d” desa mancar kec.peterongan kab.jombang
Post on 15-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”I” DI
BIDAN PRAKTEK MANDIRI NY”D” DESA MANCAR
KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG
Nira Tresia Tefi1, Siti Nur Farida2, Rista Dian Anggraini3
123STIKES Huasada Jombang
Email : munnymolo@gmail.com
Kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas. maka dari itu dibutuhkan asuhan
kebidanan secara berkesinambungan (Continuity of care), yang bertujuan untuk
mengetahui tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, yang diberikan mulai dari
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta pemilihan metode
kontrasepsi keluarga berencana secara komprehensif sehingga mampu untuk
melakukan deteksi dini sehingga ibu dan bayi sehat tidak ada penyulit maupun
komplikasi dan menekan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu serta Angka
Kematian Bayi. Tujuan untuk Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of
care pada Ny. “I” dari hamil, persalinan, nifas, BBL serta pemilihan kontrasepsi
dengan menggunakan perdekatan manajemen kebidanan. Metode Laporan tugas
akhir ini menggunakan cara studi kasus (case study), lokasi pengumpulan data di
BPM “D” dengan cara Wawancara, kajian dokumentasi, observasi, studi kasus.
Subyek studi kasus: Memberikan asuhan kebidanan padaNy”I” sejak hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Hasil penelitian: Hasil studi kasus pada
Ny. “I” umur 22 tahun di Desa mancar dari masa kehamilan usia kehamilan 34
minggu sampai pemilihan kontrasepsi. Peneliti melakukan kunjangan 1 minggu
sekali dan mengikuti pasien ketika pasien melakukan pemeriksaan ke puskesmas
,BPM dan mengikuti pasien saat di rujuk ke Rumah sakit
Kata kunci: asuhan kebidanan secara berkesinambungan.
2
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
PENDAHULUAN
kehamilan dan persalinan
mempunyai resiko terjadinya
masalah yang dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas. maka dari
itu dibutuhkan asuhan kebidanan
secaraberkesinambungan(Continuity
of care), yang bertujuan untuk
mengetahui tumbuh kembang janin
dan kesehatan ibu, yang diberikan
mulai dari masa kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir,
serta pemilihan metode kontrasepsi
keluarga berencanasecara
komprehensif sehingga mampu
untuk melakukan deteksi dini
sehingga ibu dan bayi sehat tidak ada
penyulit maupun komplikasi dan
menekan Angka Kesakitan dan
Angka Kematian Ibu serta Angka
Kematian Bayi.(Kemenkes, 2015).
Continuity of care dalam bahasa
indonesia dapat diartikan sebagai
perawatan yang berkesinambungan.
Definisi perawatan bidan yang
berkesinambungan dinyatakan dalam
“bidan dikenal diseluruh dunia
sebagai orang yang selalu berada
bersama ibu dan memberi dukungan
kepada ibu melahirkan. Namun,
bidan juga memegang peranan
penting dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan ibu dan
keluarga sebelum konsepsi, saat
antenatal, pasca natal dan termasuk
keluarga berencana”. Jadi, perawatan
berkesinambungan adalah strategis
kesehatan yang efektif primer
memungkinkan perempuan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan tentang mereka dan
perawatan kesehatan mereka. Bidan
yang memenuhi syarat untuk bekerja
dimodel kesinambungan perawatan
dalam berbagai pengaturan, termasuk
rumah sakit umum dan swasta,
layanan masyarakat, pelayanan
kesehatan pedesaan dan daerah
terpencil dan praktik swasta
(Diana, 2017 : 5).
World Health Organization
(WHO) tahun 2018 melaporkan AKI
didunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika
Serikat yaitu 9.300 jiwa, Afrika
Utara 179.000 jiwa, dan Asia
Tenggara 16.000 jiwa. AKI di
negara-negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 214 per 100.000 kelahiran
hidup, Filipina 170 per 100.000
kelahiran hidup, Vietnam 160 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 44
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei
60 per 100.000 kelahiran hidup, dan
Malaysia 39 per 100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2018).
3
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Menurut BKKBN, KB aktif di
antara PUS tahun 2018 sebesar
63,27%, hampir sama dengan tahun
sebelumnya yang sebesar 63,22%.
Sementara target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMN) yang ingin dicapai
tahun 2019 sebesar 66%. Hasil SDKI
tahun 2017 juga menunjukan angka
yang sama pada KB aktif yaitu
sebesar 63,6% (Kemenkes, 2018).
Di kabupaten jombang pada
tahun 2019 terjadi penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) sebanyak
14orang per 100.000 kelahiran hidup
berbanding tahun 2018 yaitu sebesar
18 orang per 100.000. Angka
tersebut berdasarkan data jumlah
kematian maternal 14 kasus yaitu
perdarahan setelah
melahirkan,mengalami anemia dan
hipertensi dari 19.353 kelahiran
hidup. Sedangkan jumlah kematian
bayi (AKB) pada tahun 2019 tercatat
sebanyak 167 bayi per 100.000
kelahiran hidup. Kematian bayi
(AKI) disebabkan afiksia atau gagal
nafas saat lahir,berat badan bayi
lahir rendah dan beberapa faktor lain
. Hasil pencapaian program
pelayanan kesehatan ibu hamil dapat
dinilai dengan menggunakan
indikator cakupan K1 dan K4.
Cakupan pelayan K1 di Kabupaten
Jombang pada tahun 2018 adalah
97,8%, yaitu pelayanan pada 20.815
ibu hamil dari seluruh ibu hamil
yang berjumlah 21.288 orang
sedangkan cakupan K1 tahun 2017
adalah 96,15% . Cakupan K4 pada
tahun 2018 sebesar 90,96%, yaitu
pelayanan pada 19.364 ibu hamil
dari 21.288 total ibu hamil. Capaian
ini meningkat dibanding tahun 2017
sebesar 88,86%. (Profil Kesehatan
Kabupaten Jombang, 2019)
Berdasarkan data yang diperoleh
dari BPM Ny”D” bulan januari dan
februari tahun 2020 terdapat 7orang
ibu hamil dan 3 orang ibu nifas yang
berkunjung, 2 dari ibu hamil yang
mengalami pusing di awal kehamilan
sehingga sulit untuk tidur,1 orang
ibu mengalami nyeri di vagina
Berdasarkan pada permasalahan
tersebut pemerintah membentuk
program SDGs (Sustainable
Development Goals) yang
merupakan kelanjutan dari MDGs
(Millenium Development Goals)
yang berakhir pada tahun 2015.
Menurut Kemenkes RI (2015),
terdapat 17 Tujuan SDGs yang salah
satu tujuannya adalah Sistem
Kesehatan Nasional yaitu pada Goals
ke 3 menerangkan bahwa pada 2030
4
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
mengurangi angka kematian ibu
hingga di bawah 70 per 100.000
kelahiran hidup, mengakhiri
kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, mengurangi sepertiga
kematian prematur akibat penyakit
tidak menular melalui pencegahan
dan perawatan, serta mendorong
kesehatan dan kesejahteraan mental
dan menjamin akses semesta kepada
pelayanan kesehatan seksual dan
reproduksi, termasuk keluarga
berencana (KB), informasi dan
edukasi, serta integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional (Kemenkes RI,
2015). Sejumlah indikator dalam
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) juga
memerlukan revisi, seperti target
mengurangi Angka Kematian Ibu
melahirkan (AKI) hanya ditargetkan
hingga 306 per 100.000 kelahiran,
pada tahun 2019, dengan target ini
pemerintah Indonesia akan sulit
memenuhi target SDG yaitu pada
tahun 2030, mengurangi angka
kematian ibu, kurang dari 70 per
100.000 kelahiran hidup (UNICEF,
2015).
Program dinas kesehatan
kabupaten jombang dalam upaya
menurunkan AKI dan AKB adalah
melakukan sosialisasi dengan tema
orientasi upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) dalam
penurunan AKI dan AKB melalui
peran Lijo atau penjual sayur
bertujuan agar mampu memberikan
peningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan ibu hamil. Melalui peran
serta Lijo atau penjual sayur keliling
yang telah dibekali pengetahuan
dalam mendampingi ibu hamil
(Dinkes ,2020)
Program Indonesia Sehat terdapat
3 komponen yakni mewujudkan
paradigma sehat, penguatan
pelayanan kesehatan dan jaminan
kesehatan nasional. Program
Indonesia Sehat telah menunjukan
perbaikan seperti pada kesehatan ibu
dan anak , angka kematian ibu (AKI)
mengalami penurunan dari 390 per
100.000 kelahiran hidup, dan angka
kematian bayi (AKB) 24 per 1000
kelahiran hidup (Kemenkes, 2019).
Penurunan AKI dan AKB terjadi
karena beberapa faktor, yakni hampir
seluruh puskesmas yaitu 9456 telah
melaksanakan kelas ibu hamil,
96,1% ibu hamil pernah
mendapatkan pelayanan antenal
sekali selama kehamilannya, 86%
ibu hamil periksa sekali sewaktu
trimester I, dan 74,1% ibu hamil
5
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
periksa sesuai standart, serta
persalinan difasilitas pelayanan
kesehatan telah mencapai 86%
(Kemenkes, 2019).
Berdasarkan jurnal Sari,Rani
Pramita (2018) dengan judul “asuhan
komprehensif mulai dari kehamilan
persalinan bayi baru lahir neonatal
dan KB pada di PMD Dewi Sundari
Desa Mayangan kecamatan jogoroto
kabupaten jombang. Hasil asuhan
kebidanan yang telah dilakukan pada
Ny”M” masa hamil TM III adalah
normal dengan diberikan nutrisi buah
pisang sehingga kadar hemoglobin
dalam darah ibu meningkat sehingga
ibu tidak mengalami anemia .
Persalinan normal dengan asuhan
terapi Massage Effluerage untuk
memberi rasa nyaman saat ada
kontraksi dalam proses kemajuan
persalinan . Pada masa nifas dengan
diberikan asuhan terapi pijat
oksitosin untuk memperlancar
produksi ASI Ekslusif pada bayinya
dan mempercepat involusi
uterus.Dengan diberikan ASI
Ekslusif berat badan bayi menjadi
meningkat. Pada masa keluarga
berencana (KB) ibu menggunakan
KB suntik 3 bulan.
Upaya yang dilakukan pemerintah
provinsi jawa timur dalam
menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) antara lain Pemprof Jatim
yang berkerjasama dengan
Kabupaten/ Kota membentuk kader
pendamping ibu hamil risiko tinggi
sejak tahun 2013. Tugas kader
tersebut yaitu mendamping ibu hamil
risiko tinggi selama 10 bulan, mulai
dari kehamilan,sampai masa nifas.
Selain itu, ada pula kader yang di
tugaskan untuk memantau tingkat
kematian ibu hamil dan bayi yang
lahir di setiap posyandu. Selain
pembentukan kader , kader, ketua
tim penggerak PKK jatim juga
mengadakan forum penurunan
kematian (Gebrak) dan pendamping
ibu hamil risiko tinggi (Dinas
Kominfo Jatim, 2015)
Upaya untuk menurunkan AKI
dan AKB diantaranya adalah
mendorong para ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan dan nifas
pada Bidan atau petugas kesehatan
lainnya. Mendorong para ibu
melahirkan ditolong oleh petugas
kesehatan, mempersiapkan suami ibu
hamil untuk mendukung kehamilan
dan persalinan,mendorong
diadakannya tabulin (tabungan ibu
bersalin/biaya persalinan,
mempersiapkan angkutan bagi ibu
6
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
hamil atau ambulan desa,
mempersiapkan calon donor darah,
mendorong para ibu dan petugas
kesehatan menggunakan Buku KIA
sebagai sumber informasi dan alat
untuk pemeriksaan dan pencatatan
kesehatan ibu dan anak,mendorong
para ibu mengikuti Kelas Ibu Hamil
dan Kelas Ibu Balita, membantu
kesiagaan petugas kesehatan,
mendorong ibu untuk mengonsumsi
tablet Fe selama 90 tablet untuk 3
bulan atau selama masa hamil.
(Dinkes Propinsi Jawa Timur, 2018).
Berdasarkan data diatas, saya
selaku peneliti dan calon bidan
melakukan upaya dalam menurunkan
AKI dan AKB antara lain
memberikan pengetahuan pada ibu
tentang pemenuhan makanan bergizi
selama kehamilan sangat penting
untuk pencegahan kekurangan
gizi,pentingnya melakukan ANC saat
hamil dan memotivasi ibu hamil agar
rutin mengonsumsi tablet FE secara
rutin supaya mencegah terjadinya
anemia dan perdarahan saat
persalinan serta melakukan
kunjungan rumah secara COC
(Continuity Of Care) dengan
melakukan pemeriksaan ANC secara
komprehensif.
Penurunan AKI dan AKB saat ini
masih menjadi prioritas program
kesehatan di Indonesia. Karena itu
bidan harus memiliki filosofi asuhan
kebidanan yang menekankan
asuhannya terhadap perempuan
(Woman Centered Care) Salah satu
upaya untuk meningkatkan
klasifikasi bidan adalah menerapkan
modeL asuhan kebidanan yang
berkelanjutan (Continuity Of Care/
CoC) dalam pendidikan klinik
(Hanifaria, 2015).
Berdasarkan urian diatas, maka
penulis melakukan pemantauan pada
Ny “I” hamil trimester III , bersalin,
nifas, neonatus, dan keluarga
berencana di BPM Ny”D” di Desa
Mancar Kecamatan Peterongan
Kabupaten Jombang
METODE
Studi kasus ini dilakukan dengan
cara meneliti suatu permasalahan
yang terdiri dari unit tunggal. studi
kasus ini yang diteliti hanya
berbentuk unit tunggal, namun
dianalisis secara mendalam, meliputi
diberbagai aspek yang cukup luas,
serta penggunaan berbagai teknik
secara integrative.
(Notoadmodjo,soekidjo,2014). Case
study dalam penelitian ini adalah
7
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
asuhan kebidanan komprehensif pada
Ibu hamil mulai dari kehamilan
sampai dengan pemilihan alat
kontrasepsi Hasil dari pengumpulan
data akan di dokumentasikan dalam
pencatatan asuhan kebidanan
komprehensif meliputi data subjektif,
data objektif, analisa dan
penatalaksanaan (SOAP)..
Teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti dalam LTA l ini
sesuai metode yang digunakan dalam
penelitian deskriptif, yaitu untuk
mengumpulkan informasi mengenai
status gejala, penelitian secara
langsung pada objek penelitian untuk
mendapatkan data yang diperlukan
dengan mengadakan penelitian di
lapangan (field research).adapun
teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Studi kepustakaan, studi
dokumentasi, wawancara,
pemeriksaan fisik, observasi .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil studi kasus pada Ny. “I”
umur 22 tahun di Desa mancar dari
masa kehamilan usia kehamilan 34
minggu sampai pemilihan
kontrasepsi.Peneliti melakukan
kunjangan 1 minggu sekali dan
mengikuti pasien ketika pasien
melakukan pemeriksaan ke
puskesmas dan BPM. Melakukan
pemeriksaan untuk memperoleh
informasi yang lebih mendalam dari
klien dan Pemeriksaan yang di
lakukan meliputi pemeriksaan umum
maupun pemeriksaan khusus yang di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP
notes.
Berdasarkan hasil asuhan yang
dilakukan penulis kepada Ny. I sejak
Desember 2019 sampai Januari
2020 atau sejak masa kehamilan Ny.
I berusia 34 minggu (masa hamil),
bersalin sampai 20 minggu post
partum dan asuhan bayi baru lahir 0
sampai dengan 19 hari didapatkan
hasil sebagai berikut :
A. Masa kehamilan
Selama melaksanakan asuhan
antenatal, semua asuhan yang
diberikan pada Ny. I dapat
terlaksana dengan baik, keadaan
umum normal. Ny. I, suami dan
keluarga bersifat kooperatif
sehingga tidak terjadi kesulitan
dalam memberikan asuhan. Pada
pengkajian pemerikasaan fisik ada
kesenjangan antara tinjauan kasus
dan tinjauan teori saat melakukan
pemeriksaan palpasi leopold yaitu
usia kehamilan 34 -36 minggu
TFU 23-26 cm sedangkan secara
8
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
teori usia kehamilan 34-36 TFU
31-32 cm.
B. Persalinan
Pada tanggal 07 Januari 2020
pada jam 21.10 WIB, ibu
mengeluarkan lendir dari alat
kelaminnya, ibu mulai merasa
kenceng – kenceng seperti ingin
BAB, kemudian keluarga
bawanya ke Puskesmas
Peterongan pada jam 21.50 WIB,
dilakukan pemeriksaan dalam VT
pembukaan 4,ketuban belum
pecah, kemudian di lakukan
pemeriksaan tanda – tanda vital
hasil : TD : 100/80 mmHg, Nadi :
81x/menit, suhu : 36,8oC, RR : 20
x/menit, TFU: 25 cm, DJJ: (+)
147x/ menit. Ibu tidak pusing,
penglihatan tidak kabur, tidak
nyeri epigastrium, tidak alergi
obat-obatan setelah dilakukan
pemeriksaan bidan mengatakan
kalau Ny’I harus ke RSUD karena
TFU ibu kecil dan postur tubuh
ibu pendek jadi ibu tidak bisa
melahirkan dengan keadaan
normal.Sesudah tiba di RSUD
dilakukan lagi pemeriksaan dalam
VT pembukaan 6 ,ketuban belum
pecah ,pemeriksaan tanda-tanda
vital hasil :TD :100/90
mmHg,TFU :27,DJJ:(+)150. Hasil
pemeriksaan oleh bidan di ruang
UGD tidak ada komplikasi
apapun dan proses persalinan
akan di lakukan secara normal dan
dari data tersebut menunjukkan
tidak ada kesenjangan antara
tinjauan kasus dan tinjauan
pustaka.
C. Masa nifas
Dalam hal ini penulis melakukan
kunjungan nifas 4 kali dan hasil
masa nifas pada Ny. I berlangsung
secara normal tanpa ada
komplikasi seperti adanya
perdarahan, sub involusi, maupun
infeksi dan pengeluaran ASI tidak
ada masalah. Selama melakukan
asuhan penulis melakukannya
sesuai dengan tujuan pengawasan
masa nifas diantaranya menjaga
kesehatan bayinya baik fisik
maupun psikologis, melakukan
skrining yang komprehensif,
mendeteksi masalah, memberikan
pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi,
KB, menyusui, dan imunisasi
pada bayi sesuai dengan teori.
Dari hasil pemantauan tersebut
didapatkan keadaan ibu baik..
Periode nifas pada
Ny”I”berlangsung baik dan
menunjukkan tidak ada
9
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
kesenjangan antara tinjauan kasus
dan tinjauan pustaka
D. Bayi baru lahir dan kunjungan
neonatus
Bayi Ny. I lahir spontan pada
tanggal 08 January 2020 pukul
01.42 wib, menangis keras dan
warna kulit kemerahan, jenis
kelamin laki-laki, tidak ada cacat
kongenital, lingkar kepala 34 cm,
lingkar dada 33 cm,berat badan
rendah yaitu 2040 gram langsung
di bawa ke ruang neonatus untuk
tindak lanjut dan pemantauan jika
ada tanda atau gejala pada bayi
kerana berat badan rendah.
Setiap dilakukan kunjungan
rumah, bayi Ny.I tidak pernah
mendapat makanan selain ASI
dan dapat menyusui dengan baik
dikarenakan ASI diberikan secara
on demand atau sesuai kebutuhan
bayi, setiap hari dan setiap malam.
Hal ini sejalan dengan teori yang
rekomendasi kepada para ibu, bila
memungkinkan memberikan ASI
eksklusif sampai 6 bulan dengan
menerapkan pemberian ASI
secara on demand atau sesuai
kebutuhan bayi, setiap hari dan
setiap malam.Saat dilakukan
kunjungan rumah didapatkan bayi
mengalami kenaikan berat badan
2055 gram dari pada berat badan
saat lahir 2040 gram.
Berdasarkan pengkajian yang
dilakukan mendapati berat badan
bayi Ny”I” hanya 2040 gram
sedangkan normal berat badan
lahir antara 2500-4000 gram. Hal
ini menunjukan ada kesenjangan
antara tinjaun kasus dan tinjauan
teori.
E. Kunjungan KB
Pada kunjungan KB NY” I”
menentukan rencannanya untuk
menggunakan kontrasepsi alami
yaitu Metode Amenore Laktasi
dengan persetujuan dari suami.
Berdasarkan hal di atas tidak
terjadi kesenjangan antara teori
dan fakta, dimana keberhasilan
dari alat kontrasepsi ini adalah
adanya kerja sama antara suami
dan istri.
KESIMPULAN
a. Asuhan kebidanan yang diberikan
pada Ny. “I” selama kehamilan
mulai dari TM III yaitu usia
kehamilan 34 minggu dengan
dilakukan pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik. Selama
pemberian asuhan pada masa
kehamilan, semua hasil
pemeriksaan dalam batas normal
10
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
tidak dijumpai penyulit atau
komplikasi, serta keadaan ibu dan
janin baik. Asuhan komprehensif
pada saat kehamilan dilakukan
sebanyak 3 kali oleh penulis
bahwa kehamilan dalam keadaan
fisiologis
b. Ibu bersalin pada tanggal 08
Januari jam 01.45 WIB secara
normal di tolong oleh Bidan di
Ruang Poned RSUD Jombang.
c. Asuhan kebidanan pada masa
nifas dilakukan sebanyak 4 kali
dengan tujuan untuk menilai
keadaan ibu dan bayi baru lahir,
konseling kebutuhan ibu di masa
nifas, mencegah dan mendeteksi
masalah-masalah yang terjadi.
Selama memberikan asuhan
kebidanan pada masa nifas,
keadaan ibu normal tanpa ada
penyulit terutama pada daerah
genetalia, abdomen, dan mamae.
Diberikan penatalaksanaan sesuai
dengan kebutuhan ibu nifas yaitu
memberi konseling pada ibu nifas
untuk mengkonsumsi makan-
makanan beraneka ragam yang
bergizi (mengandung karbohidrat,
protein hewani, protein nabati,
sayur, dan buah-buahan); menjaga
kebersihan diri terutama pada
daerah genetalia; istirahat yang
cukup, Memberi tahu ibu tentang
tanda bahaya masa nifas,
menyusui bayinya sesering
mungkin (on demand) yaitu setiap
bayi menginginkannya atau setiap
2 jam sekali; memberikan ASI
ekslusif selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan apapun.
d. Asuhan neonatus dilakukan 3 kali
kunjungan. Bayi dalam keadaan
sehat. Asuhan diberikan di rumah
pasien dengan memberikan
asuhan bayi baru lahir yaitu
melakukan pemeriksaan TTV dan
pemeriksaan fisik. Semua hasil
yang didapat dalam batas normal
keadaan bayi baik, serta pastikan
kehangatan bayi terjaga setiap
saat.
e. Asuhan Kebidanan Keluarga
Berencana Menjelaskan kepada
ibu dan keluarga tentang
kontrasepsi Metode Amenore
Laktasi
f. Memberikan konseling pemilihan
alat kontrasepsi pada ibu dengan
menjelaskan berbagai macam alat
kontrasepsi (hormonal maupun
non hormonal), cara kerja, serta
efek sampingnya.
SARAN
a. Bagi Penulis
11
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Diharapkan mahasiswa mampu
memahami tujuan dan
menerapkan asuhan kebidanan
secara komprehensif pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas, dan pemilihan alat
kontrasepsi.
b. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menjadi
masukan untuk pengembangan
materi yang telah diberikan dalam
perkuliahan maupun praktik
lapangan agar dapat menerapkan
asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil,
bersalin, bayi baru lahir, nifas,
dan pemilihan alat kontrasepsi.
c. Bagi Klien
Diharapkan klien mendapatkan
informasi dan pelayanan asuhan
kebidanan secara komprehensif
pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir, nifas, dan pemilihan alat
kontrasepsi yang sesuai keadaan
klien secara benar dan tepat.
d. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat digunakan
sebagai tambahan informasi
tentang asuhan kebidanan
komprehensif atau masukan bagi
tenaga kesehatan lain dalam
meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir,
nifas dan pemilih an alat
kontrasepsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. ARTIKEL/PAPER
Artikel/paper dalam jurnal
Sari, Rani
Pramita (2018) “Asuhan
Kebidanan Kehamilan
Trimester Iii Sampai Dengan
Masa Nifas Dan Kb” Di Pmb
Dewi Sundari Desa
Mayangan Kecamatan
Jogoroto Kabupaten
Jombang. Diploma thesis,
Universitas Pesantran Tinggi
Darul 'Ulum.
2. BUKU
Amru,Sofian. (2012). Rustam
Mochtar Sinopsis Obstetri :
Obsteri Operatif Obstetri
Social edisi 3 jilid 1&2. EGC
: Jakarta
Manuaba, Ida Bagus (2012).
Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan
Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.
Maryanti, dkk. (2011). Buku
Ajar Neonatus Bayi dan
Balita. Jakarta : Penerbit
Trans Info Media.
12
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Saifuddin, Abdul. Bari (ed)
(2013). Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal
Varney, Helen.( 2010).Buku
Ajar Asuhan Kebidanan Edisi
4.Jakarta. EGC.
3. ENSIKLOPEDI
Ajeng, N. (2012). Perubahan
Adaptasi Fisiologis Ibu
Hamil Trimester III.
Yogyakarta: Nuha Medika
Ani, Maryunani,
(2016).Managemen
kebidanan terlengkap.Jakarta
: CV. Trans Info Media
Bimo, Walgito. (2010).
Pengantar Psikologi Umum.
Yogyakarta: C.V Andi
Diana, sulis. (2017). Model
Asuhan Kebidanan
Continuity of Care.
Surakarta: Kekata Publisher.
Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang, (2018). Profil
Kesehatan Kabupaten
Jombang. Jombang: Dinkes
Jombang.
Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang, (2019). Profil
Kesehatan Kabupaten
Jombang. Jombang: Dinkes
Jombang.
Dewi. (2012). Asuhan
Kebidanan pada Neonatus,
Jakarta : Salemba Medika.
Ekayanthi, Ni Wayan Dian.
(2018). Kebidanan Teori dan
Asuhan Volume 2. EGC :
Jakarta
Fitri, Imelda. (2018). Nifas,
Kontrasepsi Terkini, dan
Keluarga Berencana. Jakarta
: Gosyen Publishing
JNPK-KR. (2017). Asuhan
Persalinan Normal & Inisiasi
Menyusui Dini. Jakarta:
Depkes RI.
Kemenkes RI. (2007).
No.938/Menkes/SK/VIII/201
3. Standart Asuhan
Kebidanan. Jakarta:
Kepmenkes RI.
Kepmenkes RI No.
1464/MENKES/PER/X/2010
Tentang Izin
Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
Kemenkes RI (2015) Rencana
Strategis Kementrian
Kesehatan Tahun 2015-2019,
August. doi: 351.077 Ind r.
Kemenkes (2018) Profil
Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta: Kementerian
Kesehatan Indonesia.
13
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Muslihatun, WN. (2010).
Asuhan Neonatus Bayi Dan
Balita. Fitramaya,
Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2010).
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurasiah,dkk , (2012) , Asuhan
Persalinan Normal bagi
Bidan : PT Refika Aditama
Bandung.
Nisman, W. A. (2011). Panduan
Pintar Ibu Menyusui.
Yogyakarta: AND..
Pinem, Saroha(2014). Kesehatan
reproduksi dan kontrasepsi.
Jakarta: Trans Info Media
Sulistyawati, Ari (2010). Asuhan
Kebidanan Pada Ibu
Bersalin.Jakarta: Salemba
Medika
Susiloningtyas,(2016).Anemia
Pada Kehamilan .File:// /C:/
Users/ Windows% 208/
Downloads /BAB% 20II (1).
pdf (diunduh pada tanggal 27
april 2017).
Roesli U., (2012). Panduan
Inisiasi Menyusui Dini Plus
ASI Eksklusif. Jakarta:
Pustaka Bunda
Walyani ES dan Purwoastuti E.
(2015). Asuhan Kebidanan
Masa Nifas Dan Menyusui.
Yogyakarta:Pustaka Baru
Press.
Walyani dan Endang, (2016).
Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru
Lahir, Bagian Asuhan Segera
Pada Bayi Segera Setelah
Lahir, Yogyakarta, halaman
143.
Widatiningsih, Sri. (2017).
Praktek terbaik Asuhan
Kehamilan . Trans Medika :
Jakarta.
World Health Organization,
(2018). Maternal Mortality.
https://www.who.int/news
room / fac t-
sheets/detail/maternal-
mortality. Diakses pada
tanggal 13 Desember 2018
World Health Organization.
(2013). Trend in Maternal
Mortality: 1999 to 2013.
Geneva: WHO, UNICEF,
UNFPA, and The World
Bank
Yusari A dan R. Asuhan
Kebidanan Nifas Dan
Menyusui. Maftuhin A,
editor. Jakarta Timur: CV.
14
Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020
Trans Info Medika; (2016);.2- 4
top related