bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · 1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang dunia telah...
Post on 26-Oct-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia telah meninggalkan era industri dan berada pada era informasi dimana
informasi menjadi sumber daya yang sangat penting dan dibutuhkan dalam segala
aspek. Lebih jauh lagi, informasi dapat membentuk persepsi, opini, wawasan dan
pengetahuan bagi seseorang. Proses komunikasi merupakan proses penyampaian
dan pertukaran informasi. Informasi semakin mudah didapatkan dan dengan
adanya jaringan internet informasi dapat diakses secara lebih luas tanpa adanya
batasan waktu dan tempat. Internet berperan sangat penting dalam penyebarluasan
dan digitalisasi informasi. Dalam perkembangannya internet terus menghadirkan
berbagai platform dalam bentuk media sosial yang saat ini jumlahnya cukup
banyak. Media sosial dinilai menjadi salah satu media yang paling cepat dalam
pertukaran informasi. Indonesia merupakan salah satu negara teraktif di media
sosial, menurut hasil penelitian We Are Social Januari 2016 pada laman
techinasia.com, kini pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna.
79 juta di antaranya merupakan pengguna aktif media sosial (sumber:
https://www.techinasia.com/indonesia-web-mobile-statistics-we-are-social
diakses pada 25 Agustus 2016 pukul 23:14 WIB).
Komunikasi yang dilakukan melaui media sosial adalah komunikasi
massa. Komunikasi massa dapat diterima oleh banyak komunikan dalam waktu
bersamaan dan bersifat satu arah atau dengan kata lain komunikan tidak dapat
memberikan umpan balik secara langsung. Namun kini media sosial
memungkinkan penggunanya untuk menerima umpan balik berupa komentar,
pesan, memberi tanda “suka”, dan lain sebagainya dengan lebih cepat. Media
sosial yang paling popular diantaranya Facebook, Twitter, Path, Youtube,
LinkedIn, Instagram.
2
Gambar 1.1
Data Pengguna Internet Indonesia 2016
Sumber: www.techinasia.com
Platform yang berbasis fotografi dan memiliki cukup banyak pengguna
adalah Instagram. Instagram adalah aplikasi untuk berbagi foto dan juga video
yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar, memberikan filter,
menyunting, memberikan caption, hingga tag dan geotagging. Gambar yang
dibagikan dapat diatur secara publik atau privat. Gambar atau foto yang dibagikan
ke Instagram juga dapat dibagikan ke jejaring sosial lain seperti Facebook,
Twitter, Tumblr dan Flickr. Seperti yang dilansir pada CNN Indonesia
(27/06/2016), pengguna aktif Instagram di dunia adalah sebanyak 500 juta.
Indonesia turut menyumbangkan pengguna aktif berjumlah 22 juta pengguna.
Pengguna sosial media yang telah diakuisisi Facebook pada tahun 2012 senilai
US$ 1 Miliar ini diyakini akan terus bertambah. Seperti yang disebutkan pada
laman id.techinasia.com, hasil penelitian oleh TNS yang merupakan sebuah
perusahaan riset dan analisis Inggris menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara
dengan pengguna Instagram terbanyak ketiga setelah Jepang dan Brazil. Informasi
tersebut cukup membuktikan bahwa masyarakat Indonesia gemar menggunakan
3
sosial media termasuk Instagram. Media sosial merupakan media yang
multifungsi. Seseorang dapat saling berkomunikasi, memperluas jaringan
pertemanan, menambah wawasan, melakukan promosi, menciptakan citra positif,
hingga berjualan.
Hal tersebut sangat penting bagi semua orang dan menjadi perhatian
terutama bagi para artis dan tokoh publik. Menyadari pentingnya akses informasi
melalui penggunaan sosial media yang mungkin dilakukan oleh masyarakat pada
umumnya, sebagai sosok yang selalu menjadi sorotan masyarakat, tokoh publik
perlu memperhatikan bagaimana persepsi masyarakat terhadap dirinya. Persepsi
bisa terbentuk dari paparan informasi melalui berbagai media, termasuk media
sosial. Untuk mendapatkan citra yang baik diperlukan persepsi yang positif.
Personal branding menjadi salah satu solusi untuk membentuk citra yang
positif bagi seseorang. Branding tidak lagi hanya dibutuhkan oleh perusahaan.
Personal branding yang telah menjadi tren saat ini lebih penting daripada
corporate branding karena, seseorang lebih dapat dipercaya dan juga lebih
akuntabel dibandingkan sebuah perusahaan (Rampersad, 2009: xi).
“A personal brand is a perception or emotion, maintained by somebody
other than you, that describe your outstanding qualities and influences
that person’s relationship with you.”
Menurut Mc Nally dan Speak, personal brand adalah sebuah persepsi atau
emosi yang dikelola oleh orang lain yang menggambarkan kualitas diri yang
menarik dam mempengaruhi hubungan orang lain tersebut terhadap diri seseorang
(Mc Nally & Speak, 2011: 8).
Tokoh-tokoh yang berhasil melakukan personal branding bahkan hingga
mendunia, diantaranya Oprah Winfrey, Bill Gates, Donald Trump, JK Rowling,
Einstein, Mother Theresa, Michael Jordan, dan Tiger Woods. Ketika berpikir
tentang Oprah Winfrey, yang tergambar dalam benak adalah sosok perempuan
yang hangat dan tentang pemberdayaan perempuan. Bill Gates mengantarkan
pikiran kita pada gadget, kutu buku, dan seorang dermawan. Donald Trump
identik dengan investor property yang sukses dengan ego yang besar. JK Rowling
dikenal sebagai penulis profesional dibalik serial sukses Harry Potter. Einstein
adalah seorang jenius yang hebat dan lembut. Mendengar nama Mother Theresa
membawa kita pada menolong sesama dan perilaku yang suci. Sedangkan Michael
4
Jordan dan Tiger Woods merupakan atlet yang terhebat pada cabang olahraganya
masing-masing yaitu basket dan golf (Rampersad, 2009: 6-7).
Nama-nama besar diatas merupakan brand yang sudah melekat pada diri
mereka dan dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia. Mereka telah melakukan
banyak hal dalam hidup yang menonjol mereka pada bidangnya masing-masing
hingga berhasil dikenal. Hal tersebut tidaklah mudah, hampir sama seperti
membangun sebuah merek perusahaan, proses personal branding berlangsung
dalam waktu lama, bahkan mungkin hingga bertahun-tahun. Namun demikian
personal branding dapat dilakukan oleh semua orang. Hal itu ditegaskan oleh
Catherine Kaputa melalui judul bukunya yaitu “You Are A Brand!”. Menurut
Kaputa, personal branding atau yang juga disebut self-brand adalah seseorang
mewakili seperangkat keahlian. Suatu self-brand mewakili sebuah gagasan besar,
suatu system keyakinan yang dianggap special dan relevan oleh orang lain. Oleh
karena itu salah satu hal yang paling penting dalam memulai personal branding
adalah menemukan atau menyingkap gagasan besar yang ada pada diri seseorang
(Kaputa, 2011: 3). Gagasan tersebutlah yang kemudian akan menjadi pembeda
dari diri yang lain.
Tokoh-tokoh dalam negeri juga tidak ketinggalan dalam melakukan
personal branding. Meskipun tidak secara terang-terangan mengakui bahwa telah
melakukan personal branding, hal tersebut dapat dilihat dari apa saja yang
dilakukan para tokoh tersebut terutama melalui media, baik itu media
konvensional maupun media baru. Artis yang berkarir di dunia seni peran sudah
barang tentu harus memiliki citra tertentu di kalangan masyarakat, demikian juga
halnya dengan tokoh publik atau tokoh politik yang senantiasa berlomba-lomba
merebut perhatian masyarakat terlebih ketika akan memasuki masa pemilihan
kepala negara atau kepala daerah.
Anies Baswedan merupakan salah satu tokoh yang dikenal sebagai praktisi
pendidikan di Indonesia. Dibesarkan oleh kedua orangtua yang merupakan guru
besar di universitas ternama di Indonesia membuat Anies mencintai dunia
pendidikan. Kiprahnya di dunia pendidikan nasional dimulai ketika mendirikan
Indonesia Mengajar dan puncaknya yaitu ketika diberi amanah untuk menjadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI oleh Presiden Joko Widodo. Selain
5
menjadi rektor termuda di Universitas Paramadina yaitu pada usia 38 tahun, sosok
Anies Baswedan juga dikenal hingga mancanegara yaitu masuk Top 100 Public
Intellectuals pada Foreign Policy, World’s 20 Future Figure di Majalah Foresight,
dan salah satu dari 500 Muslim berpengaruh di dunia menurut Royal Islamic
Strategic Centre, Yordania.
Anies mengawali karir dengan menjadi pengajar, lalu kemudian menjadi
rektor, pernah mencoba masuk ke dunia politik dengan ikut konvensi partai,
menjadi juru bicara tim kampanye, kemudian menjadi Menteri, hingga saat ini
kembali ke dunia politik dengan menjadi salah satu calon gubernur DKI Jakarta.
Selain itu Anies juga salah satu tokoh akademisi yang aktif di media sosial. Anies
Baswedan telah menginisiasi beberapa gagasan dan meraih pencapaian hingga
namanya dikenal luas terutama sebagai akademisi profesional atau edukator. Hal-
hal berikutlah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti salah satu tokoh
publik ini.
Tabel 1.1
Perbandingan Anies Baswedan dengan Tokoh Lain
No. Nama Jabatan Media
Coverage
Latar
Belakang
Karir
Politik Instagram
1. Susi
Pudjiastuti
Menteri
Kelautan dan
Perikanan RI
12.3% Wirausahawan - @susipudjiastuti
2. Yasonna
H. Laoly
Menteri Hukum
dan HAM RI 9.3% Hukum
Politisi
PDIP -
3. Anies
Baswedan
Mantan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan RI
9.1% Akademisi
Konvensi
Partai
Demokrat,
Cagub
DKI
@aniesbaswedan
4.
Tedjo
Edhy
Purdijatno
Mantan Menteri
Koordinator
Bidang Politik,
Hukum, dan
Keamanan RI
8.3% Militer Nasdem -
5. Hanif
Dhakiri
Menteri
Ketenagakerjaan 7.8% Politik PKB -
Sumber: https://en.tempo.co/ dan Olahan Peneliti
6
Sosok Anies yang dekat dengan masyarakat dan memiliki hubungan baik
dengan pers dan media membuatnya kerap disebut media darling. Anies mendapat
9.1 % media coverage dari 32.047 news pieces. Survey tersebut dilakukan pada 15
media massa nasional pada April - Oktober 2014 (sumber: en.tempo.co pada 10
November 2016 pukul 00.15 WIB). Anies juga memiliki alur perjalanan karir yang
beragam, dan juga pernah memasuki ranah politik pada saat mengikuti Konvensi
Partai Demokrat dan juga mengikuti pertarungan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Alasan lain peneliti memilih Anies Baswedan adalah juga karena beliau aktif
menggunakan media sosial Instagram pada saat sebelum menjabat dan sesudah
menjabat Mendikbud RI, namun tidak menggunakan Instagram selama menjabat.
Gambar 1.2
Berita Sayangkan Pencopotan Anies Baswedan
Sumber: www.beritasatu.com
Pada 27 Juli 2016 lalu, Anies Baswedan menjadi salah satu menteri yang
dicopot dari jabatannya pada reshuffle Kabinet Kerja. Banyak pihak, mulai dari
masyarakat hingga pengamat pendidikan yang menyayangkan keputusan Presiden
tersebut karena Anies dinilai cukup baik dalam menjalankan tugasnya sebagai
Mendikbud. Namun, tidak sedikit pula yang beranggapan hal ini terkait dengan
persiapan Anies Baswedan yang akan maju pilpres 2019. Program-program
7
unggulan yang pernah dilakukan, diantaranya UN Bukan Penentu Kelulusan,
PAUD 0 Kilometer, Sekolah Garis Depan, serta kampanye Hari Pertama Sekolah
dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Gambar 1.3
Berita Anggapan Anies Maju Pilpres 2019
Sumber: nasional.kompas.com
Pasca pencopotan dirinya sebagai Mendikbud, Anies Baswedan tidak
hanya menjadi semakin dekat dengan keluarga, tetapi juga seakan menjadi lebih
reachable dengan hadir di beberapa talkshow di televisi, majalah dan juga
kembali aktif pada media sosial Instagram. Anies Baswedan juga justru semakin
menjadi sorotan publik setelah pencopotannya.
Hingga penelitian ini dilkukan, akun Instagram @aniesbaswedan memiliki
peningkatan followers yang signifikan. Tidak hanya itu, Anies juga kian aktif
menjawab komentar pada akun Instagram miliknya itu. Hal tersebut terjadi
setelah Anies lengser dari jabatan Mendikbud RI. Pada saat menjabat, Anies sama
sekali tidak mengunggah foto maupun video di akun Instagramnya atau bisa
disebut tidak aktif.
8
Gambar 1.4
Postingan Awal
Sumber: www.instagram.com/aniesbaswedan
Sangat terlihat bahwa konten dan isi pesan pada akun @AniesBaswedan
tersebut mengalami perubahan. Ada yang berbeda pada postingannya di
Instagram, yaitu tidak lagi berupa foto potret dirinya yang disertai kata-kata
mutiara seperti ketika masih aktif dengan gerakan relawan Turun Tangan.
Gambar 1.5
Postingan Pasca Lengser
Sumber: www.instagram.com/aniesbaswedan
9
Salah seorang netizen memberikan komentar terkait vakumnya akun
Instagram Anies saat menjadi Mendikbud RI dan mempertanyakan kembali
aktifnya Anies di Instagram setelah lengser dari jabatan tersebut.
Gambar 1.6
Komentar di Akun Instagram Anies Baswedan
Sumber: www.instagram.com/aniesbaswedan
Periode pasca lepas tugas dari jabatan Mendikbud RI menjadi rentang
waktu yang dipilih oleh peneliti karena pada masa tersebut Anies terlepas dari
perannya di pemerintahan dan periode tersebut menjadi jeda dimana Anies
kembali hanya dikenal sebagai tokoh edukator atau akademisi hingga saat benar-
benar terjun menjadi politisi sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, pada
rentang waktu tersebut pula, Anies kembali aktif menggunakan media sosial
Instagram dengan gaya sharing yang berbeda dari sebelumnya. Oleh karena itu,
peneliti tertarik mengangkat fenomena ini dan ingin mendeskripsikan penggunaan
Instagram sebagai media personal branding dan proses pembentukan personal
branding Anies Baswedan pada akun media sosial instagram @aniesbaswedan
pasca lepas tugas dari jabatannya sebagai Mendikbud melalui foto, video dan
caption.
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan fenomena pada latar belakang, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: Bagaimana penggunaan Instagram sebagai media personal
branding Anies Baswedan pasca lepas tugas dari jabatan Mendikbud RI?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah: Mengetahui bagaimana penggunaan Instagram sebagai media personal
branding Anies Baswedan pasca lepas tugas dari jabatan Mendikbud RI.
1.4 Manfaat Penelitian
Terdapat dua manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya jenis penelitian
komunikasi dan kajian ilmu komunikasi, khususnya mengenai pembentukan
personal branding melalui media sosial, salah satunya Instagram.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai pentingnya
personal branding bagi setiap orang terutama tokoh publik dan juga
diharapkan dapat menggambarkan pemanfaatan media sosial pada proses
pembentukannya.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini menganalisis penggunaan akun Instagram @aniesbaswedan melalui
konten yang diunggah pada akun tersebut namun hanya pada periode pasca lepas
tugas dari jabatan Mendikbud RI hingga sebelum masa kampanye Anies
Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Penulis memilih 25 foto beserta
captionnya pada periode 16 Agustus 2016 hingga 24 September 2016 untuk
dianalisis, dimana 25 foto tersebut dirasa cukup mewakili dan relevan dengan
indikator personal branding yang digunakan pada penelitian ini.
11
1.6 Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti telah melalui tahap mendokumentasikan konten
akun Instagram @aniesbaswedan. Kemudian menganalisis menggunakan analisis
deskriptif kualitatif dan menentukan kategorisasi yang dianggap relevan dengan
objek penelitian. Setelah analisis selesai dilakukan, hasil data yang diperoleh
peneliti akan melalui tahap validitas agar hasil analisis peneliti dapat diterima dan
sesuai dengan ketentuan. Kemudian, setelah melalui tahap validitas data peneliti
menemukan hasil akhir penelitian dan menyimpulkan hasil analisis penelitian.
Gambar 1.4
Tahapan Penelitian
Sumber: Data Oleh Peneliti 2016
Mencari Ide Penelitian
Pengumpulan Data
Data Primer
(Konten Instagram
@Aniesbaswedan)
Data Sekunder
(Studi Kepustakaan)
Menentukan Kategorisasi
Melakukan Analisis Deskriptif
Validitas Data
Hasil Akhir Penelitian
12
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian
tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti
mengambil lokasi di Bandung. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini
selama bulan Agustus 2016 – Desember 2016 di mulai pada saat pengambilan
data pertama konten Instagram @aniesbaswedan hingga menuju hasil akhir
penelitian.
Tabel 1.2
Waktu Penelitian
Kegiatan Bulan
Agust Sept Okt Nov Des Jan
Mencari
Informasi
Awal
Pengumpulan
Data
Analisis
Pengolahan
Data
Menyusun
Laporan
Pengajuan
Permohonan
Sidang
Sidang
Skripsi
top related