biologi udang

Post on 30-Jun-2015

6.807 Views

Category:

Documents

15 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PengantarPengantarBIOLOGI UDANGBIOLOGI UDANG

PengantarPengantarBIOLOGI UDANGBIOLOGI UDANG

Oleh:

Dr.Ir.Andi Gusti Tantu,MPDosen MK. Budidaya Perairan

Jurusan Perikanan

Universitas 45 Makassar

Biologi UdangBiologi UdangBiologi UdangBiologi Udang

• TaksonomiTaksonomi• EkologiEkologi

– Kebiasaan makanKebiasaan makan– Lingkungan hidup / habitatLingkungan hidup / habitat– PenyebaranPenyebaran– Siklus hidupSiklus hidup

• MorfologiMorfologi• AnatomiAnatomi• Budidaya : Budidaya :

– HatcheryHatchery– PembesaranPembesaran

Taksonomi Taksonomi Taksonomi Taksonomi • Phylum : Arthropoda• Subphylum : Crustacea• Class : Malacostraca• Subclass : Eumalacostraca• Superorder : Eucarida• Order : Decapoda• Suborder : Natantia• Superfamily : Penaeoidea• Family : Penaeidae• Genus : Penaeus / Litopenaeus• Species : Penaeus monodon Penaeus vannamei diganti

(Litopenaeus vannamei)

Pada th 1997 nama Penaeus vannamei diubah menjadi Litopenaeus vannamei oleh DR.Isabel Perez Farfante dan DR. Brian Kensley.

Ciri-ciriCiri-ciriCiri-ciriCiri-ciri

• Udang windu Udang windu (Penaeus monodon(Penaeus monodon):):– Duri rostrum bag atas (5-9), bag bawah (1-4) rata-rata Duri rostrum bag atas (5-9), bag bawah (1-4) rata-rata

7/3, rostrum agak sigmoid.7/3, rostrum agak sigmoid.– Warna kehitaman/kehijauan/kebiruan belang Warna kehitaman/kehijauan/kebiruan belang

putih/kekuningan sebanyak 9 garis.putih/kekuningan sebanyak 9 garis.• Udang vaname (Udang vaname (Litopenaeus vannamei)Litopenaeus vannamei)::

– Duri rostrum bag atas (5-8), bag bawah (2-4) rata-rata Duri rostrum bag atas (5-8), bag bawah (2-4) rata-rata 6/26/2

– Warna putih kadang agak kecoklatan atau kebiruan Warna putih kadang agak kecoklatan atau kebiruan tergantung lingkungan.tergantung lingkungan.

Kebiasaan makanKebiasaan makanKebiasaan makanKebiasaan makan

• Udang penaid (windu dan vaname) merupakan hewan nocturnal. Udang penaid (windu dan vaname) merupakan hewan nocturnal. Aktif di malam hari atau kondisi gelap.Aktif di malam hari atau kondisi gelap.

• Termasuk hewan “Omnivore scavenger” atau pemakan segala.Termasuk hewan “Omnivore scavenger” atau pemakan segala.• Kebiasaan mangsa sesama jenis (kanibal).Kebiasaan mangsa sesama jenis (kanibal).• Makanan alaminya adalah :Makanan alaminya adalah :

– Detritus, Algae (fitoplankton terutama diatom), Lumut, Detritus, Algae (fitoplankton terutama diatom), Lumut, Zooplankton : Copepoda, Polychaeta, Larva kerang, Bahkan Zooplankton : Copepoda, Polychaeta, Larva kerang, Bahkan (menurut beberapa ahli) sangat mungkin kotorannya dimakan (menurut beberapa ahli) sangat mungkin kotorannya dimakan kembali.kembali.

• Udang mengetahui makanan dengan bantuan organ sensor berupa Udang mengetahui makanan dengan bantuan organ sensor berupa bulu-bulu halus yang terdapat pada antenula, antena, mulut, capit, bulu-bulu halus yang terdapat pada antenula, antena, mulut, capit, dan maxillaped yang dapat mengetahui sinyal kimiawi.dan maxillaped yang dapat mengetahui sinyal kimiawi.

• Udang mengambil makanan dengan capitnya yang terdapat pada Udang mengambil makanan dengan capitnya yang terdapat pada kaki jalan 1,2 dan 3. kemudian dimasukkan mulutnya.kaki jalan 1,2 dan 3. kemudian dimasukkan mulutnya.

Habitat / tempat hidupHabitat / tempat hidupHabitat / tempat hidupHabitat / tempat hidup

• Pada umumnya udang lebih menyukai hidup di dasar Pada umumnya udang lebih menyukai hidup di dasar perairan, dengan kondisi dasar yang berlumpur atau perairan, dengan kondisi dasar yang berlumpur atau lumpur berpasir.lumpur berpasir.

• Udang windu lebih banyak diam di dasar sepanjang Udang windu lebih banyak diam di dasar sepanjang hidupnya. hidupnya.

• Sedangkan udang vaname lebih aktif di dalam kolom air Sedangkan udang vaname lebih aktif di dalam kolom air dan suka menggaruk-garuk dasar.dan suka menggaruk-garuk dasar.

• Masing-masing jenis udang memiliki pengaruh Masing-masing jenis udang memiliki pengaruh (sensitivitas) yang berbeda terhadap sinar. Ada yang (sensitivitas) yang berbeda terhadap sinar. Ada yang sensitif, ada yang tidak terpengaruh.sensitif, ada yang tidak terpengaruh.

Pengaruh sinarPengaruh sinarPengaruh sinarPengaruh sinar

• Udang Udang PenaeidPenaeid dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan kebiasaan sembunyi.kebiasaan sembunyi.

1.1. Hidup di air jernih, sembunyi di siang hari, terang bulan, saat Hidup di air jernih, sembunyi di siang hari, terang bulan, saat darurat. darurat. P. duorarum, P. latisulcatus, P. plebejus, P. duorarum, P. latisulcatus, P. plebejus, kemungkinankemungkinan P. brasiliensis, P. notialis. P. brasiliensis, P. notialis.

2.2. Hidup di air agak keruh, keluar di malam hari, tetapi kadang-Hidup di air agak keruh, keluar di malam hari, tetapi kadang-kadang siang hari (darurat) kadang siang hari (darurat) P. aztecus, P. esculentus, P. P. aztecus, P. esculentus, P. monodon, P. japonicusmonodon, P. japonicus and and P. semisulcatusP. semisulcatus..

3.3. Hidup di air keruh kadang-kadang sembunyi.Hidup di air keruh kadang-kadang sembunyi. P. indicus, P. P. indicus, P. merguiensis, P. chinensis [= orientalis], P. setiferusmerguiensis, P. chinensis [= orientalis], P. setiferus dan dan mungkinmungkin P. occidentalis and P. schmittiP. occidentalis and P. schmitti ( (Dall et al., 1990).).

Penyebaran udangPenyebaran udang

Penyebaran Penyebaran Udang Windu dan VanameUdang Windu dan Vaname

Penyebaran Penyebaran Udang Windu dan VanameUdang Windu dan Vaname

• Udang windu tersebar dari Udang windu tersebar dari China (Taiwan), Thailand, China (Taiwan), Thailand, Philippina, Malaysia,Philippina, Malaysia, Indonesia, Indonesia, Australia, Australia, India India sampai Madagaskarsampai Madagaskar (Afrika) (Afrika)..

• Udang vaname ditemukan Udang vaname ditemukan Pantai Pacific Timur dari Pantai Pacific Timur dari Sonora (Mexico Utara) Sonora (Mexico Utara) hingga Amerika tengah dan hingga Amerika tengah dan Selatan Tumbes, Peru.Selatan Tumbes, Peru.

Siklus hidup di alamSiklus hidup di alamSiklus hidup di alamSiklus hidup di alam

Siklus HidupSiklus HidupSiklus HidupSiklus Hidup

Tahapan larva udangTahapan larva udangTahapan larva udangTahapan larva udang

TelurTelurTelurTelur

Stadia - ZoeaStadia - ZoeaStadia - ZoeaStadia - Zoea

Zoea 1 Zoea 2Zoea 3

Stadia - MysisStadia - MysisStadia - MysisStadia - Mysis

Larva udangLarva udangLarva udangLarva udang

NaupliusZoea

MysisPL

Perkembangan larva udangPerkembangan larva udangPerkembangan larva udangPerkembangan larva udang

MORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGI

1.1. Bagian tubuh terdiri atasBagian tubuh terdiri atas– Cephalothorax (kepala-dada)Cephalothorax (kepala-dada)– Abdomen (perut) : 6 ruasAbdomen (perut) : 6 ruas

2.2. Anggota tAnggota tubuh udangubuh udang (appendages) (appendages) dibentuk oleh 2 cabang dibentuk oleh 2 cabang (biramous)(biramous)

– ExopoditeExopodite– EndopoditeEndopodite

3.3. Appendages:Appendages:– Pada bag chephalothorax : Pada bag chephalothorax : 1 ps mata1 ps mata, 1 ps anatenula, 1 , 1 ps anatenula, 1

ps antena, 2 ps maxillae, 1 ps mandibula, 3 ps ps antena, 2 ps maxillae, 1 ps mandibula, 3 ps maxillaped, 5 ps kaki jalan (pteriopoda).maxillaped, 5 ps kaki jalan (pteriopoda).

– Pada abdomen : 5 pasang kaki renang (pleopoda), 1 ps Pada abdomen : 5 pasang kaki renang (pleopoda), 1 ps uropoda dan uropoda dan telsontelson..

MORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGI

4.4. Pada bag cephalothorax tertutup (dilindungi) oleh carapace. Pada bag cephalothorax tertutup (dilindungi) oleh carapace. Pada ujung depan carapace terdapat tonjolan yang disebut Pada ujung depan carapace terdapat tonjolan yang disebut rostrum. Pada bagian atas dan bawah rostrum terdapat duri, rostrum. Pada bagian atas dan bawah rostrum terdapat duri, yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi jenis udang yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi jenis udang (taksonomi).(taksonomi).

5.5. Jumlah duri pada rostrum udang Jumlah duri pada rostrum udang winduwindu adalah : (5-9) / (1-4) adalah : (5-9) / (1-4) rata-rata 7/3 (7 duri bag atas dan 3 duri bag bawah) rata-rata 7/3 (7 duri bag atas dan 3 duri bag bawah)

Sedangkan pada Sedangkan pada vanamevaname (5-8) / (2-4) rata-rata 6/2 (5-8) / (2-4) rata-rata 6/2

6.6. Dalam pertumbuhannya melakukan ganti kulit secara periodik Dalam pertumbuhannya melakukan ganti kulit secara periodik yang disebut moulting (ecdysis).yang disebut moulting (ecdysis).

MORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGI

Brock and Main (1994)

MORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGIMORFOLOGI

Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)• Moulting merupakan sifat alami bagi udang, untuk tumbuh. Moulting merupakan sifat alami bagi udang, untuk tumbuh.

Moulting terjadi secara periodik.Moulting terjadi secara periodik.• Pada saat larva proses moulting dapat terjadi setiap beberapa Pada saat larva proses moulting dapat terjadi setiap beberapa

jam, kemudian setiap hari dan semakin tua umurnya semakin jam, kemudian setiap hari dan semakin tua umurnya semakin jarang frekuensi moultingnya.jarang frekuensi moultingnya.

• Moulting disamping merupakan proses alami untuk tumbuh Moulting disamping merupakan proses alami untuk tumbuh secara periodik juga dapat dipengaruhi adanya perubahan secara periodik juga dapat dipengaruhi adanya perubahan lingkungan. Proses moulting diatur oleh hormon lingkungan. Proses moulting diatur oleh hormon ecdysteroid ecdysteroid yang dihasilkan oleh organ-Yyang dihasilkan oleh organ-Y..

• Ada 3 penyebab moulting :Ada 3 penyebab moulting :– Secara alami / periodikSecara alami / periodik– Karena rangsangan yang sengaja diberikanKarena rangsangan yang sengaja diberikan– Stress berat yang biasanya diikuti dengan kematian.Stress berat yang biasanya diikuti dengan kematian.

Interval moultingInterval moultingpada udangpada udang

Interval moultingInterval moultingpada udangpada udang

Berat (gr)Berat (gr) Moulting (hari)Moulting (hari)

2 – 52 – 5 7 – 87 – 8

6 – 96 – 9 8 – 98 – 9

10 – 1510 – 15 9 – 129 – 12

16 – 2216 – 22 12 – 1312 – 13

23 – 4023 – 40 14 – 1614 – 16

50 – 70 (Betina)50 – 70 (Betina) 18 – 2118 – 21

50 – 70 Jantan50 – 70 Jantan 23 – 30 23 – 30

(Chanratchakool et al, 1998)

Shrimp WeightShrimp Weight(grams)(grams)

Period of MoultingPeriod of Moulting(days)(days)

2 – 32 – 3 8 – 98 – 9

3 – 53 – 5 9 – 109 – 10

5 – 105 – 10 10 – 1110 – 11

10 – 1510 – 15 11 – 1211 – 12

15 – 2015 – 20 12 – 1312 – 13

20 – 4020 – 40 14 – 1514 – 15

Log M = 0.8405 + 0.2114 Log WLog M = 0.8405 + 0.2114 Log W

M : periode moultingM : periode moultingW : berat udangW : berat udang

Interval moulting pada udangInterval moulting pada udangInterval moulting pada udangInterval moulting pada udang

(Anonym, 1991)

MoultingMoultingMoultingMoulting

Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)Moulting (Ecdysis)epicuticleexocuticle

endocuticle

New epicuticle

epidermis

Moulting fluid

New epicuticle and procuticle

epidermis

CuticulaCuticulaCuticulaCuticula

• Terdiri dari lapisan chitin yang Terdiri dari lapisan chitin yang diperkuat dengan kalsium.diperkuat dengan kalsium.– Epicuticle – protein + calsiumEpicuticle – protein + calsium– Exocuticle – chitin + calsium + Exocuticle – chitin + calsium +

melaninmelanin– Endocuticle – chitin + calsium Endocuticle – chitin + calsium

(tinggi)(tinggi)– Inner chitin + protein layerInner chitin + protein layer

• Diproduksi oleh jaringan Diproduksi oleh jaringan epidermisepidermis

• Dilumasi oleh mucus yang Dilumasi oleh mucus yang berasal dari tegumental glandberasal dari tegumental gland

CuticulaCuticulaCuticulaCuticula

Cuticula pada larvaCuticula pada larvaCuticula pada larvaCuticula pada larva

CuticulaCuticulaCuticulaCuticulaTegumental gland Pigment cells

Pertumbuhan udangPertumbuhan udangPertumbuhan udangPertumbuhan udang

CarapaceCarapace

AppendagesAppendagesAppendagesAppendages

Anatomi DecapodaAnatomi DecapodaAnatomi DecapodaAnatomi Decapoda

Anatomi Udang PenaidAnatomi Udang PenaidAnatomi Udang PenaidAnatomi Udang Penaid

Brock and Main (1994)

Potongan melintang bag kepala udangPotongan melintang bag kepala udang

Sistem PencernaanSistem PencernaanSistem PencernaanSistem Pencernaan

Terdiri atas: Terdiri atas: Mulut – esophagus – stomach (ventriculus)Mulut – esophagus – stomach (ventriculus) – – hepatopancreas – intestine –hepatopancreas – intestine – rectum – anus. rectum – anus.

Stomach merupakan tempat penghancuran makanan hingga Stomach merupakan tempat penghancuran makanan hingga halus sebelum sari-sari makanan diserap oleh usushalus sebelum sari-sari makanan diserap oleh usus

Hepatopancreas (midgut gland) menghasilkan enzyme, Hepatopancreas (midgut gland) menghasilkan enzyme, menyimpan dan menyusun nutrisi sesuai kebutuhan.menyimpan dan menyusun nutrisi sesuai kebutuhan.

Brock and Main (1994)

Sistem PencernaanSistem PencernaanSistem PencernaanSistem Pencernaan

A : anus AD : anterior diverticulum of midgut DG : digestive gland M : mouth MG : midgut Oes: oesophagus Prov: proventriculus R: rectum PD: posterior diverticulum of midgut

Sistem PencernaanSistem PencernaanSistem PencernaanSistem Pencernaan

Sistem PencernaanSistem PencernaanSistem PencernaanSistem Pencernaan

LambungLambungLambungLambung

mulut

usus

Kelenjar pencernaan

HepatopancreasHepatopancreasHepatopancreasHepatopancreas

Midgut (usus)Midgut (usus)Midgut (usus)Midgut (usus)

Sistem ReproduksiSistem ReproduksiSistem ReproduksiSistem Reproduksi

• Organ reproduksi jantanOrgan reproduksi jantan– TestisTestis– VasVas deferendeferenss– AmpAmpououllee– PtasmaPtasma

• Organ reproduksi betinaOrgan reproduksi betina– OvariumOvarium– OviductOviduct– Thelycum Thelycum

• Pembuahan secara Pembuahan secara eksternal (diluar tubuh)eksternal (diluar tubuh)

Ptasma Thelycum

Organ reproduksi betinaOrgan reproduksi betinaOrgan reproduksi betinaOrgan reproduksi betina

Oviduct

Ovarium

ThelicumThelicumThelicumThelicum

• Pada udang windu thelycum tertutup, sehingga Pada udang windu thelycum tertutup, sehingga dapat menampung spermatophora sebelum betina dapat menampung spermatophora sebelum betina melepaskan telurnya . Sebelum kawin (mating), melepaskan telurnya . Sebelum kawin (mating), didahului moulting.didahului moulting.

• Pada udang vaname thelycum terbuka.Pada udang vaname thelycum terbuka.

Closed thelycumClosed thelycum Open thelycumOpen thelycum

Thelicum pada udang betinaThelicum pada udang betinaThelicum pada udang betinaThelicum pada udang betina

thelycum

Organ reproduksi jantanOrgan reproduksi jantanOrgan reproduksi jantanOrgan reproduksi jantan

Vas deferensVas deferens

testistestis

AmpouleAmpoule

Organ reproduksi (lateral)Organ reproduksi (lateral)Organ reproduksi (lateral)Organ reproduksi (lateral)

Betina

Jantan

Perkembangan gonadPerkembangan gonadPerkembangan gonadPerkembangan gonad

Stage 0

Stage II

Stage III

Stage IV

Mating dan spawningMating dan spawningMating dan spawningMating dan spawning

• Pada udang windu, mating dan spawning terjadi saat betina moulting, waktunya tengah malam.

• Pada vaname mating dan spawning terjadi saat tidak moulting, waktunya setelah matahari terbenam.

AblasiAblasiAblasiAblasi

InseminasiInseminasiInseminasiInseminasi

• Sistem syaraf sangat sederhana.Sistem syaraf sangat sederhana.

• Terdiri dari Central ganglion di kepala dan syaraf Terdiri dari Central ganglion di kepala dan syaraf ventral cord (tangga tali) yang memanjang ventral cord (tangga tali) yang memanjang sampai ekor.sampai ekor.

• Menghubungkan sejumlah syaraf ke sebagian Menghubungkan sejumlah syaraf ke sebagian organ sensor seperti antena, antenulae, mata, organ sensor seperti antena, antenulae, mata, dll.dll.

Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)

Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)Syaraf (Nervous)

MataMataMataMata• Mata pada udang (Compound eye) berfungsi untuk Mata pada udang (Compound eye) berfungsi untuk

membedakan gelap-terang dan mengamati adanya gerakan. membedakan gelap-terang dan mengamati adanya gerakan. Tidak dapat digunakan untuk melihat makanan.Tidak dapat digunakan untuk melihat makanan.

• Udang tahu ada makanan melalui organ sensor pada antena Udang tahu ada makanan melalui organ sensor pada antena (Chaemoreceptor).(Chaemoreceptor).

• Di tangkai mata terdapat X-organ yang berfungsi mengontrol Di tangkai mata terdapat X-organ yang berfungsi mengontrol pertumbuhan. Bila organ ini dihilangkan dengan memotong pertumbuhan. Bila organ ini dihilangkan dengan memotong

mata (ablasi) maka akan mempercepat perkembangan gonad.mata (ablasi) maka akan mempercepat perkembangan gonad.

Musculatory (Otot)Musculatory (Otot)Musculatory (Otot)Musculatory (Otot)

Sebagian besar otot udang berada pada bagian Sebagian besar otot udang berada pada bagian abdomen.abdomen.

Pada bagian Chephalothorax sebagian besar berisi Pada bagian Chephalothorax sebagian besar berisi organ-organ pencernaan, kelenjar pencernaan, organ-organ pencernaan, kelenjar pencernaan,

jantung dll.jantung dll.

Pernafasan (Respiratory)Pernafasan (Respiratory)Pernafasan (Respiratory)Pernafasan (Respiratory)

• Insang merupakan organ pernafasan yang utamaInsang merupakan organ pernafasan yang utama• Juga digunakan untuk mengekskresikan amoniaJuga digunakan untuk mengekskresikan amonia• Untuk osmose regulasi dan menyerap mineralUntuk osmose regulasi dan menyerap mineral

InsangInsangInsangInsang

Blood vesselBlood vessel

Peredaran darahPeredaran darahPeredaran darahPeredaran darah

Sistem peredaran darahnya terbuka.Sistem peredaran darahnya terbuka.Terdiri dari jantung, sejumlah arteri yang mengedarkan darah ke organ Terdiri dari jantung, sejumlah arteri yang mengedarkan darah ke organ utama, tidak memiliki vena (pembuluh balik), terdapat sejumlah sinus.utama, tidak memiliki vena (pembuluh balik), terdapat sejumlah sinus.

HemolymphHemolymph masuk jantungmasuk jantung melalui ostia dan melalui ostia dan keluar melalui keluar melalui arteri arteri kemudian ke sinus. Aliran balik diatur oleh klep flap. Oksigen dibawa kemudian ke sinus. Aliran balik diatur oleh klep flap. Oksigen dibawa

oleh hemocyanin (komponen yang mengandung Cu)oleh hemocyanin (komponen yang mengandung Cu)

Hemolymph terdiri dari mineral anorgonaik (NaHemolymph terdiri dari mineral anorgonaik (Na++, K, K++, Ca, Ca2+2+, Mg, Mg2+2+, dll), , dll), material organik (gula, protein dan lemak), hemocyanin dan hemocyte.material organik (gula, protein dan lemak), hemocyanin dan hemocyte.

JantungJantungJantungJantung

25-Pericardial cavity26-Heart27-Aorta posterior

(Dorsal abdominal a.)

28-Posterior lateral a.29-Sternal a.30-Hepatic a.31-Opthalmic a. 32-Antennary a.33-Efferent vessel34-Traces of gill36-Osteum

JantungJantungJantungJantung

• Kulit yang keras terbentuk dari chitine merupakan Kulit yang keras terbentuk dari chitine merupakan tameng utama terhadap serangan dari luar atau tameng utama terhadap serangan dari luar atau masuknya berbagai macam penyakit.masuknya berbagai macam penyakit.

• Tidak ditemukan antibody (shg tdk ada sistem Tidak ditemukan antibody (shg tdk ada sistem kekebalan).kekebalan).

• Non-specific, bawaan (innate), belum bisa divaksinNon-specific, bawaan (innate), belum bisa divaksin• Penggumpalan kemungkinan oleh transglutaminase Penggumpalan kemungkinan oleh transglutaminase

cepat, cross-linking enzymcepat, cross-linking enzym– Protein dan enzyme dalam hemolimph.Protein dan enzyme dalam hemolimph.

• Bacterial agglutinasi-aktivitas sangat tinggi-tanpa perlu Bacterial agglutinasi-aktivitas sangat tinggi-tanpa perlu rangsangan-mengandung lectinrangsangan-mengandung lectin

• Antibacterial protein dan peptidaAntibacterial protein dan peptida

Sistem PertahananSistem PertahananSistem PertahananSistem Pertahanan

Sel darah (hematocyte)Sel darah (hematocyte)Sel darah (hematocyte)Sel darah (hematocyte)

Granularhematocytes

Semi (small) granular hematocytes

Hyaline cells

Mekanisme perlawananMekanisme perlawananMekanisme perlawananMekanisme perlawanan

• Terdiri dari hemocyte bebas dan sel tetap• 3 tipe hemocyte:

– Hyaline cells (HC) tanpa granula– Smal granular hemocytes (SGH)– Large granular hemocytes (LGH)

• Respon fisika dan kimia yang kompleks– Phagositosis, encapsulasi, melanisasi.

• Lymphoid organ memegang peran

Lymphoid organLymphoid organLymphoid organLymphoid organ

Sistem EkskresiSistem EkskresiSistem EkskresiSistem Ekskresi

• Kelenjar antena (antennal gland Kelenjar antena (antennal gland atau green gland) berfungsi atau green gland) berfungsi mengontrol volume/tekanan mengontrol volume/tekanan cairan internal dan ion (misalnya cairan internal dan ion (misalnya MgMg2+2+))

• Sel kelenjar antena berfungsi Sel kelenjar antena berfungsi untuk ekskresi dan resorpsi untuk ekskresi dan resorpsi selektifselektif

• Coelomosec untuk memfilter Coelomosec untuk memfilter darahdarah

• Nephrocyte dalam sumbu insang Nephrocyte dalam sumbu insang dan menempel pada kaki.dan menempel pada kaki.

PermasalahanPermasalahan

• Permasalahan dalam budidaya (hatchery maupun Permasalahan dalam budidaya (hatchery maupun pembesaran) antara lain :pembesaran) antara lain :– Genetik - inbreeding Genetik - inbreeding pertumbuhan lambat.pertumbuhan lambat.– Penyakit - mikroba (virus, bakteri, jamur), parasit Penyakit - mikroba (virus, bakteri, jamur), parasit

(protozoa, cacing,dll) (protozoa, cacing,dll) kerugian secara ekonomikerugian secara ekonomi– Kualitas lingkungan budidaya Kualitas lingkungan budidaya cenderung menuruncenderung menurun– Manajemen budidaya.Manajemen budidaya.– Pemahaman pengetahuan dasar tentang biologi Pemahaman pengetahuan dasar tentang biologi

udang : udang : menyangkut sifat dan tingkah laku udangmenyangkut sifat dan tingkah laku udang– Perlu penambahan wawasan secara terus-menerus Perlu penambahan wawasan secara terus-menerus

short course / training, seminar, studi banding.short course / training, seminar, studi banding.

PenutupPenutupPenutupPenutup

• Pengetahuan tentang BIOLOGI UDANG sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam budidaya udang.

• Tujuan mempelajari biologi udang adalah untuk mengetahui :– sifat-sifat udang,– Tingkah laku dan kebiasaan udang,– Anatomi / bagian tubuh udang

Sehingga dapat mengenal udang lebih jauh dan memberikan gambaran cara pembudidayaannya secara lebih baik.

THETHE

Referensi:Fegan, D. 2005. Introduction to shrimp Biology. In Shrimp Health Management Fegan, D. 2005. Introduction to shrimp Biology. In Shrimp Health Management

Training Workshop. Bangkok, ThailandTraining Workshop. Bangkok, Thailand

Brock, J.A. and Kevan L. Main, 1994. A guide to the common problems and Brock, J.A. and Kevan L. Main, 1994. A guide to the common problems and diseases of cultured Penaeus vannamei. World Aquaculture society.Baton diseases of cultured Penaeus vannamei. World Aquaculture society.Baton Rouge. Lousiana, USARouge. Lousiana, USA

Shigueno, K. 1975. Shrimp Culture in Japan. Association for technical Shigueno, K. 1975. Shrimp Culture in Japan. Association for technical Promotion. Tokyo, Japan.Promotion. Tokyo, Japan.

top related