case report herpes zoster thorakal dextra
Post on 13-Jul-2016
87 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
CASE REPORTHERPES ZOSTER
THORAKAL DEXTRA
PEMBIMBING :dr. Lucky V Waworuntu, SpKK
OLEH :Nila Hermawati Sutrisno
PENDAHULUAN
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Varisela Zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
Insiden terjadinya herpes zoster 1,5 sampai 3, 0 per 1.000 orang per tahun dalam segala usia dan 7 sampai 11 per 1000 orang per tahun pada usia lebih dari 60 tahun pada penelitian di Eropa dan Amerika Utara. sedangkan di Indonesia kurang lebih 1% pertahun.
DEFINISI
Herpes zoster (Shingles) atau disebut juga Dampa, Cacar Ular adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Varisela Zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
EPIDEMIOLOGI
Penyebaran penyakit ini sama seperti varisela. Penyakit ini : Reaktivasi virus yang terjadi setelah
penderita mendapat varisela. Kadang-kadang varisela ini berlangsung subklinis. Tetapi ada pendapat menyatakan kemungkinan
transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.
FAKTOR RESIKO
1. Dewasa 2. Anak – anak3. Pria maupun Wanita
ETIOLOGI INFEKSI VIRUS VARISELA ZOSTER
Struktur partikel virus Herpes Zoster
GEJALA KLINIS
1. Daerah torakal ( Tersering), walaupun daerah-daerah lain dapat terjadi.
2. - Gejala Prodromal Sistemik :
a. Demam
b. Pusing dan malaise
- Gejala Prodromal Lokal :
a. Nyeri otot – tulang
b. Gatal
c. Pegal
GEJALA KLINIS
3. Setelah itu timbul gejala kulit : Eritema dalam waktu singkat vesikel berkelompok dengan dasar yang eritematosa dan edema. Vesikel ini berisi cairan jernih kemudian menjadi keruh dapat menjadi pustul dan krusta. Dapat timbul infeksi sekunder menimbulkan ulkus dan penyembuhan berupa sikatriks.
4. Masa tunas 7-12 hari
5. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal
Ruam kulit berupa Papul (berlangsung 24 jam) berubah menjadi vesikel/bula (berlangsung 48 jam) dapat menjadi pustul (berlangsung 96 jam) dan pecah menjadi krusta (berlangsung 7-10 hari).
GEJALA KLINIS
sekelompok vesikel – vesikel dalam bentuk bervariasi vesikel berumbilikasi dan membentuk krusta
sekelompok vesikel – vesikel berkonfluens pada kasus inflamasi berat Vesikel pecah menjadi krusta dan mungkin dapat menjadi “scar” jika inflamasi berat
PATOFISIOLOGI
Virus ini berdiam diri di dalam ganglion posterior sususan saraf tepi dan ganglion kranialis. Kelainan kulit yang timbul
memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persarafarn ganglion tersebut.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Gambaran perkembangan rash pada herpes zoster diawali dengan:
1. Munculnya lenting-lenting kecil yang berkelompok.
2. Lenting-lenting tersebut berubah menjadi bula-bula.
3. Bula-bula terisi dengan cairan limfe, bisa pecah.
4. Terbentuknya krusta (akibat bula-bula yang pecah).
5. Lesi menghilang.
PENEGAKAN DIAGNOSA
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Temuan lab
histopatologik
Temuan lab
Kultur virus
Deteksi antigen
Uji serologi
PCR (polymeras
e chain reaction)
Tzanck Smear
Direct Fluorescen
t Assay (DFA)
Biopsi Kulit
KOMPLIKASI
1. Neuralgia pascaherpetik : ≥ 40 tahun.2. Defisiensi imunitas3. Pada Herpes zoster Oftalmikus : ptosis paralitik,
keratitis, skeritis, uveitis, korioretinitis dan neuritis optik
DIAGNOSIS BANDING
1. Herpes Simpleks2. Pada nyeri yang merupakan gejala
prodromal lokal sering salah diagnosis dengan penyakit rumatik maupun dengan angina pectoris, jika terdapat di daerah setinggi jantung.
PENGOBATAN
SistemikTerapi sistemik umumnya bersifat simtomatik, untuk nyerinya diberikan analgetik. Jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotic. Obat AntivirusAsiklovir 5X800 mg, selama 7 hari
LAPORAN KASUS
IDENTITAS Nama : An. Y.G Usia : 8 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Protestan Suku Bangsa : Moni Alamat : Abepura No.Med Rec : 34.21.90 Tanggal Pemeriksaan : 17 Februari 2016 Kunjungan pertama ke polik Rsud Dok II Jayapura tanggal 17 Februari
2016 pukul ± 11.00 WIT.
ANAMNESIS (Alloanamnesis pada tanggal 17 Februari 2016 pukul ± 11.00 WIT) Keluhan Utama :
Timbul lepuh di dada sebelah kanan dan daerah belakang sejak ± 2 hari yang lalu. Riwayat Perjalanan Penyakit :
Kisaran tiga hari yang lalu timbul bintik merah seukuran ujung jarum pentul pada dada kanan dan belakang sebelah kanan disertai gatal hilang timbul. Bintil merah menjadi lepuh berisi cairan jernih. Kisaran 2 hari yang lalu lepuh di dada kanan serta belakang semakin banyak.
Kemudian orang tua pasien memutuskan untuk berobat ke Polik Rsud Dok II Jayapura. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat dengan keluhan lepuh dan bercak merah sebelumnya tidak ada
Riwayat kontak dengan penderita dengan keluhan sama seperti ini tidak ada
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga :Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama pada keluarga pasien tidak ada
Riwayat Alergi : Alergi obat, makanan di sangkal.
Riwayat sosial ekonomi :Pasien adalah seorang anak dari 3 bersaudara. Pasien merupakan anak ke
tiga. Pasien juga didiagnosa di polik anak sebelumnya dengan diagnose Retardasi Mental.
Kesan: Sosial ekonomi rendah
PEMERIKSAAN FISIK (Pada tanggal 17 februari pukul ± 11.30 WIB)
Status Generalis Keadaan Umum : baik Keadaan Sakit : sakit ringan Kesadaran : composmentis Nadi : 100 x/menit Suhu : 37,0 °C Pernapasan : 28 x/menit Berat Badan : 15 kg
FOTO KLINIS
REGIO THORAKAL ANTERIOR DEXTRA
REGIO THORAKAL POSTERIOR DEXTRA
STATUS DERMATOLOGI
Distribusi : Regioner Lokasi : Regio Thorakal Dextra Anterior dan
Posterior Efloresensi : Distribusi regioner pada regio torakal
anterior dan torakal posterior; unilateral; tampak lesi
multipel herpetiformis; ukuran lentikuler; berupa vesikel-vesikel dengan
dasar eritematous.
DIAGNOSA Herpes Zoster Thorakal Dextra
DIAGNOSA BANDING
- Herpes Simpleks
PENATALAKSANAAN
1. MEDIKAMENTOSA Sistemik :
- Asiklovir, 4 x 200 mg p.o selama 7 hari Topikal :
- Asam Fundisat 2 % cream2. NON MEDIKAMENTOSA
- Mengurangi sementara aktivitas fisik, jangan digaruk walaupun terasa gatal, hindari lepuh yang pecah, jangan berdekatan dengan anak-anak/orang lain yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya. Konsumsi obat harus teratur, sehingga sangat perlu bantuan orang tua serta keluarga.
- Makan makanan bergizi, untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
PROGNOSIS
1. Quo Ad vitam : Ad Bonam2. Quo Ad functionam : Ad Bonam3. Quo Ad sanationam : Ad Bonam
PEMBAHASAN
1. Bagaimana pasien didiagnosa Herpes Zoster?Pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa pasien An. YG
berusia 8 tahun didiagnosa dengan Herpes Zoster. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis. Dari hasil anamnesis bersifat alloanamnesis, sejak ± 2 hari yang lalu pasien mengeluh muncul lepuh-lepuh berkelompok dengan dasar kemerahan berisi cairan bening yang terasa gatal di dada kanan dan belakang. Awalnya, sekitar ± seminggu lalu pasien terlihat menggaruk-garuk di daerah dada kanan tepatnya 2 jari di bawah puting susu serta munculnya lesi hanya pada daerah torakal saja.
2. Bagaimana Tatalaksana pada pasien ini
Tatalaksana pada kasus An. YG ini diberikan Asiklovir 4x200 mg per hari, selama 7 hari. Pada pasien herpes zoster terapi sistemik dapat mengurangi tingkat keparahan dan lamanya nyeri serta mengurangi komplikasi. Kemudian salep antibiotik Asam Fusidat agar mencegah infeksi sekunder yang mungkin dapat terjadi, karena permukaan kulit menjadi rentan terhadap infeksi sekunder.
3. Bagaimana Prognosis pada pasien iniPrognosis Herpes zoster umumnya baik. Pada kasus ini, prognosis yang mungkin timbul adalah:
Quo ad Vitam : Ad Bonam
Penyakit ini tidak mengancam hidup, sehingga prognosis untuk vital sign baik. Quo ad Fungtionam : Ad Bonam
Pasien ini terinfeksi virus yang menyerang saraf kranial, perifer dan kulit dan sifatnya yang dapat bereaktivasi jika kondisi imun pasien menurun. Sehingga tergantung pada kondisi tubuh pasien. Neuralgia pascaherpetik muncul pada usia di atas 40 tahun. Sedangkan usia pasien adalah 8 tahun. Maka kemungkinan mendapat komplikasi ini relatif rendah. Quo ad Sanationam : Ad Bonam
Pasien tidak akan bisa terserang penyakit Herpes Zoster lagi. Namun, pasien harus beristirahat yang cukup dan kondisi daya tahan tubuh menjadi baik.
TERIMA KASIH
top related