus mikologik dengan KOH sel ragi, hifa semu sel ragi, hifa semu
Diagnosis Banding :1.1. Tinea manusTinea manus2.2. Dermatitis kontakDermatitis kontak
Pengobatan :- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Topikal : Hidrokortison 2,5%- Topikal : Hidrokortison 2,5%
Non dematofitosisNon dematofitosis
Pitiriasis versikolorPiedra
Tinea nigra palmarisOtomikosis
IntermediaIntermedia
KandidiasisPenyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabka oleh spesies kandida biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit, kuku, vagina, kadang-kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.
KlasifikasiKandidiasis kutan
1.1. Intertriginosa dan perianal kandidiasis generalisataIntertriginosa dan perianal kandidiasis generalisata
2.2. Paronikia dan onikomikosisParonikia dan onikomikosis
3.3. Diaper diseases ( kandidiasis popok )Diaper diseases ( kandidiasis popok )
4.4. GranulomaGranuloma
Kandidiasis mukokutan :
1.1. Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, balinitisbalinitis
2.2. Pada bronkus dan paru-paru Pada bronkus dan paru-paru
3.3. Pada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianalPada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianal
4.4. Kandidiasis mukokutan kronikKandidiasis mukokutan kronik
Kandidiasis sistemik
Etiologi :Etiologi : Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. pseudotropicalis, C. lusitaniae.pseudotropicalis, C. lusitaniae.
PenatalaksanaanPenatalaksanaan1. Menghindari faktor predisposisi1. Menghindari faktor predisposisi
2. Topikal2. Topikal
Gentian violet 0,5- 2 %Gentian violet 0,5- 2 % NystatinNystatin Gol Azol/ non azolGol Azol/ non azol
3. Sistemik3. Sistemik NystatinNystatin Amfoterisin BAmfoterisin B KetokonazolKetokonazol FlukonazolFlukonazol ItrakonazolItrakonazol
Mikosis dalam (deep mikosis)
Defenisi :Mikosis dalam adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang mengenai epidermis kulit, sub kutis bahkan dapat mengenai tulang.
Yang termasuk pada mikosis dalam :Sporotrichosis.Aktinomikosis.Kromoblastomikosis.
Mikosis Profunda
SPOROTRIKOSISInfeksi jamur kronis disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengankarakteritik lesi berupa nodul pada kutan atau sub kutan dan pembuluhlimfe, bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi.
Etiologi : Sporothrix schenkii, dijumpai pada tanah, gigi tikus, paruh burung beo, dan tumbuh-tumbuhan busuk.
Cara penularanJamur masuk kekulit lewat luka ( trauma)
Ada 3 tipe :1. Tipe Limfokutan2. Tipe Fix kutaneus3. Tipe diseminata
Gambaran klinisTipe LimfokutanLesi dimulai dari nodul atau papel subkutan,berwarna
merahmuda, nekrosis sentral, ulkus granulomatousInfeksi meluas mengikuti aliran limfe ( asenden )Pembuluh limfe teraba keras seperti tali dan terlihat
ulkusyang granulomatous mengikuti jalannya pembuluh
limfeLokalisasi : paling sering ekstremitas bawah dan atas, unilateral
Tipe Fix kutaneusTerbatas daerah inokulasi, tidak melibatkan pemb getahbening. Krusta tebal menutupi ulkus, erosi, pioderma, papulyang infiltratif, plak sarkoid, plak verukosa, plak psoriatifPaling sering daerah muka,leher,badan (jarang)
Tipe diseminataTulang. Sendi, selaput lendir, paru-paru, SSP,Penyebaran melalui pemb darah dari satu inokulasilimfokutan atau melalui inhalasi ke organ-organ lainkemudian melalui pemb darah.
Pemeriksaan Penunjang
KOH - sel berbentuk cerutuBiakan media agar sabaroud : koloni warna putih
Diagnosis banding
1. Tuberkulosis verukosa2. S II3. Deep mycosis lainnya.
Pengobatan
1. Kalium Yodida Dewasa : 3 x 5 tetes sehari dinaikkan setiap hari 5 tetes sampai mencapai dosis sekitar 3 x 30-40 tetes, sampai
dijumpai tanda-tanda toksisitas( mual, muntah,pusing) Anak-anak : 3 x 3 tetes sehari dinaikkan setiap hari 2 tetes selama 2 minggu.
2. Golongan Azol Ketokonazol Itrakonazol 3. Amfoterisin B
MISETOMA( Madura foot, Maduromycosis)
•Etiologi : Jamur gol Eumycetes Misetoma Eumikotik Bakteri gol Actinomycetes Misetoma Aktinomikotik
Keduanya memberikan gambaran klinis yang sama
•Predileksi : kaki, tangan, bahu, bokong atau kepala yang sering karena trauma•Mengenai kulit, jaringan sub kutan, fascia dan tulang.•Lesi terdiri atas granuloma dan abses yang keluar melalui sinus-sinus, terdiri dari atas butir-butir berwarna kuning berukuran sampai 5 mm.
Cara penularan : melalui trauma (tertusuk duri atau kayu yang infeksius)
Gejala klinis : Pembengkakan (tumor /abses) Sinus-sinus/multipel fistel ( eksudat granul) Butiran pigmen (eksudat granul)
Pemeriksaan laboratorium : • Butiran granul + KOH 10-20% • Kultur • Pemeriksaan histopatologi : jaringan diambil dengan biopsi dari bagian dalam , dibawah mikroskop tampak saluran sinus-sinus yang mengandung granul. Granul dapat dibedakan antara bakteri Actinomycetes ( filamen 1-2 mikron), jamur Eumycetes ( hifa 3-5 mikron) • Pemeriksaan radiologi : Tidak spesifik, osteoporosis, dekstruksi tulang, erosi tulang dan osteomielitis
Diagnosis Banding :1. Aktinomikosis2. Skrofuloderma3. Sporotrikosis4. Blastomikosis5. Kromomikosis6. Karsinoma sel skuamous
Penatalaksanaan
• Bedah : drainase• Obat-obatan : Trimetropin + Kotrimoksazol + Streptomisin ( 9 bulan – 1 tahun ) Misetoma Aktinomikotik• Ketokonazol, Itrakonazol, Amphoterisin B Misetoma Eumikotik.
KROMOMIKOSIS( Kromoblastomikosis)
Etiologi : Jamur golongan Dematiaceae Cladosporium carionii Phialophora verucosa Saprofit ditanah dan Fonsecae pedrosoi tumbuhan Hemodendrum compactum
- Kronis, menyerang kutan dan subkutan membentuk nodul verukosa - Tropis, subtropis seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Australia, Asia, Thailand, Indonesia.- Laki-laki > wanita- Penderitanya : rural, petani, pencari kayu dihutan
Cara penularan : trauma, kadang-kadang melalui inhalasi.
Gambaran klinis :1. Kutan- subkutan - Predileksi : kaki,paha,lengan,muka, bahu, bokong - 4-15 tahun - papel kecil,gatal, membentuk plak dengan pinggir yang meninggi, irreguler, nodul dengan permukaan verukos warna coklat, merah, unggu. - Beberapa lesi bergabung bunga kol - Bila mengenai jaringan yang lebih dalam menyumbat aliran limfe elefantiasis
2. Kromomikosis alat-alat dalam ( jarang).
Pemeriksaan Pembantu :• Sediaan langsung : Pus + KOH 10% spora, hifa• Kultur : Sabaraud agar• Histopatologi
Diagnosis Banding :
1. TBC kutis verukosa2. Sifilis3. Frambusia4. Skuamous sel karsinoma 5. Infeksi jamur granulomatosa
Penatalaksanaan :- Lesi awal/kecil : elektrodesikasi dan kuretase- Obat-obatan : Itrakonazol Amfoterisin B
top related