bab iii metode penelitian a. b.eprints.umm.ac.id/48899/4/bab iii.pdf · yang memiliki kualitas dan...
Post on 12-Feb-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pasuruan yang berlokasi di Jl. Pahlawan No 22, Kota
Pasuruan.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan menggunakan metode survei. Menurut Sugiyono (2016:6), metode
survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
yaitu dengan observasi, membagikan kuesioner dan wawancara.
C. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan
dengan berjumlah 32 orang. Sugiyono (2016:80) menjelaskan bahwa
populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.
D. Teknik Penentuan Sampel
Sugiyono (2016:81) menjelaskan bahwa sampel merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, sampel yang
34
digunakan sebanyak 32 orang pegawai yang statusnya sudah menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Pasuruan dengan pembagian sebanyak 12 orang sebagai pegawai
jabatan struktural dan 20 orang sebagai pegawai jabatan fungsional (staff).
Sugiyono (2016:85) menjelaskan bahwa sampling jenuh merupakan teknik
penentuan sampel yang dilakukan apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi
relatif kecil.
E. Definisi Operasional
Menurut Indrawati (2015:124) definisi operasional atau
operasionalisasi variabel merupakan suatu proses menurunkan variabel
yang terkandung di dalam masalah penelitian menjadi bagian – bagian
terkecil sehingga dapat diketahui klasifikasi ukurannya, sehingga
mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian masalah
penelitian. Di dalam variabel penelitian terdapat 2 variabel, yaitu variabel
bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable).
Variabel terikat (Y) di dalam penelitian ini adalah Kinerja pegawai,
lalu untuk variabel bebas terdiri dari Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen
Organisasi (X2).
1. Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku seseorang yang dapat
terlihat minimal dalam satu periode (1 tahun bekerja), kinerja seseorang
juga dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan
35
pegawai. Peneliti menggunakan literatur dari Kasmir dalam melakukan
penentuan indikator kinerja, indikator tersebut meliputi :
a. Kualitas (mutu)
Kualitas (mutu) yang ada pada kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan dapat terlihat dari sisi
pelayanan yang baik dilakukan oleh para pegawai kepada
masyarakat. Selain pelayanan kepada masyarakat, mutu disini juga
terlihat dari para pegawai yang dalam mengerjakan tugas –
tugasnya sudah sesuai dengan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi)
masing – masing pegawai.
b. Kuantitas (jumlah)
Kuantitas (jumlah) yang dapat diukur pada kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota pasuruan yaitu dengan
tercapainya target rencana strategis yang di buat oleh satuan kerja
perangkat daerah yang diterbitkan setiap 5 tahun sekali yang telah
ditetapkan pada tahun sebelumnya, yaitu dengan jumlah terbitan
Akta Nikah, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta
Kematian, dan E – KTP (Elektronik Kartu Tanda Penduduk) yang
diharapkan pegawai dapat melebihi target tahunan yang telah
diterbitkan oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)
c. Waktu (jangka waktu)
Jangka waktu yang ditetapkan oleh kantor Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan dalam
36
melayani masyarakat yaitu menerapkan sistem dalam satu hari jadi,
maksudnya disini adalah ketika masyarakat mengurus administrasi
kependudukan tidak perlu waktu berhari – hari untuk menunggu
berkas administrasi kependudukan tersebut selesai, jadi berkas
tersebut sudah selesai dalam satu hari pengerjaan. Selain kecepatan
dalam proses pembuatan berkas administrasi penduduk, pegawai
mendapat giliran masuk pada hari Sabtu dan Minggu dengan cara
“jemput bola” dan membuka stand secara keliling kepada
masyarakat agar dapat melayani masyarakat dan dapat mencapai
ataupun melampaui target kerja pegawai yang telah diberikan.
2. Disiplin Kerja (X1)
Disiplin merupakan kondisi atau sikap ketaatan maupun
kepatuhan yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan pada
instansi tempat mereka bekerja. Peneliti menggunakan pendapat
dari Singodimedjo (dalam Sutrisno), sehingga dapat
menetapkan beberapa indikator untuk disiplin kerja, indikator –
indakatornya antara lain :
a. Taat terhadap aturan waktu adalah sikap yang ditunjukkan
oleh pegawai terhadap kedisiplinan waktu, hal ini dapat
dilihat dari sikap pegawai yang selalu datang apel pagi dan
melakukan presensi sebelum waktu apel tiba.
b. Taat terhadap peraturan perusahaan adalah sikap yang
ditunjukkan pegawai yang selalu patuh terhadap apa yang
37
menjadi peraturan instansi, hal ini meliputi peraturan dasar
instansi, yaitu tentang peraturan seragam kerja, atribut apa
saja yang harus digunakan, wajib menjalankan dan
menerapkan apa yang menjadi aturan Standard Operating
Procedure (SOP) yang ada pada instansi.
c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan adalah
tentang kepatuhan perilaku kepribadian dalam melakukan
pekerjaan, hal ini ditunjukkan pegawai dengan cara
melakukan pekerjaan secara sungguh – sungguh, selalu
mengerjakan tugas dari pimpinan dengan segera, serta sikap
diri atau kebiasaan yang ditunjukkan kepada rekanan dan
pimpinan yang tidak menyalahi peraturan yang ada, yaitu
dengan tidak meninggalkan kantor (di luar urusan
pekerjaan) tanpa ada izin atau tanpa meminta izin kepada
atasan.
3. Komitmen Organisasi (X3)
Komitmen organisasi adalah sikap pegawai yang
ditunjukkan dari kesetiaan, kepatuhan, maupun dari sikap yang
ditunjukkan dari pegawai bahwa apa yang pegawai tersebut
lakukan dalam pekerjaannya ditujukan agar organisasi tempat
pegawai tersebut bisa berkembang dan maju. Peneliti
menggunakan pendapat Meyer dan Allen (dalam Luthans)
38
untuk indikator - indikator komitmen organisasi, indikator –
indikator dalam komitmen organisasi, antara lain :
a. Identifikasi (identification), yaitu pemahaman atau
penghayatan terhadap tujuan organisasi. Hal ini dapat terlihat
ketika pegawai mengetahui visi – misi instansi tempat
pegawai tersebut bekerja dan menerapkannya dalam aksi
nyata pada saat pegawai bekerja sehari – hari.
b. Keterlibatan (Involvement), yaitu perasaan terlibat dalam
suatu pekerjaan. Hal ini dapat terlihat ketika para pegawai
tidak acuh tak acuh dan dapat menyampaikan pendapat atau
ide – ide baru yang diperlukan untuk kemajuan instansi
kedepannya dan dapat melakukan perubahan dalam cara
bekerja agar instansi lebih maju dan tidak stucknan.
c. Loyalitas (Loyality), yaitu perasaan bahwa organisasi adalah
tempatnya bekerja dan tinggal. Hal ini dapat terlihat ketika
pegawai merasa berkarier pada instansi ini menyenangkan,
rela menghabiskan sisa masa kerja dengan perasaan yang
senang hati dan memiliki perasaan bahwa akan tetap berada
di organisasi ini sampai pensiun apapun keadaan instansi
yang akan terjadi nantinya.
F. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data
kuantitatif. Sugiyono (2016:15) menjelaskan bahwa jenis data kuantitatif
39
dapat diolah oleh peneliti menggunakan cara pemeringkatan. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder. Data primer dapat diperoleh secara langsung dari jawaban
responden dari hasil kuisioner. Data sekunder diperoleh dari data pendukung
data primer atau data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder
dari penilitian ini adalah data laporan pertanggungjawaban tahunan dan data
presensi pegawai.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi,
wawancara dan kuesioner. Observasi merupakan pengamatan awal pada
tempat yang akan diteliti sebelum melakukan penilitian yang dilakukan
peneliti. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
bertanya secara langsung dengan pihak yang terkait dengan penelitian.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang didapatkan dengan
cara menyebarkan beberapa daftar pertanyaan kepada responden. Daftar
pertanyaan yang diajukan juga pertanyaan yang berkaitan dengan disiplin
kerja, komitmen organisasional dan kinerja.
H. Alat Pengukuran Data
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukuran
pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2016:93), skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert penelitian ini, jawaban
yang dikumpulkan berupa pernyataan positif. Setiap item pernyataan positif
40
diberikan skor 5 untuk yang paling tinggi dan skor 1 untuk yang paling
rendah. Dibawah ini merupakan tabel skor skala likert :
Tabel 3.2. Jawaban Item Pertanyaan dan Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor 5 memiliki arti
jawaban sangat setuju, hal ini dapat diartikan bahwa disiplin kerja,
komitmen organisasi dan kinerja mempunyai peniliaian sangat tinggi dari
para responden. Pemberian skor 4 yang memiliki arti setuju menunjukkan
bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan kinerja mempunyai
penilaian tinggi dari para responden. Pemberian skor 3 memiliki arti netral
/ cukup menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan
kinerja mempunyai penilaian yang cukup tinggi dari para responden.
Pemberian skor 2 diartikan sebagai pernyataan tidak setuju dari para
responden dan hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen
organisasi dan kinerja mempunyai penilaian yang rendah. Pemberian skor 1
dapat diartikan sebagai pernyataan sangat tidak setuju dari para responden
dan hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan
kinerja mempunyai penilaian yang sangat rendah.
41
I. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Instrumen dapat dikatakan valid,
apabila mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
sudah terkumpul dan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksud agar tercapai kevalidan atau kebenarannya,maka dari itu
dibutuhkan uji validitas. Berikut ini adalah rumus dari uji validitas :
rXY = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛 ∑ 𝑋2
−(∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2
− (∑ 𝑌)2]
Dimana :
rxy = koefien korelasi antara variabel x dan y
n = jumlah responden
X = skor butir instrumen
Y = skor total item instrumen
∑ 𝑋 = jumlah skor x
∑ 𝑌 = jumlah skor y
Ada tidaknya korelasi antar variabel ditunjukkan oleh besarnya
angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka terlalu kecil,maka hal
tersebut diabaikan dan dinyatakan tidak valid. Kriteria pengujian validitas
42
yaitu jika terdapat koefisien korelasi rxy lebih besar dari rtabel product
moment pada taraf α = 0,05 berarti item dinyatakan valid. Menyatakan
valid tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan
indeks korelasi product moment dengan level signifikasi sebesar 5%
dengan nilai kritisnya sebagai berikut :
Jika rhitung ≥ rtabel dan bernilai positif, maka variabel penelitian tersebut
valid.
Jika rhitung < rtabel, maka ini berarti penelian tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2016:268), realibitas merupakan alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Uji realibitas merupakan alat untuk mengukur kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel yang ada. Uji reabilitas kuisioner
dilakukan untuk mengetahui konsistensi derajat ketergantungan dan
stabilitas dari alat ukur, sehingga meskipun jawaban responden berlainan
tidak akan jauh dari jawaban responden untuk variabel tersebut. Dalam
pengujian untuk mencari realibitas menggunakan rumus Croanbach
Alpha,jika nilai dari Croanbach Alpha > 0,6 dapat dikatakan variabel
kuisioner realibel. Berikut merupakan rumus Croanbach Alpha :
43
r = (𝒌
𝒌−𝟏 )(1-
∑ 𝝈𝒃𝟐
𝝈𝒕𝟐 )
Dimana :
r = realibitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ σb2 = jumlah varians butir
σt2 = varian total
J. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak (Ghozali, 2016:154). Alat yang digunakan dalam uji normalitas ini
adalah dengan menggunakan alat uji Kolmogorov – Smirnov dengan
menggunakan nilai signifikansi sebesar 0,05 dengan dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut :
a. Angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sign > 0,05 , maka
data memiliki distribusi normal.
b. Angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sign < 0,05 , maka
data memiliki distribusi tidak normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastistas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamanaan variance dari residual satu pengamatan ke
44
pengamatan lainnya (Ghozali,2016:134). Alat yang digunakan dalam uji
heteroskedastisitas ini adalah uji glejser dengan menggunakan nilai
signifikan sebesar 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut :
a. Jika nilai signifikan < 0,05 , maka terjadi heterokedastisitas,
b. Jika nilai signifikan > 0,05 , maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3. Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi
terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak (Ghozali, 2016:103).
Metode untuk menguji multikolinieraritas yaitu dengan melihat besaran
nilai tolerance dan nilai Variance Infliation Factor (VIF) dengan dasar
pengambilan keputusan nilai Variance Infliation Factor (VIF) < 10 dan
nilai tolerance > 0,1.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,
2016:107). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari gejala
autokorelasi, dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin Watson dengan dasar pengambilan keputusan
jika perhitungannya menghasilkan dU < d < 4 – dU, maka pada model
regresi penelitian tidak terjadi autokorelasi.
45
K. Alat Analisis Data
1. Analisis Rentang Skala
Untuk mengetahui sekaligus menjawab rumusan masalah poin
pertama yaitu bagaimana kinerja, disiplin kerja dan komitmen
organisasional pada Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kota Pasuruan maka diperlukan adanya rentang skala.
Rentang skala memiliki rumus, antara lain :
𝑅𝑠 = 𝑛(𝑚 − 1)
𝑚
Dimana :
Rs = Rentang skala
n = Jumlah sampel
m = Jumlah alternatif jawaban
Dari rumus diatas, maka didapatkan rentang skala pada penelitian
ini sebagai berikut :
𝑅𝑠 = 32(5 − 1)
5
=128
5
= 25,6
= 26 (dibulatkan)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diperoleh hasil
rentang skala sebesar 26. Dari hasil perhitungan rentang skala diatas
46
dapat dimasukkan berdasarkan kategori rentang skala pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.3. Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Disiplin
Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja
Rentang Skala Pengukuran Variabel
Disiplin Kerja Komitmen Organisasi Kinerja
32 – 57 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
58 – 83 Rendah Rendah Rendah
84 – 109 Cukup Cukup Cukup
110 – 135 Tinggi Tinggi Tinggi
136 – 161 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi liner berganda. Analisis linier berganda merupakan alat analisis
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh Disiplin kerja (X1) dan Komitmen Organisasi
(X2) terhadap Kinerja (Y) Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan . Berikut ini adalah rumus regresi
linier berganda :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = variabel terikat (Kinerja)
a = konstanta
b1 = koefisien regresi disiplin kerja
47
b2 = koefisien regresi komitmen organisasi
X1 = variabel bebas (disiplin kerja)
X2 = variabel bebas (Komitmen Organisasi)
e = eror / kesalahan
L. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan diantara disiplin kerja dan komitmen organisasi
terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil
Kota Pasuruan. Terdapat 2 pengujian terhadap hipotesis yang akan dilakukan,
antara lain :
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menganalisis signifikansi dari pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja dan pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja.
Apabila nilai signifikan t ≥ tingkat signifikan sebesar 0,05 maka variabel
bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat, sebaliknya
jika nilai signifikan t < tingkat signifikan sebesar 0,05 maka variabel bebas
secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas
yang memiliki nilai t hitung terbesar merupakan variabel yang dominan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Nilai t hitung dapat dihitung
berdasarkan rumus di bawah ini :
48
t hitung = 𝑏
𝑆𝑏
Keterangan :
b = koefisien
Sb = standar deviasi
Dasar pengambilan keputusan hipotesis sebagai berikut :
a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
Gambaran tentang penerimaan Ha dan penolakan H0 pada uji t dapat dilihat
pada gambar 3.1 sebagai berikut :
Gambar 3.1. Kurva Uji t (Uji Parsial)
2. Uji F
Uji F ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara keseluruhan
variabel bebas terhadap variabel kinerja, yaitu pengaruh disiplin kerja dan
komitmen organisasi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja. Rumus uji F adalah :
Area Tidak Ada
Pengaruh Area Pengaruh
Negatif
Area Pengaruh
Positif
0
- ttabel
ttabel thitung
49
Fhitung = 𝑅2
𝑘⁄
(1−𝑅2)(𝑛−𝑘+1)⁄
Dimana :
𝑅2 = koefisien determinan
k = jumlah variabel bebas
n = banyaknya sampel
Dengan dasar pengambilan keputusan, sebagai berikut :
a. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, ini memiliki arti
bahwa disiplin kerja dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai.
b. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, ini memiliki arti
bahwa disiplin kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Gambar 3.2. Kurva Uji F (Uji Simultan)
Fhitung Ftabel
top related