bab i pendahuluan 1.1 latar belakanglandasan dalam menjalankan profesi sebagai asn. aktualisasi...
Post on 09-Jan-2020
50 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU No. 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana
sekaligus sebagai pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta adil agar tercipta persatuan dan
kesatuan.
Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4), mengamanatkan Instansi/Pemerintah untuk wajib memberikan Pelatihan dan Pendidikan
Terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan,
dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak
ASN. Diklat terintegrasi dimaksudkan untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Sehingga
diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang Inovatif dan Terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di
tempat Pelatihan dan ditempat kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan
dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi) yang positif,
dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan akan memiliki karakter PNS yang
profesional.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 21 Tahun
2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan
dilaksanakan dengan nomenklatur baru ialah Pelatihan Dasar Kader PNS, sebagai salah satu
jenis Pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan kemampuan
bersikap dan bertindak profesional yang berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi :
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta di
sinkronkan dengan nilai-nilai dasar NKRI yang meliputi : Manajemen ASN, Whole Of
Government dan Pelayanan Publik.
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
2
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI, maka peserta
diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Aktualisasi dapat dilaksanakan
dengan baik maka peserta diklat perlu membuat rancangan aktualisasi dan kemudian
dituangkan dalam suatu dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat
Habituasi. Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori selama
proses pembelajaran (on-class) yang saling terkait.
Salah satu wujud memajukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan adalah pembangunan kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif. Lembaga Pemasyarakatan adalah Unit Pelaksana Teknis di
bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
yang memiliki fungsi merupakan tempat untuk membina, menjaga dan merawat narapidana
atau warga negara yang melanggar hukum dan perkaranya telah diputus di pengadilan.
Saat ini peserta latsar ditugaskan di Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak.
Kesehariannya penulis menjadi anggota regu jaga di UPT tersebut. Dalam penulisan
rancangan ini peserta memiliki peran untuk memberikan pelayanan agar meningkatnya
kesadaran terhadap kesehatan warga binaan dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif. Selanjutnya, agar terciptanya kondisi yang aman dan kondusif. Penerapan prinsip
dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas pelayanan dari ASN
sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan
berkelanjutan.
Tuberculosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular
paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini ditularkan
dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi
oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini. Pedoman
Standar Pelayanan Pemasyarakatan tahun 2014 Dirjen Pemasyarakatan Kementrian Hukum
dan Hak Asasi Manusia menyebutkan tentang penanggulangan TB memuat dasar hukum
Undang-Undang No.12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, UU No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dan PP No.32 tentang Tata Cara dan Syarat Pelaksanaan Hak WBP yang salah
satu Hak WBP yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan.
Lembaga pemasyarakatan sangat rentan terhadap penularan TB antar sesama warga
binaan karena masih rendahnya higiene perorangan dan sanitasi lingkungan, serta pada
umumnya masih kurangnya kesadaran warga binaan terhadap bahaya penularan TB di
lingkungan pemasyarakatan. Kejadian penyakit TBC di Indonesia sangat tinggi terutama di
perkotaan, tempat padat dan kumuh, serta lingkungan tempat kerja. Namun, catatan
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
3
World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 menyebutkan bahwa kasus TBC di
rutan dan lapas Indonesia bisa 11 sampai 81 kali lipat lebih tinggi daripada populasi umum.
Pada tahun 2012 terdapat 1,9 persen populasi tahanan rutan Indonesia yang terinfeksi TB.
Angka ini meningkat menjadi 4.3 persen di tahun 2013 dan 4.7 persen di tahun 2014.1
Bakteri penyebab TB bisa hidup tahan lama di ruangan berkondisi gelap, lembap,
dingin, dan tidak memiliki ventilasi yang baik. Situasi inilah yang terjadi pada kebanyakan
lapas dan rutan di Indonesia. Para tahanan yang terduga TBC tidak dikarantina dalam
ruangan khusus. Oleh karena itu, angka penularan TB di lapas terus mengalami
peningkatan.berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengangkat isu “kurangnya
kesadaran WBP terhadap penularan penyakit Tuberculosis di lingkungan Lapas Narkotika
Klas III Muara Sabak”.
1.2 DESKRIPSI ORGANISASI
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas III Muara Sabak dibangun sejak tahun 2006
dan diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2011 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia. Terletak di Desa Suka Maju
Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur dengan luas ± 6760.m2 dengan daya
tampung sebanyak 362 orang. Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas III Muara Sabak
merupakan satu-satunya Lembaga
Pemasyarakatan di Provinsi Jambi yang
membina dan memberikan Program Rehabilitasi
bagi WBP khususnya Pengguna, Pecandu
Narkoba bekerja sama dengan Badan Narkotika
Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Narkotika
Nasional Kabupaten (BNNK).
Secara keseluruhan bangunan lapas ini terdiri dari Blok Perkantoran seperti ruang
pimpinan, ruang staf dan gudang, Blok Pembinaan seperti Aula, Masjid, Poliklinik dan
Bengkel Kerja. Blok Hunian terdiri dari Blok Narapidana, Blok Tahanan, Kamar Wanita,
Mapenaling dan Sel Isolasi. Jumlah kamar sebanyak 33 kamar dan terdapat 1 unit dapur.
Sampai 27 Juni 2018 penghuni lapas sebanyak 367 orang.
1 https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/tuberculosis-tbc/fakta-tbc-di-indonesia
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
4
1.3 Visi Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak
Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak memiliki Visi :
“Mewujudkan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas III Muara Sabak sebagai
Lembaga Pelayanan dan Perawatan Tahanan serta Pembinaan bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan”
1.4 Misi Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak
Selanjutnya Dalam mencapai visi tersebut Unit Pelaksana Teknis ini memiliki Misi :
Melakukan Pelayanan dan Perawatan Tahanan serta Pembinaan bagi Warga Binaan
Pemasyarakatan melalui Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian.
1.5 TUPOKSI PENJAGA TAHANAN
Penulis sebagai Penjaga tahanan (Petugas Pemasyarakatan) memiliki TUPOKSI sebagai
berikut :
1. Mengikuti Kegiatan Orientasi Pada Sub-Sub Seksi Sesuai Dengan Jadwal Yang Telah
Ditetapkan
2. Membuat Laporan kegiatan Orientasi
3. Menjaga Ketertiban dan Keamanan Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak
4. Melakukan Pengawasan terhadap Barang, Kendaraan dan Orang yang berada
dilingkungan Lapas Narkotika Kelas III Muara Sabak berdasarkan ketentuan yang
berlaku
5. Melaksanakan Penjagaan terhadap Fasilitas Kantor atau Ruangan, Mengidentifikasi
terhadap Tamu, Barang atau Kendaraan yang masuk ke area Lapas
6. Mengikuti Apel Pelaksanaan Tugas
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
5
1.6 Struktur Organisasi Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak
Syahroni Ali, A.Md.IP, SH, MH
NIP. 19740521 200003 1 001Kepala Lapas Narkotika Klas III
Muara Sabak
JUARI MALIKI, SH
NIP.19790727 200003 1 001
KASUBSI ADMISI DAN ORIENTASI
J.KASOGI SURYA FATTAH, A.Md.IP
NIP.19840721 200604 1 001
KASUBSI PEMBINAAN
YONGKI YULIANTO, A.Md.IP, SH
NIP.19850702 200312 1 002
KASUBSI KAMTIB
MAKMUM
NIP.19690201 199403 1 009
URUSAN TATA USAHA
REGU 1
REGU 2
REGU 3
ANDRI KURNIAWAN sebagai Anggota Regu Jaga 3
NIP.19961204 201712 1 001
PENJAGA TAHANAN
REGU 4
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
6
1.6 PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU
PENETAPAN ISU BERDASARKAN A.P.K.L
NO ISU KRITERIA*
A P K L
1. Kurangnya kesadaran WBP terhadap penularan penyakit
Tuberculosis di lingkungan Lapas Narkotika Klas III
Muara Sabak ✓ ✓ ✓ ✓
2. Kurangnya Pengawasan saat pembagian makan WBP di
Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak ✓
3. Kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas olahraga di
Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak ✓
4 Kurang disiplinnya WBP dalam mengikuti kegiatan
Rehabilitasi di Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak ✓ ✓
A : Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak
PRIORITAS PEMILIHAN ISU BERDSARKAN U.S.G
NO ISU
PENILAIAN** NILAI
SKALA
PRIORITAS U S G
1. Kurangnya kesadaran WBP terhadap penularan penyakit Tuberculosis
di lingkungan Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak 5 5 4 14
2. Kurang disiplinnya WBP dalam mengikuti kegiatan Rehabilitasi di
Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak 3 3 2 8
**penilaian :
1= sangat tidak urgent / seriousness / growth
2=tidak urgent / seriousness / growth
3 =cukup urgent / seriousness / growth
4= urgent / seriousness / growth
5=sangat urgent / seriousness / growth
Dalam penetapan isu penulis menggunakan APKL dan terpilihlah dua isu yaitu ; Kurangnya
kesadaran WBP terhadap penularan penyakit Tuberculosis di lingkungan Lapas Narkotika Klas
III Muara Sabak dan Kurang disiplinnya WBP dalam mengikuti kegiatan Rehabilitasi di Lapas
Narkotika Klas III Muara Sabak. Selanjutnya untuk mendapatkan isu yang memiliki prioritas
lebih dilakukan seleksi melalui USG dan didapat isu yang sangat prioritas yaitu Kurangnya
kesadaran WBP terhadap penularan penyakit Tuberculosis di lingkungan Lapas Narkotika Klas
III Muara Sabak. Isu tersebut memiliki rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk Meningkatkan
kesadaran dan pengawasan WBP terhadap Penularan penyakit Tuberculosis di lingkungan Lapas
Narkotika Klas III Muara Sabak yaitu dengan cara :
1. Melakukan pengumpulan Data dan Informasi dari Poliklinik terkait angka kejadian TB
dan hasil Screening TB di Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak
2. Melaksanakan Koordinasi kepada seluruh Tamping Kesehatan untuk dijadikan Kader TB
dan memberikan pengarahan terkait tugasnya sebagai Kader
3. Melakukan Edukasi pada seluruh Warga Binaan terkait bahaya penularan TB di
lingkungan LAPAS yang dibantu oleh petugas Poliklinik serta melibatkan narasumber
dari Puskesmas terdekat
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
7
4. Membuat media edukasi berbentuk banner dan menempatkan di tempat yang strategis di
blok hunian
5. Melakukan koordinasi bersama seluruh anggota regu jaga blok hunian untuk terus
mengawasi dan mendengarkan laporan kader TB bila ditemukan WBP yang memiliki
gejala TB
6. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan di Poliklinik terhadap WBP yang memiliki
gejala TB berdasarkan laporan kader TB dan Anggota Medis Regu Jaga dan melakukan
pembagian masker pada WBP Suspect TB
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Subsi Pembinaan khususnya bagian medis
terkait hasil screening TB
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : LAPAS NARKOTIKA KLAS III MUARA SABAK
Isu yang Diangkat : Kurangnya kesadaran WBP terhadap Penularan penyakit
Tuberculosis di lingkungan Lapas Narkotika Klas III
Muara Sabak
Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan kesadaran dan pengawasan WBP terhadap
Penularan penyakit Tuberculosis di lingkungan Lapas
Narkotika Klas III Muara Sabak
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/
Hasil
Keterkaitan
Dengan Nilai-
Nilai Dasar
Kontribusi
Terhadap
Visi & Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
Melakukan
pengumpulan
Data dan
Informasi dari
Poliklinik
terkait angka
kejadian TB
dan hasil
Screening TB
di Lapas
Narkotika
Klas III Muara
Sabak
1. Menyiapkan
daftar pertanyaan
sekitar data apa
saja yang akan di
kumpulkan
2. Meminta izin
pada kasubsi
Pembinaan perihal
pengumpulan data
3. Berkoordinasi
dengan tim medis
poliklinik terkait
pengumpulan data
4. Proses
pengumpulan data
5. Menanyakan hal-
hal yang kurang
jelas selama
proses
pengumpulan data
6. Dokumentasi dan
Arsipkan data
yang telah didapat
.
1. Form
pertanyaan
2. Mendapatka
n Izin
kasubsi
pembinaan
3. Terjalinnya
koordinasi
dengan tim
medis lapas
4. Terkumpuln
ya data
angka
kejadian TB
5. Informasi
mengenai
Angka
kejadian TB
di Lapas
Narkotika
6. Data /
laporan atau
hasil
screening
TB di Lapas
Narkotika
Klas III
Muara
Sabak
AKUNTABILITAS
Mengumpulkan
data dengan Jelas
serta dilakukan
dengan Tanggung
Jawab .
NASIONALISME
Tidak pandang
bulu didalam
pengumpulan data.
Penulis
Menghormati
petugas poliklinik
didalam pemberian
data.
ETIKA PUBLIK
Melakukan
komunikasi
bersama atasan dan
petugas Poliklinik
dengan Sopan,
Ramah, dan
kesabaran.
KOMITMEN
MUTU
Melakukan
pengumpulan data
dengan Efisiensi
waktu Dan
Efektifitas
ANTI KORUPSI
Mengumpulkan
data dengan Jujur
dan Peduli atau
Peka terhadap data
yang diberikan
Membantu
petugas klinik
didalam
pengolahan
data angka
kejadian atau
hasil screening
TB di lapas
yang memiliki
guna untuk
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
warga binaan
di Lapas
Narkotika
Muara Sabak
✓ Bertanggung
jawab
✓ Jujur
✓ Koordinasi
dan
kolaborasi
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
9
2. Melaksanakan
Koordinasi
kepada
seluruh
Tamping
Kesehatan
untuk
dijadikan
Kader TB dan
memberikan
pengarahan
terkait
tugasnya
sebagai Kader
1. Menyiapkan
ruangan dan alat
untuk
dilaksanakannya
pengarahan
kepada kader TB
2. Melakukan
pemanggilan
kader TB
3. Melakukan
pengumpulan data
dan diskusi
dengan masing-
masing kader TB
4. Melakukan
pengarahan terkait
tugas kader TB
5. Dokumentasikan
kegiatan
pengarahan
1. Tersedianya
ruangan dan
alat untuk
dilaksanaka
n
pengarahan
2. Kader TB
datang
ketempat
3. Terkumpuln
ya data
4. Pemahaman
terkait tugas
kader TB
5. Foto
dokumentas
i kegiatan
pengarahan
AKUNTABILITAS
Melakukan
pemanggilan kader
TB dan
menjelaskan
tugasnya sebagai
kader dengan Jelas
dan penuh
Tanggung Jawab
NASIONALISME
Tidak
Membedakan
setiap wbp untuk
menjadi kader
ETIKA PUBLIK
Melakukan
pemanggilan wbp
dengan Sopan dan
kesabaran
KOMITMEN
MUTU
Melakukan
pengarahan dengan
mempertimbangka
n Efisiensi
penggunaan waktu
Membantu
petugas klinik
didalam
pengawasan
kesehatan wbp
✓ Bertanggung
Jawab
✓ Transparansi
✓ Kejujuran
3. Melakukan
Edukasi pada
seluruh Warga
Binaan terkait
bahaya
penularan TB
di lingkungan
LAPAS yang
dibantu oleh
petugas
Poliklinik
serta
melibatkan
narasumber
dari
Puskesmas
terdekat
1. Melakukan
diskusi bersama
petugas Poliklinik
dan Kasubsi
Pembinaan terkait
rencana
sosialisasi.
2. Melakukan
koordinasi dengan
puskesmas
terdekat terkait
rencana
sosialisasi.
3. Menyiapkan
media Sosialisasi
berupa Slide
persentasi
4. Menyiapkan
tempat dan
peralatan yang
dibutuhkan selama
kegiatan
Sosialisasi
5. Melaksanakan
Sosialisasi
1.Terlaksanan
ya diskusi
bersama
petugas klinik
dan kasubsi
pembinaan
2.Terciptanya
koordinasi
dengan
puskesmas
terdekat
3.Slide
Persentasi
(Media
Sosialisasi),
4.tersedianya
tempat dan
peralatan
yang
dibutuhkan
5.terlaksanan
ya sosialisasi
AKUNTABILITAS
Melakukan
rangkaian
sosialisasi dengan
Kejelasan dan
penuh Tanggung
Jawab.
NASIONALISME
Menghormati
semua bentuk
pertanyaan warga
binaan terkait topik
selama sosialisasi
berlangsung Tanpa
Pandang Bulu.
ETIKA PUBLIK
Melaksanakan
sosialisasi dengan
penuh Kesopanan
dan kesabaran
KOMITMEN
MUTU
Melaksanakan
sosialisasi sesuai
dengan rangkaian
waktu yang telah
disusun agar
terciptanya
Efektifitas dan
Efisiensi
penggunaan waktu
selama proses
sosialisasi
Memberikan
informasi
terkait
pelayanan
kesehatan
khususnya
mengenai
penyakit TB di
lapas
✓ Semangat
✓ Kerjasama
✓ Edukasi
✓ Saling
menghormati
✓ Kepedulian
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
10
ANTI KORUPSI
Mengedepankan
nilai Kepedulian
selama sosialisasi
berlangsung
sehingga maksud
dan tujuan
sosialisasi dapat
terwujud.dan
Tidak Memungut
sepeser uangpun
kepada WBP
dalam pelaksanaan
edukasi
4 Membuat
media edukasi
berbentuk
banner dan
menempatkan
di tempat yang
strategis di
blok hunian
1. Merancang desain
Banner
2. Mengajukan
proposal
pembuatan banner
kepada subsi
pembinaan
3. Membuat dan
mencetak banner
4. Menempatkan
banner ditempat
yang strategis
1.Hasil
Rancangan
Banner
2.Proposal
pengajuan
banner
3.tercetaknya
Banner
Edukasi
4.Ditempatka
n banner
ditempat
yang strategis
AKUNTABILITAS
Melakukan
pembuatan banner
dengan Tanggung
Jawab.
ETIKA PUBLIK
Melakukan
komunikasi dengan
subsi pembinaan
dengan Tata
Krama,
Kesabaran serta
Sopan dan
menggunakan
bahasa yang baik.
KOMITMEN
MUTU
Memberikan
Kreatifitas dalam
membuat desain
banner dan
melakukan Inovasi
berupa penempatan
banner ditempat
yang strategis yang
sering dilihat wbp
ANTI KORUPSI
Melaporkan biaya
pembuatan banner
dengan rincian
penggunaan dana
yang sebenarnya
dan tidak ada yang
ditambah atau
dikurangkan.
Terlaksananya
pelayanan
informasi
terkait
pentingnya
kesehatan di
Lapas
Narkotika Klas
III Muara
Sabak
✓ Bertanggung
jawab
✓ Transparansi
✓ Bekerja sama
5. Melakukan
koordinasi
bersama
seluruh
anggota regu
jaga blok
hunian untuk
terus
mengawasi
dan
mendengarkan
laporan kader
TB bila
1. Meminta izin
kepada kasubsi
kamtib untuk
melibatkan
anggota regu jaga
turut serta
mengawasi dan
mendengarkan
laporan kader TB
bila ditemukan
WBP yang
memiliki gejala
TB dan segera
1.Mendapatk
an izin
kepada
kasubsi
kamtib untuk
melibatkan
anggota regu
jaga turut
serta
mengawasi
AKUNTABILITAS
Melakukan
koordinasi dengan
penuh Tanggung
Jawab
NASIONALISME
Menghormati
petugas medis regu
jaga saat
melakukan
pengawasan
Meningkatnya
pengawasan
terhadap
kesehatan
WBP
✓ Bertanggung
jawab
✓ Inovatif
✓ Kepedulian
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
11
ditemukan
WBP yang
memiliki
gejala TB
melaporkan
kepada poliklinik
untuk diberikan
tindakan
pemeriksaan esok
harinya.
2. Melakukan
koordinasi kepada
seluruh medis
anggota regu jaga
terkait tujuan
pengawasan WBP
dari penularan TB
3. Melakukan
pencatatan dan
pelaporam kepada
Poliklinik bila
ditemukan WBP
yang memiliki
gejala TB
2.Terciptanya
Koordinasi
kepada
seluruh
medis
anggota regu
jaga
3.Dokumen
pencatatan
dan
Pelaporan
ETIKA PUBLIK
Berkomunikasi
dengan Sopan dan
meggunakan
bahasa yang baik.
KOMITMEN
MUTU
Inovasi :
Melakukan
pengawasan secara
aktif disetiap regu
jaga terhadap
bahaya penularan
TB di lingkungan
Lapas
ANTI KORUPSI
Tidak memungut
sepeserpun atau
tidak memberikan
sepeserpun uang
untuk medis regu
jaga, melainkan
tugas pengawasan
ini dilakukan atas
dasar keikhlasan
dan kepedulian
6. Melakukan
pemeriksaan
dan
pengobatan di
Poliklinik
terhadap WBP
yang memiliki
gejala TB
berdasarkan
laporan kader
TB dan
Anggota
Medis Regu
Jaga
Dan
melakukan
pembagian
masker pada
WBP Suspect
TB
1. Memanggil WBP
suspect TB untuk
dilakukan
pemeriksaan
kesehatan di
Poliklinik
2. Melakukan
pencatatan
identitas WBP
Suspect TB
3. Melakukan
Screening TB
4. Berkolaborasi
bersama Tim
Medis Lapas
Narkotika Muara
Sabak untuk
mendapatkan
penanganan
segera
1. WBP
suspect TB
dipanggil
ke
Poliklinik
2. Dokumen
pencatatan
identitas
WBP
Suspect TB
3. Hasil
Screening
TB
4. Terciptanya
Kolaborasi
bersama
Tim Medis
Lapas
AKUNTABILITAS
Melakukan
pemeriksaan WBP
suspect TB dengan
penuh Tanggung
Jawab..
NASIONALISME
Tidak membeda-
bedakan WBP
didalam Pelayanan
Kesehatan di Lapas
Narkotika Klas III
Muara Sabak
ETIKA PUBLIK
Memberikan
pelayanan yang
Sopan dan Sabar
ANTI KORUPSI
Tidak memungut
biaya sepeserpun
kepada WBP
selama proses
pengobatan
KOMITMEN
MUTU
Melaksanakan
tahap demi tahap
pelayanan dengan
Efektif dan Efisien
Waktu
ANTI KORUPSI
Tidak memungut
biaya pada WBP
suspect TB pada
Terciptanya
pelayanan
kesehatan
Meliputi
perawatan
yang optimal
di Lapas
Narkotika
Muara Sabak
✓ Bertanggungj
awab
✓ Memiliki
komitmen
✓ Kerjasama
✓ Semangat
✓ Kepedulian
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
12
6.2 PENETAPAN ROLE MODEL
Dalam kesehariannya di Lapas Narkotika Klas III Muara
Sabak penulis menilai salah satu pegawai yang bernama pak
J.Kasogi Surya Fattah, A.Md.IP sebagai Role Model.
Beliau saat ini duduk sebagai Kasubsi Pembinaan di Lapas
Narkotika Klas III Muara Sabak. Alasan beliau dipilih sebagai
Role Model yaitu :
1. Memiliki Akuntabilitas
a. beliau menjunjung tinggi tanggung jawab dan
konsisten disetiap program pembinaan yang
diberlakukan di Lapas Narkotika klas III Muara Sabak
b. beliau memiliki integritas yang baik disaat bersikap dan bertindak didalam setiap
pekerjaan
c. beliau memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni
d. beliau memiliki kejelasan terhadap segala bentuk pekerjaan baik didalam maupun
diluar lapas.
2. Memiliki Jiwa Nasionalisme dalam wujud kekeluargaan bersama seluruh pegawai dan
CPNS Lapas Narkotika Klas III Muara Sabak , pengorbanan waktu demi mengajari
juniornya dalam berbagi pengalaman pribadinya dan saling menghormati pendapat orang
lain.
3. Memiliki Etika Publik yang baik seperti mengedepankan kode etik, kesopanan, tata
krama, kesabaran, pembatasan diri dan peggunaan bahasa yang komuikatif saat
berinteraksi dengan atasan maupun bawahannya.
4. Mengedepankan Inovasi disetiap programnya demi menjaga Komitmen Mutu
saat pembagian
Masker,
7. Melakukan
pencatatan dan
pelaporan
kepada Subsi
Pembinaan
khususnya
bagian medis
terkait hasil
screening TB
1. Membuat atau
merancang
dokumen
pelaporan hasil
screening TB
dengan rapi
2. Mencetak
dokumen
pelaporan
3. Melaporkan
kepada Kasubsi
Pembinaan dan
Tim Medis Lapas
Narkotika Klas III
Muara Sabak
1.Selesainya
Rancangan
dokumen
pelaporan
hasil
2.dicetaknya
dokumen
pelaporan
3.terlapornya
pelaporan
kepada Kasubsi
Pembinaan
dan Tim
Medis Lapas
AKUNTABILITAS
Melaporkan hasil
screening TB
dengan penuh
Tanggung Jawab
dan Jujur
ETIKA PUBLIK
Melapokan hasil
dengan Sopan dan
menggunakan
bahasa yang baik
dan informatif
KOMITMEN
MUTU
Kreatifitas:
merancang laporan
dengan menarik
dan rapi
Efisien : Membuat
pelaporan dan
melaporkan dengan
tepat waktu
Menambah
Pegumpulan
data terkait
kesehatan
WBP
✓ Bertanggung
jawab
✓ Memiliki
komitmen
✓ Terbuka
✓ Kerjasama
Andri Kurniawan Latsar Cpns Kemenkumham Gelombang I
13
2.3 PENJADWALAN
Tabel rencana Jadwal Implementasi
No Waktu Kegiatan Target
Ket FISIK %
1 2 3 4 5 6
1.
Minggu ke-1
sampai
minggu ke-2
Bulan Juli
Melakukan pengumpulan Data dan
Informasi dari Poliklinik
Data /
laporan
tertulis
Angka
kejadian
TB
100 Sesuai
Jadwal
2. Minggu ke-3
Bulan Juli
Melaksanakan Koordinasi kepada
seluruh Tamping Kesehatan untuk
dijadikan Kader TB dan memberikan
pengarahan terkait tugasnya sebagai
Kader
Kader TB 100 Sesuai
Jadwal
3.
Minggu ke-3
sampai
minggu ke-4
Bulan Juli
Melakukan Edukasi pada seluruh
Warga Binaan terkait bahaya
penularan TB di lingkungan LAPAS
yang dibantu oleh petugas Poliklinik
serta melibatkan narasumber dari
Puskesmas terdekat
Slide
Persentasi
dan
pemahaman
WBP
100 Sesuai
Jadwal
4.
Minggu ke-1
Bulan
Agustus
Membuat media edukasi berbentuk
banner dan menempatkan di tempat
yang strategis di blok hunian
Banner
edukasi 100
Sesuai
jadwal
5. Minggu ke-2
Melakukan koordinasi bersama
seluruh anggota anggota medis regu
jaga
Terjalinnya
koordinasi 100
Sesuai
jadwal
6. Minggu ke-3
Melakukan pemeriksaan dan
pengobatan di Poliklinik terhadap
WBP yang memiliki gejala TB
Hasil
Screening
TB
100 Sesuai
Jadwal
7. Minggu ke-4 Melakukan pencatatan dan pelaporan
Dokumen
pelaporan
screening
TB
100 Sesuai
jadwal
top related