d” desa mancar kec.peterongan kab.jombang

14
1 Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”I” DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI NY”D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG Nira Tresia Tefi 1 , Siti Nur Farida 2 , Rista Dian Anggraini 3 123 STIKES Huasada Jombang Email : [email protected] Kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas. maka dari itu dibutuhkan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (Continuity of care), yang bertujuan untuk mengetahui tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, yang diberikan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta pemilihan metode kontrasepsi keluarga berencana secara komprehensif sehingga mampu untuk melakukan deteksi dini sehingga ibu dan bayi sehat tidak ada penyulit maupun komplikasi dan menekan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu serta Angka Kematian Bayi. Tujuan untuk Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. “I” dari hamil, persalinan, nifas, BBL serta pemilihan kontrasepsi dengan menggunakan perdekatan manajemen kebidanan. Metode Laporan tugas akhir ini menggunakan cara studi kasus (case study), lokasi pengumpulan data di BPM “D” dengan cara Wawancara, kajian dokumentasi, observasi, studi kasus. Subyek studi kasus: Memberikan asuhan kebidanan padaNy”I” sejak hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Hasil penelitian: Hasil studi kasus pada Ny. “I” umur 22 tahun di Desa mancar dari masa kehamilan usia kehamilan 34 minggu sampai pemilihan kontrasepsi. Peneliti melakukan kunjangan 1 minggu sekali dan mengikuti pasien ketika pasien melakukan pemeriksaan ke puskesmas ,BPM dan mengikuti pasien saat di rujuk ke Rumah sakit Kata kunci: asuhan kebidanan secara berkesinambungan.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

1

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY”I” DI

BIDAN PRAKTEK MANDIRI NY”D” DESA MANCAR

KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

Nira Tresia Tefi1, Siti Nur Farida2, Rista Dian Anggraini3

123STIKES Huasada Jombang

Email : [email protected]

Kehamilan dan persalinan mempunyai resiko terjadinya masalah yang dapat

menyebabkan morbiditas dan mortalitas. maka dari itu dibutuhkan asuhan

kebidanan secara berkesinambungan (Continuity of care), yang bertujuan untuk

mengetahui tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu, yang diberikan mulai dari

masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta pemilihan metode

kontrasepsi keluarga berencana secara komprehensif sehingga mampu untuk

melakukan deteksi dini sehingga ibu dan bayi sehat tidak ada penyulit maupun

komplikasi dan menekan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Ibu serta Angka

Kematian Bayi. Tujuan untuk Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of

care pada Ny. “I” dari hamil, persalinan, nifas, BBL serta pemilihan kontrasepsi

dengan menggunakan perdekatan manajemen kebidanan. Metode Laporan tugas

akhir ini menggunakan cara studi kasus (case study), lokasi pengumpulan data di

BPM “D” dengan cara Wawancara, kajian dokumentasi, observasi, studi kasus.

Subyek studi kasus: Memberikan asuhan kebidanan padaNy”I” sejak hamil,

bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB. Hasil penelitian: Hasil studi kasus pada

Ny. “I” umur 22 tahun di Desa mancar dari masa kehamilan usia kehamilan 34

minggu sampai pemilihan kontrasepsi. Peneliti melakukan kunjangan 1 minggu

sekali dan mengikuti pasien ketika pasien melakukan pemeriksaan ke puskesmas

,BPM dan mengikuti pasien saat di rujuk ke Rumah sakit

Kata kunci: asuhan kebidanan secara berkesinambungan.

Page 2: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

2

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

PENDAHULUAN

kehamilan dan persalinan

mempunyai resiko terjadinya

masalah yang dapat menyebabkan

morbiditas dan mortalitas. maka dari

itu dibutuhkan asuhan kebidanan

secaraberkesinambungan(Continuity

of care), yang bertujuan untuk

mengetahui tumbuh kembang janin

dan kesehatan ibu, yang diberikan

mulai dari masa kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir,

serta pemilihan metode kontrasepsi

keluarga berencanasecara

komprehensif sehingga mampu

untuk melakukan deteksi dini

sehingga ibu dan bayi sehat tidak ada

penyulit maupun komplikasi dan

menekan Angka Kesakitan dan

Angka Kematian Ibu serta Angka

Kematian Bayi.(Kemenkes, 2015).

Continuity of care dalam bahasa

indonesia dapat diartikan sebagai

perawatan yang berkesinambungan.

Definisi perawatan bidan yang

berkesinambungan dinyatakan dalam

“bidan dikenal diseluruh dunia

sebagai orang yang selalu berada

bersama ibu dan memberi dukungan

kepada ibu melahirkan. Namun,

bidan juga memegang peranan

penting dalam meningkatkan

kesehatan dan kesejahteraan ibu dan

keluarga sebelum konsepsi, saat

antenatal, pasca natal dan termasuk

keluarga berencana”. Jadi, perawatan

berkesinambungan adalah strategis

kesehatan yang efektif primer

memungkinkan perempuan untuk

berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan tentang mereka dan

perawatan kesehatan mereka. Bidan

yang memenuhi syarat untuk bekerja

dimodel kesinambungan perawatan

dalam berbagai pengaturan, termasuk

rumah sakit umum dan swasta,

layanan masyarakat, pelayanan

kesehatan pedesaan dan daerah

terpencil dan praktik swasta

(Diana, 2017 : 5).

World Health Organization

(WHO) tahun 2018 melaporkan AKI

didunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika

Serikat yaitu 9.300 jiwa, Afrika

Utara 179.000 jiwa, dan Asia

Tenggara 16.000 jiwa. AKI di

negara-negara Asia Tenggara yaitu

Indonesia 214 per 100.000 kelahiran

hidup, Filipina 170 per 100.000

kelahiran hidup, Vietnam 160 per

100.000 kelahiran hidup, Thailand 44

per 100.000 kelahiran hidup, Brunei

60 per 100.000 kelahiran hidup, dan

Malaysia 39 per 100.000 kelahiran

hidup (WHO, 2018).

Page 3: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

3

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Menurut BKKBN, KB aktif di

antara PUS tahun 2018 sebesar

63,27%, hampir sama dengan tahun

sebelumnya yang sebesar 63,22%.

Sementara target Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMN) yang ingin dicapai

tahun 2019 sebesar 66%. Hasil SDKI

tahun 2017 juga menunjukan angka

yang sama pada KB aktif yaitu

sebesar 63,6% (Kemenkes, 2018).

Di kabupaten jombang pada

tahun 2019 terjadi penurunan Angka

Kematian Ibu (AKI) sebanyak

14orang per 100.000 kelahiran hidup

berbanding tahun 2018 yaitu sebesar

18 orang per 100.000. Angka

tersebut berdasarkan data jumlah

kematian maternal 14 kasus yaitu

perdarahan setelah

melahirkan,mengalami anemia dan

hipertensi dari 19.353 kelahiran

hidup. Sedangkan jumlah kematian

bayi (AKB) pada tahun 2019 tercatat

sebanyak 167 bayi per 100.000

kelahiran hidup. Kematian bayi

(AKI) disebabkan afiksia atau gagal

nafas saat lahir,berat badan bayi

lahir rendah dan beberapa faktor lain

. Hasil pencapaian program

pelayanan kesehatan ibu hamil dapat

dinilai dengan menggunakan

indikator cakupan K1 dan K4.

Cakupan pelayan K1 di Kabupaten

Jombang pada tahun 2018 adalah

97,8%, yaitu pelayanan pada 20.815

ibu hamil dari seluruh ibu hamil

yang berjumlah 21.288 orang

sedangkan cakupan K1 tahun 2017

adalah 96,15% . Cakupan K4 pada

tahun 2018 sebesar 90,96%, yaitu

pelayanan pada 19.364 ibu hamil

dari 21.288 total ibu hamil. Capaian

ini meningkat dibanding tahun 2017

sebesar 88,86%. (Profil Kesehatan

Kabupaten Jombang, 2019)

Berdasarkan data yang diperoleh

dari BPM Ny”D” bulan januari dan

februari tahun 2020 terdapat 7orang

ibu hamil dan 3 orang ibu nifas yang

berkunjung, 2 dari ibu hamil yang

mengalami pusing di awal kehamilan

sehingga sulit untuk tidur,1 orang

ibu mengalami nyeri di vagina

Berdasarkan pada permasalahan

tersebut pemerintah membentuk

program SDGs (Sustainable

Development Goals) yang

merupakan kelanjutan dari MDGs

(Millenium Development Goals)

yang berakhir pada tahun 2015.

Menurut Kemenkes RI (2015),

terdapat 17 Tujuan SDGs yang salah

satu tujuannya adalah Sistem

Kesehatan Nasional yaitu pada Goals

ke 3 menerangkan bahwa pada 2030

Page 4: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

4

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

mengurangi angka kematian ibu

hingga di bawah 70 per 100.000

kelahiran hidup, mengakhiri

kematian bayi dan balita yang dapat

dicegah, mengurangi sepertiga

kematian prematur akibat penyakit

tidak menular melalui pencegahan

dan perawatan, serta mendorong

kesehatan dan kesejahteraan mental

dan menjamin akses semesta kepada

pelayanan kesehatan seksual dan

reproduksi, termasuk keluarga

berencana (KB), informasi dan

edukasi, serta integrasi kesehatan

reproduksi ke dalam strategi dan

program nasional (Kemenkes RI,

2015). Sejumlah indikator dalam

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) juga

memerlukan revisi, seperti target

mengurangi Angka Kematian Ibu

melahirkan (AKI) hanya ditargetkan

hingga 306 per 100.000 kelahiran,

pada tahun 2019, dengan target ini

pemerintah Indonesia akan sulit

memenuhi target SDG yaitu pada

tahun 2030, mengurangi angka

kematian ibu, kurang dari 70 per

100.000 kelahiran hidup (UNICEF,

2015).

Program dinas kesehatan

kabupaten jombang dalam upaya

menurunkan AKI dan AKB adalah

melakukan sosialisasi dengan tema

orientasi upaya kesehatan berbasis

masyarakat (UKBM) dalam

penurunan AKI dan AKB melalui

peran Lijo atau penjual sayur

bertujuan agar mampu memberikan

peningkatkan pengetahuan tentang

kesehatan ibu hamil. Melalui peran

serta Lijo atau penjual sayur keliling

yang telah dibekali pengetahuan

dalam mendampingi ibu hamil

(Dinkes ,2020)

Program Indonesia Sehat terdapat

3 komponen yakni mewujudkan

paradigma sehat, penguatan

pelayanan kesehatan dan jaminan

kesehatan nasional. Program

Indonesia Sehat telah menunjukan

perbaikan seperti pada kesehatan ibu

dan anak , angka kematian ibu (AKI)

mengalami penurunan dari 390 per

100.000 kelahiran hidup, dan angka

kematian bayi (AKB) 24 per 1000

kelahiran hidup (Kemenkes, 2019).

Penurunan AKI dan AKB terjadi

karena beberapa faktor, yakni hampir

seluruh puskesmas yaitu 9456 telah

melaksanakan kelas ibu hamil,

96,1% ibu hamil pernah

mendapatkan pelayanan antenal

sekali selama kehamilannya, 86%

ibu hamil periksa sekali sewaktu

trimester I, dan 74,1% ibu hamil

Page 5: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

5

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

periksa sesuai standart, serta

persalinan difasilitas pelayanan

kesehatan telah mencapai 86%

(Kemenkes, 2019).

Berdasarkan jurnal Sari,Rani

Pramita (2018) dengan judul “asuhan

komprehensif mulai dari kehamilan

persalinan bayi baru lahir neonatal

dan KB pada di PMD Dewi Sundari

Desa Mayangan kecamatan jogoroto

kabupaten jombang. Hasil asuhan

kebidanan yang telah dilakukan pada

Ny”M” masa hamil TM III adalah

normal dengan diberikan nutrisi buah

pisang sehingga kadar hemoglobin

dalam darah ibu meningkat sehingga

ibu tidak mengalami anemia .

Persalinan normal dengan asuhan

terapi Massage Effluerage untuk

memberi rasa nyaman saat ada

kontraksi dalam proses kemajuan

persalinan . Pada masa nifas dengan

diberikan asuhan terapi pijat

oksitosin untuk memperlancar

produksi ASI Ekslusif pada bayinya

dan mempercepat involusi

uterus.Dengan diberikan ASI

Ekslusif berat badan bayi menjadi

meningkat. Pada masa keluarga

berencana (KB) ibu menggunakan

KB suntik 3 bulan.

Upaya yang dilakukan pemerintah

provinsi jawa timur dalam

menurunkan Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) antara lain Pemprof Jatim

yang berkerjasama dengan

Kabupaten/ Kota membentuk kader

pendamping ibu hamil risiko tinggi

sejak tahun 2013. Tugas kader

tersebut yaitu mendamping ibu hamil

risiko tinggi selama 10 bulan, mulai

dari kehamilan,sampai masa nifas.

Selain itu, ada pula kader yang di

tugaskan untuk memantau tingkat

kematian ibu hamil dan bayi yang

lahir di setiap posyandu. Selain

pembentukan kader , kader, ketua

tim penggerak PKK jatim juga

mengadakan forum penurunan

kematian (Gebrak) dan pendamping

ibu hamil risiko tinggi (Dinas

Kominfo Jatim, 2015)

Upaya untuk menurunkan AKI

dan AKB diantaranya adalah

mendorong para ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan dan nifas

pada Bidan atau petugas kesehatan

lainnya. Mendorong para ibu

melahirkan ditolong oleh petugas

kesehatan, mempersiapkan suami ibu

hamil untuk mendukung kehamilan

dan persalinan,mendorong

diadakannya tabulin (tabungan ibu

bersalin/biaya persalinan,

mempersiapkan angkutan bagi ibu

Page 6: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

6

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

hamil atau ambulan desa,

mempersiapkan calon donor darah,

mendorong para ibu dan petugas

kesehatan menggunakan Buku KIA

sebagai sumber informasi dan alat

untuk pemeriksaan dan pencatatan

kesehatan ibu dan anak,mendorong

para ibu mengikuti Kelas Ibu Hamil

dan Kelas Ibu Balita, membantu

kesiagaan petugas kesehatan,

mendorong ibu untuk mengonsumsi

tablet Fe selama 90 tablet untuk 3

bulan atau selama masa hamil.

(Dinkes Propinsi Jawa Timur, 2018).

Berdasarkan data diatas, saya

selaku peneliti dan calon bidan

melakukan upaya dalam menurunkan

AKI dan AKB antara lain

memberikan pengetahuan pada ibu

tentang pemenuhan makanan bergizi

selama kehamilan sangat penting

untuk pencegahan kekurangan

gizi,pentingnya melakukan ANC saat

hamil dan memotivasi ibu hamil agar

rutin mengonsumsi tablet FE secara

rutin supaya mencegah terjadinya

anemia dan perdarahan saat

persalinan serta melakukan

kunjungan rumah secara COC

(Continuity Of Care) dengan

melakukan pemeriksaan ANC secara

komprehensif.

Penurunan AKI dan AKB saat ini

masih menjadi prioritas program

kesehatan di Indonesia. Karena itu

bidan harus memiliki filosofi asuhan

kebidanan yang menekankan

asuhannya terhadap perempuan

(Woman Centered Care) Salah satu

upaya untuk meningkatkan

klasifikasi bidan adalah menerapkan

modeL asuhan kebidanan yang

berkelanjutan (Continuity Of Care/

CoC) dalam pendidikan klinik

(Hanifaria, 2015).

Berdasarkan urian diatas, maka

penulis melakukan pemantauan pada

Ny “I” hamil trimester III , bersalin,

nifas, neonatus, dan keluarga

berencana di BPM Ny”D” di Desa

Mancar Kecamatan Peterongan

Kabupaten Jombang

METODE

Studi kasus ini dilakukan dengan

cara meneliti suatu permasalahan

yang terdiri dari unit tunggal. studi

kasus ini yang diteliti hanya

berbentuk unit tunggal, namun

dianalisis secara mendalam, meliputi

diberbagai aspek yang cukup luas,

serta penggunaan berbagai teknik

secara integrative.

(Notoadmodjo,soekidjo,2014). Case

study dalam penelitian ini adalah

Page 7: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

7

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

asuhan kebidanan komprehensif pada

Ibu hamil mulai dari kehamilan

sampai dengan pemilihan alat

kontrasepsi Hasil dari pengumpulan

data akan di dokumentasikan dalam

pencatatan asuhan kebidanan

komprehensif meliputi data subjektif,

data objektif, analisa dan

penatalaksanaan (SOAP)..

Teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti dalam LTA l ini

sesuai metode yang digunakan dalam

penelitian deskriptif, yaitu untuk

mengumpulkan informasi mengenai

status gejala, penelitian secara

langsung pada objek penelitian untuk

mendapatkan data yang diperlukan

dengan mengadakan penelitian di

lapangan (field research).adapun

teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Studi kepustakaan, studi

dokumentasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, observasi .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil studi kasus pada Ny. “I”

umur 22 tahun di Desa mancar dari

masa kehamilan usia kehamilan 34

minggu sampai pemilihan

kontrasepsi.Peneliti melakukan

kunjangan 1 minggu sekali dan

mengikuti pasien ketika pasien

melakukan pemeriksaan ke

puskesmas dan BPM. Melakukan

pemeriksaan untuk memperoleh

informasi yang lebih mendalam dari

klien dan Pemeriksaan yang di

lakukan meliputi pemeriksaan umum

maupun pemeriksaan khusus yang di

dokumentasikan dalam bentuk SOAP

notes.

Berdasarkan hasil asuhan yang

dilakukan penulis kepada Ny. I sejak

Desember 2019 sampai Januari

2020 atau sejak masa kehamilan Ny.

I berusia 34 minggu (masa hamil),

bersalin sampai 20 minggu post

partum dan asuhan bayi baru lahir 0

sampai dengan 19 hari didapatkan

hasil sebagai berikut :

A. Masa kehamilan

Selama melaksanakan asuhan

antenatal, semua asuhan yang

diberikan pada Ny. I dapat

terlaksana dengan baik, keadaan

umum normal. Ny. I, suami dan

keluarga bersifat kooperatif

sehingga tidak terjadi kesulitan

dalam memberikan asuhan. Pada

pengkajian pemerikasaan fisik ada

kesenjangan antara tinjauan kasus

dan tinjauan teori saat melakukan

pemeriksaan palpasi leopold yaitu

usia kehamilan 34 -36 minggu

TFU 23-26 cm sedangkan secara

Page 8: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

8

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

teori usia kehamilan 34-36 TFU

31-32 cm.

B. Persalinan

Pada tanggal 07 Januari 2020

pada jam 21.10 WIB, ibu

mengeluarkan lendir dari alat

kelaminnya, ibu mulai merasa

kenceng – kenceng seperti ingin

BAB, kemudian keluarga

bawanya ke Puskesmas

Peterongan pada jam 21.50 WIB,

dilakukan pemeriksaan dalam VT

pembukaan 4,ketuban belum

pecah, kemudian di lakukan

pemeriksaan tanda – tanda vital

hasil : TD : 100/80 mmHg, Nadi :

81x/menit, suhu : 36,8oC, RR : 20

x/menit, TFU: 25 cm, DJJ: (+)

147x/ menit. Ibu tidak pusing,

penglihatan tidak kabur, tidak

nyeri epigastrium, tidak alergi

obat-obatan setelah dilakukan

pemeriksaan bidan mengatakan

kalau Ny’I harus ke RSUD karena

TFU ibu kecil dan postur tubuh

ibu pendek jadi ibu tidak bisa

melahirkan dengan keadaan

normal.Sesudah tiba di RSUD

dilakukan lagi pemeriksaan dalam

VT pembukaan 6 ,ketuban belum

pecah ,pemeriksaan tanda-tanda

vital hasil :TD :100/90

mmHg,TFU :27,DJJ:(+)150. Hasil

pemeriksaan oleh bidan di ruang

UGD tidak ada komplikasi

apapun dan proses persalinan

akan di lakukan secara normal dan

dari data tersebut menunjukkan

tidak ada kesenjangan antara

tinjauan kasus dan tinjauan

pustaka.

C. Masa nifas

Dalam hal ini penulis melakukan

kunjungan nifas 4 kali dan hasil

masa nifas pada Ny. I berlangsung

secara normal tanpa ada

komplikasi seperti adanya

perdarahan, sub involusi, maupun

infeksi dan pengeluaran ASI tidak

ada masalah. Selama melakukan

asuhan penulis melakukannya

sesuai dengan tujuan pengawasan

masa nifas diantaranya menjaga

kesehatan bayinya baik fisik

maupun psikologis, melakukan

skrining yang komprehensif,

mendeteksi masalah, memberikan

pendidikan kesehatan tentang

perawatan kesehatan diri, nutrisi,

KB, menyusui, dan imunisasi

pada bayi sesuai dengan teori.

Dari hasil pemantauan tersebut

didapatkan keadaan ibu baik..

Periode nifas pada

Ny”I”berlangsung baik dan

menunjukkan tidak ada

Page 9: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

9

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

kesenjangan antara tinjauan kasus

dan tinjauan pustaka

D. Bayi baru lahir dan kunjungan

neonatus

Bayi Ny. I lahir spontan pada

tanggal 08 January 2020 pukul

01.42 wib, menangis keras dan

warna kulit kemerahan, jenis

kelamin laki-laki, tidak ada cacat

kongenital, lingkar kepala 34 cm,

lingkar dada 33 cm,berat badan

rendah yaitu 2040 gram langsung

di bawa ke ruang neonatus untuk

tindak lanjut dan pemantauan jika

ada tanda atau gejala pada bayi

kerana berat badan rendah.

Setiap dilakukan kunjungan

rumah, bayi Ny.I tidak pernah

mendapat makanan selain ASI

dan dapat menyusui dengan baik

dikarenakan ASI diberikan secara

on demand atau sesuai kebutuhan

bayi, setiap hari dan setiap malam.

Hal ini sejalan dengan teori yang

rekomendasi kepada para ibu, bila

memungkinkan memberikan ASI

eksklusif sampai 6 bulan dengan

menerapkan pemberian ASI

secara on demand atau sesuai

kebutuhan bayi, setiap hari dan

setiap malam.Saat dilakukan

kunjungan rumah didapatkan bayi

mengalami kenaikan berat badan

2055 gram dari pada berat badan

saat lahir 2040 gram.

Berdasarkan pengkajian yang

dilakukan mendapati berat badan

bayi Ny”I” hanya 2040 gram

sedangkan normal berat badan

lahir antara 2500-4000 gram. Hal

ini menunjukan ada kesenjangan

antara tinjaun kasus dan tinjauan

teori.

E. Kunjungan KB

Pada kunjungan KB NY” I”

menentukan rencannanya untuk

menggunakan kontrasepsi alami

yaitu Metode Amenore Laktasi

dengan persetujuan dari suami.

Berdasarkan hal di atas tidak

terjadi kesenjangan antara teori

dan fakta, dimana keberhasilan

dari alat kontrasepsi ini adalah

adanya kerja sama antara suami

dan istri.

KESIMPULAN

a. Asuhan kebidanan yang diberikan

pada Ny. “I” selama kehamilan

mulai dari TM III yaitu usia

kehamilan 34 minggu dengan

dilakukan pemeriksaan TTV dan

pemeriksaan fisik. Selama

pemberian asuhan pada masa

kehamilan, semua hasil

pemeriksaan dalam batas normal

Page 10: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

10

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

tidak dijumpai penyulit atau

komplikasi, serta keadaan ibu dan

janin baik. Asuhan komprehensif

pada saat kehamilan dilakukan

sebanyak 3 kali oleh penulis

bahwa kehamilan dalam keadaan

fisiologis

b. Ibu bersalin pada tanggal 08

Januari jam 01.45 WIB secara

normal di tolong oleh Bidan di

Ruang Poned RSUD Jombang.

c. Asuhan kebidanan pada masa

nifas dilakukan sebanyak 4 kali

dengan tujuan untuk menilai

keadaan ibu dan bayi baru lahir,

konseling kebutuhan ibu di masa

nifas, mencegah dan mendeteksi

masalah-masalah yang terjadi.

Selama memberikan asuhan

kebidanan pada masa nifas,

keadaan ibu normal tanpa ada

penyulit terutama pada daerah

genetalia, abdomen, dan mamae.

Diberikan penatalaksanaan sesuai

dengan kebutuhan ibu nifas yaitu

memberi konseling pada ibu nifas

untuk mengkonsumsi makan-

makanan beraneka ragam yang

bergizi (mengandung karbohidrat,

protein hewani, protein nabati,

sayur, dan buah-buahan); menjaga

kebersihan diri terutama pada

daerah genetalia; istirahat yang

cukup, Memberi tahu ibu tentang

tanda bahaya masa nifas,

menyusui bayinya sesering

mungkin (on demand) yaitu setiap

bayi menginginkannya atau setiap

2 jam sekali; memberikan ASI

ekslusif selama 6 bulan tanpa

makanan tambahan apapun.

d. Asuhan neonatus dilakukan 3 kali

kunjungan. Bayi dalam keadaan

sehat. Asuhan diberikan di rumah

pasien dengan memberikan

asuhan bayi baru lahir yaitu

melakukan pemeriksaan TTV dan

pemeriksaan fisik. Semua hasil

yang didapat dalam batas normal

keadaan bayi baik, serta pastikan

kehangatan bayi terjaga setiap

saat.

e. Asuhan Kebidanan Keluarga

Berencana Menjelaskan kepada

ibu dan keluarga tentang

kontrasepsi Metode Amenore

Laktasi

f. Memberikan konseling pemilihan

alat kontrasepsi pada ibu dengan

menjelaskan berbagai macam alat

kontrasepsi (hormonal maupun

non hormonal), cara kerja, serta

efek sampingnya.

SARAN

a. Bagi Penulis

Page 11: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

11

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Diharapkan mahasiswa mampu

memahami tujuan dan

menerapkan asuhan kebidanan

secara komprehensif pada ibu

hamil, bersalin, bayi baru lahir,

nifas, dan pemilihan alat

kontrasepsi.

b. Bagi Institusi

Diharapkan dapat menjadi

masukan untuk pengembangan

materi yang telah diberikan dalam

perkuliahan maupun praktik

lapangan agar dapat menerapkan

asuhan kebidanan secara

komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, bayi baru lahir, nifas,

dan pemilihan alat kontrasepsi.

c. Bagi Klien

Diharapkan klien mendapatkan

informasi dan pelayanan asuhan

kebidanan secara komprehensif

pada ibu hamil, bersalin, bayi baru

lahir, nifas, dan pemilihan alat

kontrasepsi yang sesuai keadaan

klien secara benar dan tepat.

d. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan dapat digunakan

sebagai tambahan informasi

tentang asuhan kebidanan

komprehensif atau masukan bagi

tenaga kesehatan lain dalam

meningkatkan kualitas

pelayanan kebidanan pada ibu

hamil, bersalin, bayi baru lahir,

nifas dan pemilih an alat

kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA

1. ARTIKEL/PAPER

Artikel/paper dalam jurnal

Sari, Rani

Pramita (2018) “Asuhan

Kebidanan Kehamilan

Trimester Iii Sampai Dengan

Masa Nifas Dan Kb” Di Pmb

Dewi Sundari Desa

Mayangan Kecamatan

Jogoroto Kabupaten

Jombang. Diploma thesis,

Universitas Pesantran Tinggi

Darul 'Ulum.

2. BUKU

Amru,Sofian. (2012). Rustam

Mochtar Sinopsis Obstetri :

Obsteri Operatif Obstetri

Social edisi 3 jilid 1&2. EGC

: Jakarta

Manuaba, Ida Bagus (2012).

Ilmu Kebidanan, Penyakit

Kandungan dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan

Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Maryanti, dkk. (2011). Buku

Ajar Neonatus Bayi dan

Balita. Jakarta : Penerbit

Trans Info Media.

Page 12: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

12

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Saifuddin, Abdul. Bari (ed)

(2013). Buku Panduan

Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal

Varney, Helen.( 2010).Buku

Ajar Asuhan Kebidanan Edisi

4.Jakarta. EGC.

3. ENSIKLOPEDI

Ajeng, N. (2012). Perubahan

Adaptasi Fisiologis Ibu

Hamil Trimester III.

Yogyakarta: Nuha Medika

Ani, Maryunani,

(2016).Managemen

kebidanan terlengkap.Jakarta

: CV. Trans Info Media

Bimo, Walgito. (2010).

Pengantar Psikologi Umum.

Yogyakarta: C.V Andi

Diana, sulis. (2017). Model

Asuhan Kebidanan

Continuity of Care.

Surakarta: Kekata Publisher.

Dinas Kesehatan Kabupaten

Jombang, (2018). Profil

Kesehatan Kabupaten

Jombang. Jombang: Dinkes

Jombang.

Dinas Kesehatan Kabupaten

Jombang, (2019). Profil

Kesehatan Kabupaten

Jombang. Jombang: Dinkes

Jombang.

Dewi. (2012). Asuhan

Kebidanan pada Neonatus,

Jakarta : Salemba Medika.

Ekayanthi, Ni Wayan Dian.

(2018). Kebidanan Teori dan

Asuhan Volume 2. EGC :

Jakarta

Fitri, Imelda. (2018). Nifas,

Kontrasepsi Terkini, dan

Keluarga Berencana. Jakarta

: Gosyen Publishing

JNPK-KR. (2017). Asuhan

Persalinan Normal & Inisiasi

Menyusui Dini. Jakarta:

Depkes RI.

Kemenkes RI. (2007).

No.938/Menkes/SK/VIII/201

3. Standart Asuhan

Kebidanan. Jakarta:

Kepmenkes RI.

Kepmenkes RI No.

1464/MENKES/PER/X/2010

Tentang Izin

Penyelenggaraan Praktik

Bidan.

Kemenkes RI (2015) Rencana

Strategis Kementrian

Kesehatan Tahun 2015-2019,

August. doi: 351.077 Ind r.

Kemenkes (2018) Profil

Kesehatan Indonesia 2017.

Jakarta: Kementerian

Kesehatan Indonesia.

Page 13: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

13

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Muslihatun, WN. (2010).

Asuhan Neonatus Bayi Dan

Balita. Fitramaya,

Yogyakarta.

Notoatmodjo, S. (2010).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurasiah,dkk , (2012) , Asuhan

Persalinan Normal bagi

Bidan : PT Refika Aditama

Bandung.

Nisman, W. A. (2011). Panduan

Pintar Ibu Menyusui.

Yogyakarta: AND..

Pinem, Saroha(2014). Kesehatan

reproduksi dan kontrasepsi.

Jakarta: Trans Info Media

Sulistyawati, Ari (2010). Asuhan

Kebidanan Pada Ibu

Bersalin.Jakarta: Salemba

Medika

Susiloningtyas,(2016).Anemia

Pada Kehamilan .File:// /C:/

Users/ Windows% 208/

Downloads /BAB% 20II (1).

pdf (diunduh pada tanggal 27

april 2017).

Roesli U., (2012). Panduan

Inisiasi Menyusui Dini Plus

ASI Eksklusif. Jakarta:

Pustaka Bunda

Walyani ES dan Purwoastuti E.

(2015). Asuhan Kebidanan

Masa Nifas Dan Menyusui.

Yogyakarta:Pustaka Baru

Press.

Walyani dan Endang, (2016).

Asuhan Kebidanan

Persalinan dan Bayi Baru

Lahir, Bagian Asuhan Segera

Pada Bayi Segera Setelah

Lahir, Yogyakarta, halaman

143.

Widatiningsih, Sri. (2017).

Praktek terbaik Asuhan

Kehamilan . Trans Medika :

Jakarta.

World Health Organization,

(2018). Maternal Mortality.

https://www.who.int/news

room / fac t-

sheets/detail/maternal-

mortality. Diakses pada

tanggal 13 Desember 2018

World Health Organization.

(2013). Trend in Maternal

Mortality: 1999 to 2013.

Geneva: WHO, UNICEF,

UNFPA, and The World

Bank

Yusari A dan R. Asuhan

Kebidanan Nifas Dan

Menyusui. Maftuhin A,

editor. Jakarta Timur: CV.

Page 14: D” DESA MANCAR KEC.PETERONGAN KAB.JOMBANG

14

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Trans Info Medika; (2016);.2- 4