bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. teori agensi ...repository.ump.ac.id/4897/3/ambar...
Post on 07-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Penelitian mengenai pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi
umum, dana alokasi khusus dan dana bagi hasil terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 sampai 2015 membutuhkan
kajian sebagai berikut :
1. Teori Agensi dalam Pemerintahan
Teori agensi adalah hubungan antara dua pihak atau lebih, dimana
satu pihak (agent) setuju untuk bertindak dengan persetujuan pihak yang
lain (principal). Zimmerman (1997) menyatakan bahwa agency problem
terjadi pada semua organisasi, baik sektor publik maupun sektor swasta.
Pada sektor swasta, agency problem terjadi antara pemegang saham
sebagai principal dan manajemen sebagai agent. Pada sektor publik,
agency problem terjadi antara pejabat yang terpilih rakyat sebagai agent
dan para pemilih (masyarakat) sebagai principal. Agency problem muncul
ketika prinsipal mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan
kepada agen, atau dalam perjanjian kontrak kerja antara prinsipal dan
agen. Dalam hubungan kontrak kerja, pihak agent secara moral
bertanggung jawab dalam memaksimalkan keuntungan prinsipal, namun
di sisi lain agent juga berkepentingan dalam memaksimalkan
kesejahteraan mereka sendiri.
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
10
Menurut Meisser (2006), terdapat 2 permasalahan agensi yaitu
adanya informasi asimetris dimana agen secara umum memiliki lebih
banyak informasi dari prinsipal dan terjadinya konflik kepentingan akibat
ketidak samaan tujuan, di mana agen tidak selalu bertindak sesuai dengan
tujuan kepentingan prinsipal.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dalam penelitian
Dahar (2012) memiliki 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi yaitu : jumlah penduduk, jumlah stock barang-barang modal, luas
tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat tehnologi yang digunakan. Dalam
teori pertumbuhan ekonomi ini, misalkan luas tanah dan kekayaan alam
adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi klasik menjelaskan bahwa
diantara pendapatan perkapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut
dinamakan teori penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat
dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk produksi marginal
lebih tinggi dari pada pendapatan perkapita. Akan tetapi apabila penduduk
semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan
mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marginal akan mulai
mengalami penurunan. Dengan begitu pendapatan nasional dan
pendapatan perkapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya.
Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dalam
penelitian Dahar (2012) “An intuiry into the nature and causes of the
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
11
wealth of the nation”, teori yang dibuat dengan teori the invisible hands.
Teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith dalam penelitian Dahar
(2012) ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan output total, dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Pertumbuhan
output yang akan dicapai dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sumber-
sumber alam, tenaga kerja (pertumbuhan penduduk), dan jumlah
persediaan.
Hal ini dapat dijelaskan dengan variabel-variabel penelitian dimana
dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah daerah
dituntut untuk bisa memilih tindakan yang tepat sehingga memaksimalkan
keuntungan dan meminimalisir biaya. Oleh sebab itu pemerintah daerah
harus memiliki kebijakan publik yang tepat dalam melakukan hal tersebut.
Sedangkan penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana
Alokasi Umum (DAU) pemerintah pusat yaitu Dirjen Perimbangan
Keuangan Negara harus bisa memilih tindakan yang tepat dalam
prosentase pemberian dana kepada pemerintah daerah. Sehingga dapat
meminimalisir biaya dan memaksimalkan keuntungan yang ada sehingga
lebih banyak terserap untuk belanja modal.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Prasetyo (2009) dalam penelitian Prio (2013), istilah
pertumbuhan ekonomi (economic growth) secara paling sederhana dapat
diartikan sebagai pertambahan output atau pertambahan pendapatan
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
12
nasional agregat dalam kurun waktu tertentu misalkan satu tahun.
Sedangkan menurut Todaro (2006) dalam penelitian Prio (2013),
pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses dimana kapasitas
produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk
menghasilkan tingkat pendapatan yang semakin besar.
Perekonomian suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan jika
jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada
tahun tertentu lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan
demikian pengertian pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai
kenaikan kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun
waktu tertentu (Prasetyo, 2009) dalam penelitian Prio (2013).
Menurut Sukirno (1996) dalam penelitian Uhise (2013),
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda,
yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang
terus menerus dalam jangka panjang. Sedangkan pembangunan ekonomi
ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah
kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi rill melalui penanaman
modal, penggunakan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita
diproduksi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita.
Satu-satunya ukuran yang paling penting dalam konsep ekonomi adalah
Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengukur total nilai barang dan jasa
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
13
yang dihasilkan pada suatu negara atau nasional. PDRB untuk mengukur
total nilai barang dan jasa yang dihasilkan pada suatu daerah atau lokal.
Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menggunakan PDRB sebagai alat
ukur untuk menilai pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menurut Boediono (1992:1) ialah proses
kenaikan output pekapita dalam jangka panjang. Perhatikan tekanannya
pada tiga aspek, yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu “proses”, bukan suatu gambaran
ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu
perekonomian, yaitu melihat bagaimana suatu perekonomian berkembang
atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau
perkembangan itu sendiri.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi
berkaitan dengan kenaikan “output perkapita.” Disini jelas ada dua sisi
yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output total nya (GDP) dan sisi jumlah
penduduknya. Output perkapita adalah output total dibagi jumlah
penduduk. Jadi proses kenaikan output perkapita, tidak bisa tidak, harus
dianalisa, dengan jalanmelihat yang terjadi dengan output total disatu
pihak, dan jumlah penduduk dilain pihak. Suatu teori pertumbuhan
ekonomi yang lengkap haruslah bisa menjelaskan apa yang terjadi dengan
GDP total dan apa yang terjadi dengan jumlah penduduk.
Proses pertumbuhan ekonomi harus bersifat self-generting, yang
berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri menelorkan kekuatan atau
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
14
“momentum” bagi timbulnya kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam
periode selanjutnya. Persyaratan ini mungkin agak terlalu ketat. Tetapi
apabila dipenuhi, maka kita bisa yakin bahwa kenaikan output per kapita
tersebut akan merupakan proses jangka panjang.
Menurut Boediono (1992:2) Teori pertumbuhan ekonomi bisa
didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang
menentukan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan
menegenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain,
sehingga terjadi proses pertumbuhan. Jadi teori pertumbuhan ekonomi
tidak lain adalah suatu “ceritera” (yang logis) mengenai bagaimana proses
pertumbuhan terjadi.
4. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah
yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan darize (2009) dalam penelitian Susanto (2006).
Menurut Mardiasmo (2002) saat ini masih banyak masalah yang dihadapi
pemerintah daerah terkait dengan upaya meningkatkan penerimaan daerah.
Penerimaan asli daerah yang tinggi akan menyebabkan perputaran uang di
daerah meningkat, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Anis Setyawati dan Ardi Hamzah
(2007) memperoleh hasil bahwa PAD berpengaruh segnifikan dan positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Nurlis (2016) vol 7 menyatakan :
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
15
PAD is a source of financing for capital expenditure. PAD
obtained from direct contributions from the community, such as
taxes, levies, and other agencies responsible sebagainya. (local
government) to the principal (society) is to provide a public
service (public service) is good to the community through the
capital budget, because the community has given Part of the
money to the government area. Form provide public services to
the public administration denagn provision of adequate
infrastructure in daerahnya.Pengadaan infrastructure or
facilities such infrastructures financed from the budget
allocation for capital expenditure in the budget each tahunnya.
Whit Thus, there is a relationship between PAD with allocation
capital expenditures. But not all areas of high argued followed
by good economic growth as well.
Nurlis (2016) vol 7 menyatakan menyatakan bahwa PAD merupakan
sumber pembiayaan untuk expenditur modal. PAD yang diperoleh dari
kontribusi langsung dari masyarakat, seperti pajak, retribusi, dan agencie
lainnya jawab sebagainya. (pemerintah daerah) Keprincipal (masyarakat)
adalah untuk menyediakan pelayanan publik (Pelayanan publik) baik
kepada masyarakat melalui modal dia anggaran, karena masyarakat telah
memberikan Bagian dari uang kepada pemerintah daerah. Bentuk
menyediakan publik layanan untuk administrasi publik dengan Provinsi
infrastruktur yang memadai di daerahnya. Pengadaan sebuah infrastruktur
atau fasilitas infrastruktur seperti financed dari alokasi anggaran untuk
expe modal nditure dianggaran setiap tahunnya. Dengan demikian, ada
relati suatu onship antara PAD dengan expendit modal alokasi. Tapi tidak
semua bidang tinggi berargumen diikuti oleh baik Pertumbuhan ekonomi
juga.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber
penerimaan daerah yang mana pada penelitian ini menjadi variabel bebas
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
16
yang terdiri atas Hasil Pajak Daerah (HPD), Retribusi Daerah (RD),
Pendapatan dari Laba Perusahaan Daerah (PLPD) dan Lain-lain
Pendapatan yang Sah (LPS). Diharapkan dengan adanya penerimaan dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi daerah dan akan berdampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi
nasional. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat meningkatkan
investasi Belanja Modal pemerintah daerah sehingga kualitas pelayanan
publik semakin baik.
Desentralisasi fiskal, disisi lain, memang memberikan kewenangan
terhadap Pemerintah Daerah untuk menggali potensi yang ada di daerah
masing-masing dan memanfaatkan sumber daya tersebut, hal itu akan
terealisasikan ketika infrastruktur yang menjadi sumber pendanaan daerah
yang sekaligus menunjang perekonomian masyarakat juga tersedia dengan
merata antara daerah satu dengan yang lain, namun kenyataan dilapangan
tidaklah sejalan dengan harapan yang diinginkan, kekuatan infrastruktur
penunjang perekonomian daerah tidak tersebar merata di setiap daerah
yang ada di Indonesia. Konsekuensi lain dari penerapan desentralisasi
fiskal, yaitu, di setiap daerah juga dituntut untuk membiayai seluruh
pengeluaran daerah, namun tidak semua daerah dapat membiayai
pengeluaran pemerintah daerah menggunakan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), hal tersebut disebabkan oleh kemampuan masing-masing daerah
untuk menyediakan pendanaan yang bergantung pada kemampuan daerah
dalam merealisasikan potensi ekonomi yang menciptakan perguliran dana
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
17
untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan (Darwanto, (2006) dalam
penelitian Candra (2014), hal tersebut mengakibatkan tidak meratanya
Pertumbuhan Ekonomi disetiap daerah.
5. Dana Alokasi Umum
DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Dari pengertian yang diambil dari Undang-undang nomor
33 tahun 2004 tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa DAU merupakan
sarana untuk mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan di sisi lain
juga memberikan sumber pembiayaan daerah. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa DAU lebih diprioritaskan untuk daerah yang
mempunyai kapasitas fiskal yang rendah.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 porsi DAU
ditetapkan sekurang-kurangnya 26% (dua puluh enam persen) dari
Pendapatan Dalam Negeri Neto yang ditetapkan dalam APBN. Sementara
itu, proporsi pembagian DAU untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota
ditetapkan sesuai dengan imbangan kewenangan antara provinsi dan
kabupaten/kota. Secara definisi DAU dapat diartikan sebagai berikut Sidik
(2003) dalam penelitian Uhise (2013) :
1. Salah satu komponen dan perimbangan pada APBN yang
pengalokasiannya didasarkan atas konsep kesenjangan fiskal atau
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
18
selah fiskal yang selisih antara kebutuhan fiskal dengan kapasitas
fiskal.
2. Instrumen untuk mengatasi horizontal imbalance yang dialokasikan
dengan tujuan peningkatan kemampuan keuangan antar daerah dan
penggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah.
3. Equalization grant, berfungsi untuk menetralisasi ketimpangan
kemampuan keuangan dengan adanya PAD, bagi hasil pajak, dan bagi
hasil SDA yang diperoleh daerah otonomi dan pembangunan daerah.
Menurut Ikhwan (2009) dalam penelitian Susanto (2016) Dana
Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu transfer dana Pemerintah
kepada pemerintah daerah yang bersumber dari pendapatan APBN,
yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan
antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. DAU bersifat Block Grant yang berarti
penggunaannya diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan
kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan komponen dari Dana
Perimbangan yang sering disebut sebagai dana transfer dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah yang bertujuan untuk
meratakan kemampuan keuangan antar daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi sehingga ketimpangan ekonomi antar
daerah yang terjadi dapat diatasi.Belanja Modal memiliki peran yang
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
19
sangat penting guna meningkatkan infrastruktur publik, sehingga
dapat mendukung peningkatan Pertumbuhan Ekonomi.
6. Dana Alokasi Khusus
Pada hakikatnya pengertian Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah
dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan kepada daerah untuk
membantu membiayai kebutuhan khusus. Pengalokasian DAK
memperhatikan ketersediaan dana dalam APBN, yang berarti bahwa
besaran DAK tidak dapat dipastikan setiap tahunnya. DAK diberikan
kepada daerah apabila daerah menghadapi masalah-masalah khusus.
Menurut Hairul Aswadi (2001) dalam Anis setyawati dan Ardi Hamzah,
2007) menyatakan bahwa tujuan dari penggunaan DAK dapat diarahkan
pada upaya untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang
merupakan salah satu isu nasional yang perlu dituntaskan. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Friska Sihite (2009) yang memperoleh hasil bahwa
Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Daerah.
Berdasarkan landasan teoritis dan temuan-temuan empiris di atas,
dapat diketahui bahwa ada hubungan antara Dana Alokasi Khusus (DAK),
dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari
pendapatan APBD yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan
tujuan membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
daerah dan sesuai dengan prioritas nasional sesuai dengan fungsi yang
telah ditetapkan Darize (2009) dalam penelitian Susanto(2016). Jika
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
20
dikaitkan, maka dengan adanya kenaikan Dana Alokasi Khusus (DAK)
maka akan meningkatkan belanja daerah untuk keperluan dari daerah
tersebut. Jika belanja naik, diharapkaa perekonomian daerah juga akan
naik.
7. Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil (DBH) dalam penelitian Ubar (2011) adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
dengan memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka
persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Dana Bagi Hasil terdiri dari DBH Pajak dan
DBH Sumber Daya Alam (SDA).
Berdarakan UU No 33 tahun 2004 menjelaskan tentang dana
perimbangan antara pemerintaha pusat dan daerah, menjelaskan bahwa
Dana Bagi hasil (DBH) merupakan dana yang bersumber dari pendapaan
APBD yang kemudian dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka
presentase untuk memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. DBH yang ditransfer pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah terdiri dari dua jenis yaitu :
a) Dana bagi hasil pajak
b) Dana bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam) DBH yang
berdasarkan dari sumber daya alam yaitu :
• Kehutanan
• Pertambangan umum
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
21
• Perikanan
• Pertambangan minyak bumi
• Pertambangan gas bumi
• Pertambangan minyak bumi
B. Kerangka Berpikir Penelitian
Berdasarkan informasi yang telah di uraikan sebelumnya penelitian ini
menganalisis tentang pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana
alokasi khusus dan dana bagi hasil untuk melihat pengaruhnya terhadap
pertumbuhan ekonomi pada kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat. Sehingga
diketahui apakah kinerja pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi
sudah baik atau tidak.
Perkembangan dan pembangunan sering digunakan secara bergantian,
tetapi mempunyai maksud yang sama terutama dalam pembicaraan-
pembicaraan mengenai masalah ekonomi. Pertumbuhan dapat meliputi
penggunaan input lebih banyak dan lebih efisien, yaitu adanya kenikan output
persatuan input. Dengan kata lain, dengan kesatuan input dapat menghasilkan
output yang lebih banyak ( Irawan dan Suparmoko, 1992 ).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif, pada teori
keagenan (agency theory) dalam hal ini melalui hubungan antara pemerintah
daerah dengan masyarakat. Masyarakat sebagai prinsipal telah memberikan
sumber daya kepada daerah berupa pembayaran pajak daerah, retribusi dan
sebagainya untuk dapat mneingkatkan pendapatan asli daerah. Dana alokasi
umum adalah dana yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk daerah
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
22
dengan tujuan untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi disuatu daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh Saragih (2006) dalam pennelitian Susanto
(2016) menyatakan bahwa Dana Alokasi Umurn (DAU) berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan landasan teoritis dan temuan-
temuan empiris di atas, dapat diketahui bahwa ada hubungan antara dana
alokasi umum dan pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut Yani (2002) dalam
artikel Marizka dana alokasi khusus dimaksudkan untuk mendanai kegiatan
khusus yang menjadi urusan daerah dan merupakan prioritas nasional, sesuai
dengan fungsi yang merupakan perwujudan dan tugas kepemerintahan di
bidang tertentu, khususnya dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pelayanan dasar masyarakat.
Adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) maka akan meningkatkan
belanja daerah untuk keperluan dari daerah tersebut. Jika belanja naik,
diharapkan perekonomian daerah juga akan naik. Penelitian (Susanto, 2016).
Dana bagi hasil merupakan komponen dana perimbangan yang
memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan otonomi daerah karena
penerimaannya didasarkan atas potensi daerah penghasil sumber pendapatan
daerah yang cukup potensial dan merupakan salah satu modal dasar
pemerintah daerah dalam mendapatkan dana pembangunan dan memenuhi
belanja daerah yang bukan berasal dari pendapatan asli daerah selain dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus. Artikel Ilmiah (Marizka, 2013).
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
23
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Variabel independen variabel dependen
C. Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait
mengenai pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus
dan dana bagi hasil pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi :
Tabel 2.1
Nama
Peneliti Judul
penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Putu candra
Gunatara dan
A.A.N.B.
Dwirandra
(2014)
Penaruh PAD
dan DAU
terhadap
pertumbuhan
ekonomi dengan
belanja modal
sebagai variabel
pemoderasi di
Bali
menunjukkan bahwa
PAD, DAU
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi secara
parsial, sedangkan
Belanja Modal
berpengaruh negatif
dan signifikan secara
parsial. Hasil uji
simultan menunjukan
PAD, DAU, dan
Belanja Modal
berpengaruh secara
simultan terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi. Belanja
menggunak
an belanja
modal
sebagai
variabel
pemoderasi,
tempat
penelitian
dan periode
penelitian
menggunak
an variabel
dependen
dan
independen
yang sama.
Pendapatan Asli Daerah
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Bagi Hasil
Pertumbuhan Ekonomi
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
24
Nama
Peneliti Judul
penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Modal memperlemah
pengaruh PAD
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, sedangkan
masuknya Belanja
Modal sebagai
variabel pemoderasi
tidak mampu
memoderasi pengaruh
DAU terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi.
Putu Eka
Suwandika
dan I
Nyoman
Mahendra
Yasa (205)
Pengaruh PAD
dan investasi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi dan
tingkat
pengangguran di
Provinsi Bali
PAD dan Investasi
berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
kabupaten/kota di
Provinsi Bali, PAD
berpengaruh negatif
terhadap Tingkat
Pengangguran
kabupaten/kota di
Provinsi Bali,
Investasi berpengaruh
menggunak
an variabel
independen
yaitu
investasi
dan
masuknya
variabel
dependen
tingkat
penganggur
an waktu
PAD
sebagai
variabel
independen
dan
pertumbuha
n ekonomi
sebagai
variabel
dependen.
positif terhadap
Tingkat Pengangguran
kabupaten/kota di
Provinsi Bali,
Pertumbuhan
Ekonomi tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Tingkat Pengangguran
di kabupaten/kota di
Provinsi Bali, PAD
berpengaruh terhadap
Tingkat Pengangguran
melalui Pertumbuhan
Ekonomi
kabupaten/kota di
Provinsi Bali, dan
Investasi berpengaruh
terhadap Tingkat
Pengangguran melalui
dan tempat
penelitian,
tahun dan
objek
penelitian
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
25
Nama
Peneliti Judul
penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Pertumbuhan
Ekonomi
kabupaten/kota di
Provinsi Bali
Stepvani
Uhise tahun
(2013)
DAU dan
pengaruhnya
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Sulawesi Utara
dengan Belanja
modal sebagai
variabel
intervening
dana alokasi umum
secara langsung
berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan
ekonomi, . Pengaruh
dana alokasi umum
secara tidak langsung
terhadap pertumbuhan
ekonomi Sulawesi
Utara adalah bersifat
negatif dan tidak
signifikan, . Pengaruh
dana alokasi umum
secara langsung
berpengaruh positif
terhadap belanja
modal,
belanja
modal
sebagai
variabel
intervening,
tempat,dan
waktu
penelitian
independen
dan
dependen
sama.
Edi Susanto
dan
Marhaman
Pengaruh PAD,
DAU, DAK
terhadap
PAD,DAK
berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan
Penambaha
n pada
variabel
terletak
pada
variabel
(2016) pertumbuhan
ekonomi dengan
belanja daerah
sebagai variabel
moderating di
Jawa Timur
ekonomi, (DAU)
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
independen
dan belanja
daerah
sebagai
variabel
moderating,
tempat dan
waktu
penelitian.
independen
dan
dependen.
Riva Ubar
Harahap
(2011)
Pengaruh Dana
Alokasi Umum,
Dana Alokasi
Khusus, dan
Dana Bagi Hasil
Terhadap Indeks
Pembangunan
Manusia Pada
Kab./ Kota
Provinsi
Sumatera Utara
Menunjukkan bahwa
DAU, DAK dan DBH
berpengaruh terhadap
IPM.
Secara parsial DAU,
DAK dan DBH tidak
berpengaruh terhadap
IPM. Hal ini
dikarenakan bahwa
sektor-sektor yang
mempunyai pengaruh
DAU,
DAK, dan
DBH
berpengaruh
terhadap
IPM.
Tempat dan
waktu
penelitian
menggunak
an variabel
dependen
dan
independen
yang sama
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
26
Nama
Peneliti Judul
penelitian Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
tinggi terhadap
peningkatan IPM ialah
sektor yang
mengurangi
kesenjangan yaitu
sektor perdagangan,
tenaga kerja dan
industri. Sedangkan
sektor-sektor
infrastruktur memiliki
pengaruh langsung
relatif kecil terhadap
peningkatan IPM.
D. Perumusan Hipotesis
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan asli daerah dianggap sebagai salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap pertubuhan ekonomi, semakin besar pendapatan
yang dihasilkan oleh suatu daerah maka semakin besar kontribusi untuk
membangun fasilitas-fasilitas publik untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi disuatu daerah. Sektor pendapatan daerah memegang peranan
yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana
suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan
daerah.Pendapatan asli daerah salah satunya diperoleh dari hasil pajak,
dimana menurut UU No 28 tahun 2009 tentang pajak daerah yaitu
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
27
Penelitian yang dilakukan oleh Gunantara dkk (2014) menyatakan
bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dari landasan penelitian terdahulu dan beberapa
penjelasan dari pendapatan asli daerah dikatakan bahwa ada hubungan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari penelitian tersebut maka hipotesis
penelitian ini adalah:
H1 : Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat.
2. Dana Alokasi Umum
Dana alokasi umum mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu
daerah, dimana dana alokasi umum adalah dana yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat untuk daerah dengan tujuan untuk mengatasi ketimpangan
fiskal keuangan antara pemerintah pusat dan ketimpangan horizontal antar
pemerintah daerah karena ketidakmerataan sumber daya yang ada pada
masing-masing daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh Gunantara dkk (2014) menyatakan
bahwa dana alokasi umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan landasan teoritis dan temuan-temuan
empiris di atas, dapat diketahui bahwa ada hubungan antara dana alokasi
umum dan pertumbuhan ekonomi Daerah. Dari hasil penelitian tersebut,
maka hipotesis penelitian:
H2 : Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa
Barat.
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
28
3. Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan salah satu dana
perimbangan yang menjadi bagian dari sumber pendapatan yang mana
diatur dengan Peraturan Pemerintah dalam bentuk realisasi belanja daerah.
DAK dialokasikan dari APBN untuk membantu membiayai program khusus
di daerah tertentu sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk
mendanai pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar
masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong
percepatan pembangunan daerah.
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional. Dana Alokasi Khusus bertujuan untuk mendanai kebutuhan-
kebutuhan daerah yang bersifat khusus. Sesuai dengan UU Nomor 33 Tahun
2004, yang dimaksud dengan kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang tidak
dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus alokasi umum, dalam
pengertian kebutuhan yang tidak sama dengan kebutuhan daereah lain,
contohnya kebutuhan di daerah transmigrasi, pembangunan jalan di daerah
terpencil, saluran irigasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Frizka Sihite dalam penelitian Edy
Susanto (2016) menyatakan bahwa dana alokasi umum berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
29
H3 : Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh positif
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi
Jawa Barat.
4. Dana Bagi Hasil
Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana
Bagi Hasil yang diperoleh pemerintah daerah diharapkan mampu untuk
meningkatan alokasi Belanja Daerah guna meningkatkan pelayanan publik bagi
daerah sebagai tujuan dari desentralisasi. Hal ini diperkuat oleh penelitian
Masdjojo dan Sukartono (2009) yang menyatakan Dana Bagi Hasil
berpengaruh pada Belanja Daerah. Sedangkan Pujiati dalam penelitian
Nuryanti (2015) menyatakan bahwa dana bagi hasil berpengaruh positif
terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi.
Semakin tinggi DBH maka ekspektasi tingkat pembangunan daerah
semakin tinggi, sehingga DBH berpengaruh positif pada pertumbuhan
ekonomi. Hubungan antara DBH dengan pertumbuhan ekonomi diasumsikan
dengan semakin tinggi DBH maka ekspektasi tingkat pembangunan daerah
semakin tinggi (Pujiantti 2008, Santosa 2013, Riska dkk 2014, Hendriwiyanto,
2015) dalam penelitian Nuryanti (2015)
H4 : Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh positif terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat
Pengaruh Pendapatan Asli..., Ambar Okcahyo, FEB UMP 2017
top related