bisnis internasionale jadi
Post on 07-Feb-2016
37 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di setiap
negara. Perekonomian sebuah negara erat kaitannya dengan sistem dan pengelolaan aktivitas
perdagangan, baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Dalam makalah ini penyusun akan membahas perdagangan internasional. Definisi perdagangan
internasional yaitu perdagangan yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk dari
negara lain berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Di berbagai negara, perdagangan ini
menjadi faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Jika melihat sejarahnya, perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi,
dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan politik baru dapat
dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan internasional ternyata juga membawa dampak
terhadap sektor-sektor lainnya, seperti mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di
bidang transportasi, globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika dibandingkan
penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh batas-batas politik serta
kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat transaksi perdagangan, misalnya adanya bea,
tarif, dan jatah barang impor.
1.2 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sejarah dan ruang lingkup bisnis internasional.
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana runang lingkup perdagangan internasional.
3. Agar mahasiswa termotivasi untuk melakukan bisnis
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penyusun dapat mengetahui bagaimana sejarah dan rung lingkup bisnis internasional.
2. Penyusun dapat mengetahui bagaimana ruang lingkup dan manfaat perdagangan internasional.
3. Penyusun termotivasi untuk mulai melakukan bisnis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
DefinisiBisnisInternasional
Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan diluar negeri juga
industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan,
konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Charles WH Hill (2008)
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.
Daniels, Radebaugh& Sullivan (2004)
Semuatransaksikomersialbaikolehswastamaupunpemerintahdiantara 2 negaraataulebih
Menurut Rugman dan Hodgetss
”International business is the study of transactions taking place across national borders for the
purpose of satisfying the needs of individuals and organizations”.
Menurut Griffin dan Pustay
“Internatioal business transactions between parties from more than one country is part of
international business”.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Bisnis Internasional
Sebelum masehi pedagang Venezia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri
untuk menjual barang-barang mereka. Tahun 1600 British East India Company, sebuah
perusahaan dagang yang baru dibentuk, mendirikan cabang-cabang di luar negeri di seluruh
Asia. Pada saat yang sama sejumlah perusahaan Belanda yang di bentuk pada tahun 1590
membuka rute-rute perjalanan ke timur bergabung untuk membentuk Dutch East India Company
dan juga membuka kantor-kantor cabang di Asia. Para pedagang colonial Amerika mulai
beroprasi dengan model yang sama pada tahun 1700an.
Contoh-contoh investasi langsung luar negeri Amerika yang mula-mula adalah
perkebunan-perkebunan Inggris yang dibentuk oleh Colt Fire Arms and Ford yang didirikan
sebelum perang saudara. Namun kedua operasi itu gagal hanya setelah beberapa tahun kemudian.
Perusahaan Amerika pertama yang berhasil memasuki produksi luar negeri adalah pabrik
yang didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewling Machine pada tahun 1868. Pada tahun 1880,
Singer telah menjadi organisasi dunia dengan organisasi penjualan luar negeri yang luar biasa
dan beberapa pabrik pemanufakturan di luar negeri. Perusahaan-perusahaan lainnya segera
menyusul, dan pada tahun 1914 paling sedikit 37 perusahaan amerika memiliki fasilitas produksi
di dua atau tiga lokasi di luar negeri.
Tahun 1919, General Electric mulaimenanamkan modal di luar negeri.Tahun 1920, General
Motor and Chryslermelakukan operasi luar negeri.
3.2 Pengertian Bisnis Internasional
Menurut Rugman dan Hodgetss ”International business is the study of transactions taking place
across national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations”.
Menurut Griffin dan Pustay “Internatioal business transactions between parties from more than
one country is part of international business”.
Ball dan Wendell “Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati
batas-batas Negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan
pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan
besar dan komunikasi masa”.
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.
3.3 Beberapa Pengertian Bisnis Berdasarkan Ruang Lingkup
Bisnis Domestik yaitu bisnis yang secara nyata ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri.
Bisnis Internasional yaitu bisnis yang bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bikan
sekedar pemasaran ekspor akan tetapi jauh terlibat dalam lingkingan pemasaran dalam negara
tempat perusahaan tadi melakukan usaha.
Bisnis Multinasional yaitu bisnis yang dimulai dengan memfokuskan pada pemanfaatan
pengalaman dan produk perusahaan lalu perusahaan menyadari perbedaan dan keuikan
lingkungan dalam negara tadi dan menentukan peranan baru untuk hal itu sendiri, melakukan
adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara
itu.
Bisnis Global atau Transnasional yaitu bisnis yang memfokuskan pada pemanfaatan aset,
pengalaman, dan produk perusahaan secara global dan melakukan penyesuaian pada apa yang
benar-benar unik berbeda dalam setiap negara.
Hakikat Bisnis Internasional
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis
internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain
yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi
bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau
individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran
internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada
dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis
Internasional yaitu :
Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi
ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR
NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca
Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca
perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran
kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner
dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut
sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”.
Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa
Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu
mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor
yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut
akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau
sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang
berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol
dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis
yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Suatu Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam
bentuk perdagangan internasional pada umunya memiliki beberapa pertimbangan ataupun alasan.
Pertimbangan tersebut meliputi beberapa alasan atau pertimbangan. Pertibangan tersebut
meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan tidak jarang atas dasar
petimbangan militer. Bisnis internasional memang tidak dapat dihindarkan karena sebenarnya
tidak ada satu Negara pun didunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari
barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh Negara itu sendiri. Tidak ada suatu Negara pun
yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini disebabkan karena terjadinya penyebaran yang
tidak merata dari sumber daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.
Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan mengakibatkan adanya keunggulan terstentu baik
suatu Negara tertentu yang memiliki sumber daya tertentu pula. Sebagai contoh Negara Australia
yang memiliki daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah pendusuk yang sangat sedikit.,
sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat sempit tapi jumlah
penduduknya yang sangat padat. Kesuburan tanah juga tidak akan sama antara Negara yang satu
dengan yang lain ada suatu negeri yang cocok untuk tanaman tertentu sedangkan Negara yang
lainnya boleh dikatakan tidak mungkin untuk menanam tanaman yang sangat dibutuhkan oleh
manusia itu. Keadaan ini yang menentukan dilaksanakan bisnis ataupun perdagangan
internasional. Oleh karena itu, maka dapat kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis
internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka
suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang
strategis yaitu :
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul
sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara
yang lain.
b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-
negara yang lain
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang
memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki
oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
· Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang
monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat
dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu
menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam
yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya.
Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang
mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara
lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena
kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos
yang lebih murah.
Potensi Pasar Internasional
Potensi pasar seperti telah diuraikan pada bab yang terdahulu adalah ditentukan oleh tiga faktor
yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar
Internasional inipun potensi pasar Internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya
saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.
Tahap-Tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri
secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan
tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap
tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
3.4 Kekuatan-Kekuatan yang Mendasari Bisnis Internasional
Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi
adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal
ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu etnosentris,
polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang unggul.
Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang penting dibandingkan
domestik dan terutama dilakukan untuk melempar kelebihan produksi domestik.
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unil dan berbeda serta cara utuh
meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap
negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan didirikan di pasar luar negeri. Setiap anak
perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri.
Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai
kebijakan pemasaran unik sendiri.
Regiosentrisdan Geosentris adalah perusahaan memandang wilayah regional dan seluruh dunia
sebagai suatu pasar dan mencoba mengembangkan strategi pemasaran terpadu regional atau
dunia. Regiosentris merupakan orientasi geosentris yang terbatas pada suatu wilayah regional
artinya manajemen harus mempunyai suatu pandangan dunia ke arah wilayah regional, tapi akan
memandang sisa dunia dengan orientasi etnosentris atau polisentris, atau kombinasi keduanya.
3.5 Karateristik Bisnis Internasional
Ø Transaksi lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional, tetapi ada
juga UKM yang terlibat; Umumnya dipimpin oleh Multinational Enterprise (MNEs) ;
Ø Aktivitas inti yang diselenggarakan: Export, Import,FDI, Franchising, Licencing, Joint Ventures ;
Ø Sistem legal di antara negara berbeda, memaksa satunegara atau lebih untuk menyesuaikan
perilakumereka dengan hukum yang berlaku;
Ø Menggunakan mata uang berbeda-beda ;
Ø Budaya negara-negara berbeda, memaksa setiappihak untuk menyesuaikannya;
Ø Ketersediaan sumber-sumber yang berbeda di tiap negara, suatu negara mungkin hanya
memiliki Internasional Business By Rusdin 15sumber daya alam yang lebih
3.6Bidang Kegiatan Bisnis Internasional
Lingkungan Domestik, termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik, hokum,
pemerintahan, persaingan ,fisik, tenaga kerja, keuangan, teknologi.
Lingkungan Luar Negeri, termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja,
keuangan, teknologi dan lingkungan ekonomi.
3.7 Ruang Lingkup Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti:
Ø Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of
goods and services.
Ø Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer of
capital).
Ø Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatandevisa suatu negara. Dalam proses ini
pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer of labour.
Ø Perpindahan teknologi melalui cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini
disebut transfer of technology.
Ø Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian
adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut dengan transfer of data
ekonomi internasional menyangkut beberapa hal yang berkaitan dengan negara seperti :
- Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal yang relatif lebih sukar (imobilitas
faktor produksi)
- sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik yang berbeda faktor-faktor
poduksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda sehingga dapat menimbulkan perbedaan
harga barang yang dihasilkan.
Oleh karena itu pada dasarnya ekonomi internasional membahas tentang ketergantungan
ekonomi antar negara yang pada dasarnya dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan politik,
sosial, budaya dan militer antar negara.
3.8 Faktor Pendorong
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu negara melakukan perdagangan internasional adalah:
1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
2. Untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan pendapatan negara.
3. Terdapat perbedaan kualitas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mengolah sumber daya ekonomi.
4. Terjadi kelebihan produk di dalam negeri sehingga diperlukan market baru untuk
memasarkan produk tersebut.
5. Sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang tidak sama di
setiap negara sehingga terjadi perbedaan hasil produksi serta adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya permintaan barang yang sama atau selera yang sama.
7. Adanya keinginan kerja sama antarnegara.
8. Lahirnya era globalisasi.
3.9 Manfaat Perdagangan Internasional
Banyak sekali manfaat perdagangan internasional yang dirasakan oleh setiap negara, yaitu:
Setiap negara akan mendapatkan barang yang tidak ada atau tidak diproduksi
di negeri sendiri. Dengan demikian, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
Suatu negara akan mendapat keuntungan dari spesialisasi.
Suatu negara dapat memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan.
Transfer teknologi modern. Setiap negara dapat mempelajari teknik produksi yang lebih
efisien serta manajemen yang lebih modern.
4.0 Hambatan dalam perdagangan internaisonal
A. Faktor Internal
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
1. Persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor
Misalnya:
a. Status badan hukum perusahaan
b. Adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor (APE, APES, API, APIS, APIT)
c. Kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen pengapalan,
realisasi pengapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik.
2. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau
pemahaman eksportir atau importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara
pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
3. Pembiayaan
Biasanya masalah yang dihadapi antara lain ketercukupan akan dana, fasilitas pembiayaan dana
yang dapat diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus
mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan
fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan.
4. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan
barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan
rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a. Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitan administrasi dan pengaturan.
b. Pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintah dan sebagainya.
c. Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian.
d. Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
e. Pengepakan yang tidak memenuhi syarat.
f. Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
5. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang
mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun
pengusaha di luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-
perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan
main dalam transaksi selanjutnya.
B. Faktor Eksternal
Masalah yang bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan
mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
1. Kepercayaan antara eksportir importir
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya
transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang.
Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum
barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada
importir sebelum melakukan pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah
mengetahui kredibilitas masing-masing. Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari
kontrak dagang antara lain :
a. Memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha.
b. Mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain.
c. Meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank.
d. Membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri.
e. Konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama.
f. Melalui perwakilan perdagangan.
g. Iklan
Pada dasarnya faktor kepercayaan ini lebih dititikberatkan pada kemampuan kedua belah pihak
baik eksportir maupun importir dalam menilai kredibilitas masing-masing.
2. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ini adalah ke negara mana barang akan
dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang
penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk
memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor
dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam
penjualannya di luar negri, dengan mengetahui informasi mengenai :
a. Ongkos atau biaya barang
b. Sifat dan tingkat persaingan
c. Luas dan sifat permintaan
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
a. Peraturan perdagangan negara setempat
b. Pembatasan mutu dan volume barang-barang tertentu
c. Kontinuitas produksi barang
d. Negara tujuan barang-barang ekspor
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun importir
adalah daya saing, yang meliputi :
a. Daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
b. Daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah nasional
c. Saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
d. Kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasaran
3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain
Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan hubungan
dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan.
Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya
meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar
negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna
menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdagangan. Hal
ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta
hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran
proses ekspor impor.
4. Keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional
Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur
stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang
diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan
penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang
bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing
yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.
5. Kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional
Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang
menyediakan kemudahan tarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara negara
ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan
dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-
negara tersebut.
BAB IV PENUTUP
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas
Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented.
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini.
Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu
etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.
Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan
barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of goods and
services.Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri
(transfer of capital).Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu
negara. Dalam proses ini pelu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer of
labour.Perpindahan teknologi melalui cara pendirian pabrik-pabrik di negara lain. Kegiatan ini
disebut transfer of technology.Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian
informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut
dengan transfer of data
Lingkungan Domestik, termasuk sosio ekonomi, sosio cultural, politik, hokum,
pemerintahan, persaingan ,fisik, tenaga kerja, keuangan, teknologi.
Lingkungan Luar Negeri, termasuk sosio ekonomik, sosio cultural, politik, tenaga kerja,
keuangan, teknologi dan lingkungan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
http://lenypunya.blogspot.com/2012/06/makalah-bisnis-internasional.html
http://sekolah.riyanputra.com/hambatan-dalam-perdagangan-internasional/
Tugas Makalah
Untuk Memenuhi Persyaratan mata kuliah Bisnis Internasional
Tahun Akademik 2013/2014
Oleh
Dimas Panji : 10090310231 ( kelas E )
Alham R Ramdhan : 10090310240 ( kelas E )
Merlina Dwiantini : 10090310005 ( kelas D )
MANAJEMEN
top related