bab iii metode penelitian a. b.eprints.umm.ac.id/48899/4/bab iii.pdf · yang memiliki kualitas dan...

17
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan yang berlokasi di Jl. Pahlawan No 22, Kota Pasuruan. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Menurut Sugiyono (2016:6), metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, yaitu dengan observasi, membagikan kuesioner dan wawancara. C. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan dengan berjumlah 32 orang. Sugiyono (2016:80) menjelaskan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. D. Teknik Penentuan Sampel Sugiyono (2016:81) menjelaskan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, sampel yang

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Pasuruan yang berlokasi di Jl. Pahlawan No 22, Kota

Pasuruan.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan menggunakan metode survei. Menurut Sugiyono (2016:6), metode

survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,

yaitu dengan observasi, membagikan kuesioner dan wawancara.

C. Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di

lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan

dengan berjumlah 32 orang. Sugiyono (2016:80) menjelaskan bahwa

populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

D. Teknik Penentuan Sampel

Sugiyono (2016:81) menjelaskan bahwa sampel merupakan bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik penentuan

sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, sampel yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

34

digunakan sebanyak 32 orang pegawai yang statusnya sudah menjadi

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Pasuruan dengan pembagian sebanyak 12 orang sebagai pegawai

jabatan struktural dan 20 orang sebagai pegawai jabatan fungsional (staff).

Sugiyono (2016:85) menjelaskan bahwa sampling jenuh merupakan teknik

penentuan sampel yang dilakukan apabila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi

relatif kecil.

E. Definisi Operasional

Menurut Indrawati (2015:124) definisi operasional atau

operasionalisasi variabel merupakan suatu proses menurunkan variabel

yang terkandung di dalam masalah penelitian menjadi bagian – bagian

terkecil sehingga dapat diketahui klasifikasi ukurannya, sehingga

mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian masalah

penelitian. Di dalam variabel penelitian terdapat 2 variabel, yaitu variabel

bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat (Y) di dalam penelitian ini adalah Kinerja pegawai,

lalu untuk variabel bebas terdiri dari Disiplin Kerja (X1) dan Komitmen

Organisasi (X2).

1. Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku seseorang yang dapat

terlihat minimal dalam satu periode (1 tahun bekerja), kinerja seseorang

juga dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

35

pegawai. Peneliti menggunakan literatur dari Kasmir dalam melakukan

penentuan indikator kinerja, indikator tersebut meliputi :

a. Kualitas (mutu)

Kualitas (mutu) yang ada pada kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan dapat terlihat dari sisi

pelayanan yang baik dilakukan oleh para pegawai kepada

masyarakat. Selain pelayanan kepada masyarakat, mutu disini juga

terlihat dari para pegawai yang dalam mengerjakan tugas –

tugasnya sudah sesuai dengan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi)

masing – masing pegawai.

b. Kuantitas (jumlah)

Kuantitas (jumlah) yang dapat diukur pada kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota pasuruan yaitu dengan

tercapainya target rencana strategis yang di buat oleh satuan kerja

perangkat daerah yang diterbitkan setiap 5 tahun sekali yang telah

ditetapkan pada tahun sebelumnya, yaitu dengan jumlah terbitan

Akta Nikah, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, Akta

Kematian, dan E – KTP (Elektronik Kartu Tanda Penduduk) yang

diharapkan pegawai dapat melebihi target tahunan yang telah

diterbitkan oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

c. Waktu (jangka waktu)

Jangka waktu yang ditetapkan oleh kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan dalam

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

36

melayani masyarakat yaitu menerapkan sistem dalam satu hari jadi,

maksudnya disini adalah ketika masyarakat mengurus administrasi

kependudukan tidak perlu waktu berhari – hari untuk menunggu

berkas administrasi kependudukan tersebut selesai, jadi berkas

tersebut sudah selesai dalam satu hari pengerjaan. Selain kecepatan

dalam proses pembuatan berkas administrasi penduduk, pegawai

mendapat giliran masuk pada hari Sabtu dan Minggu dengan cara

“jemput bola” dan membuka stand secara keliling kepada

masyarakat agar dapat melayani masyarakat dan dapat mencapai

ataupun melampaui target kerja pegawai yang telah diberikan.

2. Disiplin Kerja (X1)

Disiplin merupakan kondisi atau sikap ketaatan maupun

kepatuhan yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan pada

instansi tempat mereka bekerja. Peneliti menggunakan pendapat

dari Singodimedjo (dalam Sutrisno), sehingga dapat

menetapkan beberapa indikator untuk disiplin kerja, indikator –

indakatornya antara lain :

a. Taat terhadap aturan waktu adalah sikap yang ditunjukkan

oleh pegawai terhadap kedisiplinan waktu, hal ini dapat

dilihat dari sikap pegawai yang selalu datang apel pagi dan

melakukan presensi sebelum waktu apel tiba.

b. Taat terhadap peraturan perusahaan adalah sikap yang

ditunjukkan pegawai yang selalu patuh terhadap apa yang

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

37

menjadi peraturan instansi, hal ini meliputi peraturan dasar

instansi, yaitu tentang peraturan seragam kerja, atribut apa

saja yang harus digunakan, wajib menjalankan dan

menerapkan apa yang menjadi aturan Standard Operating

Procedure (SOP) yang ada pada instansi.

c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan adalah

tentang kepatuhan perilaku kepribadian dalam melakukan

pekerjaan, hal ini ditunjukkan pegawai dengan cara

melakukan pekerjaan secara sungguh – sungguh, selalu

mengerjakan tugas dari pimpinan dengan segera, serta sikap

diri atau kebiasaan yang ditunjukkan kepada rekanan dan

pimpinan yang tidak menyalahi peraturan yang ada, yaitu

dengan tidak meninggalkan kantor (di luar urusan

pekerjaan) tanpa ada izin atau tanpa meminta izin kepada

atasan.

3. Komitmen Organisasi (X3)

Komitmen organisasi adalah sikap pegawai yang

ditunjukkan dari kesetiaan, kepatuhan, maupun dari sikap yang

ditunjukkan dari pegawai bahwa apa yang pegawai tersebut

lakukan dalam pekerjaannya ditujukan agar organisasi tempat

pegawai tersebut bisa berkembang dan maju. Peneliti

menggunakan pendapat Meyer dan Allen (dalam Luthans)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

38

untuk indikator - indikator komitmen organisasi, indikator –

indikator dalam komitmen organisasi, antara lain :

a. Identifikasi (identification), yaitu pemahaman atau

penghayatan terhadap tujuan organisasi. Hal ini dapat terlihat

ketika pegawai mengetahui visi – misi instansi tempat

pegawai tersebut bekerja dan menerapkannya dalam aksi

nyata pada saat pegawai bekerja sehari – hari.

b. Keterlibatan (Involvement), yaitu perasaan terlibat dalam

suatu pekerjaan. Hal ini dapat terlihat ketika para pegawai

tidak acuh tak acuh dan dapat menyampaikan pendapat atau

ide – ide baru yang diperlukan untuk kemajuan instansi

kedepannya dan dapat melakukan perubahan dalam cara

bekerja agar instansi lebih maju dan tidak stucknan.

c. Loyalitas (Loyality), yaitu perasaan bahwa organisasi adalah

tempatnya bekerja dan tinggal. Hal ini dapat terlihat ketika

pegawai merasa berkarier pada instansi ini menyenangkan,

rela menghabiskan sisa masa kerja dengan perasaan yang

senang hati dan memiliki perasaan bahwa akan tetap berada

di organisasi ini sampai pensiun apapun keadaan instansi

yang akan terjadi nantinya.

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kuantitatif. Sugiyono (2016:15) menjelaskan bahwa jenis data kuantitatif

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

39

dapat diolah oleh peneliti menggunakan cara pemeringkatan. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber

data sekunder. Data primer dapat diperoleh secara langsung dari jawaban

responden dari hasil kuisioner. Data sekunder diperoleh dari data pendukung

data primer atau data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder

dari penilitian ini adalah data laporan pertanggungjawaban tahunan dan data

presensi pegawai.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi,

wawancara dan kuesioner. Observasi merupakan pengamatan awal pada

tempat yang akan diteliti sebelum melakukan penilitian yang dilakukan

peneliti. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

bertanya secara langsung dengan pihak yang terkait dengan penelitian.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang didapatkan dengan

cara menyebarkan beberapa daftar pertanyaan kepada responden. Daftar

pertanyaan yang diajukan juga pertanyaan yang berkaitan dengan disiplin

kerja, komitmen organisasional dan kinerja.

H. Alat Pengukuran Data

Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukuran

pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2016:93), skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert penelitian ini, jawaban

yang dikumpulkan berupa pernyataan positif. Setiap item pernyataan positif

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

40

diberikan skor 5 untuk yang paling tinggi dan skor 1 untuk yang paling

rendah. Dibawah ini merupakan tabel skor skala likert :

Tabel 3.2. Jawaban Item Pertanyaan dan Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor 5 memiliki arti

jawaban sangat setuju, hal ini dapat diartikan bahwa disiplin kerja,

komitmen organisasi dan kinerja mempunyai peniliaian sangat tinggi dari

para responden. Pemberian skor 4 yang memiliki arti setuju menunjukkan

bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan kinerja mempunyai

penilaian tinggi dari para responden. Pemberian skor 3 memiliki arti netral

/ cukup menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan

kinerja mempunyai penilaian yang cukup tinggi dari para responden.

Pemberian skor 2 diartikan sebagai pernyataan tidak setuju dari para

responden dan hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen

organisasi dan kinerja mempunyai penilaian yang rendah. Pemberian skor 1

dapat diartikan sebagai pernyataan sangat tidak setuju dari para responden

dan hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja, komitmen organisasi dan

kinerja mempunyai penilaian yang sangat rendah.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

41

I. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2016:52), uji validitas digunakan untuk mengukur

sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Instrumen dapat dikatakan valid,

apabila mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

sudah terkumpul dan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang

dimaksud agar tercapai kevalidan atau kebenarannya,maka dari itu

dibutuhkan uji validitas. Berikut ini adalah rumus dari uji validitas :

rXY = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√[𝑛 ∑ 𝑋2

−(∑ 𝑋)2][𝑛 ∑ 𝑌2

− (∑ 𝑌)2]

Dimana :

rxy = koefien korelasi antara variabel x dan y

n = jumlah responden

X = skor butir instrumen

Y = skor total item instrumen

∑ 𝑋 = jumlah skor x

∑ 𝑌 = jumlah skor y

Ada tidaknya korelasi antar variabel ditunjukkan oleh besarnya

angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka terlalu kecil,maka hal

tersebut diabaikan dan dinyatakan tidak valid. Kriteria pengujian validitas

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

42

yaitu jika terdapat koefisien korelasi rxy lebih besar dari rtabel product

moment pada taraf α = 0,05 berarti item dinyatakan valid. Menyatakan

valid tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan

indeks korelasi product moment dengan level signifikasi sebesar 5%

dengan nilai kritisnya sebagai berikut :

Jika rhitung ≥ rtabel dan bernilai positif, maka variabel penelitian tersebut

valid.

Jika rhitung < rtabel, maka ini berarti penelian tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2016:268), realibitas merupakan alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel

konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Uji realibitas merupakan alat untuk mengukur kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel yang ada. Uji reabilitas kuisioner

dilakukan untuk mengetahui konsistensi derajat ketergantungan dan

stabilitas dari alat ukur, sehingga meskipun jawaban responden berlainan

tidak akan jauh dari jawaban responden untuk variabel tersebut. Dalam

pengujian untuk mencari realibitas menggunakan rumus Croanbach

Alpha,jika nilai dari Croanbach Alpha > 0,6 dapat dikatakan variabel

kuisioner realibel. Berikut merupakan rumus Croanbach Alpha :

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

43

r = (𝒌

𝒌−𝟏 )(1-

∑ 𝝈𝒃𝟐

𝝈𝒕𝟐 )

Dimana :

r = realibitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ σb2 = jumlah varians butir

σt2 = varian total

J. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau

tidak (Ghozali, 2016:154). Alat yang digunakan dalam uji normalitas ini

adalah dengan menggunakan alat uji Kolmogorov – Smirnov dengan

menggunakan nilai signifikansi sebesar 0,05 dengan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut :

a. Angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sign > 0,05 , maka

data memiliki distribusi normal.

b. Angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sign < 0,05 , maka

data memiliki distribusi tidak normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastistas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamanaan variance dari residual satu pengamatan ke

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

44

pengamatan lainnya (Ghozali,2016:134). Alat yang digunakan dalam uji

heteroskedastisitas ini adalah uji glejser dengan menggunakan nilai

signifikan sebesar 0,05 dengan dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut :

a. Jika nilai signifikan < 0,05 , maka terjadi heterokedastisitas,

b. Jika nilai signifikan > 0,05 , maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

3. Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi

terdapat korelasi antar variabel bebas atau tidak (Ghozali, 2016:103).

Metode untuk menguji multikolinieraritas yaitu dengan melihat besaran

nilai tolerance dan nilai Variance Infliation Factor (VIF) dengan dasar

pengambilan keputusan nilai Variance Infliation Factor (VIF) < 10 dan

nilai tolerance > 0,1.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2016:107). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari gejala

autokorelasi, dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin Watson dengan dasar pengambilan keputusan

jika perhitungannya menghasilkan dU < d < 4 – dU, maka pada model

regresi penelitian tidak terjadi autokorelasi.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

45

K. Alat Analisis Data

1. Analisis Rentang Skala

Untuk mengetahui sekaligus menjawab rumusan masalah poin

pertama yaitu bagaimana kinerja, disiplin kerja dan komitmen

organisasional pada Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil kota Pasuruan maka diperlukan adanya rentang skala.

Rentang skala memiliki rumus, antara lain :

𝑅𝑠 = 𝑛(𝑚 − 1)

𝑚

Dimana :

Rs = Rentang skala

n = Jumlah sampel

m = Jumlah alternatif jawaban

Dari rumus diatas, maka didapatkan rentang skala pada penelitian

ini sebagai berikut :

𝑅𝑠 = 32(5 − 1)

5

=128

5

= 25,6

= 26 (dibulatkan)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diperoleh hasil

rentang skala sebesar 26. Dari hasil perhitungan rentang skala diatas

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

46

dapat dimasukkan berdasarkan kategori rentang skala pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3.3. Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Disiplin

Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja

Rentang Skala Pengukuran Variabel

Disiplin Kerja Komitmen Organisasi Kinerja

32 – 57 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

58 – 83 Rendah Rendah Rendah

84 – 109 Cukup Cukup Cukup

110 – 135 Tinggi Tinggi Tinggi

136 – 161 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis

regresi liner berganda. Analisis linier berganda merupakan alat analisis

yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh Disiplin kerja (X1) dan Komitmen Organisasi

(X2) terhadap Kinerja (Y) Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan . Berikut ini adalah rumus regresi

linier berganda :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = variabel terikat (Kinerja)

a = konstanta

b1 = koefisien regresi disiplin kerja

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

47

b2 = koefisien regresi komitmen organisasi

X1 = variabel bebas (disiplin kerja)

X2 = variabel bebas (Komitmen Organisasi)

e = eror / kesalahan

L. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan diantara disiplin kerja dan komitmen organisasi

terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Kota Pasuruan. Terdapat 2 pengujian terhadap hipotesis yang akan dilakukan,

antara lain :

1. Uji t

Uji t digunakan untuk menganalisis signifikansi dari pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh disiplin kerja

terhadap kinerja dan pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja.

Apabila nilai signifikan t ≥ tingkat signifikan sebesar 0,05 maka variabel

bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat, sebaliknya

jika nilai signifikan t < tingkat signifikan sebesar 0,05 maka variabel bebas

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Variabel bebas

yang memiliki nilai t hitung terbesar merupakan variabel yang dominan

berpengaruh terhadap variabel terikat. Nilai t hitung dapat dihitung

berdasarkan rumus di bawah ini :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

48

t hitung = 𝑏

𝑆𝑏

Keterangan :

b = koefisien

Sb = standar deviasi

Dasar pengambilan keputusan hipotesis sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

b. Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Gambaran tentang penerimaan Ha dan penolakan H0 pada uji t dapat dilihat

pada gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3.1. Kurva Uji t (Uji Parsial)

2. Uji F

Uji F ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara keseluruhan

variabel bebas terhadap variabel kinerja, yaitu pengaruh disiplin kerja dan

komitmen organisasi dapat berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja. Rumus uji F adalah :

Area Tidak Ada

Pengaruh Area Pengaruh

Negatif

Area Pengaruh

Positif

0

- ttabel

ttabel thitung

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. B.eprints.umm.ac.id/48899/4/Bab III.pdf · yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

49

Fhitung = 𝑅2

𝑘⁄

(1−𝑅2)(𝑛−𝑘+1)⁄

Dimana :

𝑅2 = koefisien determinan

k = jumlah variabel bebas

n = banyaknya sampel

Dengan dasar pengambilan keputusan, sebagai berikut :

a. Jika F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, ini memiliki arti

bahwa disiplin kerja dan komitmen organisasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja pegawai.

b. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, ini memiliki arti

bahwa disiplin kerja dan komitmen organisasi berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Gambar 3.2. Kurva Uji F (Uji Simultan)

Fhitung Ftabel