chapter i...pdf

Post on 24-Sep-2015

216 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masalah persediaan merupakan salah satu masalah penting yang harus diselesaikan oleh

    perusahaan. Salah satu upaya dalam mengantisipasi masalah persediaan ini adalah dengan

    mengadakan suatu sistem pengendalian pada persediaan. Kebutuhan akan sistem pengendalian

    persediaan muncul karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan

    seperti kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika perusahaan mengalami kelebihan

    persediaan maka banyak resiko yang harus diatasi perusahaan seperti kerusakan barang, biaya

    perawatan barang, serta tertanamnya modal. Sebaliknya apabila perusahaan kekurangan

    persediaan maka akan menimbulkan kekecewaan bagi para pelanggan dan menimbulkan rasa

    kurang percaya yang akhirmya akan merugikan perusahaan itu sendiri.

    PT. Indofarma Global Medika (PT. IGM) Medan merupakan perusahaan yang

    bergerak di bidang distribusi obat-obatan dan alat-alat kesehatan ke instansi-instansi

    pemerintah, poliklinik, perusahaan-perusahaan swasta, rumah sakit, apotek, dan lain

    sebagainya. PT. Indofarma Global Medika Medan hanya mendistribusikan obat-obatan dan

    alat kesehatan yang telah jadi atau yang telah diproduksi oleh PT. Indofarma (Persero) Tbk

    yang merupakan pusat perusahaan. Dalam pendistribusian obat-obatan dan alat kesehatan, PT.

    Indofarma Global Medika Medan memiliki rancangan jumlah obat yang akan didistribusikan

    untuk setiap periode. Dalam hal ini PT. Indofarma Global Medika Medan pasti mengalami

    masalah seperti meningkatnya permintaan, keterlambatan pengiriman dari PT. Indofarma

    (Persero) Tbk, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan pasti memiliki

    persediaan pengaman (safety stock). Namun apabila PT. Indofarma Global Medika Medan

    menyediakan persediaan pengaman terlalu sedikit, perusahaan akan mengalami kesulitan

    dalam memenuhi permintaan obat yang melonjak. Sebaliknya, apabila PT. Indofarma Global

    Medika Medan menyediakan persediaan pengaman terlalu banyak, kemungkinan perusahaan

    Universitas Sumatera Utara

  • 2

    akan mengalami kerugian cukup besar pula. Apabila Persediaan pengaman obat menumpuk,

    obat akan terus mendekati masa kadaluarsa dan akan mengurangi nilai jualnya. Akibatnya PT.

    Indofarma Tbk akan mengalami kerugian dalam hal modal dan PT. Indofarma Global Medika

    Medan tidak dapat memenuhi target kepada PT. Indofarma Tbk.

    Dalam menentukan jumlah pemesanan obat untuk setiap periode, PT. Indofarma

    Global Medika Medan harus memperhatikan nilai ekonomisnya. Apabila perusahaan hanya

    melakukan satu kali pemesanan, mungkin biaya pemesanan akan cenderung murah, namun

    dalam penyimpanan perusahaan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Sebaliknya,

    apabila perusahaan melakukan beberapa kali pemesanan dalam satu periode, biaya yang

    dikeluarkan akan sedikit mahal akan tetapi biaya penyimpanan dan resiko akan lebih kecil.

    Karena hal di atas, maka persediaan penting untuk dianalisis dengan menganalisis jumlah obat

    yang akan dipesan untuk periode berikutnya agar perusahaan dapat mengoptimalkan

    keuntungan dan meminimumkan biaya dalam penyimpanan persediaan. Dengan kata lain,

    sangat perlu untuk perusahaan menemukan model-model matematika untuk menentukan

    mrtode pengendalian persediaan yang cocok diterapkan di perusahaan.

    Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberi judul skripsi ini dengan

    Pengoptimalan Kuantitas Pemesanan Obat Generik Menggunakan Model Persediaan

    EOQ untuk Multi Item (Studi kasus PT. Indofarma Global Medika Medan) .

    1.2 Perumusan Masalah

    Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana mengoptimalkan

    kuantitas pemesanan obat generik dengan menggunakan model persediaan Economic Order

    Quantity (EOQ), agar dapat meminimumkan total biaya persediaan obat generik pada PT.

    Indofarma Global Medika Medan.

    1.3 Batasan Masalah

    Ruang Lingkup penelitian ini adalah:

    Universitas Sumatera Utara

  • 3

    a. Data atau informasi yang diperoleh adalah dari PT Indofarma Global Medika Medan

    pada tahun 2011 meliputi:

    1. Data Jenis-jenis obat generik, jumlah kebutuhan obat bulan Januari-Desember,

    dan harga masing-masing jenis obat generik.

    2. Data kuantitas penerimaan dan distribusi obat generik.

    3. Biaya penyimpanan gudang obat.

    4. Biaya pemesanan obat generik.

    5. Biaya penyimpanan obat generik.

    6. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan.

    7. Data lead time (waktu tunggu) pemesanan obat generik dari pusat.

    b. Model yang digunakan adalah Pengendalian persediaan dengan model persediaan

    Economic Order Quantity (EOQ).

    c. Obat dianggap dapat didistribusikan sebelum masa kadaluarsa obat.

    d. Biaya persediaan yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan obat generik

    dianggap tidak berubah (tetap) selama periode perencanaan dan tidak dipengaruhi

    kebijakan kenaikan (inflasi) dan penurunan (deflasi) harga.

    e. Tidak dipertimbangkan adanya faktor acak seperti bencana alam, perang dan lain

    sebagainya.

    f. Data yang diolah dengan model EOQ hanya terdiri dari 25 jenis obat generik yang

    telah dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan besarnya modal yang terinvestasi

    tiap obat.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan menerapkan penggunaan model Economic Order Quantity

    (EOQ) untuk menganalisis pengendalian persediaan, dalam efisiensi kuantitas

    pemesanan obat generik pada PT. Indofarma Global Medika Medan.

    1.5 Kontribusi Penelitian

    Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    Universitas Sumatera Utara

  • 4

    1. Mengetahui bagaimana metode Economic Order Quantity (EOQ) bermanfaat

    dalam menentukan kuantitas pemesanan 25 obat generik.

    2. Mengetahui efisiensi penggunaan Economic Order Quantity (EOQ) dalam

    meminimumkan biaya persediaan.

    3. Membantu penulis dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah

    didapat di perkuliahan ke dunia nyata.

    4. Menambah wawasan penulis tentang penggunaan model Economic Order

    Quantity (EOQ) dalam menganalisis pengendalian persediaan.

    5. Hasil tulisan ini dapat menjadi bahan masukan dan informasi untuk perusahan

    dalam upaya mengendalikan persediaan dalam proses pendistribusian obat ke

    seluruh instansi.

    6. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan

    untuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang hendak

    melakukan penelitian serupa.

    1.7 Metode Penelitian

    Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan yang bergerak di bidang

    distribusi obat-obatan dan alat kesehatan. Langkah yang ditempuh dalam

    menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Pengumpulan Data

    . Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu

    metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan

    mengutip arsip-arsip dan catatan yang ada di dalam laporan persediaan dalam

    perusahaan tersebut.

    Data yang dibutuhkan adalah data persediaan tahun 2011 yaitu:

    a. Jumlah Permintaan obat generik

    b. Jumlah kekurangan permintaan

    Universitas Sumatera Utara

  • 5

    c. Ongkos pemesanan obat generik

    d. Ongkos penyimpanan obat generik

    e. Harga obat generik per unit

    f. Rata-rata permintaan selama lead time

    2. Pengolahan Data

    a. Mengelompokkan data obat generik dengan memperhatikan besar investasi tiap

    obat.

    b. Mengambil 26 jenis obat generik yang memiliki total penggunaan biaya paling

    tinggi

    c. Menentukan jumlah pemesanan ekonomis menurut model deterministik, dalam hal

    ini digunakan model Economic Order Quantity (EOQ) Menentukan persediaan

    pengaman (safety stock), reorder point (ROP), persediaan maksimal (maximum

    inventory)

    d. Menentukan total biaya persediaan (total cost) dengan menggunakan model EOQ

    multi item dan membandingkan dengan biaya total persediaan menurut perusahaan.

    3. Menarik kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dilakukan.

    Universitas Sumatera Utara

top related