boraks berbahaya sebagai aditif makanan
Post on 12-Jan-2016
29 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Muh. Windi Zulfikar
10505038
BORAKS BERBAHAYA SEBAGAI ADITIF MAKANAN
Salah satu zat pengawet anorganik yang tidak boleh digunakan adalah boraks. Boraks
atau asam borat merupakan senyawa berwarna kristal putih, tidak berbau dan stabil pada
suhu dan tekanan normal. Boraks dignakan untuk mematri logam, pembuatan gelas,
pengawet kayu dan pembasmi kecoa. Namun sering disalahgunakan untuk membuat
bakso, mie dan kerupuk. Boraks biasanya bersifat racun bagi sel-sel tubuh dan berbahaya
bagi susunan saraf, ginjal dan hati. Kandungan boraks biasanya sering dijumpai pada mie
basah, bakso dan empek-empek.
Mie Basah
Secara kualitatif sampel mie basah yang diteliti menunjukkan bahwa 72% mengandung
boraks. Kisaran kadar boraks antara 0,17 ppm - 0,59 ppm. Kadar rata-rata adalah 0,25
ppm. Keberadaan boraks dalam mie basah selain sebagai pengawet, juga untuk
menampakkan tekstur yang kenyal dapat memberikan rasa gurih.
Bakso
Beberapa publikasi menyebutkan bahwa boraks sering digunakan sebagai pengawet
dalam pembuatan bakso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sampel bakso yang
diteliti ternyata 70% positif mengandung boraks. Konsentrasinya bervariasi mulai 0,21
ppm-0,90 ppm. Raya-rata 0,30 ppm. Biasanya oraks digunakan dalam pwmbuatan bakso
berkisar antara 0,1%-0,5% (berat adonan) atau antara 1000 ppm-5000 ppm.
Empek-Empek
Dari sampel yang diteliti ternyata penggunaan boraks dalam empek-empek relatif kecil
yaitu 35%. Hal ini mungkin disebabkan empek-empek relatif tahan lama daripada mie
basah dan bakso. Kadar boraks dalam empek-empek berkisar antara 0,29 ppm-0,56 ppm.
Rata-rata 0,13 ppm.
Efek Samping Penggunaan Boraks Sebagai Aditif Makanan
Perlu diperhatikan boraks dalam makanan dapat membahayakan kesehatan. Gejala
keracunan yang disebabkan boraks dapat berupa mual-mual, muntah-muntah, diare,
kejang perutterjadi bercak-bercak merah pada kulit dan membran mukosa, berdebar-
debar, sianosis, kejang-kejang, pingsan, depresi dan koma. Selain itu pemakaian yang
lama menimbulkan efek borisme yaitu kulit kering, timbulnya bercak-bercak merah pada
kulit dan gangguan pencernaan makanan.
Mekanisme Keracunan Boraks
Mekanisme keracunan boraks dan senyawa borat lainnya belum diketahui. Secara klinis
dan patologis ditemukan kelainan pada susunan saraf pusat, saluran pencernaan, ginjal,
hati dan kulit. Senyawa borat dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan
pencernaan atau absorbsi melalui kulit yang luka atau membran mukosa. Absorbsi ini
berlangsung cepat dan sempurna sedangkan absorbsi pada kulit yang normal tak cukup
menimbulkan keracunan. Dalam lambung boraks akan diubah menjadi asam borat
sehingga gejalanya sama dengan asam borat. Setelah diabsorbsi akan terjadi kenaikan
konsentrasi dan ion borat dalam cairan serebrospinal. Konsentrasi tertinggi akan
ditemukan dalam jaringan otak, hati dan lemak. Dosis lethal pada orang dewasa adalah
1520 gram, sedangkan pada bayi adalah 36 graili.
top related