bab iii metode electre dan perancangan sistem 3.1...
Post on 02-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
22 Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode ELECTRE
Metode ELECTRE termasuk pada metode analisis pengambilan keputusan
multikriteria yang berasal dari Eropa pada tahun 1960an. ELECTRE adalah
akronim dari Elimination Et Choix Traduisant la Realité atau dalam bahasa
Inggris berarti Elimination and Choice Expressing Reality (wikipedia).
Menurut Janko dan Bernoider (2005:11), ELECTRE merupakan salah satu
metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking
dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif
berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode ELECTRE digunakan pada
kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi dan
alternatif yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, ELECTRE digunakan
untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang
dilibatkan (Setiyawati).
Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif lainnya jika satu atau
lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria alternatif yang lain) dan
sama dengan kriteria lain yang tersisa (Kusumadewi, 2006).
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah
menggunakan metode ELECTRE adalah sebagai berikut:
1. Normalisasi matriks keputusan.
Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable.
Setiap normalisasi dari nilai xij dapat dilakukan dengan rumus
√∑
Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi,
23
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[
]
R adalah matriks yang telah dinormalisasi, dimana m menyatakan
alternatif, n menyatakan kriteria dan rij adalah normalisasi pengukuran
pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya dengan kriteria ke-j.
2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi.
Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan
bobot-bobot (wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga,
weighted normalized matrix adalah yang ditulis sebagai:
[
] [
]
dimana W adalah
[
]
3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index.
Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k, l= 1,2,3, …, m dan k ≠ l)
kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan bagian, yaitu
concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternatif
termasuk concordance jika:
{ }
Sebaliknya, komplementer dari himpunan bagian concordance adalah
himpunan discordance, yaitu bila:
{ }
4. Menghitung matriks concordance dan discordance.
24
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung matriks concordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks
concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang
termasuk pada himpunan concordance, secara matematisnya adalah
sebagai berikut:
∑
b. Menghitung matriks disordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks
disordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang
termasuk ke dalam himpunan bagian disordance dengan maksimum
selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah
sebagai berikut:
{| |}
{| |}
5. Menentukan matriks dominan concordance dan disordance
a. Menghitung matriks dominan concordance
Matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun
dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap
nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold.
dengan nilai threshold ( adalah:
∑ ∑
sehingga elemen matriks F ditentukan sebagai berikut:
{
b. Menghitung matriks dominan disordance
25
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Matriks G sebagai matriks dominan disordance dapat dibangun
dengan bantuan nilai threshold :
∑ ∑
dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut:
{
6. Menentukan aggregate dominance matrix.
Matriks E sebagai aggregate dominance matriks adalah matriks yang
setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan
elemen matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan
sebagai:
7. Eliminasi alternatif yang less favourable.
Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu bila
maka alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik
daripada Al. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah
paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, alternatif
terbaik adalah alternatif yang mendominasi alternatif lainnya
(Setiyawati).
Berikut ini merupakan contoh penggunaan metode ELECTRE.
Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun
sebuah gudang yang akan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara
hasil produksinya. Ada tiga lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu:
A1 = Ngemplak,
A2 = Kalasan,
A3 = Kota Gedhe.
Ada lima kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
C1 = jarak dengan pasar terdekat (km),
C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km2),
26
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C3 = jarak dari pabrik (km),
C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km),
C5 = harga tanah untuk lokasi (xRp.1000/m2).
Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 1 sampai 5
dengan ketentuan:
1 = Sangat buruk,
2 = Buruk,
3 = Cukup,
4 = Baik,
5 = Sangat baik.
Sedangkan tingkat kepentingan yang nantinya akan dijadikan bobot preferensi
setiap kriteria juga dinilai dengan 1 sampai 5, dengan ketentuan:
1 = Sangat rendah,
2 = Rendah,
3 = Cukup,
4 = Tinggi,
5 = Sangat tinggi.
Tabel 3.1 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif pada Setiap Kriteria
Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
A1 4 4 5 3 3
A2 3 3 4 2 3
A3 5 4 2 2 2
Tabel 3.1 menunjukkan rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap
kriteria. Karena setiap nilai yang diberikan pada setiap alternatif di setiap kriteria
merupakan nilai kecocokkan dimana nilai terbesar adalah terbaik, maka semua
kriteria yang diberikan diasumsikan sebagai kriteria keuntungan.
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai:
W = (5, 3, 4, 4, 2)
27
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Matriks keputusan yang dibentuk dari tabel kecocokan adalah sebagai
berikut:
[
]
Untuk menyelesaikan masalah di atas dengan metode ELECTRE, akan
dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya.
1. Normalisasi matriks keputusan
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
28
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
√∑
√
Dari perhitungan di atas diperoleh matriks
[
]
2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi.
[
]
[
]
[
]
3. Menentukan himpunan concordance dan disordance index.
a. Concordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance jika:
29
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
b. Disordance
Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk disordance jika:
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
{ }
30
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menghitung matriks concordance dan discordance.
a. Menghitung matriks concordance
∑
Jadi, matriks concordance adalah:
[
]
b. Menghitung matriks disordance
{| |}
{| |}
| |
| |
| | | | | | | | | |
31
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
| |
| |
| |
| | | | | | | | | |
| |
| |
| | | | | | | |
| | | | | | | | | |
| |
| |
| | | |
| | | |
| |
| |
| | | | | |
| | | | | | | | | |
32
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
| |
| |
| | | |
| | | | | | | | | |
Jadi, matriks disordance adalah:
[
]
5. Menentukan matriks dominan concordance dan disordance
a. Menghitung matriks dominan concordance
Nilai threshold ( adalah
∑ ∑
Elemen matriks F ditentukan sebagai berikut:
{
Sehingga, matriks dominan concordance adalah
[
]
33
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menghitung matriks dominan disordance
Nilai threshold ( adalah
∑ ∑
dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut:
{
Sehingga, matriks dominan disordance adalah
[
]
6. Menentukan aggregate dominance matrix.
Rumus umum untuk anggota matriks aggregate dominance adalah
Sehingga, matriks aggregate dominance adalah
[
]
7. Eliminasi alternatif yang less favourable.
34
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila
maka alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik daripada
Al. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah paling
sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, baris pertama dan kedua yang
dapat dieliminasi dan tersisa baris tiga. Nilai e32 =1 menunjukkan bahwa
alternatif ketiga lebih baik dari alternatif kedua. Sehingga pengambil
keputusan akan mengambil alternatif ketiga.
3.2 Perancangan Sistem
Sebelum memasuki tahap pembuatan dan implementasi sistem pendukung
keputusan pemilihan model sepatu dengan metode ELECTRE, haruslah dibuat
suatu perancangan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang program
yang akan dibuat. Perancangan dalam hal ini adalah perancangan tampilan
antarmuka (user interface) dan perancangan tabel-tabel yang akan digunakan
dalam basis data.
35
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.1 Perancangan Tampilan Antarmuka
Sistem yang akan dibuat memiliki beberapa tampilan antarmuka, yaitu
sebagai berikut:
1. Formlogin
Gambar 3.1 Rancangan Form Login
Saat pengguna (user) masuk ke dalam sistem, maka form pertama yang
akan muncul adalah formlogin. Setelah pengguna memasukan kata kunci
(password) yang tepat dan menekan tombol “OK”, pengguna akan masuk ke
tampilan selanjutnya. Program ini diperuntukan hanya untuk satu pengguna,
yaitu pemilik toko saja. Sehingga kata kunci yang dibutuhkan hanya satu.
Tombol “Cancel” berfungsi untuk pembatalan masuk ke dalam sistem.
Ketika kata kunci tidak tepat, maka akan muncul suatu tampilan yang
menjelaskan bahwa kata kunci tidak tepat.
2. FormUtama
Gambar 3.2 Rancangan Form Utama
Setelah pengguna memasukan kata kunci yang tepat dan menekan tombol
“OK” pada form login, pengguna akan masuk ke dalam from utama. Menu
yang terdapat dalam form utama ini ditunjukkan dalam tabel 3.1.
Password :
Login
OK Cancel
- x
ELECTRE
Data Perhitungan Keluar
36
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Menu pada Tampilan Utama
Menu Submenu Fungsi (ketika ditekan)
Data
Produk
Pengguna akan masuk ke
dalam tampilan data
produk.
Penjualan
Pengguna akan masuk ke
dalam tampilan untuk
menambah data penjualan.
Perhitungan Pengguna akan masuk ke
dalam tampilan perhitungan
Keluar
Pengguna akan keluar dari
tampilan utama dan kembali
ke menu login
3. Form Data Produk
Gambar 3.3 Rancangan Form Data Produk
Ketika menu “Data” dengan submenu “Produk” pada form utama ditekan,
akan muncul form data model yang menampilkan data produk yang disimpan
dalam database. Form ini juga memiliki beberapa tombol yang berfungsi
menambah data, mengedit data yang sudah ada, menghapus data, mencari
foto produk dan menampilkan data dalam Microsoft Excel agar pengguna
dapat mencetak data yang ada.
Kode Barang :
Nama Barang :
Harga :
Kode Barang Nama Barang Harga
Data Produk - x
Cari Foto
Foto
Tambah Edit Hapus
Batal Tampilkan Dalam Excel
37
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Form Data Penjualan
Gambar 3.4 Rancangan Form Data Penjualan
Ketika menu “Data” dengan submenu “Penjualan” pada form utama
ditekan, akan muncul form data penjualan yang menampilkan data penjualan
yang disimpan dalam database. Form ini juga memiliki beberapa tombol
yang berfungsi menambah data, mengedit data yang sudah ada, menghapus
data dan menampilkan data dalam Microsoft Excel agar pengguna dapat
mencetak data yang ada.
5. FormPerhitungan
Gambar 3.5 Rancangan Form Perhitungan 1
Tanggal :
Kode Barang :
Qty :
Tanggal Kode Barang Qty Total
Tambah Edit Hapus
Batal
Tampilkan
Dalam Excel
Data Penjualan - x
INFORMASI DATA PRODUK
Kode Barang Harga
INFORMASI DATA PENJUALAN
Kode Barang Item Terjual
Perhitungan Dengan Metode ELECTRE - x
Nilai Produk
Kode
Barang
Nilai
Harga
Nilai
Penjualan
Nilai
Minat
Hitung
38
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tampilan ini akan muncul ketika menu “Perhitungan” pada form utama
ditekan. Untuk melakukan perhitungan dengan metode ELECTRE, yang
pertama akan dilakukan adalah pengguna harus memasukkan nilai kategori
minat pelanggan untuk setiap kode model sepatu. Tombol “Hitung” berfungsi
untuk menyimpan nilai. Setelah nilai dimasukkan, perhitungan akan
dilanjutkan dengan sampai akhirnya akan ditampilkan form perhitungan ke-2
yang berisi matriks aggregate dominance E dengan kesimpulan produk mana
yang harus diproduksi selanjutnya.
Gambar 3.6 Rancangan Form Perhitungan 2
3.2.2 Perancangan Tabel
1.2.2.1 Normalisasi Tabel
Pada Sistem Pendukung Keputusan ini, terdapat beberapa tabel yang
digunakan dalam database.
1. Tabel “Data_Model”
Tabel 3.3 Rancangan Tabel Data_Model
Field Name Data Type Format
Kode_barang Text Ukuran field: 10
Nama_barang Text Ukuran field: 50
Harga Currency
Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah
Kode_barang →Nama_barang, Harga
Atribut “Kode_barang” dapat membedakan setiap baris pada tabel
secara unik. Karena itulah atribut “Kode_barang” merupakan superkey. Hal
Kode Model 1
Kode Model 2
…
Kode Model M
KESIMPULAN :
Kesimpulan - x
39
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini menunjukkan bahwa tabel “Data_Model” memenuhi Boyce-Code
Normal Form. Oleh karena itu, tabel “Data_Model” merupakan tabel yang
normal.
2. Tabel “Data_Jual”
Tabel 3.4 Rancangan Tabel Data_Jual
Field Name Data Type Format
Tanggal Date/ Time Short Date
Kode_Barang Text Ukuran field: 10
Qty Number Ukuran field: Long
Integer
Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah
Tanggal, Kode_barang →Qty
Atribut “Tanggal” bersama-sama dengan atribut “Kode_barang” dapat
membedakan setiap baris pada tabel secara unik. Karena itulah atribut
“Tanggal” dan “Kode_barang” merupakan superkey. Hal ini menunjukkan
bahwa tabel “Data_Jual” memenuhi Boyce-Code Normal Form. Oleh karena
itu, tabel “Data_Jual” merupakan tabel yang normal.
3. Tabel “Bernilai”
Tabel 3.5 Rancangan Tabel Bernilai
Field Name Data Type Format
Kode_barang Text Ukuran field: 10
Nilai_harga Number Ukuran field: Long
Integer
Nilai_Jual Number Ukuran field: Long
Integer
Nilai_Minat Number Ukuran field: Long
Integer
Ketergantungan fungsional pada tabel ini adalah
40
Syeril Akshareari, 2013 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kode_barang →Nilai_harga, Nilai_Jual, Nilai_Minat
Atribut “Kode_barang” dapat membedakan setiap baris pada tabel
secara unik. Karena itulah atribut “Kode_barang” merupakan superkey. Hal
ini menunjukkan bahwa tabel “Bernilai” memenuhi Boyce-Code Normal
Form. Oleh karena itu, tabel “Bernilai” merupakan tabel yang normal.
1.2.2.2 Diagram E-R dengan Kamus Data
Tabel-tabel pada basis data yang digunakan dapat dinyatakan dalam
diagram E-R sebagai berikut:
Kamus data:
Data_Model = {Kode_barang, nama_barang, harga}
Data_Jual = {Tanggal,Kode_barang, qty}
Bernilai = {Kode_barang, nilai_harga, nilai_jual, nilai_minat}
Data_Model Bernilai Data_Jual 1 1
top related