bab ii pengenalan batuan beku
Post on 13-Jul-2016
38 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB IIPENGENALAN BATUAN BEKU
II.1. Pengertian Batuan Beku
Batuan beku adalah penyusun bumi terbesar, terjadi karena
pembekuan/pendinginan magma jauh di bawah permukaan bumi, di dekat
permukaan bumi atau di permukaan bumi. Batuan beku yang terbentuk jauh dari
permukaan bumi desebut batuan beku plutonik, yang dekat dengan permukaan
bumi desebut bautan beku hypabisal, sedang batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi disebut batuan vulkanik.
II.1.1. Batuan Beku Dalam
Magma yang membeku di bawah permukaan, pendinginannya sangat
lambat (dapat sampai jutaan tahun) memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang
besar dan sempurna, menjadi batuan beku intrusif.
Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam,
karena magma dapat menguak batuan di sekitarnya, atau menerobos melalui
rekahan. Pada gambar terlihat bataun plutonik. Bentuk-bentuk yang memotong
struktur batuan sekitarnya (diskordan) adalh batolit, stock, dyke (korok) dan
jenjang volkanik (volcanic neck). sedangkan bentuk yang sejajar dengan struktur
batuan sekitarnya (konkordan) adalah sill, dan lapolit.
13
14
Gambar 7. batuan beku dalam (intrusif) granitic batholit
Gambar 8. batuan beku dalam(intrusif)dikes dan sill
Akibat proses geologi, baik gaya endogen, terangkat oleh gaya tektonik,
maupun gaya eksogen, lapisan batuan penutupnya tererosi, batuan beku dalam
meskipun terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, dapat tersingkap ke
permukaan bumi.
15
II.1.2. Batuan Beku Luar
Magma yang mencapai permukaan bumi bumi melalui rekahan atau
lubang kepundan gunug api, sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan
membeku menjadi batuan beku luar. Keluarnya magma dipermukaan bumi
melalui rekahan dinamakan erupsi linear atau fissure eruption. Pada umumnya
magma basaltik yang viskositasnya rendah, sehinga dapat mengalir disekitar
rekahan, menjadi hamparan lava basalt, atau plateau basalt.
Sedangkan yang keluar melalui lubang kepundan dinamakan erupsi
sentral. Magma dapat mengalir melalui lereng, sebagai aliran lava atau tersembur
keatas bersama gas-gas sebagai piroklastik, atau rempah gunung api.
Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis, tergantung pada komposisi
magmanya dan tempat atau lingkungan dimana pembekuannya terjadi. Apabila
membeku dibawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava). Sesuai
dengan namanya, bentuknya mirip dengan lava bantal.
Gambar 9. batuan beku luar (ekstrusif) Andesite flow
16
II.2. Klasifikasi Batuan Beku
Batuan beku sangat banyak jenisnya, pengelompokkan atau klasifikasi
sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur
batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magama, sedangkan komposisi
mineral bergantung pada unsur kimia magma dan lingkungan kristalisasinya.
Klasifikasi sederhana batuan beku yang umum adalah seperti pada tabel 3. Batuan
pada bagian kanan tabel, kaya akan mineral-mineral yang mengkristal paling
dahulu, mengandung lebih banyak unsur Mg dan Fe, karena itu dinamakan
mineral mafik (Magnesium dan Fe). Kandungan SiO2 nya sangat kecil, sehingga
memberikan warna lebih gelap dibandingkan dengan batuan pada bagian kiri
tabel. Sedangkan batuan pada bagian kiri lebih banyak.
Mineral-mineral feldspar dan silika (kwarsa), dan dinamakan batuan felsik,
berwarna lebih terang dari pada batuan bagian kanan. Pada tabel 4 diperlihatkan
dalam bentuk diagram.
Tabel 3. Klasifikasi sederhana bautan beku berdasarkan tekstur dan komposisi mineral
Felsik(granitik)
Intermediet(andesitik)
Mafik(basaltik)
Ultramafik
Intrusif (faneritik)
Granit Diorit Gabro Peridotit
Ekstrusif (afanitik)
Kwarsa K. feldspar
Na. Feldspar
HorblendaNa. FeldsparCa. Feldspar
Ca. Feldspar Pyroksen
Olivin Pyroksen
Mineral tambahan
Muskovit Biotit
Horblenda
Biotit Pyroksen
OlivinHorblenda
Ca. Feldspar
17
II.2.1. Batuan Feneritik
Sering pula dikatakan berbutir kasar dan yang umum dijumpai adalah:
granit berkomposisi terutama dari feldspar dan kwarsa. K-feldspar merupakan
mineral utamanya, berwarna merah muda, sedangkan Na-Ca plagioklas terdapat
dalam jumlah sedang, berwarna putih seperti porselein. Mika berwarna hitam atau
serpihan berwarna bronz, tersebar merata dalam batuan.
Berat jenis granit relatif kecil (2,7) dibandingkan dengan basalt (3,2).
Granit dan batuan lain yang setara membentuk kerak benua, sedangkan basalt
kerak samudra. Kadar SiO2 makin kecil dan warna makin gelap. Diorit
mempunyai tekstru mirip granit tetapi komposisinya tidak sam. Mineral utamanya
adalah Na-plagioklas feldspar, sedangkan kwarsa dan K-feldspar merupakan
mineral minor.
Amfibol didalamnya mencerminkan diorit, dan bukanlah tidak mungkin
dijumpai piroksen. Komposisi diorit merupakan komposisi menegah antar granit
dan basalt. Gabro tekstrunya berbutir kasar mirip dengan granit, tetapi komposisi
utamanya adalah piroksen dan Ca-plagioklas. Olivin terdapat sebagai mineral
minor. Warna gabro hijau tua, abu-abu tua atau hitam. Gabro merupakan material
utama bagian bawah jerak samudra, dan juga pada beberapa bagian kerak benua
tua. Peridotit hampir seluruhnya terdiri dari mineral olivin dan piroksen, sangat
jarang dijumpai diatas permukaan bumi.
Dari berat jenisnya yang besar dan sifat fisik lainnya dapat diperkirakan
bahwa selubung bumi (mantle) terdiri dari peridotit.
18
II.2.2. Batuan Afanitik
Basalt adalah batuan yang khas bertekstur afanitik, berbutir sangat halus.
Biasanya berwarna gelap, terjadi dari pendinginan bagian dalam aliran lava.
Komposisi utamanya Ca-plagioklas dan piroksen, sedangakan olivin atau amfibol
hanya sesdikit. Plagioklas terdapat sebagai kristal-kristal memanjang mengelilingi
olivin dan piroksen yang sama besarnya. Ada juga basalt yang mempunyai kristal
olivin atau piroksen yang besar-besar sebagai fenokrist sehingga menjadikannya
bertekstur orfiritik. Pada umunya basalt mengandung gelas sedikit, terutama
didekat bagian atas aliran lava.
Andesit terdiri dari Na-plagioklas, piroksen dan amfibol. Umunya
mengadung kwarsa sedikit atau sama sekali tidak, mirip denga diorit dan porfiritik
dengan feldspar dan mineral-mineral ferro dn magnesium sebagai fenokrist.
Andesit merupakan tipe lava yang banyak dijumpai setelah basalt dan sering
terdapat sepanjang batas benua atau dibagian dalam benua.
Riolit berkomposisi sama dengan granit, biasanya mengandung fenokrist
feldspar, kwarsa atau mika, tetapi belum dapat disebut porfiritik. Riolit dan
andesit sukar dibedakan tanpa mikroskop, dan disatukan dalam kelompok felsite (
kelompok batuan bertekstur afanitik dan berwarna terang).
19
Tabel 4. Klasifikasi berdasarkan perbandingan mineral yang umum dalam batuan beku. Batas antara tipe batuan tidak tegas melainkan gradual (garis putus-putus). Untuk
mengetahui komposisi umum batuan, proyeksi dari garis ptus kebawah dan perkirakan presentasi mineral pada tepi kiri. (Skinner, 1992).
II.2.3. kandungan Silika
Tabel 5. Klasifikasi batuan beku berdasarkan pada presentase silika (SiO2)No Jenis batuan beku Kandungan silika1 Asam > 66%2 Intermediete 52-66%3 Basa 45-52%4 Ultrabasa < 45%
Mineral-mineral yang menyusun bataun beku menurut Bowen tersusun
dalam urutan kristal yang terkenal dengan nama Seri reaksi Bowen
20
Gambar 10. Seri reaksi Bowen
II.2.3. Struktur Batuan Beku
Meskipun batuan beku terbentuk dari pembekuan magma, namun
beberapa batuan beku memperlihatkan adanya struktur, seperti blok lava, ropy
lava, lava bantal (pillow lava), struktur aliran dan struktur rekahan, serta vesikular
dan amigloidal. Blok lava, di Hawaii dikatakan lava aa, adalah aliran lava yang
permukaannya sangat kasar, merupakan bongkah-bongkah.
Lava ropy, dikatakan lava Pahoehoe di Hawaii, merupakan aliran lava
yang permukaannya halus dan berbentuk seperti pilinan tali. Bagian endapannya
membulat, bergaris tengah sampai beberapa meter. Lava bantal, sesuai dengan
namanya, aliran lava ini bentuknya menyerupai bantal yang tumpang tindih.
Sering dijumpai bersamaan denga batuan sedimen merin, sehingga disimpulkan
terbentuk dibawah permkaan air.
21
Struktur aliran, terlihat sebagai kesejajaran bentuk lensa-lensa kecil, garis-
garis dan goresan-goresan, yang diakibatkan oleh karena lava tidak homogen.
Struktur rekahan merupakan rekahan-rekahan yang arahnya tegak lurus bidang
pendinginan, dan permukaannya segi enam berbentuk prisma, dinamakan kekar
kolom.
Struktur vesikuler terjadi akibat keluarnya gas-gas yang terlarut dalam
magma karena penurunan tekanan disekitarnya, atau setelah mencapai permukaan
bumi. Struktur ini terlihat sebagai serat-serat dalam lava. Sedangkan struktur
amigloidal terjadi apabila rongga-rongga perlepasan gas terisi oleh mineral
sekunder. Contohnya kalsit.
II.3. Cara Pemerian Batuan Beku
Untuk lebih mengenal batuan beku lebih spesifik maka harus harus
dilakukan pendeskripsian pada batuan beku tersebut. Cara pendeskripsian batuan
beku meliputi :
1. Tekstur
2. Struktur
3. Komposisi
1. Tekstur
Tekstur dapat ditunjukkan oleh derajat kristalisasi, granularitas, fabrik dan
hubungan kristal.
22
a. Derajat kristalisasi
Yaitu tekstur batuan beku dilihat dari banyaknya masa jenis gelas atau
kristal yang terkandung didalamnya. Derajat kristalisasi terbagi menjadi
tiga macam :
1) Holokrostalin : yaitu batuan yang terdiri dari massa kristal seluruhnya.
2) Hipokristalin : yaitu batuan yang terdiri dari sebagian massa gelas dan
sebagian lagi massa gelas
3) Holohialin : yaitu batuan yang terdiri dari massa gelas seluruhnya.
b. Granularitas (grain zize)
Terbagi menjadi 2 macam:
1) Fenerik (Fanerokristalin ) : kristal-kristalnya jelas, sehingga dapat
dibedakan dengan mata biasa.
2) Afanitik (Aphanitic) : kristal-kristalnya sangat halus, sehingga tidak dapat
dibedakan dengan mata biasa.
c. Bentuk Kristal (fabric)
Terbagi menjadi 3 macam :
1) Anhedral : batas kristalnya tidak tampak.
2) Subhedral : batas kristal sebagian tidak tampak
3) Euhedral : batas kristal-kristalnya terlihat jelas oleh bidang mineralnya
d. Hubungan Antar Kristal (realsi)
Hubungan antara kristal merupakan hubungan kristal satu dengan kristal
yang lainnya, dan di bagi menjadi dua macam :
23
1) Equigranular : ukuran kristalnya relatif sama besar, yang termasuk dalam
equigranular :
a. Panidiomorphic granular : bila mineralnya euhedral
b. Hipidiamorphic granular : bila mineralnya subhedral
c. Allotriomorphic granunlar : bila mineralnya anhedral
2) Inequigranular : ukuran mineralnya tidak sam besar, yang termasuk dalam
inequgranular :
a. Porfiritik : fenerokris dalam massa dasar/ matrik kristal-kristal kecil
(faneroporfiritik)
b. Vitroferik (Vitrophyric) : fenerokris (mineral sulung) dalam massa
dasar/ matrik gelas
c. Polikritik : fenerokris diinklusi oleh mineral lain yang lebih kecil
d. Glomeroporphyritic : fenerokris mengumpul
2. Srtuktur
Struktur batuan beku dapt dilihat dengan jelas dilapangan, sedangkan
yang terlihat di laboratorium adalah :
a. Masif : tidak berlubang atau ada struktur aliran
b. Vasikuler : berlubang oleh perlepasan gas, lubang teratur
c. Skoria : belubang besar tidak teratur
d. Amigloidal : lubang gas terisi mineral
e. Xenolitis : bataun beku diinklusi pecahan batuan lain.
3. Komposisi Mineral
a. Berdasarkan terbentuknya terdiri dari :
24
1. Mineral utama (esential mineral) : mineral penentu penamaan
batuan. Contoh : kuarsa, feldspar, mika, amfibol, piroksin dan
olivin
2. Mineral sekunder ( secondary mineral) : mineral yang terbentuk
dari mineral primer atau mengalami proses pelapukan, hidrotermal
atau metamorfisme. Contoh : kalsit, serpentin, klorit, serosit dan
kaolin
3. Mineral tambahan ( accessorys mineral) : mineral yang terbentuk
oleh kristalisasi magma ( kehadiran mineral ini ± 5%). Contoh :
hematiti, magmatit, kromit, apatit, zirkon, rutil, dan ilmenit.
b. Berdasarkan terang gelap warna dibagi menjadi :
1. Mineral asam (felsik) : kaya akan silika dan alumina, warna cerah,
mineral cerah : kuarsa, feldspar (orthoklas), feldspar (plagioklas),
atau muscovit (mika putih)
2. Mineral basa (mafic): kaya akan besi, magnesium dan kalsium,
warna gelap. Contoh : biotit ( mika hitam), piroksin (augit),
ampibol(horblenda) atau olivin.)
Perkecualian dunit (batuan beku basa : warna terang) dan obsidian
(bataun beku asam; berwarna gelap).
25
top related