bab ii pemahaman terhadap pusat sosial remaja. b a b i i.pdf · menurut kamus besar bahasa...
Post on 02-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
7 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP
PUSAT SOSIAL REMAJA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori/kajian pustaka ataupun literatur
yang berkaitan dengan Pusat Sosial Remaja, pemahaman terhadap proyek sejenis serta
spesifikasi umum proyek yang diperoleh dari sistesis/kesimpulan dari perbandingan
antara teori pada literatur dan studi banding yang dilakukan terhadap proyek sejenis.
2.1 Pemahaman Teori
Pemahaman teori Pusat Sosial Remaja ini dibagi menjadi tiga sub bab, yaitu
mengenai pemahaman remaja, pemahaman sosial, dan pemahaman pusat.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
8 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2.1.1 Pemahaman Remaja
Pemahaman mengenai remaja mencakup pengertian, karakteristik
pertumbuhannya, serta hubungan dengan sekitarnya.
a) Pengertian Remaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, remaja berarti mulai
dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Menurut Hurlock (1991),
remaja adalah mereka yang berada pada rentang usia 12-18 tahun.
Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003), usia remaja berada pada
rentang 12-23 tahun. Kategori pendidikan remaja adalah SMP (13-15
tahun) dan SMA (16-18 tahun) serta Mahasiswa (19-21 tahun). Masa
remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini
para remaja mengalami banyak perubahan yang disebabkan oleh
lingkungan sekitar, emosional dan keinginan para remaja untuk
menunjukkan jati diri mereka sendiri. (Hurlock, E. : 1991). Para ahli
biasa menggunakan batasan usia remaja secara umum adalah antara 12
hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun yang disebut dengan masa remaja awal,
15 – 18 tahun disebut dengan masa remaja pertengahan, dan 18 – 21
tahun disebut dengan masa remaja akhir. Berikut merupakan rentang
waktu usia remaja yang ditampilkan pada Gambar 2.1 berikut:
Masa remaja adalah suatu masa dimana ketegangan emosi
meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri-ciri
perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-
ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian
melawan dan memberontak. perkembangan psikologis ini ditekankan
pada keadaan emosi remaja (Gunarsa, S. : 1989). Perkembangan
Gambar 2.1: Rentang waktu usia remaja (Sumber: analisa penulis, 2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
9 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
kognisi remaja menyebabkan remaja berpikir secara abstrak dan
komplek sehingga mereka berpikir mampu mengambil keputusan untuk
dirinya sendiri. Dan perkembangan sosial membuat remaja memiliki
keinginan yg kuat untuk melepaskan diri dari ikatan keluarga dan
melibatkan diri dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan
untuk menemukan identitas dirinya dan mendapatkan peran sosial
sebagai pribadi yang dewasa. Dan yang terakhir yaitu perubahan
emosional, erat kaitannya dengan kematangan hormon yang terjadi
pada remaja dan biasanya ditandai dengan emosi yang tidak stabil dan
penuh gejolak (Santrock, J. : 2003).
b) Karakteristik Pertumbuhan Remaja
Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja yang mencakup
perubahan transisi biologis, transisi kognitif, dan transisi sosial akan
dijelaskan seperti di bawah ini:
1. Transisi Biologis
Menurut Santrock (2003: 91) perubahan fisik yang terjadi
pada remaja terlihat pada saat masa pubertas, yaitu dengan
meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial.
Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada
perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selain pertumbuhan tubuh,
perubahan lainnya dapat ditandai dengan mulai berfungsimya alat-
alat reproduksi, yang ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi
basah pada laki-laki.
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja perempuan antara
lain pertumbuhan tulang, badan menjadi tinggi, dan tumbuh
payudara. Selain itu juga tumbuh bulu halus di beberapa bagian
tubuh seperti pada kemaluan dan ketiak, sedangkan pada anak laki-
laki perubahan uang terjadi adalah pertumbuhan tulang-tulang,
testis membesar, tumbuh bulu di kemaluan, ketiak,dada, serta di
wajah berupa kumis atau jenggot, perubahan lainnya yaitu suara
yang lebih rendah dan ejakulasi (keluarnya air mani).
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
10 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2. Transisi Kognitif
Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari
lingkungan sosial yang menekankan pentingnya interaksi sosial
budaya dalam perkembangan kognitif remaja. Menurut Piaget
(dalam Santrock, J. 2003: 15), pemikiran operasional formal
berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional
formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran
operasional kongkret. Remaja terdorong untuk memahami
dunianya karena tindakan yang dilakukannya sebagai wujud dari
penyesuaian diri secara biologis. Secara lebih nyata mereka
mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan
hanya mengoranisasikan pengamatan dan pengalaman, tetapi juga
menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan.
Remaja berfikir lebih abstrak dibandingkan anak-anak misalnya
dapat menyelesaikan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealis
dalam berfikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri
sendiri, oranglain, dan dunia. Remaja berfikir secara logis dan
mulai berfikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk
meyelesaikan masalah dan secara sistematis menguji cara
pemecahan yang terpikirkan.
3. Transisi Sosial
John Flavel (dalam Santrock, J. 2003 : 125) menyebutkan
bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka
secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adaya
kematangan dan kompetensi soaial mereka. Menurut Santrock
(2003: 24), pada transisi sosisal remaja mengalami perubahan
dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi.
Dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap
teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja
dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat
merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan
remaja.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
11 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
c) Hubungan Remaja Dengan Sekitarnya
Hubungan sosial anak pada awalnya sangat terbatas dengan
orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan
sesuai dengan bertambahnya usia, khususnya remaja, hubungan sosial
berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman
bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. Hubungan remaja
dengan teman sebaya dan orang tua akan dijelaskan seperti di bawah
ini:
1. Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock (2003 : 219), teman sebaya (peers) adalah
anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan
yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, J.
2003 : 220) mengungkapkankan bahwa anak-anak dan remaja mulai
belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara melalui
interaksi dengan teman sebaya. Remaja juga belajar untuk mengamati
dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk
memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya
yang sedang berlangsung. Sullivan beranggapan bahwa teman
memainkan peran yang penting dalam membentuk kesejahteraan dan
perkembangan anak dan remaja. Sullivan juga menyatakan kaitannya
dengan kesejahteraan bahwa semua orang memiliki sejumlah
kebutuhan sosial dasar, termasuk kebutuhan kasih sayang (ikatan yang
aman), teman yang menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial,
keakraban, dan hubungan seksual.
2. Hubungan dengan Orang Tua
Menurut Steinberg (dalam Santrock, J. 2003 : 42), masa remaja
awal adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua meningkat
melampaui tingkat masa anak-anak. Peningkatan ini dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan
kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis,
perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas,
perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang
dilanggar oleh pihak rang tua dan remaja.Collins (dalam Santrock, J.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
12 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2003 : 42) berkesimpulan bahwa banyak orang tua melihat remaja
mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang
tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang
tua. Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan
dengan keras dan memberi lebih banyak tekanan kepada remaja agar
mentaati standar-standar orang tua. Santrock (2003 : 24) memberikan
beberapa strategi dalam menghindari terjadinya konflik antara remaja
dengan orang tuanya, yaitu : 1) Menetapkan aturan-aturan dasar bagi
pemecahan konflik. 2) Mencoba mencapai suatu pemahaman timbal
balik. 3) Mencoba melakukan tukar pendapat (braistorming). 4)
mencoba bersepakat tentang satu atau lebih pemecahan masalah. 5)
Menulis kesepakatan. 6) Menetapkan waktu bagi suatu tindak lanjut
untuk melihat kemajuan yang dicapai.
d) Faktor-Faktor Pengaruh Pertumbuhan Remaja
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak remaja ada dua, yaitu (Purnomo, Hanifan, B. 1990
: 9) :
1) Faktor keturunan: adalah sifat-sifat kecenderungan yang ada pada
diri setiap manusia yang dibawa sejak lahir.
2) Faktor lingkungan: yang dimaksud dengan lingkungan adalah
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik, adalah lingkungan berupa alam, disini
manusia menyesuaikan diri terhadap pengaruhnya dan benda
ciptaan manusia (pada umumnya merupakan alat pendidik
atau pendidikan yang mempengaruhi jiwa anak)
Lingkungan sosial, adalah limgkungan yang berwujud
manusia yang merupakan masyarakat, dimana mereka
berinteraksi. Keadaan masyarakat akan memberikan pengaruh
tertentu terhadap perkembangan keluarga yang dimana
terdapat didalamnya.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
13 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja ditampikan
pada gambar 2.2 seperti berikut:
Dari faktor-faktor pengaruh pertumbuhan remaja di atas,
terdapat beberapa faktor yang menjadi masalah pada remaja, antara lain
(Purnomo, Hanifan B. 1990 : 11):
Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat
pesat pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu
yang sifatnya sangat kompleks
Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi
yang benar dan tepat waktu, karena ketidaktahuannya.
Perbaikan gizi yang menyebabkan menais menjadi lebih dini.
Banyaknya kejadian kawin muda terutama di daerah pedesaan.
Sebaiknya di kota, kesempatan untuk bersekolah dan bekerja
menjadi lebih terbuka bagi wanita dan usia kawin makin
bertambah. Kesenjangan antara menais dan umur kawin yang
panjang, apalagi dalam suasana pergaulan yang makin bebas tidak
jarang menimbulkan masalah bagi remaja.
Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan
teknologi menyebabkan membanjirkan arus informasi dari luar
yang sulit sekali diseleksi.
Pembangunan kearah industrialisasi disertai dengan pertambahan
penduduk menyebabkan maningkatnya urbanisasi, berkurangnya
sumber daya alam dan terjadinya perubahan tata nilai.
Gambar 2.2: faktor-faktor pengaruh pertumbuhan remaja (Sumber: Analisa
Penulis, 2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
14 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Ketimpangan sosial dan individualisme sering kali memicu
terjadinya perubahan konflik perorangan maupun kelompok
lapangan kerjayang kurang memadai dapat memberikan dampak
yang kurang baik bagi remaja sehingga remaja akan menderita
frustasi dan depresi yang akan menyebabkan mereka mengambil
jalan pintas dengan tindakan yang bersifat negatif.
Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan
gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai subtitusi yang
bersifat positif kearah pengembangan keterampilan yang
mengandung unsur kecepatan dan kekuatan, misalnya olahraga.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik remaja atau proses perkembangan remaja meliputi masa
transisi biologis yaitu pertumbuhan dan perkembangan fisik. Transisi
kognitif yaitu merupakan perkembangan kognitif remaja pada
lingkungan sosial dan proses sosioemosional. Transisi terakhir adalah
masa transisi sosial yang meliputi hubungan dengan orang tua, teman
sebaya, serta masyarakat sekitar.
2.1.2 Pemahaman Sosial
Pemahaman mengenai Sosial/sosialisasi mencakup pengertian, tujuan,
macam-macam, bentuk, media, indikator keberhasilannya.
a) Pengertian Sosial/Sosialisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial/sosialisasi
berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan
umum; proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya; upaya
memasyarakatkan sesuatu sehingga men-jadi dikenal, dipahami,
dihayati oleh masyarakat. Jadi sosial disini dapat disimpulkan sebagai
suatu proses bermasyarakat.
Sosial/Sosialisasi juga diartikan sebagai proses belajar seseorang
menuju pembentukan kepribadian melalui pemahaman mengenai
kesadaran terhadap peran diri yang dijalankan dan peran yang
dijalankan orang lain. Sosialisasi juga dapat dimaknai sebagai suatu
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
15 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
proses di mana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri
dengan unsur-unsur kebudayaan (tradisi, perilaku, bahasa, dan
kebiasaan-kebiasaan) masyarakat, yang dimulai dari lingkungan
keluarganya dan kemudian meluas pada masyarakat luas, lambat laun
dengan keberhasilan penerimaan atau penyesuaian tersebut, maka
individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau masyarakat.
Pada dasarnya, setiap manusia melakukan proses bersosial/sosialisasi
dari lahir hingga meninggalnya. Manusia sebagai makhluk sosial yang
senantiasa mempunyai kecenderung an untuk hidup bersama dalam
suatu bentuk pergaulan hidup yang disebut masyarakat. Di dalam
kehidupan masyarakat, manusia dituntut untuk mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosialnya melalui suatu proses. Proses
penyesuaian diri terhadap masyarakat dalam sosiologi dinamakan
proses sosialisasi.
b) Tujuan Sosial/Sosialisasi
Setelah mengerti apa itu sosial/sosialisasi, maka selanjutnya adalah
tujuan dari bersosial/sosialisasi. Dan berikut ini beberapa tujuannya:
Mengembangkan keahlian/kemampuan anak di dalam kehdupan
untuk berkomunikasi dengan sesama secara baik dan efektif.
Memeberikan suatu keterampilan yang diperlukan oleh seseorang
yang memiliki tugas pokok di dalam masyarakat.
Menanamkan nilai-nilai kepercayaan kepada seseorang yang
memiliki tugas pokok di dalam masyarakat.
Membentuk suatu karakter dan juga kepribadian seseorang
c) Macam-Macam Sosial/Sosialisasi
Berikut ini merupakan macam-macam atau jenis-jenis dari
sosial/sosialisasi.
1. Sosialisasi berdasarkan jenisnya
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua macam yaitu
sosialisasi primer (sosialisasi yang berada di lingkungan keluarga)
dan sosialisasi skunder (sosialisasi yang berada di lingkungan
masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung
dalam instituti total.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
16 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Pengertian dari instituti total adalah tempat tinggal dan juga tempat
bekerja. Dalam kedua intituti tersebut, terdapat beberapa individu
dalam situasi yang sama, yaitu terpisah dari masyarakat luas dalam
waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkurung dan
diatur secara formal.
Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan bahwa
pengertian dari sosialisasi primer adalah sebagai sosialisasi
pertama yang akan dijalani oleh individu semasa kecil
dengan belejar menjadi anggota masyarakat dalam lingkup
keluarga. Sosialisasi primer berlangsung saat anak
menginjak usia 1 - 5 tahun atau saat anak tersebut belum
bersekolah. Anak akan mulai mengenal anggota keluarga dan
lingkungan keluarga. Secara bertahap di akan mulai dapat
membedakan dirinya dengan orang lain disekitar
keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang terdekat dengan anak
menjadi sangat penting karena sesorang anak akan
melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna
kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna
kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
keluarga terdekatnya.
Sosialisasi skunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialiasi lanjutan
setelah seseorang melakukan sosialisasi primer yang
mengenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam
masyarakat. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi
suatu identitas diri yang baru, sedangkan dalam proses
desosialisasi, seseorang mengalami perubahan identitas diri
yang baru.
2. Sosialisasi berdasarkan tipenya
Setiap kelompok masyarakat memiliki standar dan nilai yang
berbeda-beda, misalnya ketika berada di sekolah, seseorang siswa
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
17 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
akan disebut baik (pandai) apabila nilai ulangannya tuntas semua,
tidak pernah terlambat, tidak pernah bolos sekolah. Sementara itu di
kelompok spermainan, seseorang disebut baik apabila ia mempunyai
solidaritas yang baik, dan mampu menjalin hubungan yang baik
serta dermawan.
Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi
yang ada. Ada dua tipe sosialisasi yaitu sebagai berikut :
Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui suatu lembaga yang
berwenang menurut ketentuan yang sudah berlaku di dalam
suatu negara, seperti pendidikan di sekolah, dan pendidikan
kemiliteran, dll.
Informal
Sosialisasi yang satu ini terdapat di masyarakat atau dalam
pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman,
sahabat, sesama anggota klub dan kelompok-kelompok
sosial lainnya yang berada di lingkungan masyarakat.
3. Sosialisasi berdasarkan polanya
Sosialisasi berdasarkan polanya dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu sebagai berikut :
Sosialisasi represif (represivve socialization)
Sosialisasi ini menekankan pada penggunaan hukuman
terhadap seseorang yang melakukan kesalahan. Ciri lain dari
sosialisasi represif yaitu penenkanan pada penggunaan
materi dalam hukuman dan juga imbalan. Penekanan pada
kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi
yang bersifat satu arah, nonverbal, dan berisi perintah,
penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan
orang tua dan eran keluarga sebagai significant other.
Sosialisasi partisipatoris (participatory)
Sosialisasi partisipatoris merupakan pola di mana anak-anak
diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain itu juga,
hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
18 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan
pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi
pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga
menjadi generalized other.
d) Media Sosial/Sosialisasi
1. Media Keluarga, Proses sosialisasi yang terjadi dalam lingkungan
keluarga sebagai berikut.
Keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki
intensitas tinggi untuk mengawasi perilaku anggota
keluarganya.
Orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat
diterima oleh masyarakat.
Sosialisasi diberikan oleh orang tua kepada anak agar
membentuk ciri khas kepribadian.
2. Media Sekolah
Proses sosialisasi di lingkungan sekolah sebagai berikut.
Berperan dalam proses sosialisasi sekunder.
Melibatkan interaksi yang tidak sederajat (antara guru dan
siswa) serta interaksi sederajat (antara siswa dan siswa).
Cakupan sosialisasi lebih luas.
Berorientasi untuk mempersiapkan penguasaan peran siswa
pada masa mendatang.
Menanamkan nilai kedisiplinan yang lebih tinggi dan
mutlak.
3. Media Kelompok Bermain
Proses sosialisasi dalam kelompok bermain sebagai berikut.
Dilakukan antarteman, baik teman sebaya maupun teman
tidak sebaya.
Terjadi secara ekualitas (hubungan sosialisasi yang
sederajat).
Kelompok bermain ikut menentukan cara berperilaku
anggota kelompoknya.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
19 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Menjadi bagian dari subkultur yang dapat memberikan
pengaruh positif atau negatif.
4. Media Lingkungan Kerja
Proses sosialisasi yang terjadi di lingkungan kerja sebagai
berikut.
Diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan
hasil kerja.
Sosialisasi tahap lanjut setelah memasuki masa dewasa.
Adaptasi dalam proses sosialisasi lingkungan kerja dilakukan
berdasarkan tuntutan sistem.
Intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antarkolega.
5. Media Massa
Identifikasi proses sosialisasi media massa sebagai berikut:
Dilakukan untuk menghadapi masyarakat luas.
Pesan sosialisasi lebih bersifat umum.
Diperlukan peran serta masyarakat untuk bersikap selektif
terhadap informasi yang akan diserap oleh anak.
Sosialisasi selalu mengikuti segala bentuk perkembangan
dan perubahan sosial yang bersifat universal.
Berperan penting untuk menyampaikan nilai dan norma
untuk menghadapi masyarakat yang heterogen.
e) Indikator Keberhasilan Bersosial/Sosialisasi
Keberhasilan atau kesuksesan seseorang dalam proses sosialisasi dapat
dilihat dan diukur dari adanya indikasi-indikasi yang akan saya
sebutkan berikut ini :
Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan
alam sekitarnya, hal ini dapat dan seorang mengenal keluarga,
saudara, dan juga tetangga.
Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial di masyarakat.
Adanya peningkatan status dan peranan seseorang di dalam
masyarakat.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
20 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2.1.3 Pemahaman Pusat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat berarti tempat yang
letaknya di bagian tengah; pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan
berbagai-bagai urusan, hal, dan sebagainya. Pusat juga berarti:
1) Sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi, tempat aktivitas utama dari kepentingan khudud ysng
dikonsentrasikan.
2) Lengkap, adalah suatu tempat yang menarik aktifitas atau fungsi
terkumpul atau terkonsentrasi. Dalam hal ini berarti pusat merupakan
suatu tempat dengan fasilitas terlengkap atau lebih lengkap dari tempat
lainnya.
Berikut terdapat beberapa contoh pemakain kata pusat yang dikutip dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia online:
Pusat data, organisasi yang mengumpulkan, menampung, mengolah,
dan menyajikan data perlengkapan pengolah data elektronik;
Pusat kebudayaan, tempat membina dan mengembangkan kebudayaan;
Pusat pemerintahan, tempat yang menjadi pokok kedudukan
pemerintahan;
Pusat perdagangan, pusat perniagaan;
Pusat pertokoan, tempat yang diperuntukkan bagi pertokoan yang
mudah dikunjungi pembeli berbagai lapisan masyarakat;
Pusat usaha, daerah yang merupakan pusat kegiatan pelayanan
ekonomi dengan segala fasilitasnya, misalnya perkantoran,
perdagangan, keuangan, dan rekreasi
Jadi jika dikaitkan dengan judul proyek yaitu Pusat Sosial Remaja, pusat
disini dapat berarti suatu tempat yang akan menjadi tempat bersosialisasi
dan mengembangkan diri dan kepribadian bagi para remaja dengan fasilitas
terlengkap.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
21 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.3: Eksterior Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber:
Dokumentasi Pegawai, 2014)
2.2 Pemahaman Proyek Sejenis
2.2.1 Augi Sport Centre and Lifestyle
Augi Sport Center merupakan fasilitas olahraga yang baru
dibangun setahun lalu. Meski terbilang baru, Augi selalu dipenuhi
pengunjung, terutama puncak keramaian terjadi sekitar pukul 7-8
malam. Dengan luas tapak 1500m2, Augi Sport Centre mampu
menanmpung hingga 200 pengunjung. Eksterior Augi Sport Centre
dapat dilihat pada gambar 2.3.
A. Deskripsi Umum
Nama Bangunan : Augi Sport Centre and Lifestyle
Fungsi : Sport Centre
Lokasi : Jalan Tukad Badung XVI no 18A Renon.
Total luas tapak : 1500m2
Total luas bangunan : 1000m2
Kapasitas : 200 pengunjung
Tahun berdiri : 19 September 2014
Jam operasional : 07.00-22.00
Jumlah pegawai : 20 orang
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
22 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.4: Layout Augi Sport Centre and Lifestyle (Sumber: analisa
Penulis, 2015)
B. Fasilitas Dan Aktiitas Yang Diwadahi
Fasilitas yang disediakan Augi Sport Centre cukup beragam,
mulai dari kolam renang dewasa dan anak-anak, lapangan futsal,
gym, billiard, sampai food court dan restaurant. Untuk layout dari
Augi Sport Centre ini dapat dilihat pada gambar 2.4.
1. Kolam Renang
Pada Augi sport centre terdapat kolam renang dewasa dan
anak-anak masing-masing satu kolam. Kolam dewasa
berdimensi sekitar 15m x 5m dengan kedalaman hingga 1,7m.
Sedangkan untuk kolam renang anak-anak berdimensi 8m x 2m
dengan kedalaman hanya 1m. Foto kolam renang dapat dilihat
pada gambar 2.5 dan 2.6.
2. Lapangan Futsal
Tersedia dua buah lapangan futsal disini, dimana keduanya
menggunakan rumput statis. Dengan luas sesuai standar
lapangan futsal nasional. Sama seperti pada umumnya
penyewaan dapat dilakukan dengan sistem booking dengan
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
23 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
harga sewa rata-rata 160ribu per jamnya. Foto lapangan futsal
dilampirkan pada gambar 2.7
3. Fitness/Gym
Untuk fasilitas gym yang tersedia disini masih terdapat
beberapa kekurangan, seperti diantaranya adalah dimenssi yang
terbilang cukup sempit yaitu hanya 4m x 8m. Selain itu alat
gym yang tersedia juga terbatas. Foto ruang gym dapat dilihat
pada gambar 2.8.
4. Billiard
Space untuk billiard terdapat pada lantai 2 diatas ruang gym.
Meja billiard diletakkan bersebelahan tanpa sekat dengan
seating area. Tersedia dua buah meja billiard yang dapat disewa
dengan sistem koin. Foto suasana area billiyard dapat dilihat
pada gambar 2.9
5. Food Court and Resto
Food Court disini merupakan fasilitas penunjung. Tterdiri dari
dua lantai, lantai 1 untuk bar dan lantai 2 berfungsi sebagai
seating area. Foto food court dapat dilihat pada gambar 2.10,
2.11, dan 2.12.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
24 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.6: Kolam anak-anak pada
Augi Sport Centre and Lifestyle
(Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.5: Kolam Dewasa pada Augi Sport Centre and
Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.7: Lapangan futsal pada Augi Sport Centre and
Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.8: fasilitas gym pada Augi
Sport Centre and Lifestyle (Sumber:
observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.9: meja billiard pada Augi Sport
Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11
oktober 2015)
Gambar 2.10: fasilitas foocourt pada Augi Sport
Centre and Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober
2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
25 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.11: bar foodcourt pada Augi Sport Centre and
Lifestyle (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.12: seating area foodcourt
pada Augi Sport Centre and Lifestyle
(Sumber: observasi 11 oktober 2015)
2.2.2 The Ship Billiard Centre
The Ship merupakan sebuah fasilitas olahraga billiard yang
cukup ramai dikunjungi. Sebelum bernama The Ship, fasilitas ini
bernama WBC Billiard Centre. Karena satu dan lain hal, namanya
diganti namun fungsinya tetap.
A. Deskripsi Umum
Nama Bangunan : The Ship
Lokasi : Jalan Teuku Umar No. 39 Denpasar
Total luas tapak : 1000m2
Total luas bangunan : 1000m2
Kapasitas : 100 pengunjung
Tahun berdiri : 2013
Jam operasional : 07.00-22.00
Jumlah pegawai : 25 orang
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi
Fasilitas yang disediakan The Ship hanya sebatas meja
billiard dan seating area pada balkon yang juga berfungsi sebagai
fasilitas nonton bareng. Untuk layout dari The Ship, dapat dilihat
pada gambar 2.13.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
26 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Ga
mb
ar
2.1
3:
Layo
ut
The
Sh
ip (
Su
mb
er:
ob
serv
asi
11
okto
ber
20
15)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
27 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.14: Area billiard reguler The Ship (Sumber: observasi 11 oktober
2015)
1. Area Billiard Reguler
Area Billiard reguler merupakan area untuk bermain billiard
untuk tamu reguler. Tersedia 21 meja billiard yaitu 11 meja di sisi
ruang depan dan 10 meja di bagian belakang.
2. VIP Room
VIP room merupakan area bermain billiard khusus untuk tamu
VIP. Tersedia dua buah ruangan VIP dengan masing-masing luasan
sekitar 30m2. Didalamnya terdapat satu buah meja billiard, sofa,
serta fasilitas karaoke.
3. Bar & Stage
Bar memfasilitasi pengunjung sebagai tempat memesan
minuman ringan terutama bersoda. Tepat di bagian depan bar
terdapat ministage yang sewaktu-waktu dipakai untuk pertunjukan
musik untuk menghibur para tamu.
4. Seating & Nobar Area
Seating dan nobar area merupakan fasilitas yang biasa digunakan
untuk menonton pertandingan bola suatu komunitas. Area ini berada
di lantai 2 dan merupakan balkon tambahan yang sengaja dibuat.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
28 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.15: VIP room The Ship (Sumber: observasi 11
oktober 2015)
Gambar 2.16: Bar pada The Ship (Sumber: observasi 11
oktober 2015)
Gambar 2.17: Mini stage pada The Ship (Sumber: observasi
11 oktober 2015)
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
29 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2.2.3 Paradiso Bowling and Billiard Centre
Paradiso bowling and billiard merupakan sebuah fasilitas
olahraga billiard dan bowling yang sudah dikenal di Bali. Berlokasi di
Kuta, mayoritas pengunjungnya merupakan WNA. Fasilitas ini berada
di tengah kawan hotel Paradiso dan pada walnya merupakan fasilitas
penunjang dari hotel tersebut. Namun karena semakin banyaknya
peminat dan adanya peluang bisnis, maka kemudian Paradiso Bowling
and Billiard ini dibuka untuk umum, tidak hanya bagi tamu hotel saja.
A. Deskripsi Umum
Nama Bangunan : Paradiso Bowling and Billiard Centre
Fungsi : Billiard, Bowling, and Cafe
Total luas tapak : 3610m2
Lokasi : Jalan Kartika Plaza No 8x, Kuta, Bali
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi
Fasilitas yang disediakan adalah bowling, billiard, dan bar.
1. Bowling
Untuk fasilitas bowling telah mengoperasikan sekitar 18
lanes bowling nasional yang bersertifikat dengan tingkat scorring
systrem komputerisasi. Layanan bowling ini dirancang untuk
berbagai kalangan dengan jadwal tertentu, seperti Senin untuk
kalangan perempuan, Selasa khusus untuk pelajar, Kamis untuk
kalangan turis, dan Minggu untuk anak-anak yang hendak belajar
bermain olahraga dalam ruangan ini. Untuk area bowling lines
dapat dilihat pada gambar 2.18.
2. Billiard
Pada Paradiso Bowling and Billiard Centre tersedia
beberapa meja billiard dengan standar internasional dari Pro
Aramith Standar Billiard Balls. Karpet dan karet lubang meja
yang diganti secara berkala memberikan kuliatas permainan yang
baik bagi pengunjung. Foto area billiard pada Paradiso dapat
dilihat pada gambar 2.19.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
30 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.18: Bowling
Lines pada Paradiso
(Sumber:
http://bali.panduanwisata.id
/hiburan-malam/yuk-
mampir-di-paradiso-
bowling-and-billiard-
centre-kuta/.com
Gambar 2.19: Billiard Area pada Paradiso (Sumber:
http://bali.panduanwisata.id/hiburan-malam/yuk-mampir-di-paradiso-
bowling-and-billiard-centre-kuta/.com
Gambar 2.20: Peta Deus Ex Machina Consept Store and Bar (Sumber:
https://www.google.com/maps/place/Deus+Ex+Machina+-
+Temple+of+Enthusiasm/)
2.2.4 Deus Ex Machina Consept Store and Bar
Deus Ex Machina Consept Store and Bar merupakan sebuah
konsep store yang berlokasi di Jalan Batu Mejan No. 8 Canggu, Kuta,
Bali. Untuk peta lokasi dapat dilihat pada gambar 2.20.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
31 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Gambar 2.21: Consept Store Deus Ex
Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015) Gambar 2.22: Bar & Mini Resto Deus Ex
Machina (Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.24: Mini Stage Deus Ex Machina
(Sumber: observasi 11 oktober 2015)
Gambar 2.23: Backyard Bar Deus Ex Machina
(Sumber: observasi 11 oktober 2015)
A. Deskripsi Umum
Nama Bangunan : Deus Ex Machina Consept Store and Bar
Lokasi : Jalan Batu Mejan No. 8 Canggu, Kuta.
Total luas tapak : 2000m2
Total luas bangunan : 1000m2
Jam operasional : 07.00-23.00
B. Fasilitas dan Aktifitas yang diwadahi
Fasilitas yang disediakan disini adalah store, bar, dan mini resto.
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
32 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Tabel 2.1 Kesimpulan Hasil Kajian terhadap Proyek Sejenis (Sumber:
Analisa Penulis, 2015.
2.2.5 Kesimpulan Hasil Pemahaman Proyek Sejenis
Kesimpulan hasil kajian terhadap proyek sejenis yang dilakukan
pada 4 objek, yaitu Augi Sport Centre Denpasar, The Ship Denpasar,
Paradiso Bowling and Billiard Centre di Kuta serta Deus Ex Machina
Consept Store and Bar dapat dilihat pada Tabel 2.1
Obyek Lokasi Jenis Fasilitas Analisa
Augi Sport
Centre Denpasar
Jalan Tukad
Badung XVI no
18A Renon
Kolam renang
Lapangan futsal
Gym
Billiard
food court
Bar and cafe
Fasilitas beragam
Lokasi strategis
Area kurang luas
The Ship
Denpasar
Jalan Teuku
Umar No. 39
Denpasar
Area billiard
Karaoke
Bar
Seating and
Nobar Area
Fasilitas kurang
Lokasi strategis
Area kurang luas
Paradiso
Bowling and
Billiard Centre
Kuta
Jalan Kartika
Plaza No 8x,
Kuta, Bali
Bowling lines
Billiard
Bar and Cafe
Fasilitas beragam
Lokasi strategis
Area luas
Deus Ex
Machina Consept
Store and Bar
Jalan Batu
Mejan No. 8
Canggu, Kuta.
Store
Bar
mini resto
Fasilitas beragam
Lokasi strategis
Area luas
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
33 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
2.3 Spesifikasi Umum
Spesifikasi umum Pusat Sosial Remaja menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pengertian, fungsi, tujuan, batasan, fasilitas, lingkup pelayanan, dan status
pengelolaan.
2.3.1 Pengertian
Pusat Sosial Remaja adalah suatu tempat bagi para remaja perkotaan
untuk berkumpul dan bersosialisasi sesamanya.
2.3.2 Fungsi dan Tujuan
Fungsi dan tujuan dar i Pusat Sosial Remaja ini berkaitan erat dengan
gaya hidup remaja perkotaan masa kini yang membutuhkan wadah untuk
menyalurkan hobi serta berekreasi dengan teman sebayanya.
1) Fungsi
Fungsi Pusat Sosial Remaja adalah sebagai tempat rekreasi bagi para
remaja perkotaan untuk berkumpul dan bersosialisasi serta melakukan
aktifitas positif bersama sebayanya.
2) Tujuan
Tujuan Pusat Sosial Remaja adalah untuk membantu para remaja
menyalurkan keinginan berkumpul dan bersosialisai dengan
sesamanya dengan memberikan suatu fasilitas rekreasi modern
sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya tempat
pergaulan negatif antara remaja perkotaan.
2.3.3 Batasan
Batasan Pusat Sosial Remaja dibagi menjadi dua, yaitu batasan non fisik
dan fisik:
1) Batasan Non Fisik
Pusat Sosial Remaja melayani khusus untuk remaja (SMP-
Kuliah)
Pusat Sosial Remaja menekankan kepada fasilitas rekreasi
indoor untuk para remaja sebagai wadah berkumpul,
bersosialisasi, dan bertukar pikiran sesamanya.
2) Batasan Fisik
Penampilan bangunan
Penampilan bangunan mengikuti peraturan yang berlaku
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
34 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Luas lahan
Luas lahan yang dibutuhkan cukup untuk mewadahi kebutuhan
ruang dan fasilitas yang diperlukan.
2.3.4 Jenis kegiatan
Jenis kegiatan ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kegiatan utama,
kegiatan penunjang, dan kegitan pengelola. Penjelasannya yaitu:
1) Kegiatan Utama
Merupakan kegiatan yang mencakup fungsi pokok dari Pusat Sosial
Remaja, yaitu kegiatan rekreasi dan pengembangan diri seperti
berlatih skateboard, sepeda BMX, graffiti, mural, photografi, musik,
tari, bowling, billiard, makan dan minum di kafe, menjual-membeli
baju di distro/conseptstore, serta kegiatan lain yang melibatkan para
remaja.
2) Kegiatan Penunjang
Merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan utama atau fungsi
pokok dari Pusat Sosial Remaja, seperti misalnya kegiatan belajar
dan membuat tugas di workingspace, membeli atau membaca buku
di bookstore, buang air kecil, atau kegiatan servis lainnya yang
berhubungan dengan remaja sebagai pengunjung.
3) Kegiatan Pengelola
Merupakan kegiatan yang fungsinya mendukung kegiatan utama dan
kegiatan penunjang. Kegiatan ini dapat berupa kegiatan perawatan
bangunan, pengawasan bangunan dan keamanan di sekitar bangunan.
2.3.5 Sistem Pelayanan
Apabila ditinjau dari studi pemahaman objek sejenis, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem pelayanan pada Pusat Sosial Remaja ini
berupa sistem pelayanan terbuka. Sistem ini berarti setiap pengunjung
yaitu para remaja bebas untuk melakukan kegiatan rekreasi atau aktivitas
sosialisasi mereka, serta menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang
ada dengan maksimal.
2.3.6 Pengelola
Pengelolaan pada Pusat Sosial Remaja ini dilakukan sepenuhnya oleh
pihak swasta. Pemilik dari Pusat Sosial Remaja ini merupakan
Seminar Tugas Akhir – KBA 12117 2015
35 Pusat Sosial Remaja di Denpasar
Tabel 2.2 Fasilitas Di Dalam Pusat Sosial Remaja Yang Akan Disediakan
(Sumber: Analisa Penulis, 2015)
perorangan maupun sekelompok penanam saham yang mengatur dan
mengawasi. Dari uraian di atas maka Pusat Sosial Remaja banyak
mencari relasi atau bekerjasama dengan perusahaan untuk mendukung
fasilitas yang ada di dalamnya seperti untuk jaringan internet dan
penyediaan fasilitas pendukung lainnya.
2.3.7 Fasilitas
Fasilitas yang akan disediakan pada Pusat Sosial Remaja dapat dilihat
pada tabel 2.2
Fasilitas Utama Fasilitas Penunjang
Kafe
Billiard
Bowling
Distro
Consept Store
Ruang Serbaguna, untuklatihan musik dan tari
Panggung Mini Terbuka (Musik & Tari)
Arena Skateboard
Arena BMX
Arena Graffiti, Mural, Fotografi
Bookstore
Working space
Teen Rest Area
Ruang Informasi
Ruang Penitipan Barang
Toilet
Parkir
Fasilitas Pengelola Fasilitas Servis
Kantor Pengelola
Loker
Toilet Pengelola
Pantry
Toilet Pengunjung
Pusat Informasi
Pos Keamanan
Parkir
2.3.8 Persyaratan
Persyaratan Pusat Sosial Remaja meliputi pemilihan tapak atau lokasi.
Persyaratan tersebut meliputi:
a) Kemudahan untuk aksesibilitas atau kemudahan untuk dijangkau
oleh sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi.
b) Keberadaan tapak atau lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
top related