bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura

Post on 20-Jun-2015

1.870 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Oleh : Dr. Sudarmadi Purnomo

(Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur)

IDENTIFIKASI PANEN DAN PASCA PANEN BENIH HORTIKULTURA

Malang, 21 Maret 2013

Pokok Bahasan

1. Pendahuluan 2. Klasifikasi 3. Pengertian ketuaan panen 4. Indikator ketuaan panen (IKP) 5. Pengertian kematangan 6. Prosessing benih (Basah dan Kering) 7. Teladan : Tomat Cabai Pepaya Semangka Terong Labu-labuan Kacang polong Kangkung 8. Penutup

Sumber :

Klasifikasi buah dan sayuran menurut karakteristik umum dan persyaratan pascapanen untuk pemeliharaan kualitas : 1. Belum matang telah dimanfaatkan (Immature fruit-vegetables): a.Berdaging (Fleshy fruits): mentimun, labu, terong, paprika hijau. b.Non-berdaging (Non-fleshy fruits): kacang-kacangan, kacang panjang, kecipir, koro, okra, jagung manis 2. Dimanfaatkan ketika matang (Mature fruit-vegetables): a.Fleshy: tomat, cabai merah, kulit keras (musim dingin) labu, labu, muskmelons, semangka. b.Non-berdaging: kacang polong kering, kacang kering.

Pengertian Adjektiva :

matang mature, ripe, cooked, done, baked, mellow masak ripe, cooked, mature, done, mellow, impossible siap ready, prepared, set, ripe, fit, forward ranum ripe tua old, elderly, dark, ancient, aged, ripe

dewasa adult, mature, grown, big, ripe, marriageable

Ketuaan panen : Keadaan perkembangan dimana tanaman atau bagian-bagian dari tanaman telah memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sesuai dengan tujuan dari panen. 1. Ketuaan fisiologis 2. Ketuaan komersil

Ketuaan Fisiologis : ketuaan dimana tanaman atau bagian-bagian dari tanaman telah mencapai pertumbuhan perkembangan puncak, tetapi belum memasuki masa penuaan

Ketuaan Komersial : ketuaan yang berhubungan dengan kegunaan tanaman atau bagian-bagian dari tanaman yang dipanen, kegunaan untuk dijual Artinya : dapat dipanen kapan saja selama belum mencapai tingkat ketuaan fisiologis, tetapi secara komersil sudah tua karena sudah bernilai jual

• Tingkat ketuaan produk pada saat panen mempengaruhi mutu akhir produk, daya simpan, dan kemungkinan terjadinya penyimpangan fisiologis

• Ketuaan yang belum penuh juga berhubungan dengan pematangan yang tidak merata

• Over tua dapat menyebabkan timbulnya hal-hal yang kurang menguntungkan, antara lain memperpendek masa simpan, menurunkan mutu, ketika dimakan misalnya, meningkatkan kandungan serat kasar dan keras beberapa jenis buah dan sayuran daun.

Beberapa efek panen yang tidak tepat :

Beberapa indikator keketuaan yang biasa digunakan : 1. Indikator fisik (visible dan non-visible 2. Indikator kimia 3. Indikator physiologi 4. Indikator hasil perhitungan

Indikator Fisik K e l u n a k a n 1. Sering digunakan, khususnya pada beberapa komoditas buah (Fleshy

fruit) 2. Indikatornya: mudah tidaknya buah dilepaskan dari tangkai buah dan uji

kekerasan buah (penetrometer) 3. Uji ketegaran buah lebih obyektif l karena dapat dikuantitatifkan 4. Prinsip: buah ditusuk dengan suatu alat, besarnya tekanan yang

diperlukan untuk menusuk buah menunjukkan kekerasan buah 5. Semakin besar tekanan yang diperlukan: buah semakin keras, proses

pengisian sudah maksimal siap dipanen

Indikator Visual 1. Paling banyak dipergunakan, baik pada komiditas buah dan

sayuran 2. Dasarnya: perubahan warna, ukuran, dan lain-lain 3. Sifatnya sangat subyektifi keterbatasan dari indra penglihatan

manusia 4. Sering salah: pemanenan dilakukan terlalu muda/awal atau terlalu

tua/sudah levat

lndikator ketuaan Visible 1. Warna kulit— rambutan, nanas, dll. 2. Ukuran - ketimun, asparagus, bunga potong, dll. 3. Beriuk — pisang, mangga 4. Retakan — melon, semangka 5. Bagian tanaman yang mengembang pisang, bw nierah, kentang 6. Sebaran mata — nangka, nanas

Indikator ketuaan Non-visibel

1. Kekerasan/soliditas – kubis, selada, dll. 2. Keempukan – kacang-kacangan, okra 3. Berat jenis – mangga, kentang, durian 4. Aroma – nangka, durian 5. Mudah dilepas – blewah, waluh 6. Suara ketukan – nangka, durian, waluh

Indikator Fisiologis 1. lndikator utama: laju respirasi 2. Sangat baik diterapkan pada komoditas yang bersifat

klimakterik (kurang cocok pada komoditas yang non klimakterik)

3. Saat komoditas mencapai masak fisiologis, respirasinya mencapai klimakterik (paling tinggi)

4. Berarti: kalau laju respirasi suatu komoditas sudah mencapai klimakterik, siap dipanen

Indikator ketuaan fisiologi

1. Laju respirasi 2. Produksi etilen 3. Komposisi kandungan kimia

Indikator Komputasi

1. Yang dihitung: jumlah dari suhu rata-rata harian selama satu siklus hidup tanaman mulai dari tanam sampai masak fisiologis

2. Dasarnya: adanya korelasi positif antara suhu lingkungan dengan pertumbuhan tanaman

3. Dapat diterapkan baik pada komoditas buah maupun sayuran

Indeks ketuaan Perhitungan pengamatan

1. Unit panas — mangga, peas, jagung manis 2. Hari sejak pembentukan bunga — mangga 3. Hari sejak bunga mekar durian, melon, mangga 4. Hari sejak buah muncul — rambutan 5. Hari sejak penanaman kentang, ubi jalar

Indeks Ketuaan Panen (IKP) Indeks ketuaan adalah suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan waktu panen, yaitu apakah suatu produk sudah dapat dipanen atau belum.

Sifat IKP : subyektif (S) atau obyektif (O), dan dapat digolongkan ke dalam metoda destruktif (D) atau non-destruktif (N).

Berdasarkan obyek pengamatan, IKP digolongkan : 1.Indeks ketuaan visual (bersifat S dan N) Berdasarkan warna kulit: misalnya jeruk, duku, manggis, pepaya, nenas, rambutan, tomat, semangka. Berdasarkan ukuran: mislanya asparagus, ketimun, jeruk, bunga potong Berdasarkan bentuk: mislanya lengkungan pada buah pisang dan lekukan pada buah mangga. Berdasarkan karakteristik permukaan: formasi kutikel pada buah tomat dan anggur, pola jaring-

jaring pada buah melon, semburat warna kuning/merah pada buah mangga. Berdasarkan bagian tanaman yang mengering: daun yang mengering pada tanaman pisang, pucuk

yang mengering pada bawang merah, bawang putih, jahe, dan kentang.

2. Indeks ketuaan fisik (bersifat S dan N) Berair: jagung manis Mudah terbuka: jenis kacang polong Mudah dilepaskan dari tanamannya: belewah Kekerasan, kepadatan, kekompakan: melon, kubis, selada Berat jenis: mangga, durian, kentang Bunyi bergaung bila diketuk: semangka, nangka, durian Mempunyai aroma kuat: nangka, durian Struktur daging: seperti jeli pada tomat, berwarna tua pada beberapa buah

3. Indeks kimia (bersifat O dan D) Jumlah padatan terlarut: apokat, melon, anggur Kadar lemak: apokat Kadar air: jeruk Kadar asam: jeruk, mangga Kadar karbohidrat: apel, pear, mangga Kadar gula: apel, pear, mangga, anggur

4. Indeks fisiologis (bersifat O, N, dan D) Laju respirasi dan produksi etilen: pisang, mangga, pepaya, tomat, markisa Konsentrasi etilen: apel, pear, markisa

5. Indeks perhitungan (bersifat O dan N) Unit panas: mangga, kacang kapri, jagung manis Hari sejak pembungaan: mangga, manggis Hari sejak pembentukan buah: durian, melon, rambutan Hari sejak bunga mekar: jeruk, mangga Hari sejak penanaman: jenis umbi

Menentukan Ketuaan Panen

1. Tentukan perubahan yang terjadi pada komodtas selama pertumbuhan dan perkembangannya

2. Catat karakteristik dari produk selama perkembangan yang berhubungan dengan kualitas dan umur simpan

3. Lakukan percobaan penyimpanan dan uji organoleptik

4. Uji indeks ketuaan yang didapat pada lokasi dan musim tanam yang berbeda

Matang : suatu stadia pada saat komoditi mencapai stadia perkembangan cukup setelah panen dan pada saat penanganan paska panen keadaan kualitasnya masih dapat diterima oleh konsumen

Pada kebanyakan jenis buah seperti pisang; kualitas untuk dapat dikonsumsi pada tingkat kematangan jauh dari optimum. Sedangkan pada kebanyakan sayuran, kematangan optimal terjadi bersamaan dengan kualitas optimum organ panenan tersebut untuk dapat dikonsumsi

Kematangan hortikultura adalah stadia perkembangan tanaman atau bagian tanaman yang memiliki persyaratan optimum untuk dapat dimanfaatkan oleh konsumen guna memenuhi tujuan tertentu.

Matrik Perkembangan Fisiologis Kematangan-Pemasakan Komoditi Hortikultura

Komponen Kualitas Komoditi Hortikultura

Metode Penetapan Indek Kematangan sebagai Indikator Pemanenan Dua teknik penentuan tingkat kematangan : (1) Analisis kimia : perubahan gula, asam, karbohidrat (2) Fisiologis tanaman : Respirasi

Faktor yang mempengaruhi tingkat kematangan saat dilakukan pemanenan: 1. Tingkat nutrisi, 2. Ukuran buah, 3. Pengaruh iklim dan musim, 4. Posisi buah dalam pohon, 5. Jenis tanah, 6. Kadar air tanah, 7. Metode pemupukan dan jenis pupuk serta dosis yang digunakan, dan 8. Penggunaan bahan kimia lainnya seperti zat pengatur pertumbuhan.

1. Tentukan apakah benih dapat disimpan. (Tidak semua benih dapat disimpan dengan sukses ortodok, Intermediate, Recalsitran.)

2. Kumpulkan sehat, biji matang. 3. Pisahkan dan membersihkan biji dari kotoran dan off type. 4. 4a.Keringkan benih ke tingkat kelembaban yang tepat untuk penyimpanan.

4b.Sementara itu, kecambahkan beberapa biji untuk memastikan bahwa mereka baik. 5. Kemas biji untuk penyimpanan. 6. Simpan benih sesuai SOP. 7. Jika Anda menyimpan benih untuk waktu yang lama, kecambahkan contoh benih dari waktu ke

waktu untuk memastikan bahwa mereka masih baik. 8. Siapkan benih untuk disemai: Benih disimpan lama keringkan sebelum disemai. 9. Taburkan benih.

Tip singkat sukses penanganan benih :

Jenis sayuran Siklus hidup Polinasi Polinator Isolasi jarak (m) Umur benih Bw Putih Annual Tidak diperlukan Tidak diperlukan 0 5-8 bln Kentang Annual Tidak diperlukan Tidak diperlukan 0 4-6 bln Buncis Annual Self Self, Insects 0 – 100 2 - 3 th Pea Pisum sativum Annual Self Self, Insects 5 – 50 2 - 3 th Basil Ocimum basilicum Annual Cross Insects 150 5 th Slada (Lettuce Lactuca sativa) Annual Self Self, Insects 10-25 2 - 3 th Spinach Spinacia oleracea Annual Cross Angin 500-1000 2 - 3 th Tomat Lycopersicon esculentum Annual Self Self, Insects 0 – 100 4- 10 th Terong Solanum melongena Annual Self, Cross Insects 50 5 - 7 th Cabai Capsicum annuum Annual Cross and/or Self Insects 500 2 - 3 th Onion Allium cepa Biennial Cross Insects 1500 - 1 mile 1 th Wortel Daucus carota Biennial Cross Insects 500-800 3 - 5 th Beet/Chard Beta vulgaris Biennial Cross Angin 1000 3 - 5 th Labu (Squash/ Pumpkin Curcurbita pepo, C. maxima & C. Moschata) Annual Cross and/or Self Insects 1500 4 - 6 th

Broccoli/ Cauliflower Brassica oleracea Biennial- Annual? Cross (often self-

sterile) Insects 1000 3 - 5 th

Kubis Brassica oleracea Biennial Cross (often self-sterile) Insects 1000 3 - 5 th

Bunga Matahari Helianthus annuus Annual Cross Insects 1000 7 th Jagung Zea mays Annual Crossand/or Self Angin 1000 2 - 3 th

Seed Saving Guide -1

Sumber : Seed Saving Guideline No. 4 Saving Your Own Vegetable Seed

TIPE KAWIN BEBERAPA SAYURAN

Kering

kacang brokoli cabe jagung terong selada bayam

Basah

Buah-buahan

berdaging

ketimun

Malabar bayam

melon

labu kuning

labu

tomat

Membersihkan Benih Sayuran Dua jenis: biji kering & biji basah

Tomat Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk panen buah tomat : 1. Secara visual : (a) warna kulit, (b) ukuran buah, (c) ada tidaknya sisa tangkai putik, (d) mengeringnya tepi

daun-daun tua, (e) terdapat beberapa bagian tanaman mengering karena tua (bukan karena penyakit atau kerusakan lainnya).

2. Secara fisik : (a) Kemudahan buah terlepas dari tangkai buah; (b) berdasarkan berat jenis buah.

3. Secara analisis kimia : (a) Kandungan zat padat, zat asam, perbandingan zat padat dengan zat asam, dan kandungan zat pati

4. Secara perhitungan : Jumlah hari setelah bunga mekar. Kisaran umur buah siap panen bervariasi antar varietas, 60 – 100 hari.

5. Secara fisiologis : mengukur laju respirasi.

PERKEMBANGAN WARNA BUAH TOMAT

Gambar 1. Memproduksi benih tomat hibrida membutuhkan keahlian khusus. Dalam foto ini, produsen benih hati-hati mempersiapkan bunga untuk hibridisasi.

Tan Betina Tan Jantan

Gambar 2. Jarak dan mengintai pilihan untuk galur perempuan dan laki-laki.

Proses produksi benih

Gambar 4-7: Emaskulasi tomat 55-65 hari setelah tanam: membuang antera kerucut, pemotongan kelopak

Gb 8-13. Pollen dikumpulkan, dikeringkan, dan dipersiapkan untuk membuat persilangan hibrida

Gb. 14-16. Polinasi dari bunga yang diemaskulasi

Gb. 17. Pematangan buah. Perhatikan bahwa beberapasepal pada setiap buah telah dipotong untuk menunjukkan buah produksi benih hibrida. Buah-buahan non-hibrid telah dibuang

Gb. 18. Panen buah

GB. 19-24. Tomat dipanen dalam kantong. Buah dihancurkan dan kemudian difermentasi. Biji dicuci dengan dan membuang potongan mengambang daging dan kulit.

Ekstraksi benih 1: Ekstraksi manual Panen buah matang dan simpan di tas nilon (Gambar 19). Hancurkan buah dengan menginjak-injak dengan kaki (Gambar 20). Meletakkan kantong buah hancur ke dalam wadah plastik besar dan fermentasi untuk memisahkan gel dengan benih. Untuk mempercepat proses fermentasi, menempatkan cairan buah dalam ember (Gambar 21). Waktu fermentasi tergantung pada suhu ruangan sekitar. jika suhu di atas 25°C, satu hari fermentasi mungkin cukup. Jika suhu dingin, mungkin diperlukan dua hari fermentasi . Fermentasi selama lebih dari tiga hari dapat merusak kualitas benih . Untuk mencuci biji, menempatkan biji dalam sebuah wadah plastik terbuka. Kemudian isi wadah dengan air dan aduk benih agar daging dan kulit yang menempel pada biji mengapung. Wadah untuk menampung sampah mengambang, dan memastikan agar benih tetap berada di bawah (Gambar 22 dan 23). Ulangi beberapa kali cuci, menambahkan air segar untuk kontainer setiap kali cuci sampai semua daging dan gel benar-benar hilang, dan benih bersih di bagian bawah (Gambar 24).

Opsi 2: Ekstraksi Mekanik Ekstraksi biji dengan mekanik digunakan oleh operasi skala besar. Masukan buah matang dalam ekstraktor untuk menghancurkan dan pemisahan biji dan gel dari daging buah (Gambar 25). Kumpulkan benih dan gel dalam wadah yang sesuai seperti bak plastik atau ember (Gambar 26). Lakukan fermentasi, dengan 0,7% asam klorida (HCl) pada tingkat tujuh mililiter HCl per kilogram massa biji-gel dalam biji-gel (Gambar 27). Aduk biji-gel sambil menuangkan asam HCl. Lanjutkan pengadukan selama 40 menit sampai gel ini tampak melunak atau larut. Jangan menggunakan konsentrasi asam atau waktu lebih lama, jika tidak, anda akan melukai biji. Ketika benih dipisahkan dari gel, tuangkan benih yang diolah dengan asam ke dalam kantong jaring bersih. Cuci kantong jaring dengan air keran secara menyeluruh sehingga tidak ada asam yang tersisa di permukaan biji (Gambar 28). Sementara mencuci, langkah di tas untuk memeras gel yang tersisa. Tempatkan benih ke dalam wadah plastik. Kemudian, mengisi wadah dengan air keran. Aduk benih untuk memungkinkan potongan-potongan kecil daging dan kulit untuk mengapung. Siapkan wadah untuk menghilangkan kotoran yang mengambang (Gambar 29). Pastikan benih tetap berada di bagian bawah wadah. Ulangi prosedur cuci beberapa kali sampai semua kotoran hilang hingga diperolehj biji bersih.

Angka 25-29. Sebuah mesin digunakan untuk mengekstrak biji dari buah-buahan. Benih kemudian diobati dengan asam klorida, kemudian dibersihkan dengan menggunakan air.

Mesin pembuat jus (juicer) sekaligus mesin pemisah biji buah berdaging lunak untuk benih (Tomat, semangka, melon, terong dll)

Praktis & simple Kapasitas buah yg diproses 200-600

kg/jam

Pengeringan benih Tempatkan biji yang telah dicuci dalam kantong. Kelebihan air dapat dihilangkan dengan menggantung benih di bawah naungan selama sehari. Cara yang lebih cepat untuk menghilangkan air adalah menempatkan benih dalam pengering berputar (Gambar 30). Setelah kelebihan air dibuang, sebarkan benih kering dalam wadah plastik datar atau panci aluminium. Perjarang dan ratakan posisi benih (Gambar 31). Tempatkan wadah menjadi kering udara (Gambar 32). Pengeringan berlangsung selama tiga sampai empat hari, pertahankan suhu 28-30°C. Suhu yang lebih tinggi pada saat pengeringan dapat menyebabkan benih cepat berkecambah. Aduk benih dua sampai tiga kali sehari sehingga biji kering seragam. Longgarkan biji-biji yang mengumpul. Prosedur ini akan memperoleh benih dengan kadar air 6-8%.

Pengeringan Benih Sayuran Basah Tiriskan benih di saringan Tempatkan bawah saringan dengan kain handuk Sebarkan biji pada plastik, kaca atau keramik piring kering (bukan kertas atau

bahkan kertas wax): menggunakan bahan tidak menempel

Membersihkan biji untuk benih Masukan biji & bubur dalam mangkuk, tambahkan air Diamkan pada suhu kamar selama 3-4 hari, aduk

beberapa kali sehari

Membersihkan Benih Tuangkan bubur tomat & setiap benih mati akan

mengapung Benih yang baik tenggelam ke dasar kemudian cuci

dalam saringan

Cabai Gunakan perkiraan hari hingga jatuh tempo dengan tanggal tanam, ukuran buah dan warna, dan

penggunaan utama untuk menentukan tanggal panen Pilih pada saat awal jatuh tempo untuk meningkatkan frekuensi panen : 2 bln setelah tanam Hati-hati ketika memilih cabai untuk menghindari minyak capsisin pada kulit : kelopak buah tetap hijau Gunakan pisau atau gunting untuk mencegah merusak buah tanaman pada saat panen Panen segera ketika sudah masak

Metode ekstraksi Pada dasarnya ada tiga pendekatan untuk ekstraksi biji lada: (1) Ekstraksi kering (2) Pengolahan basah (3) Pengolahan basah dengan fermentasi singkat (24-36 jam).

Metode pengolahan biji basah memiliki keuntungan yang memungkinkan pemisahan benih yang baik dari mutu benih yang buruk, kualitas benih yang baik tenggelam ke dasar karena benih lebih padat. Masalah dengan metode pengolahan basah seringkali kualitas benih sesungguhnya baik mengapung karena gelembung udara kecil menempel pada benih menyebabkan mereka menjadi apung selama proses pencucian. Paprika atau cabai Merah tidak baik untuk ekstraksi kering

Ekstraksi Pencucian Ekstraksi Hasil Ekstraksi

Pepaya Tingkat kematangan optimal yang umum digunakan untuk memanen buah pepaya adalah terbentuknya warna merah atau kuning pada ujung buah. Tingkat kemasakan maksimal berkisar 4 – 5 hari.

Mutu 1. Ukuran buah sedang ≥ 0,50 - < 0,85 kg/buah Ukuran sangat besar ≥ 2,85 kg/buah 2. Bentuk sempurna 3. Warna kuning merah 4. Permukaan kulit halus berlilin 5. Daging buah jingga 6. Daging tebal (porsi dimakan ≥ 62,5%) 7. PTT ≥ 13,5oBrix 8. Vit C ≥ 136,0 mg/100 g 9. Vit A ≥ 91,5 RE/100 g 10. Tekstur keras (Lignin = Vegeta) 11. Daya simpan ≥ 15 hari setelah petik 12. Aroma papain kuat

Enam tahapan warna kulit pematangan buah pepaya : Indeks Warna 1: hijau penuh Indeks Warna 2: hijau dengan jejak kuning Indeks Warna 3: lebih hijau dari kuning Indeks Warna 4: lebih kuning dari hijau Indeks Warna 5: kuning dengan jejak hijau Indeks Warna 6: sepenuhnya kuning

A

Semangka

Ada tiga kriteria yang biasa digunakan produsen (petani) untuk memanen buah semangka. Kriteria tersebut meliputi : 1. Bilamana buah ditepuk terdengar suara rendah seperti suara

layaknya benda berongga dipukul 2. Bagian buah yang menyentuh permukaan tanah telah berubah warna

menjadi kuning gading (untuk jenis semangka berkulit hijau) atau putih kekuningan (untuk jenis semangka berkulit hijau pucat)

3. Sulur pada tangkai buah telah mengering.

Persilangan

Ekstraksi buah tunggal

Pembrongsongan

Satu hari setelah panen

Sterilisasi buah

Ekstraksi buah majemuk

PROSES PRODUKSI BENIH SEMANGKA

Fermentasi

Drying

Penyimpanan per buah tunggal

Persilangan

Ekstraksi buah tunggal

Pembrongsongan

Satu hari setelah panen

Sterilisasi buah

Ekstraksi buah majemuk

Dengan variabilitas fisik, bagaimana anda menentukan saat panen ?

Variasi warna biji semangka

Putih Hitam Merah Hijau

Non-Egusi (Normal) Tan Seeds Specled

Pengeringan Menyebarkan benih di layar untuk pengeringan pada 25°C selama 24 jam, sebaiknya dalam pengering udara. Pengeringkan biji sekitar 7% kelembaban pada mesin pengering pada 20°C dan 40% RH selama satu minggu sebelum penyimpanan.

Penyimpanan Menyimpan biji amplop manila (untuk jumlah kecil), kain atau jaring kantong, plastik kontainer, (logam, amplop foil atau wadah lain yang sesuai yang dengan kontainer), segel tabung kaca, logam. Label setiap amplop yang menunjukkan varietas nama atau nomor kode, tahun, lokasi bidang produksi benih, jumlah benih dalam wadah, tingkat perkecambahan, dan persentase (bobot) dari setiap kotoran.

Terong Suhu harian ideal produksi benih terong pada siang 25-32°C dan suhu malam 21-27°C Isolasi Terong berbunga sempurna, dapat melakukan penyerbukan silang, tetapi lebih umum dengan penyerbukan sendiri . Peluang penyerbukan silang alami tergantung pada aktivitas serangga. Untuk menghindari hal ini, isolasi antar varietas sebesar 20 m. Ikat kantong kertas ke bunga sebelum membuka dan hilangkan bunga lainnya. Jika hanya ada satu varietas terong yang ditanam, isolasi tidak diperlukan. Seleksi Pilih tanaman yang paling kuat dan sehat, pada buah pada cabang kedua, dan pelihara hingga matang. Jauhkan satu atau dua buah dari satu tanaman dan beberapa buah-buahan dari tanaman yang berbeda dari varietas yang sama untuk mempertahankan kekuatan tanaman.

Panen Dipanen ketika kulit buah berubah kuning atau coklat hitam dari varietas yang buahnya hijau atau coklat dari varietas ungu). Panen dan menyimpan buah di gudang selama seminggu sampai buah mendekati londot (penutup kulit luar hampir terkelupas) . Pengolahan Penutup kulit luar terkelupas dan daging dengan biji dipotong menjadi irisan tipis, menjadi lunak dalam 1-2 hari karena terendam oleh daging buah, kemudian biji dipisahkan dari dari daging, cuci dengar air, benih sehat tenggelam ke dasar. Benih dikeringkan selama beberapa minggu di tempat yang sejuk dan kering sebelum disimpan.

Gambar. 21. Terong matang dipotong kecil-kecil untuk fermentasi dan biji ekstraksi

Keluarga labu-labuan (labu, mentimun, melon)

Isolasi Kebanyakan tanaman labu menghasilkan bunga jantan dan betina terpisah pada tanaman yang sama. Bunga betina dapat diidentifikasi oleh adanya ovarium di dasar bunga. Penyerbukan oleh serangga sehingga mudah persilangan dalam spesies. Isolasi antar species disarankan 1500 m. Untuk itu lebih disarankan tanam satu varietas pada suatu waktu dalam satu lokasi dengan menggunakan teknik penyerbukan tangan.

Kacang polong Ada tiga kelompok kacang polong : (1) berbiji halus dan keras “starchier”, (2) berbiji berkerut; (3) kacang polong dimakan segar. Kebanyakan kacang polong saat ini dimakan segar, meskipun ada juga yang ditanam dipanen biji kering

Penyerbukan dan Isolasi : Menyerbuk sendiri dan kemungkinan penyerbukan silang rendah. Namun, seringkali serangga mengunjungi bunga kacang sehingga terjadi penyerbukan silang. Produsen benih merekomendasikan jarak isolasi minimal 20m, meskipun tidak selalu praktis untuk rumah benih hobi penyimpan benih. Hasil penyerbukan silang alami bisa sangat sulit untuk mendeteksi kacang polong karena terlihat serupa, sehingga isolasi terbaik adalah untuk tanam satu varietas pada suatu waktu. Panen Dipanen ketika warna polong menjadi kuning tapi jika dipegang belum benar-benar kering. Panen sering dilakukan pada pagi hari untuk menghindari kerugian akibat pecah polong. Prosessing Keringkan polong di bawah sinar matahari dan kemudian tempatkan di tempat penampungan (terpal) selama sekitar 1-2 minggu. Jika jumlah sedikit polong ditumbuk dengan tangan, ditampi dengan angin

Membersihkan benih kering sayuran

Penampi dalam angin

Pisahkan benih dari kotoran menggunakan dua layer dari berbagai ukuran saringan

Kangkung Isolasi : Kangkung termasuk menyerbuk sendiri, meskipun penyerbukan silang juga dapat terjadi. Produsen benih merekomendasikan jarak isolasi minimal 100 m.

Penutup Pustaka Utama : A.A. Khader. 2011. Post Harvest Technology of Horticultural Crops. University of California. Pbl. 3529. Pdf Edition. Garden Organic. 2008. Heritaged Seed Library. Seed Saving Guideline. www.gardenorganic.org.uk M. Cantwell. 2009. Maturatiom and maturity Indices. micantwell@ucdavis.eduhttp://postharvest.ucdavis.edu Sukprakarn, S; S. Juntakool and R. Huang. 2005. Saving Your Own Vegetable Seeds : A Guide for Farmers. AVRDC—The World Vegetable Center. ISBN 92-9058-144-1

top related