bab vi penyelenggaraan tugas umum pemerintahan · pacitan dan madiun. sampai tahun 2016 telah...
Post on 20-Jun-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 1
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
6.1 . KERJASAMA ANTAR DAERAH
1) Daerah yang diajak kerjasama
Dalam pelaksanaan pemerintahan umum Pemkab Ogan Ilir sejak
didirikan tahun 2004 telah melaksanakan berbagai kerjasama
dengan pemerintah daerah baik pemerintah daerah provinsi maupun
kerjasama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di Indonesia.
Dalam Undang–undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah pasal 195 ayat 1 disebutkan bahwa dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat
melakukan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan
saling menguntungkan. Makna dari pasal tersebut berupa kebijakan
yang diberikan kepada daerah untuk mampu berinisiatif mengelola
potensi yang ada di daerahnya melalui kerjasama antar daerah
maupun melalui kerjasama pemda dengan pihak ketiga.Sebagai
tindak lanjut Kebijakan Kerjasama Antar Daerah, maka telah
dilakukan penjajakan dan sosialisasi yang dilakukan oleh Tim
Kabupaten Ogan Ilir kepada pemerintah provinsi, kabupaten
danpemerintah kota di Pulau Jawa, dan sudah ditandatangani
Kesepakatan Bersama pada bidang Transmigrasi antara Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir dengan beberapa kabupaten di Provinsi Jawa
Barat yaitu : Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, Ciamis,
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 2
Jepara, dan Purbalingga, beberapa kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah antara lain Kabupaten Jepara, Kabupaten Purbalingga, serta
beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Timur antara lain Kabupaten
Pacitan dan Madiun. Sampai tahun 2016 telah dilakukan
Penandatanganan / MOU Kerjasama Antara Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Ilir dengan Pemerintah Kabupaten / Kota di Pulau
Jawa sebanyak 28 Pemerintahan yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, DI Jogyakarta,dan DKI Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir Telah Melakukan Kerja Sama Antar
Daerah dengan Pemerintah Kabupaten dan Kotadi pulau Jawa,
yaitu:
a) Pada tahun 2013, kerjasama antar daerah yang telah
dilaksanakan antara Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan
pemerintah kabupaten-kota di bidang transmigrasi pada tahun
2013 berjumlah 6 kabupaten/kota di Jawa, yaitu
Dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Nomor : 015/SPK/
DISNAKERTRANS/2013
i) Dengan Pemerintah Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah,
Nomor : 475.1/421/tektra.IV/2013 dan Nomor : 18 Tahun
2013
ii) Dengan Pemerintah Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa
Tengah, Nomor : 05 tahun 2013 dan Nomor : 30 Tahun 2013
iii) Dengan Pemerintah Kota Jogjakarta Provinsi Daerah
Istimewa, Nomor 475.1/467/TEKTRA.IV/2013 dan Nomor :
07.A/Perj.Yk/2013
iv) Dengan Pemerintah Kabupaten Bantul Provinsi Daerah
Istimewa Jogjakarta, Nomor 475.1/509/TEKTRA.IV/2013 dan
Nomor : 11.1.2/Perj.Bt/2013
v) Dengan Pemerintah Kota Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Jogjakarta, Nomor 22/PK.KDH/A/2013.
b) Pada Tahun 2016 kerja sama dilakukan antara Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir dengan daerah
i) Pemerintah Kota Banjar provinsi Jawa Barat,
No.475/1394/Trans dan Nomor 475.1/384/TEKTRA.IV/2016
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 3
ii) Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah,
No.475.1/4/V/2016 dan No.475/280/Tektra/2016
iii) Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, No.069 Tahun 2016.
2) Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten OKU Timur, OKU Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di
Sumatera Selatan.
b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
c) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 39 tahun 2006
tentang Kerjasama Daerah.
3) Bidang Kerjasama
Bidang Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir
dengan pemerintah kabupaten/kota antara lain :
a) Kerjasama Bidang Pembangunan dan Penempatan Transmigrasi
terhadap 35 Pemerintah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, DI Jogyakarta, Provinsi Banten, Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta dan Kabupaten / Kota lain di Pulau
Jawa.
b) Bidang Kerjasama dalam hal Penyelenggaraan Program Sekolah
Dasar Gratis sampai jenjang SLTA Negeri dan Swasta dengan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,
c) Kerjasama Program Berobat Gratis Jaminan Kesehatan Semesta
bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dalam wilayah
Kabupaten Ogan Ilir, beberapa Rumah Sakit yaitu RSUD Bari
Kota Palembang, RSUD Kayuagung, RSUD Prabumulih, RS
Muhammadiyah, RSI Siti Khodijah dan RSUP Palembang.
d) Kerjasama Bidang Kesehatan warga Transmigrasi antara
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan RSUD Mohammad
Husien tentang Pelayanan Kesehatan bagi warga Transmigrasi
dengan Nota kerjasama Nomor K.S.01.01.13.0119 dan nomor
440/101/Tektra.V/2011.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 4
e) Bidang penanggulangan kebakaran permukiman, hutan dan
lahan, dengan Pemerintah Kota Palembang, dan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan.
f) Bidang Perhubungan transportasi Bus Trans Musi dengan
Pemerintah Kota Palembang dengan jalur Palembang-Kampus
UNSRI Indralaya.
4) Nama Kegiatan
Kegiatan kerjasama yang dilakukan adalah
a) Kerjasama Pembangunan Transmigrasi yaitu Pembangunan
Jalan, Jembatan, Sekolah, Fasilitas Kesehatan, Rumah penduduk
dan Pembinaan Transmigrasi kepada Warga Transmigran yang
telah ditempatkan di lokasi Transmigrasi dengan Lokasi:
i) UPT 1 Transmigrasi Sungai Rambutan Kec Indralaya Utara
ii) UPT 1 Transmirasi Parit Tanjung Pule Kec Indralaya Utara
iii) UPT 2 Transmigrasi Sungai Rambutan Kec Indralaya Utara
iv) UPT Tanabang Kecamatan Muara Kuang.
b) Kerjasama Sekolah Gratis, yang dilakukan antara Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir dengan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan, khususnya Kerjasama dalam Penyelenggaraan mulai
Sekolah Dasar secara Gratis sampai jenjang SLTA Negeri dan
Swasta.
c) Kerjasama Berobat Gratis bagi masyarakat dalam wilayah
Kabupaten Ogan Ilir, dengan memberikan dana sharing antara
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Dana Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir pada Tahun 2014 dan menyediakan Dana
klaim pada beberapa rumah sakit di Indralaya, Palembang,
Kayuagung dan Prabumulih.
d) Kerjasama Penanggulangan Kebakaran (Permukiman, Hutan dan
Lahan), yang dilakukan dengan Pemerintah Kota Palembang
terutama dalam penanggulangan kebakaran lahan di wilayah
perbatasan dengan Kota Palembang, dan Pemerintah Provinsi
Sumsel yaitu pengendalian pemadaman kebakaran lahan-lahan di
Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, dan Indralaya Utara.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 5
e) Kerjasama pembangunan halte Bus Trans Musi di sepanjang jalan
lintas Sumatera Palembang Indralaya melalui Dana APBD
Kabupaten Ogan Ilir.
5) SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah
SKPD yang melaksanakan Kerjasama adalah
a) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Ilir,
b) Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir,
c) Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.
d) UPT Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Kabupaten Ogan Ilir.
e) Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
f) Dinas Perhubungan Kab Ogan Ilir
6) Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber anggaran Kerjasama berasal dari APBD masing-masing
daerah dan unit kerja yang melakukan kerjasama, yaitu :
a) Kerjasama Bidang Transmigrasi tahun 2016,
Peningkatan Kerjasama Antar Wilayah, Antar Pelaku dan Antar
Sektor dalam rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasi tahun
2016, dengan alokasi dan realisasi anggaran:
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi
Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.295.000.000,- Rp.198.987.700
2 2015 APBD Kab. OI - -
3 2016 APBD Kab. OI Rp.4.274.321.050 Rp.4.075.331.050
b) Kerjasama Bidang Sekolah Gratis tahun 2016.
i) Program Pengembangan Pendidikan Dana APBD Kabupaten
Ogan Ilir, tahun 2016 Biaya Sharing Pendanaan Pendidikan
Gratis dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.7.529.605.500,- Rp.7.508.797.500,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.7.529.605.500,- Rp.4.859.589.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.5.793.228.000,- Rp.1.428.483.000,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 6
ii) Program Pengembangan Pendidikan Dana APBD Provinsi
Sumatera selatan yang masuk ke APBD Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2016, untuk Pendanaan Pendidikan Gratis dari
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.11.603.445.000,- Rp.11.591.776.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.- Rp.-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.- Rp.-
iii) Hibah Uni Eropa
Program Pengembangan dan Pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan yang bersumber dari Dana Hibah Uni
Eropa dari APBN kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
tahun anggran 2016 yang masuk ke APBD Kabupaten Ogan
Ilir, dengan kegiatan sebagai berikut :
(1) Rapat koordinasi antar instansi terkait pelaksanaan
Program PKP-SPM Dikdas
(2) Rapat Evaluasi Terhadap pelaksanaan dan penyusunan
laporan program PKP-SPM Dikdas
(3) Sekretariat
(4) Pelatihan kepada pengawas dan Kepala Sekolah/
Madrasah terkait dengan SPM
(5) Sosialisasi dunia usaha/industri dan organisasi peduli
pendidikan
(6) Lokakarya pengintegritasan kebijakan pemenuhan SPM ke
dalam Renstra dan Renja Dinas Pendidikan
(7) Pengumpulan dan Pengelolaan data hasil pengukuran SPM
(8) Lokakarya pengintegrasian kebijakan pemenuhan SPM ke
dalam perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah.
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2015 Hibah Uni Eropa Rp. 1.400.000.000,- Rp.1.034.808.851,-
2 2016 Hibah Uni Eropa Rp. 833.404.000,- Rp. 0,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 7
iv) Kerjasama Bidang Kesehatan Gratis tahun 2016
(1) Sharing dana dari Pemerintah Kab Ogan Ilir kerjasama
pelayanan kesehatan gratis dengan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan adalah kegiatan Pendanaan Pelayanan
Kesehatan Gratis yang telah disepakati dengan alokasi
dana APBD Kab. Ogan Ilir tahun 2016 adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.1.877.000.000,- Rp.1.876.998.939,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.1.000.000.000,- Rp.-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.5.000.000.000,- Rp.-
(2) Sharing dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
kerjasama pelayanan kesehatan gratis adalah kegiatan
Pendanaan Klaim Pelayanan Kesehatan Gratis yang telah
disepakati dengan alokasi dan realisasi anggaran APBD
Provinsi Sumsel tahun 2016, adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber Anggaran Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Prov Sumsel Rp.2.695.000.000,- Rp.2.684.655.770,-
2 2015 APBD Prov Sumsel Rp.2.695.000.000,- Rp.1.966.438.200,-
3 2016 APBD Prov Sumsel Rp.3.000.000.000,- Rp.-
(3) Pembayaran Dana Kapitasi JKN untuk pembayaran jasa
medis dan operasional untuk pembayaran jasa medis dan
jasa tindakan medis, alokasi dana pada APBD Kabupaten
Ogan Ilir dengan realisasi bulan Januari sampai dengan
April 2016 dana langsung masuk ke rekening Dinas
Kesehatan Kabupaten, selanjutnya dana ini direalisasikan
kepada 25 unit Puskesmas dalam Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2016, adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBN Pusat Rp.3.174.191.000,- Rp.2.221.933.700,-
2 2015 APBN Pusat Rp.14.020.027.350,- Rp.13.830.172.668,-
3 2016 APBN Pusat Rp.13.804.543.000,- Rp.-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 8
(4) Penyediaan pelayanan jaminan kesehatan masyarakat
dan jaminan persalinan (JAMPERSAL) di Rumah
Sakit, Puskesmas, dan Bidan Praktek Swasta dalam
Kabupaten Ogan Ilir, adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2016 APBD Kab. OI Rp.1.236.010.000,- Rp.12.467.000,-
(5) Pengadaan alat-alat kesehatan RSUD Kab Ogan Ilir dengan
Dana APBD Provinsi Sumsel dan APBD Kabupaten Ogan
Ilir tahun 2016 adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.2.000.000.000,- Rp.13.830.172.668,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.1.850.000.000,- Rp.2.000.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.1.850.000.000,- Rp.-
v) Kerjasama Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK).
(1) Kerjasama penanggulangan kebakaran Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir pada PBK dengan Pemerintah Kota
Palembang, alokasi dan realisasi anggaran APBD Kab Ogan
Ilir Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban
Bencana Alam tahun 2016 adalah :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.821.000.000,- Rp.820.947.500,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.952.082.000,- Rp.877.545.300,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.1.127.500.000,- Rp.917.461.600,-
Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana yang
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kab Ogan Ilir kerjasama dengan BPBD Sumatera Selatan
berupa kegiatan Gladi Posko dan Lapangan dengan alokasi
dana APBD Kab Ogan Ilir tahun 2016 adalah :
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 9
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.325.000.000,- Rp.290.330.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.210.600.000,- Rp.144.001.800,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.0,- Rp.0,-
Program tersebut dilaksanakan di LPMP Indralaya dan di
lapangan Tanjung Putus Indralaya dilatih langsung oleh
Kepala BPBD Sumsel dan staff lainnya.
(2) Program kegiatan pencegahan dan pengendalian kebakaran
kebun dan lahan pada Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan Kab Ogan Ilir kerjasama dengan Pemprov
Sumsel dengan dana APBD Kab Ogan Ilir tahun 2016.
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.80.000.000,- Rp.77.540.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.100.000.000,- Rp.80.110.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.102.136.000,- Rp.0,-
7) Jangka Waktu Kerjasama
Jangka waktu Kerjasama adalah satu tahun, namun demikian setiap
tahun kerjasama masih dilanjutkan apabila kegiatan kerjasama
masih perlu dilanjutkan. Sedangkan untuk kerjasama pendidikan
gratis dan berobat gratis tetap dilanjutkan setiap tahun.
8) Hasil dari Kerjasama
Realisasi tindak lanjut kesepakatan sejak tahun 2010 sampai tahun
2016 sebanyak 35 buah berupa kesepakatan kerjasama program di
Kabupaten Ogan Ilir, hasil program dan kegiatan Kerjasama Antar
Daerah di Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a) Program Pemantapan Calon Transmigran dan TPA di Unit
Permukiman Transmigrasi, dengan realisasi pelaksanaan kegiatan
i) Melakukan penandatanganan Kerjasama Antara Pemerintah
Kab Ogan Ilir dengan calon Daerah Asal Transmigrasi di P
Jawa (MOU)
ii) Melaksanakan Survey Sistem Informasi Calon Areal (SICA)
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 10
iii) Melakukan Pendaftaran dan Seleksi Calon Transmigrasi
iv) Memberikan uang Transport calon warga Transmigran ke
Lokasi
v) Melakukan proses administrasi Sertifikasi Tanah yang dihuni
oleh warga transmigran di lokasi Transmigrasi.
b) Program Penempatan Transmigran Asal Pulau Jawa di Unit
Permukiman Transmigrasi, dengan realisasi pelaksanaan kegiatan
sampai dengan tahun 2011 – 2016 sebanyak 1.450 KK atau 5.071
jiwa.
Tabel 6.1 Kerjasama penempatan transmigrasi dalam Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2013 sampai 2016
No Provinsi Asal Transmigrasi Jumlah Penempatan Warga
2013 2016
1 Provinsi Jawa Barat KK 10 10
Jiwa 41 30
2 Provinsi Jawa Tengah KK 15 10
Jiwa 52 36
3 Provinsi DI Jogjakarta KK 10
Jiwa 46
4 Provinsi Jawa Timur KK
Jiwa
5 Provinsi SUMSEL KK 50 30
Jiwa 223 112
6 Provinsi Bali KK
Jiwa
Total Penempatan KK 100 50
Jiwa 418 178
i) Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Kerjasama
Penyelenggaraan Sekolah Gratis sampai jenjang SLTA/MA
Negeri dan Swasta dalam wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
Peresmian pelaksanaan Sekolah Gratis di Provinsi Sumatera
Selatan dimulai pada tahun pelajaran baru 2009/2010 pada
tanggal 27 Maret 2009. Sehingga siswa-siswi dari tingkat SD,
MI, SMP, MTs. SMA, SMK, MA Negeri dan swasta tidak
dikenakan pungutan SPP.
ii) Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Kerjasama Berobat
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 11
Gratis di Provinsi Sumatera Selatan warga Kabupaten Ogan Ilir
sejak 2009. Telah dibangun Gedung Administrasi RSUD
Indralaya, Gedung UGD, Gedung Farmasi dan eskalasiserta
gedung perawatan melalui dana APBD Provinsi Sumatera
Selatan.Pada tahun 2013 telah disediakan mobil ambulance
unit mobil Ambulance dari Pemprov Sumsel, telah dilakukan
Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit (Dana
Provinsi Sumsel), berupa : Pembangunan gedung persalinan,
gedung Radiologi, gedung IRNA ibu dan anak, gedung gizi dan
linen, gedung IPAL, dan landscap/taman RSUD Ogan Ilir, dan
Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit, berupa :
pengadaan alat kesehatan di ruang rawat inap, poli umum,
poli penyakit dalam, poli kebidanan, poli anak, ruang radiologi,
serta melalui Dana APBD Kab Ogan Ilir telah disediakan obat-
obatan, dan mebeleur untuk RSUD Kab Ogan Ilir. Pada tahun
2016 tidak ada alokasi dana provinsi untuk RSUD namun
melalui Dana APBD Kabupaten Ogan Ilir tahun anggaran 2016
telah dilakukan rehab RSUD, penyediaan alat kesehatan dan
obat-obatan kesehatan di RSUD.
iii) Kerjasama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan pada
tahun 2016 terjadi kebakaran hutan dan lahan di beberapa
titik terutama di rawa-rawa perbatasan Ogan Ilir dengan Kota
Palembang, yaitu lahan rawa di Kec Indralaya Utara,
Pemulutan dan Pemulutan Barat, dan penanggulangan
dilakukan oleh Petugas PBK Kabupaten Ogan Ilir, Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kab Ogan Ilir, PBK Kota
Palembang dan masyarakat sekitar lokasi kebakaran.
iv) Kerjasama pembangunan Halte Bus Trans Musi antara
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dengan Pemerintah Kota
Palembang dengan penyediaan Halte Bus TransMusi Portabel
di beberapa titik jalan Palembang - Indralaya, sebanyak 7 unit
halte portable, sedangkan penyediaan kendaraan Transmusi
dengan trayek Perkantoran Terpadu Pemkab Ogan Ilir –
Monpera Palembang sebanyak 3 bus.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 12
9) Permasalahan dan Solusi
a) Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam kerjasama yaitu
i) Masih belum optimalnya pembangunan sarana-prasarana
dalam kawasan transmigrasi sebagai tindak lanjut dari
Kerjasama Antar Daerah di Pulau Jawa, masih rendahnya
keterampilan warga transmigran dalam mengelola Lahan
usaha Tani, terlihat masih terkena banjir apabila sedang
musim hujan.
ii) Masih terbatasnya pemahaman sekolah gratis oleh sebagian
masyarakat.
iii) Masih rendahnya pemahaman berobat gratis bagi keluarga
kurang mampu terutama pelayanan diluar jam kerja
Puskesmas/ Pokesdes.
iv) Masih perlunya jumlah dan sarana ruang dokter spesialis dan
sarana para medis, sarana laboratorium dan lain-lain di
RSUD.
v) Belum memadainya sarana-prasarana pemadam kebakaran
yang dimiliki Pemerintah Kab Ogan Ilir, saat ini memiliki 2
unit mobil kebakaran yang aktif.
b) Beberapa upaya Solusi yang telah dilakukan dalam menghadapi
beberapa permasalahan tersebut antara lain :
i) Secara bertahap telah dibangun fasilitas permukiman
transmigrasi melalui dana APBD Kabupaten, dan APBN
Transmigrasi, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Daerah seperti penyelesaian
bangunan jembatan Tanabang-Muara Kuang bangunan awal
menggunakan Dana APBD Kabupaten dan penyelesaiannya
menggunakan dana APBN Transmigrasi, dan pembangunan
jalan desa padat karya di Tanabang.
ii) Berusaha secara maksimal mungkin dalam melaksanakan
penyuluhan olehpetugas lapangan terhadap warga
transmigran dalam mengelola lahan usahatani.
iii) Terus dilakukan penjelasan kepada masyarakat tentang
pelaksanaan sekolah gratis SD sampai SLTA di Kab Ogan Ilir,
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 13
dan pembukaan POSKO informasi dan pengaduan di SMAN 1
Indralaya dan sekolah-sekolah lainnya.
iv) Himbauan pentingnya berobat bila sakitterhadap masyarakat
dan ketentuan persyaratan administrasi pelayanan berobat
dan klaim berobat gratis pada sarana pelayanan kesehatan
pemerintah.
v) Perlu penambahan bangunan gedung sarana rumah sakit
umum daerah (RSUD) Indralaya berupa gedung rawat inap,
gedung dokter spesialis, gedung emergency beserta peralatan
kelengkapannya.
vi) Perlu dilakukan penyediaan peralatan pemadam kebakaran
baik melalui APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi dan
APBN.
10) Hal-hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan
Kerjasama antar pemerintah daerah perlu terus dilakukan tidak
hanya terbatas pada bidang kerjasama yang sudah dilakukan
tetapi juga kerjasama bidang lain seperti pembangunan sarana
pasar, terminal agribisnis, pelabuhan/dermaga/stasiun kereta
api, dan lain-lain.
6.2. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah, disebutkan bahwa kerjasama daerah
adalah kesepakatan antar Kepala Daerah dengan Kepala Daerah yang
lain, dan dengan pihak ketiga yang dibuat secara tertulis serta
menimbulkan hak dan kewajiban.Peraturan Pemerintah tersebut juga
menyebutkan bahwa pihak ketiga adalah departemen/lembaga
pemerintah non departemen atau sebutan lain, perusahaan swasta yang
berbadan hukum, badan hukum milik daerah, seperti yayasan dan
lembaga di dalam negeri lainnya yang berbadan hukum.Kerjasama
daerah dengan pihak ketiga juga merupakan salah satu upaya daerah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prinsip yang dianut
dalam pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga sama dengan prinsip
yang dianut dalam kerjasama antar daerah, yaitu : efisisiensi, efektivitas,
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 14
sinergi, saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik,
mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah NKRI,
persamaan kedudukan, transparansi, keadilan dan kepastian hukum.
1) Mitra yang Diajak Kerjasama
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir telah dilakukan Penandatanganan
Kerjasama dengan beberapa pihak lembaga pemerintah dan
perusahaan antara lain :
a) Bank Rakyat Indonesia Cabang Kayuagung.
b) Bank BNI 1946
c) BANK SUMSEL BABEL Cabang Indralaya.
d) Kantor Pelayanan Pajak Palembang.
e) PT PLN (Persero) WS2JB.
f) PT ASKES.
g) BPKP Wilayah Palembang
h) PT Arwana Keramik
2) Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten
Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan.
b) Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah
disempurnakan dengan Permendagri Nomor 59 tahun 2007
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
3) Bidang Kerjasama
a) Bidang Kerjasama penyediaan permodalan berupa pinjaman Dana
Kredit Usaha Rakyat, yaitu kepada Usaha MikroKecil Menengah
(UMKM).
b) Bidang Kerjasama pembinaan dan penyediaan modal usaha tenun
songket.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 15
c) Bidang Kerjasama Penyertaan Modal Daerahdari Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir pada BANK SUMSEL BABEL Cabang
Indralaya,
d) Bidang Kerjasama Penyuluhan dan Penyetoran Pajak Bumi dan
Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Palembang.
e) Bidang Kerjasama Pemungutan Pajak Lampu Penerangan Jalan
dan Pembayaran Rekening Listrik Pemkab Ogan Ilir PT PLN
(Persero) WS2JB Ranting Indralaya, dan pembangunan jaringan
distribusi PLN Program Listrik Masuk Desa.
f) Bidang Kerjasama Asuransi Kesehatan bagi PNS Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir.
g) Bidang Asistensi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pengelolaan
Asset Daerah
h) Bidang pembangunan ruang terbuka hijau dalam Kota Indralaya.
4) Nama Kegiatan
a) Pemberian Pinjaman Modal bagi Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kepada Usaha Mikro Kecil Menengahdi wilayah Kabupaten Ogan
Ilir.
b) Pembinaan industri rumah tangga Tenun Songket oleh BNI 1946
di Kecamatan Indralaya dan Pemulutan yang dikenal dengan
kampung tenun.
c) PenyertaanModal dalam bentuk Saham oleh Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir di Bank Sumsel Babel, hingga tahun 2014
tidak kurang dari Rp. 25 milyar sudah diserahkan kepada Bank
Sumsel Babel sebagai penyertaan modal Pemerintah Daerah Kab
Ogan Ilir.
d) Penyuluhan dan Penyetoran Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak
Palembang/Indralaya bagi masyarakat Ogan Ilir.
e) Pelayanan Pemungutan Pajak Lampu Penerangan Jalan dan
Pembayaran Rekening Listrik Pemkab Ogan Ilir oleh PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu, serta
pemasangan jaringan listrik masuk desa.
f) Pelayanan asuransi kesehatan bagi PNS Pemkab Ogan Ilir.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 16
g) Pengelolaan Keuangan Daerah terutama Pengelolaan Sistem
Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) bersama BPKP
Wilayah Palembang yang telah dilaksanakan oleh seluruh
bendaharawan SKPD.
h) Pengelolaan dan pengadimistrasian asset daerah bersama BPKP
Wilayah Palembang yang hingga saat ini sudah dibuat dalam
bentuk aplikasi software aset daerah Kabupaten Ogan Ilir.
i) Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
5) SKPD Penyelenggara Kerjasama
SKPD yang menyelenggarakan kerjasama dengan pihak ketiga adalah
a) Dinas Koperasi dan UKM, Industri dan Perdagangan Kab. Ogan
Ilir,
b) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Ilir,
c) Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten
Ogan Ilir.
d) Dinas Pendapatan Kabupaten Ogan Ilir.
e) Bagian Administrasi Perlengkapan Setda Kabupaten Ogan Ilir.
f) Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kab Ogan Ilir.
g) BAPPEDA Kabupaten Ogan Ilir.
6) Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber anggaran kerjasama dengan BRI, BNI yang akan digulirkan
sebagai Pinjaman kepada UKM di Kabupaten Ogan Ilir.
Kerjasama lainnya, sumber dan jumlah biaya dibebankan pada APBD
masing-masing SKPD/unit kerja yang melakukan kerjasama yang
bersangkutan.
7) Jangka Waktu Kerjasama
Jangka waktu kerjasama tidak terbatas waktu, artinya apabila
pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaran koordinasi
kerjasama telah selesai maka dapat ditingkatkan lagi pada tahun-
tahun berikutnya.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 17
8) Hasil Kerjasama
Sampai saat ini hasil kerjasama yang telah dilakukan adalah :
a) Kerjasama Bidang Perkreditan Usaha Rakyat BRI dan BNI telah
memberikan pinjaman kepada masyarakat secara langsung sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan,
b) Kerjasama Penanaman modal sebagai Saham oleh Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir di Bank Sumsel telah dilakukan hingga
sebesar Rp. 20 milyar.
c) Kerjasama Penyuluhan dan Penyetoran Pajak oleh Kantor
Pelayanan Pajak Palembang, telah menghasilkan Pendirian Kantor
Penyuluhan Pajak Indralaya dengan alamat Jalan Raya Lintas
Timur KM 34 Kompleks Persada Indralaya untuk membantu
masyarakat dalam pelaporan dan pembayaran pajak-pajak.
d) Kerjasama tentang Pemungutan Pajak Lampu Penerangan Jalan
dan Pembayaran Rekening Listrik Pemkab Ogan Ilir oleh PT PLN
(Persero) Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu, dengan
sistem setor langsung kepada loket PLN dan pengembalian ke Kas
Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
e) Telah dilaksanakan pemasangan jaringan distribusi listrik masuk
desa setiap tahun anggaran yang dibiayai oleh APBD Kab Ogan
Ilir kemudian diserahkan pengelolaannya oleh PT PLN, serta biaya
langsung dari PT PLN
f) Telah dilaksanakan pengisian dan pengadministrasi SIMDA
secara offline oleh masing-masing bendahara SKPD yang
dihimpun pada server SIMDA di Bagian Administrasi Keuangan
Setda Ogan Ilir.
g) Telah dilaksanakan penyusunan laporan asset Pemkab Ogan Ilir
dari masing-masing SKPD sejak tahun 2007 hingga asset yang
diperoleh tahun 2014 kedalam aplikasi SIMASET pada server yang
berada pada Bagian Administrasi Perlengkapan.
h) Telah dilakukan penanaman pohon pelindung di beberapa
kawasan kota Indralaya dan perkantoran terpadu dari PT Arwana
Keramik Indralaya.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 18
9) Permasalahan dan Solusi
a) Terlambatnya realisasi pengucuran dana kredit usaha rakyat oleh
BRI dan BNI 1946 karena prosedur dan persyaratan perkreditan
yang cukup memberatkan masyarakat.
b) Solusi yang dilakukan antara lain; terus menerus melakukan
pendekatan dengan pihak BRI dan BNI agar membantu
masyarakat dengan memberikan modal usaha rakyat dengan
bunga ringan dan persyaratan tidak memberatkan, dan
koordinasi dengan pihak-pihak yang telah bekerjasama terus
dilakukan.
6.3. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
1) Forum Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan koordinasi dengan instansi vertikal merupakan
penjabaran dariPeraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di daerah.Dalam suatu
organisasi pemerintah daerah kebutuhan akan koordinasi dalam
setiap kegiatan adalah sangat penting untuk mencapai tujuan
organisasi agar dapat lebih efektif dan efisien. Pelaksanaan
koordinasi diperlukan dalam rangka mencapai keselarasan,
keserasian, keterpaduan dalam setiap program dan kegiatan yang
dilaksanakan sehingga dapat mengsinergikan semua sumber yang
ada untuk mencapai tujuan utama organisasi. Mengingat Bupati
selaku Kepala Pemerintahan Daerah, maka untuk efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, maka koordinasi dengan Instansi vertikal
dilaksanakan untuk mensukseskan pencapaian tujuan
pembangunan daerah yang telah dituangkan dalam RPJM Daerah
Kabupaten Ogan Ilir. Forum koordinasi dapat bersifat formal dan
dapat pula bersifat sementara seperti dalam kepanitiaan.
Pelaksanaan kegiatan koordinasi instansi vertikal di Kabupaten Ogan
Ilir dilakukan melalui : Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(FKPD) sebagai upaya pemantapan stabilitas dan keamanan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 19
daerah.Rapat FKPD diadakan setiap ada permasalahan yang
memerlukan tindak lanjut serta dalam mengantisipsi kejadian yang
tidak diinginkan, dikhawatirkan ada suatu kejadian atau peristiwa
yang dapat menggangu stabilitas politik dankeamanan daerah.
Adapun Instansi Vertikal lain yang telah dilakukan Koordinasi dan
Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai
berikut:
a) Polres Ogan Ilir, terutama koordinasi dalam penciptaan keamanan
dan ketertiban umum, dan Koordinasi dan kerjasama
pembangunan Markas Komando Kompi-7 Satuan Brigade Mobil
Daerah Polda Sumatera Selatandi Kota Indralaya, pembangunan
gedung pertemuan di Mapolres Ogan Ilir.
b) KODIM 0402 OKI/OI, berupa kerjasama MUSPIDA dalam
penyelenggaraan pemerintahan umum dan keamanan wilayah,
serta pembinaan keamanan territorial oleh Kompi Batre Tempur C
Batalyon ARTILERI MEDAN Kodam II Sriwijayadi Sukananti
Rantau Alai, dan rehab kantor Koramil Indralaya.
c) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ogan Ilir, berupa
kerjasama dan koordinasi Bidang Penyelenggaran Ibadah Haji,
Musyabaqoh/Seleksi Tilawatil Quran, pembinaan Pondok
Pesantren dan Madrasah, penyelenggaraan Peringatan Hari-Hari
Besar Islam, pembinaan Guru Ngaji, P3N, dan Syi’ar Agama Islam
lainnya, serta antisipasi atas kemungkinan munculnya aliran
kepercayaan sesat di Bumi Caram Seguguk.
d) BPN Kabupaten Ogan Ilir, berupa kerjasama Bidang Penataan
pertanahan, penyelesaian sengketa batas administrasi wilayah
pemerintahan antar desa, kecamatan dan antar kabupaten
berbatasan, sertifikasi tanah milik Pemerintah Kabupaten Ogan
Ilir, serta dalam pelaksanaan program agraria pertanahan tanah
milik masyarakat di wilayah Kabupatan Ogan Ilir.
e) BPS Kabupaten Ogan Ilir, berupa kerjasama dan koordinasi
tentang Data-data Statistik di Kabupaten Ogan Ilir.
f) SAMSAT Ogan Ilir, berupa Pelayanan Administrasi Surat-Surat
dan Pajak Kendaraan Bermotor, pemungutan pajak kendaraan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 20
bermotor, setoran dan bagi hasil Pajak Pemerintah Provinsi
Sumsel kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sebagai
pendapatan daerah.
g) PT. Askes berupa pelayanan asuransi kesehatan bagi PNS di
sarana kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan PNS/medical
check .
h) Universitas Sriwijaya Indralaya, berupa koordinasi pembangunan
daerah dan penyelenggaraan pendidikan penyetaraan/
peningkatan pendidikan guru, penelitian/ pengkajian kemajuan
bidang pertanian, peternakan dan perikanan, dan kerjasama
penerimaan Calon PNS Pemkab Ogan Ilir.
i) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), berupa koordinasi
persiapan dan penyelenggaraan Pesta Demokrasi Pemilu kepala
daerah Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Ogan Ilir tahun 2010,
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan di
Kabupaten Ogan Ilir pada tanggal 6 Juni 2013 untuk masa bakti
tahun 2013-2018.
j) Kerjasama Bidang keuangan dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Wilayah Sumatera Selatan, dengan
kesepakatan kerjasama (MOU) Nomor S-1922/PWO7/3/2010
berupa : Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dengan
sasaran adanya peningkatan manajemen pemerintahan dan SDM
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
k) Forum penanggulangan bahaya narkotika, telah melakukan
kerjasama dalam penanggulangan Narkoba dengan pihak
kepolisian dan BNN Provinsi Sumatera Selatan.
l) Forum penanggulangan bencana daerah, telah melakukan
kerjasama penanggulangan bencana dengan BPBD Provinsi
Sumatera Selatan.
m) Kerjasama pembentukan Lembaga Layanan Konsumen dengan
instansi penyelenggara Dinas Koperasi UMKM Industridan
Perdagangan.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 21
2) Materi Koordinasi
a) Materi koordinasi yang dilakukan adalah :
i) Persiapan, sosialisasidan penyelenggaraan Pemilihan Umum
Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan.
ii) Konsolidasi keamanan dan ketertiban masyarakat
iii) Pengukuran dan sertifikasi tanah milik Pemerintah Daerah,
Penyelesaian batas wilayah administrasi.
iv) Pembinaan Ukhuwah Islamiyah, Forum Ulama Umaroh,
Pengurusan Jemaah Haji, Pendidikan Agama Islam, dan
Musabaqoh/Seleksi Tilawatil Quran.
v) Survey data penduduk dan data sosial ekonomi lainnya,
seperti IPM, PDRB, IKR, SUSEDA, dan Ogan Ilir dalam Angka.
vi) Keamanan, ketertiban dan ketentraman, serta pembinaan
politik, berbangsa dan bernegara.
vii) Penertiban Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah.
viii) Pelayanan Pajak dalam Wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
ix) Pelayanan Kesehatan bagi PNS Ogan Ilir.
x) Riset dan pembinaan ekonomi masyarakat
xi) Penyelenggaraan pendidikan lanjutan bagi Guru-guru di Ogan
Ilir.
xii) Penerapan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik.
xiii) Upaya sosialisasi dan pencegahan narkotika dan obat
terlarang lainnya.
xiv) Upaya penanggulangan terjadinya bahaya bencana di daerah.
xv) Upaya layanan konsumen.
b) Instansi Vertikal yang Terlibat
Instansi vertikal yang sering terlibat dalam koordinasi di
Kabupaten Ogan Ilir adalah:
i) Polres Ogan Ilir, dan Danki-7 Satuan Brigade Mobil Daerah
Polda Sumsel
ii) KODIM 0402 OKI/OI, dan Danki Batre Tempur C Yon
ARTILERI MEDAN Kodam II Sriwijaya
iii) BPKP Palembang,
iv) Kantor Departemen Agama Kabupaten Ogan Ilir,
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 22
v) BPN Kabupaten Ogan Ilir,
vi) BPS Kabupaten Ogan Ilir,
vii) SAMSAT Ogan Ilir,
viii) PT Askes Indonesia,
ix) Universitas Sriwijaya Indralaya,
x) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ogan Ilir.
xi) BPKP Wilayah Provinsi Sumatera Selatan
xii) BNN Kabupaten Ogan Ilir.
xiii) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
3) Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber biaya dan jumlah anggaran dalam berkoordinasi pada tahun
2016, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sebagian besar
berasal dari APBD Kabupaten Ogan Ilir, antara lain :
a) Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan berupa Forum Koordinasi musyawarah
Pimpinan Daerah, disediakan dana APBD Kab. Ogan Ilir tahun
2016 dengan alokasi dana Rp.270.000.000,- dengan realisasi
Rp.182.481.000,-
b) Kerjasama Bappeda dengan BPS dalam survey dan pendataan
IPM, IKR, PDRB dan Ogan Ilir Dalam Angka tahun 2016, tersedia
dana ABPD Kab Ogan Ilir :
i) Kegiatan penyusunan Ogan Ilir dalam Angka (OIDA), alokasi
dana Rp.110.740.000,- dengan realisasi Rp.110.730.000,-
ii) Kegiatan Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Ogan Ilir, alokasi dana Rp.100.000.000,- dengan
realisasi Rp.99.725.000,-
iii) Kegiatan Penyusunan Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKR),
alokasi dana Rp.70.000.000,- dengan realisasi Rp.69.898.000,-
iv) Kegiatan Penyusunan indeks Pembangunan Gender (IPG),
alokasi dana Rp.60.000.000,- dengan realisasi Rp.59.833.000,-
v) Kegiatan Evaluasi Kinerja Perekonomian Ogan Ilir ditinjau dari
aspek PDRB pembangunan, alokasi dana Rp.100.000.000,-
gengan realisasi Rp.100.000.000,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 23
vi) Kegiatan Evaluasi Kinerja Perekonomian Ogan Ilir ditinjau dari
aspke PDRB lapangan usaha, alokasi dana Rp.100.000.000,-
Dengan realisasi Rp.100.000.000,-
vii) Pelaksanaan STQ tahun 2015, berupa STQ dan Training
Center bagi 16 orang peserta yang dipersiapkan untuk
mengikuti STQ tingkat Provinsi Sumsel tahun 2015 di Desa
Sakatiga Kecamatan Indralaya selama 4 bulan, kerjasama
dengan LPTQ dan Kementerian Agama Kab Ogan Ilir telah
dikirim qori’ dan qori’ah terbaik asal Ogan Ilir yang
diikutsertakan pada MTQ tingkat Provinsi Sumsel, tersedia
anggaran :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.995.000.000,- Rp.901.556.500,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.843.700.000,- Rp.656.040.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.506.000.000,- Rp.481.860.000,-
serta pembinaan calon jemaah haji tahun 2016 asal Kab Ogan
Ilir bersama Kementerian Agama Kab Ogan Ilir dengan APBD
tersedia anggaran.
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.486.000.000,- Rp.107.410.000
2 2015 APBD Kab. OI Rp.348.000.000,- Rp.130.993.500
3 2016 APBD Kab. OI Rp.127.020.000,- Rp.72.960.000
c) Kerjasama BNNK dan BNNP Sumsel berupa bantuan hibah
Pencegahan penggunaan narkotika tahun 2016 alokasi dana
APBD Kabupaten Ogan Ilir:
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.650.000.000,- Rp.650.000.000
2 2015 APBD Kab. OI Rp.612.512.675 Rp.432.518.755
3 2016 APBD Kab. OI Rp. Rp.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 24
d) Kerjasama di bidang manajemen Pemerintahan dengan BPKP
Sumatera Selatan berupa Pengembangan dan Pemuktakhiran
SIMDA (Sistem Keuangan Daerah) pada Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Ogan Ilir, tersedia
dana APBD untuk updating pengelolaan anggaran keuangan
daerah tahun 2016 sebesar:
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.110.000.000,- Rp.108.787.363
2 2015 APBD Kab. OI Rp.250.000.000,- Rp.26.993.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.90.000.000,- Rp.49.192.000,-
e) Kerjasama di bidang pengelolaan asset daerah pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Ogan
Ilir dengan BPKP Sumatera Selatan berupa
Rekonsiliasi/Penyesuaian data Asset, pengembangan SIMDA
asset, manajemen Aset dan Barang Kabupaten Ogan Ilir, alokasi
anggaran APBD sebesar Rp.593.000.000,- dengan realsiasi
Rp.306.960.500,-
4) SKPD Penyelenggara Koordinasi
SKPD Penyelenggaran koordinasi dengan instansi vertikal adalah :
Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Aset pada BPKAD Ogan Ilir,
Bappeda, Badan Kesbangpol Kab Ogan Ilir, Bagian Administrasi
Pemerintahan Setda, Kantor satuan Pol PP, Bagian Kesejahteraan
Rakyat, dan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten
Ogan Ilir.
5) Jumlah Kegiatan Koordinasi
Jumlah kegiatan koordinasi yang dilakukan ada 13 kegiatan pokok
yaitu :
a) Penyelesaian batas wilayah administrasi
b) Pengukuran dan sertifikasi tanah milik Pemerintah Daerah.
c) Pembinaan Ukhuwah Islamiyah, Forum Ulama Umaroh,
Pengurusan Jemaah Haji, Pendidikan Agama Islam, dan STQ.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 25
d) Survey data penduduk dan data sosial ekonomi lainnya.
e) Perlindungan Keamanan, ketertiban dan ketentraman.
f) Penertiban Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah dengan
software Sistem Keuangan Daerah pada seluruh SKPD.
g) Pelayanan Pajak dalam Wilayah Kabupaten Ogan Ilir.
h) Pelayanan Kesehatan bagi PNS Ogan Ilir.
i) Riset dan pembinaan ekonomi masyarakat
j) Penyelenggaraan pendidikan lanjutan bagi Guru-guru di Ogan Ilir.
k) Pembinaan remaja terhadap bahaya narkotika dan zat berbahaya
lainnya terutama pelajar di sekolah-sekolah.
l) Penanggulangan bencana terutama kebakaran hutan dan lahan,
dan bencana banjir.
m) Pengelolaan Asset Daerah yang diperoleh Pemkab Ogan Ilir.
6) Hasil dan Manfaat Koordinasi
Hasil dan manfaat koordinasi yang dilakukan adalah :
a) Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan, berupa Rapat Koordinasi Musyawarah
Pimpinan Daerah secara rutin sebanyak 4 kali setahun di
Indralaya.
b) Penyelesaian Tata Batas Wilayah Administrasi; berupa
penulusuran tata batas wilayah Kabupaten Ogan Ilir dengan
Kabupaten OKU, Kota Prabumulih, OKI dan Muara Enim.
c) Koordinasi pengukuran tanah bersama-sama dengan BPN
Perwakilan Kabupaten Ogan Ilir Melalui Sertifikasi tanah kantor
milik Pemerintah Daerah, telah dilakukan persiapan dan survey
sertifikasi tanah milik pemerintah daerah di kawasan Pusat
Perkantoran Terpadu Pemda Ogan Ilir sebagai asset Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir.
d) Dengan Biro Pusat Statistik (BPS) , telah melakukan koordinasi
dalam hal survey dan pemetaan data-data statistik seperti :
penyusunan Buku Ogan Ilir Dalam Angka, Buku Indeks
Kesejahteraan Rakyat (IKR), Buku Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Ogan Ilir, Buku Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kabupaten Ogan Ilir.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 26
e) Dengan Kantor Departemen Agama, telah melakukan koordinasi
dalam pembinaan syiar Agama Islam dan pembinaan kerukunan
antar umat beragama lainnya, pelaksanaan pemberangkatan
Calon jemaah haji, dan pelaksanaan STQ.
f) Dengan Kepolisian Resort Ogan Ilir, teah melakukan koordinasi
secara rutin dan berjalan dengan baik dalam hal pengamanan
dan ketertiban wilayah sampai tingkat lapangan dilakukan
dengan Polres, Polsek dan BABINMAS.
g) Dalam rangka penertiban pengadministrasi pengelolaan keuangan
pada seluruh dinas instansi lingkup pemerintah daerah telah
diberikan asistensi oleh BPKP dan pelaporan keuangan dari
seluruh SKPD kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Ogan Ilir.
h) Untuk meningkatkan kesejahteraan dan Kesehatan PNS, telah
dilakukan koordinasi dengan baik terhadap pemberian
kemudahan dan kelancaran Pelayanan Kesehatan bagi PNS Ogan
Ilir, baik rujukan maupun perawatan.
i) Telah diperoleh kemudahan Penyelenggaraan pendidikan lanjutan
bagi Guru-guru di Ogan Ilir pada jenjang Strata-1 (S-1) dari
Universitas Sriwijaya Indralaya dengan pola Imbal Swadaya.
j) Telah diperoleh kemudahan Penyelenggaraan pembinaan
sertifikasi bagi Guru-guru di Ogan Ilir dan ujian sertifikasi guru
dari Universitas Sriwijaya.
k) Telah dilakukan tes urine bagi pejabat desa, kelurahan,
kecamatan dan kabupaten di lingkungan Pemkab Ogan Ilir yang
dilakukan oleh BNN Provinsi dan BNN Kabupaten Ogan Ilir, serta
dilakukan Razia Narkoba di jalan-jalan umum bersama Polres,
Satpol PP dan BNN Kabupaten Ogan Ilir.
l) Telah dapat ditanggulanginya beberapa kejadian bahaya
kebakaran hutan dan lahan, serta bahaya banjir di wilayah Ogan
Ilir.
7) Tindak Lanjut Hasil Koordinasi
Tindak lanjut hasil koordinasi telah dilaksanakan dan menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 27
daerah di Kabupaten Ogan Ilir, telah ditindaklanjuti kerjasama
dengan Instansi vertikal dan unsur Pimpinan Daerah.
8) Hal-hal Lain
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka melakukan
koordinasi dengan beberapa instansi antara lain:
a) Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Pemerintah
daerah Kabupaten Ogan Ilir yang memiliki kualifikasi keahlian di
bidang tertentu.
b) Masih belum cukupnya sarana-prasarana yang dipergunakan
dalam melakukan koordinasi.
c) Seringnya berbenturan dengan kepentingan antar instansi di
daerah.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi beberapa
permasalahan antara lain :
a) Berupaya memaksimalkan tenaga-tenaga yang dimiliki
pemerintah daerah denganmemberikan pelatihan keterampilan
dibidang tugasnya masing-masing.
b) Dibantu oleh Instansi Vertikal dalam mempergunakan sarana-
prasarana dalam melakukan aktivitas penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
c) Berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi benturan-
benturan kepentingan antara Pemerintah Daerah dengan Instansi
Vertikal tersebut.
6.4. PEMBINAAN BATAS WILAYAH
Beberapa potensi permasalahan yang dihadapi di wilayah perbatasan
antara lain yaitu Batas antara desa, antar kecamatan dan antar
kabupaten bertetangga dan Potensi sumber daya alam yang ada di
wilayah perbatasan.
1) Beberapa permasalahan perbatasan wilayah di Kabupaten Ogan
Ilir adalah:
Sengketa Batas Wilayah (antar kabupaten, antar kecamatan dan
antar desa/ kelurahan)
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 28
Dasar Hukum yang merupakan langkah kebijakan Pemerintah
Kabupaten Ogan Ilir dalam melakukan Pembinaan Batas Wilayah di
Kabupaten Ogan Ilir adalah :
i) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Ogan Komering Ulu
Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan.
ii) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
iii) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 22 Tahun 2005
tentang Pembentukan Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir.
iv) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 21 Tahun 2007
tentang RTRW Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2007-2017.
Wilayah Kabupaten Ogan Ilir berbatasan dengan 7 Kabupaten /Kota
di Provinsi Sumatera Selatan antara lain Kabupaten OKI, Kabupaten
Banyuasin, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten
Muara Enim, Kota Palembang dan Kota Prabumulih. Rincian daerah
perbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir tersebut adalah :
i) Sebelah Utara; Kecamatan Pemulutan dan Kecamatan Indralaya
Utara berbatasan dengan Kecamatan Rambutan Kabupaten
Banyuasin, Kecamatan Kertapati, Gandus dan Seberang Ulu I
Kota Palembang.
ii) Sebelah Selatan; Kecamatan Muara Kuang dan Kecamatan
rambang Kuang berbatasan dengan Kecamatan Peninjauan
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
iii) Sebelah Timur; Kecamatan Pemulutan Selatan, Kecamatan
Rantau Panjang, Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Kandis,
Kecamatan Lubuk Keliat, Kecamatan Muara Kuang berbatasan
dengan Kecamatan Jejawi, Sirah Pulau Padang, Kayuagung,
Pedamaran, dan Tanjung Lubuk Kabupaten OKI dan Kecamatan
Cempaka Kabupaten OKU Timur.
iv) Sebelah Barat; Kecamatan Indralaya Utara, Kecamatan Tanjung
Batu, Kecamatan Payaraman, Kecamatan Rambang Kuang
berbatasan dengan Kecamatan Lubai, Gelumbang, dan Muara
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 29
Belida Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan Rambang Kapak
Tengah Kota Prabumulih.
Untuk memberikan kepastian hukum luas daerah Kabupaten Ogan
Ilir sesuai dengan ketetapan Undang-Undang Nomor 37 tahun 2003,
Keputusan Gubernur Sumatera Selatan tahun 1988 dan
Kesepakatan Bersama Tim Penentuan Batas Kabupaten OKI dengan
Kabupaten OKU antara Bupati OKI pada waktu itu H. A. Rasyid Rais
dan Bupati Ogan Komering Ulu H. Mulkan Aziman yang diketahui
oleh Pembantu Gubernur Sumsel Wilayah Lahat Drs. H. Wibowo
Widyosusanto dengan pelacakan, kesepakatan dan pemasangan Pilar
Batas Permanen pada Tahun 1993.
Masalah Sengketa perbatasan yang mungkin dapat timbul terjadi
antara Kabupaten Ogan Ilir dengan 7 Kabupaten / Kota yang
berbatasan antara lain :
i) Masalah Perbatasan dengan Kabupaten OKU di Kecamatan
Muara Kuang dan Kecamatan Rambang Kuang.
ii) Masalah Perbatasan dengan OKU Timur di Kecamatan Muara
Kuang.
iii) Masalah Perbatasan dengan Muara Enim di Kecamatan Indralaya
Utara, Kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Payaraman.
iv) Masalah Perbatasan dengan Kabupaten OKI di sepanjang
Kecamatan Rantau Alai, Kecamatan Kandis, Kecamatan Sungai
Pinang, Kecamatan Muara Kuang, Kecamatan Rantau Panjang
dan Kecamatan Pemulutan Selatan.
2) Solusi yang Dilakukan dan Tingkat Penyelesaian
Batas wilayah di lapangan yang sudah jelas dan sudah dilakukan
patok batas Kabupaten Ogan Ilir dengan kabupaten tetangga antara
lain :
a) Batas Kabupaten Ogan Ilir dengan Kota Palembang semuanya
telah disepakati dan tidak ada lagi permasalahan perbatasan
wilayah, sedangkan batas antara Kabupaten Ogan Ilir dengan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 30
Kabupaten Ogan Komering Ilir telah diselesaikan kesepakatan dan
pilar batas sepanjang 20 kilometer.
b) Batas Kabupaten Ogan Ilir di Kecamatan Rambang Kuang (Dusun
Talang Ibul Desa Ibul Dalam) dengan Kecamatan Peninjauan,
serta antara Kecamatan Muara Kuang (Desa Munggu) dengan
Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU dengan Patok Pilar Batas
yang sudah jelas (Register 24-25) namun tidak diakui oleh
Pemerintah Kabupaten OKU hingga beberapa masyarakat desa
dari Kabupaten OKU sudah memasuki wilayah Desa Munggu
Kecamatan Muara Kuang dan wilayah Desa Ibul Dalam
Kecamatan Rambang Kuang.
c) Batas Kabupaten Ogan Ilir dengan Muara Enim, diselesaikan dan
ditangani oleh Pihak Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah
Pusat melalui Menteri Dalam Negeri, khususnya perbatasan
dengan wilayahdi UPT I dan UPT II Transmigrasi Desa Sungai
Rambutan, Desa Tanjung Pule, Desa Lorok, Desa Parit, Desa
Bakung, Desa Suka Mulya, dan Desa Pulau Kabal Kecamatan
Indralaya Utara.
d) Batas Kabupaten Ogan Ilir dengan Kota Prabumulih pada tahun
2013 telah dilakukan rapat 2 kali yang difasilitasi Tim
Penyelesaian batas provinsi Sumsel membahas masalah
perselisihan perbatasan Desa Tanjung Miring Kecamatan
Rambang Kuang dengan Desa Rambang Senuling Kecamatan
Rambang Kapak TengahKota Prabumulih, belum menghasilkan
kesepakatan titik batas wilayah, sehingga masih diperlukan rapat
lanjutan guna membahas penyelesaian batas kedua wilayah desa
tersebut.
Adapun beberapa masalah perbatasan yang sudah diselesaikan pada
beberapa batas dengan kabupaten tetangga, dan antar kecamatan
telah diselesaikan beberapa kecamatan dan desa/ kelurahan.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 31
Tabel 6.2 Penyelesaian Masalah Perbatasan Wilayah Administrasi
Antara Kabupaten Ogan Ilir Dengan Kabupaten tetangga 2004 sampai 2016
NO.
Batas Adminstrasi
dengan Kabupaten /
Kota
Panjang Perbatasan
yang diselesaikan
Lokasi Desa/Kecamatan yang diselesaikan
Bentuk / Materi
kesepakatan penyelesaian perbatasan
Nama Dokumen
Kesepakatan
1
Kota Prabumulih
± 12 Km
Desa Tanjung Miring Kec Rambang Kuang dengan Desa
Rambang Senuling
Kec Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih
Rapat 2 kali Pelacakan batas wilayah sesuai peta skala
100.000 oleh Kab
Ogan Ilir – Tim Kota Prabumulih bersama Tim Provinsi Sumsel
Belum ada kesepakatan, sehingga memerlukan
rapat
lanjutan
2
OKI
± 31 Km
1) Desa Harimau Tandang, Sungai Keli, Maju Jaya, Lebak Pering, Pematang Bangsal, Pemulutan Selatan, RawaJaya, Lebung Jangkar, Sungai Pinang, Tanabang,
2) Sungai pinang III-Celikah, Nagasari-Ulak Kapal.
3) Desa Sungai Pinang III dg Desa
Sungai Pinang Nibung Kec S.Pinang.
4) Desa Talang Tengah Laut,
Embacang, Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk keliat dg Desa Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Lubuk Kab OKI
5) Desa Suka Cinta, Ramah Kasih, dan Desa Suka Jadi Kecamatan Muara Kuang dengan Desa Tanjung Baru dan Desa Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Lubuk Kab OKI
Peta hasil pelacakan batas. (Lanjutan) Lanjutan Berita Acara
tanggal 26-04-2012
Berita Acara tanggal 26-04-2012 Rapat penyelesaian sengketa dan peninjanuan lokasi sengketa batas oleh Tim Penyelesaian
UU No. 37 / 2003tentang Pembentukan Kab. Ogan Ilir. Berita Acara Berita Acara
Berita Acara
Berita Acara Masih ada proses tindak lanjut bagi Tim penyelesaian tata batas
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 32
6) Desa Talang Tengah laut Kec Lubuk Keliat
tata batas Prov Sumsel
Provinsi Sumsel
3
Kota Palembang
± 21 Km
Sungai Buaya, Babatan Saudagar, Ibul Besar I, Ibul
Besar II, Ibul Besar III, Pipa Putih, Simpang Pelabuhan
Dalam (Pemulutan), Soak Batok (Indralaya Utara).
Peta hasil pelacakan
PP No. 23 Tahun 1988
4
OKU Timur
± 10 Km
Tanabang
Pilar permanen tahun1993 Sudah hilang
hasil kesepakatan tahun 1993
5
Muara Enim
± 8 Km
Kec Indralaya Utara Desa Pulau Kabal, Desa Bakung dan Desa Sei rambutan
Pelacakan batas wilayah sesuai peta skala 100.000 olehTim Provinsi dan Tim Depdagri Rapat pnyelesaian sngketa tata batas oleh tim tatabatas Prov Sumsel
Menunggu kesimpulan dari Tim Pusat dan tim Provinsi Tahun 2008/2009 Masih menunggu keputusan Kemendagri RI
Tabel 6.3 Penyelesaian Masalah Perbatasan Wilayah Administrasi
Antar Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir 2004 Sampai Tahun 2014
NO.
Batas Adminstrasi
dalam Kabupaten
Panjang Perbatasan
yang diselesaikan
Lokasi Desa/Kecamatan
yang diselesaikan
Bentuk / Materi
kesepakatan penyelesaian perbatasan
Nama Dokumen
Kesepakatan
1. Kecamatan Pemulutan Barat dan Pemulutan Selatan.
± 78.000 M2 Desa Cahaya Marga dan Suka Merindu.
Luas yang disengketakan dibagi 2.
Masih menunggu SK Bupati Ogan Ilir.
2. Kecamatan Indralaya Selatan dan Rantau Alai.
± 500 m Desa Payalingkung (Beti) dan Kelampaian.
Diukur mulai dari titik nol jalan tinggi 2,25 m itulah yang menjadi
batasnya.
Berita acara pelacakan dan pengukuran batas tetap.
3. Kecamatan Indralaya dan Indralaya.
- Desa Tanjung Pering & Indralaya.
Diukur dari anak sungai jembatan 1 dan jembatan 2
Masih ditelaah masyarakat Tanjung
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 33
sejauh 600 m kemudian diambil titik tengah yaitu 1.300 m itulah batasnya.
Pering Berita Acara dan sedang dalam proses pembuatan sertifikat.
4 Kec.Pemulutan Barat - Kec Pemulutan Selatan
1500 M Desa Sukamerindu, Cahaya Marga
SK Bupati sudah terbit
berdasarkan SK Bupati OKI tahun 1984
5 Kec. Pemulutan
Barat – Kec. Indralaya
± 2 Km Desa Pulau Negara, Tanjung
Seteko
Tugu batas kecamatan
-
6 Kec. Muara Kuang- Kec Rambang Kuang
± 1 Km Kel. Muara Kuang, Desa Tambangan Rambang Desa Kasah dengan Desa Lubuk Tunggal
Pelacakan, dan pemasangan tugu batas
Berita Acara tanggal 7
Maret 2012
± 4 Km Desa Suka cinta dg Desa Sunur. Desa Kasah dg Desa Lubuk Tunggal.
Sesuai SK Bupati Pelacakan dan penetapan batas
SK Bupati, BA Pelacakan dan pemasangan pilar batas.
± 0 Km Desa Sunur Kec Rb Kuang dengan
Desa Ramah Kasih, Suka Jadi, Suka Cinta dan Nagasari Kec Muara Kuang.
Rapat pendahuluan di
Kabupaten mempertemukan para pihak, belum menghasilkan kesepakatan
Masih perlu rapat
lanjutan.
7 Kec. Muara Kuang – Kec Lubuk Keliat
± 1 Km Desa Kalampadu, Desa Ulak Kembahang
Tugu batas -
8 Kec. Payaraman – Kec Tanjung
Batu
± 1 Km Desa Seri kembang, Desa Seri Tanjung
Tugu batas -
9 Kec. Payaraman
- Kec. Lubuk Keliat
± 1 Km Desa Rengas, Desa Betung
Tugu batas -
10 Kec. Pemulutan – Kec Pemulutan Barat
± 5 Km Desa Sukarami, Desa Ulak Petangisan
Tugu batas -
11 Kec. Lubuk Keliat – Kec Rantau Alai
± 2 Km Desa Payalingkung, Desa Kelampaian
tahap kesepakatan
-
12 Kec. Sungai Pinang – Kec Kandis
± 1 Km Desa Tanjung Serian (Kec Sungai Pinang) dengan Desa Santapan Timur (Kec Kandis)
Rapat pembahasan tata batas oleh tim kedua belah pihak dan kecamatan ybs
Berita acara hasil kesepakatan penyelesaian antar kedua pihak
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 34
13 Kec. Lubuk Keliat
± 1 Km Desa Embacang dan Desa Lubuk keliat
Rapat pembahasan tata batas oleh tim kedua belah pihak dan camat Lubuk Keliat
Berita acara hasil kesepakatan penyelesaian antar kedua desa
3) SKPD Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah
SKPD Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah adalah :
a) Tim Tata Batas Pememerintah Provinsi Sumatera Selatan
b) Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Pemda
Ogan Ilir.
c) Bappeda Kabupaten Ogan Ilir
d) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
e) Kantor Badan Pertanahan Nasional Kab Ogan Ilir
f) Camat Wilayah yang bersangkutan.
4) Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam rangka pembinaan
wilayah perbatasan, antara lain :
a) Untuk pertama kali dilakukan rapat/ pertemuan pembahasan
batas wilayah administrasi antara Wilayah Kabupaten Ogan Ilir
yang terletak di Desa Tanjung Miring Kecamatan Rambang Kuang
dengan Wilayah Kota Prabumulih yang terletak di Desa Rambang
Senuling Kecamatan Rambang Kapak Tengah Kota Prabumulih,
belum menghasilkan kesepakatan tata batas wilayah, hal ini
terjadi karena adanya perbedaan argumentasi yang dikemukakan
oleh masing-masing pihak yang masih sulit menemukan
kesepakatan.
b) Masalah perbatasan wilayah antara Kabupaten Ogan Ilir dengan
Kabupaten Muara Enim, yang masih memerlukan fasilitasi oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terutama perbatasan
dengan Kecamatan Indralaya Utara dan Kecamatan Payaraman
Kabupaten Ogan Ilir dengan Kecamatan Gelumbang Kabupaten
Muara Enim.
c) Masalah perbatasan wilayah antara Kabupaten Ogan Ilir dengan
Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang masih memerlukan fasilitasi
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 35
oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terutama perbatasan
desa Munggu Kecamatan Muara Kuang dan Desa Ibul Dalam
Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir dengan Desa
Suka Pindah Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering
Ulu. Setelah dilakukan pelacakan batas sesuai dengan
Kesepakatan Tahun 1993 didapat Tugu Patok Batas Register 24
terletak di Muara Sungai dipangkal jembatan Munggu, dengan
demikian beberapa fasilitas seperti Gedung SDN Suka Pindah
OKU, Gedung SMPN Peninjauan dan Gedung Kantor Kepala Desa
Suka Pindah Kabupaten Ogan Komering Ulu telah masuk wilayah
administrasi Kabupaten Ogan Ilir khususnya masuk Desa
Munggu Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir.
d) Masalah perbatasan wilayah antara Kabupaten Ogan Ilir dengan
Kabupaten OKU Timur, masih memerlukan fasilitasi oleh
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, terutama perbatasan
dengan Desa Tanabang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten
Ogan Ilir dengan Kecamatan Cempaka Kabupaten OKU Timur.
e) Pada tahun 2014, telah dilakukan rapat pembahasan
penyelesaian kembali batas antara Kabupaten Muara Enim
dengan kabupaten Ogan Ilir yang difasilitasi oleh Tim Tata Batas
Pemprov Sumsel, namun belum menghasilkan titik penyelesaian
akhir, dan diserahkan kepada Pemerintah Pusat melalui
Kementerian dalam Negeri RI.
Untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas diperlukan
penyelesaian/solusi :
i) Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah
Pusat melalui Menteri Dalam Negeri RI yang adil dalam
menyelesaikan sesuai dengan sejarah, kronologis,
ii) Memfasilitasi proses legalitas penyelesaian tata batas wilayah
administrasi kabupaten/kota tersebut berdasarkan kesepakatan
dan/atau keputusan yang sudah ditetapkan.
iii) Selain itu penyelesaian Tata Batas wilayah administrasi
kabupaten/kota juga memperhatikan ketetapan yang telah
ditetapkan pada peta Batas Wilayah Administrasi Kabupaten/kota
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 36
se-Sumatera Selatan yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah
Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan maupun di lapangan yaitu
Pelacakan, pengukuran dan Pemasangan Pilar batas permanen.
iv) Untuk penyelesaian tata batas antar kecamatan Sungai Pinang
dan Kecamatan Kandis Kabupaten Ogan Ilir, pada tahun 2014
telah dibahas penyelesaian antar batas Desa Tanjung Serian dan
Desa Santapan Timur, telah menghasilkan kesepakatan
penyelesaian dan telah ditindaklanjuti bersama.
6.5. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA
1) Bencana dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
a) Bencana Alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
b) Bencana non alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit.
c) Bencana Sosial, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat dan teror.
2) Bencana yang Terjadi Dan Penanggulangannya
Bencana Alam yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir
adalah :
a) Bencana Alam Banjir dan longsor pada tepian sungai Ogan, dan
angin puting beliung, penanggulangan yang dilakukan antara lain
i) Evakuasi terhadap korban bencana ke tempat yang aman,
seperti lapangan terbuka, posko, bangunan-bangunan sarana
umum yang letaknya aman dari bencana.
ii) Pemberian bantuan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni
korban bencana,
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 37
iii) Penyuluhan dan sosialisasi agar lebih waspada dan antisipasi
terhadap kemungkinan datangnya bencana alam pada tahun-
tahun mendatang.
b) Bencana Alam Kebakaran Hutan, Lahan dan Permukiman,
penanggulangan yang dilakukan antara lain :
(1) Pemadaman api, pembuatan sekat api, mengaktifkan posko
dan petugas pemadam kebakaran desa dan kabupaten,
(2) Melakukan evakuasi terhadap korban kebakaran tempat
tinggal.
(3) Menyediakan dan memelihara peralatan pemadam kebakaran.
(4) Melatih petugas pemadam kebakaran agar professional,
termasuk Pelatihan bagi TAGANA pada Dinas Sosial.
(5) Pemberian bantuan dan rehabilitasi rumah korban bencana
kebakaran.
ii) Bencana Alam banjir yang menyebabkan rusaknya sarana jalan
sebagai transportasi darat, penanggulangan yang dilakukan
antara lain : Melakukan perbaikan jalan yang rusak terutama
jalan Lintas ruas di Kecamatan Muara Kuang, Rambang Kuang,
Pemulutan, Indralaya Utara, Sungai Pinang, Tanjung Raja dan
Ruas Jalan di Kecamatan Kandis pada Dinas PU Bina Marga.
Berdasarkan fenomena keadaan alam di Kabupaten Ogan Ilir seperti
tersebut diatas, maka bencana yang sering terjadi di Kabupaten Ogan
Ilir adalah sebagai berikut:
a) Tanah Longsor
b) Abrasi/Air sungai Pasang
c) Banjir
d) Angin Kencang/puting beliung
Kebijakan Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir dalam
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana adalah :
a) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM petugas
dengan melakukan Latihan POSKO dan Latihan Lapangan di
Tanjung Putus Indralaya bersama masyarakat dalam pelaksanaan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 38
penanggulangan bencana alam dan pengungsi yang ada pada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Ilir.
b) Meningkatkan kwalitas aparatur Badan Kesbang dan Politik dan
Petugas Pemadam Kebakaran yang profesional dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana dengan studi banding ke daerah
lain
Upaya penanggulangan bencana yang terjadi antara lain :
a) Dengan membentuk POSKO-POSKO penanggulangan bencana di
setiap titik rawan bencana dan tingkat Kecamatan serta tingkat
kabupaten.
b) Melakukan penyelamatan/evakuasi manusia maupun harta
benda.
c) Dengan memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan.
d) Dengan memberikan penyuluhan dan pembinaan agar kedepan
terhindar dari bencana serupa.
e) Membangun gudang logistik Penanggulangan bencana yang
difasilitasi Kementerian Sosial RI di samping Gedung sekretariat
lama DPRD.
f) Kerjasama pelatihan penanggulangan bencana sebagai tenaga
pelatih dari BPBD Provinsi Sumatera Selatan.
3) Status Bencana
Bencana Alam yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir
adalah :
a) Bencana Alam Banjir dan longsor pada tepian sungai Ogan, serta
angin puting beliung.
b) Bencana Alam Kebakaran Hutan, Lahan dan Permukiman.
Bencana Alam tersebut bersifat Lokal atau Kabupaten, akan tetapi
dapat bersifat skala Regional dan Nasionalapabila dampak yang
ditimbulkannya membawa akibat buruk yanglebih luas seperti asap
akibat kebakaran lahan gambut yang sering memasuki wilayah Kota
Palembang dan sekitarnya.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 39
4) Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber anggaran Kegiatan Penanggulangan Korban Bencana Alam
Kabupaten Ogan Ilir berasal dari Dana APBD Kabupaten Ogan Ilir
Tahun Anggaran 2016 yaitu :
a) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Alam.
Realisasi pelaksanaan kegiatan adalah : Penyebaran informasi
dan sosialisasi kesiapsiagaan dan pencegahan dini
penanggulangan bencana, pembuatan laporan pelaksanaan
kegiatan pencegahan dini penanggulangan bencana, melakukan
survey beberapa kecamatan yang terindikasi akan terkena
bencana banjir serta faktor-faktor yang mempengaruhi yang
menyebabkan bencana tersebut, penyediaan jasa BPK dan Satgas
BPBD di Kab Ogan Ilir, gladi Posko dan lapangan, kontijensi
bencana, alokasi dan realisasi anggaran tahun 2016 :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.139.950.000,- Rp.128.490.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.215.000.000,- Rp.166.931.100,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.35.000.000,- Rp.35.000.000,-
b) Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Realisasi pelaksanaan
kegiatan adalah : Rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana alam
banjir di Kabupaten Ogan Ilir berupa Apel Kesiapsiagaan,
pelatihan petugas penanggulangan bencana, Monitoring evaluasi
dan pelaporan pencegahan dan mitigasi bencana, dan membuat
laporan dan penyuluhan cara pencegahan terjadinya bencana
banjir, pembuatan peta resiko bencana alam, dan penyusunan
RAB dan Rancang Bangun bangunan kantor BPBD, alokasi dan
realisasi anggaran tahun 2016 :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.116.540.000,- Rp.77.992.200,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.40.000.000,- Rp.39.320.000,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.20.000.000,- Rp.17.061.750,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 40
c) Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana, Realisasi
pelaksanaan kegiatan adalah : Rapat koordinasi tanggap darurat
bencana banjir di kecamatan, Penanganan darurat bencana
daerah, Bantuan tanggap darurat bencana, berupa logistik dan
peralatan tanggap darurat bencana, Mobilisasi distribusi
pengangkutan peralatan dan logistik, Pemeliharaan dan
penggunaan peralatan logistik,alokasi dan realisasi anggaran
tahun 2016 :
d) Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana, Realisasi
pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan adalah : Penyediaan
operasional Koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pasca
bencana, tidak dapat dilaksanakan, Pembuatan pedoman standar
rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, Bimbingan teknis
DALA / Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana,
alokasi dan realisasi anggaran tahun 2016 :
e) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Alam, dilaksanakan oleh Badan Kesbang Politik Kab Ogan Ilir
beserta UPTB Penanggulangan Bahaya Kebakaran Kab Ogan Ilir,
Realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan adalah:
Operasional PBK, penyediaan jasa penanggulangan bencana,
penyebarluasan informasi pengendalian penanggulangan bahaya
kebakaran, pencetakan blanko retribusi APAR, pembuatan
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.325.000.000,- Rp.290.330.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.210.600.000,- Rp.144001.800,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.1.200.000.000,- Rp.154.856.200,-
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.79.540.000,- Rp.76.850.000,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.60.000.000,- Rp.47.464.850,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.14.017.000,- Rp.1.450.100,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 41
Reklame himbauan dan Sosialisasi daerah rawan bencana dalam
wilayah Kabupaten Ogan Ilir, alokasi dan realisasi anggaran
tahun 2016 :
i) Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana
Berbagai upaya yang dilakukan sebagai tindakan antisipasi
dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di
Kabupaten Ogan Ilir, antara lain :
(a) Dengan memberikan penyuluhan dan pembinaan agar
kedepan terhindar dari bencana serupa.
(b) Melakukan pembangunan infrastruktur secara bertahap
seperti pembangunan DamPenahan Tebing di sepanjang
Sungai yang berbatasan denganJalan dan Permukiman
penduduk.
(c) Melakukan penyuluhan dan himbauan kepada masyarakat
dan perusahaan agar tidak melakukan pembakaran hutan
dan lahan secara liar dan tidak bertanggungjawab.
(d) Telah dilakukan kerjasama Nota Kesepakatan antara
Pemerintah Kota Palembang dengan Pemerintah Kabupaten
Ogan Ilir dalam hal Penanggulangan Kebakaran Hutan,
Lahan dan Permukiman terutama di wilayah perbatasan
kedua wilayah.
(e) Telah dilakukan Pelatihan TAGANA (Taruna Siaga Bencana)
secara rutin.
(f) Telah dilakukan apel kesiapsiagaan penanggulangan
bencana daerah tahun 2016 bersama TNI, Polri, PBK,
Linmas, Tagana dan SatpamPerusahaan terkait.
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2014 APBD Kab. OI Rp.991.000.000,- Rp.940.827.500,-
2 2015 APBD Kab. OI Rp.952.082.000,- Rp.877.545.300,-
3 2016 APBD Kab. OI Rp.1.127.500.000,- Rp.1.105.487.200,-
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 42
5) Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani
Satuan kerja yang menangani penanggulangan bencana alam
dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Ogan Ilir, Badan Kesbang Politik Linmas, Dinas Perbuntan, Dinas
Sosial, Dinas PU Pengairan dan Dinas PU Bina Marga.
6) Kelembagaan Yang Khusus Menangani Bencana
Kelembagaan khusus yang menangani Bencana adalah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir.
7) Potensi Bencana Yang Diperkirakan Terjadi
Beberapa bencana yang potensi dan diperkirakan dapat terjadi di
Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a) Bencana Alam Banjir dan longsor sepanjang tepian sungai Ogan
b) Bencana AlamAngin Puting beliung.
c) Bencana Alam Kebakaran Hutan, Lahan dan Permukiman
penduduk, di daerah lahan gambut Pemulutan, Muara Kuang,
Rambang Kuang dan Indralaya Utara.
Penanganan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Ogan Ilir masih
kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain di
satu sisi adanya paradigma penanganan bencana yang masih parsial
dan bersifat ad-hoc, sektoral dan kurang terpadu, yang masih
memusatkan tanggapan pada upaya sebatas pada pemberian
bantuan baik fisik maupun non fisik yang dilakukan hanya pada fase
darurat. Namun dengan seringnya terjadi bencana di Kabupaten
Ogan Ilir, pemerintah telah mencoba menyusun langkah-langkah
penanggulangan bencana dalam rangka pengurangan resiko bencana
yang mungkin terjadi. Langkah-langkah penanggulangan bencana
meliputi tahapan-tahapan penanganan bencana berdasarkan
Peraturan Kepala BNPB No. 4 Tahun 2008 dan didasarkan atas data
dan informasi bencana yang tersebar di Kabupaten Ogan Ilir. Pada
dasarnya Penanggulangan Bencana di Kabupaten Ogan Ilir terdiri
dari tiga tahapan, antara lain :
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 43
a) Pra Bencana
Pada tahapan ini Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, melaksanakan
beberapa hal yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2007, tentangPenanggulangan Bencana pada saat tidak
terjadi bencana adalah:
i) Perencanaan Penanggulangan Bencana
ii) Pengurangan Resiko Bencana
iii) Pencegahan
iv) Pemaduan dalam perencanaan pembangunan
v) Persyaratan analisis resiko bencana
vi) Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang
vii) Pendidikan dan Pelatihan; dan
viii) Persyaratan standar teknis penanggulanganbencana.
Sementara itu, saat ini pada situasi terdapat potensi bencana di
Kabupaten Ogan Ilir, upaya-upaya penanggulangan yang telah
dilakukan pemerintah daerah antara lain:
i) Kesiap siagaan : Adanya Posko Bencana, dibawah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kab Ogan Ilir, adanya
POSKO PBK dibawah kendali Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, dan adanya POSKO Kebakaran Hutan dan Lahan di
bawah Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Ogan Ilir.
ii) Peringatan Dini : Pemberian informasi kepada masyarakat
lewat sosialisasi, spanduk, papan board, siaran radio amatirke
Desa – Desa rawan bencana.
iii) Mitigasi Bencana : Penataan tata ruang dan pengaturan
pembangunan, serta pembangunan dan pemeliharaan ruang
terbuka hijau Kota Indralaya.
b) Tanggap darurat
Pada situasi terjadi bencana, upaya penanggulangan bencana
meliputi
(1) Pengkajian terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya.
(2) Penentuan status keadaan darurat bencana.
(3) Penyelamatan dan Evakuasi.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 44
(4) Pemenuhan kebutuhan dasar.
(5) Perlindungan terhadap kelompok rentan.
(6) Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
c) Pasca Bencana
Upaya penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana
PemerintahKabupaten Ogan Ilir melaksanakan upaya rehabilitasi
dan rekonstruksi kepadamasyarakat yang terkena bencana.
6.6. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten mengatur arahan pengelolaan
kawasan lindung dan kawasan budidaya termasuk arahan
pengembangan sistem pusat permukiman, perdesaan, dan perkotaan,
pengembangan sistem prasarana wilayah dan pengembangan kawasan
prioritas. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor
21 tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan
Ilir, Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari :
a) Kawasan Lindung seluas 41.498,05 ha,
Kawasan Lindung di Kabupaten Ogan Ilir, terdiri dari :
i) Kawasan perlindungan setempat, seluas 12.000,43 ha
ii) Kawasan Hutan Kota, seluas 30 ha
iii) Kawasan rawan bencana alam, seluas 29.458,62 ha
iv) Kawasan cagar budaya, seluas 9 ha
b) Kawasan Budidaya seluas 225.108,95 ha.
Kawasan Budidaya di Kabupaten Ogan Ilir, terdiri dari : 225.108,95
hektar.
i) Kawasan Budidaya Pertanian, seluas 205.224,14 ha meliputi :
ii) Kawasan Pertanian Lahan Basah, seluas 56.443,08 ha
iii) Kawasan Pertanian Lahan Kering, seluas 76.474,6 ha
iv) Kawasan Hutan Rakyat, seluas 36.994,0 ha
v) Kawasan Pengembangan Perkebunan, Hutan Rakyat,
Peternakan, dan Perikanan, seluas 35.312,24 Ha
Kawasan Budidaya bukan Pertanian, seluas 19.884,81 ha meliputi :
i) Kawasan Permukiman, seluas 10.135, 14 ha (Perkotaan 1.620,07
ha)
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 45
ii) Kawasan Perdagangan dan Jasa, seluas 1.316,7 ha
iii) Kawasan Industri, seluas 569,27 ha
iv) Kawasan Pertambangan, seluas 7.738,3 ha
v) Kawasan Pariwisata, seluas 140,0 ha
1) Jenis Kawasan Khusus
Kawasan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan dan tata ruang
wilayah yang ada dalam Wilayah Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai
berikut :
a) Kawasan Pesona Tanjung Senai Kompleks Perkantoran Terpadu
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir seluas 84 hektar, berdiri gedung
perkantoran Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, DPRD Kabupaten
Ogan Ilir, RSUD Kabupaten Ogan Ilir, lapangan olahraga
sepakbola dan gasstrack, olahraga bidar, renang, dan tempat
Taman Kota Hijau Teluk Seruo Indralaya yang dibangun melalui
Dana Tugas Pembantuan Kementerian PU RI tahun anggaran
2014 yang dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten Ogan Ilir.
b) Kawasan Pendidikan Tinggi Universitas Sriwijaya yang berada
dalam Kota Indralaya seluas 700 hektar.
c) Kawasan Stasiun Kereta Api yang sudah berfungsi adalah
Stasiun Payakabung, dan Stasiun Kereta Api telah dioperasikan
sebagai Stasiun Kereta Api UNSRI, dan Stasiun Kereta Api
SIMPANG yang menghubungkan ke Pelabuhan Laut TANJUNG
API-API Kabupaten Banyuasin yang sekarang masih tahap
pembangunan.
Kawasan ekonomi lain yang ada di Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a) Kawasan Agropolitan yang mencakup areal seluas 24.000 hektar
di Kecamatan Indralaya Utara, yang didalamnya antara lain
terdapat Pusat Pengembangan Pertanian AGROTECHNO PARK
Bakung seluas 150 hektar, Balai Pengembangan Udang Windu
Sungai Meriak 25 hektar, Kebun Hortikultura Provinsi seluas 50
hektar, serta kawasan industri berbahan baku produk pertanian
di Parit, dan Payakabung.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 46
b) Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Transmigrasi yang
mencakup UPT Sungai Rambutan dan UPT Parit, sampai tahun
2013telah ditempatkan transmigran sebanyak 910 KK dari
PulauJawa dan Penduduk Setempat (Lokal) dengan jumlah jiwa
2.732 jiwa. Areal yang dicadangkan mencapai 13.000 hektar.
c) Kawasan Transmigrasi Tanabang yang mencakup lawasan
Lebak Palang Tanabang di UPT Transmigrasi Tanabang
Kecamatan Muara Kuang yang dihubungkan dengan jembatan
rangka baja Tanabang-Muara Kuang sampai perbatasan OKU
Timur.
d) Kawasan Industri terdapat di Pegayut dan Ibul Besar Kecamatan
Pemulutan yang berbatasan dengan Kota Palembang, dan jalan
lintas timur KM 15-28 Kecamatan Indralaya Utara. Kawasan
industry berbasis bahan baku pertanian di Kawasan Agro Teckno
Park Bakung Indralaya Utara, dan Kawasan Home Industry
Muara Penimbung dan Kawasan Home Industry Tanjung Batu.
e) Kawasan Pesona Tanjung Senai di Kawasan perkantoran
terpadu Pemkab Ogan Ilir, Dusun Tanjung Senay Desa Sejaro
Sakti Kecamatan Indralaya termasuk lokasi Taman Kota Hijau
Teluk Seruo, mencakup areal seluas + 90 hektar.
2) Status Kepemilikan Kawasan Khusus
Kawasan Perkantoran Terpadu Tanjung Senay saat ini telah
ditempati seluas 84 hektar sudah tahap sertifikasi lahan oleh BPN.
Penetapan Kawasan Agropolitan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Gubernur Sumsel, Penetapan Kawasan Khusus KTM adalah Menteri
Transmigrasi RI dan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 6
Tahun 2008, Penetapan Kawasan Industri ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 21 Tahun 2007
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2007-2017.
3) Sumber Anggaran
Secara khusus anggaran yang disediakan dalam APBD Kabupaten
Ogan Ilir tidak tersedia, namun anggaran pembinaan di sediakan
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 47
pada Dinas-Dinas Teknis yang bertanggungjawab dalam pembinaan,
pembangunan, pengawasan dan monitoring dalam kawasan-kawasan
tersebut seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, Sekretariat Daerah
Kabupaten Ogan Ilir dan Instansi/ Lembaga Vertikal lainnya seperti
Universitas Sriwijaya dan PT Kereta Api.
4) Permasalahan yang Dihadapi
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
kawasan khusus di Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a) Masih lemahnya koordinasi antar instansi terkait dalam
pengembangan wilayah khusus tersebut.
b) Masih diperlukannya penataan sebaik mungkin agar kawasan
khusus dapat dikembangkan dengan baik dan bermanfaat bagi
kemajuan daerah dan masyarakat.
Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menghadapi kendala
tersebut antara lain :
a) Secara terus-menerus melakukan koordinasi dan pertemuan
untuk membahas masalah-masalah yang berguna bagi
pemanfaatan dan pengembangan kawasan tersebut.
b) Telah disusun buku-buku pedoman seperti Master Plan Kawasan
Agropolitan, Master Plan Kawasan Kota Terpadu Mandiri
Transigrasi Rambutan dan Parit Kecamatan Indralaya Utara.
c) Ikut berperan dalam pembahasan rencana pembangunan
Kawasan Stasiun Simpang antara lain dengan mengusulkan agar
kawasan Stasiun Simpang Indralaya selain menjadi Stasiun
Simpang juga menjadi Stasiun Cargo, Stasiun Penumpang dan
Kawasan Pergudangan.
5) SKPD Yang Menangani
SKPD yang menangani kawasan khusus di Kabupaten Ogan Ilir :
Bappeda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pariwisata
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 48
Pemuda dan Olahraga serta Dinas Koperasi dan UMKM Industri dan
Perdagangan.
6.7. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
1) Gangguan Yang Terjadi
Dasar hukum yang dipergunakan dalam rangka melaksanakan
penciptaan ketentraman dan ketertiban umum selain menggunakan
peraturan perundang-undangan dari pusat yang berlaku bagi Negara
RI, juga dipergunakan beberapa peraturan daerah, antara lain :
a) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 48 tahun 2006
tentang Pencegahan Permainan Judi.
b) Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 49 tahun 2006
tentang Ketertiban Umum.
Dalam melaksanakan pembangunan, keamanan dan ketertiban
masyarakat merupakan hal yang sangat mutlak diperlukan adanya
suasana yang kondusif merupakan faktor utama bagi dunia usaha
untuk berinvestasi guna meningkatkan pertumbuhan perekonomian
daerah. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir bekerjasama
dengan instansi keamanan selalu berupaya untuk menciptakan
suasana yang kondusif, aman dan terkendali, serta selalu melakukan
pembangunan yang dilandasi dengan nilai-nilai relegius sesuai
dengan Visi Kabupaten Ogan Ilir seperti tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2016-2021.
Gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi antara lain :
a) Tindakan minum-minuman keras dan tindakan judi lainnya yang
dilakukan sekelompok masyarakat.
b) Tindak pencurian baik ringan maupun dengan pemberatan dan
kekerasan terhadap harta milik masyarakat di dalam
rumah/tempat tinggal maupun dalam perjalanan.
c) Tindak konflik di wilayah perbatasan dengan kabupaten sekitar
Kabupaten Ogan Ilir terutama masalah kepemilikan tanah dan
batas antar desa.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 49
d) Perkelahian antar orang perorang sering berakibat pada
pembunuhan seseorang.
e) Keberadaan wanita tuna susila yang sering mangkal di warung-
warung esek-esek yang mengarah ke perbuatan asusila.
f) Mulai merambahnya penggunaan Obat Terlarang (Narkoba) di
sebagian kalangan generasi muda.
g) Adanya konflik tuntutan sebagian warga sekitar PG Cinta Manis
terhadap lahan yang dimiliki oleh PTPN VII Unit Usaha PG Cinta
Manis Ketiau, sehingga pada tahun 2012-2013 telah
menimbulkan gangguan keamanan.
2) Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Ilir Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis daerah dalam Kabupaten Ogan Ilir,
maka Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani ketentraman
dan ketertiban umum di Kabupaten Ogan Ilir adalah Kantor Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Ogan Ilir, dan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Ogan Ilir. Di samping itu beberapa
Instansi terkait yang juga menyelengarakan Keamanan dan
Ketertiban Umum adalah : TNI dalam hal ini Koramil-Koramil dalam
Kabupaten Ogan Ilir, Kepolisian Resort Ogan Ilir, Satuan Komando
Kompi-7 Brimobda, Batalyon Armed, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, dan instansi teknis lainnya.
3) Penanggulangan dan Kendalanya
Dalam penanggulangan gangguan keamanan dan ketertiban umum
telah ditetapkan kebijakan oleh pemerintah daerah yaitu :
a) Peningkatan kemampuan aparat trantib dalam melaksanakan
Tugas pengamanan Kantor dan Aset pemerintah daerah mulai
dari Bupati sampai jajarannya.
b) Penyelenggarakan Ketertiban Umum, Menegakkan Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 50
c) Pengawalan Bupati/Penertiban Jalannya Pemerintahan Daerah
Kabupaten Ogan Ilir.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penanggulangan keamanan
dan ketertiban umumdi Kabupaten Ogan Ilir tahun 2013 antara lain :
a) Pelaksanaan tidak bisa sekaligus, harus dibagi beberapa satuan
kerja operasional akibatnya dana bertambah besar.
b) Masih kurangnya tenaga pengamanan petugas Satpol PP.
c) Kurangnya peralatan operasional atau transfortasi untuk anggota
pengamanan.
4) Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan
Kabupaten Ogan Ilir yang berusia 13 tahun, faktor keamanan ini
merupakan persoalan yang mutlak diperlukan untuk mengatasi
berbagai tindak kriminalitas. Keberadaan Polres dan Polsek di
wilayah hukum Kabupaten Ogan Ilir menjadi perhatian yang serius
karena keamanan dan ketertiban merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan dan meningkatkan minat investor untuk
berinvestasi di Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu fungsi dan tugas
pokok TNI sebagai pelindung dan penanggulangan keamanan
teritorial sangat membantu dalam menciptakan stabilitas keamanan
dan ketertiban umum di Kabupaten Ogan Ilir. Berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir bekerjasama
dengan Polres Ogan Ilir antara lain :
a) Penyuluhan kepada para remaja dan anak sekolah tentang
kenakalan remaja, bahaya penggunaan narkoba, perbuatan
asusila dan lain-lain.
b) Razia rutin yang dilakukan bersama Polres Ogan Ilir baik
terhadap para pelajar maupun masyarakat umum .
c) Melakukan penindakan terhadap Aparat Pemerintah Daerah yang
terkait tindak kriminal dan kerugian negara.
d) Penataan dan pembentukan lembaga hukum dan HAM.
e) Meningkatkan kwalitas proses demokrasi dan politik yang sehat
dan dinamis.
LKPJ BUPATI OGAN ILIR 2016 VI - 51
f) Penyelesaian beberapa kasus perbatasan antar penduduk desa di
Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir dengan
penduduk di Kecamatan Rambang Kapak Tengah Kota
Prabumulih, antara Desa Pulau Kabal, Desa Bakung dan Sungai
Rambutan dengan Kabupaten Muara Enim, dan antara Desa
Talang Tengah Laut dengan Kab OKI.
5) Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber Dana yang digunakan berasal dari Dana APBD Kabupaten
Ogan Ilir, untuk penyelenggaran ketentraman dan ketertiban oleh
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ogan Ilir.
a) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan,
dengan realisasi pelaksanaan kegiatan : Untuk meningkatkan
Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, alokasi dan realisasi
anggaran tahun 2016 yaitu
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2016 APBD Kab. OI Rp.120.000.000,- Rp.57.149.200,-
b) Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal, dengan penertiban terhadap bangunan yang melewati
sepadan jalan, dan warung-warung terindikasi esek-esek,
pengawasan dan pengamanan tempat-tempat penting, asset dan
kekayaan daerah, dan pengamanan operasi ketupat dan operasi
lilin, pengamanan pada lokasi Pemda baru, alokasi dan realisasi
anggaran tahun 2016 sebagai berikut :
No Tahun
Anggaran
Sumber
Anggaran
Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran
1 2016 APBD Kab. OI Rp.307.675.000,- Rp.223.138.250,-
Sumber Dana yang digunakan berasal dari Dana APBD
Kabupaten Ogan Ilir, untuk penyelenggaran ketentraman dan
ketertiban yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Ogan Ilir.
top related