bab i business combination pbu
Post on 05-Jul-2015
665 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
BUSINESS COMBINATIONPENGABUNGAN BADAN USAHA
I. Pendahuluan
Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih kedalam satu kesatuan ekonomis. Berdasarkan PSAK 22, Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Dari pengertian diatas bahwa penggabungan badan usaha merupakan bentuk
perluasan / ekspansi yang menghendaki adanya perkembangan yang lebih baik
dan sebagai usaha untuk menghadapi persaingan yang semakin global. Sedangkan
ekspansi itu sendiri dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Internal Business Expansion
Yaitu melakukan perluasan dari usaha yang telah ada, tanpa melibatkan
unit-unit usaha dari luar perusahaan. Misalnya; membuka daerah pemasaran
baru, memperkenalkan produk-produk baru, menambah saluran distribusi atau
strategi penjualan yang baru dan sejenisnya yang semuanya berasal dari dalam
perusahaan.
2. External Business Expansion
Yaitu melakukan perluasan dengan menggabungkan sumber-sumber
ekonomis yang dimiliki perusahaan lain yang sudah ada, seperti daerah
pemasaran, sumber bahan baku.
Dalam External Business Expansion, dilihat dari segi cara terbentuknya
dibedakan kedalam dua cara berikut:
1. Business Combination / Penggabungan Badan Usaha
Bersatunya beberapa perusahaan menjadi satu organisasi bisnis,
baik itu penyatuan aktiva, hutang – modal, operasi, dll, sehingga
perusahaan yang digabung melepaskan statusnya.
1
2. Pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain.
Dengan pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain
berarti mendapatkan hak control untuk mengendalikan operasi dan
manajemen perusahaan lain tersebut.
II. Jenis-Jenis Penggabungan Badan Usaha
Menurut bentuk penggabungannya ada tiga jenis Bisnis Kombinasi, yaitu:
1. Penggabungan Horizontal
Yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang mempunyai fungsi
produksi dan penjualan yang sejenis untuk menjadi satu perusahaan yang lebih
besar.
2. Penggabungan Vertikal
Yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang masih ada kaitannya
dengan rantai operasi usaha, misalnya: perusahaan perakitan sepeda motor
dengan perusahaan spare part.
3. Penggabungan Konglomerasi
Penggabungan ini merupakan kombinasi dari penggabungan horizontal
dan vertikal atau yang tidak ada hubungan sama sekali
Menurut kejadian hukumnya ada tiga Bisnis Kombinasi, yaitu:
1. Merger
Merger adalah penggabungan badan usaha dengan jalan pemilikan
langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih
perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang menyerahkan harta miliknya
di bubarkan dan dengan demikian perusahaan yang digabung dibubarkan
statusnya. Penggabungan semacam ini dilakukan dengan pengambil alihan
sebesar 100 % dari harta kekayaan dan pengakuan hutang-hutangnya.
2. Konsolidasi
Merupakan penggabungan beberapa perusahaan untuk menjadi satu
perusahaan yang lebih besar, dan perusahaan-perusahaan yang bergabung
dibubarkan statusnya.
3. Afiliasi
Yaitu bisnis kombinasi yang mana perusahaan yang satu membeli
sebagian besar dari aktiva bersih perusahaan lain yang selanjutnya menjadi
2
perusahaan anak, sehingga perusahaan tersebut memperoleh hak control untuk
mengendalikan operasi usaha dari perusahaan anak tersebut. Pembelian aktiva
bersih disini adalah kurang dari 100 %.
III. Masalah Akuntansi Yang Timbul
Dari segi prosedur pencatatan ada dua metode yang dapat digunakan,
antara lain:
1. Metode Pooling Of Interest (Penyatuan Kepentingan)
Metode ini mengangap bahwa penggabungan Badan Usaha merupakan
penyatuan dari dua atau lebih perusahaan, sehingga tanggung jawab atas
perusahaan baru dipikul oleh perusahaan yang bergabung.
Adapun prosedur akuntansinya:
• Total Asset dan kewajiban perusahaan yang bergabung dinilai sebesar nilai
buku pada saat penggabungan.
• Besarnya investasi perusahaan yang bergabung dinilai sebesar aktiva bersih.
Aktiva Bersih = Total Aktiva - Kewajiban
• Bila terjadi selisih antara investasi yang dicatat dengan modal saham yang
dikeluarkan, harus diadakan penyesuaian terhadap modal perusahaan yang
akan digabungkan.
• Laporan keuangan yang dibuat merupakan gabungan dari perusahaan-
perusahaan yang bergabung.
Contoh Soal:
PT. X, PT. Y dan PT. Z pada awal tahun 2000 melakukan penggabungan badan
usaha. Adapun posisi keuangan masing-masing perusahan sebelum bergabung
sebagai berikut:
3
PT. X PT. Y PT. ZKas 15,000,000 20,000,000 17,500,000
Piutang Dagang 10,000,000 5,000,0
00 12,500,0
00Persediaan 25,000,000 15,000,000 20,000,000Aktiva Tetap 40,000,000 60,000,000 75,000,000
Total Aktiva 90,000,000 100,000,0
00 125,000,
000
Hutang dagang 15,000,000 10,000,000 7,500,
000Modal saham 60,000,000 70,000,000 100,000,000(nom @ Rp. 1000,-)Agio saham 10,000,000 10,000,000 10,000,000Laba yang diladangkan
5,000,000 10,000,000
7,500,000
Total Pasiva 90,000,000 100,0
00,000 125,
000,000Kasus 1:
PT. Z membeli aktiva bersih dari PT. X dan PT. Y dengan mengeluarkan saham
masing-masing 60.000 lembar dan 70.000 lembar dengan nominal @ Rp. 1.000,-
Maka pencatatannya sebagai berikut:
1. Mencatat pembelian aktiva bersih PT. X dengan 60.000 lembar saham:
Jurnal : Investasi saham PT. X Rp. 75.000.000
Modal Saham (1000 x 60.000) Rp. 60.000.000
Agio Saham Rp. 10.000.000
LYD Rp. 5.000.000
Mencatat pembelian aktiva bersih PT. Y dengan 70.000 lembar saham:
Jurnal : Investasi saham PT. Y Rp. 90.000.000
Modal Saham (1000 x 70.000) Rp. 70.000.000
Agio Saham Rp. 10.000.000
LYD Rp. 10.000.000
2. Mencatat penyerahan saham PT. X:
Jurnal : Kas Rp. 15.000.000
Piutang Rp. 10.000.000
Persediaan Rp. 25.000.000
Aktiva Tetap Rp. 40.000.000
Hutang Dagang Rp. 15.000.000
Investasi pada PT. X Rp. 75.000.000
4
Mencatat penyerahan saham ke PT. Y:
Jurnal : Kas Rp. 20.000.000
Piutang Rp. 5.000.000
Persediaan Rp. 15.000.000
Aktiva Tetap Rp. 60.000.000
Hutang Dagang Rp. 10.000.000
Investasi pada PT. X Rp. 90.000.000
Maka struktur modal PT. Z, sebagai berikut:
Sehingga Laporan Keuangan Gabungan/Neraca Gabungan PT. Z, sebagai berikut:
NERACA
Kasus 2:
PT. Z membeli aktiva bersih dari PT. X dan PT. Y dengan mengeluarkan
saham masing-masing sebesar 70.000 dan 75.000 lembar.
Kasus 3:
PT. XYZ dibentuk dari PT. X, PT. Y dan PT. Z yang mengeluarkan 230.000
lembar saham dengan nominal @ Rp. 1000,- untuk mengganti aktiva bersih dari
PT. X, PT. Y dan PT. Z yang masing-masing menerima 60.000 lembar, 70.000
lembar dan 100.000 lembar
Kasus 4:
PT. XYZ mengeluarkan 260.000 lembar dan masing-masing menerima
70.000, 80.000 dan 110.000 lembar.
Sebelum BC Sesudah BCModal Saham Rp. 100,000,000 Rp. 230,000,000Agio Saham Rp. 10,000,000 Rp. 30,000,000
LYD Rp. 7,500,000 Rp. 22,000,000
Total Modal Rp. 117,500,000 Rp. 282,000,000
Kas Rp. 52,000,000 Hutang Dagang Rp. 32,500,000Piutang Dagang Rp. 27,500,000 Modal Saham Rp. 230,000,000Persediaan Rp. 60,000,000 Agio Saham Rp. 30,000,000Aktiva Tetap Rp. 175,000,000 LYD Rp. 22,500,000 Total Aktiva Rp. 315,000,000 Total Pasiva Rp. 315,000,000
5
2. Metode By Purchase / Metode Pembelian
Pada metode ini mengangap bahwa pengabungan badan usaha sebagai
pembelian dari perusahaan seperti halnya pembelian aktiva. Maka seluruh asset
yang dibeli harus dicatat sesuai nilai wajar. Nilai wajar (menurut SAK) yaitu: suatu
jumlah yang dapat digunakan sebagai nilai dasar /patokan pertukaran aktiva /
penyelesaian kewajiban.
Prosedur Penggabungan, adalah:
1. Menentukan nilai wajar dari aktiva dan kewajiban perusahaan yang akan digabung
2. Mencatat transaksi penggabingannya sebesar nilai invesatsinya
3. Menjurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung bila
terjadi selisih antara nilai investasi (harga perolehan) dengan aktiva bersih yang
diterima, maka selisihnya dapat dicatat dalam rekening Goodwill
4. Membuat neraca penggabungan pada pembukuan perusahaan penggabung.
Perusahaan penggabung/pengakusisi harus melaporkan usaha perusahaan yang
dia kuisisi dalam laporan R/L dan melaporkan aktiva dan hutang perusahaan yang
diakusisi dalam neraca serta Goodwill yang timbul dari akusisi tersebut.
Contoh Soal 2:
PT. R mengakusisi PT. S dengan menggunakan metode By Purchase, dengan
laporan kuangan sebelum bergabung sebagai berikut:
Ket PT. R PT. S (Nilai Buku) PT. S (Nilai Wajar)Kas Rp. 20,000,000 Rp. 30,000,000 Rp. 30,000,000Piutang 15,000,000 5,000,000 4,000,000Aktiva Tetap 100,000,000 55,000,000 60,000,000Total Aktiva 135,000,000 90,000,000 94,000,000Hutang Dagang 15,000,000 5,000,000 Rp. 6,000,000Modal Saham 100,000,000 60,000,000Agio Saham 10,000,000 10,000,000LYD 10,000,000 15,000,000Total Pasiva Rp. 135,000,000 Rp. 90,000,000
Kasus 1:
PT. R mengakuisisi dengan mengeluarkan 70.000 lembar saham yang
nominalnya @ Rp. 1000 dengan harga pasar @ Rp. 1200 selain itu PT. R juga
mengeluarkan uang tunai Rp. 10.000.000
6
Jawab:
1. Mencatat pembelian aktiva bersih PT. S:
Jurnal: Investasi saham pada PT. S Rp. 94.000.000
Modal Saham Rp. 70.000.000
Agio Saham Rp. 14.000.000
Kas Rp. 10.000.000
2. Mencatat penyerahan aktiva PT. S:
Jurnal: Kas Rp. 30.000.000
Piutang Rp. 4.000.000
Aktiva Tetap Rp. 60.000.000
** Goodwill Rp. 6.000.000
Investasi saham pada PT. S Rp. 94.000.000
Hutang dagang Rp. 6.000.000
* Agio saham : (1200 – 1000) x 70.000 = Rp. 14.000.000
** Goodwill
Total Investasi Rp. 94.000.000
Aktiva Bersih (94.000.000-6.000.000) Rp. 88.000.000 -
Goodwill Rp. 6.000.000
Sehingga Laporan Keuangan PT. R, setelah penggabungan:
Kas Rp 40.000.000 Hutang Dagang Rp 21.000.000 Piutang Rp 19.000.000 Modal Saham Rp 170.000.000 Aktiva Tetap Rp 160.000.000 Agio Saham Rp 24.000.000 Goodwill Rp 6.000.000 LYD Rp 10.000.000
Totak Aktiva Rp 225.000.000 Total Pasiva Rp 225.000.000
Kasus II:
PT. R membeli aktiva bersih PT. S dengan mengeluarkan 50.000 lembar
saham nominal @ Rp. 1000 dan harga pasar @ Rp. 1200, selain itu juga mengeluarkan
hutang wesel Rp. 5.000.000 dan kas sebesar Rp. 5.000.000.
7
Catatan khusus:
Jika terjadi selisih kurang antara aktiva bersih wajar lebih besar dari nilai
investasinya maka menurut APB (Accounting Principles Board), sebagai berikut:
- Jika nilai aktiva bersih diterima lebih besar dari nilai perolehannya (nilai
investasi) maka kelebihan ini harus di alokasikan secara proporsional kedalam
nilai wajar aktva tidak lancar / aktiva non moneter / aktiva tetap (kecuali investasi
jangka panjang dalam surat-surat berharga) sehingga harus dihitumg dulu
besarnya prosentase kelebihan tersebut terhadap aktiva tidak lancar /aktiva tetap.
- Maka besarnya prosentase:
- Maka nilai aktiva tetap harus dikurangi prosentase A % tersebut menjadi Aktiva
tetap nilai wajar (AT niali wajar x A%)
Masalah Yang Timbul Pada Saat Penggabungan Badan Usaha:
Pada saat penggabungan Badan Usaha biasanya tidak lepas kaitannya dengan
biaya-biaya seperti: biaya pendirian, akuntan, notaris penerbit saham, dan lain-lain.
Perlaukan biaya:
1. Jika menggunakan pooling of interest maka biaya-biaya tersebut dimasukkan dalm
rekening biaya usaha dalam periode (tahun) terjadinya penggabungan.
2. Jika mengguanakn By Purchase maka biaya yang timbul tersebut dibagi dalam dua
kelompok sebagai berikut:
a. Biaya yang berhubungan dengan saham diakui / dicatat sebagai pengurangan
rekening agio saham (agio saham didebet)
b. Biaya lainnya yang tidak berhubungan dengan pendaftaran saham, pengeluaran
saham, dll. dicatat sebagai rekening penambahan investasi pada perusahaan
yang digabung.
8
Selisih kurang x 100 = A %
AT Nilai Wajar
Contoh Soal:
PT. A akan mengakuisisi PT. B dengan Neraca saldo sesaat sebelum bergabung sbb:
PT. A PT. B (Nilai Buku) PT. B (Nilai Wajar)Aktiva lancar Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp 12.000.000 Aktiva tetap Rp 100.000.000 Rp 60.000.000 Rp 66.000.000 HPP Rp 50.000.000 Rp 35.000.000 Biaya-biaya Operasi Rp 15.000.000 Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 190.000.000 Rp 120.000.000 Rp 78.000.000 Hutang Dagang Rp 15.000.000 Rp 6.000.000 Rp 7.000.000 Modal Saham Rp 70.000.000 Rp 40.000.000 Agio Saham Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 LYD Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Penjualan Rp 85.000.000 Rp 59.000.000 Total Pasiva Rp 190.000.000 Rp 120.000.000
PT A. Mengeluarkan 35.000 lembar saham untuk membeli aktiva bersih PT. B dengan
nominal @ 1000 dan harga pasar @ 1200 .Biaya yang timbul saat
penggabungan sbb:
Biaya komisi,akuntan dan notaries : Rp 1.500.000
Biaya yang sehubungan dengan saham : Rp 1.000.000
Rp 2.500.000
Diminta : Jurnal yang di perlukan PT A baik itu menggunakan metode pooing of
Interes, by purchase dalam perlakuan biaya. !!
A. Metode pooling of interest
1.Mencatat pengeluaran saham 35000 lembar
J: Investasi saham pada PT B Rp.55.000.000
Modal saham Rp. 35.000.000
Agio saham Rp. 15.000.000
LYD Rp. 5.000.000
Aktiva bersih = Total aktiva – (Hutang dagang + Penjualan)
2. Mencatat Pengeluaran biaya
J: Biaya usaha/ penggabungan Rp. 2.500.000
kas Rp.2.500.000
3.Pada saat penyerahan aktiva
9
J: Aktiva lancer Rp.15.000.000
Aktiva Tetap Rp.60.000.000
HPP Rp.35.000.000
Biaya usaha Rp.10.000.000
Hutang dagang Rp. 6.000.000
Penjualan Rp.59.000.000
Investasi pd PT.B Rp.55.000.000
B. Metode By Purchase
1.Mencatat pembelian aktiva bersih PT.B
J:Investasi saham pada PT.B Rp.42.000.000
Modal saham Rp.35.000.000
Agio saham Rp. 7.000.000
2.Mencatat pengeluaran biaya
J: Investasi pada PT.B Rp.1.500.000
Agio saham Rp.1.000.000
Kas Rp. 2.500.000
3. Pada saat penyerahan aktiva
J: Aktiva lancar Rp.12.000.000
Aktiva tetap Rp.38.500.000
Hutang dagang Rp. 7.000.000
Investasi pada PT.B Rp.43.500.000
Perhitungan
Total investasi Rp.43.500.000
Aktiva Bersih Rp.71.000.000
Rp.27.500.000
27.500.000 X 100% = 41,67 %
66.000.000
Menjadi = 66.000.000 – (66.000.000 – 41,67 %)
= 38.500.000
Soal Latihan :
10
Pada awal bulan Januari 2005 PT X mengadakan penggabungan badan usaha
dengan PT Z, dimana PT. X mengeleurkan 35.000 lembar saham nom. @ Rp 1.000,-
dengan harga pasar @ Rp. 1.300,-
Sedangkan posisi keuangan masing-masing sesaat sebelum penggabungan Sbb :
PT. X PT. Z (Nilai Buku) PT. Z (Nilai Wajar)Kas Rp 2.800.000 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000Piutang Dagang Rp 3.600.000 Rp 1.500.000 Rp 1.250.000Piutang Karyawan Rp 10.000.000 Rp 1.000.000 Rp. 850.000Persediaan Rp 15.000.000 Rp 12.500.000 Rp 13.000.000Gedung Rp 74.500.000 Rp 50.000.000 Rp 60.000.000Mesin Rp 47.500.000 Rp 12.000.000 Rp 15.650.000 TOTAL AKTIVA Rp 154.000.000 Rp 80.500.000 Rp. 94.250.000Hutang Dagang Rp 5.600.000 Rp 17.500.000 Rp. 18.000.000Hutang Lain-lain Rp 4.400.000 Rp 7.000.000 Rp. 7.250.000Modal Saham ( nom. @ Rp. 1.000 Rp 131.000.000 Rp 40.000.000Agio Saham Rp 8.500.000 Rp 12.500.000LYD Rp. 4.500.000 Rp 3.500.000TOTAL PASIVA Rp. 154.000.000 Rp 80.000.000
Biaya – biaya yang dikeluarkan oleh PT X pada saat penggabungan sbb :
Biaya Notaris Rp. 500.000
Biaya Komisi Rp. 250.000
Biaya Akuntan Rp. 750.000
Biaya Pendirian Rp. 500.000
Biaya Percetakan Saham Rp. 750.000
Biaya Penerbitan Saham Rp. 250.000
Total Biaya Rp. 3.000.000
Diminta : ( dengan menggunakan metode Pooling Of Interest atau By Purchase )
a. Jurnal Yang diperlukan PT X !
b. Struktur Modal PT X !
c. Neraca Akhir PT X !
BAB II
11
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
HUBUNGAN INDUK PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
I. Pengertian
Suatu perusahaan yg memilikl saham – saham perusahaan lain diatas 50%
Jumlah modal saham yang beredar praktis memiliki hak pengendalian (hak control)
dari perusahaan lain tersebut , sedangkan hak control itu sendiri adalah: Pengendalian
control diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan yang bergabung
memperoleh lebih dari 50% hak perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan
sebaliknya bahwa tidak dapat pengendalian walaupun lebih dari 50%.
Selanjutnya perusahaan yang memiliki sebagian besar atau seluruh saham yang
beredar milik perusahaan lain sehingga memiliki hak untuk mengendalikan
manajemen daqn operasinnya disebut perusahaan induk (Parent Company) dan
perusahaan yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki peruahaan lain
disebut perusahaan Anak (Subsudiary Company).
II. Masalah Akuntansi Yang Timbul
1. Pembelian saham perusahaan anak oleh perusahaan induk, pencatatan oleh
perusahaan Induk ada dua alternatif :
Jika masih tergolong minoritas maka pencatatnnya seperti halnya pembelian
saham biasa dan tidak perlu disajikan kedalam laporan keuangan konsolidasi,
Sedangkan untuk pembelian saham yg tergolong mayoritas maka harus
disajikan Kedalam laporan keuangan konsolidasi untuk melaporkan hasil usaha
perusahaan Anak dan perusahaan induk dalam suatu laporan keuangan.
Untuk pencatatan investasinya ada dua metode:
A. Metode equity
B. Metode Cost.
2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk.
3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi
Prosedur penyusunannya sbb:
12
a.Membuat kertas kerja laporan keuangan konsolidasi
b.Mengeliminasi transaksi afiliasi ( Transaksi yg berhubungan perusahaan induk dan
perusahaan anak )
c.Membuat neraca konsolidasi dengan cara menggabungkan neraca perusahaan anak
anak dan perusahaan induk dalam suatu laporan keuangan.
CONTOH SOAL:
PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi
keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:
KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000
KASUS I :
PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar @
Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000
uang tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.
Pembahasan:
1. Mencatat pembelian 30.000 lembar saham PT. B
Jurnal: Saham pada PT. B Rp. 45.000.000
Modal Saham Rp. 20.000.000
Kas Rp.12.500.000
Hutang wesel Rp.12.500.000
2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk
13
KeteranganSebelum
pembelian Saat Pembelian Sesudah Pembelian
Kas Rp 25.000.000 Rp (12.500.000) Rp 12.500.000 Piutang Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Investasi Rp 45.000.000 Rp 45.000.000
Aktiva Tetap Rp 80.000.000 Rp 80.000.000
Total Aktiva Rp 120.000.000 Rp 152.500.000
Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Rp 12.500.000 Modal Saham Rp 90.000.000 Rp 20.000.000 Rp 110.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
LYD Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 152.500.000
3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi PT.A sbb:
a. Membuat kertas kerja laporan keuangan konsolidasi
14
KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
REKENING PT.A PT.BELIMINASI NERACA KONSOLIDASI
D K D KKas Rp 12.500.000 Rp 10.000.000 Rp 22.500.000 Piutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Rp 20.000.000 Investasi saham pada PT.B Rp 45.000.000 Eliminasi modal saham Rp 30.000.000 eliminasi agio saham Rp 5.625.000 eliminasi LYD Rp 5.625.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Rp 125.000.000 TOTAL AKTIVA Rp 152.500.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Rp 20.000.000 Hutang wesel Rp 12.500.000 Rp 12.500.000 Modal saham PT A Rp 110.000.000 Rp 110.000.000 Modal saham PT B Rp 40.000.000 Eliminasi modal saham Rp 30.000.000 Hak Minoritas Modal Saham Rp 10.000.000 Agio saham PT A Rp 100.000.000 Rp 10.000.000 Agio saham PT B Rp 7.500.000 Eliminasi Agio saham Rp 5.625.000 Hak Minoritas Modal Saham Rp 1.875.000 LYD PT A Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 LYD PT B Rp 7.500.000 Eliminasi LYD Rp 5.625.000 Hak Minoritas Modal Saham Rp 1.875.000 TOTAL PASIVA Rp 152.000.000 Rp 60.000.000 Rp 171.250.000 Rp 171.250.000
Keterangan:
Pada kolom eliminasi digunakan untuk menghapus saldo pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak sebesar pemilikannya
75%, sehingga seluruh struktur modal dari PT B harus di eliminasi sebesar 75%
15
Sehingga jurnal eliminasi yang harus dibuat oleh PT A:
Jurnal: Modal saham PT B Rp. 30.000.000
Agio saham PT B Rp 5.625.000
LYD PT B Rp. 5.625.000
Kelebihan HP dari NB Rp. 3.750.000
Investasi saham pada PT B Rp. 45.000.000
Neraca yang harus dibuat PT A:
PT A
NERACA
Kas Rp 22.500.000 Hutang dagang Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000 Aktiva Tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas Modal saham 110.000.000 Agio saham 10.000.000 LYD 5.000.000 Total Hak Mayoritas Rp 125.000.000 Hak Minoritas Modal saham 10.000.000 Agio saham 1.875.000 LYD 1.875.000 Total Hak Minoritas Rp 13.750.000 TOTAL AKTIVA Rp 171.250.000 TOTAL PASIVA Rp 171.250.000
KASUS II:
PT A membeli 24.000 lembar saham PT B dengan nominal RP 1.000 Harga pasar Rp.
1.100,- pembayaran dilakukan yaitu: dengan uang tunai Rp. 10.000.000 dengan saham
PT A sebanyak 15.000 lembar nominal Rp. 1.000 dan sisanya dengan hutang wesel.
Diminta:
1. Jurnal yang diperlukan
2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk
3. Kertas kerja laporan keuangan
4. Neraca konsolidasi
16
BAB III
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIMETODE PENCATATAN INVESTASI
I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini akan dibahas masalah yang berhungan dengan penyusunan
laporan keuangan konsolidasi settelah perusahaan anak dan induk sama-sama
beroperasi, serta menghasilkan laba/rugi operasi. Selain itu juga akan dibahas
metode-metode yang bisa dipilih dalam pencatatan selama investasi. Menurut SAK
ada dua metode pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk.
1. Metode Equity / Kepemilikan
2. Metode Cost / Harga Perolehan
II. Metode Equity
Dalam metode ini rekening investasi saham pada perusahaan anak pada
mulanya dicatat sebesar harga perolehannya, selanjutnya rekening tersebut
disesuaikan dengan perubahan hak perusahaan induk terhadap perusahaan anak :
- Perusahaan anak memperoleh Laba / Rugi
- Perusahaaan anak membagikan deviden
- Penambahan atau pengurangan kekayaan perusahaan anak.
Penyesuaian terhadap rekening investasi ini juga dipengaruhi prosentase kepemilikan
perusahaan induk terhadap perusahaan anak.
Pencatatan meliputi:
1. Pada saat pembelian investasi
J : Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX
Kas Rp. XXX
2. Pada saat perusahaan anak laba
J : Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX
Laba perusahaan anak Rp. XXX
17
3. Pada saat anak perusahaan rugi
J : Rugi perusahaan anak Rp. XXX
Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX
4. Pada saat perusahaan anak membagikan deviden
J: Kas Rp. XXX
Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX
Dari beberapa contoh jurnal diatas maka rek investasi pada perusahaan anak akan
bertambah dan berkurang, karena:
Bertambah Berkurang
Mengakui hak atas laba perusahaan anak Mengakui kerugian perusahaan anak
Penambahan asset pada perusahaan anak Mengakui pembagian deviden
Perusahaan induk menambah investasinya Perusahaan induk mengurangi investasinya
Contoh soal:
PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi
keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:
KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000
PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar @
Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000 uang
tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.
Dari soal tersebut, apabila pada akhir tahun pertama diketahui :
18
PT B pada akhir tahun 19X9 melaporkan laba sebesar Rp. 10.000.000 dan melakukan
pembagian deviden sebesar Rp. 5.000.000
Diminta:
1. Jurnal yang diperlukan dan diperhitungannya
2. Kertas Kerja laporan keuangan konsolidasi akhir tahun 19X9
3 Neraca konsolidasi akhir tahun 19X9
Keterangan: diasumsikan untuk rekening-rekening lainnya tidak mengalami perubahan
Pembahasan:
1. Jurnal yang diperlukan:
a. Pada saat mengakui laba perusahaan anak
J : Investasi saham pada PT B Rp. 7.500.000
Laba PT B Rp. 7.500.000
b. Pada saat pembagian deviden PT B
J : Kas Rp. 3.750.000
Investasi saham PT B Rp. 3.750.000
c. Pada saat eliminasi
J : Modal saham Rp. 30.000.000
Agio saham Rp. 5.625.000
LYD Rp. 9.315.000
Kelebihan Rp. 3.750.000
Investasi saham pada PT B Rp. 48.750.000
Perhitungan:Eliminasi Modal saham = 40.000.000 X 75% = 30.000.000
Agio saham = 7.500.000 X 75% = 5.625.000LYD = 12.500.000 X 75% = 9.375.000
Nilai buku 45.000.000Harga perolehan 48.750.000Kelebihan HP dari NB 3.750.000
Perhitungan utnuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan induk
19
Perhitungan untuk PT A:Kas PT A:Saldo awal Rp. 12.500.000Deviden dari PT B Rp. 3.750.000
Saldo akhir Rp. 16.250.000
LYD PT A:Saldo awal Rp. 5.000.000Laba dari PT B Rp. 7.500.000
Saldo akhir Rp. 12.500.000
Investasi saham pada PT B:Saldo awal Rp. 45.000.000Laba PT B Rp. 7.500.000Deviden PT B ( Rp. 3.750.000 )
Saldo akhir Rp. 48.750.000
Perhitungan untuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan anak PT B
Kas LYDSaldo awal 10.000.000 7.500.000Laba PT B 10.000.000 10.000.000Pembagian deviden ( 5.000.000 ) ( 5.000.000 ) Saldo akhir 15.000.000 12.500.000
20
2. Kertas kerja laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 19X9
KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Rekening PT A PT BEliminasi NERACA KONSOLIDASI
D K D KKas 16.250.000 15.000.000 31.250.000 Piutang Dagang 15.000.000 5.000.000 20.000.000 Investasi saham pada PT B 48.750.000 Eliminasi modal saham 30.000.000 Eliminasi Agio saham 5.625.000 Eliminasi LYD 9.375.000 Kelebihan HP dari NB 3.750.000 Aktiva Tetap 80.000.000 45.000.000 125.000.000 TOTAL AKTIVA 160.000.000 65.000.000 Hutang dagang 15.000.000 5.000.000 20.000.000 Hutang Wesel 12.500.000 12.500.000 Modal saham PT A 110.000.000 110.000.000 Modal saham PT B 40.000.000 Eliminasi modal saham 30.000.000 Hak minoritas modal saham 10.000.000 Agio saham PT A 10.000.000 10.000.000 Agio saham PT B 7.500.000 Eliminasi Agio saham 5.625.000 Hak minoritas modal saham 1.875.000 LYD PT A 12.500.000 12.500.000 LYD PT B 12.500.000 Eliminasi LYD 9.375.000 Hak minoritas 3.125.000 TOTAL PASIVA 160.000.000 65.000.000 180.000.000 180.000.000
21
PT ANERACA
Per 31 Des 19X9
Kas Rp 31.250.000 Hutang Dagang Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000 Aktiva tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas Modal Saham Rp 110.000.000 Agio Saham Rp 10.000.000 LYD Rp 12.500.000 Total Hak Mayoritas Rp 132.500.000 Hak Minoritas Modal Saham Rp 10.000.000 Agio Saham Rp 1.875.000 LYD Rp 3.125.000 Total Hak Minoritas Rp 15.000.000 TOTAL AKTIVA Rp 180.000.000 TOTAL PASIVA Rp 180.000.000
III. METODE COST
Menurut SAK metode cost adalah metode akuntansi yang mencatat investasi
sebesar harga perolehannya saja. Pihak eprusahaan induk mengakui penghasilan
hanya sebatas pada distribusi laba (kecuali deviden) yang diterima berasal dari laba
bersih yang diakumulasi oleh perusahaan anak setelah tanggal eprolehan.
Sehingga pada metode ost ini, ika ada perubahan modal perusahaan anak tidak
mempengaruhi besarnya rekening investasi saham pada perusahaan anak tetapi
perubahan tersebut baru diakui pada saat akan disususn neraca konsolidasi dengan
membentuk rekening antar yaitu RE to Parent (laba yang dicadangkan untuk
perusahaan induk)
Saldo yang tercantum dalam RE to Parent akan menyesuaikan jumlah
perubahan modal perusahaan anak yang menjadi hak perusahaan induk sebesar
prosentase pemilikannya.
22
Perusahaan induk melakukan pencatatan pada saat perusahaan anak membayarkan
deviden, dengan pencatatan :
J : Kas Rp. XX
Pendapatn Deviden Rp. XX
Rekening pendapatan deviden akan masuk pada pendapatan lain-lain pada
laporan Rugi/Laba dan kemudian akan masuk pada laba yang dicadangkan
Contoh soal:
PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi
keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:
KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000
PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar
@ Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000
uang tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.
Dari soal tersebut, apabila pada akhir tahun pertama diketahui :
PT B pada akhir tahun 19X9 melaporkan laba sebesar Rp. 10.000.000 dan melakukan
pembagian deviden sebesar Rp. 5.000.000
Diminta: dengan menggunakan metode cost
1. Jurnal yang diperlukan dan diperhitungannya
2. Kertas laporan keuangan konsolidaso akhir tahun 19X9
3 Neraca konsolidasi akhir tahun 19X9
Keterangan: diasumsikan untuk rekening-rekening lainnya tidak mengalami perubahan
23
Pembahasan:
1. Jurnal yang diperlukan:
a. Pada saat pembagian deviden PT B
J : Kas Rp. 3.750.000
Pendapatan Deviden Rp. 3.750.000
b. Pada saat eliminasi
J : Modal saham Rp. 30.000.000
Agio saham Rp. 5.625.000
LYD Rp. 5.625.000
Kelebihan Rp. 3.750.000
Investasi saham pada PT B Rp. 45.000.000
Perhitungan:
Eliminasi Modal saham = 40.000.000 X 75% = 30.000.000Agio saham = 7.500.000 X 75% = 5.625.000LYD = 7.500.000 X 75% = 5.625.000
Nilai buku 41.250.000Harga perolehan 45.000.000Kelebihan HP dari NB 3.750.000
Perhitungan utnuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan induk
Perhitungan untuk PT A:Kas PT A:Saldo awal Rp. 12.500.000Deviden dari PT B Rp. 3.750.000
Saldo akhir Rp. 16.250.000
LYD PT A:Saldo awal Rp. 5.000.000Pendapatan Deviden Rp. 3.750.000
Saldo akhir Rp. 8.750.000
RE To Parent : (10.000.000-5.000.000)X 75 % = 3.750.000
Perhitungan untuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan anak PT B
Kas LYDSaldo awal 10.000.000 7.500.000Laba PT B 10.000.000 10.000.000Pembagian deviden ( 5.000.000 ) ( 5.000.000 ) Saldo akhir 15.000.000 12.500.000
24
2. Kertas kerja laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 19X9
KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Rekening PT A PT BEliminasi NERACA KONSOLIDASI
D K D KKas 16.250.000 15.000.000 31.250.000 Piutang Dagang 15.000.000 5.000.000 20.000.000 Investasi saham pada PT B 45.000.000 Eliminasi modal saham 30.000.000 Eliminasi Agio saham 5.625.000 Eliminasi LYD 5.625.000 Kelebihan HP dari NB 3.750.000 Aktiva Tetap 80.000.000 45.000.000 125.000.000 TOTAL AKTIVA 156.250.000 65.000.000 Hutang dagang 15.000.000 5.000.000 20.000.000 Hutang Wesel 12.500.000 12.500.000 Modal saham PT A 110.000.000 110.000.000 Modal saham PT B 40.000.000 Eliminasi modal saham 30.000.000 Hak minoritas modal saham 10.000.000 Agio saham PT A 10.000.000 10.000.000 Agio saham PT B 7.500.000 Eliminasi Agio saham 5.625.000 Hak minoritas modal saham 1.875.000 LYD PT A 8.750.000 8.750.000 LYD PT B 12.500.000 Eliminasi LYD 5.625.000 Hak minoritas 3.125.000 RE To Parent 3.750.000TOTAL PASIVA 156.250.000 65.000.0000 180.000.000 180.000.000
25
PT ANERACA
Per 31 Des 19X9
Kas Rp 31.250.000 Hutang Dagang Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000 Aktiva tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas Modal Saham Rp 110.000.000 Agio Saham Rp 10.000.000 LYD Rp 12.500.000 Total Hak Mayoritas Rp 132.500.000 Hak Minoritas Modal Saham Rp 10.000.000 Agio Saham Rp 1.875.000 LYD Rp 3.125.000 Total Hak Minoritas Rp 15.000.000 TOTAL AKTIVA Rp 180.000.000 TOTAL PASIVA Rp 180.000.000
Soal Latihan 1:
PT. MAKMUR membeli 75 % saham yang beredar dari PT. RAYA, dimana
saham yang beredar dari PT. RAYA 50.000 lembar nominal @ Rp. 1.000,- harga
pasar Rp. 1.300,- Pembayaran dilakukan secara tunai Rp. 40.000.000,- dan sisanya
dengan hutang wesel.
Dengan posisi keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:
KETERANGAN PT. MAKMUR PT. RAYAKas 47.500.000 15.750.000Putang Dagang 15.500.000 12.500.000Persediaan 35.000.000 25.000.000Aktiva tetap 160.000.000 40.000.000
Total aktiva 258.000.000 93.250.000Hutang dagang 28.000.000 8.250.000Hutang Wesel - 20.000.000Modal saham (nom @Rp.1000 ) 200.000.000 50.000.000Agio saham 10.000.000 5.000.000LYD 20.000.000 10.000.000
Total Pasiva 258.000.000 93.250.000
Diketahui pada akhir th. ILaba Usaha 20.000.000 10.000.000Pembagian Deviden - 3.000.000
Diminta : gunakan metode equity atau metode cost
26
1. Jurnal yang diperlukan !
2. Kertas Kerja Neraca Konsolidasi Akhir Tahun I !
3. Neraca Konsolidasi !
Soal Latihan 2 :
PT. Nusantara membeli 70 % saham yang beredar dari PT. Jaya dengan
harga nominal Rp. 1.000/lembar Kurs beli 130. Komisi dan Materai Rp. 2.500.000.
Pembayaran dilakukan dengan 25.000 lembar Saham PT. Nusantara nominal @ Rp.
1.000 dan sisanya dengan tunai.
Dengan posisi keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:
KETERANGAN PT. Nusantara PT. Jaya
Kas 37.500.000 15.000.000
Putang Dagang 10.000.000 10.000.000
Aktiva tetap 200.000.000 50.000.000
Total aktiva 247.500.000 75.000.000
Hutang dagang 17.500.000 10.000.000
Modal saham (nom @Rp.1000 ) 200.000.000 50.000.000
Agio saham 10.000.000 5.000.000
LYD 20.000.000 10.000.000
Total Pasiva 247.500.000 75.000.000
Diketahui pada akhir th. I
Laba Usaha 30.000.000 10.000.000
Pembagian Deviden 10.000.000 5.000.000
Diminta : gunakan metode equity atau metode cost
a. Jurnal yang diperlukan !
b. Kertas Kerja Neraca Konsolidasi Akhir Tahun I !
c. Neraca Konsolidasi !
27
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Perubahan - Perubahan Dalam Pemilikan)
Pada bab ini akan dibahas jika dalam satu periode terjadi perubahan perubahan dalam pemilikan sehingga pada akhir periode perlu penyesuaian terhadap hak pemilikan. Perubahan pemilikan mengakibatkan perubahan pada saldo investasinya sedangkan perubahan saldo investasinya berpengaruh terhadap perubahan prosentase pemilikannya.Adapun beberapa penyebab terjadinya perubahan pemilikan sbb :
A. Hak Control diperoleh saat pertama pada pembelian saham lebih dari satu kali
Jika terjadi beberapa kali pembelian saham dari anak perusahaan pada satu periode dan hak control diperoleh pada saat pembeliaan yang pertama maka pada saat pertama tersebut perlu disusun laporan keuangan konsolidasi.
Contoh soal :
Posisi keuangan pada awal tahun 19X5 sbb :Keterangan PT D PT E Kas Rp. 75.000.000 Rp. 25.000.000Aktiva Tetap Rp. 225.000.000 Rp. 75.000.000Total Aktiva Rp. 300.000.000 Rp. 100.000.000
28
Hutang Dagang Rp. 15.000.000 Rp. 5.000.000Modal Saham Nom @ Rp. 1.000 Rp. 200.000.000 Rp. 80.000.000Agio Saham Rp. 30.000.000 Rp. 5.000.000L Y D Rp. 55.000.000 Rp. 10.000.000Total Pasiva Rp. 300.000.000 Rp. 100.000.000
Laba tahun I Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000Pembagian Deviden Rp. 5.000.000 Rp. 3.000.000
Kasus I :- tanggal 1/1 19X5 PT D membeli 45.000 lembar saham PT E dengan
nominal @ Rp. 1.000 dan harga pasar @ Rp. 1.250- tanggal 1/5 19X5 PT D membeli 10.000 lembar saham PT E dengan
harga pasar @ Rp. 1.300
Maka pada contoh kasus I tersebut hak control sudah diperoleh pada saat pembelian pertama sebesar 56,25 % kemudian setelah pembelian yang kedua prosentasenya mengalami kenaikan menjadi 68,75 %.
diminta :1. Perhitungan yang diperlukan !2. Kertas kerja Laporan Keuangan Konsolidasi !
B. Pembelian dan penjualan kembali saham anak perusahaanPembelian dan penjualan kembali saham dari perusahaan anak ini
biasanya sering kali dilakukan oleh perusahaan induk dengan tujuan memperoleh gain.
Sampai akhir periode jika induk perusahaan masih mempunyai mayoritas saham maka perlu membuat laporan keuangan konsolidasi meskipun dalam periode berjalan terjadi perubahan pemilikan.
Kasus II :- tanggal 1/1 PT D membeli 40.000 lembar saham PT E dengan nominal @
Rp. 1.000 dan harga pasar @ Rp. 1.500- tanggal 1/5 PT D membeli 24.000 lembar saham PT E dengan harga
pasar @ Rp. 1.300- tanggal 1/8 PT D menjual 16.000 lembar saham PT E dengan harga pasar
@ Rp. 1.400
Diminta :1. Perhitungan yang diperlukan !2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi !
C. Emisi saham baru dan Treasury Stock
29
Jika perusahaan anak melakukan Emisi saham baru ataupun treasury stock maka hal tersebut akan mempengaruhi prosentase kepemilikan perusahaan induk terhadap perusahaan anak.
Emisi saham baru
Kasus III :- tanggal 1/1 PT D membeli 72.000 lembar saham PT E dengan harga
pasar @ Rp. 900- tanggal 1/6 PT mengeluarkan emisi saham baru sebanyak 16.000 lembar
dengan dijual dibursa saham harga @ Rp. 1.200
Treasury stock
Kasus IV :- tanggal 1/1 PT D membeli 48.000 lembar saham PT E dengan harga
pasar @ Rp. 1.200- tanggal 1/9 PT E melakukan treasury stock sebanyak 20.000 lembar
dengan haraga @ Rp. 900
30
NERACA KONSOLIDASIPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG
Penguasaan terhadap perusahaan lain juga dapat dimiliki perusahaan tanpa membeli secara langsung sahamnya, tetapi perusahaan tersebut dapat membeli saham dari perusahaan sub induk atau perusahaan yang memiliki hak kontrol terhadap perusahaan lainnya.Sebagai contoh
BAB V
PT X
PT Y
PT Z
31
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(RUGI/LABA, LYD DAN NERACA KONSOLIDASI)
Pada bab terdahulu pembahasan neraca konsolidasi hanya dibahas sebatas neraca konsolidasi saja, pada bab ini pembahasan lebih lanjut tentang laporan keuangan konsolidasi yang meliputi : Rugi-laba konsolidasi, LDY konsolidasi dan Neraca Konsolidasi.
Dari penyajian laporan keuangan konsolidasi, pada awalnya menentukan rugi/laba masing-masing induvidu (perusahaan induk dan perusahaan anak) setelah diketahui laba/ruginya kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan perhitungan-perhitungan yang diperlukan dalam penyelesaian kertas kerja laporan keuangan konsolidasi selanjutnya menyusun kertas kerja laporan keuangan konsolidasi.
Contoh soal :Berikut ini neraca saldo PT A dan PT B pada awal tahun 19X5 :
Rekening PT A PT B
Kas Rp 220.000.000 Rp 20.000.000
Piutang dagang Rp 10.000.000 Rp 25.000.000
Persediaan awal Rp 75.000.000 Rp 35.000.000
Aktiva Tetap Rp 40.000.000 Rp 55.000.000
Pembelian Rp 150.000.000 Rp 100.000.000
Beban Adm Rp 5.000.000 Rp 8.500.000
Beban pemasaran Rp 7.000.000 Rp 4.500.000
Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal shm Nom Rp. 1.000 Rp 200.000.000 Rp 100.000.000
Agio saham Rp 25.000.000 Rp 5.000.000
LYD Rp 20.000.000 Rp 5.000.000
Penjualan Rp 247.000.000 Rp 133.000.000
Total Rp 507.000.000 Rp 507.000.000 Rp 248.000.000 Rp 248.000.000
Persediaan akhir Rp 80.000.000 Rp 25.000.000
Deviden yang dibagi Rp 20.000.000 Rp 5.000.000
Dari data diatas diminta :a. Laba/rugi masing-masing perusahaan !b. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasi !c. Laporan keuangan konsolidasi !
Kasus 1 Tanggal 1/1 PT. A membeli 80% saham PT. B nominal @ Rp. 1.000,- dengan kurs 130%.
32
KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
METODE
REKENING PT A PT B ELIMINASI RUGI/LABA KONSOLIDASID K D
33
SOAL : UASAkuntansi Keuangan Lanjutan II
Kerjakan satu dari dua kasus yang tersedia !!!SOAL :
Pada awal tahun 2007 PT. Bunga Melakukan pembelian saham yang beredar
dari PT. Kumbang, sehingga dari pembelian tersebut terjadi hubungan perusahaan
Anak dan perusahaan Induk. Selama tahun berjalan terjadi perubahan – perubahan
kepemilikan.
Adapun neraca sesaat sebelum pembelian sbb :
34
Kasus 1 :
Tanggal 2/1 2007 PT Bunga membeli 360.000 lember saham PT Kumbang
dengan harga pasar Rp. 1.200,-
Tanggal 1/9 2007 PT Kumbang melakukan Emisi saham baru sebanyak
50.000 lembar dengan nominal Rp. 1.000 dan harga pasar Rp. 1.100,-
Kasus 2 :
Tanggal 2/1 2007 PT Bunga membeli 95 % saham PT Kumbang dengan
harga pasar Rp. 1.100,-
Tanggal 1/8 2007 PT Bunga menjual 80.000 lembar saham PT Kumbang
dengan harga pasar Rp. 1.300,-
Dari data diatas :
1. Perhitungan yang diperlukan
2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 2007
3. Neraca Konsolidasi akhir tahun 2007
Dosen Penguji :Zaenuddin Imam, SE.
35
SOAL LATIHANAkuntansi Keuangan Lanjutan II
Pada tahun 2008 PT Merpati mengakuisisi PT Dara dengan cara membeli saham-sahamnya sebagai berikut : Kasus 1 :1/1 2008 PT. Merpati membeli 240.000 lembar saham PT. Dara nominal @
Rp. 1.000 dengan kurs 130. Pembayaran secara Tunai
1/5 2008 PT Merpati membeli lagi sebanyak 60.000 lembar saham PT Dara
dengan kurs 120. Pembayaran secara Tunai
1/10 2008 PT. Dara mengeluarka emisi saham baru 100.000 lembar yang dijual
di bursa saham dengan harga nominal Rp. 1.000 Harga pasar RP.
1.300
Kasus 2 :1/1 2008 PT. Merpati membeli 300.000 lembar saham PT. Dara nominal @
Rp. 1.000 dengan kurs 130. Pembayaran secara Tunai
1/6 2008 PT Merpati menjual 60.000 lembar saham PT Dara dengan kurs 120.
Pembayaran secara Tunai
1/9 2008 PT. Dara melakukan penarikan saham sebanyak 100.000 lembar yang
dijual di bursa saham dengan harga nominal Rp. 1.000 Harga pasar
Rp. 900
Adapun neraca sesaat sebelum pembelian sbb :
36
Dari data diatas, diminta :
1 Perhitungan yang diperlukan
2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 2008
3. Neraca Konsolidasi akhir tahun 2008
37
top related