dermatomikosis

24
Dermatomikosis Dermatomikosis Defenisi : Dermatomikosis adalah suatu penyakit jamur yang mengenai kulit Klassifikasi : Mikosis superficialis : Dermatofitosis Non Dermatofitosis Mikosis profunda :Kandidiasis Mikosis dalam (deep mikosis).

Upload: elias-boy-duha

Post on 13-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatomikosis

Dermatomikosis Dermatomikosis

Defenisi :Dermatomikosis adalah suatu penyakit jamur yang mengenai kulit

Klassifikasi :Mikosis superficialis : Dermatofitosis

Non Dermatofitosis

Mikosis profunda :Kandidiasis

Mikosis dalam (deep mikosis).

Page 2: Dermatomikosis

Dermatofitosis :Adalah infeksi jamur yang menyerang keratin seperti kulit (epidermis), kuku dan rambut yang disebabkan oleh jamur dermatofita.

Yang termasuk jamur dermatofita :

Microsporum sp.Trichopiton sp.Epidermapiton sp.

Page 3: Dermatomikosis

Berdasarkan habitatnya jamur dermatofita berasal dari zoofilik, geofilik dan antrofilik.Tabel :

Antrofilik Zoofilik Geofilik

E.floccosum M.Canis M.Gypseum

M.audouinii M.Gallinae M.Fulvum

T.Mentagrophytes var.interdigitale

M.Nanum M.Nanum

T.Rubrum T.Mentagrophytes var.mentagrophytes

T.Ajelloi

T.Schoeleinii T.Verrucosum T.Terrestre

T.tonsurans T.equineum

Page 4: Dermatomikosis

Beberapa faktor prediposisi infeksi jamur :

Iklim tropisKelembapan tinggiKebersihan, sosial ekonomiPakaian ketat / bahanKegemukan (obesitas)Diabetes mellitusPemakaian obat yang lama seperti antibiotika,

kortikosteroidImmunocompromised seperti :HIV, transplantasi,

kanker

Page 5: Dermatomikosis

Gambaran klinis Menurut lokalisasi :Tinea kapitis Tinea imbrikata

Tinea pavosa Tinea pedis Tinea fasialis Tinea manus Tinea barbae Tinea ungium Tinea korporis Tinea kruris

Page 6: Dermatomikosis

Diagnosis :• Anamnesis • Pemeriksaan ruam• Pemeriksaan laboratorium :

- Lampu wood (wood light)- KOH 10-30 %.- Kultur (spesies)

Page 7: Dermatomikosis

Pengobatan :1.Hindari faktor predisposisi2.Obat topikal atau obat oral (sistemik)

Kesembuhan :Sembuh klinis (sembuh ruam)KOH (-)Kultur (-)

Page 8: Dermatomikosis

Tinea inkognito Tinea inkognito Infeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatInfeksi jamur pada kulit yang ruamnya tidak khas akibatpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitpemberian kortikosteroid topikal maupun sistemik,sehingga sulitdidiagnosa.didiagnosa.

Gambaran klinis: :

Batas tidak tegas,tampak ruam papula,Batas tidak tegas,tampak ruam papula, pustula,kadang-kadang nodul yang besarpustula,kadang-kadang nodul yang besar

Diagnosis banding1.1. Dermatitis seboroikaDermatitis seboroika2.2. KandidiasisKandidiasis3.3. FurunkulosisFurunkulosis4.4. FolikulitisFolikulitis5.5. Dermatitis kontakDermatitis kontak6.6. Psoriasis pustularPsoriasis pustular

Pengobatan::

- Steroid dihentikan- Steroid dihentikan- Diberi preparat anti jamur- Diberi preparat anti jamur

Page 9: Dermatomikosis

REAKSI IDREAKSI ID Reaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadapReaksi alergi kulit setempat (mis. telapak tangan) terhadap investasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupuninvestasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) ataupun sistemik (usus).sistemik (usus).

Gambaran KlinisManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalManifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat asalinfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosainfeksi jamur (fokus mikologik) : eritema, vesikel,papul, papuloskuamosaataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )ataupun urtika disertai rasa gatal ( lesi-lesi timbul secara bersama-sama )

Pemeriksaan Penunjang :Lesi Lesi kerokan kulit kerokan kulit jamur (-) jamur (-)Fokus mikologik dengan KOH Fokus mikologik dengan KOH sel ragi, hifa semu sel ragi, hifa semu

Diagnosis Banding :1.1. Tinea manusTinea manus2.2. Dermatitis kontakDermatitis kontak

Pengobatan :- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Oral anti jamur ( Ketokonazol, Itrakonazol)- Topikal : Hidrokortison 2,5%- Topikal : Hidrokortison 2,5%

Page 10: Dermatomikosis

Non dematofitosisNon dematofitosis

Pitiriasis versikolorPiedra

Tinea nigra palmarisOtomikosis

Page 11: Dermatomikosis

IntermediaIntermedia

KandidiasisPenyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabka oleh spesies kandida biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit, kuku, vagina, kadang-kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Page 12: Dermatomikosis

KlasifikasiKandidiasis kutan

1.1. Intertriginosa dan perianal kandidiasis generalisataIntertriginosa dan perianal kandidiasis generalisata

2.2. Paronikia dan onikomikosisParonikia dan onikomikosis

3.3. Diaper diseases ( kandidiasis popok )Diaper diseases ( kandidiasis popok )

4.4. GranulomaGranuloma

Kandidiasis mukokutan :

1.1. Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, Pada mulut, thrush, glositis, stomatitis, cheilitis, perleche, vaginitis, balinitisbalinitis

2.2. Pada bronkus dan paru-paru Pada bronkus dan paru-paru

3.3. Pada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianalPada saluran pencernaan, esofagus, usus dan perianal

4.4. Kandidiasis mukokutan kronikKandidiasis mukokutan kronik

Kandidiasis sistemik

Page 13: Dermatomikosis

Etiologi :Etiologi : Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. Candida albicans, C. parapsilosis, C. krusei,, C. tropicalis, C. pseudotropicalis, C. lusitaniae.pseudotropicalis, C. lusitaniae.

PenatalaksanaanPenatalaksanaan1. Menghindari faktor predisposisi1. Menghindari faktor predisposisi

2. Topikal2. Topikal

Gentian violet 0,5- 2 %Gentian violet 0,5- 2 % NystatinNystatin Gol Azol/ non azolGol Azol/ non azol

3. Sistemik3. Sistemik NystatinNystatin Amfoterisin BAmfoterisin B KetokonazolKetokonazol FlukonazolFlukonazol ItrakonazolItrakonazol

Page 14: Dermatomikosis

Mikosis dalam (deep mikosis)

Defenisi :Mikosis dalam adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang mengenai epidermis kulit, sub kutis bahkan dapat mengenai tulang.

Yang termasuk pada mikosis dalam :Sporotrichosis.Aktinomikosis.Kromoblastomikosis.

Page 15: Dermatomikosis

Mikosis Profunda

SPOROTRIKOSISInfeksi jamur kronis disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengankarakteritik lesi berupa nodul pada kutan atau sub kutan dan pembuluhlimfe, bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi.

Etiologi : Sporothrix schenkii, dijumpai pada tanah, gigi tikus, paruh burung beo, dan tumbuh-tumbuhan busuk.

Cara penularanJamur masuk kekulit lewat luka ( trauma)

Ada 3 tipe :1. Tipe Limfokutan2. Tipe Fix kutaneus3. Tipe diseminata

Page 16: Dermatomikosis

Gambaran klinisTipe LimfokutanLesi dimulai dari nodul atau papel subkutan,berwarna

merahmuda, nekrosis sentral, ulkus granulomatousInfeksi meluas mengikuti aliran limfe ( asenden )Pembuluh limfe teraba keras seperti tali dan terlihat

ulkusyang granulomatous mengikuti jalannya pembuluh

limfeLokalisasi : paling sering ekstremitas bawah dan atas, unilateral

Tipe Fix kutaneusTerbatas daerah inokulasi, tidak melibatkan pemb getahbening. Krusta tebal menutupi ulkus, erosi, pioderma, papulyang infiltratif, plak sarkoid, plak verukosa, plak psoriatifPaling sering daerah muka,leher,badan (jarang)

Page 17: Dermatomikosis

Tipe diseminataTulang. Sendi, selaput lendir, paru-paru, SSP,Penyebaran melalui pemb darah dari satu inokulasilimfokutan atau melalui inhalasi ke organ-organ lainkemudian melalui pemb darah.

Pemeriksaan Penunjang

KOH - sel berbentuk cerutuBiakan media agar sabaroud : koloni warna putih

Diagnosis banding

1. Tuberkulosis verukosa2. S II3. Deep mycosis lainnya.

Page 18: Dermatomikosis

Pengobatan

1. Kalium Yodida Dewasa : 3 x 5 tetes sehari dinaikkan setiap hari 5 tetes sampai mencapai dosis sekitar 3 x 30-40 tetes, sampai

dijumpai tanda-tanda toksisitas( mual, muntah,pusing) Anak-anak : 3 x 3 tetes sehari dinaikkan setiap hari 2 tetes selama 2 minggu.

2. Golongan Azol Ketokonazol Itrakonazol 3. Amfoterisin B

Page 19: Dermatomikosis

MISETOMA( Madura foot, Maduromycosis)

•Etiologi : Jamur gol Eumycetes Misetoma Eumikotik Bakteri gol Actinomycetes Misetoma Aktinomikotik

Keduanya memberikan gambaran klinis yang sama

•Predileksi : kaki, tangan, bahu, bokong atau kepala yang sering karena trauma•Mengenai kulit, jaringan sub kutan, fascia dan tulang.•Lesi terdiri atas granuloma dan abses yang keluar melalui sinus-sinus, terdiri dari atas butir-butir berwarna kuning berukuran sampai 5 mm.

Cara penularan : melalui trauma (tertusuk duri atau kayu yang infeksius)

Gejala klinis : Pembengkakan (tumor /abses) Sinus-sinus/multipel fistel ( eksudat granul) Butiran pigmen (eksudat granul)

Page 20: Dermatomikosis

Pemeriksaan laboratorium : • Butiran granul + KOH 10-20% • Kultur • Pemeriksaan histopatologi : jaringan diambil dengan biopsi dari bagian dalam , dibawah mikroskop tampak saluran sinus-sinus yang mengandung granul. Granul dapat dibedakan antara bakteri Actinomycetes ( filamen 1-2 mikron), jamur Eumycetes ( hifa 3-5 mikron) • Pemeriksaan radiologi : Tidak spesifik, osteoporosis, dekstruksi tulang, erosi tulang dan osteomielitis

Diagnosis Banding :1. Aktinomikosis2. Skrofuloderma3. Sporotrikosis4. Blastomikosis5. Kromomikosis6. Karsinoma sel skuamous

Page 21: Dermatomikosis

Penatalaksanaan

• Bedah : drainase• Obat-obatan : Trimetropin + Kotrimoksazol + Streptomisin ( 9 bulan – 1 tahun ) Misetoma Aktinomikotik• Ketokonazol, Itrakonazol, Amphoterisin B Misetoma Eumikotik.

Page 22: Dermatomikosis

KROMOMIKOSIS( Kromoblastomikosis)

Etiologi : Jamur golongan Dematiaceae Cladosporium carionii Phialophora verucosa Saprofit ditanah dan Fonsecae pedrosoi tumbuhan Hemodendrum compactum

- Kronis, menyerang kutan dan subkutan membentuk nodul verukosa - Tropis, subtropis seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Australia, Asia, Thailand, Indonesia.- Laki-laki > wanita- Penderitanya : rural, petani, pencari kayu dihutan

Cara penularan : trauma, kadang-kadang melalui inhalasi.

Page 23: Dermatomikosis

Gambaran klinis :1. Kutan- subkutan - Predileksi : kaki,paha,lengan,muka, bahu, bokong - 4-15 tahun - papel kecil,gatal, membentuk plak dengan pinggir yang meninggi, irreguler, nodul dengan permukaan verukos warna coklat, merah, unggu. - Beberapa lesi bergabung bunga kol - Bila mengenai jaringan yang lebih dalam menyumbat aliran limfe elefantiasis

2. Kromomikosis alat-alat dalam ( jarang).

Pemeriksaan Pembantu :• Sediaan langsung : Pus + KOH 10% spora, hifa• Kultur : Sabaraud agar• Histopatologi

Page 24: Dermatomikosis

Diagnosis Banding :

1. TBC kutis verukosa2. Sifilis3. Frambusia4. Skuamous sel karsinoma 5. Infeksi jamur granulomatosa

Penatalaksanaan :- Lesi awal/kecil : elektrodesikasi dan kuretase- Obat-obatan : Itrakonazol Amfoterisin B