cerita sm-3t ku

Post on 07-Feb-2016

17 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

R K I

(Rumah Kayu Indonesia)

Program SM-3T sebenarnya tahun 2011 saya sudah mengetahui tapi masih buram karena

kurangnya referensi dan penjelasan tentang program tersebut sehingga saya menunda untuk

mendaftar pada angkatan I apalagi bersamaan dengan honor di SMP Negeri 1 Dua Pitue salah

satu sekolah favorite di Tanrutedong Kabupaten Sidrap. Saya berpikir sebaiknya, sebelum

berangkat ke lokasi 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) saya harus memiliki bekal yang cukup

untuk saudara-saudara yang ada di daerah 3T. hari demi hari, bulan demi bulan tak terasa

setahun akhirnya Allah memberikan saya kesempatan untuk mendaftar SM-3T Angkatan II

tahun 2012 tidak menyianyiakan kesempatan ini sayapun mengikuti berbagai tes, namun tak

urung ujian pun menerpa semangatku, pada gelombang I dalam akun yang saya miliki tertera

belum berhak untuk melanjutkan ke tes berikutnya. Tuhan memang Maha pemurah, saya

kembali diizinkan untuk tes di gelombang II dan sayapun lulus kemudian mendapat daerah

sasaran Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat. Setelah mendengar penempatan daerah sasaran

sempat hati bertanya-tanya bagaimanakah wajah Papua Barat? apakah seperti yang ditayangkan

di TV swasta dengan keikhlasan dan tujuan yang mulia untuk mencerdasakan anak bangsa yang

sangat membutuhkan pendidikan akhirnya nekat untuk melanjutkan amanah ini meskipun tidak

100% dukungan dari keluarga khusunya kedua orang tua.

Dengan Merpati Air di bandara Hasanuddin membawaku terbang ke tanah Papua selama 3

jam bersama rombongan. kemudian dilanjutkan dengan Fajar Mulia II selama 26 Jam

menelusuri hamparan biru Papua Barat sampai di Teluk Bentuni. ternyata Papua itu “Luar

Biasa” menebar senyuman Cendrawasi memberi harapan besar menggapai masa depan dan

pengalaman hidup. Di sinilah ditentukan lokasi distrik yang sebelumnya saya penempatan di

Moyeba Distrik Muskona Utara karena akses dan hubungan ke lokasi tersebut sangat sulit

sehingga saya dialihkan ke kampung Sidomakmur Distrik Aroba tepatnya di SMP Negeri Satap

Wimro yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam dari kota Bintuni dengan hubungan katinting.

Nama kampung Sidomakmur berasal dari nama bahasa Jawa karena merupakan daerah

transmigrasi mayoritas suku jawa yang membuat saya tidak terasa tinggal di Papua melainkan

tinggal di pulau Jawa. Kampung Sidomakmur biasa juga disebut kampung Rumah Kayu

Indonesia (RKI) yang dulunya merupakan bagian dari desa Wimro. Kampung dengan jutaan

serangga agas yang menerima dan sayang dengan kulit saya karena masih mulus sampai

sekarang tanpa bekas Alhamdulillah ya ….

Target utama yang harus saya capai selama berada di SMP Negeri Satap Wimro adalah

mengharumkan nama sekolah dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Dan satu

kebanggaan dari sekolah karena mendapat undangan untuk mengikuti Olympiade Sains Nasional

(OSN) kegiatan yang selama ini saya tunggu-tunggu dan saya persiapkan sebelumnya karena

selama berdiri sekolah ini belum pernah mengutus siswa OSN untuk bidang fisika dikarenakan

tidak adanya guru yang membimbing mereka. Dengan semangat 55 memberikan motivasi

kepada peserta dalam mengikuti OSN (9 Maret 2013) namun, belum diberikan kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap berikutnya dan tidak mengurangi sedikit pun semangat saya untuk

memberikan yang terbaik untuk sekolah yang tercinta ini.

Sejak berdirinya SMP Negeri Satap Wimro

top related