penandatanganan atau pengesahan presiden i_bab_terakhir_daftar_pustaka.pdf · pdf...
Post on 12-Jul-2019
223 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
PENANDATANGANAN ATAU PENGESAHAN PRESIDEN TERHADAP
UNDANG-UNDANG (TINJAUAN PASAL 20 AYAT (5) UUD 1945)
SKRIPSI
DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH :
ALGI AULALANGI
14370045
PEMBIMBING :
Dr. AHMAD YANI ANSHORI, M.Ag.
PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
ii
ABSTRAK
Ada lima rancangan undang-undang yang tidak di tandatangani atau tidak
disahkan Presiden tetapi tetap sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan. Misalnya, (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau. (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran. (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara. (4) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(5) UU MD3 di tahun 2018.
Tidak adanya penandatanganan atau pengesahan Presiden rancangan
undang-undang tetap sah menjadi undang-undang menimbulkan pertanyaan.
Apakah penandatanganan atau pengesahan Presiden terhadap undang-undang,
sebatas formalitas saja mengingat tidak adanya pengesahan Presiden pun
rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tetap sah menjadi undang-
undang (Pasal 20 Ayat (5) UUD 1945).
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pokok
dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana tafsir penandatanganan atau pengesahan
Presiden terhadap undang-undang pada Pasal 20 ayat (5) UUD 1945? Bagaimana
eksistensi penandatanganan atau pengesahan Presiden terhadap undang-undang
pada Pasal 20 ayat (5) UUD 1945 perspektif siyasah dusturiyah?
Jenis Penelitian ini adalah penelitian pustaka (pustaka research) yaitu
penelitian dengan diperoleh dari berbagi sumber-sumber buku, jurnal, majalah,
naskah, dokumen dan lain sebagainya. Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis.
Yaitu penelitian dengan cara pengumpulan data-data, kemudian mendeskripsikan,
mengklarifikasi, dan menganalisis persoalan yang berkaitan dengan permasalahan
yang kan diteliti secara mendalam dan komprehensif. Teori yang digunakan
adalah siyasah dusturiyah yaitu fiqh siyasah yang membahas masalah perundang-
undangan negara agar sejalan dengan nilai-nilai syariat. Siyasah Dusturiyah
dibagi menjadi tiga bagian: 1) Kekuasaan legislatif (al-sultah al-tasyiriiyah). 2)
Kekuasaakn eksekutif (al-sultah al-tanfidziyah). 3) Kekuasaan yudikatif (al-sultah
al aqdhaiyah).
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penandatanganan atau
pengesahan Presiden terhadap undang-undang hanya bersifat prosedural atau
formalitas saja. Dilihat dari Pasal 20 Ayat (5) UUD 1945 dan pengesahan
rancangan undang-undang pada Pasal 73 UU No. 12 Tahun 2011 tentang
Peraturan Pembentukan Perundang-Undangan. Penandatanganan atau pengesahan
Presiden terhadap undang-undang ini sesuai dengan konsep siyasah dusturiyah.
Karena keikut sertaan Presiden dalam penandatanganan atau pengesahan juga
pembahasan bukan di artikan secara murni sebagai pembuat undang-undang
melainkan membantu dan memudahkan lembaga legislatif apa yang perlu di atur
dalam undang-undang. Pembuat undang-undang adalah DPR (al-sultah al-
tasyiriiyah) sehingga tidak adanya penandatanganan atau pengesahan rancangan
undang-undang tetap sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Kata Kunci: Penandatanganan atau Pengesahan Presiden, Prosedural, Tinjauan
Pasal 20 Ayat (5) UUD 1945
rfi(3 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-U|N-BM-05-03 ' RCSURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal : SkripsiKepada Yth.,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di Yogyakarta
As s al amu' al a ikum Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, rnemberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi Saudara:
Nama :Algi AulalangiNIM :14370045Judul skripsi : PENANDATANGANAN ATAU PENGESAHAN PRESIDEN
TERHADAP UNDANG-LINDANG (TINJAUAN PASAL 2AAYAT 5 UUD 1945)
sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum UIN SunanKaklaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat memperoleh gelar. sarjana strata
satu dalam Program Studi Hukum Tata Negara.
Dengan ini kami mengharap agar skripsiltugas akhir Saudara tersebut diatas dapat segera dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terirnakasih.
Was.cal amu' al aikum Wr. Wh.
Yogyakarta, 09 Juni 2018
Pembirnbing
M.As"
lll
Dr. Ahmad Yani Anshori-MP: 19731105 199603 1002
il:*r.i.:.+aI ,. i. ',...'.). 1
KtrMN}YTRIAN AGAIIIAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KAI,IJAGA. FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
Jl.MarsdaAdisuciptoTelp. {027 4) 5 I 2840 Fax. (0274)5456 1 4 Yogyakarra 5528 1lfif3PE]TGESAIIAN TUGAS AKTIIRNomor : UIN.02iTS,PP.00.9/1 7 5V 12A18
Tugas Akhir dengan Judul : PENANDATANGANAN ATAU PENGESAHANPRESIDEN TERHADAP LTNDANG UNDANG(TTNJAUAN PASAL 20 AYAT 5 ULrD 1945)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : ALGI AULALANGINomor Induk Mahasiswa '. 14370045Telah diujikan Pada : Karris, 19 Juli 2018Nilai Ujian Tugas Akhir : A-
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SunanKalijaga Yogyakarta
TIM UJIAN TUGAS AKHIRKetua Sidang
NrP. 19710430 199s03 1 001
Yani Anshori, M.Ag.19731105 199603 1 002
Dr. H. M. Nur, S.Ag.,NIP. 19700816199703 NIP.19720903 r9qB03 1 001
Yogyakarta, 19 Juli 20i8Sunan Kaliiaga
i'ah dan Hukum,*.ffi:
ffi:#
lv
Universitas lslam Negeri Sunan Kalijaga
PE,RI\TYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Algi Aulalangi
1437004s
Hukum Tata Negara (Siyasah)
Syari'ah dan Hukum
FM-U|N-BM-05{6 / RO
menyatakan,
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasilpenelitianlkarya saya sendiri kecuali pada bagian-bagran yang dirujuk sumbernya,
dan bebas dari plagiarisme. Jika di kemudian hari terbukti bukan karya sendiri
atau melakukan plagrasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
Yogyakarta, 09 Juni 201 8
QsY,.1,y"pttg
HW
w \Algi AulalangiNIM. 14370045
vi
MOTTO
Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Allah. Tetapi
kalau mencari Allah otomatis mendapatkan surga.
-Cak Nun-
Kesadaran adalah Matahari
Kesabaran adalah Bumi
Keberanian menjadi Cakrawala
Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata
-W S Rendra-
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Dengan mengucap syukur alhamdulillah saya persembahkan skripsi ini untuk :
Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas limpahan doa dan kasih sayang
yang tak terhingga, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarkanku
sampai saat ini, motivator terbesar dalam hidupku untuk selalu menjadi lebih
baik lagi, tak pernah cukup aku membalas cinta kasih Bapak-Ibu padaku.
Adik, yang selalu mendukung, mendoakan serta memotivasiku untuk terus
melangkah lebih baik.
Dosen-dosen dan seluruh staf pengajar khususnya di Jurusan Hukum Tata
Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Teman dan sahabat-sahabatku semua, terimakasih karena kalian telah hadir
dalam hidupku.
Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi huruf Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan
0543b/u/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
HurufArab Nama Huruf Latin Keterangan
Alf Tidak dilambangkan Ba B Be Ta T Te (a s (dengan titik di atas Jm J Je (H Ha (dengan titik di bawah Kha Kh K dan h Dl D De (l Z (dengan titik di atas Ra R Er Za Z Zet Sn S Es Syn Sy Es dan ye (Sd Es (dengan titik di bawah (Dd De (dengan titik di bawah
ix
(T Te (dengan titik di bawah (Z Zet (dengan titik di bawah An Koma terbalik ke atas Gan G Ge Fa F Ef Qf Q Qi Kf K Ka Lm L el Mm M em Nn N en Wwu W W Ha H Ha Hamzah Apostrof Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis Mutaaddidah
Ditulis iddah
x
C. Ta Marbtah di akhir kata
1. Bila ta Marbtah di baca mati ditulis dengan h, kecuali kata-kata Arab
yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan
sebagainya.
Ditulis ikmah
Ditulis Jizyah
2. Bila ta Marbtah diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua
itu terpisah, maka ditulis dengan h
Ditulis Karmah al-auliy
3. Bila ta Marbtah hidup dengan hrakat fath, kasra dan dmmah
ditulis t
Ditulis Zakt al-fir
D. Vokal Pendek
fata Ditulis A
Kasrah Ditulis I
ammah Ditulis U
xi
E. Vokal Panjang
1 fata+alif
Ditulis
Ditulis
Jhiliyyah
2 fata+ya mati
Ditulis
Ditulis
Tans
3 Kasrah+ya Mati
Ditulis
Ditulis
Karm
4