hernia lateralis dextra
DESCRIPTION
hernia pada anakTRANSCRIPT
HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA
Roziyanti1407101030147
Hafizh Arief1407101030025
Pembimbing:dr. Muntadhar, Sp. B, Sp. BA
Pendahuluan
• Hernia adalah protusi organ berongga melalui defek dinding kavitas dimana organ tersebut berada.
EPIDEMIOLOGI
Presentase laki– laki : perempuan antara 3:1 dan 10:1
Studi menunjukan di Amerika Serikat insidennya mencapai 10-20 dari 1000 kelahiran hidup
Hernia inguinalis sering terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan dengan puncak kejadian di beberapa bulan pertama. Insiden tertinggi pada hernia ditemukan pada bayi premature sekitar 16 % - 25 %.
Sekitar 60% kasus terjadi hernia bagian lateral dan 10% dari kasus pada hernia bilateral.
Incarserata dan stranggulata akan menyebabkan nyeri dan tanda – tanda obstruksi abdomen seperti dinstensi abdomen, muntah, dan obstivasi.
Embriologi
Secara tidak langsung hernia inguinalis adalah hasil dari gagalnya penutupan
prosesus vaginalis
Manifetasi klinis
Reduceble
Asimtomatis
Penonjolan hialng timbul di ingunalis
Ireduceble
IkreserataNyeri DistensiMual muntahopstipasi StragulataNyeri Tanda – tanda peritonitis
Penanganan
Operatif
Non Operatif
Reduction manajemen
Operatif manajemen
- Segera setelah didiagnosis- Jika ada tanda- tanda peritonitis
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Fazlon• Umur : 7 tahun• Jenis Kelamin : laki – laki • CM : 0-94-81-28• Alamat : Aceh Besar• Agama : Islam• Suku : Aceh• Tanggal Masuk : • Tanggal Pemeriksaan : 18 Februari 2014
ANAMNESA• Keluhan Utama:
Benjolan di lipat paha kanan
• Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan benjolan pada lipat paha kanan yang sudah dirasakan sejak +- 5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan benjolan pada lipat paha muncul bila pasien beraktivitas berat seperti berlari lama. Pasien mengaku merasakan nyeri hebat bila benjolan muncul. Nyeri hanya terasa di seluruh perut. Benjolan hilang perlahan-lahan bila pasien duduk atau istirahat. Riwayat mual dan muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit DahuluTidak ada
• Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada
. • Riwayat Pengobatan
Tidak ada
VITAL SIGN DAN PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis Nadi : 104 x/menit Laju Pernapasan : 26 x/menit Suhu : 36,7 C
KepalaRambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merataWajah : simetris, udema (-), deformitas (-),
pucat (-)Mata : udem palpebrae (-/-),
konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), refleks cahaya (+/+), Pupil bulat isokor 3 mm / 3 mm
Telinga : serumen(-/-), normotiaHidung : sekret(-/-), Nafas Cuping Hidung(-)
KulitWarna : sawo matangParut/skar : tidak dijumpaiSianosis : tidak dijumpaiIkterus : tidak dijumpaiPucat : tidak dijumpai
• Mulut
Bibir : simetris, bibir lembab (+), sianosis (-)
Lidah : beslaq (-)Tonsil : T1-T1Faring : mukosa faring
hiperemis (-)
• Leher
Inspeksi : simetris,retraksi (-) kelainan kongenital (-)
Palpasi : TVJ R-2cmH2O,
pembesaran KGB (-)
Inspeksi Thorax Pulmo Dextra Pulmo Sinistra
Statis / diam (tidur) Bentuk : simetris Retraksi : -
Bentuk : simetris Retraksi : -
Dinamis (bergerak ) Bentuk : simetris Retraksi : -
Bentuk : simetris Retraksi : -
Palpasi Thorax Pulmo Dextra Pulmo SinistraLapangan Paru Superior SF normal
NT : -
SF normal NT : -
Lapangan Paru Medial SF normal NT : -
SF normal NT : -
Lapngan Paru Inferior SF normal NT : -
SF normal NT : -
Perkusi Thorax Pulmo Dextra Pulmo Sinistra
Lapangan Paru Superior Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Lapangan Paru Medial Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Lapngan Paru Inferior Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Auskultasi Thorax Pulmo Dextra Pulmo Sinistra
Lapangan Paru Superior Vesikuler Norma; Rhonki : - Wheezing : -
Vesikuler Normal Rhonki : - Wheezing : -
Lapangan Paru Medial Vesikuler Normal Rhonki : - Wheezing : -
Vesikuler Normal Rhonki : - Wheezing : -
Lapngan Paru Inferior Vesikuler Normal Rhonki : - Wheezing : -
Vesikuler Normal Rhonki : - Wheezing : -
• JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea mid clavicula sinistra, irama regulerPerkusi : Tidak DilakukanAuskultasi : Bunyi Jantung I > Bunyi Jantung II, reguler, bising (-)
• AbdomenInspeksi: simetris, distensi (-)Palpasi : nyeri tekan (-), defans muscular tidak dijumpaiPerkusi : timpani (+)Auskultasi : peristaltik (+), kesan normal
• Inguinal Saat berbaringInspeksi : Tampak luka bekas jahitan linier, 3 cm, kering, inflamasi
(-) Tidak ada penonjolan di kanan dan kiri inguinal Pembesaran skrotum (-)
Palpasi : nyeri tekan pada luka dan disekitar luka.
Saat berdiriInspeksi : Tidak ada penonjolan pada inguinal
Pembesaran skrotum (-)
• EkstremitasSuperior : Pucat (-/-), Sianosis (-/-), Edema (-/-)Inferior : Pucat (-/-), Sianosis (-/-), Edema (-/-)
Pemeriksaan Foto Thoraks
a. Cor dan aortaDalam batas normal
b. LungCorakan bronkovaskular paru ramai dan kasarHilus ramai dan kasar dengan infiltrat perihiler
c. Soft tissue dan skeletalnormal
d. Sinus costophrenicus dextra terselubung
Kesimpulan:TB kelenjar lama dd/ Bronkhitis dengan alergika
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Hasil Pemeriksaan Satuan
Hb 12,4 g/dL
Ht 36 %
Eritrosit 5,3x106 /mm3
Trombosit 414x103 /mm3
Leukosit 21,4x103 /mm3
MCV 64
MCH 24
MCHC 34
LED 14
Hitung Jenis 7/0/59/29/5 %
Bleeding Time 2 menit
Clothing Time 7 menit
Natrium 144 mmol/L
Kalium 4.1 mmol/L
Klorida 106 mmol/L
Ureum 17 mg/dL
Kreatinin 0,39 mg/Dl
Diagnosis Banding
Hernia inguinalis lateralis dextraHydrocele non komunicant
Diagnosis Sementara
Hernia Inguinalis Lateralis Dextra
Tatalaksana
Operatif•Hernia
Tindakan pembedahan pada hernia dilakukan segera setelah didiagnosis untuk mencengah komplikasi dari hernia.•Hidrokel
Hidrokel non komunican pada bayi, cairan akan diserab oleh tubuh, sedangkan pada hidrokel komunikan dilakukan pembedahan pada usia 2 tahun.
Pembahasan
Laki-laki
Berdasarkan jenis kelamin, laki -laki lebih sering mengalami hernia. Dengan presentase laki – laki : perempuan antara 3:1 dan 10:1. Penutupan prosesus vaginalis setelah turunnya testis ke skrotum. Pada laki-laki prosesus vaginalis berhunbungan dengan skrotum sedangkan pada perempuan prosesus vaginalis ( canal nuck) berhubungan dengan labia mayor yang menutup pada 7 bulan setelah kelahiran lebih awal dari pada laki- laki.
Pada alloanamnesis didapatkan penonjolan di inguinal sebelah kanan yang hilang timbul sejak ±5 bulan yang lalu. Yang hilang jika beraktivitas. Tidak ada mual, muntah dan distensi abdomen.
Di Amerika Serikat insidennya mencapai 10-20 dari 1000 kelahiran hidup, dengan lokasi hernia lebih banyak pada sisi kanan dan 10% bilateral. Prosesus vaginalis sebelah kiri lebih cepat menutup dari pada prosesus vaginalis sebelah kanan.
Gejala yang didapatkan pada hernia inguinalis adalah adanya tonjolan hilang timbul di selangkangan, labia dan skrotum. Hal ini paling sering terlihat ketika terjadi peningkatan intra abdomen, seperti ketika menangis atau mengejan. Dan disertai dengan nyeri yang hilang timbul dan adanya tanda-tanda obstruksi usus seperti distensi, muntah dan obstipasi. Hernia biasanya mempunyai gejala asimtomatis.
Pemeriksaan dilakukan post operasi ligasi tinggi.
Tidak dijumpai lagi adanya benjolan pada inguinal dextra.Nyeri tekan + pada luka bekas jahitan.
Pemeriksaan untuk hernia pasien di tempatkan pada posisi tidur dan hangat. Pertama pasien di inspeksi di bagian inguinal dan pubis apakah ada massa atau ketidak simetrisan
Glove silk sign
String silk sign
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pembedahan
Hernia inguinalis tidak dapat teratasi sembuh secara spontan. Penanganan hernia adalah dengan pembedahan. Penangan segera dilakukan setelah di diagnosis hernia. Beberapa laporan menunjukkan bahwa 90% , komplikasi dari hernia dapat dihindari jika penanganan dilakukan dalam waktu 1 bulan setelah di diagnosis.
Thank you!