biokimia cairan sinovial

Post on 08-Feb-2016

890 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ks sks ks ks ks ks sk sk sk sks k sk sks

TRANSCRIPT

Biokimia Cairan SinovialChandra, Raminanda, Alam

Sinovial berasal dari bahasa latin yang berarti telur. Cairan sinovial berfungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang rawan artikular dan jaringan lain dalam sendi untuk melumasi dan melindungi mereka selama gerakan

Definisi

Lapisan luar : disebut juga fibrous capsul ,dan sebagian membentuk ligamentum.

Lapisan dalam :Membran ini menghasilkan cairan synovial yang terdiri dari serum darah dan cairan sekresi dari sel synovial.

Komposisi

Cairan synovial ini merupakan campuran yang kompleks dari polisakarida protein , lemak dan sel sel lainnya.

Polisakarida ini mengandung hyaluronic acid yang merupakan penentu kualitas dari cairan synovial dan berfungsi sebagai pelumas dari permukaan sendi sehingga sendi mudah digerakkan

Cairan asam hyaluronic

Asam hyaluronic sendi membantu mengumpulkan dan menahan air, meningkatkan pelumasan dan mengurangi gesekan. Ini juga bertindak dengan membiarkan sel-sel untuk bergerak dan bekerja di dalam sendi.

Osteoarthritis : Menurunnya cairan Asam hyaluronic . Sebagai akibatnya, permukaan sendi lutut tidak mendapatkan dilumasi dan lebih mungkin untuk terkena penykit ini.

Umum

• Cairan sinovial sangat kental,membasahi permukaan sendi. Normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.

• Synovial Fluid merupakan intrafiltrat yang tidak sempurna dari kombinasi asam hyaluronat dan plasma darah. Synovial fluid berfungsi sebagai lubrikan, perekat dan pemasok nutrisi untuk vascular articular cartilage. Pengujian cairan synovial sangat penting untuk membedakan arthritis karna infeksi dan arthritis non infeksi.

 

Arthritis Infection Detector• 1. Non inflammatory effusion (Group 1)

• Memiliki leukosit <3000/ L.netrofil sedikit.contoh Early rheumatoid arthritis, early bacterial μinfections, and viral arthritis

• 2. Inflammatory effusions (Group II)

• Memiliki leukosit 3000—75000. Netrofil >50%, contoh SLE, demam rematik, artritis psoriasis

• 3. Purulent (infectious) effusions (Group III)

• Leukosit >50000, dan netrofil ≥90%. Contoh: infeksi bakteri jamur dan TB

• 4. Hemorrhagic effusions (Group IV)

• Biasa ditemukan pada traumatic arthritis, hemangioma synovial,hemofili dan kelainan darah lain

•  

top related