penanganan tandan buah segar kelapa sawit · departemen agronomi dan hortikultura fakultas...

97
PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PRA PENGOLAHAN DI KEBUN UJAN MAS, PT CIPTA FUTURA, SUMATERA SELATAN Oleh ARMITA RAYENDRA A24050834 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: vuongque

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PRA PENGOLAHAN DI

KEBUN UJAN MAS, PT CIPTA FUTURA, SUMATERA SELATAN

Oleh

ARMITA RAYENDRA A24050834

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Page 2: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

RINGKASAN

ARMITA RAYENDRA. Penanganan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pra Pengolahan di Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan. (Dibimbing oleh ISKANDAR LUBIS dan ADE WACHJAR).

Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman dengan produktivitas

yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan tanaman lain. Oleh karena itu,

diperlukan penanganan hasil panen yang baik agar menghasilkan produksi yang

berkualitas. Penanganan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pra pengolahan

dimulai dari setelah buah dipotong dari pokoknya hingga sampai di Pabrik Kelapa

Sawit (PKS) sebelum diolah.

Kegiatan magang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan penulis, serta memperoleh pengalaman bekerja langsung di kebun

kelapa sawit. Penulis dapat mempelajari penanganan Tandan Buah Segar (TBS)

pra pengolahan serta pengaruhnya terhadap kualitas CPO (Crude Palm Oil) yang

dihasilkan.

Kegiatan magang dimulai dari bulan Februari 2009 sampai bulan Juni 2009

di Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan. Metode yang digunakan

adalah melaksanakan seluruh kegiatan magang dengan berbagai tingkat jabatan,

mulai dari karyawan harian lepas, pendamping mandor, hingga sebagai

pendamping asisten afdeling. Selain itu penulis juga mengumpulkan data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung, sedangkan

data sekunder diperoleh dari data kantor kebun atau pabrik serta studi literatur.

Produk yang berkualitas berkaitan dengan 3 kegiatan, yaitu panen,

pengangkutan atau penanganan TBS, dan pengolahan. Kualitas pengangkutan

dilihat dari kebersihan hanca dari hasil panen (TBS dan brondolan), panjang

gagang buah, pengutipan brondolan di TPH, ada atau tidaknya buah restan di

lapangan, produktivitas pengangkutan, dan efisiensi pengangkutan. Secara umum,

penanganan tandan buah segar di Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura masih perlu

diperbaiki lagi. Perbaikan diperlukan pada hal-hal teknis dan terutama pada

pengelolaan pengangkutan, sehingga dapat mencapai standar perusahaan dan

lebih menguntungkan perusahaan.

Page 3: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jacq.) PRA PENGOLAHAN DI

KEBUN UJAN MAS, PT CIPTA FUTURA, SUMATERA

SELATAN

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh

Armita Rayendra

A24050834

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 4: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Judul : PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA

SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PRA PENGOLAHAN DI

KEBUN UJAN MAS, PT CIPTA FUTURA, SUMATERA

SELATAN

Nama : ARMITA RAYENDRA

NIM : A24050834

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

(Dr Ir Iskandar Lubis, MS) NIP : 19610528 198503 1 002

(Dr Ir Ade Wachjar, MS) NIP : 19550109 198003 1 008

Mengetahui: Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura, (Dr Ir Agus Purwito, MSc Agr) NIP : 19611101 198703 1 003

Tanggal Lulus : …………………………

Page 5: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 Mei 1986. Penulis merupakan

anak ke-dua dari Bapak Jendra Muslim dan Ibu Anna Sat Dewi. Penulis sempat

mengenyam pendidikan dasar di SD Tadika Puri, Jakarta Selatan selama 3 tahun

dan menyelesaikannya di SDN Mexico 05 Pagi Jakarta Selatan pada tahun 1998.

Pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMPN

19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tahun 2001 penulis memulai

pendidikan menengah atas di SMA Madania Boarding School selama 1 tahun dan

menyelesaikannya hingga lulus pada tahun 2005 dari SMA Cenderawasih I,

Jakarta Selatan.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005 melalui jalur

SPMB. Selanjutnya pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor.

Selama masa pendidikan baik di SMP hingga perguruan tinggi, penulis aktif

dalam kegiatan organisasi maupun menjadi panitia dalam beberapa event di

kampus. Saat di SMP dan SMA, penulis menjadi pengurus OSIS sekolah dan aktif

dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara. Saat menjadi mahasiswa, penulis

aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Agronomi (HIMAGRON) masa

jabatan 2006/2007 sebagai anggota divisi pengembangan pertanian dan 2007/2008

sebagai ketua divisi pengembangan pertanian (Bangtan). Saat menjabat sebagai

ketua divisi Bangtan, penulis beserta rekan-rekan mengadakan acara Festival

Tanaman (FESTA) ke 29. Selain memperoleh pendidikan formal, penulis juga

melakukan kegiatan magang, yaitu magang di Balai Penelitian Tanaman Hias,

Cianjur pada tanggal 2 hingga 27 Juli 2007 dan magang di Kebun Raya Bogor

pada bulan Februari 2008.

Page 6: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang

skripsi ini. Karya ilmiah ini berjudul ”Penanganan Tandan Buah Segar Kelapa

Sawit ( Elaeis gineensis Jacq.) Pra Pengolahan di Kebun Ujan Mas, PT Cipta

Futura, Sumatera Selatan” yang merupakan laporan hasil kerja magang dan

pengamatan yang penulis lakukan selama magang di PT Cipta Futura. Tulisan ini

menjadi salah satu syarat kelulusan pada jenjang pendidikan Program Sarjana di

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr Ir Iskandar Lubis, MS dan Bapak Dr Ir Ade Wachjar, MS, sebagai

Dosen Pembimbing I dan II. Terima kasih atas segala bimbingan dan

pengarahan selama kegiatan magang dan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ir Supijatno, MSi atas kesediaannya menguji serta memberikan saran

dan perbaikan untuk karya tulis ini.

3. PT Cipta Futura Plantation, Sumatera Selatan atas kesempatan dan segala

fasilitas yang diberikan untuk penulis dalam penyelesaian magang.

4. Bapak Sutan Hutasoit, SP selaku asisten Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT

Cipta Futura, terima kasih atas segala bimbingannya selama penulis magang.

5. Kedua orang tua, kakak dan adik-adik, serta keluarga besar yang telah

memberikan dukungan baik materi maupun moril yang sangat berarti bagi

penulis.

6. Hanum, Wenny, Hafith, Angga, Maya, Kampreters, Oonk, Emot, Inten, Tyas,

Hepi, Ocha dan semua teman AGH 42 atas persahabatannya yang tidak akan

terlupakan.

7. Teman-teman seperjuangan magang ( Wenny, Haryo, Robby, dan Aan) atas

dukungan, bantuan dan persaudaraan yang telah diberikan.

8. Mathias Prathama atas dukungan, kebaikan, kesabaran, dan kasih sayangnya

kepada penulis.

Page 7: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

9. Seluruh staf dan karyawan Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura atas dukungan

dan bantuannya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi yang memerlukan.

Bogor, Desember 2009

Penulis

Page 8: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.......................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR..................................................................................... viiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

PENDAHULUAN.......................................................................................... 1Latar Belakang................................................................................... 1Tujuan................................................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 4 Botani Kelapa Sawit………………………………………………... 4 Persyaratan Tumbuh………………………………………………... 6 Panen……………………………………………………….………. 7 Penanganan Tandan Buah Segar…………………………………… 8

METODE MAGANG…..………………………………………………….. 11 Tempat dan Waktu…………………………………………………. 11 Metode Pelaksanaan...……………………………………………… 11 Pengumpulan Data dan Informasi…..……………………………… 12 Analisis Data dan Informasi………………………………………... 13

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG……………………………….. 14 Letak Geografis…………………………………………………….. 14 Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi………………………...…… 14 Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan……………………………….. 15 Kondisi Kebun dan Pertanaman……………………………………. 16 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan………………………….. 18

PELAKSANAAN KEGIATAAN MAGANG……………………………. 21 Aspek Teknis…………………....…………………………….…….. 21 Perbaikan Infrastruktur………..……………………………… 21 Pengendalian Gulma…………………...…………………….. 23 Pengendalian Hama dan Penyakit……………………………. 25 Pemupukan…………………………………………………… 29 Susun Janjangan Kosong (SJJK)……………………………... 32 Penunasan/Pemangkasan (Prunning)………………………… 34 Pemanenan dan Produksi.……………………………………. 35 Pengolahan Kelapa Sawit…………………………………….. 52 Aspek Manajerial…………………………………………………... 57 Pendamping Mandor…………………………………………. 57 Pendamping Asisten Afdeling………………………………... 60

PEMBAHASAN…………………………………………………………… 62 Kualitas Buah………………………………………………………. 62 Pengangkutan Tandan Buah Segar di Dalam Hanca……………….. 64

Page 9: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Pengangkutan Tandan Buah Segar ke PKS………………………… 65 Perencanaan Kebutuhan Alat Angkut Buah……………………...… 66 Pengontrolan Pengangkutan TBS…………………………………... 66 Administrasi Pengangkutan………………………………………… 68

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 69 Kesimpulan…………………………………………………………. 69 Saran………………………………………………………………... 70

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 71

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 72

Page 10: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Fraksi Matang Panen pada Tanaman Kelapa Sawit................................. 8

2. Produksi dan Produktivitas TBS Afdeling 7, Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura dari Tahun 2005 – 2008……………………………..…… 16

3. Jumlah dan Posisi Tenaga Kerja Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling 7 Bulan Mei 2009……………………………… 20

4. Target dan Realisasi Produksi Panen Kelapa Sawit di Afdeling 7 Tahun 2009………………………………………………….………….. 35

5. Hasil Sensus Buah di Blok 107 B dan C Pada Tanggal 15 April 2009……………….……………………………………………………. 37

6. Hasil Pengamatan Kualitas Potong Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura 38

7. Hasil Pengamatan TBS Tidak Terpanen di Afdeling 7 PT Cipta Futura 42

8. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kualitas Kutip Brondolan…………….. 42

9. Pengamatan Brondolan Tinggal per TBS dan per Pokok Panen……….. 43

10. Rekapitulasi Hasil Pengamatan TBS Tinggal dalam Hanca…................

11. Presentase Gagang Panjang di Afdeling 7……………………………...

43

44

12. Kandungan ALB Minyak Sawit Mentah PT Cipta Futura……...……… 45

13. Hasil Pengamatan Kualitas Kerja Pemuat……………………………… 47

14. Kebutuhan Kendaraan Angkut Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura….. 48

15. Produktivitas Kendaraan Angkut Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura, Bulan Februari 2009...………………………………………………….. 48

16. Kejadian Buah Restan di Afdeling 7 Bulan Januari - Mei 2009……….. 49

17. Pengamatan Pengangkutan Hasil Panen di Afdeling 7 PT Cipta Futura 52

18. Rendemen Minyak dengan Kadar ALB Menurut Tingkatan Fraksi Tandan Buah Segar……………………………………………..……… 63

Page 11: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pohon Kelapa Sawit dengan Tapak Timbun…………………………… 23

2. Beberapa Species Ulat Api……………………………………………... 25

3. Pemupukan di Samping Tumpukan Pelepah di Gawangan Mati………. 31

4. Penyusunan Janjangan Kosong (JJK).…………………………...…...... 33

5. Susunan Pelepah di Gawangan Mati.…………………………………... 40

6. Potongan Gagang Panjang pada Tandan……………………………….. 41

7. Proses Penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) di PKS………………… 54

8. Pabrik Minyak Kelapa Sawit ................................................................... 55

9. Stasiun Pembuangan Janjang Kosong...................................................... 56

Page 12: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian di Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan……………….…………………. 73

2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor di Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan……..…………………

74

3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten Afdeling di Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan……….……………. 75

4. Curah Hujan di PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim, Sumatera Selatan Tahun 1999-2008……………...……………………………….. 76

5. Peta Areal Kerja Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura Plantation……………………………………………………………….. 77

6. Luas Areal Tanaman di Afdeling 7 PT Cipta Futura Tahun 2008..……. 78

7. Program dan Realisasi Panen Triwulan I Tahun 2009…………………. 81

8. Struktur Organisasi Tingkat Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura Plantation ……..………………………………………………... 82

9. Denah Jalur Deteksi Hama……………………………………………... 83

Page 13: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan penghasil minyak nabati

yang bisa diandalkan dan merupakan komoditas perkebunan di Indonesia. Kelapa

sawit menyumbang devisa cukup besar bagi pembangunan karena pada tahun

2005 volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) mencapai 10 376 200 ton

dengan nilai US $ 3 756 283 000. Pada tahun 2007 ekspor CPO meningkat

menjadi 11 875 400 ton dengan nilai US $ 7 868 640 000 (Direktorat Jenderal

Perkebunan, 2008). Oleh karena itu, kelapa sawit memiliki potensi yang sangat

besar.

Selama lima tahun terakhir ini, luas areal dan produksi tanaman kelapa sawit

yang diusahakan oleh perkebunan di seluruh Indonesia mengalami kenaikan. Data

Direktorat Jenderal Perkebunan (2009) menunjukkan bahwa pada tahun 2007 luas

areal kelapa sawit mencapai 6 611 195 ha dengan produksi Crude Palm Oil

(CPO) sebesar 17 373 202 ton, kemudian pada tahun 2009 luas areal pertanaman

kelapa sawit meningkat menjadi 7 321 897 ha dengan produksi CPO sebesar

19 440 291 ton.

Tanaman kelapa sawit bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Menurut

Lubis (1992), kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersil pada tahun 1911.

Minyak kelapa sawit sejak tahun 1870 sudah digunakan dalam industri makanan

dan pada tahun 1890 digunakan dalam industri lempengan timah. Selain

digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit juga digunakan oleh

berbagai industri sebagai bahan utama atau campuran untuk menghasilkan

produk-produk bahan makanan, kosmetika, obat-obatan, serta industri berat dan

ringan. Minyak kelapa sawit juga dapat dibuat makanan seperti mentega, lemak

untuk masak, bahan aditif coklat, pembuatan asam lemak lainnya, vanaspati, dan

industri makanan ringan lainnya. Karena kegunaannya itu, minyak kelapa sawit

banyak dibutuhkan, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan produksi minyak

kelapa sawit untuk memenuhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Page 14: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

2

Kadar kolesterol minyak kelapa sawit hanya 12 – 19 ppm dengan rata-rata

16 ppm. Minyak sawit yang dimurnikan (refine) menjadi minyak goreng memiliki

kandungan kolesterol yang lebih rendah lagi. Selain itu telah dibuktikan bahwa

minyak kelapa sawit cenderung mengurangi terjadinya thrombotic pada urat nadi,

tidak meningkatkan tekanan darah tinggi, dan tidak menimbulkan kanker.

Cara untuk meningkatkan produksi kelapa sawit adalah dengan

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM), yaitu dengan

menciptakan SDM yang memiliki kemampuan memadai dan menguasai bidang

kerjanya. Selain peningkatan mutu SDM, peningkatan produksi kelapa sawit juga

bisa dilakukan dengan meningkatkan efisiensi pengolahan pabrik minyak kelapa

sawit, memperluas areal penanaman kelapa sawit, serta menerapkan budidaya

kelapa sawit secara benar.

Selain peningkatan produksi kelapa sawit, perlu juga diperhatikan kualitas

minyak kelapa sawit. Salah satu penilaian kualitas minyak kelapa sawit adalah

kandungan asam lemak bebasnya (ALB), selain warna, kadar kotoran dan kadar

air minyak kelapa sawit tersebut. Menurut Badan Standardisasi Nasional (1992),

syarat mutu kandungan ALB (sebagai asam palmitat) dalam minyak kelapa sawit

yang memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI) maksimum adalah

5.00 % (bobot/bobot). Oleh karena itu, perlu diperhatikan kualitas minyak kelapa

sawit. Kualitas minyak kelapa sawit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

terkait dengan cara pemanenan sampai proses penanganan pasca panen.

Dalam pengelolaan kebun kelapa sawit, faktor transportasi mendapat

perhatian khusus. Keterlambatan pengangkutan TBS (tandan buah segar) ke PKS

akan menyebabkan terjadinya restan dan mempengaruhi proses pengolahan,

kapasitas olah, dan mutu produk akhir (Pahan, 2008). Faktor transportasi meliputi

jarak pengangkutan TBS ke PKS, kondisi jalan, kondisi topografi lahan, serta

jumlah dan kondisi alat angkut. Selain itu, ketepatan penanganan bahan juga

dipengaruhi oleh perbandingan antara volume produksi kebun dengan volume

penerimaan dan kapasitas pabrik kelapa sawit. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem

dan perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi perkebunan setempat.

Page 15: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

3

Sesuai dengan hukum ekonomi bahwa untuk dapat memperoleh produksi

optimal, salah satunya dengan melakukan efisiensi dalam berproduksi. Efisiensi

dapat dilakukan dengan menggunakan input dan atau pengeluaran biaya serendah

mungkin untuk memperoleh hasil yang optimal. Untuk mencapai efisiensi

produksi, diperlukan analisis faktor produksi yang sangat mempengaruhi produksi

tanaman, sehingga ditemukan biaya produksi yang dapat ditekan dan keefisienan

serta keefektifan penggunaan input dapat tercapai.

Tujuan

Secara umum, kegiatan magang bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan penulis dan memperoleh

pengalaman bekerja langsung di kebun kelapa sawit.

2. Penulis dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di kampus dengan

praktik di lapangan, baik dari aspek teknis maupun manajemen di perkebunan

kelapa sawit.

3. Kegiatan magang ini bertujuan khusus untuk mempelajari penanganan Tandan

Buah Segar (TBS) pra pengolahan serta pengaruhnya terhadap kualitas CPO

yang dihasilkan.

Page 16: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari

Afrika. Tanaman ini termasuk dalam famili Aracaceae (dulu disebut Palmae).

Kelapa sawit merupakan tanaman monokotil, berakar serabut, memiliki batang

tumbuh lurus ke atas, serta memiliki bunga jantan dan betina pada satu tanaman

dengan tandan terpisah.

Batang kelapa sawit berbentuk silinder. Sampai dengan tanaman berumur 12

tahun, batang masih tertutup oleh sisa pelepah yang ditunas, sehingga terkesan

besar. Pertumbuhan panjang batang bervariasi antara 35-75 cm/tahun bergantung

pada keadaan lingkungan tumbuh dan keragaman genetik (Pahan, 2008). Kelapa

sawit yang dibudidayakan bisa mencapai ketinggian 30 m. Batang kelapa sawit

berfungsi sebagai tempat penimbunan nutrisi tanaman (PT Perkebunan X, 1993).

Selanjutnya, Pahan (2008) menambahkan bahwa batang kelapa sawit memiliki

tiga fungsi utama, yaitu sebagai struktur yang mendukung daun, bunga dan buah,

sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar serta

hasil fotosintesis (fotosintat) dari daun ke bawah, serta kemungkinan juga

berfungsi sebagai organ penimbunan zat makanan.

Daun kelapa sawit adalah daun majemuk yang terdiri atas pelepah dengan

panjang berkisar 7-9 m. Jumlah anak daun setiap pelepah berkisar antara 250-400

helai. Daun muda dan masih kuncup berwarna kuning pucat. Pada tanah yang

optimal, yaitu tanah yang subur dan lengas, kuncup akan cepat membuka

sehingga lebih cepat dan efektif menjalankan fungsinya sebagai tempat

fotosintesis. Kutikula pada anak daun cukup tebal dan sangat resisten terhadap

difusi uap air. Tanaman kelapa sawit yang tumbuh normal biasanya memiliki 40-

50 daun parapinnate hijau yang telah membuka. Jumlah daun yang terbentuk lebih

kurang 20-24 pelepah/tahun. Dari terbentuknya primordia sampai dengan spear

(pelepah yang belum membuka) membutuhkan waktu dua tahun, jika sampai

dengan gugur secara alami membutuhkan waktu sekitar 5-6 tahun. Pelepah

Page 17: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

5 tumbuh pada batang dan tersusun spiral secara teratur antara pelepah satu dengan

lainnya, yang disebut dengan phylotaksis.

Buah kelapa sawit digolongkan sebagai buah drupe, terdiri atas pericarp

yang terbungkus oleh eksocarp (kulit), mesocarp (yang biasanya disebut pericarp),

dan endocarp (cangkang) yang membungkus 1 – 4 inti/kernel (umumnya hanya

satu). Inti memiliki testa (kulit), endosperm yang padat, dan sebuah embrio.

Daging buah (mesocarpium) sampai 3 bulan setelah anthesis warnanya

masih putih-kehijauan, menunjukkan bahwa masih terdiri atas air, serat dan

klorofil, sedangkan minyak belum terbentuk. Perubahan warna daging buah yang

menjadi kuning kehijauan setelah 3 bulan menunjukkan bahwa minyak telah

terbentuk, yaitu terbentuknya karoten.

Sebulan setelah penyerbukan, cangkang atau tempurung telah terbentuk

sangat tipis dan lembut. Pengerasan cangkang berlangsung terus dan pada umur 3

bulan sudah mengeras serta berubah warna dari putih menjadi coklat muda. Pada

umur 2 bulan terjadi perubahan pada inti (endocarpium atau nucleus seminis) dari

bentuk cairan menjadi agar-agar. Pada umur 3 bulan inti sudah berbentuk padatan

yang agak keras.

Kematangan buah dapat dibedakan menjadi dua. Pertama adalah matang

morfologis dimana buah telah sempurna bentuknya serta kandungan minyak

sudah optimal. Kedua, matang fisiologis yaitu ketika kematangan buah sudah

lebih lanjut dan telah siap untuk tumbuh dan berkembang, biasanya 1 bulan

sesudah matang morfologis. Menurut Pahan (2008) sampai saat ini kriteria

kematangan buah yang sangat penting dalam proses pemanenan ditentukan

berdasarkan jumlah berondolan yang jatuh ke piringan yaitu 1 – 2 berondolan per

kg tandan buah segar.

Daging buah terdiri atas minyak, air dan serat. Kadar air dan minyak

berubah menurut kematangan buah, sedangkan kadar serat pada daging buah

hampir tetap, yaitu 13 % terhadap berat buah sejak 3 bulan sesudah anthesis

sampai buah matang. Penelitian di Afrika menghasilkan bahwa kadar serat buah

ini sebanyak 16 % kadang bervariasi 11 – 21 persen. Kadar serat sering dipakai

sebagai salah satu cara menghitung kadar minyak pada daging buah secara tidak

Page 18: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

6 langsung. Makin tinggi kadar serat pada daging buah maka akan memberi peluang

lebih besar kehilangan minyak pada pengolahan (Lubis, 1992).

Persyaratan Tumbuh

Topografi lahan pada perkebunan kelapa sawit berpengaruh pada produk

dan kapasitas pemanen. Daerah yang bertopografi datar akan mempermudah

pemanen dalam melaksanakan pemotongan Tandan Buah Segar (TBS) dan

pengutipan berondolan dibandingkan dengan areal yang memiliki topografi yang

bergelombang atau berbukit dengan kelerengan yang curam.

Faktor-faktor geografis mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman melalui perubahan faktor-faktor ekologi, seperti radiasi matahari dan

bumi, panas, air, atmosfer, dan faktor-faktor biotik. Kondisi lahan yang sesuai

untuk pertanaman kelapa sawit adalah lahan dengan topografi datar sampai

berombak, ketinggian 0-400 m di atas permukaan laut, lereng 0-15 %, ketebalan

solum 60-80 cm, tekstur tanah bervariasi antara pasir berlempung, lempung

berpasir, lempung liat berpasir, liat berpasir, dan liat. Tanah berdrainase baik dan

tidak terjadi erosi cocok untuk pertanaman kelapa sawit.

Sunarko (2007) menyatakan bahwa curah hujan tahunan 2 500 mm atau

lebih akan menghasilkan potensi produksi sebesar 100 %, untuk curah hujan

2 500 – 2 000 mm potensi produksi yang dicapai sebesar 80 % dan curah hujan

1 500 atau kurang hanya memiliki potensi produksi 60 – 70 persen. Pahan (2008)

menyatakan bahwa sebagian besar perkebunan komersial kelapa sawit dibangun

pada daerah yang mempunyai neraca air positif selama 6 bulan atau lebih, yaitu

kondisi di mana curah hujan lebih besar daripada evapotranspirasi di perkebunan.

Kawasan ini termasuk dalam kelas iklim Af dan Am menurut klasifikasi Koppen

(zona katulistiwa).

Page 19: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

7

Panen Kelapa sawit biasanya mulai berbuah pada umur 3 – 4 tahun dan buahnya

menjadi masak 5 – 6 bulan setelah penyerbukan (Tim Penulis Penebar Swadaya,

1992). Panen adalah pekerjaan penting di perkebunan kelapa sawit, karena

langsung menjadi sumber pemasukan uang ke perusahaan melalui penjualan

minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Tujuan panen kelapa

sawit adalah memperoleh produksi yang baik dengan rendemen minyak yang

tinggi. Kualitas minyak sangat dipengaruhi oleh cara pemanenan, maka kriteria

panen yang menyangkut matang panen, cara dan alat panen, rotasi dan sistem

panen, serta mutu panen harus diikuti.

Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam lemak bebas

(ALB) minyak sawit yang dihasilkan. Apabila pemanenan buah dilakukan dalam

keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung ALB dalam

presentase tinggi ( lebih dari 5 %). Sebaliknya jika pemanenan dilakukan dalam

keadaan buah belum matang, maka selain kadar ALB-nya rendah, rendemen

minyak yang diperolehnya juga rendah (Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992).

Kandungan ALB akan semakin besar dan kumulatif, apabila buah kelapa sawit

yang telah dipanen itu tertunda pengolahannya. Jarak waktu antara buah yang

telah dipanen dan pemrosesan buah itu yang paling baik adalah 6 jam.

Pengetahuan mengenai kriteria matang panen sangat dibutuhkan agar

didapat hasil panen dengan rendemen minyak yang tinggi dengan kadar asam

lemak bebas yang rendah. Kriteria matang panen berdasarkan jumlah berondolan

yang jatuh berperan cukup penting dalam menentukan derajat kematangan buah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dikenal ada beberapa tingkatan atau fraksi dari

TBS yang dipanen. Fraksi-fraksi tersebut sangat mempengaruhi mutu panen,

termasuk juga kualitas minyak sawit yang dihasilkan. Dikenal ada tujuh fraksi dan

derajat kematangan TBS yang baik, derajat kematangan TBS untuk dipanen

berada pada fraksi 2 dan 3, seperti terdapat pada Tabel 1.

Page 20: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

8

Tabel 1. Fraksi Matang Panen pada Tanaman Kelapa Sawit

Fraksi Kriteria Matang Buah Derajat Kematangan

00 Tidak ada buah membrondol, buah berwarna hitam pekat

Sangat mentah

0 1 – 12.5 % buah luar membrondol, buah berwarna hitam kemerahan

Mentah

1 12.5 – 25 % buah luar membrondol, buah berwarna kemerahan

Kurang matang

2 25 – 50 % buah luar membrondol, buah berwarna merah mengkilat

Matang I

3 50 – 75 % buah luar membrondol, buah berwarna orange

Matang II

4 75 – 100 % buah luar membrondol, buah berwarna dominan orange

Lewat matang I

5 Buah dalam juga membrondol, ada buah yang busuk Lewat matang II Sumber : Naibaho (1998)

Sistem panen kelapa sawit dapat menghasilkan minyak sawit bermutu baik

jika sistem panen memenuhi standar tertentu. Standar sistem panen yang

ditentukan adalah : (1) tidak ada buah mentah yang dipanen, (2) tidak

meninggalkan buah matang, (3) semua berondolan dikumpulkan dan dibawa ke

tempat pengumpulan hasil (TPH) dalam kondisi bersih, (4) membrondolkan

tandan yang terlalu matang, (5) memotong gagang/tangkai tandan, dan (6) pelepah

harus dipotong dengan baik.

Penanganan Tandan Buah Segar

Terdapat dua macam minyak kelapa sawit, yaitu minyak yang berasal dari

daging buah (mesocarp) yang dikeluarkan melalui perebusan dan pemerasan

(pressan) dan dikenal sebagai minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO) dan

minyak yang berasal dari inti sawit dikenal sebagai minyak inti sawit atau palm

kernel oil (PKO). Minyak pada daging buah pada 3 bulan setelah anthesis hanya

1.3 % dari berat daging buah, tetapi akan terus meningkat pesat menjadi

maksimum menjelang panen, yaitu berkisar 50 – 60 persen. Kadar air tinggi pada

buah muda dan akan menurun sejalan dengan peningkatan kadar minyak daging

buah. Sintesis minyak yang masih terjadi pada tandan buah yang sudah dipanen

dapat diabaikan karena jumlahnya kecil sekali. Hal yang lebih perlu diperhatikan

Page 21: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

9 yaitu naiknya kandungan asam lemak bebas (free fatty acid) pada tandan buah

yang sempat menginap di tempat pengumpulan hasil (TPH) atau loading ramp

pabrik.

Penanganan tandan buah segar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan

dari memetik buah sampai dengan tandan buah segar tersebut akan diolah di

tempat pengolahan. Penanganan TBS sangat dipengaruhi oleh kegiatan sistem

potong buah yang dilakukan, seperti kegiatan persiapan panen dan bagaimana

organisasi potong buah dilaksanakan.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan pelaksanaan

pekerjaan potong buah menurut Pahan (2008) yaitu: (1) persiapan kondisi areal,

(2) penyediaan tenaga potong buah, (3) pembagian seksi potong buah, dan (4)

penyediaan alat-alat kerja. Selain itu perlu juga dilakukan perbaikan jalan dan

jembatan, pembersihan piringan tanaman, pasar rintis, dan rintis tengah,

pemasangan titi rintis, pembuatan tempat pengumpulan hasil (TPH), serta

pembuatan tangga-tangga dan tapak kuda untuk areal berbukit.

Organisasi potong buah dimulai dari penyusunan seksi potong buah dan

penentuan ancak (panen diusahakan terkonsentrasi), kemudian pengaturan

penggunaan alat panen yang tepat, penentuan jumlah tenaga kerja yang efisien,

bagaimana teknis urutan pemotongan buah, sampai dengan pemeriksaan kriteria

mutu buah dan potongan buah. Urutan pemotongan buah yang sebaiknya

dilakukan menurut Pahan (2008) yaitu: (1) semua pelepah songgo dipotong rapat

ke batang (pada tanaman tua), sedangkan pada tanaman muda pemotongan buah

harus dilakukan tanpa memotong pelepah (curi buah); (2) janjang masak dipotong

dan dibiarkan tetap di piringan, gagang/tangkai buah dipotong rapat tetapi jangan

sampai terkena tandan; (3) mengorek dan sogrok semua berondolan yang

tersangkut di ketiak pelepah; (4) pelepah disusun di gawangan mati; (5) mengutip

berondolan, tetapi masih tetap dipiringan serta bebas dari sampah-sampah dan

batu; dan (6) memindahkan atau memajukan berondolan ke pokok berikutnya.

Setelah memotong satu ancak, pemanen harus mengeluarkan buah ke TPH dan

menyusun tandan dengan rapi, kemudian diberi nomor pemanen.

Page 22: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

10

Transport buah sudah dapat dimulai paling lambat pukul 09.00 waktu

setempat. Terdapat beberapa alat angkut yang dapat digunakan untuk mengangkut

TBS dari perkebunan ke pabrik, yaitu lori, traktor gandengan, atau truk.

Pengangkutan dengan lori lebih baik daripada dengan alat angkut lain. Guncangan

selama perjalanan lebih banyak terjadi pada pengangkutan dengan truk atau

traktor gandengan sehingga pelukaan pada buah sawit juga lebih banyak dan

dapat meningkatkan kadar ALB pada buah yang diangkut. Asam lemak bebas

terbentuk karena adanya kegiatan enzim lipase yang terkandung di dalam buah

dan berfungsi memecah lemak/minyak menjadi asam lemak dan gliserol. Kerja

enzim tersebut semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan

(Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992).

Penanganan TBS yang baik bertujuan untuk meningkatkan kualitas TBS,

meningkatkan produktivitas pekerja, menjaga agar asam lemak bebas (ALB) 2-3

%, menjaga keamanan TBS di lapangan, dan pengeluaran biaya yang minimum.

Menurut Pahan (2008), cara panen yang tepat akan mempengaruhi kuantitas

produksi (ekstraksi), sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas

produksi.

Page 23: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

11

METODE MAGANG

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di kebun kelapa sawit PT Cipta Futura,

Sumatera Selatan. Kegiatan magang dimulai dari bulan Februari 2009 sampai

bulan Juni 2009.

Metode Pelaksanaan

Secara garis besar, metode pelaksanaan magang di lapangan adalah dengan

melakukan seluruh pekerjaan di lapangan produksi dengan berbagai tingkat

jabatan. Penulis bekerja langsung sesuai dengan tingkat jabatan, yaitu sebagai

karyawan harian lepas, pendamping mandor sampai menjadi pendamping asisten

afdeling. Jurnal harian kegiatan magang sebagai karyawan harian lepas,

pendamping mandor, dan pendamping asisten afdeling dapat dilihat pada

Lampiran 1, 2, dan 3.

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan diperoleh dengan

menggunakan dua metode, yaitu metode langsung untuk data primer dan metode

tidak langsung untuk data sekunder. Pengumpulan data dengan metode langsung

dilakukan melalui kerja dan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara

langsung dengan staf dan karyawan kebun. Pengumpulan data dengan metode

tidak langsung dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari laporan

manajemen (bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan) yang merupakan arsip di

kantor kebun serta hasil analisis rendemen dan mutu minyak harian di

laboratorium mutu pabrik kelapa sawit. Selain itu, metode tidak langsung

dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi melalui studi pustaka.

Data primer yang diperoleh dengan pengamatan langsung meliputi kriteria

panen, sistem dan rotasi panen, hanca panen, bobot janjang rata-rata (BJR), sensus

buah, angka kerapatan panen, kualitas potong buah, pengamatan tangkai panjang

belum dipotong dan buah matang tertinggal di pohon, buah tertinggal dalam

hanca, berondolan yang tidak dikutip, kualitas kerja pemuat, serta selisih bobot

pengangkutan. Sedangkan data sekunder yang didapat berupa lokasi dan letak

Page 24: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

12 geografis kebun, keadaan tanah dan iklim (curah hujan, hari hujan, lama

penyinaran, dan lain-lain) luas areal dan tata guna lahan, kondisi pertanaman dan

produksi, data realisasi produksi TBS, rata-rata kandungan ALB bulan Maret-Mei

2009, data pengangkutan hasil panen, produktivitas pengangkutan buah, norma

kerja di lapangan, serta organisasi dan manajemen perusahaan.

Pengumpulan Data dan Informasi

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data primer dari seluruh

pekerjaan lapangan produksi dengan melakukan pengamatan khusus pada setiap

unit contoh pengamatan. Unit contoh pengamatan berupa tenaga kerja, tanaman,

dan hasil panen. Pengamatan dilakukan di beberapa blok contoh, di TPH, dan

pada alat angkut (truk). Pengamatan juga dilakukan saat kegiatan panen,

pengumpulan buah di TPH, hingga kegiatan transportasi TBS dari TPH ke pabrik.

Pengamatan dilakukan untuk mengamati produksi tandan buah segar (TBS),

penerapan teknik budidaya, penerapan teknik panen, dan efisiensi pengangkutan.

Pada pemanenan diamati cara pemetikan/pemotongan tandan, cara

pemotongan gagang/tangkai buah, pengumpulan berondolan, dan kriteria kelas

panen yang dilakukan pemanen contoh. Pada kegiatan pengumpulan tandan buah

di TPH diamati ada atau tidak tandan afkir dan tandan mentah, pemotongan

gagang/tangkai buah, susunan tandan di TPH, kebersihan tandan dan berondolan.

Sedangkan pada kegiatan transportasi TBS dari TPH ke pabrik diamati jenis

angkutan, jarak ke tempat pengolahan kelapa sawit (PKS), kapasitas produksi,

waktu berangkat dari TPH, waktu tiba di PKS, bentuk/pola jalan,

kondisi/perawatan jalan, pengoperasian kendaraan transport, serta ada atau

tidaknya restan di lapangan.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data dan

informasi yang mendukung pelaksanaan magang dan pengamatan yang

dilakukan. Data yang mendukung tersebut seperti kondisi iklim di lapangan,

kondisi lahan, luas areal dan tata guna lahan, kondisi tanaman dan produksi,

infrastruktur kebun, organisasi dan manajemen kebun, norma baku dan

Page 25: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

13 rekomendasi anggaran pelaksanaan teknik budidaya atau cara pengelolaan,

sampai ke pengolahan.

Analisis Data dan Informasi

Data primer hasil pengamatan dengan berbagai peubah atau rekomendasi

teknik yang diterapkan, dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Analisis kulitatif dilakukan dengan membandingkan fakta di lapangan dengan

ketentuan yang berlaku di perkebunan. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan

dengan rata-rata dalam persen.

Page 26: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

14

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

Letak Geografis

Perkebunan PT Cipta Futura termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ujan

Mas dan Kecamatan Benakat, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera

Selatan. Jalur masuk utama menuju kebun melalui Kabupaten Muara Enim, jarak

antara kota Muara Enim dengan lokasi kebun kurang lebih 35 km. Menuju lokasi

dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan selama 2 jam perjalanan.

Kondisi jalan agak rusak, yaitu jalan tanah dan terdapat beberapa jalan yang sudah

diberi krokos. Jarak dari kota Palembang ke lokasi kebun kurang lebih 218 km.

Wilayah Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura di sebelah utara berbatasan

dengan Kecamatan Benakat dan Solar, di sebelah timur berbatasan dengan Desa

Peninggiran dan Desa Ulak Bandung, di sebelah selatan berbatasan dengan Kota

Muara Enim, dan di sebelah barat berbatasan dengan PT Musi Hutan Persada

(MHP) di Kabupaten Lahat.

PT Cipta Futura Plantation terdiri atas empat afdeling. Selama kegiatan

magang, penulis melakukan semua kegiatan di Afdeling 7. Sebelah utara

Afdeling 7 berbatasan dengan perkebunan kelapa sawit lain, yaitu PT Surya Bumi

Agro Langgeng; sebelah selatan berbatasan dengan Afdeling 1; sebelah barat

berbatasan dengan Afdeling 6 dan Afdeling 8; sebelah timur berbatasan dengan

Desa Ulak Bandung.

Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

Keadaan iklim di wilayah Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura termasuk ke

dalam tipe B (basah) menurut Schdmidth-Ferguson. Daerah perkebunan ini

memiliki curah hujan merata sepanjang tahun, dengan rata-rata 2 909 mm/tahun,

hari hujan 148.6 hari/tahun, dan 10 bulan basah dan 2 bulan kering. (Lampiran 4).

Suhu rata-rata berkisar antara 28 - 30 0C.

Page 27: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

15

Tanah di PT Cipta Futura memiliki kandungan liat yang tinggi, termasuk ke

dalam jenis tanah Podsolik Merah Kuning. Tanah berwarna merah kecoklatan

dengan tekstur tanah dominan liat berdebu. Tingkat kesuburan tanah sedang

sampai rendah dengan derajat kemasaman tanah (pH) 6.0 – 6.5.

Topografi areal perkebunan sebagian besar berbukit dengan derajat

kemiringan antara 7 – 9 %. Ketinggian tempat berkisar antara 50 – 100 m di atas

permukaan laut (dpl). Di Kebun PT Cipta Futura terdapat beberapa areal berawa

dan rendahan yang jika hujan deras, maka daerah tersebut akan tergenang.

Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan

Berdasarkan surat keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN

No.7/HGU/BPN/96, luas areal Perkebunan Ujan Mas - Muara Enim PT Cipta

Futura Plantation mencapai 8 381 ha, dengan status Hak Guna Usaha (HGU)

selama 30 tahun. Penanaman pertama pada lahan seluas 19.79 ha dimulai pada

tahun 1992 dan masih terus dilakukan perluasan lahan sampai sekarang.

Penggunaan lahan tersebut terdiri atas areal pertanaman seluas 7 478 ha,

areal pembibitan 5 ha, emplasmen 5 ha, dan areal yang tidak ditanami (tanah

cadas, jurang, jalan, sungai, dan lain-lain) sebesar 893 ha. Pada awal pendirian

kebun, perkebunan PT Cipta Futura ini dibagi menjadi delapan afdeling yang

kemudian digabung menjadi empat afdeling, yaitu Afdeling 1, 6, 7, dan 8.

Afdeling 1 terdiri atas areal dengan luas 847.01 ha, sedangkan Afdeling 6, 7, dan

8 memiliki luas areal berturut-turut 2 304.76 ha, 1 893.38 ha, dan 2 048.03 ha.

Luas areal tanam tersebut sampai dengan bulan Juni 2008.

Penulis melaksanakan kegiatan magang di Afdeling 7 yang memiliki total

luas lahan yang ditanami sampai dengan bulan Desember 2008 sebesar 1 885.17

ha, terdiri atas luas areal tanaman menghasilkan (TM) 1 857.95 ha, areal

tanaman belum menghasilkan (TBM) 3 seluas 8.70 ha, areal TBM 2 seluas 4.08

ha dan TBM 1 seluas 14.46 ha. Peta Areal Kerja Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT

Cipta Futura Plantation dapat dilihat pada Lampiran 5. Afdeling 7 merupakan

afdeling percontohan yang terdiri atas 20 blok. Setiap blok memiliki luas rata-rata

Page 28: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

16 100 ha dengan masing-masing blok terdiri atas 4 petak, sehingga setiap petak

memiliki luas rata-rata 25 ha.

Kondisi Kebun dan Pertanaman

Tanaman kelapa sawit yang diusahakan di Perusahaan PT Cipta Futura

merupakan hasil persilangan dari kelapa sawit Dura dan Psifera. Bibit yang

digunakan berasal dari beberapa sumber, yaitu dari Lembaga Pusat Penelitian

Marihat (LPPM), Dami, Bahlias Research Satation (BLRS), PT London Sumatera

(Lonsum), dan dari PT Socfindo.

Tanaman kelapa sawit ditanam dengan jarak tanam 9.25 m x 9.25 m x

8.01 m dengan pola tanam berbentuk segitiga sama kaki. Pada luas satu ha rata-

rata terdiri atas 130 pokok dengan memperhitungkan areal yang digunakan untuk

jalan. Jika panjang pasar normal (± 10 m), rata-rata terdapat 54 pokok per pasar

hidup.

Penanaman di Kebun Ujan Mas dilakukan sejak tahun 1992 secara bertahap,

sehingga umur tanaman bervariasi, mulai dari tanaman belum menghasilkan

(TBM) hingga tanaman menghasilkan (TM). Pada tahun 1993, mulai dilakukan

penanaman di Afdeling 7, yaitu pada Blok 69 dan 70. Di Afdeling 7 terdapat

beberapa blok yang mengalami perluasan, sehingga di afdeling tersebut masih

terdapat TM 1 dan TM 2, bahkan TBM. Luas areal tanam Afdeling 7 terlampir

pada Lampiran 6.

Setiap afdeling di PT Cipta Futura memiliki target produksi yang harus

dicapai seperti terdapat pada Lampiran 7, terdapat program dan realisasi panen

yang dibagi per triwulan. Setiap afdeling akan berusaha meningkatkan

produktivitas tanaman. Pada Tabel 2 disajikan produksi dan produktivitas

tanaman di Afdeling 7, Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura dari tahun 2005 – 2008.

Tabel 2. Produksi dan Produktivitas TBS Afdeling 7, Kebun Ujan Mas, PT Cipta Futura dari Tahun 2005 - 2008

Tahun Luas Produksi Produktivitas (ton) (ha) (ton)

2005 1 619.78 43 550 26.89

Page 29: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

17

2006 1 619.78 32 709 20.19 2007 1 857.93 41 852 22.52 2008 1 857.93 37 108 19.97

Sumber : Kantor Afdeling 7 (2009)

Produktivitas tanaman di Afdeling 7 dari tahun 2005 sampai dengan 2008

mengalami penurunan. Penurunan terjadi karena terdapat areal TM baru di

Afdeling 7 yang menghasilkan buah yang masih kecil, sehingga mempengaruhi

produktivias secara keseluruhan.

Jaringan jalan merupakan serangkaian jalur yang dapat dilalui untuk

mentransportasikan TBS dari dalam blok hingga ke pabrik pengolahan. Jaringan

jalan di Perkebunan Ujan Mas terdiri atas jalan angkong, pasar 2:1, jalan

pengumpul (jalan tengah), sub jalan utama, dan jalan utama (jalan poros). Jalan

angkong adalah jalan yang terbentuk karena aktifitas pemanen yang sering kali

melewati jalur tersebut. Jalur tersebut bersih dari gulma, hanya selebar ± 50 cm

dan arah jalannya tidak lurus, bahkan sering kali melintasi beberapa pasar untuk

menghindari areal jurangan. Jalur tersebut sangat memudahkan pemanen untuk

melangsir TBS keluar menuju TPH.

Pasar 2:1 merupakan jalur yang dibuat di antara dua barisan tanaman kelapa

sawit. Jalur tersebut dibuat secara manual atau dengan cara kimia, yaitu

penyemprotan herbisida. Pada setiap ujung pasar 2:1, terdapat TPH yang harus

benar-benar bersih dari gulma. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada TBS atau

berondolan restan karena tertutup gulma sehingga tidak terlihat oleh pengangkut.

Jalan pengumpul (jalan tengah), sub jalan utama, dan jalan utama (jalan

poros) merupakan jalan yang dibangun dan dirancang untuk dilewati oleh

kendaraan pengangkut buah (dump truck). Jalan tersebut terbentuk dari tanah liat

berpasir yang dipadatkan. Perbedaan pada ketiga jalan tersebut adalah jalan

pengumpul (jalan tengah) biasanya membelah petak dalam satu blok dan dilewati

kendaraan pengangkut buah pada saat panen dilakukan di blok tersebut. Jalan

pengumpul dibuat dengan arah utara-selatan dan tegak lurus dengan jalan utama

(pada blok-blok tertentu). Sub jalan utama juga merupakan jalan pengumpul,

tetapi lebih sering dilewati kendaraan pengangkut buah. Biasanya sub jalan utama

Page 30: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

18 sudah memiliki sirip ikan (parit tepi jalan). Jalan utama atau jalan poros

dirancang sedemikian rupa agar tahan dilalui kendaraan pengangkut buah setiap

hari dengan lebar ± 10 m. Jalan poros terbuat dari tanah liat berpasir yang diberi

lapisan krokos dan dipadatkan.

Perkebunan PT Cipta Futura melakukan kegiatan rawat jalan yang

dialokasikan pada blok-blok yang akan dipanen. Perawatan jalan dilakukan baik

secara manual dengan menggunakan tenaga manusia, seperti menimbun jalan,

maupun secara mekanik, yaitu dengan menggunakan alat berat.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT Cipta Futura Plantation merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang perkebunan terutama pertanaman kelapa sawit. Perkebunan Ujan Mas

dipimpin oleh seorang chief magister yang diangkat langsung oleh direktur utama

yang bertanggung jawab kepada direksi. Seorang chief magister memiliki

tanggung jawab dalam mengelola dan mengorganisir kebun dalam hal

membangun dan memelihara tanaman kelapa sawit, agar tercapai kualitas dan

kuantitas produksi TBS yang optimal. Selain itu, chief magister juga memiliki

tugas mengawasi administrasi kebun, pengadaan bahan produksi, keuangan,

personalia, hingga pengamanan wilayah kebun dan inventaris perusahaan.

Pengelolaan tenaga kerja di PT Cipta Futura dibedakan berdasarkan tenaga

kerja staf dan non staf yang masing-masing tenaga kerjanya memiliki jabatan dan

pangkat. Tenaga kerja staf merupakan karyawan yang biasanya memiliki jabatan

mulai dari supervisor, asisten afdeling, sampai dengan manajer. Supervisor

merupakan jabatan di atas mandor. Karyawan yang menjabat sebagai supervisor

bisa memiliki pangkat senior supervisor, 1st supervisor, dan 2nd supervisor.

Tenaga kerja non staf terdiri atas karyawan yang memiliki pangkat mandor dan

operator. Pangkat mandor terdiri atas tiga tingkatan, yaitu senior mandor, 1st

mandor, dan 2nd mandor, begitu pula dengan pangkat operator. Pangkat tersebut

yang akan membedakan besarnya upah yang diperoleh, sedangkan tugas dan

tanggung jawab berdasarkan jabatan yang diberikan.

Page 31: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

19

Karyawan harian lepas (KHL) terdiri atas tenaga kerja pemanen, tenaga

kerja pemeliharaan, pemuat buah, dan supir truk. Sistem pengupahan KHL

berbeda dengan karyawan staf dan non staf perusahaan. KHL tersebut bekerja

dengan sistem borongan. Besar upah harian KHL untuk tenaga kerja pemeliharaan

bergantung pada prestasi kerja yang diperoleh dengan upah maksimal Rp 50 000,-

per orang per hari, sedangkan tenaga kerja pemanenan, pemuat buah dan supir

truk mendapatkan upah dengan menggunakan sistem basis dan premi. Pemberian

gaji dilakukan setiap minggu pertama pada bulan berikutnya sebanyak akumulasi

pendapatan KHL selama satu bulan.

KHL harus sudah berada di kantor afdeling pada pukul 06.00 WIB untuk

mengikuti apel pagi bersama mandor pekerjaan masing-masing dan bekerja

sampai pukul 15.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00-13.00 WIB. Total

jumlah seluruh KHL yang bekerja di Afdeling 7 pada bulan Mei 2009 adalah 254

orang, dengan rincian seperti pada Tabel 3.

Di Afdeling 7, yaitu afdeling dimana penulis melakukan kegiatan magang,

tidak terdapat mandor pupuk sehingga tugas dan tanggung jawab mandor pupuk

dilaksanakan langsung oleh supervisor pemeliharaan. Sedangkan mandor yang

lain, yaitu mandor semprot, mandor dongkel, mandor hama dan penyakit, serta

mandor infrastruktur berjumlah masing-masing satu orang.

Kegiatan pemanenan di PT Cipta Futura selain dilaksanakan oleh supervisor

dan mandor panen, juga dibantu oleh kerani buah. Kerani buah di Afdeling 7

terdiri atas 5 orang, yaitu 4 orang kerani yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan transportasi TBS di lapangan dan seorang kerani buah yang bertugas

mengurus administrasi dan perhitungan pengangkutan TBS afdeling ke PKS.

Pada tingkat afdeling, pengelolaan kebun dipimpin oleh asisten afdeling.

Asisten afdeling bertugas mengelola tenaga kerja yang berada pada tingkat

afdeling, yaitu staf, non staf dan karyawan harian lepas (KHL). Dalam

menjalankan tugasnya, asisten afdeling dibantu oleh supervisor afdeling. Asisten

afdeling membawahi supervisor panen, supervisor pemeliharaan dan administrasi

afdeling. Di Afdeling 7, supervisor panen membawahi mandor panen yang terdiri

atas lima kemandoran yang dibantu oleh kerani buah. Sedangkan supervisor

Page 32: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

20 pemeliharaan membawahi mandor semprot, mandor dongkel, mandor hama dan

penyakit, mandor pupuk, dan mandor infrastruktur. Urusan administrasi dan

transportasi afdeling menjadi tanggung jawab bagian administrasi afdeling.

Adapun struktur organisasi di tingkat afdeling terlampir pada Lampiran 8.

Tabel 3. Jumlah dan Posisi Tenaga Kerja Perkebunan PT Cipta Futura Plantation Afdeling 7 Bulan Mei 2009

No Bagian Jumlah (orang)

1 Karyawan Staf

Asisten Afdeling 1

Supervisor Afdeling 1

Supervisor Panen 1

Supervisor Pemeliharaan 1

Jumlah 4

2 Karyawan Non Staf

Mandor Panen 4

Krani Afdeling 1

Krani Buah 4

Mandor Pemeliharaan 4

Administrasi Afdeling 2

Jumlah 15

3 Karyawan Harian Lepas

Tenaga Kerja Pemanenan 75

Tenaga Kerja Pemeliharaan 140

Pemuat Buah 19

Supir Truk 20

Jumlah 254

Total Karyawan 273

Sumber : Administrasi Afdeling 7 (2009)

Asisten afdeling dan para supervisor merupakan karyawan staf, sedangkan

para mandor, krani dan pegawai administrasi afdeling merupakan karyawan non

Page 33: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

21 staf perusahaan. Afdeling 7 memiliki empat orang mandor panen dengan lima

kemandoran panen. Mandor panen bertugas mengorganisir kegiatan pemanenan

serta menjaga kualitas dan kuantitas pemanenan agar mencapai target.

Page 34: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

22

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Perbaikan Infrastruktur

Perawatan parit. Drainase merupakan usaha untuk mengurangi atau

mengeluarkan air dari areal pertanaman. Terdapat tiga tipe dan ukuran saluran

drainase, yaitu drainase lapangan (field drains), drainase pengumpul (collection

drains), dan drainase pembuangan (outlet drains). Pada kegiatan magang di PT

Cipta Futura, penulis melakukan kegiatan perbaikan infrastruktur yang berfungsi

sebagai saluran drainase seperti perawatan parit, pembuatan parit, dan pembuatan

sirip ikan.

Kegiatan perawatan parit dilakukan untuk memperlancar aliran air dalam

parit agar air dapat keluar dari areal dan tidak menggenangi tanaman kelapa sawit.

Perawatan parit dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul, parang,

dan dodos. Gulma yang berada di bibir (tanggul) parit dibersihkan dengan dibabad

atau didongkel jika gulma tersebut berkayu. Bibir parit harus bersih dari gulma

sampai sejauh 1.5 m dari tepi parit. Lumpur di dalam parit diangkat dan ditarik ke

bibir parit sehingga lumpur tersebut tidak masuk lagi ke dalam parit jika turun

hujan. Untuk memperbaiki dan meratakan bentuk dinding parit digunakan dodos.

Lebar parit dibuat 1.5 m dengan kedalaman ± 1 m. Pekerjaan rawat parit memiliki

norma kerja 20 m/HK. Penulis melakukan kegiatan perawatan parit selama tujuh

hari kerja dengan prestasi kerja 20 m/HK. Adapun kendala yang dihadapi saat

melakukan kegiatan perawatan parit adalah terdapat lahan rawa yang

menyulitkan, selain itu areal ditumbuhi gulma yang cukup lebat.

Pembuatan parit. Prinsip dasar dari suatu sistem drainase yaitu menyekap

air, kemudian mengumpulkannya, dan akhirnya dibuang ke luar areal. Dengan

demikian, drainase harus dirancang dalam bentuk jaringan yang memanfaatkan

topografi dan mengalirkan kelebihan air berdasarkan gaya berat. Standar ukuran

parit yang ditetapkan di PT Cipta Futura adalah parit selebar 1.5 m dengan

Page 35: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

23 kedalaman 1 m. Kegiatan pembuatan parit memiliki norma kerja 10 m/HK. Parit

dibuat dengan tujuan sebagai drainase pengumpul yang berfungsi mengumpulkan

air dari suatu areal tertentu dan mengalirkannya ke pembuangan.

Alat yang digunakan untuk membuat parit adalah cangkul, dodos, dan karung

untuk mengangkat tanah. Tanah galian dibuang ke sebelah parit, tetapi harus

diatur jangan sampai tanah tersebut masuk lagi ke dalam parit karena aliran air

hujan. Dasar parit dibuat miring menuju ke daerah pembuangan sehingga air

dapat mengalir.

Pembuatan sirip ikan. Sirip ikan merupakan saluran air yang berada di

pinggir jalan. Pembuatan sirip ikan bertujuan untuk mengalirkan air yang

menggenangi jalan. Saluran air di pinggir jalan diperbaiki dengan menambah

kedalamannya dan dasar saluran dibuat miring supaya air dapat mengalir ke

tempat penampungan.

Pembuatan tapak timbun. Pembuatan tapak timbun bertujuan untuk

mencegah pokok sawit yang ditanam di daerah rendahan, pasang surut, atau areal

berawa tergenangi air pada saat curah hujan tinggi. Selain itu, tapak timbun juga

berfungsi untuk memperkokoh akar tanaman agar tidak mudah rebah karena tanah

di sekelilingnya tergenang air dan mempermudah kegiatan pemupukan tanaman.

Tapak timbun dibuat dengan tinggi timbunan mencapai 0.5 m dengan jari-jari

2 m diukur dari pokok sawit. Tanah timbunan diambil dari tanah di sekitar

tanaman. Timbunan dipadatkan dengan pelepah atau kayu sampai tanah benar-

benar padat dan mengeras. Permukaan timbunan harus datar dan bebas dari

tunggul dan akar-akar. Pada jari-jari 0.5 m dari pokok sawit, timbunan dibuat

cekung ke dalam (Gambar 1). Hal ini dilakukan agar tanaman tidak tertimbun dan

optimal dalam penyerapan air.

Page 36: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

24

Gambar 1. Pohon Kelapa Sawit dengan Tapak Timbun

Pengendalian Gulma

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat, dan kondisi yang

tidak diinginkan manusia. Pada umumnya, gulma mudah melakukan regenerasi

sehingga timbul persaingan dengan tanaman yang dibudidayakan. Secara fisik,

gulma bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan dalam hal perolehan ruang,

cahaya, air, dan nutrisi. Gulma juga mensekresikan zat kimia (alelopati) yang

dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu, penting dilakukan

pengendalian gulma untuk meningkatkan daya saing tanaman pokok dan

melemahkan daya saing gulma. Pengendalian gulma harus memperhatikan teknis

pelaksanaan di lapangan (faktor teknis), biaya yang diperlukan (faktor ekonomis),

dan kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkannya.

Pengendalian gulma di PT Cipta Futura dilakukan pada piringan dan

gawangan (interrow). Tidak semua gulma harus diberantas karena tanah yang

gundul (bebas dari vegetasi) mendorong terjadinya erosi yang sangat merugikan.

Pengendalian gulma secara manual. Pengendalian gulma secara manual

dilakukan dengan metode babad dempes, dongkel anak kayu, dan membersihkan

gulma di piringan kelapa sawit. Babad dempes adalah kegiatan membabad gulma

hingga 5 cm di atas permukaan tanah dengan menggunakan parang. Kegiatan

babad gulma dilakukan oleh penulis di areal TM. Dongkel anak kayu (DAK)

merupakan kegiatan mendongkel gulma yang berada di piringan maupun di

gawangan tanaman sawit. Gulma yang harus didongkel di antaranya adalah

Page 37: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

25 senduduk, putihan, teki, kucingan, senggani dan senggani betina, rumput blidang,

anak sawit, dan semua jenis gulma berkayu lainnya.

Pada kegiatan dongkel anak kayu pada TBM juga dilakukan pembersihan

piringan dari segala jenis gulma maupun tanaman kacangan. Ukuran jari-jari

piringan 2 m dari batang pohon sawit atau sampai ujung daun terluar. Batang

tanaman sawit juga dibersihkan dari gulma yang melilit batang, seperti gulma

Mikania micrantha. Gulma yang melilit batang kelapa sawit dibersihkan dengan

cara memotong bagian bawah dari batang gulma terlebih dahulu agar gulma

tersebut mati. Bongkahan tanah yang menempel pada akar gulma dongkelan harus

dibersihkan atau dihancurkan. Gulma yang telah didongkel dikumpulkan dan

ditumpuk. Selain itu, sampah berupa daun kering, pelepah kering, rumput kering,

dan sebagainya harus dibersihkan.

Pengendalian gulma secara manual di PT Cipta Futura dibagi menjadi

beberapa rotasi. Untuk TBM 1 pengendalian gulma dilakukan dengan rotasi

(1 x 3) yaitu pengendalian gulma dilakukan secara tiga bulan sekali. Sedangkan

untuk TBM 3 pengendalian gulma dilakukan dengan rotasi enam bulan sekali

(1 x 6), yaitu pengendalian gulma dilakukan enam bulan sekali. Pada TM

pengendalian gulma dilakukan dengan rotasi 1 x 12, yaitu pengendalian gulma

dilakukan satu tahun sekali.

Kegiatan dongkel anak kayu dilakukan oleh penulis pada TBM 1 di Blok 70

perluasan. Prestasi kerja yang diperoleh penulis adalah 5 pokok/HK atau 0.03

ha, sedangkan prestasi kerja karyawan adalah 37 pokok/orang atau 0.28 ha. Dari

perolehan prestasi kerja, hasil kerja penulis masih di bawah prestasi kerja KHL.

Hal ini disebabkan oleh alat yang digunakan kurang lengkap (tidak ada parang),

cuaca yang sangat terik, dan kemampuan serta kondisi fisik penulis yang tidak

sekuat KHL.

Pengendalian gulma secara kimiawi. Kegiatan penyemprotan pasar 2:1

(pasar pikul) merupakan pengendalian gulma tanaman kelapa sawit yang berada

di antara dua barisan tanaman kelapa sawit (jalan pikul) dengan menggunakan

herbisida. Herbisida yang digunakan adalah Smart AS (Glyphosate).

Penyemprotan pasar pikul 2:1 dilakukan sekaligus dengan penyemprotan tempat

Page 38: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

26

c. Darna trima

pengumpulan hasil (TPH), dengan ukuran TPH standar 4 m x 3 m. Penyemprotan

pasar 2:1 dan penyemprotan TPH bertujuan untuk memperlancar dan

mempermudah kerja pengangkutan buah dari piringan ke TPH dan untuk

memudahkan kegiatan lainnya seperti pemupukan.

Penyemprotan pasar 2:1 menggunakan Glyphosate dengan konsentrasi

larutan 7 ml/1 liter air atau 0.25 l/ha yang dimasukkan ke dalam knapsack

sprayer. Penyemprotan harus dilakukan merata sepanjang pasar 2:1 dan

diusahakan lurus. Lebar semprotan minimal 2 m dengan norma kerja 5 ha/HK.

Selain kegiatan semprot pasar 2:1, terdapat pula kegiatan semprot lain-lain

dan semprot piringan. Tujuan dari semprot (herbicide) ini sama, yaitu untuk

mengendalikan gulma tetapi lokasi penyemprotannya yang berbeda. Semprot

pasar 2:1 dilakukan untuk mengendalikan gulma pada pasar 2:1 (pasar pikul),

semprot piringan untuk mengendalikan gulma di piringan pokok, dan semprot

lain-lain dilakukan pada beberapa tempat saja dan pada gulma tertentu seperti

Mikania micrantha, Asystasia intrusa, Setaria plicata, Scleria sumatrensis, pakis

kawat, dan alang-alang.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama. Ulat api dan ulat kantong merupakan hama dengan

populasi yang sedang meningkat di Afdeling 7 PT Cipta Futura Plantation.

Terdapat beberapa macam ulat api yang menyerang kelapa sawit di PT Cipta

Futura, yaitu Setora nitens, Setothosea asigna, dan Darna trima (Gambar 2).

a. Setothosea asigna b. Setora nitens

Gambar 2. Beberapa Species Ulat Api

Page 39: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

27 Sedangkan jenis-jenis ulat kantong yang menyerang tanaman kelapa sawit adalah

Mahasena corbetti, Metise plana, dan Cremastopsyche pendula. Akan tetapi,

serangan ulat kantong masih di bawah ambang ekonomi. Ulat api maupun ulat

kantong menyerang bagian daun tanaman dan biasanya menyerang tanaman yang

masih muda. Selain ulat, terdapat juga tikus. Tikus menyerang buah kelapa sawit,

sehingga serangan tikus dapat berpengaruh langsung terhadap produksi minyak

kelapa sawit. Serangan tikus dideteksi dengan cara melihat bekas gigitan pada

buah yang dipanen. Setiap hari kerani buah melakukan pengamatan serangan tikus

saat mengangkut TBS hasil panen. Selain kerani buah, mandor panen juga

melakukan pengamatan serangan tikus ketika mengawasi panen, sehingga

diperoleh laporan serangan sesudah dan sebelum pengangkutan. Pengamatan juga

dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengamatan terhadap serangan baru dan

serangan lama, sehingga dapat diperkirakan serangan tikus dengan lebih akurat.

a) Pengendalian mekanis (manual)

Pengendalian ulat secara mekanis dilakukan dengan beberapa cara.

Pengendalian mekanis dilakukan mulai saat hama pada stadia ulat, masa pupa,

hingga stadia kupu-kupu. Pada saat stadia ulat dan pupa, pengendalian dilakukan

dengan cara hand picking (kutip ulat dan kutip kepompong). Kutip ulat biasanya

dilakukan pada tanaman kelapa sawit TBM sampai TM yang belum terlalu tinggi.

Jika tanaman sudah terlalu tinggi, maka akan menyulitkan pengutip ulat karena

daun sudah tidak terjangkau. Ulat diambil dari daun kelapa sawit, dihitung, dan

dimasukkan ke dalam botol. Sedangkan untuk kutip kepompong dilakukan di

setiap pasar pada setiap pokok sawit. Kepompong banyak terdapat di tempat-

tempat yang lembab, seperti tanah lembab yang berada di sekitar pokok sawit, di

perakaran sawit, dan di bawah tumpukan pelepah (gawangan mati).

Pengendalian manual terhadap tikus di Afdeling 7 dilakukan dengan

menangkap tikus secara manual. Tidak terdapat pekerjaan untuk penangkapan

tikus secara khusus, melainkan tikus ditangkap jika ada siapa pun termasuk

pekerja yang menemukannya sewaktu di lapangan. Kepada siapa saja yang

menangkap tikus hidup-hidup diberikan bayaran sebesar Rp 1 000/ekor.

Page 40: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

28 b) Pengendalian biologis

Pengendalian ulat api dan ulat kantong secara biologis di PT Cipta Futura

dilakukan dengan menggunakan serangga, yaitu jenis kepik Pentatomidae. Untuk

menarik kepik datang ke kebun, digunakan tanaman bunga pukul delapan. Bunga

pukul delapan sengaja ditanam pada lahan-lahan kosong atau gawangan dekat

jalan poros atau jalan lebar, tetapi bukan di pasar hidup.

Pada saat ulat api dalam masa pupa atau kepompong, dilakukan

pengendalian biologis dengan memanfaatkan cendawan yang hidup di tanah, yaitu

cendawan Cordyceps. Cendawan tersebut merupakan musuh alami kepompong

ulat api. Saat penulis melakukan kegiatan kutip kepompong, ditemukan beberapa

kepompong yang sudah terserang cendawan ini.

Pengendalian biologis untuk tikus di PT Cipta Futura menggunakan Tito

alba (burung hantu). Sampai bulan Maret 2009 terdapat 35 buah sangkar Tito alba

yang berada di Afdeling 7, tetapi yang berpenghuni hanya 15 sangkar dengan

jumlah Tito alba 38 ekor.

c) Pengendalian kimiawi

Pengendalian hama secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan

insektisida. Jenis insektisida yang digunakan di PT Cipta Futura Plantation adalah

Decis dengan bahan aktif deltametrin 25 g/l. Insektisida ini tergolong racun

kontak. Selain itu, digunakan juga bahan perata dan perekat dengan merk dagang

Agristick. Digunakan konsentrasi Decis dan Agristick masing-masing sebanyak

6 ml untuk 15 liter larutan. Setelah Decis dan Agristick dimasukkan ke dalam

knapsack sprayer, kemudian knapsack sprayer diisi air bersih sampai penuh

sehingga didapat larutan semprot sebanyak 15 liter.

Kegiatan penyemprotan hama yang dilakukan penulis yaitu penyemprotan

tanaman TBM di Blok 68. Tanaman kelapa sawit di blok tersebut masih pendek

sehingga masih memungkinkan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan

knapsack sprayer Solo. Penyemprotan hama ini menggunakan nozel berwarna

merah yang dibalik. Pembalikkan nozel bertujuan untuk mendapatkan jangkauan

semprot yang lebih luas. Penyemprotan diarahkan ke seluruh bagian daun kelapa

sawit.

Page 41: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

29

Teknis kegiatan penyemprotan adalah setiap pekerja diberikan satu jalur

tanaman. Setiap pekerja harus menyemprot mengelilingi setiap tanaman kelapa

sawit. Seluruh daun tanaman kelapa sawit harus basah terkena insektisida. Ulat

api yang terkena semprot akan mati secara perlahan. Bagian perut ulat akan

menggembung dan ulat menjadi berwarna kuning.

Prestasi kerja yang diperoleh penulis pada saat melakukan kegiatan

penyemprotan hama adalah 0.8 ha. Sewaktu melakukan kegiatan ini penulis

bekerja sendiri dan tidak bekerja bersama karyawan harian semprot. Prestasi kerja

standar dari perusahaan adalah 2 ha/HK.

Berbeda dengan tanaman belum menghasilkan (TBM), penyemprotan ulat

api pada tanaman menghasilkan (TM) tidak menggunakan knapsack sprayer. Pada

TM, tanaman sudah sangat tinggi sehingga penyemprotan menggunakan mesin

EPS (Engine Power Sprayer). Alat tersebut dilengkapi dengan selang kompresor

panjang dan galah (bambu panjang) untuk dapat menjangkau tajuk sawit yang

tinggi. Konsentrasi yang digunakan yaitu 7 ml Decis dan 7 ml Agristick untuk 15

liter larutan. Gejala ulat api yang terkena semprot sama seperti gejala ulat api

yang terkena semprotan oleh knapsack sprayer tetapi reaksinya lebih cepat.

d) Deteksi hama

Deteksi hama di PT Cipta Futura Plantation bertujuan untuk mengetahui

tingkat serangan hama terutama ulat api yang menyerang tanaman kelapa sawit.

Deteksi hama dilakukan setiap bulan pada semua blok dalam afdeling. Di

Afdeling 7, deteksi hama dilakukan pada 19 blok dengan waktu rata-rata 15 hari

per bulan. Terdapat tiga macam aksi pada deteksi hama, yaitu aksi ½, aksi 1/5,

dan aksi 1/10. Aksi ½ dilakukan jika serangan hama masuk pada golongan

serangan sedang hingga berat. Sedangkan aksi 1/5 untuk serangan hama yang

tergolong ringan, dan aksi 1/10 untuk areal yang tidak ada serangan.

Pada periode saat penulis magang, deteksi menggunakan aksi 1/10, artinya

deteksi dilakukan setiap selang 10 baris tanaman untuk tanaman TM. Sedangkan

pada tanaman TBM atau di areal perluasan menggunakan aksi 1/5, yaitu deteksi

dilakukan setiap selang 5 baris tanaman. Kegiatan deteksi hama dilakukan oleh

dua kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 2 – 3 orang. Jika menggunakan aksi

Page 42: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

30 1/5, maka kelompok detektor pertama melakukan deteksi pada jalur ke-1,

kelompok detektor ke-dua melakukan deteksi di jalur ke-6, dan seterusnya deteksi

dilakukan berselang 5 jalur. Jalur deteksi hama dapat dilihat pada Lampiran 9.

Alat yang digunakan pada kegiatan deteksi hama adalah galah dan botol

plastik. Galah digunakan untuk mengait dan menarik pelepah yang ada ulatnya,

sedangkan botol plastik digunakan untuk menyimpan ulat dan atau kepompong

yang diperoleh. Pada setiap pokok yang dideteksi, dicatat jumlah ulat dan jenis

ulat serta dicatat pula jumlah kepompong yang diperoleh. Kepompong dicari di

tanah lembab dekat pokok sawit. Hasil yang diperoleh dicatat pada form yang

telah disediakan. Setelah melakukan deteksi hama, total ulat hasil deteksi dihitung

berdasarkan jenis ulatnya, sehingga dapat diketahui persentase serangan masing-

masing ulat. Kemudian hasil deteksi tersebut dilaporkan untuk ditindaklanjuti

apakah perlu dilakukan penyemprotan atau tidak.

Pengendalian penyakit. Saat penulis melakukan kegiatan magang, PT

Cipta Futura tidak melakukan kegiatan pengendalian penyakit. Hal ini disebabkan

oleh serangan penyakit tidak menyebabkan kerugian produksi. Serangan ulat dan

tikus lebih mempengaruhi produksi, sehingga lebih difokuskan pada pengendalian

ulat dan tikus.

Pemupukan

Pemupukan di PT Cipta Futura Plantation dilakukan berdasarkan hasil

analisis daun yang dilaksanakan satu tahun sekali dan juga analisis tanah. Analisis

tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan PT Asian Agri. Kemudian PT Asian

Agri memberikan rekomendasi dosis pemupukan di setiap blok tanam

berdasarkan hasil analisis.

PT Cipta Futura menggunakan beberapa jenis pupuk di antaranya MOP

(Muriate of Potash), RP (Rock Phosphate), ZA, Borate, Kiserit dan NPK.

Pemupukan NPK hanya dilakukan pada tanaman TBM. Setiap blok memiliki

dosis pemupukan yang berbeda. Hal ini sesuai dengan hasil analisis daun serta

umur tanaman. Pemupukan di PT Cipta Futura terdiri atas beberapa kegiatan,

mulai dari pengambilan pupuk di gudang, pengangkutan pupuk ke lahan,

Page 43: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

31 pelangsiran pupuk di lahan, penaburan pupuk, dan pengumpulan karung pupuk

yang sudah kosong.

Pengambilan pupuk di gudang. Pengadaan pupuk di PT Cipta Futura,

bekerjasama dengan beberapa perusahaan pupuk dan perusahaan disribusi pupuk,

seperti PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), PT Bumi Tani Subur, PT Sentana Adidaya

Pratama Indonesia, dan beberapa perusahaan pengimpor pupuk lainnya. Pupuk di

perkebunan PT Cipta Futura disimpan di dalam gudang pupuk yang berada di

kantor pusat kebun. Seluruh afdeling di Kebun Ujan Mas tersebut, jika akan

melakukan kegiatan pumupukan, harus mengambil pupuk di gudang dengan

menyerahkan bon pupuk terlebih dahulu.

Pengambilan pupuk dari gudang diawasi oleh petugas bagian logistik

gudang dan mandor pupuk. Jumlah pupuk yang diangkut harus sesuai dengan

jumlah pupuk yang tertulis pada bon pupuk yang dibuat. Pengangkutan pupuk

kedalam dump truck dilakukan oleh karyawan pengerit. Truk yang telah terisi

pupuk dengan jumlah yang sesuai, langsung berangkat ke lahan untuk mengecer

pupuk.

Pengangkutan pupuk ke lahan. Dump truck yang berisi pupuk,

meninggalkan gudang dan langsung mengarah ke areal tempat pemupukan.

Biasanya pemupukan dilakukan di beberapa blok sekaligus untuk mengefisienkan

pekerja dan hari pemupukan. Sopir truk langsung diarahkan ke tempat-tempat

yang akan menjadi jalur pengeceran pupuk. Kemudian pengeceran pupuk

dilakukan oleh para karyawan pengerit setelah karyawan tersebut selesai

mengangkut pupuk ke dalam truk.

Pelangsiran pupuk di lahan. Pelangsiran atau pengeceran pupuk di lahan

didampingi oleh mandor pupuk untuk memberi pengarahan dimana saja pupuk

akan diecer. Perlu diperhatikan peletakan pupuk saat pengeceran. Mandor pupuk

harus mengetahui kondisi jalur-jalur yang akan dipupuk untuk dapat menentukan

berapa jalur untuk setiap karung pupuk.

Terdapat beberapa pola dalam mengecer pupuk, yaitu pola 1:1, 1:2, dan 1:3.

Arti dari 1:1 adalah 1 karung pupuk untuk 1 jalur pasar mati, 1:2 adalah 1 karung

Page 44: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

32 untuk 2 jalur pasar mati. Begitu pula dengan 1:3, yaitu 1 karung pupuk untuk 3

jalur pasar mati.

Penaburan pupuk. Pupuk yang telah dilangsir di areal, akan diambil oleh

karyawan penabur untuk ditaburkan ke tanaman. Karyawan penabur pupuk akan

mengambil jalur memupuk sebanyak yang telah diinstruksikan pada saat apel

pagi. Kegiatan pemupukan di perusahaan ini menggunakan dua metode, yaitu

pemupukan di samping tumpukan pelepah di gawangan mati untuk TM (Gambar

3) dan metode pemupukan di piringan untuk TBM. Metode pemupukan di

samping pelepah di gawangan mati untuk TM baru dilakukan pada bulan Maret

2009.

Gambar 3. Pemupukan di Samping Tumpukan Pelepah di Gawangan Mati

Pada TM pupuk ditabur di samping tumpukan pelepah di sepanjang

gawangan mati yang disusun “huruf I” atau “huruf U”. Pupuk harus disebar

merata sebanyak dosis yang ditentukan. Pupuk tidak diperbolehkan jika tertumpuk

di satu tempat atau pupuk tersebar di tengah pelepah. Sedangkan pemupukan pada

TBM disebar merata pada piringan atau bokoran kelapa sawit.

Pengaplikasian pupuk dilakukan sebanyak dosis yang sudah ditetapkan.

Takaran dosis tersebut dikonversikan ke dalam mangkok tempat sabun colek

untuk memudahkan pekerja. Pupuk dari karung yang diecer, diambil oleh

karyawan penabur dan dipindahkan ke dalam ember untuk memudahkan

penaburan. Setiap karung pupuk diperuntukan untuk ½ jalur pasar saja dan dari

ujung satunya terdapat penabur lain, sehingga penaburan pupuk bertemu di

tengah-tengah jalur.

Page 45: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

33

Kegiatan pemupukan yang dilakukan oleh penulis saat menjadi KHL adalah

kegiatan pemupukan MOP (Muriate of Potash). Pemupukan dilakukan di Blok

109 C dengan dosis pupuk 1.5 kg per pokok. Jika dikonversikan ke mangkok yang

digunakan, yaitu satu mangkok berisi 0.6 kg MOP, maka dosis per pokok

diberikan pupuk MOP sebanyak 2.5 mangkok. Prestasi kerja yang diperoleh

penulis adalah 250 kg/ HK atau 5 karung pupuk dengan berat 50 kg per karung.

Sedangkan norma kerja untuk karyawan harian pupuk dihitung berdasarkan

hektar, yaitu 2 ha/HK. Semua pekerja harus menjaga kerapihan dan kebersihan

kerja. Tidak boleh ada pupuk yang tercecer di jalan, maupun di pasar hidup (pasar

2:1).

Pengumpulan karung pupuk yang sudah kosong. Setelah karyawan

penabur selesai menabur pupuk, karung pupuk yang sudah kosong harus disimpan

untuk dikumpulkan ke pengerit. Jumlah karung yang sudah kosong dihitung

kembali dan jumlahnya harus sesuai dengan jumlah awal sewaktu pupuk diambil

dari gudang. Selain itu, penghitungan karung kosong ini berfungsi juga untuk

memeriksa apakah karyawan penabur telah menaburkan pupuk sebanyak yang

sudah ditentukan.

Karung-karung kosong yang sudah sesuai jumlahnya di bawa ke kantor

afdeling dan disimpan di gudang. Kemudian karung-karung tersebut akan dibawa

ke gudang di kantor pusat kebun pada keesokan harinya bersamaan dengan

pengambilan pupuk untuk hari itu. Sebelum diterima oleh gudang pusat, karung

akan dihitung terlebih dahulu untuk memastikan bahwa jumlahnya sesuai.

Susun Janjangan Kosong (SJJK)

Susun janjangan kosong dapat mengendalikan pertumbuhan gulma karena

menurut Pahan (2008), janjangan kosong (JJK) juga efektif sebagai mulsa. Selain

itu, susun janjangan kosong juga merupakan kegiatan yang bertujuan sebagai

pemupukan organik tanaman kelapa sawit karena kaya akan bahan organik yang

dapat didekomposisi untuk menyuburkan tanah. Janjangan kosong banyak

mengandung unsur-unsur makro yang diperlukan oleh tanaman, seperti N, P, K,

dan Mg serta mengandung unsur hara lainnya (B, Cu, Zn, Fe, dan Mn). Menurut

Page 46: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

34 rekomendasi, dosis aktual dan areal yang akan diaplikasikan JJK pada tanah

mineral normal yaitu 250 kg/pokok atau 35 ton/ha. Sedangkan untuk tanah

berpasir dapat ditingkatkan menjadi 360 kg/pokok atau 50 ton/ha.

Kegiatan susun janjangan kosong di PT Cipta Futura Plantation, dilakukan

pada blok-blok tertentu. Penyusunan dilakukan di areal datar sampai

bergelombang untuk memudahkan pelangsiran dan penyusunan janjang. JJK

diangkut oleh dump truck dari pabrik kelapa sawit (PKS), kemudian diletakkan

(didump) di pinggir petak. Tumpukan JJK tersebut akan dilangsir oleh pekerja

untuk disusun di gawangan antar pokok kelapa sawit (Gambar 4). JJK disusun

persegi dengan lebar 10 buah janjangan ke samping gawangan dan panjang 12

buah janjangan kearah pasar 2:1, sehingga dalam satu persegi terdapat 120 JJK

yang disusun dengan arah yang sama (Gambar 4). Penyusunan JJK disusun

dengan pangkal janjang menghadap kearah jalan dan tidak boleh sampai melewati

pasar 2:1.

(a) Kegiatan Susun JJK (b) JJK yang Sudah Disusun

Gambar 4. Penyusunan Janjangan Kosong (JJK)

Bobot JJK yang diangkut oleh satu truk rata-rata 3 - 3.5 ton. Satu tumpukan

biasanya disusun menjadi 4 sampai 5 petak susunan janjang, sehingga yang terjadi

di lapangan, dosis pemupukan janjang lebih besar daripada dosis yang

direkomendasikan.

Kegiatan SJJK dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti angkong,

gancu, dan atau tojok. Prestasi kerja yang diperoleh penulis adalah 3 ton/HK,

sama dengan prestasi kerja untuk karyawan. Upah untuk karyawan dihitung

Page 47: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

35 berdasarkan target prestasi kerja, yaitu berdasarkan berapa ton JJK yang bisa

disusun dalam satu hari kerja.

Penunasan/Pemangkasan (Prunning)

Prunning atau penunasan merupakan kegiatan pemangkasan pelepah yang

dilakukan secara terpisah dari kegiatan pemanenan. Kegiatan pruning di PT Cipta

Futura dilaksanakan oleh pemanen pada sisa hari panen dalam rotasi satu bulan,

sehingga prunning biasa dilaksanakan pada akhir bulan. Kegiatan tersebut

dilakukan dengan rotasi, di setiap blok minimal satu tahun sekali. Prunning di PT

Cipta Futura dilakukan dengan cara sistem hanca tetap, jadi setiap pemanen

melakukan penunasan pelepah sesuai dengan nomor hanca yang sama dengan

nomor pemanen tersebut.

Secara teknis, penunasan yang dilakukan adalah memotong pelepah-pelepah

tua atau pelepah sengkleh yang terdapat pada pokok sawit sebagai sanitasi

tanaman. Kemudian merapikan jumlah pelepah yang ada dan menjadikannya

songgo dua untuk membantu menahan TBS hingga saatnya dipanen. Alat yang

digunakan dalam kegiatan ini adalah egrek dan parang atau kapak. Bentuk

potongan pelepah dibuat membentuk huruf “V” dan rapat ke pokok untuk

mempermudah kegiatan pemanenan selanjutnya. Setelah pelepah dipotong dari

pokok, pelepah disusun rapi di gawangan mati dengan susunan huruf “I” atau

huruf “U”.

Pada saat melaksanakan kegiatan magang, penulis melakukan kegiatan

pruning dan memperoleh prestasi pertama-tama 57 pokok, kemudian 79 pokok,

hari berikutnya 133 pokok, dan terakhir 51 pokok per HK. Perhitungan upah

untuk kegiatan penunasan dihitung per pokok tanaman yang dipangkas. Upah

pemangkasan adalah Rp 600,- per pokok, tetapi dalam laporan perlu diketahui

luas areal yang telah dipangkas, sehingga perlu dilakukan konversi dari jumlah

pokok ke luas areal, dengan cara :

Luas areal pruning (pemangkasan) =

jumlah pokok yang dipruning / 130 pokok x 1 ha

57/130 pokok x 1 ha = 0.4 ha

Page 48: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

36 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa penulis telah melakukan pruning

seluas 0.4 ha pada kegiatan pruning pertama.

Pemanenan dan Produksi

Pemanenan merupakan kegiatan pemotongan tandan buah segar dari pohon

hingga diangkut ke pabrik. Kegiatan pemanenan merupakan kegiatan yang sangat

penting karena merupakan sumber pendapatan perusahaan melalui penjualan

minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Perusahaan Cipta Futura

memiliki target produksi yang ditetapkan setiap tahun untuk dicapai oleh setiap

afdeling. Produksi dan realisasi panen pada triwulan I tahun 2009 disajikan pada

Lampiran 9. Target dan realisasi produksi yang dapat dicapai oleh Afdeling 7

pada tahun 2009 sampai dengan bulan Mei dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Target dan Realisasi Produksi Panen Kelapa Sawit di Afdeling 7 Tahun 2009

Periode Produksi TBS Produksi terhadap Target

(%) Target Realisasi …………...(ton)…..…….…

Januari 3 777.41 2 371.49 62.78 Februari 2 930.06 2 125.39 72.54 Maret 3 402.79 2 815.53 81.86 April 3 318.06 4 288.76 129.26 Mei 3 554.43 4 258.18 119.80

Sumber : Kantor Afdeling 7 (2009)

Persentase realisasi panen tiap afdeling akan mencerminkan kualitas kerja

karyawannya. Oleh karena itu, setiap afdeling berusaha meningkatkan

produktivitas panen. Keberhasilan panen didukung oleh pengetahuan pemanen

mengenai persiapan panen, kriteria matang panen, rotasi panen, sistem panen, dan

sarana panen.

Persiapan panen. Persiapan panen merupakan kegiatan yang akan

menunjang keberhasilan panen. Adapun persiapan panen yang dilakukan meliputi

pembuatan tempat pengumpulan hasil (TPH), pembuatan titian panen dan

Page 49: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

37 jembatan panen untuk areal TBM yang berubah menjadi TM, perawatan pasar

2:1, pembersihan piringan, serta perawatan dan perbaikan jalan pada areal TM.

Selain dilakukan persiapan di lapangan, perlu juga dilakukan persiapan alat

panen untuk mempermudah pemanenan serta memperoleh kualitas panen yang

baik. Peralatan panen yang digunakan di Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura tidak

berbeda dengan peralatan panen di kebun kelapa sawit pada umumnya. Pemanen

menggunakan egrek dan dodos untuk memotong tandan buah. Egrek merupakan

alat potong dengan mata pisau berbentuk melengkung seperti arit. Alat tersebut

memiliki gagang berupa tongkat yang panjangnya bisa diatur. Egrek digunakan

untuk memotong TBS pada pohon yang sudah tinggi lebih dari 10 m atau pada

tanaman kelapa sawit yang biasanya sudah berumur lebih dari 9 tahun. Dodos

merupakan alat pemotong TBS dari pohon kelapa sawit yang masih pendek atau

yang berumur muda, sekitar 3 – 8 tahun.

Selain egrek dan dodos, pemanen juga memerlukan beberapa alat bantu

panen yang lain, seperti angkong, tojok, kapak atau parang serta karung untuk

mengumpulkan brondolan. Angkong merupakan alat angkut untuk membawa

TBS dan brondolan ke TPH, sedangkan tojok berupa tongkat besi dengan salah

satu ujung yang runcing dan digunakan untuk mengangkat TBS. Kapak atau

parang digunakan untuk memotong tangkai panjang atau memudahkan pemanen

dalam menyusun pelepah.

Angka kerapatan panen (AKP) dan taksasi produksi. Angka kerapatan

panen diperoleh dari hasil sensus buah. Sensus buah merupakan kegiatan rutin

yang dilakukan oleh mandor panen pada tanggal 15 setiap bulan. Tujuan sensus

buah adalah untuk mengetahui AKP setiap bulan dan memperkirakan hasil pada

rotasi panen berikutnya, sehingga dapat menentukan taksasi panen pada bulan

tersebut sampai dengan enam bulan ke depan.

Pada saat melaksanakan kegiatan magang, penulis diberi kesempatan untuk

melakukan sensus buah bersama mandor panen. Sensus buah dilakukan di Blok

107 petak B dan C pada 15 April 2009. Pada kegiatan sensus tersebut diperoleh

hasil seperti tercantum pada Tabel 5.

Page 50: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

38

Tabel 5. Hasil Sensus Buah di Blok 107 B dan C Pada Tanggal 15 April 2009

Umur Buah Menjelang Panen

(bulan)

Jumlah Tandan (tandan)

Jumlah Pohon Sampel

AKP (%)

Blok 107 B 1 1 21 4.7 2 13 21 61.9 3 24 21 114.3 4 18 21 85.7 5 14 21 66.7 6 11 21 52.4

Blok 107 C 1 4 25 16 2 26 25 104 3 35 25 140 4 19 25 76 5 10 25 40 6 10 25 40

Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

AKP dihitung dengan menggunakan pohon sampel. Pohon sampel di PT

Cipta Futura diambil pada jalur yang sama pada setiap bulannya. Jalur tersebut

ditentukan dengan memilih jalur secara acak pada blok sampel. AKP dapat

dihitung dengan rumus :

Jumlah tandan matang Jumlah pohon sampel

x 100 % AKP =

AKP digunakan untuk menghitung taksasi produksi. Taksasi produksi

adalah kegiatan untuk memperkirakan produksi TBS kebun yang akan dihasilkan

pada periode pemanenan tersebut yang dapat digunakan untuk memperkirakan

produksi, jumlah tenaga kerja panen dan alat pengangkutan yang dibutuhkan

untuk mengangkut TBS.

Dari hasil pengamatan sensus buah yang penulis lakukan (Tabel 5) di blok

107 baik petak B maupun petak C menunjukkan bahwa pada bulan ke-3 setelah

sensus, yaitu bulan Juli 2009 diperkirakan produksi TBS mencapai puncak atau

biasa disebut dengan musim panen raya. Oleh karena itu, perusahaan perlu

menyiapkan tenaga kerja yang cukup dan melakukan perbaikan infrastruktur jalan

untuk memperlancar panen pada bulan tersebut.

Page 51: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

39

Kriteria matang panen. Penentuan kriteria matang panen sangat penting

dilakukan, agar pemanen memotong tandan buah yang tepat. Secara teori, tandan

buah yang ideal untuk dipanen ialah pada saat kandungan minyak maksimal

dalam daging buah dan kandungan asam lemak bebas yang serendah mungkin.

Untuk memudahkan pemanenan, maka ditentukan kriteria matang panen dengan

menggunakan parameter perubahan warna dan membrondolnya buah dari tandan

seperti tercantum pada Tabel 1. Jumlah buah yang membrondol bergantung pada

berat tandan, untuk berat tandan lebih dari 10 kg buah yang membrondol

sebanyak 2 buah/kg dan untuk berat tandan kurang dari 10 kg buah yang

membrondol sebanyak 1 buah/kg.

Kriteria matang panen yang digunakan di Afdeling 7 PT Cipta Futura adalah

apabila terdapat 1 brondolan jatuh di piringan, maka tandan harus dipanen karena

diasumsikan sudah terdapat beberapa buah membrondol, tetapi tersangkut di

ketiak pelepah. Akan tetapi pengertian kriteria panen tersebut dipahami oleh

pemanen jika terdapat 1 buah yang sudah membrondol, berarti buah sudah layak

dipanen sehingga mengakibatkan terdapat beberapa buah yang termasuk dalam

fraksi 0 dan 1 juga ikut terpanen. Penulis melakukan pengamatan terhadap derajat

kematangan buah di Afdeling 7, PT Cipta Futura yang disajikan Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Pengamatan Kualitas Potong Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura

Keman-doran

Total TBS

Sample

Buah Hasil Panen Buah Hasil Panen

Mentah Matang Busuk

Mentah Matang Busuk(Tidak ada

brondolan) (>1 brondolan)

…………………(TBS)……………… …………..(%)…………… 1 309 12 294 3 3.88 95.14 0.97 2 322 7 306 9 2.17 95.03 2.79 3 328 8 306 14 2.44 93.29 4.26 4 151 2 147 2 1.32 97.35 1.32 5 377 27 345 5 7.16 91.51 1.32

Total 1 487 56 1 398 33 Rata-rata 3.76 94.01 2.22

Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

Page 52: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

40

Rotasi panen. Rotasi (pusingan) panen adalah waktu yang diperlukan antara

panen terakhir sampai panen berikutnya pada tempat yang sama. Rotasi panen

dipengaruhi oleh jumlah tenaga pemanen, kondisi hanca, luas areal yang dipanen,

kondisi cuaca, dan AKP. Terdapat tiga macam rotasi di PT Cipta Futura, yaitu

10/15, 7/10, dan 5/7.

Rotasi 10/15 biasa disebut juga 2 kali pusingan, artinya 10 hari panen dalam

1 rotasi dengan 5 hari cadangan, sehingga terdapat 2 kali panen pada blok yang

sama dalam satu bulan. Rotasi tersebut digunakan saat kerapatan buah sedikit.

Rotasi 7/10 artinya 7 hari panen dengan 3 hari panen cadangan. Sehingga terdapat

3 kali panen ditempat yang sama dalam sebulan atau biasa disebut 3 kali

pusingan. Rotasi 5/7 yaitu 5 hari panen dengan 2 hari untuk hari cadangan,

sehingga terdapat 4 kali panen di tempat yang sama dalam 1 bulan atau biasa

disebut 4 kali pusingan. Rotasi 5/7 digunakan pada saat AKP tinggi. Pada saat

penulis melakukan kegiatan magang, yaitu bulan Februari sampai dengan Juni,

kebun PT Cipta Futura Afdeling 7 menggunakan rotasi 10/15 atau 2 kali

pusingan. Rotasi tersebut merupakan rotasi yang optimum, karena pada saat itu

AKP tidak terlalu tinggi.

Sistem panen. Kegiatan panen di PT Cipta Futura menggunakan sistem

panen hanca giring tetap. Mandor panen menentukan pembagian hanca setiap apel

pagi. Pembagian hanca dilakukan berdasarkan nomor pemanen dan nomor hanca.

Setiap pemanen memiliki nomor pemanen dan akan mendapatkan hanca dengan

nomor yang sama. Akan tetapi pembagian tersebut bisa berubah bergantung pada

banyaknya regu kerja (RK) pemanen yang hadir dan luas areal yang akan dipanen.

Penulisan nomor blok dan nomor hanca dilakukan pada pokok sawit yang

berada di pojok areal setiap blok. Penomoran tersebut sudah dilakukan sejak lama,

yaitu dilakukan dari awal pembangunan kebun. Sedangkan penomoran hanca ada

yang baru dilakukan, yaitu pembagian hanca pada blok-blok yang mengalami

perluasan. Rata-rata luas satu hanca adalah 2.5 ha atau sekitar 6 pasar. Pada areal

TM muda, luas satu hanca lebih luas dibandingkan dengan luas satu hanca di areal

TM tua, karena tanaman masih pendek sehingga lebih mudah dalam pemanenan

dan pengangkutannya.

Page 53: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

41

Satu RK panen biasanya terdiri atas tiga orang tenaga kerja, yaitu satu orang

yang bekerja memotong buah, satu orang pelangsir buah ke TPH, dan satu orang

lagi sebagai pengutip berondolan. RK tersebut merupakan satu kesatuan dan yang

terdaftar di kantor kebun hanya pemanennya saja, yaitu yang bekerja sebagai

pemotong buah.

Pelaksanaan panen. Setiap hari pelaksanaan panen di Afdeling 7 PT Cipta

Futura diawali dengan apel pagi yang diikuti oleh supervisor panen, mandor

panen, dan pemanen. Pada apel pagi tersebut dilakukan absen pemanen,

pengarahan untuk panen hari itu, evaluasi hasil kerja hari sebelumnya, dan

terakhir dilakukan pembagian hanca panen. Setelah apel pagi, pemanen langsung

menuju hancanya untuk melakukan panen.

Standar pemanenan di PT Cipta Futura adalah pertama memotong pelepah

yang menyangga tandan, kemudian pelepah tersebut disusun di gawangan mati.

Setelah pelepah penyangga sudah dipotong, tandan kemudian dipanen dengan

menggunakan egrek atau dodos (disesuaikan dengan tinggi pohon). Tandan yang

sudah terpanen dipotong gagang panjangnya, kemudian di susun di TPH.

Pemotongan pelepah yang menyangga tandan dilakukan rapat ke pokok. Hal ini

bertujuan agar tidak ada buah yang tersangkut pada ketiak pelepah dikemudian

hari. Pelepah yang telah dipotong disusun di gawangan mati membentuk huruf “I”

atau huruf “U” (Gambar 5 a dan b), sedangkan untuk lahan miring, pelepah

disusun mengikuti kontur lahan.

(a) Huruf “I” (b) Huruf “U”

Keterangan : Arah susunan pelepah

Pokok sawit

Gambar 5. Susunan Pelepah di Gawangan Mati

Page 54: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

42

Pemotongan TBS dilakukan dengan alat yang sesuai dengan tinggi tanaman.

TBS yang mempunyai gagang panjang dipotong serapat mungkin dengan buah,

tetapi jangan sampai melukai buah. Oleh karena itu dianjurkan untuk memotong

gagang panjang dengan model “V” atau biasa disebut “cangkem kodok”

(Gambar 6).

a. Potongan “V”

b. Potongan Rapat dengan Buah

Gambar 6. Potongan Gagang Panjang pada Tandan

Selesai pemotongan gagang panjang TBS, kenek pemanen mengumpulkan

buah beserta berondolan ke TPH. Tandan disusun dengan gagang menghadap ke

atas arah jalan. Pemanen membuat catatan jumlah TBS dan karung brondolan

yang dipanen pada hari itu. Di PT Cipta Futura, pemanen membuat catatan hasil

panennya pada pelepah pohon sawit yang kemudian dilaporkan kepada mandor

panen masing-masing. Pelepah tersebut berisi jumlah TBS dan jumlah karung

brondolan, serta keterangan apakah hanca yang ditugaskan selesai atau tidak

selesai dikerjakan. Pencatatan jumlah TBS harus berdasarkan tiap TPH yang diisi

pada panen hari itu untuk memudahkan pengontrolan pengangkutan.

Tenaga kerja pemanen. Tenaga kerja pemanen yang terdaftar di Afdeling 7

PT Cipta Futura pada tahun 2009 berjumlah 94 orang pemanen. Setiap pemanen

yang terdaftar diperbolehkan melakukan kegiatan pemanenan dibantu maksimal

oleh seorang kenek langsir dan seorang pengutip brondolan. Dengan demikian

setiap regu kerja (RK) pemanen beranggotakan maksimal tiga orang tenaga kerja.

Pengontrolan tenaga kerja pemanen perlu dilakukan untuk mengetahui

kualitas hasil kerja pemanen apakah sudah sesuai dengan Standar Operational

Procedure (SOP) panen yang ditetapkan oleh perusahaan dan agar produksi yang

Page 55: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

43 terealisasi dapat sesuai dengan rencana tahunan kebun. Pengontrolan tenaga kerja

panen dilakukan dengan mengamati kualitas dan kuantitas kerja pemanen.

Pengamatan kualitas kerja pemanen yang dilakukan penulis, meliputi pengamatan

presentase buah matang tidak dipanen dan pengamatan pelepah sengkleh. Hasil

pengamatan kualitas kerja pemanen di Afdeling 7 PT Cipta Futura disajikan

dalam Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Pengamatan TBS Tidak Terpanen di Afdeling 7 PT Cipta Futura

Kemandoran Total TBS Dipanen

Buah Matang Tidak Dipanen

% Buah Matang Tidak

Dipanen

Pelepah Sengkleh (pelepah)

……………..(TBS)…..……… 1 753 3 0.40 14 2 537 13 2.42 9 3 974 22 2.26 23 4 504 29 5.75 7 5 978 18 1.84 28

Total 3 746 85 12.67 81 Rata-rata/kemandoran 17 2.53 16

Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

Penulis juga melakukan pengamatan mengenai kualitas kutip brondolan,

yaitu meliputi brondolan tinggal, baik tertinggal di piringan, pokok sawit, pasar

2:1 maupun di gawangan mati yang disajikan dalam Tabel 8. Pengamatan

dilakukan dengan membedakan jumlah TK setiap RK.

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kualitas Kutip Brondolan Jumlah

TK dalam

RK

Brondolan Tinggal Presentase Brondolan Tinggal

Piringan Pokok Pasar 2:1

Gawang-an Mati Total

Piringan Pokok Pasar

2:1 Gawang-an Mati

………………...…(buah)………………….. …..………..……(%)……....…………. 1 58 111 51 218 438 13.24 25.34 11.64 49.77 2 34 87 28 79 228 14.91 38.16 12.28 34.65 3 18 60 18 35 131 13.74 45.80 13.74 26.72

Rata-rata 39 86 38 116 279 13.96 36.43 12.55 37.05

Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

Page 56: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

44

PT Cipta Futura menetapkan standar brondolan tinggal 3 buah brondolan per

pokok. Penulis juga melakukan pengamatan brondolan tinggal per pokok

berdasarkan kemandoran yang terdapat di Afdeling 7. Hasil pengamatan disajikan

pada Tabel 9.

Tabel 9. Pengamatan Brondolan Tinggal per TBS dan per Pokok Panen

Keman- doran

Brondolan Tinggal Jumlah TBS

Panen

Jumlah Pokok Panen

Brondolan Tinggal

Pokok Piringan Pasar 2:1 Total Per TBS Per

Pokok …………..(buah)…………….. ……….(%)…………1 5 6 3 14 181 80 7.73 17.50 2 4 7 7 18 198 105 9.09 17.14 3 6 9 5 20 144 81 13.89 24.69 4 6 8 4 18 115 62 15.65 29.03 5 5 6 3 14 189 102 7.41 13.73

Total 26 36 22 84 827 430 Rata-rata 10.16 19.53 Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

Selain mengamati kualitas kutip brondolan, terdapat pula beberapa kejadian

buah tinggal di dalam hanca. Pemanen tidak mengeluarkan buah karena lupa atau

terlewat. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab timbulnya kerugian bagi

perusahaan. Rekapitulasi data pengamatan TBS tinggal dalam hanca disajikan

pada Tabel 10.

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Pengamatan TBS Tinggal dalam Hanca

Keman-doran

TBS Panen

(tandan)

TBS Tinggal Presentase TBS Tinggal

Piringan Gawangan Mati

Piringan Gawangan Mati

………..…(tandan)………… ……….....(%)……….…1 753 2 1 0.27 0.13 2 537 0 1 0.00 0.19 3 974 1 2 0.10 0.21 4 504 3 0 0.60 0.00 5 978 4 3 0.41 0.31

Total 3 746 10 7 1.37 0.83 Rata-rata per Kemandoran

2 1.4

0.27 0.17

Sumber: Hasil Pengamatan (2009)

Page 57: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

45

Panjang gagang TBS menjadi salah satu parameter pengamatan kualitas

kerja pemanen yang penulis amati (Tabel 11). Standar pemanenan di PT Cipta

Futura mengharuskan TBS yang tersusun di TPH untuk diangkut sudah dipotong

gagang panjangnya. Gagang panjang TBS akan merugikan perusahaan, yaitu

hanya menambah berat semu TBS dan tidak menghasilkan minyak, melainkan

merupakan penyerap minyak saat pengolahan sehingga mengurangi dan

merugikan produksi minyak.

Tabel 11. Presentase Gagang Panjang di Afdeling 7

Kemandoran TBS Sampel Gagang Panjang % Gagang Panjang

……………….(tandan)………..……. 1 345 8 2.32 2 186 4 2.15 3 256 8 3.13 4 219 5 2.28 5 227 5 2.20

Total 1 233 30 Rata-rata 2.43

Sumber : Hasil Pengamatan (2009)

PT Cipta Futura menerapkan standar panjang gagang tidak boleh lebih dari 2

cm atau memotong gagang serapat mungkin dengan tandan, tetapi jangan sampai

melukai buah. Oleh karena itu, disarankan untuk memotong gagang berbentuk

“V”.

Pengangkutan tandan buah segar. Faktor transportasi dalam pengelolaan

kebun kelapa sawit memiliki peran yang cukup penting. Keterlambatan

pengangkutan TBS ke PKS (restan) akan mempengaruhi proses pengolahan,

kapasitas olah, dan mutu produk akhir. Pengangkutan TBS diusahakan dengan

menghindari pelukaan pada buah. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah naiknya

kadar asam lemak bebas (ALB). PT Cipta Futura memiliki rata-rata kandungan

asam lemak bebas di bawah 2 %, yang artinya memenuhi Standar Nasional

Indonesia (SNI). Adapun kandungan ALB dari CPO yang dihasikan oleh PT

Cipta Futura disajikan pada Tabel 12.

Page 58: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

46

Tabel 12. Kandungan ALB Minyak Sawit Mentah PT Cipta Futura

Bulan ALB (%)

Maret 1.84

April 1.84

Mei 1.92

Sumber : Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit PT Cipta Futura (2009)

Kegiatan pengangkutan TBS dan berondolan merupakan kegiatan

penanganan hasil panen yang terdiri atas dua tahap, yaitu pengangkutan dari

hanca ke TPH, dan pengangkutan dari TPH ke PKS. Pengangkutan TBS dari

hanca ke TPH dilakukan oleh kenek pemanen, sedangkan pengangkutan TBS dan

brondolan ke PKS dilakukan oleh bagian transportasi. Pengangkutan TBS

bertujuan mengirimkan TBS dan brondolan ke pabrik dalam keadaan baik melalui

penanganan secara hati-hati dan menjaga jadwal pengiriman TBS secara tepat,

sehingga minyak yang dihasilkan berkualitas baik dan pabrik kelapa sawit bekerja

secara optimal. Kegiatan transpor buah merupakan mata rantai dari tiga faktor

yaitu panen, pengangkutan dan pengolahan. Ketiga faktor tersebut merupakan

faktor terpenting dan saling mempengaruhi. Efisiensi pengangkutan TBS akan

tercapai apabila unit angkutan memuat TBS secara maksimal dengan waktu

seefisien mungkin.

Kegiatan pengangkutan harus terorganisasi dengan baik agar dapat berjalan

dengan lancar. Pengangkutan TBS di PT Cipta Futura dilakukan oleh kerani buah,

sopir dan pemuat yang bekerja sama dengan mandor dan supervisor panen. Kerani

buah bertugas mengawasi jalur pengangkutan hasil panen yang sudah ditentukan

oleh supervisor panen. Jalur pengangkutan buah yang menjadi tanggung jawab

kerani biasanya dibagi per blok panen, satu kerani untuk satu blok panen. Mandor

panen bertugas memberitahukan kerani buah mengenai tempat hanca yang

dipanen dan berkoordinasi mengenai penempatan buah oleh pemanen.

Page 59: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

47

Pemuat dan sopir truk merupakan satu tim yang bertugas mengangkut TBS

dan brondolan dari lapangan hingga sampai di PKS. PT Cipta Futura

menggunakan dump truck sebagai unit pengangkutan. Dump truck tersebut

berkapasitas maksimum 6 ton dan di Afdeling 7 terdapat 20 unit dump truck.

Pengaturan unit pengangkutan di PT Cipta Futura diatur oleh kerani buah

dan dibagi sesuai dengan jalur yang terdapat di blok panen. Setiap pagi, kerani

buah melaksanakan apel pagi bersama para pemuat. Kegiatan apel pagi tersebut

berisi pengarahan dan evaluasi kerja para pemuat. Pada apel pagi juga dibagikan

jalur dimana para pemuat harus bertanggung jawab untuk mengangkut hasil panen

yang ada.

Selain dibagi sesuai jalur, kadang-kadang sistem pengangkutan dibagi sesuai

dengan nomor pemanen. Jika sistem pengangkutan dibagi sesuai nomor pemanen,

pemuat yang mengangkut TBS hanya boleh memuat TBS dengan nomor pemanen

bagiannya dan bertanggung jawab untuk mengangkut semua TBS tersebut (tidak

ada buah restan) kecuali karena kondisi tertentu.

Pemuat mulai melakukan pengangkutan setelah pembagian jalur selesai,

yaitu dengan cara mendatangi TPH-TPH yang berada di jalurnya. TPH yang

didatangi untuk memuat hasil panen adalah TPH yang hasil panennya (TBS dan

berondolan) telah disusun rapi. Pemuat tidak diperbolehkan mengangkut TBS

dengan gagang panjang dan atau buah mentah. TBS dan berondolan yang

memenuhi kriteria kemudian dimuat ke dalam truk oleh pemuat dengan

menggunakan tojok besi serta karung untuk memuat berondolan ke atas truk.

Berondolan yang tercecer harus dikutip hingga bersih. Oleh karena itu, pemuat

juga diharuskan membawa penggaruk untuk mengutip berondolan hingga bersih.

Penulis melakukan pengamatan terhadap kualitas kerja pemuat. Hasil pengamatan

disajikan pada Tabel 13.

Page 60: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

48

Tabel 13. Hasil Pengamatan Kualitas Kerja Pemuat

Pemuat Jumlah TPH

Brondolan TBS Rata-rata Rata-rata Waktu Tinggal (buah)

Muat (kg)

Muat Tinggal (buah)

Muat (kg)

Muat (menit)

TPH TBS TPH TBS Total Efektif 1 7 13 54.0 36 2 1 7.71 1.50 111 90 2 18 37 243.0 170 3 1 13.50 1.43 120 100 3 35 74 40.5 227 3 1 1.16 0.18 200 165 4 28 49 270.0 160 2 1 9.64 1.69 140 115 5 23 41 81.0 187 2 1 3.52 0.43 180 150

Total 111 214 688.5 780 12 5 35.54 5.23 751 620 Rata-rata 22 43 137.7 156 2.4 1 150 124

 

Sumber: Hasil Pengamatan (2009)

Apabila truk telah penuh, truk menuju pos SPB untuk membuat Surat

Pengantar Buah (SPB) agar muatan dapat diantar ke pabrik untuk diolah. Sampai

di PKS, truk bermuatan ditimbang, lalu truk menuju loading ramp untuk

membongkar muatan dengan menuangkan (dump) langsung dari truk. Setelah

selesai mengantar buah ke PKS, truk kembali melakukan kegiatan muat buah.

Pada rit terakhir, sopir dan pemuat dianjurkan untuk menyisir kembali jalurnya

untuk memastikan tidak ada buah restan atau buah yang terjatuh di jalan saat

pengangkutan.

Kebutuhan kendaraan pengangkutan panen harus diperhitungkan dengan

baik agar seluruh hasil panen dapat terangkut ke PKS. Kebutuhan kendaraan dapat

dihitung dengan rumus:

Jumlah kendaraan =

Kebutuhan alat pengangkut (dump truck) di Afdeling 7 PT Cipta Futura disajikan

pada Tabel 14 dengan kapasitas kendaraan 6 ton, waktu per trip 3 jam, dan waktu

muat rata-rata per 1 HK 2.5 jam.

Page 61: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

49

Tabel 14. Kebutuhan Kendaraan Angkut Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura

Bulan Produksi Rata-rata Harian (ton)

Kebutuhan Unit Angkutan Perhitungan Realisasi

………….…..…(unit)…….………….. Januari 80 16 18 Februari 89 18 18 Maret 108 21 18 April 112 19 18 Mei 138 23 18 Sumber : Data Afdeling 7 dan Hasil Pengamatan (2009)

Kegiatan transportasi terutama untuk pengangkutan buah perlu dilakukan

pengontrolan agar kegiatan pengangkutan berjalan dengan lancar. Produktivitas

kendaraan angkut buah merupakan salah satu parameter yang dapat diamati untuk

melihat apakah kegiatan pengangkutan sudah berjalan dengan baik. Produktivitas

kendaraan angkut buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Produktivitas Kendaraan Angkut Buah di Afdeling 7 PT Cipta Futura, Bulan Februari 2009

Tanggal BBM Muatan Buah Produktivitas Buah (liter) (ton) (ton/l)

1 68.0 27.00 0.39 2 318.0 170.74 0.54 3 688.0 275.30 0.40 4 883.0 464.00 0.52 5 1 493.0 661.69 0.44 6 1 845.0 816.04 0.44 7 2 149.0 926.37 0.43 8 108.0 36.00 0.33 9 178.0 65.00 0.36

10 448.0 186.52 0.41 11 933.0 340.42 0.36 12 14 035.0 560.96 0.40 13 1 914.5 821.07 0.43 14 2 236.5 982.50 0.44 15 213.0 43.50 0.20 16 459.0 283.36 0.62 17 969.0 459.61 0.47 18 1 315.0 622.77 0.47 19 1 922.0 802.92 0.41 20 2 392.0 976.16 0.40

Rata-rata 478.6 476.1 0.42 Keterangan : Data Pengangkutan diambil dari 1 unit dump truck

Sumber: Kantor Afdeling 7 (2009)

Page 62: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

50

Produktivitas pengangkutan sangat penting diperhatikan, karena akan

mempengaruhi jumlah pengangkutan. Pengaturan yang baik perlu dilakukan

untuk mencegah terjadinya buah restan atau menginap di lapangan karena tidak

terangkut pada hari panen. Selain itu, kondisi jalan yang baik akan mendukung

kelancaran pengangkutan, sehingga tidak ada buah restan. Dalam hal

produktivitas pengangkutan, perlu juga memperhatikan efisiensi pengangkutan.

Salah satunya dengan melihat efisiensi pemakaian bahan bakar dibandingkan

dengan kemampuan kendaraan angkut untuk mengangkut buah.

Kondisi jalan yang rusak akan menyulitkan pengangkutan. Pada musim

hujan, jalan Kebun Ujan Mas ini mengalami kerusakan karena jalan yang terbuat

dari tanah, sehingga menyebabkan banyak truk pengangkut terpuruk yang

mengakibatkan buah restan. Pada Tabel 16 disajikan data buah restan di Afdeling

7 dengan rata-rata tiga kali terjadi buah restan dalam satu bulan.

Tabel 16. Kejadian Buah Restan di Afdeling 7 Bulan Januari-Mei 2009

Bulan Tanggal Panen Pengangkutan Restan

………….…..….….(ton)…….…….…….……... Januari 8 61.632 54.192 7.440 9 63.390 45.288 18.102 12 102.606 78.288 24.318 13 137.556 84.744 52.812 Februari 2 93.425 91.392 2.033 3 76.921 45.837 31.084 10 67.604 58.294 9.310 17 101.223 56.278 44.945 Maret 11 151.969 130.332 21.637 16 115.391 111.183 4.208 April 2 122.084 117.904 4.180 6 145.305 70.19 75.115 11 82.575 76.875 5.700 13 172.588 167.095 5.493 15 172.535 132.081 40.454 Mei 11 86.227 84.732 1.495

15 148.820 89.706 59.114 Keterangan : Data pengangkutan diambil dari 20 unit dump truck Sumber: Kantor Afdeling 7 (2009)

Page 63: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

51

Administrasi panen. Administrasi panen sangat penting bagi perusahaan.

Kegiatan administrasi panen meliputi kegiatan merekapitulasi hasil panen setiap

harinya, yaitu merekap jumlah TBS dan brondolan yang dipanen beserta

administrasi pengangkutannya. Selain itu, juga dihitung jumlah tenaga kerja yang

digunakan beserta upah yang harus dibayar oleh perusahaan.

Kegiatan pemanenan di lapangan setiap hari berlangsung hingga pukul

15.00 WIB. Pada pukul 15.00 pemanen diharapkan sudah tidak memanen lagi,

tetapi melangsir buah dan mengutip berondolan untuk diletakkan di TPH dan

segera melaporkan hasil kerjanya kepada mandor panen. Pelaporan hasil kerja

pemanen paling lambat diterima pada pukul 16.00 WIB di kantor afdeling. Jika

melewati pukul 16.00, jumlah TBS dan karung brondolan hasil kerja pemanen

pada hari itu diambil dari data pengangkutan yang dibuat oleh kerani buah.

Setelah laporan panen terkumpul, mandor panen merekapitulasi data hasil

panen ke dalam buku laporan panen dan rekapitulasi panen, buku kerani afdeling,

dan buku mandor serta alokasi panen. Buku laporan panen berisi laporan hasil

panen masing-masing pemanen, yaitu berisi nomor pemanen, TBS dan karung

brondolan yang dihasilkan, serta keterangan apakah hanca tersebut selesai

dikerjakan atau tidak dan waktu pelaporannya. Setelah itu, direkap pada buku

rekapitulasi panen yang berisi konversi ton panen per hektar, luas yang terpanen

hari itu, jumlah TK (tenaga kerja), dan upah yang harus dibayar.

Laporan panen tersebut lalu diserahkan kepada bagian administrasi kantor

afdeling untuk dimasukkan ke lembar alokasi. Lembar alokasi tersebut berisikan

ringkasan kerja afdeling selama satu hari, yaitu jumlah keseluruhan tenaga kerja

dari semua kegiatan kerja, blok per kegiatan kerja, upah pekerja, dan hasil panen

pada hari itu. Buku kerani afdeling juga diisi oleh mandor panen. Buku tersebut

berisi rincian hasil panen yang diperoleh oleh pemanen setiap harinya, yaitu

jumlah TBS dan brondolan, serta basis dan preminya.

Administrasi pengangkutan. Pada kegiatan pengangkutan hasil panen di

PT Cipta Futura khususnya di Afdeling 7, setelah truk pengangkut bermuatan

penuh, truk menuju pos SPB untuk membuat SPB (Surat Pengantar Buah). SPB

dibuat berdasarkan catatan sopir truk yang biasa disebut kopelan. Catatan tersebut

Page 64: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

52 berisikan jumlah TBS dan karung brondolan yang diangkut oleh truk yang dicatat

per nomor pemanen dan per TPH.

Kerani buah bagian administrasi yang bekerja di pos SPB akan menghitung

jumlah TBS dan karung brondolan yang tertulis di kopelan, kemudian

mengkonversikannya ke dalam bobot TBS dan bobot karung brondolan untuk

ditulis pada bon SPB. Pengkonversian TBS ke dalam bobot TBS, yaitu dengan

cara mengalikan jumlah TBS dengan komidelnya. Komidel yaitu bobot janjang

rata-rata (BJR) TBS yang ditentukan oleh perusahaan berdasarkan timbangan

aktual. Di Afdeling 7 terdapat 2 macam komidel, yaitu komidel 19 kg/TBS untuk

tandan yang berasal dari pokok kelapa sawit umur lebih dari atau sama dengan 9

tahun, sedangkan komidel 7 kg/TBS untuk tandan dari tanaman kelapa sawit di

areal perluasan (3 – 8 tahun). Akan tetapi per tanggal 1 Mei 2009 komidel 7

diubah menjadi komidel 8, sesuai dari pemeriksaan di PKS.

Setelah bon SPB terisi, bon tersebut diberikan kepada sopir pengangkut

untuk diserahkan kepada pos timbangan di pabrik sebelum truk bisa

mengeluarkan muatannya. Kerani buah bagian administrasi tersebut kemudian

memasukkan data dari kopelan ke dalam buku kontrol TBS. Buku ini berisi

jumlah TBS dan karung brondolan terangkut sesuai dengan nomor pemanennya,

sehingga berfungsi untuk mengecek TBS pemanen mana yang belum terangkut.

Perkiraan bobot muatan yang tercantum pada lembar SPB harus mendekati

bobot aktual di PKS. Selisih bobot harus sekecil mungkin. Hal tersebut akan

mempengaruhi pengangkutan hasil panen dari lapangan ke PKS dan

mempengaruhi keamanan TBS serta administrasi panen. Selisih bobot yang jauh

berbeda dapat menjadi salah satu faktor terjadi buah restan di lapangan. Kantor

afdeling melakukan pengangkutan berdasarkan bobot perkiraan panen. Jika selisih

terlalu besar, maka terdapat kemungkinan pengangkutan dianggap selesai karena

bobot sudah mencapai perkiraan padahal masih terdapat buah di lapangan yang

belum terangkut. Pada Tabel 17, penulis menyajikan hasil pengamatan mengenai

selisih bobot aktual dan bobot perkiraan di SPB.

Page 65: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

53

Tabel 17. Pengamatan Pengangkutan Hasil Panen di Afdeling 7 PT Cipta Futura

No Sampel Pemuat

Total Muatan Selisih Bobot (%) TBS Brondolan Perhitungan

SPB Aktual PKS

Selisih Bobot

………………..….….(kg)………………….… 1 150 162 3012 4460 1 448 32.472 132 108 2616 2410 206 8.553 171 216 3465 4850 1 385 28.564 120 243 2523 3330 807 24.235 192 162 3810 4600 790 17.176 142 297 2995 4150 1 155 27.837 206 297 4211 4810 599 12.458 120 81 2361 3540 1 179 33.319 185 189 3704 5390 1 686 31.2810 218 216 4358 5380 1 022 19.0011 170 756 3986 4850 864 17.8112 310 324 6214 5660 554 9.7913 235 135 4600 5020 420 8.3714 185 189 3704 5080 1 376 27.0915 128 54 2486 3460 974 28.1516 206 243 4157 5490 1 333 24.2817 99 324 2205 2880 675 23.4418 147 81 2874 3870 996 32.4719 184 405 3901 5350 1 449 8.5520 92 27 1775 2660 885 28.56

Rata -rata 169.6 225.45 3447.85 4362 990.15 22.99Sumber: Hasil Pengamatan (2009)

Pengolahan Kelapa Sawit

Pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit atau crude palm oil

(CPO) dilakukan di pabrik kelapa sawit (PKS). Pada saat menjadi asisten mandor,

penulis diberi kesempatan untuk berkunjung ke PKS PT Cipta Futura Plantation.

Hasil olahan kelapa sawit di PT Cipta Futura adalah CPO dan kernel. Inti kelapa

sawit di perusahaan ini tidak diolah lebih lanjut menjadi minyak kernel,

melainkan dijual dalam bentuk inti sawitnya saja atau yang biasa dikenal dengan

sebutan kernel. Pengolahan kelapa sawit untuk menjadi CPO harus melewati

beberapa tahapan proses dalam stasiun pengolahan.

Page 66: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

54

Pada proses pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit (MKS) di PKS,

umumnya terdiri atas stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun utama terdiri

atas tempat penerimaan buah (loading ramp), stasiun rebusan, pemipilan,

pencacahan dan pengempaan, pemurnian, serta pemisahaan biji dan kernel.

Sementara stasiun pendukung terdiri atas pembangkit tenaga, laboratorium,

pengolahan air, penimbunan produk, dan bengkel.

Stasiun penerimaan buah (loading ramp). Pada stasiun penerimaan buah,

TBS yang berasal dari kebun pertama kali diterima dan ditimbang di jembatan

timbang. Setelah itu, buah dibawa ke tempat penampungan buah (loading ramp).

Saat buah akan dituangkan (didump), dilakukan penyortiran buah. Sortasi buah

yang dilakukan adalah sortasi untuk mengamati mutu buah yang diterima di PKS

dan dilaksanakan di pelataran buah. Penyortiran tersebut bertujuan untuk memilih

buah (TBS) yang layak/baik diolah di pabrik, sehingga dapat menghasilkan

produk yang memenuhi standar produksi dari segi kualitas, kuantitas, dan

kelangsungan alat produksi. Jalur proses penerimaan TBS di PKS disajikan pada

Gambar 7. TBS yang diterima di PT Cipta Futura Plantation adalah tandan buah

normal yang diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipotong dengan

batasan waktu selambat-lambatnya tiba di pelataran sortasi jam 12 esok hari

berikutnya1).

Selanjutnya, pada stasiun penerimaan buah, TBS dimasukkan ke dalam lori.

Pengisian lori yang baik jika lori dapat memuat tandan buah sebanyak kapasitas

normal, yaitu 7.5 ton TBS per lori. Pengisian yang tidak penuh akan

menyebabkan penurunan kapasitas olah sterilizer atau sebaliknya pengisian yang

terlalu penuh akan mengakibatkan pintu maupun pelat rusak atau buah jatuh

dalam bejana rebusan. Setelah lori terisi dengan baik, lori ditarik dengan

menggunakan capstand untuk dipindahkan ke rail track stasiun sterilizer.

Pemindahan tersebut menggunakan transfer carriage dengan kapasitas maksimal

dua lori.

1) Booklet standar kerja PT Cipta Futura, 2008

Page 67: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

55

Gambar 7. Proses Penerimaan Tandan Buah Segar (TBS) di PKS

Stasiun perebusan (sterilizer). Lori-lori yang sudah terisi TBS tersebut

selanjutnya dimasukkan ke dalam sterilizer. PT Cipta Futura memiliki 3 buah

sterilizer dengan masing-masing sterilizer dapat memuat 3 buah lori (Gambar 8).

Pengolahan minyak sangat bergantung pada keberhasilan proses perebusan. Hal-

hal yang mempengaruhi perebusan adalah tekanan uap dan lama perebusan, serta

pembuangan udara dan air kondensat.

PT Cipta Futura menerapkan prosedur kerja di stasiun perebusan dengan

menggunakan sistem double peak (dua puncak) atau tripel peak (tiga puncak).

Jumlah puncak dalam pola perebusan ditunjukkan dari jumlah pembukaan atau

penutupan dari uap masuk atau uap keluar selama perebusan berlangsung yang

diatur secara manual atau secara otomatis. Perebusan triple peak (tiga puncak)

memiliki waktu perebusan untuk TBS normal 90 menit, yaitu terdiri atas : (a)

deaerasi selama 2 menit, (b) pemasukan uap dan pembuangan uap pada puncak I

dan II selama 32 menit, (c) penahanan tekanan 2.8 – 3 kg/cm2 selama 49 menit,

dan (d) pembuangan uap akhir selama 7 menit. Sedangkan untuk TBS under ripe,

Page 68: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

56 waktu penahanan ditambah 5 menit dan untuk TBS over ripe waktu penahanan

dikurangi 5 menit1).

( a) Stasiun Perebusan (b) Lori untuk Mengangkut TBS di Stasiun Perebusan

Gambar 8. Pabrik Minyak Kelapa Sawit

Proses perebusan buah dilakukan dengan tujuan : (1) agar daging buah

menjadi lunak, (2) untuk memudahkan terlepasnya inti dari cangkangnya, (3)

untuk menambah kelembaban dalam daging buah sehingga minyak lebih mudah

dikeluarkan (dipisahkan), (4) untuk mengkoagulasi protein sehingga proses

pemurnian minyak lebih mudah.

Stasiun penebahan/ perontokan (thressing). Pada tahap ini dilakukan

perontokan yang bertujuan memisahkan berondolan dari tandan atau janjang.

Buah masak yang telah dikeluarkan dari bejana rebusan dipindahkan ke rail track

untuk menuju stasiun thressing. Setelah itu lori dimasukkan ke dalam drum

trippler untuk dituang ke dalam thresser melalui hopper yang berfungsi untuk

menampung buah hasil perebusan. Penuangan buah ke dalam bunch conveyor

harus perlahan, kontinyu, dan merata sehingga brondolan menuju digester

cenderung stabil.

Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan

kecepatan putaran 23-25 rpm. Buah yang terpipil akan jatuh melalui kisi-kisi dan

ditampung oleh fruit elevator dan dibawa dengan distributing conveyor untuk

didistribusikan ke tiap unit-unit digester. Sedangkan janjang tandan yang buahnya

telah dirontokkan akan keluar ke stasiun pembuangan janjang kosong (Gambar 9.) 1) Booklet standar kerja PT Cipta Futura, 2008

Page 69: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

57 untuk diangkut dan disusun kembali ke lahan. Proses pengadukan/pelumatan

berlangsung selama 30 menit. Setelah massa buah dari proses pengadukan selesai

kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press).

Gambar 9. Stasiun Pembuangan Janjang Kosong

Stasiun pengempaan (pressing). Pada tahap ini, dilakukan pengepresan

minyak dengan cara mengaduk dan melumat buah sehingga akan keluar

minyaknya. Buah yang masuk ke dalam digester diaduk selama 20 menit sehingga

sebagian besar daging buah sudah terlepas dari biji. Massa yang keluar dari

digester diperas dalam screw press pada tekanan cone 40-60 bar dengan

menggunakan air pengencer bersuhu 90-95 0C sebanyak 20-25 % TBS, sehingga

losses minyak kurang dari 4.5 % dan nut (inti) pecah kurang dari 20 persen. Dari

pengepresan tersebut akan diperoleh minyak kasar dan ampas serta biji. Biji yang

bercampur dengan serat masuk ke alat cake breaker conveyor untuk dipisah antara

biji dan seratnya, sedangkan minyak kasar dialirkan ke stasiun klarifikasi

(pemurnian).

Stasiun pemurnian (clarification). Stasiun clarification disebut juga

stasiun pemurnian, yaitu stasiun pengolahan di PKS yang bertujuan untuk

melakukan pemurnian minyak kelapa sawit. Minyak kasar hasil stasiun pressing

dikirim ke stasiun pemurnian untuk diproses lebih lanjut sehingga diperoleh

minyak produksi. Pemurnian dilakukan dengan memisahkan minyak dari sludge,

pasir, air dan kotoran-kotoran lainnya sehingga dihasilkan CPO (Crude Palm Oil)

yang siap untuk dipasarkan. Proses pemisahan minyak, air dan kotoran dilakukan

Page 70: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

58 dengan sistem pengendapan, sentrifugasi dan penguapan. Di PT Cipta Futura,

kadar ALB yang dihasilkan yaitu kurang lebih 2 % dengan maksimum ALB yang

dihasilkan 4 persen.

Stasiun kernel. Di stasiun kernel dilakukan pengolahan nut sehingga

dihasilkan (inti) dengan cangkang. Pemisahan inti kelapa sawit dilakukan dengan

proses pengeringan biji, serta pemisahan kernel dan cangkang dengan teknik

pemisahan basah yang dilanjutkan dengan pengeringan kernel. Pabrik kelapa

sawit milik PT Cipta Futura memproses inti tidak sampai menjadi minyak hanya

sampai berupa kernel (inti) saja

Aspek Manajerial

Selain bekerja sebagai karyawan harian lepas (KHL), selama magang di PT

Cipta Futura, penulis juga melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan

aspek manajerial kebun. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh penulis selama dua

bulan terakhir dari masa magang, yaitu sebagai pendamping mandor dan sebagai

pendamping asisten afdeling masing-masing selama satu bulan.

Pendamping Mandor

Mandor merupakan sebutan untuk karyawan non staf yang biasa disebut

dengan sebutan personil. Mandor adalah orang yang berhubungan langsung

dengan pekerja di lapangan. Mandor bertugas mengabsen karyawan, memberikan

arahan kepada karyawan, mengawasi pekerjaan karyawan, bertanggung jawab

dalam memakai alat dan bahan, serta memiliki data program dan realisasi kerja.

Mandor bertangung jawab langsung kepada asisten afdeling.

Setiap sore setelah pulang menyelesaikan pekerjaan di lapangan, mandor

harus membuat laporan mengenai pekerjaan yang telah diselesaikan pada hari itu.

Laporan yang harus dibuat dan dipertanggungjawabkan berupa laporan pemakaian

alat dan bahan, laporan tenaga kerja, buku kerja mandor serta merencanakan

program esok hari yang sesuai dengan target kerja. Semua itu dilaporkan kepada

Page 71: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

59 asisten afdeling untuk diperiksa dan kemudian diserahkan ke kantor kebun pusat

sebelum pukul 17.00 WIB.

Selama menjadi pendamping mandor, penulis telah mendampingi beberapa

mandor, yaitu mandor pupuk, mandor semprot, mandor panen dan kerani buah

bagian administrasi. Bahkan penulis diberi tanggung jawab menjadi mandor susun

JJK dan mandor rawat jalan. Kegiatan menjadi pendamping mandor dimulai

dengan melakukan apel pagi setiap hari. Apel dilaksanakan di kantor afdeling dan

dimulai pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB. Pada saat apel pagi,

dibahas rencana kerja untuk hari itu serta mengevaluasi hasil kerja hari

sebelumnya. Selesai apel pagi bersama asisten afdeling dan mandor yang lain,

mandor akan memberikan pengarahan kepada karyawan (KHL) yang

dibawahinya.

Pendamping mandor pupuk. Selama kegiatan magang di PT Cipta Futura,

penulis menjadi pendamping mandor pupuk selama 10 hari kerja. Pemupukan

yang penulis awasi adalah pemupukan Rock Phosphate (RP) dan pemupukan

Ammonium Sulphate (ZA) pada TM, serta pemupukan NPK pada TBM. Adapun

tugas dari pendamping mandor pupuk adalah mendampingi dan membantu

mandor pupuk dalam mengkoordinasikan pekerjaan pemupukan, baik di lapangan

sampai membuat laporan hasil kerja.

Setelah ditetapkan menjadi pendamping mandor pupuk saat apel pagi,

penulis membantu mandor melakukan perkiraan pemakaian tenaga kerja, jatah

pupuk per karyawan, jumlah bahan yang dipakai, dan luas areal yang akan

dipupuk. Setelah itu, penulis mendampingi mandor memberikan pengarahan

kepada karyawan. Sebelum menuju areal yang akan dipupuk, penulis bersama

mandor pupuk dan pengerit pupuk menuju gudang untuk mengambil pupuk.

Sebelum mengambil pupuk di gudang, mandor mengurus administrasi terlebih

dahulu. Penulis, sebagai pendamping mandor pupuk bertugas membantu

mengawasi pengambilan dan pengangkutan pupuk dari gudang ke truk

pengangkut. Setelah mengambil pupuk, penulis membantu melakukan

pengawasan pendistribusian pupuk di lapangan hingga pupuk diterima penabur

untuk diaplikasikan ke lahan.

Page 72: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

60

Pendamping mandor pupuk di lapangan bertugas mengawasi ketepatan cara

pemupukan, ketepatan dosis pemupukan, memastikan semua pokok terpupuk,

mengawasi jumlah karung pupuk yang sudah kosong untuk dikumpulkan dan

dihitung kembali. Selain itu, pendamping mandor juga bertugas mengawasi kerja

karyawan (KHL), apakah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan atau tidak.

Pada saat bertugas menjadi pendamping mandor pupuk, penulis diberikan satu

blok atau beberapa petak untuk diawasi.

Setelah selesai kegiatan di lapangan, penulis membantu mandor membuat

laporan kegiatan. Laporan berisi jumlah pemakaian bahan, jumlah pemakaian

tenaga kerja, dan luas areal yang dipupuk. Setelah itu penulis juga membantu

mandor membuat bon pupuk untuk kegiatan pemupukan berikutnya.

Pendamping mandor semprot (herbicide). Tugas pendamping mandor

semprot adalah mendampingi mandor saat memberikan pengarahan kepada

karyawan (KHL), membantu mengawasi pekerjaan di lapangan, mengawasi

penggunaan herbisida, dan membantu membuat laporan hasil kerja. Saat menjadi

pendamping mandor semprot, penulis melakukan pengawasan pada kegiatan

semprot lain-lain. Semprot lain-lain adalah kegiatan penyemprotan lahan untuk

mengendalikan beberapa gulma saja, seperti Mikania micrantha, Asystasia

intrusa, Setaria plicata, Scleria sumatrensis, pakis kawat, dan alang-alang. Tidak

semua rumput disemprot, karena akan menjadikan lahan mudah erosi karena

gundul.

Pendamping mandor panen. Kegiatan penulis sebagai pendamping

mandor panen dilakukan selama 4 hari kerja. Pada hari pertama, penulis juga ikut

melakukan sensus buah di Blok 107 Petak B dan C. Selama menjadi pendamping

mandor panen, penulis mengawasi 5 – 8 orang pemanen. Adapun hal-hal yang

diawasi saat menjadi pendamping mandor panen adalah inspeksi terhadap buah

tinggal, panen buah mentah, brondolan tinggal, pelepah sengkleh, buah gonjes

(tandan yang tidak utuh atau terbelah karena kesalahan sewaktu dipanen), susun

pelepah yang dipruning, serta pemotongan gagang panjang TBS sebelum disusun

di TPH. Setelah melakukan pengawasan di lapangan, penulis membantu mandor

membuat laporan panen harian untuk dilaporkan ke kantor kebun.

Page 73: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

61

Kerani buah. Pekerjaan sebagai kerani buah merupakan pekerjaan yang

paling banyak penulis lakukan selama dua bulan terakhir kegiatan magang.

Selama menjadi kerani buah, penulis bertugas membantu bagian administrasi,

yaitu mencatat total TBS yang diperoleh pemanen, mencatat jumlah TBS per blok

sesuai dengan data muat buah menurut nomor pemanennya, serta menghitung

jumlah TBS dan karung berondolan yang diangkut oleh pemuat ke dalam dump

truck. Setelah dihitung jumlah TBSnya, selanjutnya kerani buah bagian

administrasi membuat surat pengantar buah (SPB). Surat Pengantar Buah tersebut

berisi perkiraan tonase TBS beserta berondolan yang diangkut oleh truk

pengangkut, yaitu dengan mengalikan jumlah TBS dan jumlah karung berondolan

dengan komidelnya yang sudah ditetapkan. Komidel adalah rata-rata bobot TBS

atau bobot per satu karung berondolan. Penulis bekerja hingga semua TBS yang

dipanen pada hari itu terangkut seluruhnya ke pabrik kelapa sawit (PKS). Sesekali

penulis ikut ke lapangan membantu kerani buah melakukan perhitungan TBS dan

karung berondolan yang telah disusun di TPH serta melakukan pengambilan

sampel serangan tikus pada TBS yang telah dipanen.

Mandor susun janjangan kosong (SJJK). Kegiatan penulis sebagai

mandor SJJK dilakuan selama 4 hari kerja. Selama menjadi mandor, penulis

mengawasi 4 hingga 24 orang pekerja. Sebagai mandor SJJK, penulis bertugas

mengawasi KHL bekerja, menentukan tempat peletakan janjangan, dan

melaporkan hasil kerja di lapangan ke kantor afdeling.

Mandor rawat jalan. Kegiatan ini penulis lakukan hanya satu kali. Sebagai

mandor rawat jalan penulis diberi tanggung jawab mengawasi 4 orang pekerja,

yaitu 2 orang pekerja prunning tanaman yang berada di pinggir jalan dan 2 orang

lagi pekerja penimbun jalan. Kegiatan rawat jalan tersebut dilakukan di dua blok

yang berbeda, yaitu di Blok 104 dan Blok 106. Setelah selesai pekerjaan di

lapangan, penulis melaporkan hasil kerja ke kantor afdeling.

Pendamping Asisten Afdeling

Asisten afdeling adalah pimpinan afdeling yang membawahi supervisor

afdeling, supervisor panen, supervisor perawatan, dan kerani afdeling. Asisten

Page 74: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

62 afdeling memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola afdelingnya dalam

hal memberikan arahan dan perintah kepada supervisor afdeling, supervisor

panen, supervisor perawatan, dan kerani afdeling, membuat program kerja,

memiliki target realisasi per hari, melaporkan pemakaian tenaga kerja tingkat

afdeling ke kantor kebun pusat setiap hari, memberikan penilaian hasil kerja

bawahan, membimbing bawahan, membuat laporan keuangan dan laporan

kemajuan kerja, membuat program prioritas kerja memberikan solusi pemecahan

masalah, serta membina hubungan kerjasama dalam tim kerja dan lingkungan

tempat tinggal.

Kegiatan yang dilakukan asisten afdeling setiap hari adalah memimpin apel

pagi para personil pukul 05.30 – 06.00 WIB. Pada apel pagi tersebut dilakukan

evaluasi kerja hari sebelumnya lalu dilakukan pembahasan bagaimana solusinya.

Selain itu, asisten afdeling juga memberikan penugasan dan pengarahan kepada

para personil mengenai bagaimana merealisasikan program kerja pada hari

tersebut. Setelah memimpin apel pagi para personil, asisten afdeling bertugas

mengawasi seluruh kegiatan afdeling dalam satu hari, kemudian memeriksa serta

mengevaluasi laporan seluruh kegiatan afdeling.

Kegiatan penulis sebagai pendamping asisten afdeling dilakukan pada bulan

keempat kegiatan magang. Pada saat itu penulis memiliki tugas sama dengan saat

menjadi pendamping mandor, tetapi penulis diberi tugas tambahan yaitu untuk

mencermati kendala-kendala yang terjadi di lapangan, kemudian melaporkannya

dan membantu mencarikan solusi supaya dapat diperbaiki pada keesokkan

harinya.

Page 75: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

63

PEMBAHASAN

Kehilangan minyak dan penurunan mutu selain terjadi di lapangan saat

pemanenan TBS dan selama pengolahan di pabrik, dapat juga terjadi saat

pengangkutan. Pengangkutan hasil panen (TBS dan brondolan) yang lebih cepat

masuk ke pabrik dan tidak banyak menimbulkan kerusakan tandan akan

memberikan mutu minyak yang baik. Menurut Lubis (1992), dinding sel yang

rusak karena pelukaan akan segera menimbulkan proses enzimatik, autokatalisis

atau hidrolisa yang akan menyebabkan rusaknya zat anti oksidan alami yang

dimiliki yaitu tocopherol. Oksidasi tersebut akan menghasilkan peroksida yang

selanjutnya terurai menjadi aldehide/keton yang menimbulkan bau.

Pengelolaan transpor buah ditujukan agar tercapai peningkatan kualitas

TBS, meningkatkan produktivitas kendaraan, menjaga agar asam lemak bebas

(ALB) produksi harian < 3 %, kapasitas dan kelancaran pengolahan di PKS

berjalan baik, keamanan TBS di lapangan terjaga, serta biaya transpor TBS

efisien.

Fauzi et al. (2008) menyatakan bahwa curah hujan yang terlalu tinggi dapat

menjadi masalah, terutama terhadap jalan untuk transportasi. Seperti yang terjadi

pada tahun 2008 di Perkebunan PT Cipta Futura, curah hujan tahunan mencapai

3 027 mm (Lampiran 4), sehingga merusak fasilitas jalan dan menyulitkan

pengangkutan TBS ke pabrik.

Kualitas Buah

Tujuan pengangkutan buah yang baik adalah agar diperoleh tandan buah

segar yang layak olah dengan kandungan ALB serendah mungkin. Kandungan

ALB buah juga dipengaruhi oleh kualitas buah saat dipanen. Oleh karena itu

terdapat kriteria matang panen yang dibedakan menjadi beberapa fraksi. Pada

setiap tingkatan fraksi kematangan buah memiliki rendemen minyak dan

kandungan ALB yang berbeda, seperti yang disajikan pada Tabel 18.

Page 76: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

64

Tabel 18. Rendemen Minyak dengan Kadar ALB Menurut Tingkatan Fraksi Tandan Buah Segar

Fraksi Buah Rendemen Minyak Kadar Asam Lemak Bebas …..…………………………..(%)…………….…………….

0 16.0 1.6 1 21.4 1.7 2 22.1 1.8 3 22.2 2.1 4 22.2 2.6 5 21.9 3.8

Sumber: Lubis (1992)

Dari Tabel 18, panen fraksi 0 akan merugikan karena rendemen minyaknya

masih rendah, sedangkan fraksi 4 dan 5 juga merugikan karena memiliki kadar

ALB yang tinggi. Dari hasil pengamatan kualitas potong buah di Afdeling 7

(Tabel 6), total buah mentah yang dipanen adalah 3.76 %, buah matang 94.01 %

dan busuk 2.22 %. Presentase pemanenan buah mentah cukup tinggi, hal ini

terjadi karena sebagian pemanen kurang memahami instruksi mandor mengenai

buah yang boleh dipanen. Oleh karena itu, perlu diberikan peraturan yang jelas

bagi pemanen supaya tidak terjadi pemanenan buah mentah yang merugikan

perusahaan.

Adanya buah busuk yang dipanen menunjukkan bahwa rotasi panen yang

dilakukan terlambat atau terlalu panjang. Keterlambatan rotasi panen bisa

disebabkan oleh banyaknya tenaga kerja pemanen yang tidak masuk kerja,

banyaknya hari libur, atau karena cuaca yang buruk. Pemanenan buah telalu

matang (buah busuk) akan merugikan perusahaan berdasarkan kandungan minyak

serta kandungan ALBnya.

Jika kualitas TBS yang dipanen baik, yaitu TBS pada fraksi 2 atau 3, maka

penanganan TBS pasca panen harus dilakukan dengan baik pula. Transportasi

buah harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah kenaikan kadar ALB.

TBS pada fraksi 2 dan 3 bisa dikatakan memiliki rendemen minyak tertinggi,

tetapi kandungan ALB juga sudah cukup tinggi. Oleh karena itu, TBS restan akan

Page 77: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

65 sangat merugikan karena kadar ALB sudah tinggi sehingga akan mempengaruhi

kualitas minyak yang dihasilkan.

Pengangkutan Tandan Buah Segar di Dalam Hanca

Pengangkutan TBS dimulai dari setelah TBS dipotong dari pokok kelapa

sawit hingga sampai di stasiun loading ramp di PKS. Kegiatan pengangkutan

TBS dan berondolan terdiri atas dua tahap, yaitu pengangkutan dari hanca ke TPH

dan pengangkutan dari TPH ke PKS.

Pada pengangkutan dalam hanca, Afdeling 7 PT Cipta Futura memberikan

anjuran kepada pemanen untuk melakukan kegiatan pemanenan per pasar. Setelah

selesai memotong buah pada satu pasar, pemanen langsung mengeluarkan semua

TBS ke TPH sebelum melanjutkan pemanenan ke pasar berikutnya. Dengan

demikian, diharapkan tidak terdapat buah atau brondolan tertinggal di lapangan

karena lupa terangkut. Selain itu, pengangkutan TBS dan brondolan yang

dilakukan per pasar juga dapat memudahkan dalam pengangkutan TBS dan

brondolan ke PKS. Pada Tabel 10 dapat dilihat kualitas angkut TBS di dalam

hanca. Presentase total TBS tinggal di piringan sebesar 1.37 % dan di gawangan

mati sebesar 0.83 % (standar 0 %). TBS yang tertinggal di gawangan mati

disebabkan oleh TBS terjatuh di gawangan mati dan tertutup tumpukan pelepah,

sehingga kenek pemanen sebagai pelangsir buah tidak melihat TBS tersebut.

Kejadian ini banyak terjadi terutama pada areal dengan tumpukan pelepah yang

tidak rapi. Selain itu, kondisi areal juga mempengaruhi waktu dan mutu TBS yang

diangkut. Kebun Ujan Mas milik PT Cipta Futura ini sebagian besar arealnya

berbukit sehingga menjadi kedala pemanen saat mengeluarkan TBS dari dalam

hanca.

Tenaga kerja pemanen terdiri atas beragam jumlah orang per regu kerja,

sehingga terdapat perbedaan cara yang berdampak pada perbedaan waktu dan

mutu pengangkutan dari masing-masing regu kerja pemanen. Hasil pengamatan

kualitas kutip brondol yang dilakukan penulis dengan mengambil sampel pada 3

macam regu kerja, yaitu regu kerja yang terdiri atas 1, 2, dan 3 orang tenaga kerja

(Tabel 8) menunjukkan bahwa brondolan tinggal di gawangan mati rata-rata

sebesar 37.05 % dari keseluruhan brondolan tinggal. Brondolan tinggal di pokok

Page 78: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

66 sebesar 36.43 %, brondolan tinggal di piringan dan tinggal di pasar 2:1 masing-

masing sebesar 13.96 dan 12.55 persen.

Dari data tersebut, brondolan tinggal di gawangan dan di pokok lebih

banyak daripada brondolan tinggal di piringan atau di pasar 2:1. Banyaknya

berondolan tinggal disebabkan oleh tidak diperhatikannya brondolan yang

terdapat pada gawangan mati dan pada pokok sawit oleh pengutip brondolan dan

tempatnya tidak terlalu terlihat. Pada gawangan mati brondolan tertutupi oleh

tumpukan pelepah, sedangkan pada pokok tanaman brondolan terselip di ketiak

pelepah.

Standar yang ditetapkan oleh perusahaan adalah maksimal 3 buah

berondolan tinggal per pokok. Dari hasil pengamatan penulis (Tabel 9),

berondolan yang tertinggal cukup banyak, yaitu 10.16 % per TBS dan 19.53 %

per pokok panen. Artinya terdapat berondolan tinggal sebanyak 11 buah per TBS

dan 20 buah brondolan tinggal per pokok panen. Oleh karena itu perlu dilakukan

peningkatan pengawasan panen untuk meminimalisir kehilangan panen.

Pengangkutan Tandan Buah Segar ke PKS

Pengangkutan hasil panen ke PKS membutuhkan pengelolaan yang baik

agar tercapai tujuan yang diinginkan. Di Afdeling 7 PT Cipta Futura memiliki 20

unit kendaraan angkut buah. Kendaraan angkut tersebut berupa dump truck

dengan kapasitas muatan maksimal 6 ton. Akan tetapi tidak semua unit

pengangkutan tersebut bekerja mengangkut buah, karena setiap hari terdapat 1

kendaraan yang dialokasikan khusus untuk menjemput dan mengantar karyawan

yang tinggal di luar areal kebun, yaitu di Kabupaten Muara Enim yang berjarak ±

35 km. Di PT Cipta Futura khususnya Afdeling 7, kegiatan transportasi meliputi

pengangkutan buah ke pabrik, antar jemput karyawan dari afdeling ke lapangan

atau sebaliknya, pengambilan material, dan lain-lain.

Kebun PT Cipta Futura memiliki traktor Jonder Fergusson untuk membantu

kelancaran pengangkutan hasil panen. Traktor tersebut merupakan kendaraan 4

WD yang biasanya digunakan untuk menarik dump truck bila terpuruk dan

disetiap afdeling disediakan satu unit. Jika digunakan dengan pengelolaan yang

Page 79: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

67 baik, maka traktor tersebut akan sangat membantu kelancaran pengangkutan hasil

panen.

Perencanaan Kebutuhan Alat Angkut Buah

Pengelola kebun perlu merencanakan kebutuhan alat angkut buah sesuai

dengan produktivitas kebun. Secara umum, presentase ALB pada buah setelah

dipotong adalah 0.2 – 0.7 % dan setelah jatuh ke tanah dapat meningkat menjadi

0.9 – 1.0 % setiap 24 jam (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006). Oleh karena itu

dibutuhkan perkiraan dan pengelolaan unit angkutan yang baik. Di Afdeling 7

(Tabel 14) unit angkutan yang tersedia kurang dari kebutuhan yang telah dihitung,

sehingga terdapat buah restan sebanyak beberapa hari dalam satu bulan (Tabel

16). Hal tersebut juga disebabkan oleh belum maksimalnya operasional angkutan

yang tersedia, produktivitas supir dan pemuat yang rendah, serta kondisi cuaca

yang tidak mendukung. Penyebab lain adanya buah restan adalah karena kerani

buah yang bertugas mengarahkan pemuat, tidak mengetahui dengan pasti dimana

para pemanen meletakkan TBS. Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi

antara kerani buah dengan mandor panen.

Pengontrolan Pengangkutan TBS

Pengontrolan pengangkutan TBS menjadi tanggung jawab kerani buah dan

kerani afdeling. Pengontrolan dilakukan terhadap kualitas kerja pemuat, waktu

muat, banyak muatan, dan produktivitas kendaraan pangangkutan buah.

Hasil pengamatan kualitas kerja pemuat oleh penulis menunjukka rata-rata

brondolan tinggal di TPH 2 sampai 3 butir brondolan (Tabel 13). Perusahaan

masih mentolelir brondolan tinggal maksimal 3 butir. Kualitas kerja pemuat

dalam hal kebersihan pengangkutan cukup baik sesuai dengan hasil pengamatan

penulis. Waktu kerja total pemuat rata-rata 150 menit atau 2 jam 30 menit dengan

waktu efektif 124 menit atau sekitar 2 jam. Waktu muat sangat penting dalam

kegiatan pengangkutan TBS. Semakin cepat waktu yang terpakai untuk memuat

buah, maka rit per truk akan meningkat. Jika rit per truk meningkat, maka

Page 80: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

68 produktivitas pengangkutan juga akan meningkat, sehingga terjadinya buah restan

dapat dihindari.

Produktivitas kendaraan angkut adalah banyaknya muatan yang mampu

diangkut oleh kendaraan angkut dalam satu hari kerja. Oleh karena itu, untuk

mengawasi produktivitas dan efisiensi pengangkutan, setiap pagi, supir wajib

menyerahkan surat tugas hari kemarin kepada bagian administrasi kendaraan.

Surat tugas tersebut berisi apa saja kegiatan yang telah dilakukan pada hari

tersebut, termasuk berapa kali dan berapa banyak kendaraan tersebut mengangkut

buah ke PKS. Pegawai administrasi kendaraan tersebut kemudian mencatat

kilometer yang tertera pada odometer kendaraan dan menyonding bahan bakar.

Sonding merupakan kegiatan mengukur banyaknya minyak yang tersisa di tangki

bahan bakar kendaraan. Setelah dilakukan penyondingan, dibuatkan bon

pengisian bahan bakar agar supir dapat mengisi bahan bakar untuk menunjang

kegiatan pada hari itu dan mendapatkan surat tugas baru. Dari kegiatan tersebut di

atas, dapat diketahui penggunaan bahan bakar dan banyaknya muatan yang

mampu diangkut oleh setiap kendaraan angkut, sehingga dapat dihitung efisiensi

dan produktivitas setiap kendaraan angkut buah.

Sistem pengisian solar di afdeling mengikuti standar yang ditetapkan oleh

perusahaan, yaitu maksimal 60 liter untuk mobil yang beroperasi di dalam kebun,

dan 80 liter untuk mobil yang ditugaskan menjemput karyawan dari luar kebun

dengan pengisian 2 hari sekali. Banyak sedikitnya solar yang dibutuhkan oleh

masing-masing mobil tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kegiatan yang

dikerjakan, tetapi faktor cuaca juga sangat menentukan. Biasanya, mobil akan

membutuhkan bahan bakar lebih banyak pada musim hujan sehubungan dengan

kondisi jalan yang buruk sehingga menyebabkan mobil sering terpuruk. Adapun

standar yang ditetapkan perusahaan untuk kegiatan transportasi adalah 4.5

km/liter, 0.6 ton/liter dan 0.13 ton/km. Pada Tabel 15 dapat dilihat produktivitas

kendaraan angkut di Afdeling 7. Rata-rata produktivitas untuk ton/liter 0.42.

Produktivitas alat angkut buah di Afdeling 7 tersebut masih di bawah standar

perusahaan karena kapasitas optimum pengangkutan belum mencapai standar.

Page 81: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

69

Administrasi Pengangkutan

Administrasi pengangkutan dikerjakan oleh kerani buah bagian administrasi.

Administrasi pengangkutan adalah kegiatan pendataan TBS dan brondolan hasil

panen yang diangkut ke PKS. Afdeling 7 memiliki satu orang kerani buah bagian

administrasi yang bekerja menghitung TBS dan brondolan yang diangkut per truk.

Perhitungan dilakukan berdasarkan catatan (kopelan) supir. Pada lembar SPB

dituliskan jumlah TBS dan brondolan terangkut beserta bobot perkiraannya.

Bobot buah diperoleh dari hasil perkalian jumlah TBS dan komidelnya. Oleh

karena terdapat dua bobot komidel di Afdeling 7, maka perkiraan bobot muatan

truk sering tidak akurat, sehingga terjadi selisih bobot yang cukup besar antara

perkiraan bobot di SPB dan penimbangan aktual di PKS seperti yang tersaji pada

Tabel 17. Kesalahan perkiraan bobot tersebut perlu diperbaiki untuk menghindari

kerugian bagi perusahaan. Selisih bobot yang terlalu besar, jika dibiarkan akan

menimbulkan masalah, seperti adanya buah restan tetapi tidak diketahui dan baru

ditemukan setelah beberapa hari. Hal tersebut terjadi karena pengangkutan di

afdeling akan dihentikan jika perkiraan tonase pengangkutan sudah sesuai dengan

perkiraan tonase yang dibuat mandor panen. Dengan demikan dapat terjadi

kemungkinan terdapat dua atau tiga TPH yang tidak terangkut TBSnya atau yang

paling sering terjadi adalah terdapat dua sampai tiga karung brondolan tidak

terangkut karena perkiraan bobot yang jauh dari bobot aktualnya. Selain masalah

buah restan, selisih bobot yang besar akan mengkhawatirkan keamanan TBS di

lapangan. Bisa terjadi kemungkinan kehilangan TBS tanpa sepengetahuan

pengelola kebun, karena tidak terlalu memperhatikan selisih bobot tersebut.

Banyaknya masalah yang timbul pada kegiatan pengangkutan hasil panen

tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas buah yang akan merugikan

perusahaan. Pengangkutan di Afdeling 7 juga belum memenuhi standar

produktivitas dan efisiensi perusahaan. Oleh karena itu perlu mendapat perhatian

khusus dari pihak kebun.

Page 82: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

70

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kegiatan magang yang dilakukan di PT Cipta Futura Plantation, Sumatera

Selatan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam

melaksanakan pekerjaan di perkebunan kelapa sawit. Penulis memperoleh

pengalaman bekerja dan dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di

kampus dengan praktik di lapangan, baik dari aspek teknis maupun manajemen di

perkebunan kelapa sawit.

Secara keseluruhan, kualitas kerja pemanen di Afdeling 7 masih kurang

baik, karena masih terdapat buah tinggal baik di piringan maupun di gawangan

mati, sedangkan standar buah tinggal perusahaan sebesar 0 %. Jumlah tenaga

kerja pemanenan dalam satu regu kerja mempengaruhi kualitas pengangkutan

hasil panen di dalam hanca. Regu kerja yang terdiri atas 3 orang tenaga kerja

memiliki kualitas kerja yang lebih baik dibandingkan dengan regu kerja yang

terdiri atas 1 atau 2 orang tenaga kerja. Panjang gagang TBS di Afdeling 7 sudah

baik, karena panjang gagang rata-rata kurang dari 3 cm.

Mutu buah panen di Afdeling 7 PT Cipta Futura masih kurang baik, karena

adanya buah mentah sebesar 3.76 % (standard 0 %) dan presentase buah matang

sebesar 94.01 persen. Kualitas pengutipan brondolan di Afdeling 7 juga masih

kurang baik. Brondolan tinggal di gawangan dan di pokok lebih banyak daripada

brondolan tinggal di piringan atau di pasar 2:1, karena tempatnya tidak terlalu

terlihat oleh pengutip.

Administrasi pengangkutan di Afdeling 7 PT Cipta Futura masih perlu

diperbaiki. Terdapat selisih yang cukup besar antara bobot hasil panen yang

diangkut dengan bobot aktualnya. Rata-rata produktivitas muatan per liter bahan

bakar adalah 0.42 ton/liter (standar 0.6 ton/liter). Produktivitas alat angkut buah di

Afdeling 7 masih di bawah standar. Pemakaian BBM masih terlalu banyak dan

tonase belum mencapai standar perusahaan. Alat angkut yang tersedia kurang dari

Page 83: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

71 kebutuhan alat angkut yang diperlukan. PT Cipta Futura memiliki rata-rata

kandungan ALB di bawah 2 %, artinya sudah memenuhi SNI, tetapi manajemen

pengangkutan tetap harus diperbaiki karena masih terjadi buah restan sebanyak

beberapa hari pada tiap bulannya.

Saran

1. Mutu buah dan kebersihan hanca berkaitan dengan kualitas kerja pemanen

masih belum sesuai standar, sehingga diperlukan pengawasan panen yang

baik.

2. Pemberian informasi kepada tenaga kerja pemanenan dalam hal kriteria buah

layak panen perlu diperbaiki lagi, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan

tidak terdapat buah mentah yang dipanen.

3. Perawatan infrastruktur terutama jalan perlu diperhatikan, agar tidak

menghambat kelancaran transportasi buah ke pabrik.

4. Penggunaan buku kontrol TBS dalam pengangkutan hasil panen lebih

dimaksimalkan lagi agar tidak terjadi TBS restan.

5. Perlu dilakukan penambahan alat angkut panen atau mengoptimalkan alat

angkut yang tersedia di afdeling untuk menghindari terjadinya buah restan.

6. Dalam kegiatan pengangkutan hasil panen perlu adanya koordinasi antara

kerani buah dan mandor panen, agar pengangkutan lebih produktif dan efisien.

7. Administrasi pengangkutan di PT Cipta Futura perlu diperhatikan

ketepatannya, seperti melakukan pemeriksaan ulang terhadap komidel (BJR)

untuk memperkecil selisih bobot perkiraan dan bobot aktual.

Page 84: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

72

DAFTAR PUSTAKA Badan Standardisasi Nasional. 1992. Standar Nasional Indonesia (SNI).

www.agribisnis.deptan.go.id. [07 Desember 2008].

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2008. Pendataan Kelapa Sawit Tahun 2008 Secara Komprehensif dan Objektif. http://[email protected]. [20 Oktober 2008].

______. 2009. Statistik Perkebunan Indonesia 2007-2009. Direktorat Jenderal Perkebunan . Jakarta.

Fauzi, Y., Y. E. Widyastuti., I. Setyawibawa, dan R. Hartono. 2008. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. 168 hal.

Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala. Sumatera Utara. 435 hal.

Naibaho, P. M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan. 289 hal.

Pahan, I. 2008. Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta. 411 hal.

PT Perkebunan X. 1993. Vademecum Kelapa Sawit dan Karet Bidang Tanaman. PT. Perkebunan X (Persero). Bandar Lampung. 163 hal.

Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta. 70 hal.

Tim Penulis Penebar Swadaya.1992. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. 218 hal.

Page 85: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

73

LAMPIRAN

Page 86: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

73  Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian di

Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan

No Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi Prestasi Kerja Standar Penulis

...…..(satuan/HK)…… 1 12-17 Februari 2009 Rawat Parit Blok 83p (x12) 20 m 20 m 2 18 Februari 2009 Rawat Parit Blok 93 C 20 m 20 m 3 19 Februari 2009 Pembuatan Parit Blok 70 p 10 m 5 m 4 20 Februari 2009 Susun Janjangan Kosong Blok 107 3 ton 1.5 ton 5 21 Februari 2009 Pembuatan Parit Blok 70 p 10 m 5 m 6 23 Februari 2009 Pembuatan Parit Blok 82 B 10 m 8 m 7 24 Februari 2009 Deteksi Hama (ulat) Blok 109 A, B, C,

D, Ap, Bp,Cp - 28.09 ha

8 25 Februari 2009 Tanam Bunga Pukul 8 Blok 81 160 tan 200 tan 9 26 Februari 2009 Tanam Bunga Pukul 8 Blok 81 100 tan 100 tan 10 27 Februari 2009 Susun Janjangan Kosong Blok 104 A,

107 D 3 ton 1.2 ton

11 28 Februari 2009 Pembuatan Tapak Timbun

Blik 95p 2 pokok 0.4 pokok

12 2 Maret 2009 Stek Bunga Pukul 8 Kantor Afdeling 7

200 tan 200 tan

13 3-4 Maret 2009 Pembuatan Bedengan Blok 69, 68A,D - 50 m 14 5 Maret 2009 Deteksi Hama (Ulat) Blok 68 A+p, D,

69 A, B, C, D - 34.64 ha

15 6 Maret 2009 Susun Janjangan Kosong Blok 106 A 3 ton 2 ton 16 7 Maret 2009 Bagi Upah 17 10 Maret 2009 Susun Janjangan Kosong Blok 106 A 3 ton 1 ton 18 11 Maret 2009 Deteksi Hama (Ulat) Blok 82

A,B,C,D - 20.73 ha

19 12 Maret 2009 Deteksi Hama (Ulat) Blok 83 A.B,C,D+p

- 45.94 ha

20 13 Maret 2009 Deteksi Hama (Ulat) Blok 93 A,B,C,D+p

- 25.09 ha

21 14 Maret 2009 Deteksi Hama (Ulat) Blok 94 A,B,C,D Blok 95 D

- 31.03 ha

22 16 Maret 2009 Tanam Bunga Pukul 8 Blok 68, 69 400 tan 340 tan 23 17 Maret 2009 Panen Blok 69 75 TBS 16 TBS 24 18 Maret 2009 Panen Blok 81 A 75 TBS 26 TBS 25 19 Maret 2009 Prunning Blok 81 A 2 ha 0.4 ha 26 20 Maret 2009 Panen Blok 93 75 TBS 20 TBS 27 21 Maret 2009 Panen Blok 93 75 TBS 29 TBS 28 Prunning 2 ha 0.58 ha 29 23 Maret 2009 Panen Blok 94 75 TBS 49 TBS 30 23 Maret 2009 Prunning Blok 94 2 ha 0.97 ha 31 24 Maret 2009 Panen Blok 94 75 TBS 17 TBS 32 Prunning 2 ha 0.37 ha 33 25 & 27 Maret 2009 Susun Janjangan

Kosong Blok 107 3 ton 1.2 ton

34 28 Maret 2009 Semprot Hama Blok 68 - 5 knapsack 35 30 Maret 2009 Tanam Bunga Pukul 8 Blok 69 250 tan 250 tan 36 31 Maret 2009 Kutip Kepompong Blok 94 B - 53 pokok 37 1-8 April 2009 Kutip Kepompong Blok 94 - - 38 11 April 2009 Pupuk MOP Blok 109 C - 5 sack 39 13 April 2009 Semprot Pasar 2:1 Blok 107 C - 5 knapsack 40 14 April 2009 Dongkel Anak Kayu Blok 70 p - 5 pokok

Page 87: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

74  Lampiran 2. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Mandor di

Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan

No Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi

Prestasi Kerja Jumlah KHL

Diawasi (orang)

Luas Areal (ha)

Lama Kegiatan

(jam)

1 15-18 April 2009 Mengawasi Pemanenan

Blok 107, 109, 66 4 -7 10.25 11

2 20-22 April 2009 Mengawasi Pemupukan CIRP

Blok 68, 69, 70 25 - 29 11

3 23 April – 1 Mei 2009

Kerani Buah Kantor Afdeling 7 13 - 13

4 2 Mei 2009 Mengawasi Pemupukan

Blok 70 p 7 - 13

5 4 Mei 2009 Kerani Buah Kantor Afdeling 7 13 - 12

6 5 Mei 2009 Kunjungan ke PKS

PKS 4 C - - -

7 6 Mei 2009 Mengawasi Semprot

Blok 70 AP1+AP2 23 58.38 11

8 7 Mei 2009 Mengawasi Semprot

Blok 70 ABCD 23 67.70 11

9 8 Mei 2009 Bagi Upah - - - - 10 11-16 Mei 2009 Kerani Buah Kantor

Afdeling 7 & Camp 53

13 - 13

Page 88: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

75  Lampiran 3. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping Asisten

Afdeling di Afdeling 7, PT Cipta Futura, Sumatera Selatan

No Tanggal Uraian Kegiatan Lokasi

Prestasi Kerja Jumlah KHL

Diawasi (orang)

Luas Areal (ha)

Lama Kegiatan

(jam)

1 18-25 Mei 2009 Kerani Buah Kantor Afdeling 7 13 - 13

2 26-27 Mei 2009 Mengawasi Pemupukan ZA

Blok 70, 80,81,82 57 - 89 11

3 28 Mei 2009 Mengawasi Susun Janjangan Kosong

Blok 107 C 24 - 11

4 29 Mei 2009 Mengawasi Pemupukan ZA

Blok 93, 94 88 - 12

5 30 Mei 2009 Mengawasi Susun Janjangan Kosong

Blok 107 C 4 - 12

6 1-2 Juni 2009 Mengawasi Pemupukan ZA

Blok 95, 102, 103 60 - 89 - 12

7 3 Juni 2009 Kontrol TBS Blok 81, 82, 83p 10 - 11

8 4-5 Juni 2009 Mengawasi Susun Janjangan Kosong

Blok 107 C 10 - 12 - 12

9 6 Juni 2009 Bagi Upah - - - - 10 8 Juni 2009 Mengawasi

Semprot Blok 93 C

23 - 12

11 9 Juni 2009 Mengawasi Rawat Jalan

Blok 104, 106 4 185.03 12

12 10 Juni 2009 Mengawasi Pemupukan ZA

Blok 109 83 182.82 12

Page 89: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Lampiran 4. Curah Hujan di PT Cipta Futura Plantation, Muara Enim, Sumatera Selatan Tahun 1999-2008

Bulan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH CH HH

Januari 396 14 311 16 221 14 362 17 362 18 733 23 507 21 251 20 277 17 444 20 386.4 18

Februari 189 15 188 6 262 14 333 17 397 21 640 25 238 20 324 22 321 19 161 13 305.3 17.2

Maret 306 14 400 10 157 14 522 22 331 17 246 16 511 20 251 17 218 15 434 15 337.6 16

April 3 1 275 6 219 15 255 16 312 20 582 22 215 13 169 11 473 21 348 15 285.1 14

Mei 183 10 99 6 242 11 171 9 139 10 260 12 195 10 185 8 171 10 229 8 187.4 9.4

Juni 228 4 102 6 214 10 118 9 13 14 140 5 43 7 89 9 117 8 155 7 121.9 7.9

Juli 53 2 162 6 27 4 162 12 152 7 207 11 96 7 119 7 77 7 19 5 107.4 6.8

Agustus 56 4 155 4 91 9 44 2 219 6 35 4 140 10 5 0.67 94 7 116 11 95.5 5.7

September 51 5 148 6 229 11 85 9 147 9 131 8 220 9 66 5 208 9 160 13 144.5 8.4

Oktober 472 18 128 10 244 16 87 8 522 17 166 14 169 12 139 4 161 12 273 16 236.1 12.7

November 260 12 287 12 496 22 346 22 422 14 282 12 429 19 247 16 250 16 284 18 330.3 16.3

Desember 448 17 104 8 525 13 382 18 635 19 397 24 43 8 327 18 448 17 406 20 371.5 16.2

Total 2645 116 2359 96 2928 153 2868 161 3651 172 3823 176 2805 157 2172 142 2813 158 3027 162 2909 148.6

BB 8 11 10 9 11 11 9 9 12 11 10.1

BK 4 1 2 3 1 1 3 3 0 1 1.9 Sumber : Kantor Kebun Oscar Keterangan : CH : Curah Hujan Q = Rataan BK (1.9)

x 100 % = 18.81 % HH : Hari Hujan Rataan BB (10.1) BB : Bulan Basah (> 60 mm) Berdasarkan klasifikasi Schdmidth-Ferguson BK : Bulan Kering (< 60 mm) Termasuk tipe iklim B (basah) Tipe iklim A : 0.5%-14.3% , B : 14.3%-33.3% 76

Page 90: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

77 Lampiran 5. Peta Areal Kerja Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura Plantation

  

 

Page 91: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

78  Lampiran 6. Luas Areal Tanaman di Afdeling 7 PT Cipta Futura Tahun 2008

Blok Petak

TM TBM Luas Tanam (Ha)

Luas Statement

(Ha) Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

66 A 792 6.09 5.81 185 1.42 1.42 7.51 7.23 B 1 655 12.73 14.93 12.73 14.93 C 1 153 8.87 8.63 8.87 8.63

Sub Total 3 600 27.69 29.37 185 1.42 1.42 29.11 30.79 67 A 2 330 17.92 18.75 17.92 18.75

B 2 718 20.91 19.79 20.91 19.79

C 330 2.53 2.04 2.53 2.04

D 828 6.37 7.12 6.37 7.12

P 1 495 11.49 11.49 11.49 11.49 Sub Total 7 701 59.22 59.19 59.22 59.19

68 A 2 270 17.45 16.03 17.45 16.03

B 2 856 21.97 21.59 21.97 21.59

C 3 201 24.63 24.31 24.63 24.31

D 2 577 19.83 22.98 19.83 22.98

AP 445 3.42 6.04 3.42 6.04 Sub Total 11 349 87.30 90.95 87.30 90.95

69 A 2 514 19.34 21.18 19.34 21.18

B 4 032 31.02 32.74 31.02 32.74

C 2 668 20.52 23.84 20.52 23.84

D 3 875 29.81 30.04 29.81 30.04 Sub Total 13 089 100.69 107.80 100.69 107.80

70 A 1 408 10.83 8.47 10.83 8.47

B 2 647 20.36 23.00 20.36 23.00

C 2 643 20.33 22.50 20.33 22.50

D 2 104 16.18 13.00 16.18 13.00 P 7 589 58.38 57.49 1880 14.46 15.13 72.84 72.62

Sub Total 16 391 126.08 124.46 1880 14.46 15.13 140.54 139.59 80 A 3 401 26.17 27.27 26.17 27.27 AP 660 5.08 5.08 546 4.20 4.20 9.28 9.28

Sub Total 4 061 31.25 32.35 546 4.20 4.20 35.45 36.55 81 A 2 773 21.33 14.31 21.33 14.31

B 1 925 14.81 20.39 14.81 20.39

C 1 165 8.97 14.92 8.97 14.92

D 3 397 26.13 28.73 26.13 28.73

DP 80 0.62 0.62 0.52 0.62 Sub Total 9 340 71.86 78.97 71.86 78.97

82 A 2 847 21.90 21.46 21.90 21.46

B 4 234 32.57 29.99 32.57 29.99

C 2 076 15.97 18.98 15.97 18.98

D 1 622 12.48 17.07 12.48 17.07 Sub Total 10 779 82.92 87.50 82.92 87.50

83 A 3 720 28.62 19.75 28.62 19.75

B 2 307 17.75 20.28 17.75 20.28

C 3 019 23.22 21.85 23.22 21.85

D 3 228 24.83 24.82 24.83 24.82 AP 11 607 89.28 94.76 530 4.08 4.08 93.36 98.84

Sub Total 23 881 183.70 181.46 530 4.08 4.08 187.78 185.54

Page 92: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

79  Lampiran 6. (Lanjutan)

Blok Petak

TM TBM Luas Tanam (Ha)

Luas Statement

(Ha) Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

93 A 2 092 16.09 21.28 16.09 21.28 B 4 201 32.32 28.63 32.32 28.63 C 2 382 18.32 20.71 18.32 20.71 D 2 923 22.48 25.58 22.48 25.58 DP 1 451 11.16 11.16 11.16 11.16

Sub Total 13 049 100.37 107.36 100.37 107.36 94 A 3 401 26.16 28.54 26.16 28.54 B 3 028 23.29 25.80 23.29 25.80 C 3 377 25.98 25.74 25.98 25.74 D 2 893 22.25 23.79 22.25 23.79

Sub Total 12 699 97.68 103.87 97.68 103.87 95 A 3 473 26.72 29.74 26.72 29.74 B 3 191 24.55 25.93 24.55 25.93 C 3 211 24.70 24.96 24.70 24.96 D 3 437 26.44 26.26 26.44 26.26 AP 6 423 49.41 53.49 240 1.85 1.85 51.26 55.34

Sub Total 19 735 151.82 160.38 240 1.85 1.85 153.67 162.23 102 A 3 108 23.91 23.91 23.91 23.91

Sub Total 3 108 23.91 23.91 23.91 23.91 103 A 2 964 22.80 25.67 22.80 25.67

B 3 367 25.90 25.01 25.90 25.01 C 3 368 25.91 26.21 25.91 26.21 D 1 058 8.14 7.88 8.14 7.88

Sub Total 10 757 82.75 84.77 82.75 84.77 104 A 3 744 28.80 31.53 28.80 31.53

B 3 247 24.98 27.65 24.98 27.65 C 3 089 23.76 21.05 23.76 21.05 D 3 239 24.92 26.19 24.92 26.19 AP 870 6.69 6.69 160 1.23 1.23 7.92 7.92

Sub Total 14 189 109.15 113.11 160 1.23 1.23 110.38 114.34 105 A 400 3.08 3.08 3.08 3.08

Sub Total 400 3.08 3.08 3.08 3.08 106 A 3 099 23.84 22.32 23.84 22.32

B 2 913 22.41 23.66 22.41 23.66 C 2 451 18.85 19.67 18.85 19.67 D 1 402 10.78 13.01 10.78 13.01

Sub Total 9 865 75.88 78.66 75.88 78.66 107 A 5 795 44.58 38.60 44.58 38.60

B 3 025 23.27 20.19 23.27 20.19 C 3 063 23.56 23.24 23.56 23.24 D 3 072 23.63 24.00 23.63 24.00

Sub Total 14 955 115.04 106.03 115.04 106.03 108 A 4 195 32.27 26.61 32.27 26.61

B 5 177 39.82 33.32 39.82 33.32 C 3 368 25.91 22.75 25.91 22.75 D 4 165 32.03 31.86 32.03 31.86 P1 A 678 5.22 8.34 5.22 8.34 P1 C 237 1.82 1.82 1.82 1.82 P2 A 594 4.57 4.57 4.57 4.57 P2 B 320 2.46 2.46 2.46 2.46 P2 C 80 0.62 0.62 0.62 0.62

Sub Total 18 814 144.72 132.35 144.72 132.35

Page 93: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

80  Lampiran 6. (Lanjutan)

Blok Petak

TM TBM Luas Tanam (Ha)

Luas Statement

(Ha) Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

Jumlah pokok

Luas (Ha)

Luas ukur (Ha)

109 A 5 558 42.76 33.00 42.76 33.00 B 4 525 34.80 26.90 34.80 26.90 C 4 502 34.63 33.67 34.63 33.67 D 4 143 31.87 31.21 31.87 31.21 P2 A 2 424 18.64 21.60 18.64 21.60 P2 B 1 646 12.66 13.38 12.66 13.38 P2 C 226 1.74 1.74 1.74 1.74 P2 D 744 5.72 8.45 5.72 8.45

Sub Total 23 768 182.82 169.95 182.82 169.95 Grand Total 241 530 1 857.93 1 875.52 3 541 27.24 27.91 1 885.17 1 903.43

Sumber : Kantor Kebun Afdeling VII (2009) Luas Areal Pengukuran : 1 903.43 Pada bulan Sept s/d Nov ada penumbangan pokok

kelapa sawit untuk pelebaran jalan.

Luas Areal TM : 1 857.93 TM 438 pokok (3.37 ha) pada Blok 80, 81, 82, 83, 93, 94, 95, 103, 104, 106, 107, 108, dan 109.

Luas Areal TBM : 27.24 TBM II 18 pokok (0.14 ha) pada Blok 108 P1 A dan 109 P2 A.

Blok 66 C ditambah 0.73 ha Blok 103 B dilakukan penumbangan 93 pokok ntuk lapangan sekolah (0.72 ha).

Total Luas Areal Tanam : 1 885.17 ha

Page 94: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Lampiran 8. Struktur Organisasi Tingkat Afdeling 7 Kebun Ujan Mas PT Cipta Futura Plantation

 Manager Kebun

 Asst. Afdeling

 

Mdr. Dongkel

Supv. Perawatan

Mdr. Panen I

Supv. Panen

Mdr. Panen II

Mdr. Panen III

Mdr. Panen IV

Mdr. Panen V

Mdr. Infrastuktur Mdr. Hama dan Penyakit

Mdr. Pupuk Mdr. Herbicide

Krani Buah I

Krani Buah IV

Krani Buah II

Krani Buah III

Krani Afdeling

Krani Buah V

Supv. Afdeling 82

Page 95: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Lampiran 9. Denah Jalur Deteksi Hama

1 6 11 16

 

11 X x  x  x  x  X

 X

 x  x  x  x  x  x  x  x  X 

 

 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

6 X x  x  x  x  X

 X

 x  x  x  x  x  x  x  x  X 

 

 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x  x 

1 X x  x  x  x  X

 X

 x  x  x  x  x  x  x  x  X 

I II III IV

 

 

Keterangan :

- X : tanaman sampel yang dideteksi - 1, 6, 11, …, 26

: nomor tanaman sampel yang dideteksi baik dalam kolom maupun dalam baris

- I - IV : detektor ke-

83

Page 96: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen

Triwulan I

Luas Areal (ha) %

Realisasi

Produksi (ton) %

Realisasi

Produksi (Rp/ha) %

Realisasi % Mutu Program Realisasi Program Realisasi Program Realisasi

Januari 3 715.86 3 857.78 103.81 3 777.41 2 371.495 62.78 50 000 31 645 63.29 97.46

Februari 3 715.86 3 709.62 99.83 2 930.06 2 125.392 72.53 50 000 29 984 59.96 97.66

Maret 3 715.86 3 715.86 100.00 3 402.79 2 724.673 80.00 50 000 38 393 76.78 96.20

Total 11 147.58 11 283.26 10 110.26 7 221.560 50 000 33 340

Rata-rata 101.21 71.78 66.67 91.11

81

Lampiran 7. Program dan Realisasi Panen Triwulan I Tahun 2009

Page 97: PENANGANAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT · DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 . RINGKASAN ... diperlukan penanganan hasil panen