case demam
Post on 26-Jun-2015
197 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan demam sejak zaman hipocrates sudah diketahui sebagai pertanda
penyakit. Demam pada umumnya dapat diartikan suhu tubuh diatas 37,2˚C dan
hiperpireksia jika suhu tubuh sampai setinggi 41,2˚C atau lebih. Suhu pasien
biasanya diukur dengan thermometer air raksa dan tempat pengambilannya dapat
di aksila, oral, atau rektum. Dalam keadaan biasa perbedaan ini berkisar sekitar
0,5˚C, suhu rektal lebih tinggi daripada suhu oral. Beberapa tipe demam yang
dijumpai antara lain demam septik, demam remitten, demam intermitten, demam
kontinyu dan demam siklik. Suatu tipe demam kadang-kadang dapat dihubungkan
dengan suatu penyakit tertentu, misalnya tipe demam intermitten untuk malaria.
Keluhan demam mungkin dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang jelas,
seperti misalnya: abses, pneumoni, infeksi saluran kemih, malaria, tetapi kadang-
kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang jelas.
Kausa demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, karena
keganasan atau reksi terhadap pemakaian obat. Juga gangguan pada pusat regulasi
suhu sentral dapat menyebabkan peninggian temperatur seperti heat stroke,
perdarahan otak, koma atau gangguan sentral lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut dalam upaya penegakkan diagnosis penyebab demam.
Salah satu penyebab demam yaitu malaria, yang merupakan penyakit
infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Malaria
merupakan penyakit yang secara klinis ditandai oleh serangan demam yang timbul
paroksismal dan periodic, disertai anemia, pembesaran limpa dan kadang-kadang
komplikasi pernisiosa seperti ikterus, diare, bleck water fever, akut tubular
nekrosisdan malaria serebral. Malaria masih merupakan masalah didunia,
termasuk di Indonesia. Malaria terdapat diantara zona 60 derajat Lintang Utara
dan 40 derajat Lintang Salatan serta endemic di 100 negara. Empat puluh satu
persen penduduk dunia berada dalam keadaan beresiko dan setiap tahunnya
ditemukan 300-500 juta kasus baru dengan kematian lebih kurang 2 juta orang
pertahun. Dari laporan dinas kesehatan Jawa dan Bali melalui API ( Annual
Parasite Incidence ) pada tahun 1995, terdapat 0,07 kasus per seribu penduduk
yang kemudian meningkat menjadi 0,62 kasus per seribu penduduk pada tahun
2001. Di luar Jawa dan Bali terdapat peningkatan Annual Clinical Malaria
Incidence (AMI) dari 19,38 kasus per seribu penduduk pada tahun 1995 menjadi
26, 02 kasus perseribu penduduk pada tahun 2001.
Keempat spesies penyebab malaria yaitu: P.vivax, P.falciparum,
P.malariae, dan P.ovale terdapat di Indonesia dan dari keempat spesies tersebut
yang sebagian besar menginfeksi penderita adalah P.vivax dan P. falciparum.
Adapun nyamuk Anophlese (vector) yang menularkan penyakit malaria pada
manusia di Indonesia antara lain adalah Anopheles annularis, A. vagus, A.
indefinites, A.barbitrosis, A.aconitius, A.sundaicus, A.maculatus, A.balabacensis,
A.puntulatus, dan A.subpictus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas normal.Yaitu suhu trubuh
diatas 37,2 derajat Celcius. Dengan kisaran normal antara 36,5o_ 37,2 o C. Suhu
Abnormal dibawah 36 o C dan Hiperpireksia bila suhu tubuh diatas 40oC atau
lebih.
2. Beberapa Tipe Demam Yang Sering di Jumpai
- Demam Septik:
Suhu Naik tinggi sekali dan turun kembali ke tingkat diatas normal. Sering
disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila turun ke tingkat yang
normal disebut juga demam heptik.
- Demam remitten:
Suhu dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Perbedaan suhu tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada
demam septik.
- Demam Intermitten:
Suhu turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila terjadi setiap 2 hari sekali disebut tertiana.
- Demam kontinyu:
Variasi suhu sepanjang hari tidajk berbeda lebih dari 1 °. Pada tingkat
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
- Demam Siklik:
Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula.
3. Demam Belum Terdiagnosis
Yaitu suatu keadaan di mana seorang pasien mengalami demam terus
menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 derajat Celcius dan tetap
belum ditemukan penyebabbnya walaupun telah diteliti selama satu minggu
secara intensif dengan mewnggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis
lainnya. Istilah penyakit ini adalah febris et causa ognota , fever of obscure origin,
fever of undertemined origin dan fever of undiagnosed origin (FUO).
4.Pemeriksaan Untuk Penegakkan Demam:
Berdasarkan SMESS 1-4
SMESS 1:
• Infeksi Sal. Nafas Atas
• Infeksi Sal. Nafas Bawah
• Kaku Leher
• Nyeri Perut
• Disuria atau Sakit Pinggang
• Diare
• Abses atau Radang Tonsil dan Otot
• Nyeri dan Pembengkakkan Sendi
• Tanpa Kelainan Spesifik
SMESS 2:
• Perjalanan Keluar Kota/Keluar Negeri
• Pekerjaan Pasien
• Kontak Dengan Orang Sakit
• Kontak Dengan Hewan Peliharaan
• Obat-obatan ( termasuk rokok, alkohol).
• Keadaan kulit pasien.
• Kelenjar Getah Bening
• Lubang orifices Pasien.
SMESS 3:
• Pemeriksaan Hematologi
• Pemeriksaan Mikrobiologi
• Pemeriksaan Imunologi
• Pemeriksaan Kimia Darah
• Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan Elektrokardiografi
• Pemeriksaan Biopsi jaringan tubuh
SMESS 1V:
• Perluasan pemeriksaan dari SMESS III
• Scanning (Sidikan)
• Imaging
• Ultrasonografi
• Angiografi
• Limfografi
• Endoskopi/peritoneoskopi
• Tindakan bedah (laparatomi percobaan)
• Uji Pengobatan ( Theraupetic Trial
5. Penyebab Demam dan Hipotermia yang penting
Demam kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit
tertetntui, infeksi, toksemia atau keganasan dan reaksi terhadap
pwemakainan obat. Dapat pula oleh gangguan pada regulasi pusat sentral.
Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam
antara lain diperlukan pengambilan riwayat penyakit pasien yang tepat,
pemeriksaan fisis yang teliti,observasi perjalanan penyakit evaluasi
pemeriksaan laboratorium serta penunjnang lainya secara tepat dan
holistic.
Common Causes Of Pyrexia of Uncertain Origin :
Infection ( 30-40 %)
Tuberculosis
Endocarditis
Localized Abcesses (particularly intraabdominal)
Neoplasia (20-30%)
Lymphoma
Renal Carcinoma
Gastrointestinal Carcinoma
Ovarian Carcinoma
Collagen vascular diseasess ( 16 %)
SLE
Rheumatoid Arthritis
Vasculitis
Others (15-20%)
Drugs
Pulmonary Emboli
Inflamatory Bowel Diseases
Factitious Fever
Sarcoidosis
6. Tabel Pola Penyakit yang Disertai Demam Di Bagian Penyakit Dalam
RSMH Palembang (Juni 1998 s/d Mei 1999
Diagnosa Akhir Jumlah Kasus
Penyakit Infeksi
-Infeksi Bakterial
-Infeksi Bukan bakterial
Penyakit Gastrohepatologi
Penyakit Darah
Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit Kolagen
Penyakit Keganasan
Oleh obat-obatan
Tak jelas penyebabnya
166
138
28
8
5
2
1
1
1
23
Total 235
top related