belajar dari ritz carlton dan aerowisata hotel
Post on 10-Feb-2018
288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
1/11
Analisis Manajemen Penyelenggaran hotel
Belajar dari Ritz Carlton dan Aerowisata hotel
Ritz Carlton dan Aerowisata Hotel adalah dua perusahan jasa yang bergerak di bidang
Pengelolaan Hotel. Ritz Carlton merupakan perusahaan international berpusat di Amerika
sedangkan Aerowisata adalah perusahaan dalam negeri. Keduanya merupakan contoh terbaik
dalam hal pelayanan terhadap pelanggan tamu hotel.
Ritz Carlton merupakan hotel yang sejak dulu hingga sekarang reputasinya masih tetap dikagumi
di seluruh dunia. Service culture yang luar biasa dari hotel tersebut menjadi keunggulan yang
utama dari para pesaingnya. Ritz Carlton merupakan perusahaan jasa Amerika satu-satunya yang
memperoleh Malcolm Baldridge National Quality Award sebanyak dua kali, kemudian terakhir
menempati posisi 5 dalam Customer Service Champs versi BusinessWeek. Apa yang menjadi
kunci utama dari service culture di Ritz Carlton? Hotel Ritz-Carlton membuat Service kepada
Pelanggannya sebagai suatu bentuk seni. Dengan mottonyanWe are ladies and gentlemenserving ladies and gentlemen. Hanya Ladies terbaik dan Gentleman dapat bekerja di Ritz-
Carlton.Tidak seperti tempat lain, mereka tahu jika Anda memperlakukan pelanggan Anda
dengan baik dan melakukan upaya khusus untuk berhubungan dengan mereka, maka mereka
akan kembali lagi, mereka memberitahukan kepada teman-temannya, dan membangun hubungan
jangka panjang atau loyalitas.
Hotel Ritz-Carlton mengikuti proses yang disebut "Tiga Langkah Pelayanan."
Langkah 1 - Sambutan hangat
Langkah 2 - Antisipasi dan ikuti aturan
Langkah 3 - Perpisahan
Anggota staf mencari dan menemukan kebutuhan atau keinginan tamu Hotelnya/pelanggannya.
Kemudian mereka menyajikannya dengan cara yang unik dan punya nilai seni.untuk pelanggan
yang sedang merayakan sesuatu di tempat mereka, bisa dalam bentuk menyajikan sebuah kejutan
(surprise), yaitu sambutan Sampanye dan Kue ulang tahun misalnya.
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
2/11
Usaha mempertahankan tamu dimulai dari seleksi ketat karyawan yang dilakukan Ritz Carlton.
Setelah dipilih, karyawan diberikan pelatihan intensif tentang seni menangani pelanggan. Setiap
karyawan baru akan mengikuti orientasi selama dua hari dimana mereka diajarkan 20 prinsip
dasar Ritz Carlton. Dengan dasar nomor satu: Kredo harus dipahami, dimilki, dan dilakukan
oleh seluruh karyawan. Karyawan diajarkan untuk melakukan segala sesuatu agar perusahaan
tidak kehilangan tamunya. Setiap karyawan dapat membelanjakan hingga $2.000 dollar untuk
memperbaiki perlakuan buruk yang diterima oleh tamu, dan tiap karyawan diijinkan untuk
menghentikan rutinitasnya selama hal tersebut diperlukan dalam rangka membuat tamu
bahagia.Kesuksesan Ritz Carlton didasarkan pada filosofi sederhana: untuk mengurus pelangga,
pertama Anda harus mengurus/ mempedulikan orang yang mengurus pelanggan. Karyawan yang
puas akan memberikan nilai pelayanan yang lebih tinggi, yang kemudian akan menciptakan
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan pada gilirannya akan menghasilkan penjualan dan
lama yang tinggi bagi perusahaan. 4 empat langkah berikut sebagai suatu layanan yang luar biasa
atau gold service dalam ritz carlton.
Empat komponen kunci dalam mengembangkan tim yang benar-benar dapat membawa panji-
panji Ritz - Carlton
1 . Pastikan seleksi karyawan adalah First Class .
Semuanya dimulai dengan menemukan kandidat terbaik Dalam rangka untuk menempatkan
orang-orang dalam peran di mana mereka yang paling mungkin berhasil , " Orang yang tepat
untuk pekerjaan yang tepat " Dengan melakukan penelitian dengan karyawan dan menyesuaikan
wawancara , calon diidentifikasi yang kemungkinan besar menjadi karyawan terbaik dalam
posisi tertentu.
2 . Orientasi Karyawan adalah Day One ! " Tidak ada karyawan dapat mulai bekerja di Ritz -
Carlton Hotel tanpa terlebih dahulu menghadiri orientasi. Hotel General Manager selalu
melakukan satu jam pertama dari orientasi , berkomunikasi dan pemodelan sikap dan budaya
yang mendefinisikan Ritz Carlton layanan janji . General Manager meminta umpan balik
tentang pelatihan karyawan baru dan pengalaman. Dalam suasana yang terbuka dan bebas , GM
bertanya , " Bagaimana itu terjadi ? Apa yang kita lewatkan dalam pelatihan? Apakah ada
masalah yang kita perlu mendiskusikan atau menjelaskan ? "
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
3/11
3 . Pelatihan .
Setiap Ritz - Carlton Hotel memiliki penuh Direktur Pelatihan dan masing-masing departemen
satu orang dengan tanggung jawab pelatihan . Karyawan terbaik di setiap 35 departemen hotel
yang dirancang untuk menjadi pelatih di bidang keahlian mereka .
4 . Lineup Daily. Sama seperti " Briefing " ,
Kunci utama dari service culture `Ritz Carlton` ada pada lineup meeting yang dilakukan di tiap
hotel Ritz Carlton di seluruh dunia. Ritz Carlton mengadakan pertemuan singkat tiap pagi sekitar
15 menit, dimana seluruh karyawan memulai shift dengan mendengarkan berbagai corporate
value seperti `Gold Standard`, credo, service value, dan sejumlah nilai lainnya yang intinya
menekankan service culture pada Ritz Carlton. Dengan nilai-nilai yang ditanamkan setiap hari
kepada karyawan, maka tidak heran jika service culture sudah terpatri pada diri seluruh
karyawan disana. Selain itu, meeting pagi hari ini juga berfungsi untuk menginformasikan
tentang produk atau jasa yang akan diluncurkan Ritz Carlton, hingga mengkomunikasikan
breaking newsdi hari tersebut.
Contohnya adalah ketika badai Katrina menghunjam Gulf Coast pada tahun 2005, mereka
berhasil untuk mengkomunikasikan 34,000 karyawannya hanya dalam kurun waktu 24 jam
mengenai apa yang terjadi pada cabang di New Orleans, sehingag kemudian mereka dapatberdiskusi mengenai bantuan apa yang akan diberikan. Lineup meeting ini dilakukan di seluruh
cabang Ritz Carlton di seluruh dunia, tanpa terkecuali. Jadi, sudah menjadi budaya yang
mengakar di hotel tersebut.
Empowerment & Personalized Service .Komponen penting lainnya dalam service culture
milik Ritz Carlton adalah empowerment, dimana karyawan punya keterlibatan yang tinggi
terhadapservice levelyang diberikan kepada pelanggan. Dalam meeting singkat yang dilakukan
tiap pagi, karyawan terkadang dimintai pendapatnya mengenai ide-ide inovatif terkait dengan
pelayanan. Misalnya, seorang karyawan di Asia yang memberi ide tentang mekanisme yang
memungkinkan tamu untuk memilih programtelevisinya, sehingga mereka dapat menonton acara
yang mereka sukai. Yang hebatnya lagi, tiap karyawan di Ritz Carlton berhak untuk mengambil
keputusan terkait dengan layanan, dan disediakan anggaran tersendiri. Di AS, tiap karyawan
diberikan anggaran mencapai $2,000 per tamu pada tiap kunjungannya. Anggaran ini dapat
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
4/11
digunakan oleh karyawan tanpa perlu persetujuan dari manajer. Intinya, tiap karyawan dapat
turut menciptakan pengalaman yang wow dan personalized bagi pelanggan.Anggaran tersebut
digunakan tidak hanya untuk melakukan `recovery` ketika terjadi masalah dalam pelayanan,
melainkan juga untuk memberikan pengalaman yang mengesankan dan tak terlupakan pada
pelanggan. Misalnya, ketika seorang tamu ulang tahun, kemudian ia mendapatkan hadiah kue
ulang tahun dan champagne dari hotel. Atau seorang pelayan yang mendengar bahwa tamunya
tidak bisa membawa istrinya yang memakai kursi roda ke pantai. Pelayan menyampaikan ke
pihak maintenance, dan esok harinya sudah ada jalanan terbuat dari kayu menuju pantai dan ada
sebuah tenda yang disediakan untuk makan malam mereka. Contoh-contoh ini cukup mewakili
bagaimana karyawan punya kontribusi besar dalam menentukan level service kepada pelanggan.
Dalam pelayanannya, terdapat 3 standar yang menjadi prinsip pelayanan dari Ritz Carlton:
pertama yakni ucapan selamat datang yang hangat dan tulus, dengan menyebutkan nama tamu;
kedua, mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan tiap tamu; dan terakhir, salam perpisahan yang
juga hangat, dengan menyebutkan nama tamu. Siapa tamu yang tidak terkesan jika tiap karyawan
bersikap ramah dan hafal dengan namanya setiap kali bertemu? Lalu bagaimana Ritz
Carlton secara konsisten dapat memberikan layanan yang kualitasnya selalu nomor satu?
Jawabannya ada pada riset mereka yang berfokus pada produk dan layanan high-end, sesuai
dengan segmen pasar yang mereka bidik. Ritz Carlton selalu berusaha melakukan prediksi
berdasarkan data, kemudian menetapkan trend, bukan hanya jadi follower belaka.
Jadi, Ritz Carlton bukan hanya terletak di lokasi terbaik yang diinginkan target pasarnya,
melainkan juga dilengkapi oleh produk-produk mewah yang diinginkan oleh tamu mereka.
Sehingga, investasi per kamar mencapai sekitar $500,000 hingga $1 juta. Platform sudah
lengkap, apalagi dilengkapi dengan ladies and gentlemen bagaimana Ritz Carlton menyebut
karyawan merekayang selalu siap memberi layanan terbaik kepada para ladies dan gentlemen
yang merupakan tamu mereka. Ritz Carlton tidak hanya ingin terpaku memberikan value berupa
fungsional belaka, melainkan juga value berupa emosional. Sehingga pelanggan tidak hanya
sekadar memperoleh kebutuhan mereka, melainkan juga merasakan keterikatan emosional
dengan hotel.
Beranjak dari kasus ritz carlton dengan pelayanan yang sudah seharusnya di berikan hotel hotel
dengan harga kamar standar melebihi Rp. 4.000.000,- /night. Namun bukan berarti kita harus
skeptic dalam memberikan pelayanan. Memang hotel di bukittnggi kebanyakan hanya bintang
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
5/11
1&2. Namun apa salahnya kita memberikan pelayanan seperti layaknya hotel berbintang 5,
seperti karyawan yang proaktif dan dengan sigap melayani setiap permintaan pelanggan dan
karyawan dengan sangat ramah dalam melakukan pelayanan.
Aerowisata hotelAerowisata Aerowisataadalah perusahaan perhotelanIndonesia yang berbasis diJakarta.
Ia memiliki empat bisnis utama, yang terdiri dari Aerowisata Food Services, Aerowisata Hotels
& Resorts Services, Aerowisata Travel & Leisure Services, dan Aerowisata Transportation
Services. Perusahaan ini adalah anak perusahaan Grup Garuda Indonesia.didirikan di Jakarta
pada 30 Juni 1973.
Aerowisata terus memperluas jaringan bisnisnya ke pusat-pusat bisnis maupun tujuan
wisata domestik dan internasional. Untuk efektivitas manajemen, Aerowisata membentuk empatdivisi, yaitu Divisi Food Services, Divisi Hotels & Resorts, Divisi Travel & Leisure, dan Divisi
Transportation Services. Dengan perkembangan industri hospitality yang begitu dinamis,
Aerowisata berkomitmen akan tetap berinovasi dan beradaptasi untuk mengoptimalkan setiap
peluang dalam mencapai visi dan misi Perusahaan
Standar Etika Aerowisata
Aerowisata grup menerapkan standar etika yang didasarkan pada nilai-nilai perusahaan Fly-Hi
(eFfective & efficience, Loyalty, customer centricitY, Honesty and openness , sertaIntegrity).
1. Nilai eFfective & efficient mencakup kinerja keuangan dan operasional, tingkatproduktivitas aset, termasuk karyawan, pencapaian proposisi nilai usaha, pengembangan
usaha, dan kinerja pasar.
2. Nilai Loyaltydifokuskan pada kontribusi kinerja, baik secara internal maupun eksternal(konsumen), kendala waktu (kecepatan di dalam operasi dan proses pengambilan
keputusan), serta niat baik dan rasa memiliki Aerowisata.
3. Nilai customer centricitY, setiap aktivitas manajemen Aerowisata selalu diarahkan padakebutuhan dan kehendak pasar yang memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak
langsung, terhadap keberlanjutan pertumbuhan bisnis di masa depan.
4. Nilai Honesty and openness, dan Integrity dimaksudkan agar di dalam manajementerdapat unsur-unsur transparansi dan kejujuran yang sesuai dengan motto One Team One
Spirit One Goal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Garuda_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia -
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
6/11
Sebagai induk perusahaan, Aerowisata juga memegang teguh nilai-nilai disiplin yang
diterapkan untuk menjamin kesinambungan usaha, baik dari sisi profitabilitas dan likuiditas, dan
mendorong peningkatan kinerja pasar secara signifikan. Nilai-nilai disiplin tersebut meliputi:
product leadership, kualitas pelayanan, kedekatan dengan pelanggan, dan keunggulan di bidang
operasional.
Implementasi standar etika Aerowisata mengacu kepada aspek-aspek Sembilan K (9K), yaitu:
1. Komitmen terhadap tegaknya standar etika yang tinggi di dalam Aerowisata.2. Karakter yang dilandasi kejujuran yang mengacu kepada standar etika Aerowisata.3. Kompetensi dalam bidang masing-masing insan Aerowisata yang dilandasi oleh standar etika
Aerowisata.
4. Kepatuhan terhadap sistem penerapan, pengawasan, dan pelaporan pelaksanaan standar etikaAerowisata.
5. Komunikasi terus-menerus dengan semua pihak terkait.6. Konsistensi pelaksanaan standar etika Aerowisata dengan tidak memandang perbedaan
(diskriminasi).
7. Kepeloporan dalam penegakan standar etika yang tinggi.8. Keteladanan dalam penerapan standar etika Aerowisata.9. Kontrol internal (pengawasan melekat) dalam melaksanakan tugas selalu mengacu kepada
standar etika Aerowisata.
Dengan mengacu pada nilai-nilai tersebut di atas, Aerowisata beserta segenap manajemen dan
sumber daya manusianya selalu berpegang teguh pada prinsipprinsip umum etika bisnis, yang
mencakup:
1. Persamaan dan hormat pada sesama manusia, sesuai dengan harkat dan martabat sebagaimanusia dan tidak membedakannya berdasarkan suku, ras, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, dan politik
2. Kompetisi yang adil, yang dilandasi oleh kemampuan berprestasi3. Benturan kepentingan antara Insan Aerowisata dengan pihak ketiga di luar Aerowisata4. Keterlibatan kriminal dan tindakan asusila
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
7/11
Selama 2009, Aerowisata menunjukkan kinerja operasional yang membanggakan .
kinerja tersebut dicapai melalui optimalisasi dan penyempurnaan dalam bidang SDM, sistem dan
organisasi, teknologi informasi, pemasaran dan pelayanan
Manajemen Sumber Daya Manusia Aerowisata
Aerowisata group memandang pegawai sebagai sumber daya utama . Oleh karena itu ,
kebijakan -kebijakan yang terkait dengan bidang kepegawaian selalu mendapat prioritas .Secara
umum, kebijakan SDM Aerowisata dapat dibagi ke dalam tujuh fase utama, yaitu:
1. Rekrutmen
Pengadaan pegawai dilakukan melalui tahapan rekrutmen, seleksi, dan penerimaan yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, berdasarkan struktur organisasi dan
peraturan perusahaan yang berlaku.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Untuk menunjang dan mengantisipasi kelancaran operasional serta tuntutan kerja pada masa
mendatang, Aerowisata secara berkala menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja pegawai. Selain itu, Aerowisata juga aktif mengirimkan
pegawainya untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga.
Hingga akhir Desember 2009, Aerowisata telah secara aktif mengirimkan pegawainya untuk
mengikuti 26 program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan di berbagai kota di
Indonesia.
3. Kinerja Manajemen
Guna meningkatkan kualitas, produktivitas, dan motivasi kerja seluruh pegawai, Aerowisata
menggunakan sistem yang obyektif, konsisten, dan terbuka untuk menilai prestasi kerja
pegawainya. Hasil Penilaian Prestasi Kerja (PPK) tersebut selanjutnya dijadikan sebagai bahan
acuan obyektif bagi pelaksanaan Career Planning (Promosi dan Rotasi) dan pemberian
pendidikan dan pelatihan.Merit allowance yang ditetapkan oleh Aerowisata sebagai umpan balik
bagi masing-masing pegawai juga dihitung dan diberikan berdasarkan hasil PPK.
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
8/11
4. Program Pengembangan Kader
Program pengembangan kader dalam pola karir pegawai dilaksanakan untuk menjaga
kesinambungan kegiatan operasional, menunjang pengembangan Aerowisata, dan memberi
kesempatan pengembangan diri setiap pegawai.
5. Reward & Punishment
Aerowisata memberikan reward kepada pegawai yang menunjukkan loyalitasnya melalui
dedikasi dan kinerja yang mendukung tujuan Aerowisata. Sementara bagi pegawai yang
melakukan pelanggaran disiplin, Aerowisata melakukan pembinaan melalui surat peringatan
yang diberikan sesuai dengan kesepakatan Aerowisata dengan Serikat Pekerja.
6. Remunerasi
Selain menerapkan sistem penggajian yang sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang telah
ditetapkan pemerintah, Aerowisata memberikan penyesuaian besaran gaji berdasarkan COLA
(Costof Living Adjustment), yang besarannya disesuaikan dengan tingkat inflasi dan perubahan
kondisi ekonomi secara makro. Aerowisata juga mengikutsertakan pegawai dalam Program
Pensiun, Program Asuransi Kematian, dan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja untuk memberikan ketenangan kepada pegawai dalam bekerja hingga menginjak usia
pensiun.
7. Separasi
Aerowisata sedapat mungkin berusaha mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Namun, dalam kondisi yang tidak memungkinkan, PHK dilakukan sesuai dengan peraturan dan
undangundang serta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Untuk meningkatkan kompetensi 6.617 pegawai yang dimiliki Aerowisata Grup, departemen
SDM telah melaksanakan beberapa program, seperti transformasi budaya Perusahaan,
implementasi GCG, rekrutmen pegawai baru, pengembangan manajerial, job evaluation&
assessment, dan program pensiun sukarela.
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
9/11
Sistem & Organisasi
Melalui departemen Corporate Strategic Planning, Aerowisata telah merealisasikan sejumlah
program yang berkaitan dengan peningkatan sistem dan organisasi Perusahaan. Beberapa di
antaranya adalah penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan
2009-2014, rebranding, restrukturisasi bisnis, dan inisiasi implementasi manajemen risiko.
Teknologi informasi
Di bidang teknologi informasi, Aerowisata telah meningkatkan kualitas jaringan komunikasi
dan mengimplementasikan penggunaan software Human Resources Management System,
Customer Relationship Management, dan Hotel Front Office System.
Pemasaran & Pelayanan
Untuk menghadirkan pelayanan yang berkualitas dan meningkatkan pendapatan, Aerowisata
Grup selalu memperhatikan consistency product dan quality services.Untuk memperkuat spirit
dan kualitas pelayanan yang lebih bermutu, Aerowisata me-refresh image Perusahaan melalui
kegiatan rebranding dan memanfaatkan data pelanggan yang ada dengan menggunakan sistem
Customer Relationship Management.
ProduksiDengan kemajuan yang dicapai di bidang SDM, sistem & organisasi, teknologi informasi,
serta strategi pemasaran & pelayanan yang diambil dalam memanfaatkan peluang bisnis
hospitality pada 2009, Aerowisata telah berhasil mengoptimalkan produksi di keempat divisi
bisnisnya.
Hospitality Aerowisata
Dengan menyempurnakan kualitas pelayanan hospitality, Aerowisata Grup siap meningkatkan
kinerja dan pencapaiannya pada 2010 sesuai dengan visinya untuk menjadi The most preferred
Indonesian hospitality business group.
Terobosan strategis yang diambil Aerowisata adalah kegiatan rebranding yang menekankan
citra profesional, andal dan bersahabat di mata konsumen dan para pemangku kepentingan.
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
10/11
Bersamaan dengan itu, Aerowisata menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, menjalankan
ekspansi bisnis, serta mengembangkan Sumber Daya Manusia. Semua ini bertujuan untuk
mentransformasikan budaya kerja agar menjadi lebih dinamis dan sesuai perkembangan zaman.
Hal ini penting bagi Aerowisata untuk terus tumbuh dan berkembang secara mandiri, tanpa harus
bergantung pada situasi dan kondisi bisnis Garuda Indonesia, sebagai induk perusahaan.
Memasuki 2010, Aerowisata mengoptimalkan komunikasi dengan seluruh pemangku
kepentingan untuk memperkuat posisinya sebagai tulang punggung pariwisata di Indonesia.
Aerowisata menawarkan pelayanan berkualitas yang sesuai dengan permintaan pasar serta
meningkatkan kerja sama dengan industri sejenis untuk memberikan nilai tambah bagi semua
pihak.
Kesuksesan 2009 dan rencana program pada 2010 dicapai dengan dukungan seluruh elemen
Perusahaan dalam menjalankan bisnis Aerowisata. Oleh karena itu, saya menyampaikan terima
kasih kepada manajemen dan karyawan atas komitmen dan kerja kerasnya sehingga Aerowisata
mampu mencapai kinerja yang patut dibanggakan. Selamat bekerja dan semoga Aerowisata
mencapai kinerja yang lebih gemilang pada 2010.
Sejalan dengan tuntutan pasar, Aerowisata melakukan pembenahan berkelanjutan pada
keempat divisi bisnisnya. Divisi Hotel & Resort, Aerowisata telah merealisasikan pembangunan
dan renovasi di beberapa hotel, seperti Aerotel Irian Biak, Hotel Sanur Beach, Senggigi Beach
Hotel, dan Grand Preanger Hotel. Divisi Food Services disamping melakukan pembangunan
gudang logistik dan laundry, juga melakukan perbaikan kualitas makanan dan tampilan menu
yang disajikan, serta mengimplementasikan program In-flight Service Total Solutions. Divisi
Travel & Leisure, Aerowisata mengimplementasikan
desain baru pada kantor-kantor penjualannya, peremajaan kendaraan wisata, dan pengembangan
Garuda Orient Holidays di Korea dan Jepang. Divisi Transportation Services.
Aerowisata melakukan peremajaan armada dan melaksanakan Service Excellent Training
guna meningkatkan kualitas pelayanan. Di samping itu Aerowisata melakukan pengembangan
bisnis dengan melakukan investasi kepemilikan saham pada PT Citilink dan PT Aero System
Indonesia. Atas berbagai langkah dan upaya yang telah direalisasikan, Aerowisata berhasil
membukukan pendapatan Rp1,15 triliun dan laba bersih setelah pajak sebesar Rp76,72 miliar
pada 2009. Aerowisata menyadari bahwa prestasi yang dicapai selama 2009 tidak terlepas dari
-
7/22/2019 Belajar Dari Ritz Carlton Dan Aerowisata Hotel
11/11
dukungan dan kerjasama seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak.
Dengan semakin mempererat kerjasama dan memaksimalkan koordinasi yang sudah
terbangun, kami optimis mampu mencapai visi Aerowisata untuk menjadi kelompok bisnis
hospitality pilihan di Indonesia. Melalui visi tersebut, Aerowisata ingin mengomunikasikan
kepada publik bahwa Aerowisata:
1. Merupakan grup usaha nasional yang bergerak di bidang industri hospitality dan sektor-sektor
usaha terkait lainnya.
2. Merupakan grup usaha hospitality nasional yang mengedepankan unsur kebutuhan dan
keinginan pasar yang menghendaki unsur keamanan, kenyamanan, kesehatan, kemudahan, dan
kelengkapan produk barang dan jasa dengan standarkualitas yang tinggi.
3. Memiliki varian produk barang dan jasa yang luas dan posisi pasar yang selalu lebih unggul
dibandingkan dengan pesaing di industri sejenis.
4. Memiliki merek yang kuat yang disesuaikan dengan ekspektasi konsumen atau klien dalam
menentukan pilihan
5. Menjadi barometer pengembangan industri hospitality yang dikelola secara profesional,
terintegrasi, danberdaya saing tinggi saat ini dan di masa depan
6. Memberikan jaminan konsistensi pertumbuhan laba, pendapatan yang optimal, kenyamanan
berinteraksi, baik kepada mitra strategis, investor, pemilik saham, maupun pemangku
kepentingan lainnya.
Sejalan dengan visi tersebut, Aerowisata mengemban tiga misi utama, yaitu:
(1) Menyediakan dan menawarkan solusi profesional untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
segmensegmen hospitality yang menguntungkan melalui produk dan jasa yang berkualitas,
inovatif dan berkesinambungan
(2) Menjaga dan meningkatkan kepercayaan dalam hubungan bisnis kepada seluruh segmen
konsumen dan klien Aerowisata
(3) Memberikan nilai tambah dan hasil yang optimal kepada seluruh pemangku kepentingan
top related