bekal-bekal di dalam menyambut idul adha
Post on 30-May-2018
266 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
1/41
@
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
2/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
1
DI DALAM MENYAMBUT
Oleh :Ab Salm al-Atsar
Bekal-Bekal Menyambut Idul AdhaOleh : Ab Salm al-AtsarCopyleft 2007
Silakan menyebarkan, mencetak ataupun menukil sebagian ataukeseluruhan risalah ini, dengan menyebutkan sumber penukilan dan
tidak merubah isi, serta tidak untuk komersil.Email : abu.salma81@gmail.com
HP : 08883535658
Homepage : http://dear.to/abusalma
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
3/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
2
PENGANTAR
Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan
kebaikan. Namun sungguh sayang apabila bulan ini dilewatkan
begitu saja. Untuk itulah, sebagai upaya untuk menyambut dan
meramaikan bulan ini, saya menyusun risalah yang sederhana danringkas ini.
Di dalam risalah ini, saya hanya menyusun permasalahan yang
berkaitan dengan Dzulhijjah, hari raya dul adhh dan
penyembelihan kurban secara ringkas. Saya tidak memaparkan
secara mendetail berikut khilf-khilf yang ada di dalamnya, yang
mana hal ini memerlukan upaya dan usaha tersendiri. Saya hanya
memilihkan pendapat-pendapat yang rjih insy Allh dari buku-
buku para ulama.
Semoga apa yang saya lakukan ini dapat bermanfaat, terutama
untuk diri saya sendiri dan kaum muslimin. Segala tegur sapa dan
kritik saya terima dengan lapang dada. Dan semoga apa yang saya
lakukan ini terhitung sebagai bekal di hari yang tiada bermanfaat
harta dan anak-anak, melainkan hati yang selamat. Ya Allh,
jadikanlah upaya yang sederhana ini adalah amal yang ikhsh
hanya mengharap wajahmu dan dapat bermanfaat bagi kaum
muslimin.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
4/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
3
KEUTAMAAN DZULHIJJAH
Banyak hadts yang berbicara tentang keutaaman bulan Dzul
Hijjah, diantaranya adalah :
1. Bulan yang tidak memiliki kekurangan
((: - -
)) :
Dari Ab Bakrah radhiyallhu anhu, dari Nab Shallllhu
alaihi wa Sallam beliau bersabda : Dua bulan yang tidak
memiliki kekurangan, adalah bulan d Ramadhn dan Dzul
Hijjah. (Muttafaq alaihi).
2. Bulan disempurnakannya agama Islm
: ((:- -
.: :}
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
5/41
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
6/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
5
3. Bulan yang di dalamnya ada sepuluh hari yang ibadah di
dalamnya lebih mulia daripada jihd
: :-
: )) ((
: . ! ((
))
Dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhuma beliau berkata,
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : Tidak
ada hari-hari untuk beramal shlih di dalamnya yang lebih
dicintai oleh Allh melebihi daripada sepuluh hari ini. Para
sahabat bertanya, Wahai Raslullh, tidak pula jihd f
sablillh?. Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam
menjawab, Tidak pula jihd f sablillh. Kecuali seorang
lelaki yang keluar jiwa dan hartanya (untuk berperang), dan
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
7/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
6
ia tidak kembali membawa sesuatu apapun. (HR Bukhr).
Maksudnya sepuluh hari pada awal bulan Dzul Hijjah.
4. Bulan yang di dalamnya terdapat hari Arafah yang
apabila berpuasa pada hari tersebut, niscaya dosanya
setahun sebelumnya dan sesudahnya diampuni oleh Allh
:... :- ...
Dari Ab Qotdah radhiyallhu anhu, Raslullh Shallllhu
alaihi wa Sallam bersanda : Puasa Arafah, saya
mengharapkan kepada Allh agar mengampuni dosa setahun
sebelumnya dan setahun setelahnya (HR Muslim)
5. Bulan yang di dalamnya terdapat hari dul Adhh dan
hari Tasyrk yang merupakan hari makan dan minum.
: ((:
))
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
8/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
7
Dari Uqbah bin mir radhiyallhu anhu beliau berkata :
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : HariArofah, hari an-Nahr (dul adhh) dan hari taysrk,
merupakan d (perayaan) kami ummat Islm, yaitu hari
makan dan minum. (HR Muslim)
6. Bulan yang tidak ada hari di dalamnya, Allh lebih
banyak menyelamatkan hamba-Nya dari siksa neraka
:
)) ((:
Dari `isyah radhiyallhu anh beliau berkata :
Sesungguhnya Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam
bersabda : Tidak ada hari yang lebih banyak Allh
membebaskan hamba dari neraka selain pada hari Arofah.
(HR Muslim).
7. Bulan yang di dalamnya terdapat hari haji besar
- -
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
9/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
8
: (( :)) . : ((
))
Dari Abdullh bin Umar radhiyallhu anhum, bahwa
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berwukuf pada hari
an-Nahar (hari penyembelihan/dul adhh) di antara
tempat melempar jumrah (baru kerikil) pada saat beliau
sedang berhaji, kemudian beliau berkata : Hari apa
sekarang? Para sahabat menjawab, hari an-Nahar. Lantas
Nab bersabda : Hari ini adalah hari haji besar. (HR
Bukhr).
8. Bulan yang di dalamnya terdapat hari yang paling agung
((:
Dari Abdullh bin Qorth dari Nab Shallllhu alaihi wa
Sallam beliau berkata : Sesungguhnya hari yang paling
agung di sisi Allh Tabroka wa Tal adalah hari an-Nahar
(dul adhh) dan hari al-Qurr (sehari setelah dul adhh,
tanggap 11 Dzhul Hijjah). (HR Ahmad).
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
10/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
9
SUNNAH-SUNNAH DI DALAM BULAN
DZULHIJJAH
Pada bulan yang mulia ini, ada beberapa hal yang
dituntunkan oleh Nab Shallllhu alaihi wa Sallam,
diantaranya adalah :
1. Berpuasa sunnah pada 9 hari awal di bulan Dzul Hijjah
Adalah Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berpuasa
pada 9 hari Dzulhijjah, hari syur`, tiga hari pada setiap
bulan, senin pertama setiap bulan dan Kamis. (HR Ab
Dwud dan an-Nas`).
2. Puasa Arofah selain yang melaksanakan Haji
: :-
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
11/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
10
...
...
Dari Ab Qotdah radhiyallhu anhu, Raslullh Shallllhu
alaihi wa Sallam bersanda : Puasa Arafah, saya
mengharapkan kepada Allh agar mengampuni dosa setahun
sebelumnya dan setahun setelahnya (HR Muslim)
3. Melaksanakan Haji bagi yang mampu
- -
)) . : (( )) : (( :
Dari Abdullh bin Umar radhiyallhu anhum, bahwa
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berwukuf pada hari
an-Nahar (hari penyembelihan/dul adhh) di antara
tempat melempar jumrah (baru kerikil) pada saat beliau
sedang berhaji, kemudian beliau berkata : Hari apa
sekarang? Para sahabat menjawab, hari an-Nahar. Lantas
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
12/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
11
Nab bersabda : Hari ini adalah hari haji besar. (HR
Bukhr).
4. Melakukan amal Shlih terutama pada 10 hari awal
Dzul Hijjah
: :-
: )) ((
: . !
((
))
Dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhuma beliau berkata,
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : Tidak
ada hari-hari untuk beramal shlih di dalamnya yang lebih
dicintai oleh Allh melebihi daripada sepuluh hari ini. Para
sahabat bertanya, Wahai Raslullh, tidak pula jihd f
sablillh?. Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam
menjawab, Tidak pula jihd f sablillh. Kecuali seorang
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
13/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
12
lelaki yang keluar jiwa dan hartanya (untuk berperang), dan
ia tidak kembali membawa sesuatu apapun. (HR Bukhr).
Amal Shlih ini bisa berupa sholat sunnah, shodaqoh, puasa,
tilwatul Qur`n, dan selainnya.
5. Berkurban bagi yang memiliki kemampuan
Akan dijelaskan secara terperinci pada pembahasannya
nanti.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
14/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
13
SHOLAT DUL ADHH
Hukumnya
Menurut pendapat yang rjih (kuat) dan terpilih, sholat dul
adhha adalah wajib hukumnya, baik bagi laki-laki maupun
wanita. Dallnya adalah hadts Ummu Athyah radhiyallhu
anh, beliau berkata :
Kami diperintahkan untuk mengeluarkan para gadis dan
wanita yang sedang dalam pingitan (untuk sholt d) [Al-
Wajz f Fiqhis Sunnah, hal. 150 dan Ahkmul dain f
Sunnatil Muthohharoh]]
Sebagian lagi berpendapat hukumnya fardhu kifyah,sebagaimana pendapat Syaikh Shlih as-Sadln dalam
Rislatu f Fiqhil Muyassarhal. 48].
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
15/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
14
Waktunya
Waktu sholt d adalah semenjak matahari naik setinggi
tombak hingga tergelincir ke arah barat. Namun yang
sunnah adalah melakukannya di awal waktu, agar kaum
muslimin bisa segera menyembelih hewan kurban mereka.
[Minhjul Muslim, hal. 183, Rislatu f Fiqhil Muyassarhal.
48, ad-Darr al-Mudhyah hal. 106,109].
Sholt di Musholl (Lapangan)
Sholt d adalah di tanah lapang, bukan di Masjid. Hal ini
datang dari banyak hadts Nab Shallllhu alaihi wasSallam, diantaranya :
...
Dari Ab Sad al-Khudr radhiyallhu anhu beliau berkata :
Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam keluar pada hari
Adhh atau Fithri ke musholl (tanah lapang) [HR al-
Bukhr]
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
16/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
15
Kecuali apabila dalam keadaan darurat semisal hujan, maka
boleh dilakukan di dalam Masjid.
Sifat Sholt d
Sholt d terdiri dari dua rakaat dengan 11 takbir, yaitu 7
takbir pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua.
Sholt d adalah sholt jamaah yang dilakukan di tanah
lapang tanpa ada adzn dan iqmah. Imm disunnahkan
membaca surat al-Al pada rakaat pertama dan al-Ghasyah
pada rakaat kedua, atau surat Qf dan Waqtarobat. [Lihat
al-Wajz f Fiqhis Sunnah, hal. 151-152].
Setelah sholat, imm atau khthib naik ke atas mimbar
berkhutbah. Sifat khuthbah d yang rjih adalah tanpa
diselingi duduk ringan sebagai pemisah dua khuthbah seperti
khuthbah jumat. Ini adalah pendapat yang terpilih. Namun,
syaikh Shlih bin Ghnim as-Sadln merjihkan sifat khutbahd sama dengan khuthbat jumah [Lihat Rislatu f Fiqhil
Muyassarhal. 49], demikian pula dengan Syaikh Ab Bakr al-
Jaz`ir [Lihat Minhjul Muslim, hal. 172-173].
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
17/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
16
Takbr dul Adhh
Allh Tal berfirman :
Dan berdzikirlah menyebut nama Allh dalam beberapa
hari yang telah ditentukan. (QS al-Baqroh : 203)
Waktunya semenjak dari shubuh hari Arofah (10 Dzulhijjah)
hingga ashar hari tasyrq terakhir (13 Dzulhijjah)
berdasarkan hadts shahh dari Al, Ibnu Abbs dan Ibnu
Masd radhiyallhu anhum [lihat al-Wajz f Fiqhis Sunnah
hal. 153-154].
Takbr dilakukan dengan keras terutama di jalanan menuju
ke tanah lapang (musholl), dilakukan setiap selesai
melakukan sholat dan setiap waktu kapan saja semenjak
hari Arofah hingga akhir hari tasyrq [lihat Majmu al-
Fatw 24/220, Subulus Salm II/71-71 danAhkmul Idain].
Adapun shighat (lafal) takbr yang shahh datang dalam
beberapa riwayat, diantaranya adalah lafal yang
diriwayatkan oleh Ibnu Masd radhiyallhu anhu :
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
18/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
17
Allh Maha Besar - Allh Maha Besar Tiada Ilh yang haq
untuk disembah kecuali Allh Dan Allh Maha Besar - Allh
Maha Besar dan hanya milik Allhlah segala pujian. [HR
Ibnu Ab Syaibah II/17 secara shahh mauquf]
Diantaranya pula adalah lafal dari Ibnu Abbs radhiyallhu
anhu :
Allh Maha Besar - Allh Maha Besar - Allh Maha Besar -
hanya milik Allhlah segala pujian - Allh Maha Besar dan
Maha Agung - Allh Maha Besar atas petunjuk-Nya kepada
kita. [HR al-Baihaq III/315].
Adapun lafal takbr yang sering dibaca di negeri kita, yaitu :
...
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
19/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
18
Maka sesungguhnya lafal ini tidak pernah ditemukan di
dalam satupun hadts baik yang marf maupun yangmaudh. Oleh karena itu, tidak sepatutnya kita mengada-
adakan sesuatu yang telah ada tuntunannya.
Adab (Etika) dan Sunnah-Sunnah dul Adhh
1. Mandi2. Berpakaian dengan pakaian yang terbaik dan berparfum3. Mengakhirkan makan hingga setelah sholt d atau
memakan sembelihannya.
4. Berjalan kaki ke tanah lapang dan menempuh jalan yangberbeda ketika berangkat dan pulang
5. Bertakbir sebagaimana penjelasannya telah berlalu diatas.
6. Mendengarkan khutbah dengan baik dan seksama7. Mengucapkan tahni`ah (selamat) dengan tahni`ah yang
matsur (memiliki pijakan riwayat), seperti
Taqobbalallhu minn wa minkum
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
20/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
19
Kesalahan, bidah dan kemungkaran pada hari raya dul
Adhh
1. Mencukur jenggot yang dilakukan oleh kaum lelaki.Padahal syariat dan pendapat yang terkuat, mencukur
jenggot adalah haram hukumnya.
2. Bertabarruj (bersolek) yang dilakukan oleh kaumwanita dan membuka aurat mereka di hadapan kaum
pria yang bukan mahramnya.
3. Berjabat tangan dengan yang bukan mahramnya danber-iktilth (bercampur baur) antara pria dan wanita
bukan mahram.
4. Ber-tasyabbuh (meniru orang kafir), baik di dalamberpakaian, berpesta hari raya, dan semisalnya
5. Mendengarkan musik-musik yang diharamkan.Ketahuilah, yang diperbolehkan pada hari raya hanya
duff (rebana).
6. Menghambur-hamburkan harta (tabdzr).7. Mengkhususkan ziarah kubur pada saat idul fithri
ataupun dul adhh.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
21/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
20
8. Meninggalkan sholt d tanpa ada alasan yangdibenarkan.
9. Tidak mandi dan memakai pakaian yang baik untuksholt d.
10.Memakan makanan sebelum melaksanakan sholtdul adhh.
11.Pulang melewati jalan yang sama ketika berangkat12.Pergi ke tanah lapang (musholl) tanpa ada udzur
dengan kendaraan
13.Tidak bertakbir14.Bertakbir dengan takbir-takbir yang tidak dituntunkan
atau tidak ada dalilnya
15.Adzan dan Iqomah untuk sholt d16.Takbir berjamaah secara serempak dan dipimpin17.Sholat tahyatul masjid di tanah lapang, atau
melakukan sholt sunnah sebelum dan setelah sholt
d.
18.Bermain petasan dan menganggu kaum muslimin19.dan lain-lain
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
22/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
21
UDHHIYAH (HEWAN KURBAN) DAN
PENYELENGGARANNYA
Definisinya :
Menurut Syaikh Abdul Azhim Badawi dalam al-Wajz f
Fiqhis Sunnah (hal. 402), maknanya adalah :
Hewan ternak yang disembelih pada hari nahar (kurban)dan hari-hari tasyrik dengan tujuan taqorrub (mendekatkan
diri) kepada Allh Tal.
Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah, dikatakan :
.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
23/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
22
Hewan yang disembelih dengan tujuan untuk mendekatkan
diri kepada Allh Tal pada hari nahar dengan syarat-syarat yang khusus. Tidaklah termasuk udhhyah hewan yang
disembelih tidak untuk tujuan taqorrub kepada Allh Tal,
seperti hewan sembelihan yang disembelih untuk dijual,
atau dimakan, ataupun untuk memuliakan tamu. Dan tidak
termasuk udhhyah pula hewan yang disembelih selain padahari-hari ini (yaitu hari nahar dan tasyrq) walaupun
disembelih dengan tujuan taqorrub kepada Allh Tal.
Secara bahasa al-Udhhiyah berasal dari kata dhuh yang
artinya pagi, dinamakan demikian karena Nab yang mulia
Shallllhu alaihi wa Sallam biasa menyembelih hewan
pada waktu dhuh.
Istilah-istilah yang berkaitan
Ada beberapa nama atau istilah yang berkaitan dengan al-
Udhhiyah, diantaranya adalah [Lihat al-Mausah al-
Fiqhyah al-Kuwaityah] :
1. Al-QurbnAdalah segala sesuatu yang digunakan oleh seorang
hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb-nya, baik
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
24/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
23
dengan sembelihan ataupun selainnya. Al-Qurbn lebih
umum daripada al-Udhhiyah.
2. Al-HadyuAdalah hewan ternak yang disembelih di tanah haram
pada hari nahar pada saat haji tamattu atau qirn, atau
karena meninggalkan salah satu kewajiban an-Nusuk atau
melakukan larangan baik pada saat haji maupun umroh.
Kesamaan al-Hadyu dengan Qirn adalah sama-sama
berupa penyembelihan hewan ternak pada hari nahar
untuk bertaqorrub kepada Allh Tal. Bedanya, al-
Hadyu berkaitan dengan Tamattu dan Qirn, serta
kaffarah karena meninggalkan suatu kewajiban atau
melakukan suatu yang terlarang pada saat haji atau
umroh, sedangkan al-Udhhiyah tidak.
3. Al-AqqohAdalah hewan (kambing) yang disembelih sebagai rasasyukur kepada Allh atas nikmat yang dianugerahkan
berupa kelahiran anak, baik laki-laki maupun
perempuan.
4. Al-Faro
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
25/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
24
Dahulu kaum musyrikin jhilyah menyembelih hewan
dipersembahkan bagi thagut-thaghut mereka, untukmengharap berkah dan memperbanyak keturunan
mereka. Kemudian kaum muslimin datang merubah ini
semua dan menyembelih hanya untuk Allh semata.
5. Al-AtrohDahulu kaum musyrikin jhilyah menyembelih hewan
yang dilakukan pada sepuluh hari awal bulan Rajab yang
dipersembahkan kepada sesembahan-sesembahan
mereka, disebut juga penyembelihan ini dengan ar-
Rojabyah. Kemudian kaum muslimin datang merubah ini
semua dan menyembelih hewan ternak hanya untuk Allh
semata tanpa ada kewajiban dan tidak terkait dengan
waktu.
Masyryatu al-Udhhyah
Al-Udhhyah disyariatkan secara ijma menurut al-Kitb dan
as-Sunnah. Dalil al-Kitab diantaranya adalah, firman Allh :
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
26/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
25
Maka sholtlah untuk Rabb-mu dan berkurbanlah. (QS al-
Kautsar : 2)
Dikatakan di dalam tafsirnya : Sholatlah kamu pada sholat
d dan berkurbanlah.
Diantara dall sunnah akan disyariatkannya Al-Udhhyah
adalah, hadts shahh dari Anas bin Mlik radhiyallhu anhu,
beliau berkata :
Nab Shallllhu alaihi wa Sallam berkurban dengan dua
ekor kambing kibasy yang berwarna amlah dan bertanduk,
yang beliau sembelih dengan tangan beliau sendiri dengan
menyebut nama Allh dan bertakbir lalu meletakkan kaki
beliau pada bagian kedua belikatnya.
Fadhllatusy Syaikh Abdullh lu Bassam dalam Taissrul
Allm (hal. 535) menjelaskan :
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
27/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
26
) maksudnya adalah warna abu-abu yang di dalamnya)
ada warna putih dan hitam dimana putihnya lebih dominan
dibandingkan hitamnya.
,), di dalam an-Nihyah dikatakan) shofhatu kulli
syai`in artinya adalah wajah dan sisi sampingnya, dan yang
dimaksud di sini adalah shifhu anqih (tulang
belikatnya).
Hukum al-Udhhyah
Hukumnya menurut pendapat yang rjih adalah wajib bagi
yang memiliki kemampuan, berdasarkan hadts Nab
Shallllhu alaihi wa Sallam :
Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta) namun tidakmau berkurban, maka janganlah ia sekali-kali mendekati
tempat sholt kami. [Shahh Ibnu Mjah (no. 2532).]
Segi pengambilan dalil adalah, tatkala Nab Shallllhu
alaihi wa Sallam melarang orang yang memiliki kemampuan
harta namun tidak mau berkurban untuk mendekati tempat
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
28/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
27
sholat, hal ini menunjukkan bahwa dirinya telah
meninggalkan sesuatu yang wajib hukumnya, seakan-akantidak ada manfaatnya ia bertaqorrub kepada Allh dengan
mengerjakan sholt namun ia meninggalkan kewajiban
berkurban.
Dall lainnya lagi adalah sabda Nab Shallllhu alaihi wa
Sallm, dari Jundub bin Sufyn al-Bajali radhiyallhu anhu
beliau berkata :
:
Saya melihat Nab Shallllhu alaihi wa Sallam pada hari
nahar bersabda : Barangsiapa yang menyembelih sebelum
sholat (d) maka hendaklah ia menyembelih hewan lainnya
sebagai gantinya, dan barangsiapa yang belum
menyembelih, hendaklah ia menyembelih. [muttafaq
alaihi].
Imm asy-Syaukn di dalam as-Sailul Jarrr (IV:44-45)
menyatakan bahwa hadts di atas adalah hadts yang jelas
menunjukkan akan wajibnya berkurban, apalagi ketika Nab
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
29/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
28
memerintahkan untuk mengulangi orang yang berkurban
sebelum waktunya.
Namun jumhur ulm` menjelaskan bahwa hukumnya
adalah sunnah muakkadah, sebagaimana diterangkan di
dalam al-Mausah al-Fiqhyah. Diantara mereka yang
berpendapat ini adalah as-Syfiyah dan al-Hanbilah,
pendapat terkuat dari pendapat Mlik dan salah satu riwayat
dari Abu Ysuf. Pendapat ini juga merupakan pendapat Abu
Bakr, Umar, Bill, Abi Masd al-Badr, Suwaid bin Ghoflah,
Sad bin al-Musayyib, Ath, Alqomah, al-Aswad, Ishq,
Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir. Mereka beristidlal dengan
sabda Nab Shallllhu alaihi wa Sallam :
Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzulhijjah) dan kalian
berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia
menyentuh (mengambil) rambut dan kukunya sedikitpun.
Sisi pendalilannya adalah ucapan Nab ( ) jika kalian
berkeinginan yang menunjukkan hal ini diserahkan kepada
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
30/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
29
kehendak. Apabila berkurban itu wajib, niscaya sabda Nab
akan menjadi : Janganlah menyentuh rambutnya sedikitpunsampai berkurban dengannya.
Diantara dalilnya pula adalah, bahwa Abu Bakr dan Umar
radhiyallhu anhum, tidak berkurban pada satu atau dua
tahun, dengan alasan khawatir manusia menganggapnya
sebagai suatu kewajiban. Perbuatan kedua orang yang mulia
ini menunjukkan bahwa keduanya mengetahui bahwa
Raslullh tidak mewajibkannya, dan tidak pula ada seorang
sahabatpun yang menyelisihi hal ini.
Kreteria Hewan yang dijadikan kurban
1. Kurban tidak boleh kecuali hanya sapi, kambing dan unta,
berdasarkan firman Allh Tal :
Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan
penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama
Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah
kepada mereka (QS al-Hajj : 34)
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
31/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
30
Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah diterangkan bahwa
diantara syarat kurban yang telah disepakati adalah, hewankurban haruslah berupa hewan ternak seperti kambing
(termasuk domba), sapi dan unta, baik betina maupun
jantan. Adapun kurban dengan selain itu, misalnya dengan
kuda, keledai, ayam atau semisalnya, maka tidak sah
kurbannya, walaupun niatnya untuk kurban.
2. Boleh berpatungan untuk membeli seekor sapi bagi 7
orang, unta 10 orang dan kambing hanya untuk 1 orang.
Dallnya adalah hadts dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhu
beliau berkata :
Kami pernah bersama Raslullh Shallllhu alaihi wa
Sallam dalam suatu safar dan tibalah hari adhh, maka kami
bersama-sama berkurban untuk untuk 10 orang dan sapi
untuk 7 orang. [Shahh Ibnu Mjah 2536].
Adapun kambing hanya untuk satu orang, sebagaimana
hadts dari Abu Ayyb al-Anshr beliau berkata :
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
32/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
31
Pada zaman Raslullh seorang pria menyembelih seekor
kambing untuk dirinya dan keluarganya, mereka
memakannya dan membagikannya kepada orang lain.
3. Usia hewan kurban. Untuk kambing tidak sah apabila
usianya kurang dari satu tahun, lembu apabila kurang dari
dua tahun dan belum memasuki tahun ketiga, dan unta
apabila usianya kurang dari empat tahun belum memasuki
tahun kelima. Dalilnya adalah hadts Nab Shallllhu alaihiwa Sallam :
Janganlah kalian menyembelih kecuali al-Musinnah, jika
kalian mengalami kesulitan maka kalian boleh menyembelih
jadzah (anak kambing).
Al-Allmah ash-Shonan dalam Subulus Salm menjelaskan
bahwa, al-Musinnah adalah hewan yang telah tumbuh
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
33/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
32
giginya yang berumur dua akan masuk tiga tahun, baik unta,
sapi, kambing ataupun yang lebih kecil.
Adapun al-Judza , para ulama berbeda pendapat tentang
maknanya. Al-Hanafyah dan al-Hanbilah berpendapat
bahwa al-Judza minad Dhoni adalah hewan yang usinya
telah genap 6 bulan atau lebih. Adapun Mlikyah
berpendapat bahwa al-Judza adalah hewan yang mencapai
usia 1 tahun masuk ke usia 2 tahun. [Lihat al-Mausah al-
Fiqhyah].
4. Tidak cacat dengan suatu cacat yang jelas, berdasarkan
hadts Nab Shallllhu alaihi wa Sallam :
:
Tidak sah empat macam hewan kurban berikut ini : (1)
hewan yang sangat jelas kejulingannya, (2) hewan yang
pincang yang sangat jelas pincangnya, (3) hewan sakit yang
sangat jelas sakitnya, dan (4) hewan tua/kurus yang tiada
lagi bersumsum. [Shahh Ibni Mjah 2545].
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
34/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
33
Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah, disebutkan beberapa
jenis hewan yang dibenci untuk dikurbankan :
1. Hewan yang buta2.Al-Aur (kejulingan) yang jelas julingnya, yaitu
hewan yang kehilangan salah satu pengelihatannya.
3. Lidahnya terputus seluruhnya.4. Sebagian besar lidahnya terpotong.5. al-Jud` yaitu yang terpotong hidungnya6. Yang terpotong kedua telinganya atau salah satunya7.
Salah satu telinga atau keduanya yang sebagianbesarnya terpotong.
8. Kepincangan yang jelas pincangnya sehingga tidakmampu berjalan.
9. al-Judzm (buntung) tangan atau kakinya10.al-Jadzdz yaitu yang terpotong kepala ambing
susunya
11.Yang ekornya putus.12.Yang sebagian besar ekornya terpotong
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
35/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
34
13.Yang sakit tampak sekali akan sakitnya14.Yang kurus/tua sudah tidak bersumsum tulangnya15.Yang puting susunya terpotong hingga tidak bisa
menyusui
16.Al-Jalllah (yang memakan kotoran), semua poin diatas menurut madzhab Hanafyah.
17.Yang bisu18.Yang sumbing mulutnya19.Yang tuli20.
Yang hamil, karena hewan yang hamil pencernaannyaterganggu sehingga dagingnya tidak baik
21.Yang putus tanduknyaKesemua poin di atas, berdasarkan madzhab (pendapat)
yang sebagiannya tidak disokong dall. Cacat yang tidak sah
berkurban dengannya hanya disebutkan oleh Hadts di atas,
yaitu hanya 4 macam saja. Oleh karena itulah madzhab azh-
Zhhir hanya menetapkan 4 cacat itu saja.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
36/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
35
Hewan Kurban yang paling afdhal
Hewan kurban yang paling afdhal adalah domba yang
bertanduk, jantan, berwarna putih campur hitam di sekitar
mata dan kakinya dan gemuk. Hewan seperti inilah yang
datang dari Hadts Raslullh dari isteri beliau tercinta
`isyah radhiyallhu anh beliau berkata :
Nab memerintahkan untuk membawakan kambing kibasy
yang bertanduk, berwarna hitam di kakinya dan perut serta
keningnya hitam, lalu dibawakan kepada beliau untuk beliau
sembelih. [HR at-Tirmidz].
Waktu Penyembelihan Kurban
Waktu penyembelihan adalah pada pagi hari setelah sholt
d sampai berakhirnya hari tasyrq. Penyembelihan sebelum
sholt d adalah tidak sah, sebagaimana hadts Nab
Shallllhu alaihi wa Sallam :
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
37/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
36
Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat (d) maka
hendaklah ia menyembelih hewan lainnya sebagai gantinya
[muttafaq alaihi].
Larangan-larangan berkurban
Ada beberapa larangan di dalam berkurban yang perlu
dihindari oleh orang yang berkurban, diantaranya adalah :
1. Memotong bulu dan kuku kurban semenjak awalDzulhijjah hingga penyembelihan, berdasarkan hadtsnab :
Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzul Hijjah) dan
salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka
janganlah ia mengambil bagian rambut atau kukunya
sedikitpun.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
38/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
37
2. Berkurban dengan hewan yang cacat.3. Berkurban dengan hewan yang masih kecil4. Menyembelih kurban pada malam hari raya dul
adhh atau pagi hari sebelum sholt d dengan alasan
agar kaum fakir miskin dapat merasakan dan
memakannya pada hari raya.
5. Menjual hewan kurban dan membagikan nilainya(uangnya) kepada fakir miskin dengan alasan hal ini
lebih dapat membantu kaum fakir miskin.
6. Tidak menenangkan hewan kurban ketika akanmenyembelihnya.
7. Melukai hewan kurban atau menyiksanya.8. Tidak menyebut nama Allh ketika berkurban9. Memberikan upah kepada penjagal dengan bagian
dari hewan kurban.
10.Menjual kulit korban.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
39/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
38
Etika Penyembelihan
Ketika menyembelih hewan kurban, maka hendaknya
dilakukan dengan tenang dan tidak menyiksa hewan kurban.
Berikut ini beberapa etika di dalam menyembelih hewan
kurban
1. Alat untuk menyembelih hendaknya yang tajam2. Menyebut nama Allh ketika menyembelih.3. Menghadap kiblat sebagaimana hadts yang datang
dari Jbir bin Abdillh radhiyallhu anhu bahwa
Nab ketika akan menyembelih mengarahkannya ke
kiblat.
4. Memotong tengorokan, kerongkongan dan dua uratlehernya dalam waktu bersamaan agar segera mati
dan tidak tersiksa.
5. Menenangkan hewan kurban dan tidak membuatnyatakut atau tersiksa.
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
40/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
39
Referensi
1. Minhjul Muslim, Syaikh Ab Bakr Jbir al-Jaz`ir,Madinah : Maktabah al-lum wal Hikm (tanpa tahun).
2. Al-Wajz f Fiqhis Sunnah wal Kitabil Azz, SyaikhAbdul Azhim Badaw, Dimyth : Dr Ibnu Rojab, cet. 1,
1416 H.
3. Taisrul Allm Syarh Umdatil Ahkm, Syaikh Abdullhbin Abdirrahman lu Bassm, Beirut : Drul Kutub al-
Ilmyah, cet. 2, 2006.
4. Ad-Darr al-Mudhyah Syarh ad-Duroril Bahyah, al-Imm Muhammad Al asy-Syaukn, Beirut : Drul Kutub
al-Ilmyah, cet. 1, 2003.
5. Al-Kalimt an-Nfiah fl Akhth` asy-Sy`iah, SyaikhWhid Abdus Salm Bal, Riydh : Maktabah al-Adb, cet.
1, 1424
-
8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha
41/41
BEKAL-BEKAL DUL ADHH
6. Subulus Salm Syarh Bulghul Marm, al-ImmMuhammad bin Isml ash-Shonn, Surabaya : al-Hidyah, tanpa tahun (cetakan lokal).
7. Al-Bida al-Haulyah, Syaikh Abdullh bin Abdil Azzat-Tuwaijir, Riydh : Drul Fadhlah, cet. 1, 1421 H.
8. Rislatu F Fiqhil Muyassar, asy-Syaikh Shlih binGhnim as-Sadln, Riydh : Wizraru asy-Syu`ni al-
Islmyah wal Awqf wad Dawah wal Irsyd, cet. 1,
1425.
9. Al-Mausah al-Fiqh al-Islm, al-Maktabah asy-Symilah.
top related