bab iv profil pedagang kaki lima (pkl) di lapangan...

13
1 BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA KOTA SALATIGA 4.1. Sekilas Tentang Kota Salatiga Kota Salatiga merupakan salah satu kabupaten/kota yang menjadi bagian dari propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kota Salatiga terletak antara 007.17‟ dan 007.17‟.23” Lintang Selatan dan antara 110.27‟.56,81” dan 110.32‟.4,64” Bujur Timur. Secara morfologis Kota Salatiga berada di daerah cekungan, kaki Gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajahmungkur, Telomoyo dan Payung Rong 1 . Kota Salatiga berada di tengah-tengah wilayah dari Kabupaten Semarang. Kota Salatiga dibatasi oleh beberapa Desa yang berada di wilayah Kabupaten Semarang, adapun batas-batas dari Kota Salatiga adalah sebagai berikut 2 : Di sebelah utara Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan, Desa Pejaten), dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watuagu). Sebelah timur Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo dan Desa Glawan), dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Desa Tegalwaton dan Desa Nyamat). Sebelah barat Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten dan Desa Gedongan), dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo). 1 SalatigaDalamAngka, 2013 2 SalatigaDalamAngka, 2013

Upload: vocong

Post on 09-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

1

BAB IV

PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

KOTA SALATIGA

4.1. Sekilas Tentang Kota Salatiga

Kota Salatiga merupakan salah satu kabupaten/kota yang menjadi bagian dari

propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kota Salatiga terletak antara 007.17‟ dan

007.17‟.23” Lintang Selatan dan antara 110.27‟.56,81” dan 110.32‟.4,64” Bujur

Timur. Secara morfologis Kota Salatiga berada di daerah cekungan, kaki Gunung

Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain Gajahmungkur, Telomoyo dan

Payung Rong1.

Kota Salatiga berada di tengah-tengah wilayah dari Kabupaten Semarang.

Kota Salatiga dibatasi oleh beberapa Desa yang berada di wilayah Kabupaten

Semarang, adapun batas-batas dari Kota Salatiga adalah sebagai berikut2:

Di sebelah utara Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Pabelan (Desa

Pabelan, Desa Pejaten), dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa

Watuagu).

Sebelah timur Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Pabelan (Desa

Ujung-ujung, Desa Sukoharjo dan Desa Glawan), dan Kecamatan Tengaran

(Desa Bener, Desa Tegalwaton dan Desa Nyamat).

Sebelah barat Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Tuntang (Desa

Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten dan Desa Gedongan), dan Kecamatan

Getasan (Desa Polobogo).

1SalatigaDalamAngka, 2013 2SalatigaDalamAngka, 2013

Page 2: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

2

Sebelah selatan Kota Salatiga berbatasan dengan Kecamatan Getasan (Desa

Sumogawe, Desa Samirono dan Desa Jetak), dan Kecamatan Tengaran (Desa

Patemon, Desa Karangduren).

Gambar 2. Peta Kota Salatiga

Page 3: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

3

4.2. Sejarah Terbentuk Paguyuban PKL Lapangan Pancasila

Paguyuban PKL Pancasila dibentuk oleh pemerintah dalam rangka untuk

mengatasi permasalahan yaitu banyaknya gubuk tempat PKL berdagang di sekitar

jalan raya pancasila yang menyebabkan jalan menjadi sempit dan terlihat kumuh. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara dari Bapak Andi Saputra3 bahwa:

“Dulu itu kami berjualan di pinggir jalan mas, dulu

sekitar 7 PKL berjualan dipinggir jalan diatas trotoar

dan dekat pagar mas, namun karena jalan menjadi

sempit dan terlihat kotor maka pada jamannya pak

Totok Walikota, kami di pindahkan ke dalam wilayah

Pancasila. Sampai sekarang sudah 3 kali digeser, jadi

pertama dari dekat jalan di luar pagar Pancasila, lalu

kedalam samping pagar namun karena dijadikan tempat

untuk jalan, kami di geser lagi ke bawah ke tempat

yang sekarang.”

Penuturan tersebut diperkuat oleh Bapak Bowo4 yang mengatakan bahwa:

“Dulu itu kami berjualan di pinggir jalan mas, dekat

pagar jalan, lalu karena sempit dan terlihatnya kumuh

maka kami di pindahkan ke dalam mas oleh dinas

pasar, supaya lebih rapi dan tidak terlihat kotor mas.”

Berdasarkan petikan wawancara diatas menunjukkan bahwa pembentukan

paguyuban dilakukan dalam rangka untuk mengatasi terjadinya kemacetan dan

kesemrawutan yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima. Dengan adannya

paguyuban pemerintah mengharapakan pedagang lebih tertib, dapat menjaga

kebersihan dan menjaga ketentraman dari Kota Salatiga.

Paguyuban terbentuk pada Tahun 2004 dengan nama Paguyuban PKL

Pancasila. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Andi Saputra5 bahwa:

3Wawancara dengan Bapak Andi Saputra sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17

Oktober 2017, pukul 18.24 – 19.00 Wib di Warung Pak andi di Lapangan Pancasila. 4Wawancara dengan Bapak Bowo sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17 Oktober

2017,pukul 20.00 – 00.25 Wib di Warung Pak Bowo di Lapangan Pancasila.

Page 4: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

4

“Ya terbentuknya paguyuban semenjak jamannya pak

totok, walikotanya pak totok sekitar tahun 2004.

Inisiatornya pak totok mas, kalau sekarang udah keluar

udah pensiun kayaknya. Pak totok yang mengatur

rencana usaha usaha ini. Namanya paguyubannya

Paguyuban PKL Pancasila. Dulu jumlahnya banyak

sekali mas, seluruh lapangan pancasila penuh mas

dengan PKL, kalau dulu ada 107 tenda mas pada

waktu pak totok wali kota sekarang kurang lebih

tinggal 47 pedagang saja. Penyebabnya modal habis

akibat dulu sering terjadi hujan dan pembelinya

semakin berkurang mas.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat terlihat bahwa yang menjadi

inisiator terbentuknya paguyuban lapangan Pancasila merupakan pihak pemerintah

dalam hal ini Walikota Salatiga. Jika dilihat dari jumlah PKL yang hingga saat ini

dapat disimpulkan bahwa usaha PKL tidak berjalan dengan baik ditandai dengan

banyaknya PKL yang gulung tikar atau tidak mampu melanjutkan usaha mereka

akibat dari permodalan yang sulit serta pembeli yang semakain berkurang dari tahun

ke tahun.

Adapun fungsi dari Paguyuban PKL Pancasila adalah sebagai berikut menurut

Bapak Andi Saputra6 bahwa:

“Ya paguyuban hanya tempat untuk kumpul dan juga

paguyuban yang mengkoordinir kalau ada masalah

seperti kebersihan ya kita kumpul bersama untuk

bagaimana menjaga kebersihan. Dalam pemasangan

tenda, supaya kita memasang tenda yang terpal satu

warna saja, misalkan sekarangkan tendanya warna

biru semua hal karena rapat paguyuban mas. Jadi

lewat paguyuban kita dibuat menjadi kompak mas.”

6Wawancara dengan Bapak Andi Saputra sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17

Oktober 2017, pukul 18.24 – 19.00 Wib di Warung Pak andi di Lapangan Pancasila.

Page 5: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

5

Penuturan tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak .Bowo7 mengatakan

bahwa:

“Melalui paguyuban PKL di pancasila, kita pedagang

bisa diberikan informasi-informasi dari Pemda

mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di

lapangan pancasila seperti kegiatan musik. Selain itu

kalau misalnya ada libur, kalau ada rapat informasi

lapangan untuk kegiatan apa. Jadi melalui paguyuban

informasi-informasi di sampaikan ke PKL Pancasila.”

Berdasarkan petikan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa paguyuban

memiliki fungsi yang sangat sentral didalam menjaga keamanan, kekompakan dari

PKL di Pacasila, menjaga kebersihan Lapangan Pancasila serta tempat perantara

informasi dari semua pihak yang akan melakukan kegiatan di Lapangan Pacasila.

Pemilihan pengurus harian paguyuban dilakukan berdasarkan hasil rapat

pemilihan yang dilakukan oleh seluruh PKL anggota Paguyuban PKL Lapangan

Pancasila. Berikut merupakan kutipan wawancara dari Bapak Bowo8 bahwa:

“Anggota yang memilih mas melalui rapat dulu. Dulu

itu bukan pak is yang ketua tapi ada tentara mas,

namun karena tentaranya sibuk gak pernah kelihatan

maka pak is yang mengambil alih pekerjaan ketua

sehingga sejak itu pak is jadi ketua sampai sekarang,

gak pernah dilakakukan pergantian ketua atau

pengurus gak pernah sejak tahun 2003, 2004 kalau

gak slaah mas terakhir kali pemilihan ketua dan

pengurusnya.”

Dalam proses pemilihan ketua paguyuban melalui rapat dengan para anggota

PKL. Melalui rapat tersebut para PKL bisa menentukan siapa yang menjadi ketuanya

dan juga tugas dari ketua tersebut yaitu supaya bisa mengkorordinir para PKL.

7Wawancara dengan Bapak Bowo sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17 Oktober

2017,pukul 20.00 – 00.25 Wib di Warung Pak Bowo di Lapangan Pancasila. 8Wawancara dengan Bapak Bowo sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17 Oktober

2017,pukul 20.00 – 00.25 Wib di Warung Pak Bowo di Lapangan Pancasila.

Page 6: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

6

Anggota PKL yang ada di Lapangan Pancasila terkahir memilih ketua paguyuban

sejak tahun 2003/2004 serta pengurus-pengurusnya.

4.3. Profil PKL di Lapangan Pancasila

Profil lengkap dari para pedagang kaki lim (PKL) di Lapangan Pancasila

menjadi beberapa bagian yaitu profil paguyuban PKL, tipologi dan sistem berjualan

para PKL di Lapangan Pancasila.

4.3.1. Profil Paguyuban PKL di Lapangan Pancasila

Dalam proses terbentuknya paguyuban PKL di Lapangan Pancasila, dulu para

PKL masih berjualan di luar Lapangan Pancasila dan setelah ada tatanan kota para

PKL baru di pindahkan ke Lapangan Pancasila yang di bawa naungi Dinas

perdagangan, dan terbentuk/terpilihnya ketua paguyuban tahun 2010, hal ini terlihat

dari pernyataan Bapak Djoko Sulistyo (Pak Munying) sebagai ketua paguyuban yang

mengatakan sebagai seberikut:

“Terbentuk yang resmi nya 2010 jadi waktu belum

ada lapangan nya belum di bangun itu istilahnya kita

masih liar,kita buka nya di pinggir-pinggir jalan jadi

setelah lapangan ini di bangun harusnya ada peresmian

tapi itu ndak ada terus dari LH (Lingkungan Hidup)

ini kan,dulu tatanan kota terus dari tata kota kita PKL

akhirnya di jadikan satu di kasih surat ijin dagang lalu

dimasukan di titipkan di lapangan pancasila seperti itu

mas. Jadi istilahnya kita itu titipan dari Disperindag

dulu nya Disperindagkop kalau sekarangkan Dinas

Perdagangan itu kira-kira tahun dari 2010

peresmian.terpilihnya jadi ketua paguyuban tahun

2010,dan juga dalam memilih ketua itu dengan cara

rapat dulu mas,dan dari rapat itu mas dapat

menentukan siapa yang menjadi ketua paguyuban.”

Berdasarkan petikan wawancara diatas mengatakan bahwa, terbentuknya

ketua paguyuban melalui dengan cara rapat para PKL dan dari hasil rapat tersebut

menentukan siapa yang akan menjadi ketua paguyuban. Dengan dibentuknya ketua

Page 7: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

7

paguyuban tujuannya supaya para PKL khususnya PKL yang ada di Lapangan

Pancasila lebih diawasi dan terkoordinir sehingga dengan adanya ketua paguyuban

para PKL bisa menyampaikan saran maupun pendapat mereka, serta terpilihnya ketua

paguyuban yaitu tahun 2010. Dan juga dengan adanya ketua paguyuban merupakan

salah satu aturan yang di keluarkan oleh Pemerintah yang terterah di dalam Perda

Nomor 4 tahun 2015. Oleh karena itu dalam penetapan lokasi bagi PKL sangat

penting sehingga para PKL di dalam menjalankan usahanya terlihat nyaman, aman

serta bisa menjaga kebersihan.

Dengan adanya ketua paguyuban yang menganyomi para PKL maka di

harapkan ketua dalam hal ini bisa menjaga keharmonisan para PKL. Paguyuban PKL

Lapangan Pancasila memiliki jumlah anggota yang besar, hal ini terlihat dari

wawancara Bapak Djoko Sulistyo (Pak Munying) yang merupakan Ketua Paguyuban

yang menyatakan bahwa:

“Jumlah anggota PKL awalnya 70 PKL lalu banyak

yang ngak kuat ngak laku akhirnya pada satu-satu

udah mengundurkan diri. PKL itu pindah karena

mereka cari tempat jualan di luar lapangan

pancasila.jumlah PKL sekarang sekitar 60 puluhan

PKL itu termasuk PKL siang maupun malam.”

PKL Lapangan Pancasila awalnya memiliki jumlah yang relatif lumayang

banyak, semakin kedapan beberapa PKL mengudurkan diri di karenakan banyak

PKL yang berpindah tempat jualan. Hal ini terlihat dari pernyataan ketua paguyuban.

Para PKL Lapangan Pancasila semuanya memiliki STDU (surat tanda daftar usaha),

juga PKL Lapangan Pancasila adalah PKL binaan yang di bawahi Dinas

Perdagangan. Sedangkan nama dari Paguyuban Pancasila itu sendiri adalah Persatuan

Wirausaha Pancasila Kota Salatiga (PERWIRA).

Adapun Fungsi dan Peran dari ketua paguyuban tersebut, sebagai wadah bagi

para PKL di dalam menjalankan usaha dagangan, dan menjadi salah satu perantara di

dalam menyampaikan keluhan, saran maupun pendapat dari para PKL itu sendiri. Hal

Page 8: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

8

ini di perkuat dari hasil wawancara dengan Bapak Djoko Yulistyo (Pak Munying)

sebagai Ketua Paguyuban sebagai berikut:

“Ya gini mas kita disinikan satu paguyuban,untuk

menyatukan anggota supaya satu sama lain kelihatan

harmonis yang pertama ajang pertemuan setiap ajang

pertemuan untuk silaturohim seluruh anggota jadi biar

ada kekeluargaan gitu,yang kedua,saya termasuk untuk

menjebatani dari Dinas kalau ada permasalahan di

paguyuban kita bawa ke Dinas dan itu juga ada

sebaliknya dari Dinas ada keluhan kita sosialisasikan ke

PKL seperti itu mas.”

Berdasarkan kutipan wawancara diatas, ketua paguyuban mempunyai peran

penting dalam paguyuban/kelompok itu sendiri. Peran yang dimaksud adalah

bagaimana ketua di dalam mengawasi para PKL serta mejadi perantara di antara para

PKL dengan Dinas Perdagangan. Dalam menjalankan tugas sebagai ketua paguyuban

sering mengalami hal-hal yang tidak sejalan/sesuia dengan para anggota-anggotanya

sebagai contoh dalam hal kebersihan, kebersamaan, kadang-kadang para PKL tidak

memperlihatkan sesuatu yang membuat para PKL kelihatan harmonis. Fungsi sebagai

ketua memang sangat bermafaat bagi para PKL karena selain menjaga keharmonisan

para PKL serta menjadi perantara antara PKL dengan Dinas Perdagangan, ketua juga

mempunyai kegunaan sebagimana contoh para PKL yang mau mendaftarkan ulang

STDU (Surat Tanda daftar Usaha) karena pendaftaran ulang bagi PKLwajib

dilakukan selama 2 tahun sesuai dengan Perda Nomor 4 Tahun 2015 yang di

keluarkan oleh Pemerintah. Dalam melukakan pendaftaran ulang STDU (Surat

Tanda Daftar Usaha) di laksanakan melalui Dinas perdagangan dan di setujui oleh

Walikota serta memanfaatkan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang

membidangi urusan PKL.

Page 9: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

9

4.3.2. Tipologi PKL di Lapangan Pancasila

Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lapanagan Pancasila dibagi menjadi 2

bagian menurut waktu berjualan yaitu pada pagi hari mulai dari pukul 9.00 sampai

18.00 dan berjualan pada malam hari yaitu mulai pukul 18.00 sampai 24.00. Berikut

Tabel Jenis usaha dan jumlah PKL yang berdagang di Lapangan Pancasila:

Tabel 1.

Jenis Usaha dan Jumlah PKL di Lapangan Pancasila Kota Salatiga

Waktu Jualan (09.00-18.00) Waktu Jualan(18.00-24.00)

Jenis

Dagangan

Jumlah

(Orang)

Jenis Dagangan Jumlah (Orang)

Sup Buah 18 Nasi Goreng 2

Batagor 8 Penyetan 1

Latengan 4 Latengan 2

Mie Empek 2 Nasi Kucing 3

Tahu Campur 1 Rica-rica bebek 1

Tela-tela 1 Tela-tela 1

Tahu Gimbal 1 Jagung Bakar 1

Bakso 1

Jumlah 35 jumlah 12

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa mayoritas PKL yang berjualan di

Lapangan Pancasila pada pagi hingga sore hari, didominasi oleh PKL yang berjualan

sup buah dan batagor. Sedangkan mulai sore hingga malam hari, didominasi oleh

PKL yang berjualan nasi kucing, nasi goreng dan latengan. Hanya PKL penjual

latengan yang selalu stabil berjualan, baik itu di pagi hingga sore hari, maupun di sore

hingga malam hari. Sedangkan PKL lainnya, hanya memilih berjualan di pagi-sore

hari saja, atau di sore-malam hari saja.

Page 10: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

10

Banyaknya PKL yang berjaualan sup buah dan batagor di pagi - sore hari

dikarenakan bahwa pembelinya/konsumen lebih banyak meningkat di bangdingkan

pada malam hari dan para PKL sup buah lebih memilih pada pagi sampai sore hari

sebabkan juga karena pada malam hari kebanyakan pembeli/konsumen banyak yang

membeli makanan dari pada minuman seperti sup buah. Sedangkan para PKL yang

berjualan nasi goreng lebih memilih pada sore sampai malam hari dikarenakan bahwa

pembeli/konsumen lebih banyak pada malam hari di bandingkan pada pagi - siang

hari. Oleh karena itu, para PKL lapangan pancasila terlihat jelas bahwa adanya suatu

perbandingan yang cukup signifikan di antara para PKL yang memilih jualan pagi -

sore hari dan sore-malam hari.

4.3.3. Sistem Berjualan PKL di Lapangan Pancasila

Cara berjualan yang dilakukan oleh para PKL di lapangan pancasila tidak

sepenuhnya bersifat modern dan tidak pula sepenuhnya tradisional. Meski terlihat

cara penjualannya terkesan tradisional, tetapi dalam sistem penetapan harganya

bersifat tetap dan pasti, layaknya sistem yang berlaku di pasar modern. Artinya, tidak

ada sistem tawar-menawar dengan pembeli. Semua jenis dagangan sudah ditetapkan

dengan harga yang jelas dan di dalam memilih berjualan pagi maupun malam hari,

ditentukan sendiri oleh PKL. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan Bapak

Andi Saputra yang mengatakan bahwa:

“Jadi sebenarnya gini mas,kami di pancasila gak ada

yang mentukan mas, semua tergantung pedagang aja

mau pilih jual kapan mau jual pagi atau malam

terserah pedagang aja mas yang penting pedagang

gak sibuk.Disini yang ditentukan hanya tempat saja

mas, tempatnya sudah dibagi-bagi sama Pemda

(Perintah Daerah) mas. Alasan buka sore karena pagi

hari masih sibuk mengurusi anak yang sekolah

sedangkan kalau malam hari kita kerja lebih santai

mas kalau dulu pagi mas karena waktu itu anak belum

sekolah jadi bisa dibawah juga. Sekarang karena

sudah punya anak jadi susah bagi waktu mas kalau

jualan pagi.”

Page 11: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

11

Penuturan tersebut diperkuat dengan pernyataan Bapak Bowo9 yang mengatakan

bahwa:

“Memang disini gak ada yang menentukan mas,

semua tergantung pedagang aja mau pilih jual kapan

mau jual pagi atau malam terserah pedagang aja mas

yang penting pedagang gak sibuk. Kadang ada

pedagang yang jual dari pagi hingga malam hari.

disini yang ditentukan hanya tempat saja mas,

tempatnya sudah di bagi-bagi sama pemda mas. Saya

sesuai karo kondisi yang saya jual mas, saya kan

jualan jagung, jadi lebih bagus kalau makan malam

hari mas, masa pagi atau siang makan jagung kan gak

enak mas, jadi saya lebih pilih malam saja mas untuk

berjualan. Lebih enak mas.”

Berdasarkan petikan hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa PKL di

Lapangan Pancasila diberikan kebebasan oleh pemerintah Kota Salatiga untuk

menentukan jenis barang yang akan dijual serta waktu yang diinginkan oleh PKL

untuk berjualan. Pemerintah hanya menyediakan tempat berjualan dan mengontrol

agar tidak terjadi perampasan lahan jualan antar PKL serta kebersihan Lapangan

Pancasila tetap terjaga.

4.4. Fungsi dan Peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pedagang Kaki Lima

Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur

pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas

Perdagangan. Unit Pelaksana Teknis Pasar (UPT Pasar) merupakan satuan organisasi

yang fungsinya melaksanakan tugas teknis operasional dibidang pengelolaan teknis

pasar. Unit Pelaksana Teknis Pasar membawahi 4 Pasar tradisional yang ada di

Wilayah Kota Salatiga sebagai berikut: 10

9Wawancara dengan Bapak Bowo sebagai anggota paguyuban Pancasila pada hari selasa 17 Oktober

2017,pukul 20.00 – 00.25 Wib di Warung Pak Bowo di Lapangan Pancasila. 10http://jdih.salatiga.go.id/berkas/perwali_2011_46.pdf

Page 12: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

12

a. UPT Pasar I meliputi: Pasar Raya I, Pasar Pagi dan Pasar Ayam.

b. UPT Pasar II meliputi: Pasar Raya II, Shopping Center dan Pasar

Tamansari.

c. UPT Pasar III meliputi: Pasar Blauran, Pasar Sayangan dan Pasar Jln.

Pahlawan.

d. UPT Pasar IV meliputi: Pasar Rejosari, Pasar Jetis, Pasar Banyu Putih,

Pasar Cengek, Pasar Andong dan Pasar Eks Pondok Boro.

Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian yaitu lapangan pancasila.

Lokasi lapangan pancasila berada dalam wilayah UPT pasar IV Kota Salatiga.

Adapun struktur dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pedagang Kaki Lima (PKL) di

pasar IV adalah sebagai berikut:

Gambar 3.

UPT PKL di Pasar IV Kota Salatiga

Setiap anggota dalam struktur UPT mempunyai fungsi dan perannya masing-

masing. Hal ini termuat dalam Standard Operating Procedure (Dinas Perdagangan

Kota Salatiga, 2015):

1. SOP Kepala UPT Pasar IV

Dalam suatu struktur dimana sebagai kepala UPT mempunyai fungsi dan peran

yang sangat penting. Hal ini di laksanakan oleh kepala UPT pasar IV Kota Salatiga

yang berfungsi sebagai mengawasi/mengontol persiapan kegiatan yang akan

Bendahara

Penerimaan

Pembantu

Koordinator

Penarik

Retribusi

Sekretariat

TU

Kepala UPT

pasar IV

Koordinator

Keamanan

Koordinator

Kebesihan

Page 13: BAB IV PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16559/4/T1_352010017_BAB IV... · PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN PANCASILA

13

dilaksanakan oleh pelaksana/bawahan dan memberikan petunjuk, mengecek serta

mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dalam rangka penilaian kinerja.

2. SOP Tata Usaha

Tugas dari pelaksana/bawahan dalam bidang tata usaha dalam struktur UPT

pasar IV Kota Salatiga yang dimana berfungsi sebagai mengecek/merekap setiap

laporan dari lapangan, dan membuat kegiatan lapangan harian/bulanan absensi.

3. SOP Petugas Retribusi

Tugas dari pelaksana/bawahan dalam bidang petugas retribusi dalam struktrur

UPT pasar IV Kota Salatiga yang berfungsi yaitu menyiapakan bendel

karcis,melakukan penarikan retribusi kepada pedagang pasar dan membukukan dan

membuat hasil laporan serta menyetorkan hasil pendapatan yang di dapat dari

lapangan.

4. SOP Keamanan Pasar

Tugas dari pelaksana/bawahan dalam bidang keamanan pasar dalam struktur

UPT pasar IV Kota Salatiga yang berfungsi sebagai monitoring lingkungan pasar,

melakukan pengecekan keamanan dan monitoring didalam pasar dan melaporkan ke

koordinator keamanan.

5. SOP Petugas Kebersihan

Mengenai tugas dari pelaksana/bawahan dalam bidang petugas kebersihan

dalam struktur UPT pasar IV Kota Salatiga yang berfungsi sebagai melaksanakan

kebersihan di lingkuangan pasar, mengirim sampah ke TPS/TPA serta melaporkan ke

koordinaor kebersihan.