bab kas,modal,laba, dan konsep laba
Post on 22-Oct-2015
231 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB KAS,MODAL,LABA, DAN KONSEP LABA :
1) Pengertian Laba :
Makna income dalam konteks perpajakan dapat berbeda atau bahkan berbeda dengan
makna income dalam akuntansi atau pelaporan keuangan. Laba dalam teori akuntansi
biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FSAB disebut dengan laba komprehensif.
Laba komprehensif dimaknai sebagai kenaikan asset bersih selain yang berasal dari transaksi
dengan pemilik.
Karena akuntansi secara umum menganut konsep kos historis, asas akrual, dan konsep
penandingan, laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih antara
pendapatan dan biaya. Sementara itu, pendapatan dan biaya diukur dan diakui melalui
prosedur tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Pendefinisian
laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara structural atau
sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian pendapatan dan biaya.
Pendapatan dan biaya masuk dalam definisi laba sehingga harus orang harus mendefinisi
pendapatan dan biaya untuk memakai laba. Jadi laba merupakan hasil penerapan prosedur
bukan sesuatu yang bermakna semantik.
2) Perbedaan Laba Ekonomi dengan Laba Akuntansi :
Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba EkonomikSudut pandang pemaknaan
Perekayasa akuntansi, penyusunan standar, atau penyusunan statemen keuangan
Pemegang saham
Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai pasar, nilai likuidasi
Pengertian “ekonomik” Kelayakan ekonomik jangka panjang
Penilaian ekonomik jangka pendek
Makna depresiasi Alokasi kos Penurunan nilai ekonomik
Unit pengukur Rupiah nominal Daya beliSasaran pengukuran atau sifat laba
Laba uang/nominal Laba real
Konsep dasar yang melandasi
Kontinuitas usaha, asas akruasi
Likuidasi, nilai tunai
Fungsi asset Sisa potensi jasa Simpanan/ sediaan nilai
3) Konsep Laba Dalam Tataran Sintatik :
Makna semantik laba yang dikembangkan pada akhirnya harus dapat dijabarkan dalam
tataran sintaktik. Salah satu bentuk penjabarannya adalah mendefinisi laba sebagai selisih
pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran
sintatik membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan. Konsep ini harus
dirasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang objektif sehingga angka
laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen keuangan. Pengukuran dalam arti luas yang
meliputi pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur pengakuan ditambah cara mengungkapkan
merupakan masalah pada tataran sintaktik
Kriterian Dalam Pengukuran Laba :
a. Pendekatan transaksi
Dalam pendekatan ini laba diukur pada saat terjadinya transaksi (terutama
transaksi eksternal) yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengakuan laba
atas dasar pendekatan ini sama dengan pengakuan pendapatan sama dengan atas dasar
kriteria terlealisasi dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi
manfaat. Dengan pendekatan transaksi laba timbul dan diakui pada saat penjualan atau
pertukaran terjadi.
b. Pendekatan kegiatan
Dengan pendekatan ini laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya
kegiatan atau kejadian bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Dengan
konsep ini pendapatan (dengan sendirinya laba) dinyatakan telah terbentuk bersamaan
dengan telah dilakukannya kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas (produksi,
penjualan, dan pengumpulan kas).
c. Pendekatan Pemertahanan Kapital
Dengan konsep ini laba merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua
titik waktu yang berbeda. Masalah teoritis dalam hal ini adalah bagaimana kapital diukur
atau dinilai dan bagaimana laba ditentukan.
4) Konsep Laba Dalam Tataran Semantik :
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada symbol atau elemen laba sehingga laba
bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk menjawab
pertanyaan apakah yang harus direpresentasikan oleh laba. Seperti teori tentang asset, realitas
atau kegiatan entitas apa yang harus direpresentasi oleh angka laba. Makna yang dikandung
dalam laba akhirnya harus diinterprestasi oleh pemakai. Pemaknaan laba secara semantik
akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan
penyajiannya.
5) Konsep Laba Dalam Tataran Pragmatik :
Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah
pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah, sedangkan
dalam teori akuntansi tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba
bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. Informasi diharapkan
mempunyai pengaruh kalau informasi tersebut benar-benar digunakan oleh para pemakai,
karena menurut persepsi pemakai (atau model pengambilan keputusannya) informasi tersebut
mempunyai manfaat, kualitas, dan nilai informasi.
6) Definisi Laba Ekonomi :
Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan peristiwa yang
dihubungkan dengan berbagai tahapan berbeda yaitu penikmatan laba psikis, laba nyata, dan
laba uang. Lindahl (1919) memiiki pandangan berbeda dengan mengaitkan konsep laba
ekonomi dan bunga, lalu dihubungkan dengan peningkatan barang modal selama waktu
tertentu. Sedangkan Hicks (1946) mengembangkan kedua konsep di atas dengan
mendefinisikan laba ekonomi sebagai jumlah maksimum yang dikonsumsi selama suatu
periode dan pada akhir periode masih memiliki kekayaan yang sama seperti pada awal
periode.
7) Sifat Laba Ekonomi :
Sifat-sifat laba ekonomi berdasarkan definisi Fischer, Lindahl dan Hicks mencakup ke
dalam tiga tahapan yaitu :
1) Physical Income
Konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dalam
pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
2) Real Income
Kepuasan terjadi karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur
dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang atau jasa. Ukuran yang
digunakan adalah biaya hidup (cost of living)
3) Money Income
Hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan
hidup.
8) Pengertian Capital Maintanance pada Laba Ekonomi :
9) Perbedaan Laba Akuntansi dengan Money Income :
Money income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah
perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode
tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Venon
Kam (1986) menggunakan istilah business income yang berarti kelebihan dari harga akhir
yang dibayar individu dan lembaga lain atas output perusahaan diatas biaya yang
dikeluarkannya.
Money income berbeda dengan accounting income dalam hal :
• Money income dihitung berdasarkan nilai replacement cost, sedangkan Accounting
Income berdasarkan historical cost;
• Money income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.
top related