bab iv pkl
Post on 30-Dec-2015
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IV
TINJAUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN
4.1. Kendala Yang Ada Dilapangan
Dilapangan pasti ada suatu masalah yang dihadapi, masalah tersebut
terkadang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi, tapi masalah itu bisa
diminimalisir sebisa mungkin agar kendala itu tidak menjadi hambatan yang
berarti sehingga bisa mengganggu proyek tersebut. Dalam proyek pembangunan
Balai Penyuluh Pertanian ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu :
- Kurangnya jumlah pekerja
- Keterlambatan material
- Pekerja yang kurang professional
- Kerusakan alat
4.1.1 Kurangnya Jumlah Pekerja
a. Sebab
Kekurangan jumlah pekerja sebenarnya tidak akan terjadi jika pihak
kontraktor peleksana lebih bias membaca situasi atau keadaan. Kerana
proyek Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian ini berbenturan dengan
bulan ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, biasanya untuk mencari pekerja
agak sulit pada bulan tersebut, sedangkan proyek harus tetap berjalan
sesuai dengan time schedule yang sudah direncanakan.
b. Akibat
Kurangnya jumlah pekerja, maka akan mengakibatkan
terlambatnya pekerjaan di proyek dan hal tersebut tentu akan
merugikan semua pihak khususnya kontraktor.
Akibat kurangnya jumlah pekerja menyebabkan pekerjaan akan
tumpang tindih dan itu akan berakibat pada kualitas pekerjaan.
c. Solusi
Kekurangan jumlah pekerja ini sebenarnya dapat dihindari,
dengan cara pihak kontraktor pelaksana melihat time schedule jangka
panjang, karena dengan itu kontraktor pelaksana pasti mengetahui
bahwa proyek yang dilaksanakan akan menemui bulan Ramadhan dan
Idul Fitri. Dengan begitu pihak kontraktor dapat menyiapkan
alternative yaitu dengan cara mencari pekerja jauh-jauh hari sebelum
bulan Ramadhan dan Idul Fitri dan lebih baiknya lagi pekerja yang
direkrut dari sekitar wilayah proyek untuk menghindari mudik lebaran.
4.1.2 Keterlambatan Material
a. Sebab
Material merupakan bahan utama dalam sebuah bangunan
(proyek) jika terjadi keterlambatan material maka akan menghambat
pelaksanaan di proyek. Keterlambatan material disebabkan kosongnya
stok material yang diperlukan karena berbenturan dengan bulan
Ramadhan, pada bulan tersebut terjadi kekosongan material, sehingga
material harus dipesan terlabih dahulu dan itu memerlukan waktu.
b. Akibat
Seperti disebutkan di atas sebab dari keterlambatan materilal
karena pada bulan Ramdhan ada beberapa material kosong, jadi
material tersebut terpaksa didatangkan dari luar kota, tentu
membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan harganya pun lebih
mahal karena pendistribusianya cukup jauh.
Selain itu keterlambatan material juga menghambat aktivitas pekerjaan
di lapangan, sehingga jadwal pekerjaan meleset dari yang sudah
ditentukan.
c. Solusi
Melihat permasalahan di atas seharusnya pihak kontraktor harus
sudah menyiapkan antisipasi agar keterlambatan tidak terjadi karena
material adalah salah satu bahan pokok yang harus siap sedia ditempat
proyek. Jadi pihak kontaraktor harus sudah menyiapkan material
tersebut jauh-jauh hari sebelum material tersebut digunakan, caranya
dengan melihat jadwal time scheadule.
4.1.3 Pekerja Yang Kurang Profesional
a. Sebab
Profesional dalam pekerjaan sangat diperlukan. Apabila pekerja
tidak profesional maka akan berakibat fatal, sebab dari adanya pekerja
yang kurang profesional mungkin lebih dikarenakan perekrutan pegawai
tanpa mengetahui kualitas dari pegawai tersebut. Dan adanya para warga
sekitar proyek yang ingin bekerja diproyek tanpa ada keahlian dibidang
tersebut.
b. Akibat
Setiap pekerjaan harus dikerjakan secara profssional agar hasil
yang didapat sesuai dangan apa yang direncanakan, setiap proyek pasti ada
kendala yang terjadi dan itu harus dimnimalkan apabila suatu pekerjaan
dilaksankan tetapi pekerja yang melaksanakan kurang professional maka
akan berakibat fatal mungkin diantaranya ketidak sesuaian hasil pekerjaan
dengan rencana yang sudah dirancang sedemikian rupa dan itu akan
merugika semua pihak khususnya kontrator pelaksana itu sendiri.
c. Solusi
Suatu permasalah atau kendala dalam proyek pasti selalu ada dan
suatu masalah pasti ada solusinya agar kerugian atau dampak yang terjadi
tidak terlalu banyak. Salah satu solusinya adalah dengan cara perekrutan
calon pekerja agar pihak kontraktor lebih selektif dalam memilih dan
menerima pegawai dan mengetahui latar belakang pendidikan calon
pegawai.
4.1.4 Kerusakan Alat (Molen)
a. Sebab
Kerusakan suatu alat itu sudah biasa terjadi dalam setiap pekerjaan
proyek tetapi jika itu dibiarkan akan berpengaruh pada pengerjaan proyek
jika alat yang rusak itu tidak berarti besar dalam suatu proyek atau masih
ada penggantinya itu tadak terlalu berpengaruh besar pada pekerjaan
proyek tetapi jika sebaliknya alat yang rusak itu sangat dibutuhkan dan
tidak ada penggantinya maka itu sangat berpengaruh besar pada pekerjaan
proyek. Seperti yang terjadi pada proyek Balai Penyuluhan Pertanian
Banjarmasin, Molen atau alat pengaduk semen yang sangat dibutuhkan dan
tidak ada penggantinya dan pekerjaan pengecoran secara otomatis terhenti.
b. Akibat
Kerusakan Molen secara langsung akan berakibat pada
terhentinya proses pengecoran di proyek dan itu sangat merugikan pihak
kontraktor karena jika proses pengecoran terhenti secara otomatis akan
berpengaruh kepada pearubahan Time Schedule yang sudah direncanakan
sebelumnya dan jika Molen rusak otomatis juga pekerja yang seharusnya
bekerja tidak dapat bekerja dan itu akan berakibat membengkaknya biaya
konsumsi yang ditanggung oleh pihak konraktor, dan masalah yang terjadi
di proyek Balai Penyuluhan Pertanian berakibat pada terbengkalainya
pengecoran sehingga pekerjaan menjadi molor.
c.Solusi
Kerusaka Molen (alat pengaduk semen) adlah suatu pekerjaan
yang sulit diprediksi oleh kontraktor kerena Molen yang digunakan sudah
berumur sehingga kinerja mesin berkurang, agar pekerjaan tidak molor
maka selama Molen masih diperbaiki pekerjaan pengecoran diganti dengan
pekerjaan lain sehingga waktu tidak terbuang.
4.2. Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dalam Pengerjaan Bekisting Kolom
4.2.1. Pengertian Bekisting
Yang dimaksud dengan bekisting adalah kotak cetak yang terbuat
dari papan kayu dan balok atau yang terbuat dari bahan yang lainya yang
digunakan untuk menetukan bentuk dari kontruksi baton
4.2.2. Pembahasan
Bekisting dalam proyek Pembangunan Gedung Balai Penyuluh
Pertanian menggunakan kayu kelas 2 dengan konstruksi yang sesuai
dengan bentuk kolom, tapi pada saat pelepasan bekisting terlalu
sembarangan sehingga pemborosan kayu dan terjadi serpihan-serpihan dan
dan pecah-pecah. Solusi dari pembahasan bekisting ini sebagai berikut :
a. Akibat
Akibat dari pelepasan bekisting yang sembarangan adalah
retaknya kolom sehingga diperlukan penambahan ulang untuk
menutup retak-retak tersebut. Selain itu kayu yang sudah
digunakan tidak bias digunakan lagi untuk bangunan bekisting
berikutnya dan itu semua mempengaruhi kekuatan dari kolom
tersebut.
b. Solusi
Cara pelepasan bekisting sangat mempengaruhi dari kolom
tersebut walaupun setelah kolom selesai bekisting tersebut tidak
digunakan lagi atau tidak termasuk dalam kontruksi, maka dari itu
pelepasan bekisting hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan
jangan terlalu terburu-buru sehingga mempengaruhi pekerjaan dan
hendaknya pekerja adalah seorang pekerja yang professional,
sehingga mengetahui presedur pekerjaan yang sesuai.
4.3. Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dalam Pengerjaan Kolom
4.3.1. Pengertian Kolom
Kolom adalah sebuah konstruksi yang berfungsi sebagai tiang
penyangga balok atau lantai yang berada diatasnya.
4.3.2. Pembahasan
Kolom merupakan salah satu kontruksi yang sangat berpengaruh
dalam pembangunan gedung karena kolom merupakan tiang penyangga
dalam sebuah bangunan.
Maka dari itu dalam pengerjaan kolom harus diperhatikan cara
pengerjaannya dan mutu dari bahan kolom tersebut.
- Dalam pelaksanaannya campuran yang digunakan adalah
1:6:8 yaitu 1 sak semen 6 keranjang pasir dan 8 keranjang kerikil.
Tetapi campuran 1:6:8 tidak memenuhi/sesuai karena pada campuran
tersebut lebih bnayak menggunakan pasir, hal itu disebabkan karena
pada saat pelaksanaan pekerjaan kolom berbenturan dengan bulan
ramadhandan pada saat bulan tersebut koral stoknya kosong sehingga
digunakanlah pasir lebih banyak, pasir yang digunakan adalah pasir
bangkal yang berasal dari Karang Intan Martapura karena pasir tersebut
lebih bagus dari pada pasir kayu tangi. Dan pada umur satu hari
bekisting kolom langsung dibuka dan tidak ada perawatan pada beton
hingga beton berumur 28 hari
a. Akibat
Dari pembahasan diatas mengakibatkan kualitas atau
kekuatannya kolom menjadi berkurang, karena salah satu
penyebab terbesarnya adalah campuran yang tidak sesuai yaitu
terlalu banyak pasir dan tulangan yang digunakan tidak sesuai
sehingga membuat kolom akan bersifat getas atau mudah putus
dan berakibat sangat fatal.
c. Solusi
Dari pemaparan diatas solusi yang dapat berikan adalah
agar pelaksana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur
yang sudah ditetapkan agar mengahasilkan pekerjaan yang
berkualitas, selain itu intensitas pengawas konsultan harus lebih
diperbanyak sehingga dapat mengawasi pekarjaan lebih detail.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalankan PKL pada proyek
ini, dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Pada proyek pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian Banjarmasin
menggunakan system pelelangan umum, di mana sebagai konsultan
perencana CV. Karyasa Consulindo, sebagai konsultan pengawas adalah
CV. Kharisma Jasa dan Kontraktor Peleksana adlah CV. Putra Jaka
Utama dengan nilai kontrak Rp.543.000.000,-.
2. Pada proyek ini metode pelaksanaannya tidak sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan pad rencana kerja, sebagai contoh :
- Pada saat pembuatan pencampuran semen, air, pasir, dan kerikil hanya
dengan kira-kira saja bukan dengan perbandingan yang telah ditentukan
pada rencana kerja
- Pada umur satu hari bekisting kolom langsung dibuka dan tidak ada
perawatan pada beton hingga beton berumur 28 hari.
- Ukuran tulangan yang digunakan tidak sesuai dengan gambar kerja.
5.2 Saran-Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan dalan hal teknis pelaksanaan
pekerjaan di lapangan antara lain :
1. Untuk pihak konsultan sebaiknya pengawasan terhadap pekerjaan agar
lebih ditingkatkan lagi sebab ada beberapa pekerjaan yang tidak
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor perlu memperhatikan time
schedule agar peleksanaan selesai tepat pada waktunya
top related