bab ii kajian teori a. kemampuan berpikir kreatif matematisrepository.ump.ac.id/7437/3/yuniasih...
Post on 25-Jul-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kemampuan berpikir kreatif matematis
a. Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir adalah kecakapan menggunakan akal
menjalankan proses pemikiran/kemahiran berpikir. Dewey, J (Sudarma,
2013) mengemukakan bahwa berpikir adalah imajinasi atau kesadaran
yang hadir pada diri seseorang. Beberapa ahli psikologi setuju bahwa
berpikir melibatkan suatu bentuk aktivitas mental. Menurut Walgito, B
(1997) bahwa berpikir merupakan aktivitas psikis yang intensional,
berpikir tentang sesuatu. Aktivitas tersebut dapat dijelaskan berdasarkan
aktivitas yang dilakukan pikiran ketika berpikir. Ciri-ciri yang utama dari
berpikir adalah adanya abstraksi, abstraksi dalam hal ini berarti anggapan
lepasnya kualitas atau relasi dari benda-benda, kejadian-kejadian, dan
situasi-situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. Dengan
demikian kita dapat mengatakan bahwa berpikir adalah bergaul dengan
abstraksi-abstraksi.
Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di
lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Menurut Munandar (2013)
kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya.
Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia
berada, dengan demikian baik perubah didalam individu maupun di dalam
lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif.
7 Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
8
Rogers (Munandar, 2013) mengemukakan bahwa sumber dari kreativitas
adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi,
dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.
Kemampuan berpikir kreatif menurut Putra,T dkk (2012) yaitu
kemampuan berpikir kreatif yang meliputi kemampuan yang pertama
memahami informasi masalah yaitu menunjukan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan, kedua yaitu menyelesaikan masalah dengan
bermacam-macam jawaban (kefasihan) yang ketiga menyelesaikan
masalah dengan satu cara kemudian dengan cara lain dan siswa
memberika penjelasan tentang berbagai metode penyelesaian itu
(keluwesan) yang keempat memeriksa jawaban dengan berbagai metode
penyelesaian dan kemudian membuat metode baru yangberbeda
(kebaruan). Dengan berpikir kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru,
timbulnya atau munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba ini yang
berkaitan dengan insight, menurut Walgito. B (2005)
Kemampuan berpikir kreatif perlu dikembangkan dan dimiliki
siswa dengan alasan sebagai berikut: (1) Keterampilan mengkoneksikan
sejumlah perspektif dari beragam disiplin yang berbeda sehingga
membentuk gagasan yang kreatif; (2) Peserta didik yang kreatif adalah
peserta didik yang selalu bertanya, mereka memunculkan serangkaian
pertanyaan yang mereka rumuskan sehingga mendapat aneka gagasan
baru; (3) Kemampuan melakukan observasi telah melahirkan banyak ide;
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
9
(4) Peserta didik yang kreatif tidak takut melakukan kesalahan dan akan
melakukan percobaan berulang-ulang untuk sesuatu yang dia ketahui,
sampai dia menemukan jawaban atas pertanyaannya Nurlaela dan Ismayati
(2015).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
kreatif adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk memberikan
gagasan-gagasan atau ide-ide baru dalam memecahkan masalah. Ide yang
baru tersebut adalah gabungan dari gagasan-gagasan atau ide yang sudah
ada sebelumnya. Oleh karena itu dengan berpikir kreatif kita dapat
menemukan dan menentukan hal-hal baru dalam penyelesaian suatu
masalah.
Munandar (2009) sendiri telah menyusun skema penilaian untuk
menilai kemampuan berpikir kreatif siswa SD dan SMP. Skema penilaian
tersebut meliputi empat kriteria dari berpikir kreatif yaitu berpikir lancar
(fluent thinking) atau kelancaran yang menyebabkan seseorang mampu
mencetuskan banyak penyelesaian masalah atau pertanyaan, berpikir
luwes (flexible thinking) atau kelenturan yang menyebabkan seseorang
mampu menghasilkan penyelesaian bervariasi, berpikir orisinil (original
thinking) yang menyebabkan seseorang mampu melahirkan ungkapan-
ungkapan yang baru dan unik atau mampu menemukan kombinasi-
kombinasi yang tidak bisa dari unsur-unsur yang biasa, dan keterampilan
mengelaborasi (elaboration ability) yang menyebabkan seseorang mampu
memperkaya, menambah, dan mengembangkan suatu gagasan.
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
10
Ciri-ciri kemampuan berpikir lancar adalah mencetuskan banyak
gagasan dalam menyelesaikan masalah, memberi banyak jawaban dalam
menjawab suatu pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk
melakukan berbagai hal, bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak
dari pada yang lain. Selanjutnya berpikir lancar dalam berpikir kreatif
matematika diartikan sebagai kemampuan siswa memecahkan masalah
dengan beragam cara yang benar. Beberapa jawaban masalah dikatakan
beragam, apabila jawaban-jawaban tampak berlainan akan tetapi
mengikuti pola tertentu, atau memiliki ide yang sama.
Kemampuan berpikir luwes memiliki ciri-ciri menghasilkan gagasan
penyelesaian masalah atau jawaban suatu pertanyaan yang bervariasi,
dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,
menyajikan suatu konsep dengan cara yang berbeda. Berpikir luwes dalam
berpikir kreatif matematika diartikan sebagai kemampuan siswa
memecahkan masalah dengan berbagai cara yang berbeda dan benar.
Beberapa jawaban masalah dikatakan berbeda, jika jawaban-jawaban
tampak berlainan, tidak mengikuti pola yang sama atau tidak memiliki ide
yang sama.
Kemampuan berpikir orisinil mempunyai ciri-ciri yaitu memberikan
gagasan yang baru dalam menyelesaikan masalah atau jawaban yang lain
yang sudah biasa dalam menjawab suatu pertanyaan, membuat
kombinasi-kombinasi tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
Kemampuan berpikir orisinil dalam berpikir kreatif matematika diartikan
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
11
sebagai kemampuan siswa menjawab masalah yang menggunakan gagasan
atau cara sendiri.
Ciri-ciri kemampuan keterampilan memperinci yaitu
mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain, menambah atau
memperinci suatu gagasan sehingga meningkatkan gagasan tersebut.
Kemampuan mengelaborasi dalam berpikir kreatif matematika diartikan
sebagai kemampuan siswa dalam mengembangkan, memperkaya, atau
menguraikan suatu gagasan secara terperinci.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai indikator berpikir
kreatif yang telah dijelaskan maka indikator berpikir kreatif adalah sebagai
berikut :
1) Berpikir lancar (fluenct thinking) atau kelancaran adalah kemampuan
memproduksi banyak gagasan.
Siswa dapat memberikan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian
masalah yang beragam yang terkait dengan materi pada pembelajaran
matematika.
2) Berpikir luwes (flexible thinking) atau kelenturan adalah kemampuan
untuk mengajukan berbagai pendekatan atau jalan berpikir kreatif.
Siswa dapat menggunakan bermacam-macam cara dalam
menyelesaikan masalah yang terkait dengan materi pada pembelajaran
matematika.
3) Berpikir orisinil (original thinking) adalah kemampuan untuk
melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri.
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
12
Siswa dalam menemukan penyelesaian dari sebuah masalah terkait
dengan materi pada pembelajaran matematika dengan menggunakan
gagasan atau cara sendiri
4) Keterampilan mengelaborasi (elaboration ability) adalah kemampuan
untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.
Siswa dapat mengembangkan, memperkaya atau menguraikan suatu
materi dalam pembelajaran matematika secara terperinci.
b. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Dalam pembelajaran matematika kreativitas siswa sangat dibutuhkan
terutama dalam menyelesaikan soal-soal yang melibatkan siswa untuk
berpikir kreatif, dimana siswa dapat mengemukakan ide-ide baru yang
kreatif dalam menganalisis dan menyelesaikan soal. Kemampuan kreatif
dalam berpikir matematika adalah kemampuan untuk memahami pola dan
hubungan menggunakan pemikiran kompleks, dan yang mampu berpikir
asli dalam simbol matematika. Berpikir kreatif dalam matematika dapat
dipandang sebagai orientasi tentang instruksi matematika, termasuk tugas
penemuan dan berpikir kreatif. Berpikir kreatif dalam matematika
mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum. Karena sebagian
besar aktivitas yang dilakukan seseorang yang sedang belajar matematika
adalah berpikir. Aktivitas tersebut dapat membawa siswa mengembangkan
pemikiran kreatif dalam matematika.
Hurlock (Sudarma, 2013) mendefinisikan kreatif sebagai suatu
proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
13
suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru. Sedangkan
menurut Noer (2011) berpikir kreatif dalam matematika merupakan
kombinasi berpikir logis dan berpikir divergen yang didasarkan intuisi
tetapi dalam kesadaran yang memperhatikan fleksibilitas, kefasihan dan
kebaruan.
Berdasarkan pendapat diatas, berpikir kreatif dipandang sebagai
suatu kombinasi dalam berpikir logis dan divergen untuk menghasilkan
sesuatu yang baru. Kemampuan berpikir kreatif matematis sebagai
kemampuan menemukan dan menyelesaikan masalah matematika yang
meliputi indikator-indikator: kelancaran, kelenturan, keaslian, dan
elaborasi.
Penilaian terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
matematika penting untuk dilakukan karena kemampuan berpikir kreatif
sangat dibutuhkan terutama dalam memecahkan masalah, dimana siswa
diharapkan dapat mengembangkan ide-ide baru yang kreatif dalam
menganalisis dan memecahkan masalah. Pengajuan masalah yang menurut
siswa dalam berpikir kreatif ini sering digunakan dalam penilaian
kreativitas matematika. Untuk mengidentifikasikan siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kreatif peneliti akan memberikan tugas yang bersifat
penghadapan siswa dalam masalah dan pemecahannya.
Berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka kemampuan berpikir kreatif matematis
dalam penelitian ini, meliputi :
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
14
1) Berpikir lancar (fluenct thinking) atau kelancaran adalah kemampuan
memproduksi banyak gagasan.
Siswa dapat memberikan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian
masalah yang beragam yang terkait dengan materi pada pembelajaran
matematika.
2) Berpikir luwes (flexible thinking) atau kelenturan adalah kemampuan
untuk mengajukan berbagai pendekatan atau jalan berpikir kreatif.
Siswa dapat menggunakan bermacam-macam cara dalam
menyelesaikan masalah yang terkait dengan materi pada pembelajaran
matematika.
3) Berpikir orisinil (original thinking) adalah kemampuan untuk
melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri.
Siswa dalam menemukan penyelesaian dari sebuah masalah terkait
dengan materi pada pembelajaran matematika dengan menggunakan
gagasan atau cara sendiri
4) Keterampilan mengelaborasi (elaboration ability) adalah kemampuan
untuk menguraikan sesuatu secara terperinci.
Siswa dapat mengembangkan, memperkaya atau menguraikan suatu
materi dalam pembelajaran matematika secara terperinci.
B. Self confidence (percaya diri)
Self confidence merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia bahwa
tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan melakukan sesuatu. Menurut
Charter P (2005) percaya diri adalah kepastian dan kemandirian dalam diri
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
15
seseorang dalam kemampuannya sendiri. Bahwa untuk mencapai rasa percaya
diri, kita perlu mengambil sebuah pandangan realistis tentang diri kita sendiri.
Self confidence itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk
melakukan sesuatu , sesuatu itu pula yang harus dilakukan. Dikarenakan
dengan self confidence, seseorang mampu mengaktualisasikan segala potensi
dirinya. Self confidence diperlukan baik oleh seorang anak maupun orang tua,
secara individual maupun kelompok. Self confidence dapat mengubah
seseorang yang biasanya tidak berani dalam menghadapi sesuatu, dengan
adanya self confidence seseorang menjadi lebih yakin dan mampu dalam
menghadapi atau mengerjakan sesuatu. Menurut Fiorentika, K. dkk (2016)
siswa yang memiliki self confidence rendah akan memiliki sikap dan perilaku
antara lain : tidak mau mencoba sesuatu hal yang baru, merasa tidak dicintai
dan tidak diinginkan, punya kecenderungan melempar kesalahan kepada orang
lain, memiliki emosi yang kaku dan disembunyikan, mudah mengalami rasa
frustasi dan tertekan, meremehkan bakat dan kemampuan diri sendiri, serta
mudah terpengaruh oleh orang lain.
Dan kurangnya percaya diri maka rasa rendah diri akan menguasai
seseorang dalam kehidupannya, dan ia akan tumbuh menjadi pribadi yang
pesimis. Berdasarkan rasa percaya diri, maka pemahaman terhadap percaya
diri siswa sangat penting agar siswa dapat berkembang secara optimal. Berikut
adalah beberapa strategi menurut Charters, P (2005) yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan self confidence yang lebih besar:
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
16
1. Belajarlah untuk mengevaluasi diri dan bertanggung jawab atas hidup
Anda sendiri. Fokuskan pada perasaan Anda dan terhadap diri Anda
sendiri dengan gaya hidup dan aspirasi Anda sendiri.
2. Evaluasi dan tekankan kekuatan Anda dengan memusatkan perhatian
Anda pada prestasi dan talenta yang Anda miliki
3. Bahkan jika Anda gagal, beri kesempatan lagi untuk mencoba. Lihat
kegagalan sebagai pengalaman belajar dan sebagai cara untuk mencapai
pribadi yang lebih baik.
4. Beri diri Anda target waktu untuk segala hal yang ingin Anda capai.
5. Jangan takut mengambil risiko yang diperhitungkan. Dan anggap
pengambilan risiko sebagai kesempatan untuk meraih peluang baru.
6. Jangan takut akan perubahan. Karena seringkali perubahan itu akan
membawa kebaikan kepada diti kita.
7. Tidak ada yang namanya kesempurnaan, jadi terimalah dirimu apa
adanya. Pada saat bersamaan, keseimbangan ini untuk memperbaiki diri.
8. Jangan pernah mencoba untuk menyenangkan semua orang pada saat
bersamaan. Itu mungkin tidak benar.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa self
confidence mempunyai kontribusi besar terhadap motivasi seseorang. Ini
mencakup antara lain : bagaimana seseorang merumuskan tujuan atau
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
17
target untuk dirinya, sejauh mana orang memperjuangkan target itu, sekuat
apa orang itu mampu mengatasi masalah yang muncul, dan setangguh apa
orang itu bisa menghadapi kegagalanya.
Indikator self-confidence menurut Nurqolbiah (2016). Yaitu:
(1) Percaya akan kompetensi/kemampuan diri.
(2) Menunjukkan kemandirian dalam mengambil keputusan serta tidak
tergantung pada bantuan orang lain.
(3) Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau
kegagalan tergantung pada usaha sendiri, menunjukan rasa optimis,
bersikap tenang dan pantang menyerah).
(4) Menunjukkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
(5) Pandai bersosialisasi dan menyesuaikan diri dalam berkomunikasi pada
berbagai situasi.
(6) Memiliki cara pandang yang objektif, rasional dan realistis.
Dalam penelitian yang akan saya lakukan, indikator percaya diri
yang digunakan antara lain :
1) Pantang menyerah / Tidak mudah mengalami putus asa
2) Mampu bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan
3) Mampu menghargai usaha yang dilakukan diri sendiri
4) Mampu menghargai pendapat dari orang lain
5) Mampu menerima masalah / tantangan baru.
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
18
C. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mujidin (2005) dengan judul Pembentukan
Pribadi Kreatif Yang Berakhlakul Karimah Untuk Menghadapi Perubahan
Masyarakat Yang Fluktuatif memperoleh hasil sebagai berikut, yaitu
kemampuan menulis kreatif adalah suatu kemampuan yang penting untuk
dikembangkan. Pengembangan kemampuan ini bisa dilakukan dalam suatu
kegiatan pembelajaran disekolah. Misalnya dilakukan secara terintegrasi
dalam pembelajaran bahasa misalnya bahasa indonesia. Cara lain yang
bisa dilakukan adalah mengadakan pelatihan mengenai kemampuan
menulis kreatif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar Sidik (dkk : 20017) dengan judul
Hubungan Antara Self confidence Dengan Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa SMP Memperoleh hasil yaitu analisis data dan
pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
(1) Terdapat hubungan positif antara self-confidence (percaya diri) siswa
dengan kemampuan komunikasi matematis. Semakin tinggi self-
confidence (percaya diri) siswa akan semakin tinggi pula kemampuan
komunikasi matematis yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah self-
confidence (percaya diri) siswa akan semakin rendah pula kemampuan
komunikasi matematis siswa. (2) Sebesar 48% kemampuan komunikasi
matematis siswa tergolong sedang, Siswa mampu menyatakan atau
menghubungkan gambar ke dalam model matematika, siswa mampu
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
19
menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bentuk gambar atau menyusun
model matematika suatu peristiwa dan mampu menyelesaikan soal namun
masih kurang lengkap dalam menjawab. (3) Self-confidence siswa
tergolong rendah atau masih kurang, sebanyak 50.34% menyatakan tidak
percaya diri berhasil dalam belajar matematika dan 49.66% menyatakan
percaya diri akan berhasil dalam belajar matematika.
D. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir merupakan kerangka pikiran yang bertujuan untuk
memperoleh kejelasan mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel
yang akan diteliti adalah kemampuan berpikir kreatif dan self confidence
(percaya diri). Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang
dimiliki oleh individu untuk memberikan gagasan-gagasan atau ide yang baru
dalam memecahkan masalah. Ide yang baru tersebut adalah gabungan ide yang
sudah ada sebelumnya. Kemampuan berpikir kreatif memiliki 4 komponen
utama untuk menilai siswa dalam berpikir kreatif, komponen kemampuan
berpikir kreatif matematis, meliputi berpikir lancar (Fluent thinking) atau
kelancaran adalah kemampuan siswa dalam memberikan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah yang beragam yang terkait denga materi pada
pembelajaran matematika, berpikir luwes (Flexible thinking) atau kelenturan
adalah kemampuan siswa dalam menggunakan bermacam-macam cara dalam
menyelesaikan masalah yang terkait dengan materi pada pembelajaran
matematika, berpikir orisinil (Original thinking) adalah kemampuan siswa
dalam menemukan penyelesaian dari sebuah masalah terkait denga materi
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
20
pada pembelajaran matematika dengan menggunakan gagasan atau cara
sendiri, keterampilan mengelaborasi (Elaboration ability) adalah kemampuan
siswa dalam mengembangakan, memperkaya atau menguraikan suatu materi
dalam pembelajaran matematika secara terperinci. Self confidence (percaya
diri) adalah kepastian dan kemandirian dalam diri seseorang dalam
kemampuannya sendiri. Komponen dari self confidence yaitu pantang
menyerah / Tidak mudah mengalami putus asa, mampu bertanggungjawab
dengan tugas yang diberikan, mampu menghargai usaha yang dilakukan diri
sendiri, mampu menghargai pendapat dari orang lain, mampu menerima
masalah / tantangan baru.
Pembelajaran di sekolah khususnya dalam pembelajaran matematika,
perbedaan antar siswa perlu mendapatkan perhatian guru. Setiap siswa di
kelas sebenarnya memiliki berbagai perbedaan dalam beraktivitas serta
menyerap dan menganalisis informasi, hal ini tergantung bagaimana self
confidence masing-masing dari siswa. Siswa yang memiliki self confidence
yang tinggi cenderung lebih tertarik dari pada siswa lainya secara umum pada
usaha menjelajahi masalah yang sulit dan rumit untuk memahami sepenuhnya
atau mendapatkan solusi atas masalah yang diberikan pada saat pembelajaran
matematika. Hal ini memungkinkan siswa yang memiliki self confidence
tinggi mempunyai gambaran berpikir kreatif yang berbeda pula dengan self
confidence siswa pada umumnya. Kemampuan berpikir kreatif dan self
confidence nantinya akan dikaitkan hasilnya.
Deskripsi Kemampuan Berpikir... Yuniasih Suratmi, FKIP UMP, 2018
top related