bab kas,modal,laba, dan konsep laba

6

Click here to load reader

Upload: nophek-bbarbara

Post on 22-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uas

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Kas,Modal,Laba, Dan Konsep Laba

BAB KAS,MODAL,LABA, DAN KONSEP LABA :

1) Pengertian Laba :

Makna income dalam konteks perpajakan dapat berbeda atau bahkan berbeda dengan

makna income dalam akuntansi atau pelaporan keuangan. Laba dalam teori akuntansi

biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FSAB disebut dengan laba komprehensif.

Laba komprehensif dimaknai sebagai kenaikan asset bersih selain yang berasal dari transaksi

dengan pemilik.

Karena akuntansi secara umum menganut konsep kos historis, asas akrual, dan konsep

penandingan, laba akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih antara

pendapatan dan biaya. Sementara itu, pendapatan dan biaya diukur dan diakui melalui

prosedur tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU). Pendefinisian

laba sebagai pendapatan dikurangi biaya merupakan pendefinisian secara structural atau

sintaktik karena laba tidak didefinisi secara terpisah dari pengertian pendapatan dan biaya.

Pendapatan dan biaya masuk dalam definisi laba sehingga harus orang harus mendefinisi

pendapatan dan biaya untuk memakai laba. Jadi laba merupakan hasil penerapan prosedur

bukan sesuatu yang bermakna semantik.

2) Perbedaan Laba Ekonomi dengan Laba Akuntansi :

Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba EkonomikSudut pandang pemaknaan

Perekayasa akuntansi, penyusunan standar, atau penyusunan statemen keuangan

Pemegang saham

Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai pasar, nilai likuidasi

Pengertian “ekonomik” Kelayakan ekonomik jangka panjang

Penilaian ekonomik jangka pendek

Makna depresiasi Alokasi kos Penurunan nilai ekonomik

Unit pengukur Rupiah nominal Daya beliSasaran pengukuran atau sifat laba

Laba uang/nominal Laba real

Page 2: Bab Kas,Modal,Laba, Dan Konsep Laba

Konsep dasar yang melandasi

Kontinuitas usaha, asas akruasi

Likuidasi, nilai tunai

Fungsi asset Sisa potensi jasa Simpanan/ sediaan nilai

3) Konsep Laba Dalam Tataran Sintatik :

Makna semantik laba yang dikembangkan pada akhirnya harus dapat dijabarkan dalam

tataran sintaktik. Salah satu bentuk penjabarannya adalah mendefinisi laba sebagai selisih

pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Konsep laba dalam tataran

sintatik membahas mengenai bagaimana laba diukur, diakui, dan disajikan.  Konsep ini harus

dirasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi yang objektif sehingga angka

laba dapat diukur dan disajikan dalam statemen  keuangan. Pengukuran dalam arti luas yang

meliputi pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur pengakuan ditambah cara mengungkapkan

merupakan masalah pada tataran sintaktik

Kriterian Dalam Pengukuran Laba :

a. Pendekatan transaksi

Dalam pendekatan ini laba diukur pada saat terjadinya transaksi (terutama

transaksi eksternal) yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode. Pengakuan laba

atas dasar pendekatan ini sama dengan pengakuan pendapatan sama dengan atas dasar

kriteria terlealisasi dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi

manfaat. Dengan pendekatan transaksi laba timbul dan diakui pada saat penjualan atau

pertukaran terjadi.

b. Pendekatan kegiatan

Dengan pendekatan ini laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya

kegiatan atau kejadian bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Dengan

konsep ini pendapatan (dengan sendirinya laba) dinyatakan telah terbentuk bersamaan

dengan telah dilakukannya kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas (produksi,

penjualan, dan pengumpulan kas).

c. Pendekatan Pemertahanan Kapital

            Dengan konsep ini laba merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua

titik waktu yang berbeda. Masalah teoritis dalam hal ini adalah bagaimana kapital diukur

atau dinilai dan bagaimana laba ditentukan.

Page 3: Bab Kas,Modal,Laba, Dan Konsep Laba

4) Konsep Laba Dalam Tataran Semantik :

Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus

dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada symbol atau elemen laba sehingga laba

bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha untuk menjawab

pertanyaan apakah yang harus direpresentasikan oleh laba. Seperti teori tentang asset, realitas

atau kegiatan entitas apa yang harus direpresentasi oleh angka laba. Makna yang dikandung

dalam laba akhirnya harus diinterprestasi oleh pemakai. Pemaknaan laba secara semantik

akhirnya akan menentukan pemaknaan laba secara sintaktik yaitu pengukuran dan

penyajiannya.

5) Konsep Laba Dalam Tataran Pragmatik :

Tataran pragmatik dalam teori komunikasi berkepentingan untuk menentukan apakah

pesan sampai kepada penerima dan mempengaruhi perilaku sebagaimana diarah, sedangkan

dalam teori akuntansi tataran pragmatik membahas mengenai apakah informasi laba

bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. Informasi diharapkan

mempunyai pengaruh kalau informasi tersebut benar-benar digunakan oleh para pemakai,

karena menurut persepsi pemakai (atau model pengambilan keputusannya) informasi tersebut

mempunyai manfaat, kualitas, dan nilai informasi.

6) Definisi Laba Ekonomi :

Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan peristiwa yang

dihubungkan dengan berbagai tahapan berbeda yaitu penikmatan laba psikis, laba nyata, dan

laba uang. Lindahl (1919) memiiki pandangan berbeda dengan mengaitkan konsep laba

ekonomi dan bunga, lalu dihubungkan dengan peningkatan barang modal selama waktu

tertentu. Sedangkan Hicks (1946) mengembangkan kedua konsep di atas dengan

mendefinisikan laba ekonomi sebagai jumlah maksimum yang dikonsumsi selama suatu

periode dan pada akhir periode masih memiliki kekayaan yang sama seperti pada awal

periode.

Page 4: Bab Kas,Modal,Laba, Dan Konsep Laba

7) Sifat Laba Ekonomi :

Sifat-sifat laba ekonomi berdasarkan definisi Fischer, Lindahl dan Hicks mencakup ke

dalam tiga tahapan yaitu :

1) Physical Income

Konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dalam

pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.

2)   Real Income

Kepuasan terjadi karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur

dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang atau jasa. Ukuran yang

digunakan adalah biaya hidup (cost of living)

3)   Money Income

Hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan

hidup.

8) Pengertian Capital Maintanance pada Laba Ekonomi :

9) Perbedaan Laba Akuntansi dengan Money Income :

Money income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah

perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode

tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Venon

Kam (1986) menggunakan istilah business income yang berarti kelebihan dari harga akhir

yang dibayar individu dan lembaga lain atas output perusahaan diatas biaya yang

dikeluarkannya.

Money income berbeda dengan accounting income dalam hal :

• Money income dihitung berdasarkan nilai replacement cost, sedangkan Accounting

Income berdasarkan historical cost;

• Money income hanya mengikuti gain yang accrued pada periode itu.