rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar asn

72
TAHAP RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Oleh : Nama : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep. Jabatan : PERAWAT PELAKSANA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN 257

Upload: mindirahayu

Post on 14-Dec-2015

2.930 views

Category:

Documents


580 download

DESCRIPTION

Nilai-Nilai ASNA (Akuntabilitas)N (Nasionalisme)E (Etika Publik)K (Komitmen Mutu)A (Anti Korupsi)

TRANSCRIPT

Page 1: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

TAHAP RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN

DI PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Oleh :

Nama : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.

Jabatan : PERAWAT PELAKSANA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II ANGKATAN 257

TAHUN 2015

Page 2: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

RINCIAN TUGAS PEGAWAI1

Nama Peserta Diklat : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.

Pendidikan dan Pelatihan : Prajabatan Gol.II Angkatan 257

Jabatan : Perawat Pelaksana

Unit Kerja : Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

1. Profil Lembaga

1.1. Nama SKPD/ Unit Kerja/ Satker

SKPD Dinas Kesehatan, Unit Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Kota

Administrasi Jakarta Timur.

1.2. Visi dan Misi

1.2.1. Visi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

Jakarta sehat untuk semua tahun 2017.

1.2.2. Misi Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan.

b. Mengembangkan sistem manajemen Puskesmas.

c. Meningkatkan sarana Puskesmas.

d. Meningkatkan kemitraan yang harmois dengan sektor terkait.

e. Meningkatkan pemberdayaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

1 (Sumber Kegiatan : Tugas Pokok Pegawai, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); Penugasan Khusus dari Atasan /Mentor; Inisiatif Sendiri yang mendapat persetujuan Atasan Langsung.)

Page 3: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

1.3. Struktur Organisasi

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

KOORDINATOR PELAYANAN

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN PEKAYON

1. MR2. LOKET3. RM4. BPG5. BPU6. APOTIK7. LAB. KLINIK8. POLI KB9. POLI IMS-VCT10. POLI DM11. POLI MTBS/ANAK12. KIA13. RB14. RANAP15. POLI MATA16. POLI GIZI17. POLI LANSIA18. POLI JIWA19. POLI PKPR20. POLI UGD21. PRODUKSI GIZI22. LAUNDY23. POLI TBC/MDR-HIV24. POLI HAJI

1. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK2. UPAYA KB3. UPAYA PENINGKATAN GIZI & PPSM4. UPAYA KESLING5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

MENULAR6. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR7. UPAYA PENGOBATAN TERMASUK PELAYANAN GAWAT

DARURAT KARENA BENCANA8. UPAYA PENYULUHAN KESEHATAN/PROMKES9. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH10. UPAYA PERAWATAN OLAH RAGA11. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT12. UPAYA KESEHATAN KERJA13. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT14. UPAYA KESEHATAN JIWA15. UPAYA KESEHATAN MATA16. UPAYA LABORATORIUM SEDERHANA17. UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM RANGKA

SISTEM INFORMASI KESEHATAN18. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT19. UPAYA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL20. UPAYA KESEHATAN REMAJA DAN NAPZA21.

KOORDINATOR PENUNJANG KA SUBBAG TATA USAHA

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN KALISARI

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN BARU

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN CIJANTUNG

KEPALA PUSKESMAS KELURAHAN GEDONG

SUB KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 4: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

1.4. Tugas Organisasi

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan

pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah tertentu dalam

bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 4 mengutarakan bahwa Puskesmas

mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya

kecamatan sehat. Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas

mempunyai misi mendukung pencapaian target MDG’s 2015 yang diterjemahkan dalam

3 fungsi Puskesmas, yaitu sebagai pusat pelayanan masyarakat, penggerak

pembangunan dan pusat pemberdayaan. Puskesmas juga harus memberikan

pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya

kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).

1.5. Tugas Unit

Balai pengobatan umum (BPU) merupakan salah satu dari jenis-jenis layanan di

Puskesmas yang merupakan tempat untuk melayani pemeriksaan umum oleh dokter,

yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitas medik tanpa tinggal di

ruangan rawat inap pada sarana kesehatan Puskesmas (Sulaeman, Endang

Sutrisno:2011). Penyuluhan kepada pasien atau masyarakat juga dapat dilakukan di

BPU agar tidak terjadi penularan dan komplikasi penyakit, serta meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan

kesehatan yang ada di BPU harus dilakukan oleh dokter dan perawat yang kompeten.

Page 5: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

1.6. Rincian Tugas dan Fungsi Pegawai

NO.TUGAS DAN FUNGSI

PEGAWAIKEGIATAN/SUB KEGIATAN

1. Melakukan persiapan

sebelum memulai

pelayanan kesehatan

di Balai Pengobatan

Umum (BPU) dan

atau Poli Anak.

1.1. Melakukan doa bersama sebelum memulai

pekerjaan

1.2. Menyiapkan ruang periksa pasien

1.3. Menyiapkan alat-alat medis yang diperlukan untuk

pemeriksaan

1.4. Menyiapkan dan melengkapi form-form

pemeriksanaan dan pendukung

1.5. Menghidupkan computer

1.6. Menghidupkan dan mengecek fungsi microphone

1.7. Menyiapkan bak stempel dan stempel dokter sesuai

dengan jadwal piket dokter

2. Memeriksa pasien

(memanggil pasien,

anamnesa,

pemeriksaan fisik

{TTV, TB, BB},

mendokumentasikan

hasil pemeriksaan).

2.1. Memanggil pasien ketika status rekam medis telah

siap

2.2. Melakukan anamnesa pada pasien

2.3. Melakukan pemeriksaan TTV, TB, dan BB

2.4. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

3. Melakukan

pendidikan kesehatan

kepada individu.

3.1. Mengkaji kondisi dan permasalahan yang terjadi

pada pasien

3.2. Menentukan materi edukasi yang tepat sesuai

dengan kondisi dan permasalahan pasien

3.3. Menyiapkan materi/bahan edukasi

3.4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien

3.5. Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Melakukan

penyuluhan

kesehatan kepada

keluarga pasien Poli

Anak dengan kasus

4.1. Mengklasifikasikan pasien Poli Anak yang akan

diberikan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit

TB

4.2. Menginformasikan kepada keluarga khususnya

orang tua bahwa akan diberikan penyuluhan

Page 6: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

baru TB dan Suspek

TB.

kesehatan

4.3. Menyiapkan materi/bahan penyuluhan

4.4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada keluarga

4.5. Mendokumentasikan hasil kegiatan

4.6.

5. Melakukan tindakan

keperawatan dasar

kategori I, II, III, dan

IV.

5.1. Melakukan persiapan (alat dan bahan, pasien dan

keluarga, lingkungan)

5.2. Mengajukan Informed Consent kepada pasien atau

keluarga sebelum melakukan tindakan keperawatan

5.3. Melakukan tindakan keperawatan dasar (kategori I,

II, III, ataupun IV)

5.4. Mengevaluasi hasil kegiatan

5.5. Mendokumentasikan hasil kegiatan

6. Memfasilitasi pasien

TB dan Suspek TB

pada Anak dalam

pengambilan obat

minum

.

6.1. Memanggil pasien ketika status rekam medis telah

siap

6.2. Melakukan anamnesa pada pasien

6.3. Melakukan pengukuran TB, BB, Suhu, RR, Nadi, dan

Status Gizi pasien

6.4. Memfollow up kondisi pasien kepada dokter Spesialis

Anak dan mengarahkan untuk mengambil obat TB.

6.5. Mengingatkan keluarga pasien kapan kembali control

6.6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

7. Memfasilitasi pasien

dalam membuat

rujukan ke RS, baik

pasien BPJS maupun

Umum.

7.1. Memprioritaskan pembuatan rujukan berdasarkan

1)No. Urut Pendaftaran dan 2)Status Kedaruratannya

7.2. Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk

memeriksa kondisi terkini pasien atau memeriksa

rujukan pasien sebelumnya

7.3. Membuat rujukan untuk pasien dengan sistem online

BPJS (bagi pasien BPJS) dan dengan form rujukan

manual (bagi pasien umum)

7.4. Memberikan informasi kepada pasien mengenai tata

cara memperpanjang rujukan selanjutnya

7.5. Mendokumentasikan keterangan rujukan pasien

pada kartu status rekam medik pasien

Page 7: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

8. Mencatat/ menginput,

menyusun laporan,

dan rekapitulasi

jumlah kunjungan

pasien BPU/Poli

Anak/Poli MTBS di

sistem komputer (SIK

dan PCARE BPJS).

8.1. Mengklasifikasi data yang akan diinput

8.2. Menginput data pasien sesuai dengan format dalam

sistem SIK dan PCARE BPJS

8.3. Memastikan kembali semua kartu status rekam

medik pasien telah diinput ke dalam SIK dan PCARE

BPJS.

8.4. Mendokumentasikan hasil kegiatan

Jakarta, 20 Agustus 2015

MENTOR

(dr. Darnis, M.M.Kes.)

NIP. 196801122007011050

Page 8: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

KETERKAITAN ANTARA NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DENGAN KEGIATAN PEGAWAI

( PESERTA DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN II )

Nama Peserta : MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.

No. Daftar Hadir/ Angkatan : 17/257

Jabatan : PERAWAT PELAKSANA

Instansi : PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO

Mata Diklat : NILAI-NILAI A.N.E.K.A.

NO KEGIATANTAHAPAN

KEGIATANOUTPUT/HASIL

KEGIATANNILAI-NILAI

DASAR

KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI-NILAI

ORGANISASI1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan

persiapan

sebelum

memulai

pelayanan

kesehatan di

Balai

Pengobatan

Umum (BPU)

dan atau Poli

1.1. Melakukan doa

bersama

sebelum

memulai

pekerjaan

Output: Doa bersama

dilakukan sebelum

memulai pekerjaan.

Memberi saran untuk

melakukan doa

bersama dipimpin

oleh salah seorang

petugas secara

bergilir setiap hari.

Nasionalisme

(telah

mengamalkan

nilai Pancasila

yaitu sila kesatu)

Dengan berdoa

bersama sebelum

memulai

pekerjaan akan

meningkatkan

Page 9: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Anak. Dengan berdoa

sebelum memulai

pekerjaan membuktikan

bahwa petugas telah

mengamalkan nilai

Pancasila yaitu sila

kesatu. Berdoa

sebelum bekerja

biasanya dilakukan

secara perorangan,

namun dengan

melakukan doa

bersama akan

meningkatkan rasa

kebersamaan dan

toleransi diantara teman

kerja.

rasa

kebersamaan dan

toleransi antar

sesama teman

kerja. Melakukan

doa bersama

sebelum mulai

bekerja

menunjukkan

telah

diamalkannya

nilai Pancasila

yaitu sila kesatu.

1.2. Menyiapkan

ruang periksa

pasien

Output: Ruang periksa

pasien telah

disiapkan.

Menyiapkan ruang

periksa pasien yang

harus dilakukan yaitu,

Komitmen Mutu

(membuat daftar

checklist, efektif

dan efisien)

Dengan membuat

daftar checklist

Page 10: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

(1) memilih ruang

periksa berdasarkan

jadwal {BPU di ruang

periksa 2/3 pada hari

Senin dan Rabu} dan

atau (Poli Anak di ruang

periksa 6 pada hari

Selasa, Kamis, dan

Jumat}; (2) menata letak

kursi petugas {dokter

dan perawat}, kursi

periksa pasien, dan

kursi menunggu pasien;

(3) memastikan gordyn

telah terpasang dengan

baik untuk tetap

menjaga privasi pasien;

(4) memastikan ATK

(bak stempel, tinta

stempel, streples

beserta isinya, paper

clip) telah disiapkan.

persiapan

pelayanan maka

akan

mempermudah

dalam

pengecekan

perlengkapan

yang harus

disiapkan

sebelum mulai

palayanan,

sehingga

pelayanan

kesehatan dapat

berjalan dengan

efektif dan

efisien.

Akuntabilitas

(daftar checklist

persiapan

pelayanan,

menghidupkan

sekaligus

1.3. Menyiapkan alat-

alat medis yang

Output: Alat-alat

medis siap digunakan.

Page 11: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

diperlukan untuk

pemeriksaan Membuat daftar

checklist alat

kesehatan yang

diperlukan untuk

pelayanan kesehatan.

Mengecek alat-alat

medis yang diperlukan

untuk pemeriksaan

yaitu:

sphygmomanometer

digital & manual,

timbangan,

thermometer, stetoskop

dewasa, stetoskop

anak, tongspatel

disposibel, senter,

hammer, otoskop

dengan bantuan daftar

checklist alat-alat

medis.

menjalankan

sistem SIK dan

PCARE)

Menghidupkan

sistem sekaligus

menjalankan

sistem SIK dan

PCARE BPJS

merupakan salah

satu bentuk

tanggung jawab

petugas untuk

mempermudah

proses

penginputan data

pasien.

1.4. Menyiapkan dan

melengkapi

Output: Formulir

pemeriksaan dan

Page 12: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

form-form

pemeriksanaan

dan pendukung

pendukung siap

digunakan.

Membuat daftar

checklist formulir

pemeriksaan yang

diperlukan untuk

pelayanan kesehatan.

Mengecek formulir-

formulir pendukung

yang diperlukan untuk

pemeriksaan yaitu: form

laboratorium, form

tindakan medis khusus,

form tindakan/konsul

antar poli, form rujukan

internal, resep, surat

keterangan istirahat,

surat keterangan

periksa, form

penjaringan pasien PAL

(TB 01, TB 05, TB 06),

form sistem skoring TB

Page 13: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Paru Anak, buku

rujukan internal antar

poli dengan bantuan

daftar checklist formulir

pemeriksaan.

1.5. Menghidupkan

komputer

Output: Komputer

menyala dengan

sistem SIK dan

PCARE telah

dijalankan.

Dengan

menghidupkan sistem

dan menjalankan

sistem SIK dan

PCARE sebelum

memulai pekerjaan,

dapat menghemat

waktu bekerja dalam

penginputan data

pasien.

1.6. Menghidupkan

dan mengecek

fungsi

Output: Microphone

menyala dan

berfungsi dengan

Etika Publik

(menelepon

ruang periksa 6

Page 14: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

microphone baik.

Dengan menghidupkan

microphone sebelum

memulai pelayanan

maka petugas dapat

mempersiapkan

pelayanan dengan baik

dan tidak tergesa-gesa.

Untuk menghidupkan

microphone dapat

menelpon ke kamar 6

(ruang kendali

soundsystem) dengan

menggunakan bahasan

yang santun

menggunakan

komunikasi yang

baik)

Komitmen Mutu

(efektif dan

efisien)

Menghidupkan

microphone dapat

bekerja sama

dengan petugas

di ruang periksa

6, yaitu dengan

menelepon

ruang periksa 6

menggunakan

komunikasi

yang baik untuk

menghemat

waktu sehingga

persiapan

sebelum palayan

dapat berjalan

Page 15: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

dengan efektif

dan efisien.

1.7. Menyiapkan bak

stempel dan

stempel dokter

sesuai dengan

jadwal piket

dokter

Output: Stempel

dokter sesuai jadwal

piket dokter siap

digunakan.

Menyiapkan stempel

dokter disesuaikan

dengan jadwal piket

dokter. Tanyakan

dengan santun kepada

dokter piket yang akan

melakukan pemeriksaan

di ruang periksa 2 atau

ruang periksa 3.

Etika Publik

(Menyakan

dengan santun)

Dengan

menanyakan

kepada dokter

piket akan

melakukan

pemeriksaan di

ruang periksa 2

atau 3

menggunakan

bahasa yang

santun, akan

memudahkan

persiapan

pelayanan

sehingga stempel

yang dibawa ke

ruang periksa

tepat dan sesuai

Page 16: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

jadwal dokter.

2. Memeriksa

pasien

(memanggil

pasien,

anamnesa,

pemeriksaan

fisik {TTV, TB,

BB},

mendokument

asikan hasil

pemeriksaan).

2.1. Memanggil

pasien ketika

status rekam

medis telah siap

Output: Kartu status

pasien tersusun

berdasarkan nomor

urut pendaftaran.

Dengan memanggil

pasien sesuai nomor

urut, maka akan

mengurangi keluhan

pelanggan mengenai

pelayanan di

Puskesmas.

Etika Publik

(menggunakan

bahasa yang

santun)

Nasionalisme

(memanggil

berdasarkan

nomor urut

pendaftaran)

Memanggil

pasien

menggunakan

bahasa yang

santun namun

jelas

berdasarkan

nomor urut

pendaftaran

dengan tidak

membeda-

bedakan pasien,

Page 17: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

sehingga tidak

akan ada

perbedaan dalam

memberikan dan

menerima

pelayanan.

2.2. Melakukan

anamnesa pada

pasien

Output: Pasien telah

dianamnesa sesuai

dengan keluhan.

Dalam melakukan

anamnesa pada pasien,

terlebih dahulu untuk

selalu bersikap 5S

(Senyum, Sapa,

Salam, Sopan, Santun)

dalam menghadapi

berbagai karakter

pasien.

Etika Publik

(selalu bersikap

5S (Senyum,

Sapa, Salam,

Sopan, Santun)

Komitmen Mutu

(pastikan kembali

bahwa nama

pasien yang

dipanggil adalah

benar)

Dengan selalu

bersikap 5S

(Senyum, Sapa,

Salam, Sopan,

Santun) dalam

Page 18: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

melakukan

anamnesa,

membuat pasien

merasa tidak

semakin sakit

sehingga

kepuasan

pelanggan akan

tercapai. Dalam

melakukan

anamnesa tidak

lupa untuk

mengamalkan

nilai-nilai di

keparawatan

untuk selalu

memperkenalkan

diri terlebih

dahulu sebelum

berinteraksi

dengan pasien,

kemudian

pastikan

kembali bahwa

Page 19: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

nama pasien

yang dipanggil

adalah benar.

2.3. Melakukan

pemeriksaan

TTV, TB, dan BB

Output: Telah

dilakukan

pemeriksaan fisik

pada pasien.

Melakukan pemeriksaan

terhadap pasien

dilakukan secara

komprehensif, siap

melayani pasien

dalam kondisi apapun,

dan selalu melayani

pasien tanpa

membeda-bedakan

status sosial pasien.

Komitmen Mutu

(siap melayani

pasien dalam

kondisi apapun)

Nasionalisme

(selalu melayani

pasien tanpa

membeda-

bedakan)

Etika Publik

(jujur dan

terbuka)

Melakukan

pemeriksaan

pada pasien

dilakukan secara

komprehensif,

siap melayani

Page 20: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

pasien dalam

kondisi apapun,

dan selalu

melayani pasien

tanpa membeda-

bedakan status

sosial pasien.

Menyampaikan

hasil

pemeriksaan fisik

kepada pasien

secara jujur dan

terbuka.

2.4. Mendokumentasi

kan hasil

pemeriksaan

Output: Hasil

pemeriksaan fisik

ditulis pada kartu

status pasien.

Dengan

mendokumentasikan

hasil pemeriksaan akan

mengefektifkan setiap

pelayanan kesehatan.

Dokumentasi menjadi

Komitmen Mutu

(efektif dan

efisien)

Anti Korupsi

(mendokumentasi

kan sesuai

dengan hasil

pemeriksaan)

Akuntabilitas

Page 21: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

bukti yang kuat bahwa

petugas telah

memberikan pelayanan

kepada pasien.

Mendokumentasikan

hasil pemeriksaan fisik

pasien di kartu status

rekam medik pasien

sesuai dengan hasil

pemeriksaan.

(Mendokumentasi

kan hasil

pemeriksaan di

kartu status

rekam medik

pasien)

Dengan

mendokumentasi

kan hasil

pemeriksaan

membuat

jalannya proses

pelayanan

kesehatan

menjadi efektif

dan efisien.

Mendokumentas

ikan hasil

pemeriksaan di

kartu status

rekam medik

pasien sesuai

dengan hasil

Page 22: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

pemeriksaan

tanpa ada yang di

lebih-lebihkan

atau dikurang-

kurangi.

3. Melakukan

pendidikan

kesehatan

kepada

individu.

3.1. Mengkaji kondisi

dan

permasalahan

yang terjadi pada

pasien

Output: Permasalahan

pasien terkaji.

Dengan mengkaji

kondisi pasien, maka

sebagai petugas

kesehatan akan

mengetahui penyebab

dari permasalahan yang

terjadi pada pasien.

Etika Publik

(menjadi

pendengar yang

baik)

Mengkaji pasien

dengan menjadi

pendengar yang

baik saat pasien

mengemukakan

keluhan dan

permasalahan

yang dihadapinya

sehingga petugas

akan mengetahui

permasalahan

pasien.

3.2. Menentukan

materi edukasi

Output: Materi edukasi

pasien.

Nasionalisme

(memberikan

Page 23: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

yang tepat

sesuai dengan

kondisi dan

permasalahan

pasien

Dalam menentukan

materi edukasi saya

akan melihat kondisi

dan permasalahan yang

terdapat pada pasien,

sehingga saya

memberikan edukasi

berdasarkan

kebutuhan pasien

bukan berdasarkan

keinginan saya.

edukasi

berdasarkan

kebutuhan pasien

bukan

berdasarkan

keinginan saya)

Dengan

mengetahui

permasalahan

pasien maka

materi edukasi

yang diberikan

akan tepat

sasaran,

sehingga

edukasi yang

diberikan

berdasarkan

kebutuhan

pasien bukan

berdasarkan

keinginan

petugas.

Page 24: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

3.3. Menyiapkan

materi/bahan

edukasi

Output: Lembar balik/

leaflet.

Menyiapkan materi

edukasi berupa

lembar balik/leaflet

agar pasien lebih

memahami apa yang

telah dijelaskan

Akuntabilitas

(lembar balik/

leaflet)

Komitmen Mutu

(membuat lembar

balik/leaflet)

Dengan

membuat lembar

balik/ leaflet

sebagai materi

edukasi akan

memudahkan

proses

pendidikan

kesehatan agar

berjalan dengan

efektif dan

pasien dapat

lebih memahami

mengenai

edukasi yang

telah

Page 25: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

disampaikan.

3.4. Memberikan

pendidikan

kesehatan

kepada pasien

Output: Pendidikan

kesehatan telah

dilaksanakan.

Menyampaikan

informasi yang diberikan

dengan jelas

menggunakan bahasa

yang mudah dipahami

dan dimengerti oleh

pasien tanpa

menyampingkan nilai

5S. Mengatakan

dengan jujur setiap

informasi yang diberikan

tanpa ada yang

dikurang-kurangi/

ditutup-tutupi.

Etika Publik

(menggunakan

bahasa yang

mudah dipahami

dan dimengerti

oleh pasien tanpa

menyampingkan

nilai 5S)

Anti Korupsi

(jujur, terbuka

dan tidak dilebih-

lebihkan atau

dikurang-kurangi)

Menyampaikan

informasi kepada

pasien dengan

senyum, salam,

sapa, sopan dan

santun agar

pasien mudah

mengerti dan

Page 26: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

memahami

mengena

edukasi yang

diberikan.

Memberikan

informasi kepada

pasien sesuai

dengan keilmuan

secara jujur,

terbuka dan

tidak dilebih-

lebihkan atau

dikurang-

kurangi.

3.5. Mendokumentasi

kan hasil

kegiatan

Output: Daftar hadir

peserta pendidikan

kesehatan.

Membuat daftar hadir

pendidikan kesehatan.

Dengan membuat daftar

hadir pendidikan

kesehatan maka

Akuntabilitas

(daftar hadir

pendidikan

kesehatan)

Komitmen Mutu

(membuat daftar

hadir pendidikan

kesehatan)

Page 27: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

seluruh kegiatan

pendidikan kesehatan

dapat

dipertanggungjawabkan

Dalam

melaksanakan

pendidikan

kesehatan, saya

berinovasi untuk

membuat daftar

hadir pendidikan

kesehatan yang

berfungsi sebagai

bukti telah

dilakukannya

pendidikan

kesehatan.

4. Melakukan

penyuluhan

kesehatan

kepada

keluarga

pasien Poli

Anak dengan

kasus baru TB

dan Suspek

TB.

4.1. Mengklasifikasik

an pasien Poli

Anak yang akan

diberikan

penyuluhan

kesehatan

mengenai

penyakit TB

Output: Keluarga

pasien baru Poli Anak

dengan TB

Paru/Suspek.

Dengan menentukan

pasien baru TB Anak

yang diberikan

penyuluhan akan

membuat pelaksanaan

penyuluhan menjadi

Etika Publik

(Melakukan

kontrak waktu

dan tempat)

Melakukan

kontrak waktu

dan tempat

kepada keluarga

pasien agar

keluarga pasien

Page 28: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

lebih privasi dan efektif

karena pada keluarga

pasien lama TB Anak

sudah pernah diberikan

penyuluhan saat

anaknya baru

terdiagnosa TB.

dapat

meluangkan

waktu untuk

menerima materi.

4.2. Menginformasika

n kepada

keluarga

khususnya orang

tua bahwa akan

diberikan

penyuluhan

kesehatan

Output: Kontrak waktu

dan tempat kepada

keluarga pasien.

Melakukan kontrak

waktu dan tempat

kepada keluarga pasien

bahwa akan diberikan

penyuluhan mengenai

penyakit yang diderita

anaknya.

4.3. Menyiapkan

materi/bahan

penyuluhan

Output: Lembar balik/

leaflet.

Menyiapkan materi

edukasi berupa lembar

balik/leaflet mengenai

Akuntabilitas

(lembar balik/

leaflet)

Komitmen Mutu

(membuat lembar

Page 29: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

penyakit TB. balik/leaflet)

Dengan

membuat lembar

balik/ leaflet

sebagai materi

edukasi akan

memudahkan

proses

pendidikan

kesehatan agar

berjalan dengan

efektif dan

pasien lebih

memahami apa

yang telah

dijelaskan

sehingga

keluarga dapat

meminimalisir

proses penularan

penyakit TB

kepada orang

lain.

Page 30: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

4.4. Melakukan

penyuluhan

kesehatan

kepada keluarga

Output: Penyuluhan

kesehatan telah

dilaksanakan.

Memberikan

penyuluhan mulai dari

pengertian TB,

penyebab, cara

penularan serta cara

pencegahan, cara

mengatasinya, aturan

minum obat hingga

keluarga mampu

menentukan pengawas

minum obat.

Etika Publik

(menyampaikan

informasi dengan

ramah, senyum,

sapa, salam,

sopan, santun,

jelas)

Anti Korupsi

(mengatakan

dengan jujur,

tanpa ada yang

dikurang-kurangi/

ditutup-tutupi)

Menyampaikan

informasi dengan

ramah, senyum,

sapa, salam,

sopan, santun,

jelas

menggunakan

bahasa yang

mudah dipahami

Page 31: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

dan dimengerti

oleh pasien.

Mengatakan

dengan jujur

setiap informasi

yang diberikan

tanpa ada yang

dikurang-

kurangi/ ditutup-

tutupi.

4.5. Mendokumentasi

kan hasil

kegiatan

Output: Daftar hadir

peserta pendidikan

kesehatan.

Dengan

mendokumentasikan

hasil kegiatan maka

seluruh kegiatan

penyuluhan kesehatan

dapat

dipertanggungjawabkan

Akuntabilitas

(daftar hadir

pendidikan

kesehatan)

Dengan

mendokumentasi

kan hasil kegiatan

maka seluruh

kegiatan

penyuluhan

kesehatan dapat

dipertanggungjaw

abkan, selain itu

Page 32: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

daftar hadir juga

berfungsi

sebagai bukti

telah

dilakukannya

penyuluhan

kesehatan.

5. Melakukan

tindakan

keperawatan

dasar kategori

I, II, III, dan IV.

5.1. Melakukan

persiapan (alat

dan bahan,

pasien dan

keluarga,

lingkungan)

Output: Alat dan

bahan, pasien dan

keluarga, lingkungan

telah siap.

Dengan melakukan

persiapan sebelum

memulai tindakan akan

menunjukkan

profesionalisme dalam

melakukan suatu

pekerjaan. Melakukan

melakukan persiapan

sebelum melakukan

tindakan keperawatan,

terdiri dari persiapan

alat dan bahan, pasien

Etika Publik

(memperkenalkan

diri kepada

pasien dan

keluarga,

memberikan

penjelasan)

Melakukan

persiapan pasien

mulai dari

mempersiapkan

alat dan bahan,

memperkenalka

n diri kepada

pasien dan

keluarga,

Page 33: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

dan keluarga,

lingkungan.

mengkonfirmasi

ulang nama

pasien,

memberikan

penjelasan

terlebih dahulu

apa yang akan

dilakukan dan

menjaga agar

lingkungan tetap

terjaga privasinya

saat melakukan

tindakan

keperawatan.

5.2. Mengajukan

Informed

Consent kepada

pasien atau

keluarga

sebelum

melakukan

tindakan

keperawatan

Output: Informed

Consent.

Memberikan Informed

Consent kepada pasien

dan keluarga atas

persetujuan

dilakukannya tindakan

keperawatan.

Akuntabilitas

(memberikan

Informed

Consent)

Dengan

memberikan

Informed Consent

kepada

pasien/keluarga

Page 34: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

merupakan

bentuk tanggung

jawab petugas

untuk melakukan

atau tidaknya

suatu tindakan

keperawatan.

5.3. Melakukan

tindakan

keperawatan

dasar (kategori I,

II, III, ataupun IV)

Output: Tindakan

keperawatan

berdasarkan SOP.

Memberikan perawatan

kepada pasien secara

komprehensif sesuai

dengan SOP tanpa

memilih-milih dan

membedakan status

sosial pasien.

Nasionalisme

(tanpa memilih-

milih dan

membedakan

status sosial

pasien)

Memberikan

perawatan

kepada pasien

secara

komprehensif

tanpa memilih-

milih dan

membedakan

status sosial

pasien.

Page 35: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Melakukan

tindakan

keperawatan

berdasarkan

SOP, sehingga

petugas akan

selalu menjaga

keselamatan dan

kenyamanan baik

untuk pasien

ataupun petugas.

5.4. Mengevaluasi

hasil kegiatan

Output: Tindakan

keperawatan telah

dilakukan.

Menginformasikan

kepada pasien hasil

pemeriksaan atau hasil

tindakan keperawatan

yang telah dilakukan

dengan jujur tanpa ada

yang ditutup-tutupi,

sekaligus menanyakan

kembali kepada pasien

Anti Korupsi

(jujur tanpa ada

yang ditutup-

tutupi)

Dengan

menginformasika

n hasil

pemeriksaan/

tindakan

keperawatan

secara jujur

tanpa ada yang

Page 36: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

mengenai bagaimana

perasaannya setelah

dilakukan tindakan

keperawatan.

ditutup-tutupi

maka pasien

akan mengetahui

bagaimana

kondisinya saat

ini.

5.5. Mendokumentasi

kan hasil

kegiatan

Output: Hasil tindakan

keperawatan telah

didokumentasikan

pasa kartu status

rekam medik pasien.

Mendokumentasikan

hasil kegiatan pada

kartu status rekam

medik pasien sesuai

dengan apa yang telah

dikerjakan.

Akuntabilitas

(Mendokumentasi

kan hasil kegiatan

pada kartu status

rekam,

konsistensi)

Dengan

mendokumentas

ikan tindakan

keperawatan

pada kartu

status rekam

medik pasien

sesuai dengan

apa yang telah

dikerjakan

menunjukkan

Page 37: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

konsistensi

petugas bahwa

apa yang ditulis

sesuai dengan

apa yang

dikerjakan.

6. Memfasilitasi

pasien TB dan

Suspek TB

pada Anak

dalam

pengambilan

obat minum

.

6.1. Memanggil

pasien ketika

status rekam

medis telah siap

Output: Kartu status

pasien tersusun

berdasarkan nomor

urut pendaftaran.

Dengan memanggil

pasien sesuai nomor

urut, maka akan

mengurangi keluhan

pelanggan mengenai

pelayanan di

Puskesmas.

Etika Publik

(menggunakan

bahasa yang

santun)

Nasionalisme

(memanggil

berdasarkan

nomor urut

pendaftaran)

Memanggil

pasien

menggunakan

bahasa yang

santun namun

jelas

berdasarkan

Page 38: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

nomor urut

pendaftaran

dengan tidak

membeda-

bedakan pasien,

sehingga tidak

akan ada

perbedaan dalam

memberikan dan

menerima

pelayanan.

6.2. Melakukan

anamnesa pada

pasien

Output: Pasien telah

dianamnesa sesuai

dengan keluhan.

Dalam melakukan

anamnesa pada pasien,

terlebih dahulu untuk

selalu bersikap 5S

(Senyum, Sapa,

Salam, Sopan, Santun)

dalam menghadapi

berbagai karakter

pasien terutama yang

Etika Publik

(selalu bersikap

5S (Senyum,

Sapa, Salam,

Sopan, Santun)

Komitmen Mutu

(pastikan kembali

bahwa nama

pasien yang

dipanggil adalah

benar)

Page 39: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

diperiksa adalah pasien

anak.

Dengan selalu

bersikap 5S

(Senyum, Sapa,

Salam, Sopan,

Santun) dalam

melakukan

anamnesa maka

pasien tidak

merasa takut

karena yang

ditangani adalah

pasien anak.

Dalam melakukan

anamnesa tidak

lupa untuk

mengamalkan

nilai-nilai di

keparawatan

untuk selalu

memperkenalkan

diri terlebih

dahulu sebelum

berinteraksi

dengan pasien,

Page 40: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

kemudian

pastikan

kembali bahwa

nama pasien

yang dipanggil

adalah benar.

6.3. Melakukan

pengukuran TB,

BB, Suhu, RR,

Nadi, dan Status

Gizi pasien

Output: Telah

dilakukan

pemeriksaan fisik

pada pasien.

Melakukan pemeriksaan

terhadap pasien

dilakukan secara

komprehensif, siap

melayani pasien

dalam kondisi apapun,

dan selalu melayani

pasien tanpa

membeda-bedakan

status sosial pasien.

Komitmen Mutu

(siap melayani

pasien dalam

kondisi apapun)

Nasionalisme

(selalu melayani

pasien tanpa

membeda-

bedakan)

Etika Publik

(jujur dan

terbuka)

Melakukan

pemeriksaan

pada pasien

Page 41: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

dilakukan secara

komprehensif,

siap melayani

pasien dalam

kondisi apapun,

dan selalu

melayani pasien

tanpa membeda-

bedakan status

sosial pasien.

Menyampaikan

hasil

pemeriksaan fisik

kepada pasien

secara jujur dan

terbuka.

6.4. Memfollow up

kondisi pasien

kepada dokter

Spesialis Anak

dan

mengarahkan

untuk mengambil

obat TB.

Output: Pasien anak

ditangani oleh dokter

spesialis anak.

Berkolaborasi dengan

dr. Spesialis Anak untuk

pemantauan

perkembangan status

Akuntabilitas

(Mengarahkan

dan memastikan

pasien

mengambil obat)

Komitmen Mutu

(efektif dan

Page 42: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

pasien dan pemberian

dosis obat TB.

Sehingga penanganan

pasien akan terjamin.

Mengarahkan dan

memastikan pasien

mengambil obat di

apotek untuk terapi

selama satu bulan.

efisien)

Dengan

mengarahkan

dan memastikan

pasien

mengambil obat

selama terapi

satu bulan

kedepan

menunjukkan

tanggung jawab

petugas agar

proses

pengobatan

efektif dan

efisien

6.5. Mengingatkan

keluarga pasien

kapan kembali

kontrol

Output: Buku catatan

nomor telepon

keluarga (orang tua)

pasien.

Membuat buku catatan

nomor telepon

Akuntabilitas

(buku catatan

nomor telepon

keluarga/orang

tua pasien)

Etika Publik

Page 43: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

keluarga (orang tua)

pasien.

Dengan membuat buku

catatan nomor telepon,

akan memudahkan

petugas untuk

mengingatkan keluarga

pasien untuk membawa

anaknya kontrol.

(menggunakan

bahasa yang

santun, jelas dan

mudah

dimengerti)

Dengan membuat

buku catatan

nomor telepon,

akan

memudahkan

petugas untuk

mengingatkan

keluarga pasien

untuk membawa

anaknya kontrol.

Dengan

memanfaatkan

teknologi

informasi,

membantu

mengingatkan

keluarga pasien

untuk kontrol

Page 44: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

kembali dengan

menelpon atau

pesan singkat

(SMS)

menggunakan

bahasa yang

santun, jelas

dan mudah

dimengerti

dua/tiga hari

sebelum jadwal

kontrol tiba.

6.6. Mendokumentasi

kan hasil

pemeriksaan

Output: Hasil

pemeriksaan ditulis

pada kartu status

pasien.

Dengan

mendokumentasikan

hasil pemeriksaan akan

mengefektifkan setiap

pelayanan kesehatan.

Dokumentasi menjadi

bukti yang kuat bahwa

Komitmen Mutu

(efektif dan

efisien)

Anti Korupsi

(mendokumentasi

kan sesuai

dengan hasil

pemeriksaan)

Akuntabilitas

(Mendokumentasi

Page 45: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

petugas telah

memberikan pelayanan

kepada pasien.

Mendokumentasikan

hasil pemeriksaan fisik

pasien di kartu status

rekam medik pasien

sesuai dengan hasil

pemeriksaan.

kan hasil

pemeriksaan di

kartu status

rekam medik

pasien)

Dengan

mendokumentasi

kan hasil

pemeriksaan

membuat

jalannya proses

pelayanan

kesehatan

menjadi efektif

dan efisien.

Mendokumentas

ikan hasil

pemeriksaan di

kartu status

rekam medik

pasien sesuai

dengan hasil

pemeriksaan

Page 46: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

tanpa ada yang di

lebih-lebihkan

atau dikurang-

kurangi.

7. Memfasilitasi

pasien dalam

membuat

rujukan ke RS,

baik pasien

BPJS maupun

Umum.

7.1. Memprioritaskan

pembuatan

rujukan

berdasarkan

1)No. Urut

Pendaftaran dan

2)Status

Kedaruratannya

Output: Rujukan

dibuat berdasarkan

nomor urut dan atau

status kedaruratan.

Dengan membuatkan

rujukan berdasarkan

nomor urut pendaftaran

ataupun status

kedaruratan maka akan

memberikan keadilan

bagi pasien.

Nasionalisme

(keadilan)

Dengan

membuatkan

rujukan

berdasarkan

nomor urut

pendaftaran

ataupun status

kedaruratan

maka akan

memberikan

keadilan bagi

pasien, dan bagi

pasien gawat

agar dapat

tertangani

dengan cepat dan

tepat sehingga

Page 47: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

nyawa dapat

diselamatkan.

7.2. Berkolaborasi

dengan tenaga

medis untuk

memeriksa

kondisi terkini

pasien atau

memeriksa

rujukan pasien

sebelumnya

Output: Keterangan

dokter bahwa pasien

dirujuk ke Rumah

Sakit.

Memeriksa dengan teliti

masa berlaku surat

rujukan lama dan

berkolaborasi dengan

dokter dalam merujuk

pasien mencegah

terjadinya kesalahan

penetapan diagnosa

penyakit pasien.

Komitmen Mutu

(teliti, efektif dan

efisien)

Akuntabilitas

(rujukan BPJS

dan atau Umum

telah dibuat)

Dengan membuat

rujukan secara

teliti akan

mencegah

terjadinya

kesalahan

sehingga proses

pembuatan

rujukan dapat

berjalan dengan

efektif dan

efisien.

7.3. Membuat

rujukan untuk

pasien dengan

sistem online

BPJS (bagi

pasien BPJS)

dan dengan form

rujukan manual

Output: Rujukan BPJS

dan atau Umum telah

dibuat.

Dalam membuat surat

rujukan lakukan secara

teliti dalam penginputan

data pasien pada sistem

Page 48: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

(bagi pasien

umum)

rujukan online BPJS

maupun dalam

penulisan pada rujukan

umum, sehingga

pekerjaan dapat

berjalan secara efektif

dan efisien.

7.4. Memberikan

informasi kepada

pasien mengenai

tata cara

memperpanjang

rujukan

selanjutnya

Output: Rujukan

diberikan dan

dijelaskan kepada

pasien.

Memberikan informasi

kepada pasien

menggunakan

komunikasi efektif

dengan bahasa yang

jelas, terarah dan

mudah dimengerti oleh

pasien.

Etika Publik

(komunikasi

efektif dengan

bahasa yang

jelas, terarah dan

mudah

dimengerti)

Dengan

memberikan

informasi kepada

pasien

menggunakan

komunikasi

efektif saat

menyerahkan

rujukan, akan

7.5. Mendokumentasi

kan keterangan

rujukan pasien

pada kartu status

Output: Hasil

pembuatan rujukan

didokumentasikan

pada kartu status

Page 49: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

rekam medik

pasien

pasien.

Mendokumentasikan

keterangan telah

diberikan rujukan pada

kartu status rekam

medik pasien berupa

tanggal diberikan

rujukan, diagnosa saat

dirujuk, Poli tujuan, RS

tujuan, dokter yang

memberi rujukan, dan

nomor rujukan online

PCARE BPJS.

memudahkan

pasien mengenai

apa saja yang

harus dilakukan

saat berobat

menggunakan

rujukan tersebut

dan bagaimana

cara

memperpanjang

rujukan

selanjutnya.

Setelah itu tulis

hasil pembuatan

rujukan pada

kartu status

pasien.

8. Mencatat/

menginput,

menyusun

laporan, dan

rekapitulasi

jumlah

kunjungan

8.1. Mengklasifikasi

data yang akan

diinput

Output: Jenis bayar

pasien Gratis dan

Umum pada karcis

kuning.

Sebelum melakukan

input data pasien pada

Komitmen Mutu

(efektif dan

efisien)

Anti Korupsi

(Melakukan

penginputan data

Page 50: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

pasien

BPU/Poli

Anak/Poli

MTBS di

sistem

komputer (SIK

dan PCARE

BPJS).

sistem pastikan terlebih

dahulu apakah pasien

tersebut merupakan

pasien umum atau

pasien BPJS/ASKES

(gratis). Karena untuk

pasien umum data

pasien hanya diinput

dalam sistem SIK saja

sedangkan untuk pasien

BPJS penginputan

dilakukan ke dalam

sistem SIK dan PCARE

BPJS.

sesuai dengan

hasil

pemeriksaan,

tanpa

mengurangi

ataupun

menambahkan)

Etika Publik

(tanyakan

kembali pada

dokter yang

memeriksa)

Melakukan

penginputan

data sesuai

dengan hasil

pemeriksaan

perawat dan

dokter, mulai dari

TTV, anamnesa,

diagnosa

penyakit hingga

8.2. Menginput data

pasien sesuai

dengan format

dalam sistem

SIK dan PCARE

BPJS

Output: Data pasien

diinput sesuai format

sistem.

Dengan mengiput

sesuai format system,

akan memudahkan

petugas dalam

melakukan penginputan

data, sehingga

Page 51: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

membuat proses

pengingputan berjalan

dengan efektif dan

efisien. Melakukan

penginputan data

sesuai dengan hasil

pemeriksaan perawat

dan dokter, mulai dari

TTV, anamnesa,

diagnosa penyakit

hingga tindak lanjut

pengobatan, tanpa

mengurangi ataupun

menambahkan hasil

pemeriksaan yang

telah dilakukan.

tindak lanjut

pengobatan,

tanpa

mengurangi

ataupun

menambahkan

hasil

pemeriksaan

yang telah

dilakukan. Jika

dalam peninputan

terjadi

kejanggalan,

tanyakan

kembali pada

dokter yang

memeriksa.

8.3. Memastikan

kembali semua

kartu status

rekam medik

pasien telah

diinput ke dalam

SIK dan PCARE

Output: Data pasien

telah diinput semua

pada sistem

komputer.

Dengan memastikan

kembali apakah data

Akuntabilitas

(data pasien telah

diinput pada

sistem)

Page 52: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

BPJS. pasien telah diinput

pada sistem komputer

mencegah terjadinya

ketertinggalan status

belum diinput.

8.4. Mendokumentasi

kan hasil

kegiatan

Output: Tanda “S” “P”

“SP” pada karcis

kuning.

Dengan menuliskan

tanda “S” “P” “SP” pada

karcis kuning di status

pasien, dapat

mencegah terjadinya

ketertinggalan

penginputan data

pasien ke dalam sistem

SIK dan atau PCARE

BPJS.

Akuntabilitas

(Tanda “S” “P”

“SP” pada karcis

kuning)

Mendokumentasi

kan kegiatan

yang telah

dilakukan,

memberi tanda

“S” untuk kartu

status pasien

yang telah di

input ke sistem

SIK, “P” untuk

kartu status

pasien yang

telah diinput ke

sistem PCARE

Page 53: Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

BPJS, dan “SP”

untuk kartu status

yang telah

diinput ke

sistem SIK dan

PCARE BPJS

pada karcis

kuning di status

rekam medik

pasien.

Jakarta, 20 Agustus 2015

PESERTA DIKLAT

( MINDI RAHAYU, A.Md.Kep.)

NIP. 199112112014032001

MENTOR

( dr. DARNIS, M.M.Kes)

NIP. 196801122007011050

COACH

( Ir. HELENA RAS ULINA S., M.M.)

NIP. 196008181986032006