cara jamur menghindari sistem imun
Post on 06-Jul-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
1/18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Saat ini jamur banyak ditemukan sebagai patogen utama pada penderita
dengan imunitas rendah. Pengobatan dan perawatan medis seperti pemakaian
kateter, penggunaan obat imunosupresif, dan sedang menjalani transplantasi
organ atau stem cell beresiko terhadap infeksi jamur . Pandemi human
immunodeficiency virus (HIV) menyebabkan peningkatan dari infeksi jamur
oportunistik, termasuk kandidiasis, kriptokokosis, histoplasmosis, dan penisiliosis.
Pada kasus !H! infeksi jamur sering ditemukan pada kasus rinosinusitis kronis.
"i #merika Serikat dilaporkan $% $& dari semua kasus rinosinusitis kronis
disebabkan oleh jamur. Ponikau menyatakan jamur menjadi agen etiologi dalam
sebagian besar kasus rinosinusitis kronis. '
Sistem imun non spesifik tubuh adalah sistem pertahanan tubuh pertama
terhadap patogen dan penting dalam menentukan hasil eliminasi patogen
tersebut. Sel efektor utama respon imun nonspesifik terhadap jamur adalah
neutrofil dan makrofag. Pengenalan jamur oleh antigen presenting cell (#P )
menjadi kun i dalam respon imun spesifik terhadap infeksi jamur. ,*
"alam referat ini penulis ingin menyampaikan bagaimana respon imun
tubuh terhadap infeksi jamur dan bagaimana ara jamur dapat menghindari
respon imun tersebut.
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
2/18
2
1.2 Tujuan PenulisanSebagai karya ilmiah keempat untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh
Program Pendidikan "okter Spesialis I Ilmu +esehatan !elinga Hidung
!enggorok edah +epala dan -eher akultas +edokteran /ni0ersitas
rawijaya 1alang' 1emberikan pengetahuan mengenai respon imun tubuh terhadap infeksi
jamur dan ara jamur dalam menghindari respon imun tersebut.
BAB 2
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
3/18
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Jamur
2amur adalah organisme eukariotik, tidak mengandung klorofil. 2amur
biasa ditemukan dalam alam sebagai spesies yang hidup bebas dalam bahan
organik mati, dalam tanah, 0egetasi dan airan tubuh. 2amur tidak tergantung
pada interaksi dengan pejamu mamalia. 3
Spesies jamur terdiri atas molds (kapang), yeast (ragi) dan fungi yang
lebih tinggi. ungi memiliki struktur sel kompleks, terutama terdiri dari polisakarida,
glukan dan manan. 1embran terdiri atas ' lapisan yang mengandung sterol
(ergosterol dan 4ymosterol). 3,$
Pertumbuhan jamur, pada umumnya melibatkan ' fase yaitu 0egetatif dan
reproduktif. "alam fase 0egetatif , sel berupa haploid dan membagi se ara
mitosis. +ebanyakan jamur berupa kapang dengan hifa, tetapi beberapaditemukan dalam bentuk uniselular yaitu sel ragi. eberapa jamur dapat
mengubah morfologinya dan disebut dismorfik. "alam fase reproduktif, jamur
menunjukkan adanya reproduksi aseksual dan seksual. 5eproduksi aseksual
meliputi pembentukan spora, sedangkan reproduksi seksual hifa dari jamur yang
berbeda melebur lalu membentuk 4igot, 4igot tumbuh menjadi tubuh jamur. 3,$
Struktur filamen disebut sebagai hifa dan massa hifa yang dikenal
sebagai miselium. 1iselium tumbuh di permukaan atau di dalam media dikenal
sebagai miselium 0egetatif, sedangkan filamen tambahan di atas koloni disebut
miselium udara. Hifa memiliki bentuk bersekat dan tak bersekat. 3%6
5agi bereproduksi se ara aseksual dengan pembentukan blastokonidia,
di mana sel anak biasanya mun ul di salah satu ujung sel ragi dan akhirnya
http://id.wikipedia.org/wiki/Hifahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hifa
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
4/18
4
membesar membentuk sel ragi yang baru. 2ika serangkaian sel anak tidak
terlepas sepenuhnya dari sel asal, disebut pseudohifa. 3%6
2.2 es!"n Imun ter#a$a! Jamur
2.2.1 es!"n Imun N"n S!esi%ik ter#a$a! Jamur
5esistensi alamiah terhadap banyak jamur patogen tergantung pada
fagosit. 1eskipun dapat terjadi eliminasi intrasel, jamur banyak dieliminasi
ekstrasel oleh karena ukurannya yang besar. 7eutrofil merupakan sel paling
efektif, terutama terhadap +andida dan #spergilus. 2amur juga merangsang
produksi sitokin seperti I-% dan !7 %8 yang meningkatkan ekspresi molekul adesi
di endotel setempat yang meningkatkan infiltrasi neutrofil ke tempat infeksi.
Penderita dengan neutropeni sangat rentan terhadap jamur oportunistik. 7eutrofil
diduga melepas bahan fungisidal seperti reaktif oxygen species (59S) dan en4im
lisosom untuk fagositosis jamur se ara intraselular. :alur 0irulen seperti
+riptokokus neoformans menghambat produksi sitokin !7 %8 dan I-% ' oleh
makrofag dan merangsang produksi I- ; yang menghambat aktifasi makrofag. ,3
+ulit dan mukosa berperan dalam respon imun non spesifik sebagai
penghalang untuk jamur seperti +andida sp . P ),
berpartisipasi dalam pembentukan biofilm dengan memfasilitasi menempelnya sel
dengan permukaan epitel dan sel jamur terhadap sel jamur lain. Se ara klinis, alat
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
5/18
5
medis implan seperti kateter 0ena sentral merupakan jalan untuk masuknya
mikroba di permukaan epitel. Pembentukan biofilm dapat melindungi +andida sp
dari obat antijamur dan menyediakan tempat yang aman untuk mun ulnya 0ariasi
genetik. ,*
Sel utama dalam sistem imun tubuh yang bertanggung jawab untuk
pengawasan pertahanan terhadap jamur patogen adalah neutrofil dan monosit
serta makrofag jaringan. Sel dendritik mengenali antigen dan membantu inisiasi
sistem imun spesifik. Pattern-recognition receptors (P55) yang terlibat dalam
pengenalan jamur adalah Toll Like Receptor (!-5)', !-53 dan "ektin yang
ditemukan di semua sel. 7eutrofil merupakan pertahanan penting tubuh terhadap
+andida. 1akrofag dan monosit juga memainkan peran penting, terutama saat
fungsi neutrofil menurun. Pada infeksi yang disebabkan #. fumigatus, makrofag
dan monosit membentuk baris pertama pertahanan terhadap konidia yang
terhirup, sementara neutrofil memberikan pertahanan terhadap pertumbuhan
hifa. ,*,?
#kti0asi pertahanan tubuh tergantung pada deteksi patogen se ara tepat.
1ekanisme yang bertanggung jawab untuk pengenalan tersebut diatur oleh P55
yang mengenali pathogen-associated molecular patterns (P#1Ps) yang
dimun ulkan oleh jamur. Pengenalan ligan jamur oleh P55, mengaktifkan imun
non spesifik. Pertahanan non spesifik terhadap infeksi jamur mengaktifkan proses
fagositosis atau sekresi senyawa mikrobisida yang diperankan oleh makrofag dan
neutrofil, kemudian terjadi pelepasan produk mediator proinflamasi seperti sitokin
dan kemokin. (:br. ). *
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
6/18
6
Pengenalan jamur patogen oleh !-5 merupakan P55 yang utama. !-5
diekspresikan pada berbagai jenis sel imun dan non%imun. "alam golongan !-5,
!-5' dan !-53 berperan dalam imunitas terhadap +andida dan #spergilus.
+omponen dari jamur@ 4ymosan, phospholipomannan dan glu uronoAylomannan
(:B1) diidentifikasi sebagai ligan P#1P untuk !-5', sementara
glu oronoAylomannan dan ikatan%9 pada mannan adalah ligan untuk !-53. -ouis
menyebutkan beberapa penelitian terakhir terhadap !-5' yang menyebabkan
induksi respon imun C anti-inflammatory' . "emikian juga, studi pada tikus !-53
telah menunjukkan peningkatan terhadap infeksi +. #lbikan. !-56 dan !-5D juga
dilaporkan memiliki peran dalam pengenalan +andida. 1eskipun ke il, konidia dan
hifa #. fumigatus dapat dikenali oleh !-5' dan !-53. Hal ini menunjukkan
pentingnya peran masing%masing reseptor berbeda%beda tergantung morfologi
jamur. *
+elas P55 kedua yang terlibat dalam pengenalan jamur adalah reseptor
tipe lektin ( -5). -5 "ektin% , untuk pengenalan =%glukan tertentu yang
Gambar 1. Pengenalan sistem imun terhadap jamur patogen, dikutip dari Chai 3 .
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
7/18
7
ditemukan di dinding sel kandida dan aspergillus spp. "ektin dan !-5' dapat
bekerja sama untuk meningkatkan produksi sitokin proinflamasi. agositosis
terhadap konidia juga dapat dimediasi oleh "ektin% atau !-5'. +ekurangan
"ektin% menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap terjadinya +andidemia.
-5 lainnya, seperti reseptor mannose makrofag dan Dendritic ell-!"#$ juga
berperan dalam pengenalan ikatan%7 pada mannan dari jamur. *,E
2.2.2 es!"n imun S!esi%ik ter#a$a! Jamur
Imunitas spesifik pada infeksi jamur banyak diperankan oleh sel !
sebagai antifungal. P55s pada #P yang mengenali P#1Ps akan mengeluarkan
sitokin yang akan menyebabkan sel ! helper nai0e (!h;) berubah menjadi su%set
dari !helper. *,?
"ektin% memi u untuk berubahnya !h; menjadi !h dan !h ?. Sinyal
dektin melalui jalur !yk-dependent menyebabkan akti0asi dari 7 %k subunit
p6$ dan %5el serta dari nonkanonik 7 %k subunit 5el . "ektin% dapat bekerja
sama dengan !-5s (misalnya, !-5' dan !-53) melalui jalur !yk-independent dan
5af% , yang terintegrasi dengan jalur Syk pada titik akti0asi 7 %k . "engan
demikian, "ektin menginduksi dua jalur sinyal independen, satu melalui Syk dan
satu melalui 5af% , menginduksi produksi I-%6 dan I-%'* dan I-% ' yang
menginduksi sel !h; menjadi sel !h ? dan !h untuk mengendalikan kekebalan
adaptif terhadap jamur. (:ambar '). ?
1eskipun mediasi sinyal dari !-5 berespon terhadap perubahan !h ,
akti0asi !-5' oleh +. albikan menurunkan inflamasi dan meningkatkan respon
!h' melalui produksi I-% ;.
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
8/18
mengeluarkan I-% ; dan !: %= sehingga sitokin proinflamasi berkurang yang
menyebabkan akti0asi dari sel !reg. ?,D
Pada kandidiasis peningkatan jumlah sel !reg ini mun ul dalam infeksi
sistemik, dan jumlahnya ditentukan oleh sinyal melalui !-5'. Sel !reg
menurunkan inflamasi dan membuat jamur bertahan hidup. !idak adanya !-5'
menghasilkan penurunan jumlah sel !reg, dan perubahan ini terkait dengan
ditandai peningkatan inflamasi dan peningkatan sel !h ?. 1eskipun literatur
menyebut peranan sel !reg pada infeksi jamur akan menimbulkan infeksi yang
lebih berat namun sel !reg meningkatkan produksi sitokin oleh sel !, I-% ?,
sehingga memungkinkan polarisasi sel !. #kti0itas ini memfasilitasi akti0asi sel
!h ? sebagai pertahanan pada kandidiasis. ?
!-53 diperlukan untuk pengembangan respon imun !h sebagai
pertahanan terhadap infeksi jamur melalui pengenalan ikatan%9 pada mannan
yang akan menghasilkan sitokin proinflamasi. !-53 diperlukan untuk ketahanan
terhadap infeksi primer dan sekunder dari +andida dan #. fumigatus. ?
Sel ! mengaktifkan fungsi efektor se ara luas, tetapi tidak eksklusif,
melalui pelepasan sitokin yang memungkinkan tubuh untuk membatasi
pertumbuhan jamur. 1eskipun beberapa sitokin yang penting dalam mediasi
kekebalan protektif, I 7%F, !7 %8, dan I-% ?G'' adalah tiga sitokin utama yang
berkontribusi terhadap respon imun pada beberapa jamur patogen (:ambar *).
Sitokin tersebut menghasilkan pelepasan nitrate oxide dan merangsang 59S,
yang keduanya merupakan efektor seluler yang penting. !7 %8 diperlukan untuk
imunitas optimal sel ! pada kriptokokosis dan histoplasmosis. ?
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
9/18
! . a l
b i " a n
# . $ u
m i g a t u s
! . n e o $ o r m a n
% & l i
n k e d m a n n a n
! . a l b i " a n
! . a l b i " a n
! . a l b i " a n
! . a l b i
P . " a r i n i i
P . b r a s i l i e n s i s m a l a
# . $ u
m i g a t u s
) . "
a p s u l a t u m * . p e d
! . n e o $ o r m a n
+ . a
u d o u i n i i
, . r u b r u m
- & g l u k a n / 0 m o s a n - & g l u k a n
1 & m a n n a n
1 & m a
! . a l b i " a n
! . a l b i " a n
! . a l b i " a n
P . " a r i n i i
P . b r a s i l i e n s i s
# . $ u
m i g a t u s
) . "
a p s u l a t u m
! . n e o $ o r m a n
+ . a
u d o u i n i i
, . r u b r u m
- & g l u k a n / 0 m o s a n
- & g l u k a n
1 & m
a n n a n
! . a l
b i " a n
! . a l
b i " a n
! . a l
b i " a n
! . a l
b i " a n
P . " a r i n i
i
P . b r a s
i l i e n s i s
m a l a s e '
i a p
( p .
# . $ u
m i g a t u s
) . "
a p s u
l a t u m
* . p e
d r o s s a
i
! . n e o $ o r m a n
+ . a
u d o u i n
i i
, . r u
b r u m
- & g l u k a n
/ 0 m o s a n
- & g l u k a n
1 & m a n n a n
1 & m a n n o s e
! . a l b i " a n
! . a l b i " a n
! .
P . " a r i n i i
P .
# . $ u m i g a t u s ) .
! . + , .
- & g l u k a n / 0 m o s a n - & g l u k a n
1 &
m a n n o s e
gambar ' .
pattern-
recognition
receptors
(P55s) yang
mengakibatkan
diferensiasi !
helper (!h),
dikutip dari
wuthri h. ?
Pertumbuhan jamur terbatas di mukosa sebagai efek dari peningkatan
regulasi oleh =%defensin * yang memberikan akti0itas anti kandida. I-% ?%I-%'*
diperlukan untuk imunitas yang optimal dari infeksi kulit +andida. Sel !h ?
mensintesis I-%'', sitokin ini mempunyai pengaruh utama pada terhadap protektif,
sedangkan I-% ? membantu I-%''. Pertahanan terhadap kandidiasis mukosa
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
10/18
1
sebagian besar diperankan oleh I-%''. Sel !h ? sangat penting untuk pengaktifan
neutrofil terutama melalui produksi kemokin B . Penelitian pada tikus yang
dibuat se ara genetik kekurangan !-5', menghasilkan respon imun yang
dimediasi !h ? dengan berkurangnya sel !reg. 9leh karena itu, signaling
terhadap !-5' mempertahankan keseimbangan !h ? dan !reg. ?
:ambar * .
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
11/18
11
fferocytosis , menyebabkan keluarnya ragi +riptokokus ke ekstrasel sehingga
makrofag dapat mengeliminasi +riptokokus. ?
>uthri h menyatakan telah dilaporkan !h' mempunyai efek Imunitas
antibodi yang independen, di mana akti0asi makrofag diinduksi oleh I-% * dan
diperkuat oleh I-%** sehingga memiliki efek fungisida. !emuan diatas memberikan
gambaran !h' adalah kontributor yang signifikan untuk eliminasi jamur. ?
!idak banyak bukti bahwa antibodi berperan dalam respon resolusi dan
kontrol infeksi jamur. Pada mukosa peran antibodi terhadap jamur juga belum
jelas. 7amun, beberapa penelitian yang dikutip asade0all telah menunjukkan
bahwa sekretori Ig# mengurangi masuknya +. albikan ke sel epitel. Penelitian
yang dilakukan 5odier dkk, menunjukkan Ig: bisa berperan dalam menghalangi
pengikatan +. albikans pada permukaan tubuh. Hasilnya menunjukkan bahwa
tingkat Ig: total pada pasien yang menderita hipogamaglobulinemi dapat
memperberat kondisi kandidiasis sistemik. Penelitian lain yang dikutip oleh
>utri h menunjukkan bahwa antibodi monoklonal antijamur mengikat reseptor
permukaan. #ntibodi Ig1 pada infeksi +. neoforman atau H. apsulatum
meningkatkan " b dan " , sehingga mendorong fagositosis. ?, ;, . Infeksi
jamur juga dihubungkan dengan berbagai gangguan alergi ditandai oleh respon
Ig< yang tinggi. Pada indi0idu atopik, sumbatan saluran nafas oleh karena jamur
akibat paparan spora jamur yang tinggi mengakibatkan respon !h', yang
memediasi reaksi Ig< dan eosinofilik. '
Potensi antibodi terhadap jamur telah dibuktikan oleh per obaan
terhadap tikus dengan infeksi kandida yang diobati dengan imunoglobulin
intra0ena manusia dalam kombinasi dengan amfoterisin , sedangkan pada
manusia, terapi imunoglobulin intra0ena se ara signifikan menggambarkan
penurunan kejadian infeksi jamur pada penderita dengan transplantasi li0er yang
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
12/18
12
menerima profilaksis anti ytomegalo0irus. Penelitian yang dikutip harrison,
pemberian Imunoterapi pasif menggunakan antibodi monoklonal terhadap +.
neoformans die0aluasi dalam fase dosis terlihat penurunan titer antigen pada
pasien dengan kriptokokosis. !ikus yang diberikan 0aksin =% ,*glu an terkonjugasi
untuk toksoid difteri mengembangkan respon kekebalan Ig: protektif terhadap
infeksi +. albikans dan #. umigatus. Imunisasi aktif yang diperoleh dari antibodi
terhadap glu uronoAylomannan untuk melindungi pasien berisiko tinggi terhadap
pengembangan kriptokokosis telah dipelajari pada tikus dengan kriptokokosis.*
Penelitian 1arby dkk yang dkutip oleh "aniel menyebutkan pasien dengan
allergic fungal rhinosinusitis yang diterapi dengan imunoterapi antigen jamur dan
antigen non jamur menunjukkan pengurangan dari krusta dan sekret, dan
menurunkan penggunaan kortikosteroid oral dan topikal. 3
2.& 'ekanisme jamur meng#in$ari sistem imun
Salah satu mekanisme penting dari jamur patogen adalah untuk
melindungi P#1P proinflamasi dari pengenalan oleh P55s. "ektin% sebagai P55
penting untuk pengenalan jamur patogen, dengan mengenali = %glukan, pada
dinding sel jamur. +. albikan adalah jamur polimorfik yang mampu beralih fenotipe
antara bentuk ragi dan filamenGhifa. Selama pertumbuhan hifa, =%glukan +.
albikan tidak dapat dikenali oleh dektin% . "ektin% juga mengaktifkan efek
fungisida neutrofil, yang merupakan sel efektor penting terhadap morfologi hifa.
Saat pertumbuhan hifa =%glukan terselubungi, sehingga dektin% tidak mampu
mendeteksi jamur. "alam sel dendritik, bentuk hifa juga menginduksi tipe sel !h'
daripada sel !h . 9leh karena itu, sel%sel imun tubuh merespon berbeda dengan
bentuk ragi dan hifa. (:ambar 3.a) *
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
13/18
13
8( ,*)%glukan pada lapisan luar dinding sel Histoplasma kapsulatum
berkontribusi untuk patogenesis dengan melindungi dari deteksi oleh dektin% .
Pembungkus =%glukan merupakan salah satu mekanisme penghindaran dari
imunitas tubuh. +. neoforman menutup P#1P permukaannya melalui produksi
kapsul ekstraselular glu uronoAylomannan (:B1) yang menghasilkan penurunan
dari produksi proinflamasi !7 %8 dan interleukin% beta (I-% b). *
Sel !h memproduksi sitokin proinflamasi seperti I 7%F menginduksi
respon imun yang diperlukan untuk akti0asi fagosit dan sitotoksisitas, dimana
respon tersebut penting melawan patogen intrasel dan jamur. Sel !h' diwakili oleh
sitokin seperti I-%3, I-%$ dan I-% ;, merangsang respon humoral dan pada
akhirnya menghambat mekanisme seluler yang diperankan oleh sel !h . +.
albikan dapat menghindari pertahanan tubuh melalui sinyal yang berasal dari
!-5'. Potensi imunosupresif serupa juga ditimbulkan oleh +. neoforman. +apsul
+. neoformans, yang merupakan faktor 0irulensi utama, terutama terdiri dari
glu uronoAylomannan polisakarida yang memiliki potensi antiinflamasi sitokin I-%
; pada monosit manusia. (gambar 3.b) *
+ompleks :likoprotein # (gp#) adalah antigen protein di permukaan
pneumokistik. Struktur ini dikenali oleh &annose Receptor (15) pada alveolar
macrofag (#1). "engan prematur shedding nya gp# sebagai umpan,
Pneumokistik berusaha se ara kompetitif memblokir 15 pada #1 dan merusak
fungsi fagositosis mereka. (:ambar. 3. ). *
2amur dapat masuk untuk bersembunyi di dalam sel tubuh sehingga
dapat menghindari sistem imun (:ambar. 3.d). Sel tersebut dapat berupa sel
inang yang non%fagositik, seperti sel epitel atau sel endotel, di mana patogen
dilindungi dari lingkungan eksternal. +onidia #. fumigatus dapat mengikat dan
menjadi bagian dari sel epitel. +onidia #spergillus yang menjadi bagian sel epitel
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
14/18
14
disaluran napas dapat membatasi induksi sitokin proinflamasi I-%6 dan I-%E. +.
albikan dapat menginduksi melalui endositosis dalam sel endotel melalui 7%
adherin. +. neoformans dapat menginduksi sendiri endositosis dalam sel endotel
mikro0askuler dan kemudian melintasi sawar otak menyebabkan meningitis. *
#spergillus dan +andida memi u akti0asi komplemen melalui deposisi *
pada permukaan jamur yang memudahkan opsonisasi dan produksi $a sehingga
leukosit menuju ke lokasi infeksi. +onidia #. fumigatus pada permukaan telah
terbukti mempengaruhi 0irulensi dengan membatasi deposisi * dan akti0asi
neutrofil. Se ara fisiologis, sistem komplemen menjaga agar akti0asi tetap
berjalan dengan regulasi protein, seperti aktor H melalui jalur #lternatif, factor (-
like protein ( H-% ) dan 3 binding protein ( 3 P) untuk jalur klasik. "alam
upaya penghindaran respon imun tubuh, +. albikans, #. fumigatus mempunyai
kemampuan untuk mengikat faktor H, H-% dan 3 P di permukaan sehingga
menurunkan kaskade komplemen(:ambar. 3e). *
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
15/18
15
BAB &
IN(KASAN
. 2amur adalah organisme eukariotik, Spesies jamur terdiri atas molds
(kapang), yeast (ragi) dan fungi yang lebih tinggi. ungi memiliki struktur
sel kompleks, terutama terdiri dari polisakarida, glukan dan manan.'. +ulit dan mukosa berperan dalam imunitas non spesifik sebagai
penghalang untuk jamur.
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
16/18
16
*. Potensial in0asi untuk keberhasilan kolonisasi dari jamur, memerlukan
adesin, =%glukan yang merupakan protein permukaan dari dinding sel,
untuk membantu menempelnya pada epitel permukaan.3. Sel dendritik mengenali antigen dan membantu terhadap inisiasi sistem
imun spesifik. pattern-recognition receptors (P55S) terlibat dalam
pengenalan jamur !-5', !-53 dan "e tin .$. !-5' dan !-53 berperan dalam imunitas terhadap +andida dan
#spergillus. +omponen dari jamur@ 4ymosan, phospholipomannan dan
glu uronoAylomannan (:B1) diidentifikasi sebagai ligan (P#1Ps) untuk
!-5', sementara glu oronoAylomannan dan 9%linked mannan adalah ligan
untuk !-53.6. "ektin% memi u untuk berubahnya !H; menjadi !h dan !h ? sel. "ektin
sinyal melalui jalur Syk%dependent?. !-5' mengeluarkan I-% ; dan !: %= sehingga sitokin proinflamasi
berkurang yang menyebabkan akti0asi dari sel !reg.E. !-53 diperlukan untuk pengembangan respon imun !h sebagai
pertahanan terhadap infeksi jamur melalui pengenalan mannosyl 9%linked
yang akan menghasilkan sitokin proinflamasi.D. I7 %F, !7 %8, dan I-% ?G'' adalah sitokin utama terhadap respon imun
pada jamur patogen.;. Imunoglobulin yang terlibat pada respon inmun terhadap infeksi jamur
Ig#, Ig: dan Ig1.. 1ekanisme jamur menghindari sistem imun 1elindungi P#1P dari
pengenalan oleh P55@ pengaktifan !h' melalui !-5'@ se ara kompetitif
memblokir mannose reseptor pada makrofag@ masuk dalam lingkungan
intrasel@ menghambat kaskade komplemen.
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
17/18
17
"# !#5 P/S!#+#
. #bbas #+, -i htman #HH, Pillai S. ellular and 1ole ular Immunology.philadelphia
-
8/18/2019 cara jamur menghindari sistem imun
18/18
1
?. >uthri h 1, "eepe :S, 2r., +lein . #dapti0e immunity to fungi. #nnualre0iew of immunology. '; '@*; $%3E.
E. 7etea 1:, Sutmuller 5, Hermann , Van der :raaf #, Van der 1eer 2>,0an +rieken 2H, et al. !oll%like re eptor ' suppresses immunity against
andida albi ans through indu tion of I-% ; and regulatory ! ells. 2ournalof immunology ( altimore, 1d D$;). ';;3@ ?'(6) *? '%E.
D. 1ogensen !H. Pathogen 5e ognition and Inflammatory Signaling in InnateImmune "efenses. lini al 1i robiology 5e0iews. ';;D@''(') '3;%?*.
;. 5odier 1H, Imbert , +auffmann%-a roiA , "aniault :, 2a Juemin 2-.Immunoglobulins : ould pre0ent adheren e of andida albikans to
polystyrene and eAtra ellular matriA omponents. 2ournal of medi almi robiology. ';;*@$'(Pt $) *?*%?.
. asade0all #. #ntibody immunity and in0asi0e fungal infe tions. Infe tionand Immunity. DD$@6*( ) 3' %E.
'. rameri 5, laser +. #llergy and immunity to fungal infe tions andoloni4ation. !he
top related